Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
KHASIAT BATU MERAH DELIMA



Bayu baru selesai mandi. Ia merasakan badannya menggigil kedinginan.

"Siaaal... Kalau dirumah saja aku gak kedinginan.. Lah ini di rumah orang,udaranya sangat dingin lagi... Bangkeek...Bangkeek..." ucap Bayu dalam hati sambil berjalan ke dalam rumah.

Begitu masuk dalam rumah,ia melihat pak Kartolo duduk di ruang keluarga,karena jika ingin ke kamarnya,Bayu harus melewati ruang keluarga tersebut.

"Tumben kamu mandi pagi buta gini lee..." ucap pak Kartolo.

"Lah gimana lagi pakde... Aku habis mimpi basah kok.. Mau tak mau mandi wajib..." ucap Bayu.

"Ya sudah... Kalau dah shalat,temui pakde di teras rumah..." ucap pak Kartolo.

"Injih pakde..." ucap Bayu.

Setelah Bayu masuk di dalam kamar,ia melihat bajunya yang tergeletak di lantai,lalu memungutnya.

"Siaal... celanaku kotor semua,sisa sarung saja yang bersih..." ucap Bayu.

Mau tak mau Bayu memakai kaos dan sarung saja.

Lalu ia menunaikan kewajibannya.Setelah selesai Bayu keluar kamar menemui pak Kartolo di teras rumah.

"Semoga saja gak ada tawon di sini.. Kalau ada tawon bisa berabe burungku... Malah tambah besar..." ucap Bayu dalam hati. Ia takut di sengat lagi,sebab Bayu tak memakai dalaman.

---***---

Di teras rumah.

Nampak pak Kartolo duduk di kursi bambu,di temani segelas kopi hitam dan rokok samsu.

Wuuuuufft.... Asap keluar dari mulut pak Kartolo.

Bayu muncul dari dalam rumah.

"Duduk sini lee..." ucap pak Kartolo.

Bayu menuruti ucapan pak Kartolo.Ia duduk di samping pak Kartolo.

"Apakah semalam kamu mengalami hal yang aneh?" ucap pak Kartolo.

"Iya pakde... Aku bertemu dengan seorang wanita..." ucap Bayu.

"Apakah dia memakai hiasan berupa bunga melati dan bunga kantil?" ucap pak Kartolo.

"Iyaa.... Kok pakde tahu..." ucap Bayu heran,sebab ia belum ada cerita ke orang lain bahkan ibunya.

"Coba lihat cincinmu..." ucap pak Kartolo.

Bayu menyodorkan tangannya.

Nampak pak Kartolo komat kamit membaca mantra.

"Apa yang terjadi pada diriku pakde?

"Apa yang pakde sembunyikan dariku?" ucap Bayu.

"Maafkan pakde dan semuanya di sini lee...

"Kemarin kami berbohong padamu.." ucap pak Kartolo.

"Maksud pakde apa?" ucap Bayu.

"Maksud pakde itu..

"Kemarin kamu di bawa oleh ratu penguasa air terjun ke alam ghaib lee..." ucap pak Kartolo.

"APAAAAAA.....!!!??? Bayu terkejut.

"Pakde berusaha mencarimu di sana,tapi tak ketemu,lalu pakde berpikir bahwa kamu di bawa ke istana..

"Pakde tak sanggup melawan ratu penguasa air terjun itu lee...

"Untung saja ada temanku yang datang membantuku

"Ternyata memang benar,kamu di bawa oleh ratu penguasa air terjun itu...

"Maafkan pakde dan semuanya yang ada di sini ya lee..." ucap pak Kartolo.

"Ja...Ja..Jadi... Aku....

"Huaaaa..... Ibuuuu... " Bayu menangis.

"Kenapa kamu menangis lee?" ucap pak Kartolo heran.

"Huuuuhuuuu.... Aku memasukkan burungku ke lubang pipisnya wanita itu pakde... Kata guru ngajiku itu tidak boleh di lakukan kalau belum menikah..." ucap Bayu dengan polosnya.

Pak Kartolo menepuk jidatnya.

"Ne anak polos banget..." ucap pak Kartolo dalam hati.

"Apakah yang kamu lakukan itu kemauan sendiri apa di paksa?" ucap pak Kartolo.

"Di paksa pakde... Padahal Bayu gak mau... Badan Bayu bergerak sendiri..." ucap Bayu.

"Sudah... Sudah....

"Jika itu di paksa...

"Dan kamu tidak bisa melawan maka itu tidak apa - apa lee...

"Kecuali jika yang kamu lakukan itu atas keinginan sendiri,.. Itu baru tidak boleh..." ucap pak Kartolo.

Bayu berhenti menangis.

"Serius itu pakde...?" ucap Bayu.

"Iya... Pakde serius..." ucap pak Kartolo.

"Pakde gak shalat?" ucap Bayu karena ia tak melihat muka pak Kartolo basah kena air.

"Pakde menganut kepercayaan kejawen lee..." ucap pak Kartolo.

"Oooo.... Begitu...

"Kejawen itu apa pakde" ucap Bayu penasaran.

"Ajaran kejawen ini mengakui terhadap keesaan Tuhan yang maha esa. Sehingga inti dari kejawen adalah mengarahkan insan “Sangkan Paraning Dumadhi” yang berarti dari mana datang dan kembalinya hamba tuhan.

"Selain itu ajaran kejawen mengajarkan hambanya untuk seiya sekata dengan tuhan “Manunggaling Kawula lan Gusthi yang berartinya bersatunya hamba dengan Tuhan. Dari situlah terbentuk misi dari ajaran kejawen.

"Misi ajaran kejawen ini ada empat yaitu, Mamayu Hayuning Pribadhi (Sebagai rahmat bagi pribadi), Mamayu Hayuning Kulawarga (Sebagai rahmat bagi keluarag), Mamayu Hayuning Sasama (Sebagai rahmat bagi sesama manusia), dan Mamayu Hayuning Bhawana (Sebagai rahmat bagi alam semesta)."

"Apa kamu paham lee...?" ucap pak Kartolo.

"Enggak pakde... Malah kepalaku jadi pusing.." ucap Bayu.

"Apa kamu menginginkan kalung itu lee?" ucap pak Kartolo.

"Hem.... Buat pakde saja..

"Oh iya pakde...

"Apakah mbak Kumala Sari akan mendatangi aku lagi dalam mimpiku?" ucap Bayu.

"Semoga saja tidak lee...

"Tadi pakde dah menghilangkan aura milik ratu itu " ucap pak Kartolo.

"Syukurlah..." ucap Bayu.

Bayu melihat arah jalanan.

Tiba - tiba ia melihat pocong melompat lompat.

"Pakde... Kenapa aku bisa lihat pocong?" ucap Bayu heran.

"Apakah kamu lahir malam jum'at kliwon lee?" ucap pak Kartolo.

"Iya... Kok pakde tahu.." ucap Bayu

"Rata - rata yang lahir di malam jum'at kliwon itu bisa melihat makhluk ghaib." ucap pak Kartolo.

Bayu tak takut melihat pocong,karena dirinya sering melihat pocong. Bahkan di depan rumahnya kadang pocong itu muncul ketika Bayu akan lari pagi.

"Jika ada yang naksir dengan cincinmu,jangan kamu berikan ya lee..." ucap pak Kartolo.

"Emangnya kenapa pakde?" ucap Bayu penasaran.

"Sebab itu batu merah delima..

"Batu merah delima sangat jarang ada.

"Kebanyakan batu merah delima yang beredar itu palsu..

"Yang asli bisa mencapai milyaran rupiah harganya.." ucap pak Kartolo.

"Haaaah.... !!!!??? Serius pakde?" ucap Bayu tak percaya.

"Iya... Pakde serius... Kalungmu juga terdapat batu merah delima asli.." ucap pak Kartolo.

"Emang manfaatnya apa pakde?" ucap Bayu penasaran.

"Manfaatnya kamu kebal senjata tajam,tapi kamu merasakan sakit seperti di pukul saat kamu di tebas senjata tajam." ucap pak Kartolo.

"Masa seh pakde?" ucap Bayu tak percaya.

Pak Kartolo berdiri.

"Tunggu sebentar di sini" ucap pak Kartolo.

Pak Kartolo masuk ke dalam rumah.

Tak lama kemudian pak Kartolo muncul dengan membawa sebilah golok yang tajam.

"Eeeeeh... Pakde...

"Pakde mau ngapain?" ucap Bayu nampak ketakutan.

"Mau buktikan ucapan pakde" ucap pak Kartolo.

"Gak....Aku gak mau pakde...." ucap Bayu ketakutan.

"Pakde ngetes di rambutmu saja..." ucap pak Kartolo sambil mengeluarkan gunting.

"Nah... Kalau rambut gakpapa pakde...

"Asal jangan pakai golok..." ucap Bayu lega.

"Neh... Potong saja rambutmu sendiri..." ucap pak Kartolo sambil menyerahkan gunting.

Bayu menerimanya,lalu mencoba memotong rambutnya.

Nampak rambut Bayu tak terpotong.

"Guntingnya tumpul pakde....

"Gimana seh..." ucap Bayu belum menyadari bahwa dirinya kebal benda tajam.

Tangan pak Kartolo memegang jarum jahit lalu menusukkan ke tangan Bayu.

"Pakde ngapain?" ucap Bayu.

Pak Kartolo menunjukkan jarum yang di pegang.

"Nusuk kamu pake jarum lee..." ucap pak Kartolo.

"Jancooook.....

"Aku ini manusia pakde.. Bukan boneka..." ucap Bayu.

"Apa kamu merasakan sakit tadi?" ucap pak Kartolo.

"Enggak pakde... " ucap Bayu.

Pak Kartolo menusuk jarum lagi ke tangan Bayu.

Bayu melihat jarum itu tak bisa menembus kulitnya.

"Iya pakde...Aku kebal benda tajam.." ucap Bayu.

"Kalau pakai golok mau gak?" ucap pak Kartolo sambil mengusap goloknya.

"Waaasssuuuu.

"Aku gak mau pakde....

"Coba ke ayam saja pakde,jadi ayamnya bisa di buat lauk nanti...

"Jangan ke aku..." ucap Bayu tak mau mencoba memakai golok.

"Ha....Ha...Ha....Ha...Ha... pak Kartolo tertawa.

Bejo muncul dari dalam rumah sambil membawa dua gelas kopi dan sebungkus rokok.

"Ngopi Bay..." ucap Bejo sambil meletakkan dua gelas kopinya.

"Iyaaa..." ucap Bayu.

Bayu mengambil kopi tersebut,lalu menyeruputnya.

"Neh...Rokok..." ucap Bejo.

"Aku gak merokok kang" ucap Bayu.

"Pinter kowe lee gak ngerokok,gak koyok Bejo iki..." ucap pak Kartolo.

"Lah gimana pak... Bapak yang ngajarin aku kok..." ucap Bejo tak mau kalah.

"Ngajarin gimana kang?" ucap Bayu.

"Itu Bay... Aku di suruh nunggu bapak,di sampingku ada rokok dan kopi. Kata bapakku jika banyak nyamuk,bakar saja rokok itu..

"Pas nunggu bapakku,nyamuknya datang,dan yanga datang itu tak hanya satu ternyata banyak banget Yu. yang datang.. Aku lupa bawa Autan. Mau tak mau aku nyalakan itu rokok.

"Tapi sayang,jika tak di hisap,rokoknya mati.

"Mau gak mau aku hisap terus.." ucap Bejo.

"Alasanmu saja kamu lee..." ucap pak Kartolo.

"Untung Ibuku gak di sini kang..." ucap Bayu.

"Memangnya kenapa Bay jika ada ibumu?" ucap Bejo.

"Ibuku akan mengambil rokok kalian lalu membuangnya..

"Soalnya dulu pernah pak kepala desa datang kerumah,lalu membakar rokok. Ibu langsung mengambil rokok pak kepala desa itu.Lalu membuangnya beserta bungkus rokoknya." ucap Bayu.

"Emang bapakmu gak merokok kah lee?" ucap pak Kartolo.

"Bapakku dah mati pakde..." ucap Bayu.

Nampak mereka terdiam. Lalu Bayu melihat tuyul lewat.

"Di sini ada yang pelihara tuyul kah kang?" ucap Bayu.

"Gak ada..." ucap Bejo.

"Masa seh??

"Kok aku lihat tuyul lewat tadi" ucap Bayu.

"Heeeh... Serius Bay...?" ucap Bejo tak percaya.

"Iya... Aku serius,tapi dia tak memasuki perkarangan rumah ini.." ucap Bayu.

"Apa kamu bisa melihat makhluk halus...?" ucap Bejo.

"Bisaa... " ucap Bayu.

"Wuuiiiih.... Kereeen... Aku saja harus merapalkan mantra dulu baru bisa melihat makhluk halus.." ucap Bejo.

Pak Kartolo mengeluarkan sesuatu dari balik bajunya yang berupa buntelan kain warna hitam. Lalu memberikan pada Bayu.

"Ini lee pakde kembalikan punyamu yang pakde ambil" ucap pak Kartolo.

"Ini apa pakde?" ucap Bayu penasaran.

"Buka saja..." ucap pak Kartolo.

Bayu membuka buntelan kain hitam tersebut.
Nampak kalung yang terdapat batu merah delima.

"Berikan pada ibumu..." ucap Pak Kartolo.

"Hemmm... Iya pakde..." ucap Bayu.

Bayu meletakkan buntelan kain hitam di dalam lipatan sarungnya.

Tak lama kemudian muncul Nabila dan Nadya.

"Kamu pernah merokok gak Bay...?" ucap Bejo.

"Pernah...

"Malah aku merokok di depan ibuku..." ucap Bayu.

"Serius lee...?" ucap pak Kartolo tak percaya.

"Iya... Aku serius pakde... Aku sangat pusing sekali waktu itu. Lalu aku mengambil rokok di dalam warung,kemudian menghisapnya.

"Awalnya aku batuk - batuk...

"Lalu ibuku datang...

"Aku bilang jika aku lagi pusing..

"Ibuku tak marah,hanya bilang jangan keseringan..." ucap Bayu.

"Lah gimana mau marah Bay... Kan kamu anaknya,coba bapakku yang merokok di depan ibumu,pasti ibumu membuang rokok bapakku." ucap Bejo.

"Sudah pasti itu kang..." ucap Bayu.

"Untung istriku gak seperti ibumu lee..

"Jika sama...

"Bisa mati berdiri aku gak merokok seharian..." ucap pak Kartolo dalam hati.

Tak terasa sudah jam 8 .20 menit.

Bu Kasmiati muncul dari dalam rumah.

"Ayook sarapan dulu..." ucap bu Kasmiati.

Mereka kemudian masuk kedalam rumah untuk sarapan.

Setelah selesai sarapan,pak Kartolo memberi tahu bahwa Bayu sudah mengetahuinya. Mereka semua minta maaf karena telah berbohong. Bayu memaafkan mereka.

Kini Bayu,Bejo dan pak Kartolo di halaman rumah.

Bayu berdiri membelakangi Bejo yang jaraknya 15 meter. Sedangkan pak Kartolo duduk di kursi bambu sambil merokok. Mereka melatih insting Bayu.

"Siap Ya Bay..." ucap Bejo.

"Iya kang..." ucap Bayu.

Bejo melempar batu kerikil ke Bayu.

Buugghh... Bayu terkena lemparan.

"Rasakan arah datangnya serangan itu lee" ucap pak Kartolo agak nyaring.

Berulang kali Bayu terkena batu kerikil,rasanya tak sesakit saat pak kartolo yang melempar batu kerikil,karena Bejo melempar tak sekuat tenaga.

30 menit kemudian.

Bayu kadang berhasil menghindar.

Sejam kemudian

Dari 100 batu kerikil,hanya 30 batu tak mengenai Bayu.

Sejam kemudian.

50 batu tak mengenai Bayu.

Bayu sambil memejamkan matanya untuk merasakan arah batu tersebut.

Sejam kemudian.

70 batu tak mengenai Bayu.

Sejam kemudian.

90 batu tak mengenai Bayu.

Lalu pak Kartolo iseng ikut melempar batu kerikil ke arah Bayu.

Saat Bayu bisa menghindar ,ia merasakan sakit di punggungnya.

"Aaauuuu....

Bayu merasakan sakit,tak seperti lemparan batu Bejo. Lalu membalikkan badannya.

"Sakit tahu pakde...." ucap Bayu agak nyaring.

"Fokus leee..." ucap pak Kartolo.

"Istirahat dulu kang..." ucap Bayu.

Bayu duduk di kursi Bambu.

"Kenapa dari tadi kamu pakai sarung terua Bay?" ucap Bejo.

"Celanaku kotor semua kang..." ucap Bayu.

"Oalaah..... Pakai punyaku gimana?" ucap Bejo.

"Gak usah Kang... " ucap Bayu.

"Bentar... Aku punya celana. Celana itu masih baru belum aku pakai,aku salah beli..." ucap Bejo.

Bejo masuk ke dalam rumah.

10 menit kemudian Bejo muncul dengan membawa celana panjang dan juga dalaman yang masih terbungkus plastik.

"Neh...Pakailah..." ucap Bejo sambil memberikan celana tersebut.

Bayu yang melihat pakaian itu masih baru,mau tak mau menerimanya,sebab burungnya selalu gondal gandul saat ia berjalan.

"Suwun yo kang..." ucap Bayu.

Bayu masuk kedalam untuk memakai celana tersebut.

Setelah selesai memakai celana,Bayu keluar kamar. Ia melihat Nabila dan Nadya menonton telivisi di ruang keluarga.

"Bil... Bapakmu kapan datangnya?" ucap Bayu.

"Aku gak tahu mas...Mungkin sore ini.." ucap Nabila.

"Ooo...Gitu..." ucap Bayu.

"Apa pak Warso datang kerumah mbak Wati lagi ya..." ucap Bayu dalam hati.

Bayu kemudian berjalan ke teras rumah.

"Cukup gak Bay?" ucap Bejo.

"Sedikit longgar kang..." ucap Bayu.

"Mau lanjut lagi gak latihannya..?" ucap Bejo.

"Ayooo..." ucap Bayu.

Tak terasa sudah jam 12.15.

Bayu menyudahi latihannya.Kemudian Bayu mengambil air wudhu.

----***---

Sore hari pukul 17.10.

Pak Warso datang.

Bayu saat itu berada di belakang rumah bersama Bejo.Lalu Bayu masuk kedalam rumah.

"Loh pak... Kapan datangnya?" ucap Bayu.

"Setengah jam yang lalu Bay..

"Habis magrib kita pulangnya..." ucap pak Warso.

Bayu masuk kedalam kamar untuk mengambil uang pemberian pak Warso.

Setelah mengambil,Bayu memberikan uang itu pada pak Warso.

"Pak ini uangnya... Tadi pas kesana...

"Uang ini gak terpakai...." ucap Bayu.

"Ambil saja Bay..." ucap pak Warso.

"Matur suwun pak.." ucap Bayu.

Tak terasa waktu cepat berlalu.

Setelah habis magrib,Bayu,Nabila dan bu Hera sudah berada di teras.

Mereka berpamitan.Kemudian masuk dalam mobil.

"Bapak kok lama sekali jemputinnya..?" ucap Bu Hera.

"Maaf buu... Tadi banyak kerjaan..

"Belum lagi aku mengadakan rapat.." ucap pak Warso berbohong.

"Oooo... Begitu...

"Tapi lancar saja kan pak..." ucap bu Hera.

"Lancarlah bu..." ucap Pak Warso.

Bayu tak tahu apa yang menimpa sahabatnya itu. Seandainya Bayu mempunyai HP,pasti Bayu langsung pulang tanpa harus menunggu kedatangan pak Warso,dan Bayu tak menceritakan perihal pakaiannya yang tiba - tiba muncul di lantai pada pak Kartolo.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd