Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
MENGINAP DI KLINIK




Bayu bersama teman - temannya sudah tiba di Hotel Cempaka Mas. Mereka menitipkan sepedanya ke satpam.

"Bapak pulang jam berapa?" ucap Bayu pada satpam yang berjaga

"Pagi baru pulang mas..." ucap satpam.

Bayu mengeluarkan 100 rb,lalu di berikan pada satpam.

"Ini buat beli makanan bapak,saya titip sepeda saya dan teman - teman" ucap Bayu.

"Wooaaaah... Matur suwun mas..." ucap satpam.

"Sama - sama pak.." ucap Bayu.

"Ini masnya mau kemana?" ucap satpam.

"Mau ke ancol pak..." ucap Bayu.

"Ooo... ke Ancol..

"Di sini juga menyediakan jasa penyewaan mobil mas..." ucap satpam.

"Wah ...Kebetulan itu pak,saya bisa sewa kah?" ucap Bayu.

"Bisa...Mas pergi aja ke resepsionis,bilang aja mau sewa kendaraan buat tamu... Nanti masnya sebut tamu yang menginap di sini..." ucap satpam.

"Matur suwun pak,atas infonya.." ucap Bayu.

"Bay... Kita gak tahu jalan di sini...Nanti nyasar lagi," ucap Bimo.

"Oh iya...Lupa aku..." ucap Bayu.

"Pihak hotel juga menyediakan fasilitas supir mas..." ucap satpam.

"Nah...Bisa tuh..." ucap Bimo.

Bayu kemudian berjalan keresepsionis.

Hotel Cempaka Mas bukanlah hotel mewah,sengaja Hinata memilih hotel murah agar pihak musuh atau keluarganya sulit menemukan dirinya.

Lalu Daniel menelpon Hinata.

"Dia sedang menuju kesini." ucap Daniel setelah selesai menelpon Hinata.

"Kamu naksir Hinata ya Nil?" ucap Lukman.

"Iya....Tahu aja kamu cempe..." ucap Daniel.

Tak lama kemudian Hinata datang bersama Bayu.Hinata menggunakan jaket bertudung,memakai masker,rok selutut dan kecil yang di gantung di pundaknya.

Hinata melihat tak ada Sulis di antara mereka berempat.

"Di..Dimana Sulis..?" ucap Hinata.

"Sulis di jemput oleh tunangannya,jadi dia tak bisa ikut..." ucap Daniel.

Mobil sewaan berhenti di dekat mereka.

"Ayoo berangkat..." ucap Bayu.

Mereka pun masuk ke dalam mobil Avanza hitam.

Bimo duduk di depan,Bayu,Hinata dan Daniel di tengah,sedangkan Lukman di belakang.

Mobil pun berjalan membelah keramaian ibu kota.

"Apakah kamu baru pertama kali di jakarta Hinata?" ucap Bimo.

"Hai... Saya baru kali ini ke jakarta.." ucap Hinta.

"Mengapa tidak di temani dengan keluargamu?" ucap Lukman.

"Maaf.. Saya hanya ingin datang sendiri.." ucap Hinata.

Bayu diam - diam memperhatikan Hinata,Hinata selalu memasukkan salah tangannya ke dalam jaket.

"Neh cewek kok selalu ngumpetin tangannya di dalam ya...Apa tangannya terluka" ucap Bayu dalam hati.

"Sayang banget ya Sulis gak bisa ikut,coba ikut... Pasti lebih seru.." ucap Lukman.

Bayu juga memperhatikan supir,nampak supir itu berulang kali melihat kebelakang melalui cermin di atasnya.

"Gak beres neh supirnya...Seharusnya dia gak melihat kebelakang terus.." ucap Bayu dalam hati.Sebab jika Bayu menyetir mobil,dirinya jarang melihat cermin itu. Dirinya hanya fokus lihat ke depan.

"Iya... Makin banyak orang makin ramai.." ucap Bimo.

"Hinata..." ucap Bayu.

"Hai..." ucap Hinata.

"Mengapa tanganmu selalu di balik jaket,apa tanganmu terluka" ucap Bayu sambil melihat kaca jendela.

Hinata menoleh ke Bayu.

"Iya tangan saya sedang sakit" ucap Hinata.

"Aku bawa ke rumah sakit ya...?" ucap Daniel.

"Tidak...Tidak perlu,..." ucap Hinata.

"Ternyata Bayu memperhatikanku,tapi kenapa dia bicara tidak melihat ke arahku?" ucap Hinata dalam hati penasaran.

----***---

Hotel Novotel.

Kakashi Hatake bersama 20 orang anak buahnya menuju indonesia,dan kini mereka ada di hotel.

Saat ini Kakashi bersama 1 orang anak buahnya.

"Cari dan temukan Hinata... Jangan sampai musuh mengetahui keberadaannya. Jika sudah ketemu,langsung lapor padaku..." ucap Kakashi.

"Siap bos..." ucap anak buah Kakashi.

Kemudian anak buahnya keluar dari kamar Kakashi.

Kakashi menelpon Hinata kembali,sebab sebelumnya ia tak bisa menghubungi Hinata.

"Siaaal.... Semoga saja cepat ketemu..." ucap Kakashi.

----***---

Jepang.

Di sebuah ruangan.

Nampak seorang pria duduk.di temani 2 orang wanita menggunakan pakaian Gheisa,dan beberapa pria berdiri di ruangan tersebut. Salah satu wanita itu menuangkan Sake ke dalam cangkir.

Lalu ada seorang pria masuk kedalam ruangan itu.

"Boss....Kakashi dan anak buahnya meninggalkan Osaka.." ucap pria tersebut.

"Kemana dia pergi?" ucap Bos pria itu.

"Dari informasi yang kita dapat,Kakashi terbang menuju jakarta.." ucap pria tersebut.

"Mengapa dia ke jakarta?" ucap bos pria itu.

"Kami sedang menyelidikinya..." ucap pria tersebut.

----***----

Ancol.

Mereka sudah sampai di ancol.

"Ramai sekali..." ucap Hinata.

"Sebab di sini akan di adakan konser musik" ucap Daniel.

---***---

Di dalam mobil sewa yang di sewa oleh Bayu.

Nampak supir itu menghubungi seseorang.

"Haloo..." suara di telpon

"Ada target bagus... Dia dari jepang datang sendirian di jakarta" ucap supir.

"Targetnya masih abg apa ibu - ibu?" suara di telpon.

"Masih abg,kakinya putih mulus... Dia sedang di ancol.." ucap supir.

"Oke... Seperti biasa,kamu buat dia pingsan,lalu bawa dia kemari" suara di telpon.

"Aku minta 200juta... Karena dia dari jepang.." ucap supir.

"Tergantung... Jika dia masih prawaan,aku akan memberimu 200 juta,tapi kalau dia tidak prawaan maka aku beri kamu 50 juta.." suara di telpon.

"Siaap...." ucap supir.

Supir itu menjalankan rencananya untuk menculik dan membawa Hinata ke tempat mucikari.

---***---

Ditempat Bayu berada.

Mereka sudah sampai di tempat acara,namun mereka tidak bisa melihat konser itu depan panggung,karena di depan panggung sudah penuh orang.

Hinata tak menyadari,isi di dalam tas di curi orang,karena Hinata berdiri di sebelah kiri ada orang lain,sebelah kanan ada Daniel lalu Bayu. Posisi tas ada di sebelah kiri.

Alunan musik khas sang maestro Didi kempot terdengar nyaring.

Didi kempot menyanyikan Lagu Sewu Kutho.

Bayu ikut bernyanyi.

Tak terasa air mata mengalir,karena teringat Khalisa.

Hinata pindah tempat mendekati Bayu,lalu mengoyangkan lengan Bayu.

Bayu menoleh ke arah Hinata.

"Saya mau ke kamar kecil...

"Apakah anda bisa menemani saya" ucap Hinata agak nyaring.

Bayu melihat ke arah Daniel.

Daniel menganggukkan kepala.

"Ayooo...." ucap Bayu nyaring.

Mereka pun mencari toilet,setelah dapat,Bayu menuggu di luar.

10 menit kemudian Hinata keluar dari toilet,lalu menghampiri Bayu.

"Barang - barang saya hilang" ucap Hinata panik.

"Haaah....!!!?? Kok Bisa...? Apa saja yang hilang?" ucap Bayu terkejut.

"Dompet dan handphone...Bagaimana ini" ucap Hinata.

"Tenangkan dirimu dulu...." ucap Bayu.

"Jancook... Aku lupa kasih tahu untuk menjaga tasnya rek..." ucap Bayu dalam hati.

"Ayoo kita lapor ke polisi..." ucap Bayu.

Mereka pun berjalan menemui Lukman,Bimo dan Bayu.

Setelah Sampai.

Bayu menyentuh pundak Daniel,Bimo,dan Lukman.

"Hinata kecopetan... Ayo kita cabut..." ucap Bayu Nyaring.

"APAAAA.....!!!??? mereka terkejut.

"Iyaaa... Ayoo kita ke kantor polisi..." ucap Bayu.

Mereka pun menjauh dari konser tersebut.

"Apa yang hilang Hinata?" ucap Daniel.

"Dompet dan Handphone.." ucap Hinata.

"Sialan itu copet,jika ketemu aku bikin perkedel dia..." ucap Bimo.

"Di dalamnya sangat penting sekali...,saya tidak bisa kembali pulang ke jepang tanpa dokumen " ucap Hinata yang masih panik.

Setelah mereka sampai di parkiran mobil,Nampak sang supir duduk di belakang mobil yang pintunya terbuka sambil merokok.

"Kok cepat sekali mereka pulang,seharusnya 2 jam lagi... Sial... Aku belum beli minuman lagi..." ucap supir.

"Pak... Tolong antar kita ke kantor polisi.." ucap Daniel.

"Sebentar mas..." saya beli minuman dulu." ucap supir.

Supir itu berjalan menjauh.

Mereka pun menunggu supir itu datang.

"Hinata ingat nomor telpon keluarga yang bisa di hubungi?" ucap Daniel.

Hinata menggelangkan kepala.

"Maaf... Aku lupa untuk mengigatkanmu. Bahwa harus berhati - hati membawa barang berharga. Terutama tas.." ucap Bayu.

15 menit kemudian supir itu datang membawa sebuah kantung plastik yang berisi 5 gelas es campur.

"Ini buat kalian..." ucap supir sambil membagikan minuman tersebut.

"Terima kasih" ucap mereka semua.

Lalu mereka masuk ke dalam mobil.

Sang supir menjalankan mobilnya.

Nampak Bimo,Lukman,Daniel dan Hinata meminum es tersebut,Sedangkan Bayu pura - pura minum lalu meletakkan gelas minuman itu di pintu mobil.
Hinata hanya meminum seperempat saja,Lukman dan daniel menghabis separo saja,sedangkan Bimo menghabiskan semuanya.

Mata supir berulang kali melihat kebelakang.

Bimo merasakan mengantuk setelah minum es campur tersebut,begitu juga dengan yang lainnya. Kemudian mereka tertidur. Bayu yang melihat teman - temannya tidur semakin yakin jika supir itu merencanakan niat busuknya.

Bayu melihat ke jendela,nampak barusan mobil itu melewati kantor polisi.

"Pak...Kenapa bapak tidak berhenti...?" ucap Bayu.

"Sial...Dia tidak minum es yang aku berikan.." ucap supir dalam hati.

"Bapak dengar aku bicara kan?" ucap Bayu.

"Di sana ada kantor polisi juga mas.." ucap supir.

"Berhenti dulu pak" ucap Bayu yang duduk di belakang supir.

Namun supir itu tidak mau berhenti.

"Oke...kalau gak mau berhenti,aku akan menelpon polisi.." ucap Bayu mengancam padahal dirinya tidak punya nomor polisi.

Bayu mengeluarkan hapenya.Nampak mata Bayu berwarna hitam semua.

Mendengar ancaman Bayu,sang supir memberhentikan mobilnya.

Mobil itu berhenti di depan sebuah hotel Novetel.

"Matikan mesinnya" ucap Bayu.

"Kenapa di matikan mas." ucap supir nampak gugup karena rencanannya terancam gagal.

Bayu melapas sabuk pengaman.

"Matikan saja pak... Ini kalau aku tekan tombol hapeku,maka polisi akan datang kemari.." ucap Bayu.

Sang supir mematikan mesinnya.

Bayu langsung memukul kepala sang supir menggunakan tangan kirinya.

Buuuggghh.....

Lalu memukul dada sang supir berulang kali.

Buuughhh....

Buuugghh...

Buuuggghhh....

Buuughhh....

Sang supir merasa di pukul memakai palu besar,rasanya terasa sangat sakit sekali.

Hoooeeek......Supir memuntahkan seteguk darah.

Buughhh.....

Buuughhh...

Buughh...

Hoeeek..... Supir memuntahkan seteguk darah lagi.

Bayu keluar dari mobil,lalu membuka pintu mobil sang supir. Bayu melepas ikat pingganya,setelah itu melepas sabuk pengaman si supir.

Bayu mengikat kencang kedua tangan supir kebelakang.Setelah itu menaruh supir di samping Hinata.

Bayu mengambil alih kemudi,kemudian ia mengendari mobil tersebut.

Nampak mobil itu berputar arah menuju kantor polisi yang tadi di lewatinya.

Setelah sampai di kantor polisi,Bayu menemui polisi yang berjaga di pos depan. Polisi itu nampak bapak - bapak.

"Permisi pak..." ucap Bayu.

"Iya dek ada apa?" ucap polisi.

Bayu pun menceritakan kejadian yang di alaminya.

Kemudian polisi itu menghampiri mobil yang di kendarai Bayu tadi.

Kemudian polisi itu memanggil rekan - rekannya.

Sang supir di bawa masuk ke dalam kantor polisi,minuman yang tidak di minum oleh bayu di bawa oleh polisi untuk di jadikan barang bukti.

Bayu di bawa masuk kedalam untuk memberikan berita acara kronologi secara detail.

Setelah selesai memberikan keterangan untuk berita acara.

"Teman saya bagaimana pak?" ucap Bayu.

"Kita bawa ke klinik,takutnya mereka di beri dosis yang tinggi oleh pelaku" ucap Polisi.

Teman - teman Bayu di bawa ke klinik,Bayu oun ikut menemani.

Setelah sampai,mereka di rawat di klinik tersebut.

Bayu duduk di lorong klinik menunggu teman - temannya sadar.

"Sial.... Malam minggu seharusnya senang - senang nonton konser..

" Malah jadi begini..." ucap Bayu dalam hati.

Bayu mengambil hapenya lalu mengetik pesan ke Annisa. Setelah itu Bayu mengantongi hapenya kembali.

30 menit kemudian.

Seorang dokter dan juga polisi menghampiri Bayu. Polisi itu memegang buntalan kain.

"Teman - temanmu di berikan dosis yang sangat banyak,sehingga mereka akan lama sadarnya.." ucap dokter.

"Kapan dia akan sadar pak dokter..?" ucap Bayu.

Kemungkinan besok siang...Bisa juga sore baru sadar..." ucap dokter.

"Adik Bayu tinggal di mana?" ucap polisi.

"Aku ngekos di daerah menteng pak" ucap Bayu.

Polisi itu memperlihatkan salah satu shuriken milik Hinata pada Bayu.

"Apa adik juga membawa barang ini?" ucap polisi.

Bayu memperhatikan barang tersebut.

"Tidak....

"Tunggu dulu pak...Apakah itu milik Hinata?" ucap Bayu.

"Benar...Ini milik Hinata...

"Dokter yang menemukan barang ini di balik bajunya..." ucap polisi

"Pantas saja tangan satunya ada di balik baju,rupanya dia membawa senjata itu.." ucap Bayu dalam hati.

"Mungkin senjata itu untuk berjaga pak,sebab Hinata datang ke indonesia seorang diri tanpa seorang teman ataupun keluarga. Dia datang ke sini untuk liburan" ucap Bayu.

"Dimana Adik bertemu dengan Hinata.?" ucap polisi.

Bayu pun menceritakan awal kali bertemu dengan Hinata.

"Ooo... Begitu... Baiklah... Ini Adik bawa saja...

"Oh iya... Berapa nomor hape dik Bayu...?" ucap Polisi sambil menyerahkan Shuriken milik Hinata pada Bayu.

Bayu memberikan nomor Hapenya.

"Baiklah... Adik akan ikut persidangan sebagai saksi dan sebagai korban," ucap polisi.

"Jika aku gak ikut bagaimana pak?" ucap Bayu.

"Maaf ya dik Bayu..Adik Bayu yang membawa pelaku kekantor polisi dan juga sebagai saksi dalam upaya penculikan itu,agar pelaku dapat segera di hukuman yang berat. Jika tidak hadir maka pelaku hanya mendapat hukuman yang ringan.." ucap polisi.

"Baiklah...Aku akan ikut...Kapan persidangannya itu pak?" ucap Bayu.

"Nanti bapak akan hubungi Dik Bayu.." ucap polisi.

Polisi dan Dokter meninggalkan Bayu sendirian.

"Sepertinya aku harus menginap di sini..." ucap Bayu dalam hati.

Bayu menghitung jumlah Shuriken milik Hinata.

"Ada 25 ... Banyak amat... Apa jangan - jangan Hinata ini seorang ninja seperti Hatori.." gumam Bayu.

Bayu memutuskan berebah di kursi panjang yang yang terbuat dari kayu.

Baru saja hendak memejamkan mata,hp Bayu berdering.
Kemudian Bayu mengambil hapenya,nampak nama Nur yang menelpon..

Bayu bangun lalu menerima panggilan Nur.

"Mas di mana sekarang? maaf mas tadi aku di luar gak bawa hp mas..." suara Annisa.

"Assalam mua'alikum..." ucap Bayu.

"Wa'alaikum salam mas.." suara Annisa.

"Nah gitu donk... Masa langsung nyerocos aja..." ucap Bayu.

"Maaf mas...Aku panik tahu..." suara Annisa.

"Aku lagi di klinik,nungguin teman - teman sadar.." ucap Bayu.

"Alamat kliniknya di mana mas... Nanti aku dan bang Ahmad ke sana..."suara Annisa.

"Aku gak tahu Nur... Soalnya gak lihat plang alamatnya..." ucap Bayu.

"Mas terluka apa enggak?" suara Nur.

"Aku enggak terluka Nur.. Aku baik - baik saja... Kemungkinan besok aku gak bisa ikut ke ancol.. Aku harus menunggu semua temanku sadar Nuur...." ucap Bayu.

"Iya gakpapa mas...Aku juga gak jadi kesana..." suara Annisa.

"Kenapa gak jadi?" ucap Bayu.

"Aku pengen jalan - jalan sama mas Bayu..Kalau gak ada mas Bayu ya percuma saja ke ancolnya.." suara Annisa.

"Ooo... Begitu.... Maaf ya Nur.." ucap Bayu.

"Iya mas...

"Mas dah makan?" suara Annisa.

"Sudah Nur..." ucap Bayu.

"Dah dulu ya mas,pulsaku mau habis... Asslam mu'alaikum" suara Annisa.

"Wa'alaikum salam warahmatullah." ucap Bayu.

Bayu mengantongi hapenya,lalu berebah di kursi panjang. Tak lama kemudian Bayu tertidur.

Jam 3.10

Bayu membuka mata lalu bangun. Lalu Bayu masuk ke dalam kamar inap menghampiri Hinata.

"Cewek misterius,datang sendiri,bawa senjata ninja... Apa jangan - jangan dia keluarga ninja ya" ucap Bayu dalam hati sambil memperhatikan Hinata.

Bayu berjalan ke kamar mandi,setelah itu mengambil selimutnya Lukman untuk di buat sejadah. Setelah itu Bayu shalat sunnah.

Selesai shalat sunnah,Bayu berzikir.

Sejam kemudian Hinata membuka matanya.Lalu ia bangun.

Hinata melihat sekeliling,kepalanya terasa pusing

"Mengapa aku bisa ada di sini?

Hinata melihat Bayu duduk di lantai menggunakan selimut seperti yang ia pakai,lalu ada sebuah buntelan Kain. Hinata memeriksa Shuriken di balik bajunya.

"Kemana Shurikenku..." ucap Hinata dalam hati sambil meraba - raba tubuhnya.

"Senjata anda ada di depan saya,kita tadi hampir saja di culik." ucap Bayu tanpa menoleh ke Hinata.

"Di culik..." ucap Hinata.

"Iya... Minuman yang di berikan oleh supir kita di beri obat tidur..." ucap Bayu.

Hinata kemudian menghampiri Bayu.

"Siapa yang mengeluarkan senjata saya dan ada di mana senjata saya?" ucap Hinata.

"Dokter yang menemukannya,lalu di berikan olek pak polisi,pak polisi memberikan kepadaku" ucap Bayu lalu memberikan buntelan kain berisi Shuriken.

Hinata menerima buntelan kain tersebut.

"Mengapa anda tidak tidur seperti saya?" ucap Hinata.

"Karena saya tidak meminum es seperti yang anda minum" ucap Bayu.

"Apa yang anda lakukan saat ini?" ucap Hinata.

"Saya sedang berzikir..." ucap Bayu.

"ber...jekir..." ucap Hinata.

"Zi...Kir.." ucap Bayu.

"Di mana orang yang membuat saya tidak sadarkan diri?" ucap Hinata.

"Ada di penjara...

"Oh iya... Nanti jam 8 pagi,kita ke kantor polisi untuk membuat surat kehilangan dompet dan handphone Anda.." ucap Bayu.

Hinata duduk menghadap Bayu,lalu membungkukkan badan.

"Terima kasih,Anda sudah menolong saya" ucap Hinata.

"Sama - sama Hinata" ucap Bayu
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd