MENINGGALKAN RUMAH
Pagi Hari
Pukul 06.35.
Mei Lien membuka matanya.Lalu bangun perlahan.
Ibunya Mei Lien melihat putrinya telah sadar dan bangun,lantas menghampirinya. Sedangkan Jien Li masih tertidur di sofa.
Mei Lien melihat di sekeliling ruangan itu.Ia mencari Bayu,tapi tak ada.
Ibunya Mei Lien memeluk Mei Lien. Lalu melepaskan pelukannya.
"Ma....Bayu mana" ucap Mei Lien.
"Bayu pulang nak,semalam ia ke sini.." ucap ibunya Mei Lien.
"Ma... .." ucap Mei Lien.
"Iya sayang..." ucap ibunya Mei Lien.
"Mei menyukai dan mencintai Bayu ma..." ucap Mei Lien.
"Iya sayang..." ucap ibunya Mei Lien.
"Mei ingin pindah keyakinan agar Mei bisa menikah dengan Bayu ma.Apakah mama marah jika Mei pindah keyakinan?" ucap Mei Lien.
"Sial...Apa yang harus aku katakan,sedangkan Mei Lien harus banyak istirahat dulu,agar tidak banyak pikiran..." ucap ibunya Mei Lien.
"Enggak sayang... Dah.. Sayang istirahat dulu ya..." ucap ibunya Mei Lien.
"Iya ma...Mei ingin makan apel ma.." ucap Mei Lien.
"Bentar... Mama ambil apelnya.." ucap ibunya Mei Lien.
Ibunya Mei Lien mengambil buah apel lalu mengupasnya.
"Mei menyukai Bayu,waktu itu Mei pernah cerita ke mama,soal cowok yang super ngeselin itu,tapi Mei tak bisa marah ke cowok itu. Dan cowok itu namanya Bayu ma..
"Setiap kali bertemu,selalu Kevin datang menghampiri Bayu ma..
"Dan waktu itu,Mei mengikuti Bayu saat dia pergi ke mesjid,Kevin melompat dari jendela mobil.Karena Mei mengawasi Bayu dari jauh.
Ibunya Mei Lien memberikan potongan buah apel pada Mei Lien.Lalu Mei Lien memakannya.
"Lalu Mei berjalan ke mesjid untuk mengambil Kevin ma..Setelah sampai,si Kevin ada di pangkuan Bayu ma..
"Tahu gak ma...Pas Mei suruh balikin itu Kevin,dia bilang suruh ambil sendiri.." ucap Mei Lien.
"Terus apa lagi sayang.." ucap ibunya Mei Lien.
"Terus Mei ambil itu Kevin,pas Mei hampir sampai,kaki Mei kesandung.. Lalu menabrak Bayu ma..." ucap Mei Lien.
"Kamu gakpapa sayang?" ucao ibunya Mei Lien.
"Mei gakpapa Ma...
"Saat jatuh,bibir Mei bersentuhan dengan bibir Bayu ma..." ucap Mei.
"Serius Mei...?" ucap ibunya Mei tak percaya.Sebab Mei Lien belum ada cerita tentang kejadian itu pada dirinya.
"Serius ma..Itu adalah ciuaman pertamaku pada orang asing ma...
"Mei terdiam saat itu,lalu Bayu menyuruh Mei membawa Mei..Tapi Mei tidak mau ma.." ucap Mei Lien.
"Terus...Terus..." ucap ibunya Mei Lien.
"Mei gak terima ma... Ciuman pertama Mei,Mei berikan pada dia..
"Lalu Bayu menyuruhku untuk pindah tempat,karena di sana banyak orang ma..
Mei Lien kembali memakan buah apel.
Setelah itu melanjutkan kembali ceritanya.
"Hem...Seandainya.. Bila Bayu adalah keluarga kita bagaiman sayang?" ucap ibunya Mei Lien saat Mei Lien selesai bercerita.
"Itu tidak mungkin ma...Kan Bayu nyata - nyatanya bukan dari keluarga kita.." ucap Mei Lien.
"Seandainya sayang... Jika Bayu ada keluarga kita.." ucap ibunya Mei Lien.
"Mei akan tetap menikah dengan Bayu,meskipun mama melarang Mei..
"Karena Bayu merupakan sosok pria yang mampu membahagiakanku ma..Meskipun dia bukan dari orang kaya... "ucap Mei Lien.
Ibunya Mei Lien tersenyum.
"Kalau masih ada hubungan keluarga,lebih baik jangan sayang..." ucap ibunya Mei Lien berkata lembut.
"Tapi mah... Mei sayang mencintai dia..
"Setelah dari sini...Mei akan menemui Bayu ma..." ucap Mei Lien.
---***---
Di salah satu ruangan masih di rumah sakit tempat Mei Lien di rawat.
Nampak pemuda sedang menjalani medical check up.
Tangan pemuda itu perlahan di lepas perbanya.
Pemuda itu adalah Alvin.
Setelah perban Alvin terlepas,ia berusaha menggerakkan jarinya secara perlahan.
"Jangan di gerakin dulu..." ucap dokter.
Alvin tak menggubris. Ia teringat ucapan Bayu.
Perlahan tapi pasti,jarinya bisa bergerak seperti dulu lagi.
"Eh.....!!?? dokter itu terkejut saat melihat jari pasiennya bisa bergerak kembali secara normal,sebab ia menyatakan bahwa jarinya Alvin tidak akan bisa normal kembali.
"Ba..Ba...Bagaimana mungkin jarinya dia bisa sembuh dan kembali normal.." ucap dokter dalam hati.
"Puji tuhan... Tangannku kembali normal kembali. Terima kasih Bay... Ucapanmu benar - benar terbukti." ucap Alvin.
Setelah selesai dari rumah sakit,Alvin segera meluncur ke menteng untuk menemui Sulis.
----***----
Rumah pak Ridwan.
Sebuah mobil hitam berhenti di depan rumah pak Ridwan.
Alvin keluar dari mobil tersebut,lalu berjalan ke rumah pak Ridwan.
Setelah sampai di depan pintu.
Tok....Tok...Tok...
"Assalam mua'alaikum..." ucap Alvin.
Tak ada jawaban.
Tok...Tok...Tok...
"Assalam mu'alaikum..." ucap Alvin.
"Wa'alaikum salam..." suara pak Ridwan dari dalam.
Ceklek.... kriiieeeet.... Pintu terbuka.
"Maaf pak saya mengganggu.. Nama saya Alvin. Saya ingin bertemu dengan Sulis..." ucap Alvin.
"Ooo... Nak Alvin... Sulisnya sedang keluar bersama Annisa.." ucap pak Ridwan.
"Ooo... Begitu ya...
"Kira - kira kapan pulangnya pak...?" ucap Alvin.
"Hem....Bapak gak tahu..." ucap pak Ridwan.
"Ya sudah kalau begitu pak...Saya pamit undur diri...Assalam mu'laikum..." ucap Alvin.
"Wa'alaikum salam warahmatullah...." ucap pak Ridwan.
----***----
Perumahan Golden Hills.
Sebuah mobil berhenti di depan pagar rumah Bayu.
Kemudian seorang pemuda turun dari mobil.
Pemuda itu berjalan ke pagar.
"Cari siapa pak?" ucap penjaga.
"Saya ingin bertemu dengan Bayu pak.." ucap pemuda itu yang tak lain adalah Ahmad.
"Maaf,..Bayunya sedang pergi pak.." ucap penjaga.
"Hem..Lukman dan Bimo apakah ada di rumah pak?" ucap Ahmad.
"Ada...Pak...." ucap penjaga.
"Saya ingin bertemu dengan mereka pak.." ucap Ahmad.
Pintu pagar pun terbuka.
Ahmad berjalan ke mobil,lalu mobil itu memasuki halaman rumah Bayu.
Setelah Ahmad memarkirkan mobil,nampak Bimo,Lukman dan Daniel sedang duduk di teras mengobrol.
Ahmad,Annisa dan Sulis keluar dari mobil.
"Assalam mua'laikum.." ucap Ahmad.
"Wa'alaikum salam..." ucap Bimo,Lukman dan Daniel berbarengan.
Ahmad bersalaman ke Bimo,Lukman dan Daniel.
"Kalian mencari Bayu..?" ucap Lukman.
"Iya Man..Kata penjaga Bayunya keluar.." ucap Annisa.
"Iya...Bayu keluar bersama ibunya dan juga Ayu.." ucap Lukman.
"Kemana mereka Man..." ucap Ahmad.
" Pulang kampung kang.." ucap Lukman.
Annisa mengambil hapenya,lalu menghubungi Bayu.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.." suara operator.
Annisa mematikan hapenya.Lalu menghubungi ibunya Bayu.
"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan.." suara operator.
Annisa mematikan hapenya.
"Gak aktif semua..."ucap Annisa.
Sejam kemudian mereka pulang.
10 menit setelah Ahmad pergi,mobil Melisa memasuki halaman,lalu Melisa keluar dari Mobil.
"Assalam mu'alaikum...Kak Bayu..." ucap Melisa nyaring saat masuk ke dalam rumah.
"Wa'laikum salam..." suara Bimo di dalam rumah.
Melisa memghampiri asal suara tersebut.
Setelah sampai di asal suara,rupanya Bimo,Lukman dan Daniel berada di ruang keluarga.
"Kak Daniel..." ucap Melisa.
"Iya Mel.." ucap Daniel.
"Kak Bayu ada di mana?" ucap Melisa.
"Bayu sedang pergi Mel,ngantar ibunya.." ucap Daniel.
"Ehmmm... Bisa bicara sebentar gak kak" ucap Melisa.
"Bisa...Lama juga bisa.." ucap Daniel,lalu berdiri.
Melisa dan Daniel berjalan menjauhi Lukman dan Bimo.
Mereka berada di balkon lantai dua.
"Kak... Mel sudah tahu dari kakek buyut.." ucap Melisa.
"Tahu apa Mel.." ucap Daniel.
"Kak Bayu ternyata kakak sepupuku..." ucap Melisa.
"Apaaaa...!!?? Serius Mel?" ucap Daniel pura - pura terkejut.
"Iya kak... Kakek Bayu adalah Kakek pertama Mel..." ucap Melisa.
"Apa yang di ucapkan oleh bu Hana rupanya benar... Tapi mengapa mereka menyembunyikan ini dari Bayu.." ucap Daniel dalam hati penasaran.
Sebelum Hana pergi,Hana telah berbicara pada Lukman,Bimo dan Daniel. Hana memberi tahu pada mereka,lalu Hana di larang memberi tahu pada Bayu kecuali itu dari keluarga Han sendiri yang memberi tahu. Itu dilakukan agar di saat Bayu menelpon ke mereka,mereka tidak memberi tahu pada Bayu.
Kembali ke cerita.
"Pantesan saja Mel merasa jika di dekat kak Bayu merasa seperti bersama dekat dengan keluarga sendiri.." ucap Melisa.
----***-----
Di rumah Mei Lien.
Mei Lien sudah pulang dari rumah sakit setelah di nyatakan sembuh.
Nampak Mei Lien duduk bersama ayah dan ibunya.
"Ma ..Mei mau kerumah Bayu.." ucap Mei Lien.
"Tunggu dulu Mei....
"Mama mau memberi sesuatu yang penting padamu.." ucap ibunya Mei Lien.
"Apa itu ma.." ucap Mei Lien.
"Tentang Bayu dan kamu sayang.." ucap ibunya Mei Lien.
"Apakah ibu merestui jika Mei menikah dengan Bayu?" ucap Mei Lien.
"Bukan...Dengarin mama dulu sayang...
"Mei tahu kan kakak tertua ayah.." ucap ibunya Mei Lien.
"Iya ma...Mei tahu.." ucap Mei Lien.
"Kakek sudah menemukannya..." ucap ibunya Mei Lien.
"Serius ma..." ucap Mei Lien.
"Dengarin mama dulu sayang...Jangan di potong..." ucap ibunya Mei Lien.
"Baik ma..." ucap Mei Lien.
"Kakek sudah menemukan,akan tetapi telah meninggal ... Paman meninggalkan seorang putri bernama Hana...Hana telah tumbuh dewasa,ia menikah dengan seorang pria,mereka di karuniai seorang putra.. Bernama Bayu Saktiawan Mahendra..." ucap ibunya Mei Lien.
Bagai ada petir di siang bolong.
Mei Lien sangat terkejut mendengar ucapan ibunya itu.
"Mama bohong kan soal Bayu...
"Bayu bukan dari keluarga kita ma...
"Mama ingin memisahkan Mei dari Bayu kan.." ucap Mei Lien masih belum mau menerima kenyataan.
"Itu benar sayang... Bayu masih keluarga kita,dan kamu adalah bibinya Bayu..." ucap ibunya Mei Lien.
"Gak....Enggaaaaaaaaaaaaaak..........
"Itu tak mungkin ma...Bayu bukan keluarga Han... " ucap Mei Lien masih belum mau menerima kenyataan.
Air mata keluar merembes di wajah Mei Lien.
Mei Lien berdiri lalu berlari menuju kamar.
Braaaak.... Suara pintu terhempas nyaring.
Mei Lien menjatuhkan dirinya ke kasur.
"Aaaaaaaaarrgggghhhh...
"BAYUUUUUUUUUU......(Teriak Mei Lien).
Mei Lien teringat ucap Bayu,saat dirinya mengungkapkan perasaannya.
"Bay.....Aku sungguh mencintaimu Bayu... Aku tak peduli apapun yang mama ucapkan tadi.. Kamu bukan dari keluarga Han...Kamu orang lain,dan aku sangat mencintaimu..." ucap Mei Lien.
----***---
Di rumah Hana.
Nampak 4 buah mobil berhenti di depan rumah Hana di jogja..
Kemudian semua orang keluar dari Mobil untuk membuat keamanan.Setelah itu seorang pengawal membuka pintu mobil. Nampak seorang pria tua keluar dari mobil,lalue berjalan menuju rumahnya Hana.
Pria tua itu adalah kakek buyutnya Bayu.
Nampak rumah Hana agak kotor karena di terasnya terdapat daun kering berserakan.
"Sial... Sepertinya Hana tidak pulang ke sini..." ucap Zhang. Ia mengira Hana akan pulang ke jogja.
Kemudian Zhang kembali ke dalam mobilnya.
"Di mana kamu cucuku... Maafkan kakek ... Jikalau tahu akan seperti ini,maka aku tidak akan merahasiakannya.." ucap Zhang dalam hati.