Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
SAMPAI DI KULON PROGO


Selama 4 jam mereka menempuh perjalanan . Kini mereka sudah sampai di Kulon Progo.

Mobil Panther memasuki halaman sebuah rumah yang halaman rumah tersebut sangat luas,bisa menampung 20 mobil.

Bayu turun dari mobil. Ia merasakan hawa di daerah tersebut sangat aneh. Tapi ia tak peduli.

Bayu mengikuti keluarga pak Warso.

Nampak ada 4 orang menyambut kedatangan keluarga pak Warso. 1 orang nampak rambutnya memutih,memakai blankon.Meskipun begitu,ia nampak segar bugar. Lalu seorang wanita yang berusia 40 an,dan 2 orang remaja.

"Assalam mu'alaikum" ucap pak Warso.

"Wa'laikum salam..." ucap orang - orang yang menyambut.

"Tak pikir gak jadi kesini kamu dek...." ucap seorang ibu - ibu yang tak lain adalah budenya Nabila.

"Yo jadi to mbak... " ucap bu Hera.

Mereka kemudian bersalaman.

"Ini siapa dek...?" ucap budenya Nabila sambil menunjuk Bayu.

"Temannya Nabila mbak...Nabila mengajak kesini" ucap bu Hera.

Bayu mencium tangan budenya Nabila.

"Jenengmu sopo lee..?" ucap budenya Nabila.(namamu siapa nak)

"Bayu bu..." ucap Bayu.

"Ooo... Bayu... Namaku bude Kasmiati..

"Kuwi pakde Kartolo,nah kuwi anakku jenenge Bejo seng kuwi Nadya" ucap budenya Nabila.

Bayu bersalaman ke pak Kartolo,Bejo dan Nadya.

"Ayoo ...Ayoo masuk..." ucap pak Kartolo.

Mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Kamu kelas berapa Yu?" ucap Bejo.

"Kelas 2 SMA." ucap Bayu.

"Ooo...Kirain sudah Kuliah..." ucap Bejo.

"Lah sampeyan kelas berapa kang?" ucap Bayu.

"Aku kelas 3 SMA...Adekku kelas 3 Smp..." ucap Bejo.

Nampak Nadya diam memperhatikan Bayu karena baru pertama kali berjumpa.

Bayu mendekat ke telinga Bejo.

"Kang... Aku numpang ke kamar mandi..Mau BAB." ucap Bayu.

"Ayoo..." ucap Bejo.

Bejo berdiri di ikuti Bayu.

"Mas mau kemana?" ucap Nabila.

"Ke kamar mandi... Kebelet aku Bil..." ucap Bayu.

Tak lama kemudian Bayu sampai. Lampu yang di gunakan hanyalah lampu pijar biasa bewarna kuning,bukan lampu TL.

Letak kamar mandi terpisah dengan rumah.Yang jaraknya 10 meter dari rumah.

"Asem... Senterku di dalam tas lagi" ucap Bayu dalam hati.

Di belakang rumah banyak pohon yang tumbuh lebat. Suara - suara burung malam hari terdengar sangat jelas.

Bulu kuduk Bayu berdiri.

"Jiangkreek... Di sini kok hawanya bikin aku merinding..." ucap Bayu dalam hati.Lalu ia masuk ke dalam kamar mandi.

10 menit kemudian Bayu selesai,lalu keluar.Ia sekalian wudhu.Karena Bayu melihat kendi besar.

Bayu tak melihat Bejo di dekat kamar mandi.

"Bangkek...Malah ninggalin aku lagi.." ucap Bayu dalam hati.

Bayu melihat ke arah pepohonan yang nampak gelap gulita. Ia melihat sepasang mata yang tingginya 10 meter , mata itu bewarna merah di dalam kegelapan malam.Lalu Bayu memalingkan wajahnya.

"Bajingan... Itu tadi apa ya..." ucap Bayu dalam hati.

Bayu bergegas masuk ke dalam rumah.

Setelah sampai di ruang tamu,Bayu duduk di kursi.Ia tak melihat Bejo di ruang tamu.

"Awakmu sekelas karo Nabila kah Yu...?" ucap pak Kartolo.(Dirimu sekelas dengan Nabila kah Yu)

Bayu tak menjawab,ia diam saja.Karena kepikiran akan sosok di belakang rumah.

"Masa seh itu genderuwo...?" ucap Bayu dalam hati penasaran dengan mata merah tersebut.

"Mas....Mas Bayuu..." ucap Nabila.

Bayu diam tak menjawab,lalu Nabila berjalan ke tempat duduk Bayu,setelah itu menyentuh pundak Bayu.

"Mas...." ucap Nabila.

"EH.....!!!!?? Bayu terkejut.

"Ada apa Nabila?" ucap Bayu.

Kenapa mas diam saja di tanya sama pakdeku?" ucap Nabila.

"Maaf...Maaf...Pakde..Aku gak dengar" ucap Bayu.

Pak Kartolo kemudian berdiri lalu memghampiri Bayu.

Nampak mulut pak Kartolo komat kamit,lalu menyentuh kening Bayu.

"Hem...... gumam pak kartolo.

"Bayu kenapa Kang?" ucap pak Warso.

"Ngudud nang emper omah yok dek Warso.." ucap Kartolo. (Merokok di teras rumah yo dek Warso)

Lalu pak Warso dan pak Kartolo berjalan ke luar rumah.

"Mas Bayu kenapa?" ucap Nabila.

"Gakpapa Bil..." ucap Bayu.

"Beneran mas gakpapa?" ucap Nabila seperti cemas.

"Iya..." ucap Bayu.

Setengah jam kemudian mereka beranjak dari ruang tamu menuju kamar. Karena rumah itu besar,sehingga memiliki banyak kamar tidur.

Bayu di antar ke kemar oleh bu Kasmiati.
Lalu Bayu masuk ke dalam kamar.
Bayu meletakkan tasnya,lalu berebah di tempat tidur. Tempat tidur itu hanya beralaskan tikar ada ada sebuah bantal dan selimut.

"Siaall... Aku di sini jadi takut ya... Padahal aku sering keluar malam,tapi di sini malah terasa angker..." ucap Bayu dalam hati.

Kemudian Bayu memakai sarung lalu melepas celananya,lalu Shalat. Bayu asal saja menghadap kiblat,karena tak tahu arah kiblat.

Begitu selesai shalat,Bayu memakai celananya kembali,lalu melepas sarungnya. Kemudian Bayu berebah di tempat tidur.

Nampak tempat tidur itu berderit,karena tempat tidur itu terbuat dari Bambu.

Bayu memejamkan mata.

Baru 5 menit memejamkan mata,Bayu mencium aroma wangi bunga melati dan kantil.Lalu ia terbangun.

Bayu tak melihat siapa - siapa di dalam kamar itu.

"Jiangkreek... Siapa seh mainan bunga malam - malam" ucap Bayu dalam hati.

Bayu melihat jam tanganya.

"Hem Jam 12 malam,tapi kok aku merasa ngeganjel ya... Mudah - mudah ibuku tak apa - apa" ucap Bayu dala. hati.

Bayu kemudian berebah lagi,lalu memejamkan mata.

Bayu mendengar suara gamelan yang begitu pelan di telinganya.

"Sepertinya ada yang punya hajatan " ucap Bayu dalam hati.

Tak lama kemudian Bayu terlelap tidur.

Nampak sesosok wanita memakai pakaian kebaya bewarna hijau,di kepalanya ada rangkaian bunga melati dan kantil mendekati Bayu.

Saat sosok itu menyentuh kening Bayu,ada sebuah energi tak kasat mata yang melindungi Bayu.

"Siaal.... " ucap sosok wanita tersebut lalu menghilang.

Pagi jam 3.55

Bayu membuka mata lalu terbangun.

"Hoooaaam........

"Aku di mana?" ucap Bayu kebingungan saat melihat ruang kamar tidur sangat asing.Tak seperti di dalam kamar tidurnya.

Selang beberapa menit barulah Bayu menyadari.

"Aseeem...... Lali aku...

"Aku kan di rumah keluarganya Nabila..." ucap Bayu dalam hati.

Bayu kemudian keluar kamar.

Nampak keadaan rumah itu sepi,karena belum ada yang bangun.

Bayu menggunakan Jaket,karena udara di rumah itu sangat dingin di pagi hari.

"Heeeee (badan Bayu gemetar).... Dingin puooooollll... " ucap Bayu.

Bayu duduk di kursi tamu,ia hendak lari pagi,tapi karena bertamu di rumah orang,maka Bayu mengurungkan niatnya.

Selang 15 menit kemudian.

Pak Warso muncul.

"Loh Yu... Dah bangun ta..." ucap pak Warso.

"Sudah pak... Dari tadi..." ucap Bayu.

"Kebetulan....

Pak Warso mengeluarkan dompet lalu menyerahkan uang pada Bayu sebesar 500 ribu.

"Ini buat jajan,temanin Nabila jalan - jalan yo Bay.

"Kalau Nabila mau jajan pakai uang ini,kamu juga kalau pengen jajan pakai uang ini.

"Bapak mau pulang dulu,ada perlu" ucap pak Warso.

Bayu menerima uang tersebut.

"Mau nyuci keris yo pak?" ucap Bayu lirih.

"He eh...." ucap pak Warso.

"Diampuut... Tahu aja ne bocah..." ucap pak Warso dalam hati.

Kemudian pak Warso keluar rumah,Bayu memgikuti dari belakang.

Terdengar sayup - sayup suara adzan subuh berkumandang.

Bayu menutup kembali pintu luar,begitu Bayu membalikkan badannya.

"JUAANCOOOOOK......." teriak Bayu.

Bayu kaget karena di belakangnya ada pak Kartolo yang berdiri memakai sarung yang di taruh di kepala seperti memakai jilbab.

"Buka aja le pintunya..." ucap pak Kartolo seolah - olah tak mendengar teriakan Bayu.

"Waasssu...Wassuuu... Bikin jantungku mau copot saja neh bapaknya Bejo" ucap Bayu dalam hati sambil membuka pintu.

"Biasanya kamu sering lari pagi ya lee?" ucap pak Kartolo.

"Iya pak... Kok bapak tahu?" ucap Bayu.

"Yo jelas tahu,badanmu kelihatan atletis begitu,terus kamu bangunnya selalu pagi buta...

"Kalau mau Wudhu... Wudhu saja,gak usah heranin si mata merah yang ada di belakang rumah.. " ucap pak Kartolo.

"Kok bapak tahu?" ucap Bayu heran.

"Aku tahu karena kamu habis dari belakang,lalu aku tanya kamu diem saja,jika tak melihat,pasti kamu jawab pertanyaanku.." ucap pak Kartolo.

"Oooo... Begitu ta... Kirain Pakde dukun..." ucap Bayu.

"Aku bukan dukun,tapi orang - orang sering datang keani untuk minta do'a padaku..

"Dah sana ambil air wudhu..." ucap pak Kartolo.

"Injih pakde... Oh iya... Arah kiblat itu arahnya di mana ya?" ucap Bayu.

"Arah sana kiblatnya lee...." ucap pak Kartolo sambil menujuk arah.

"Aku ke belakang dulu pakde..." ucap Bayu.

"Iyooo...." ucap pak Kartolo.

Pak Kartolo menatap punggung Bayu.

"Anak itu menyimpan sesuatu yang sangat besar,jika dia tak bisa mengontrol,maka dia akan di kuasai oleh sosok yang bersemayam di dalam tubuhnya.." ucap pak Kartolo dalam hati.

Pak kartolo duduk di teras rumah.Ia melihat halaman rumahnya. Kemudian ia melihat sosok yang mengintai rumahnya.

Pak Kartolo langsung berdiri dan melesat ke arah sosok tersebut.

Namun,sosok itu sudah menghilang.

"Sial.... Tinggi sekali ilmunya. Padahal tak sampai 4 detik aku kesini..." ucap Kartolo dalam hati.

Jarak dari ia duduk dengam sosok yang mengintai rumahnya berjarak 30 meter.

Pak kartolo kembali melihat sekeliling rumahnya.

Namun tiba - tiba ia merasakan sesuatu mengarah ke dirinya.

Pak Kartolo melompat ke udara.

wuuuss.....

Jleb.....Jleb....Jleb..... 3 buah Bambu menancap di tanah.

"Bajingan......" umpat pak Kartolo.

Lalu pak Kartolo melesat ke arah datangnya ke tiga bambu tersebut.

10 menit mencari,ia tak menumukan siapa - siapa,lalu ia kembali kerumah.

Begitu pak Kartolo kembali di teras rumah,ia melihat Bayu berlari mengelilingi halaman rumah.

Pak Kartolo memgambil batu kerikil,lalu melempar ke arah Bayu.

Buuughh... Batu kerikil mengenai Bayu.

"Waaasssuuuu.... Siapa yang melempar aku?" ucap Bayu dalam hati.

Bayu melihat hanya pak Kartolo saja yang sedang menikmati tembakau.

"Pakde lempar aku?" ucap Bayu.

"He eh...." ucap pak Kartolo seperti tak bedosa sambil mengehembuskan asap rokok.

"Kenapa pakde lempar aku?" ucap Bayu.

"Instingmu lemah... Seharusnya instingmu itu kuat lee... Agar jika ada serangan,kamu bisa menghindar..." ucap pak Kartolo.

"Maksud pakde apa?" ucap Bayu belum paham.

"Kamu lanjut saja berlari..." ucap pak Kartolo.

Bayu melanjutkan larinya.

Begitu Bayu membelakangi pak Kartolo.

Pak Kartolo kembali melempar ke arah Bayu..

Wuuuut....... Buggh...Batu kerikil mengenai Bayu.

"Waaddooohhh....

"Sakit pakde...." ucap Bayu sambil mengusap bekas terkena kerikil.

"Jangan lengah...." ucap pak Kartolo santai lalu menghisap rokoknya.

"Wong gendeng...." ucap Bayu.

Bayu kembali berlari,namun kini ia meningkatkan kewaspadaanya.

Pak Kartolo kembali melempar batu kerikil,Bayu masih terkena lemparan.

"Diampuut... Ne orang tua maunya apa seh?" ucap Bayu dalam hati.

Begitu seterusnya hingga lemparan ke 60.

Bayu berhasil menghindar.

"Baguss.... Jika seandainya yang aku lempar itu sebilah besi runcing,maka kamu bisa mati lee..." ucap pak Kartolo.

Bayu mendekat ke arah pak Kartolo.

"Maksud pakde tadi itu apa? Kok melempar batu kerikil ke aku terus" ucap Bayu menahan amarah.

"Melatih instingmu lee... Agar jika ada bahaya,kamu bisa menghindar..." ucap pak Kartolo.

"Melatih insting????" ucap Bayu bingung.

"Gini lee...

"Jika kamu merasakan sesuatu yang bisa mengancam nyawamu,kamu bisa menghindar. Apa kamu pernah ikut belajar bela diri?" ucap pak Kartolo.

Bejo keluar rumah sambil menguap.

"Enggak pernah pakde..." ucap Bayu.

"Pantes... Apakah kamu sering kerumah pak Warso?" ucap pak Kartolo.

"Tiap hari minggu saja pakde..." ucap Bayu.

"Ya udah,pakde tinggal dulu..." ucap pak Kartolo.

"Habis ngapain tadi kamu Yu?" ucap Bejo.

"Habis muter - muter halaman kang.." ucap Bayu.

"Apa bapakku melakukan sesuatu padamu?" ucap Bejo.

"Iya... Bapakmu melemparin aku dengan batu kerikil.. Panas ee..." ucap Bayu.

"Huahahahahahaha...... Bejo tertawa.

"Apa ada yang lucu?" ucap Bayu.

Bejo berhenti tertawa.

"Itu masih mending kamu di lempar pake batu kerikil,lah aku di lempar pake kayu bakar, biru - biru badanku..." ucap Bejo.

"Sadiiiisss... Dia bapakmu apa bukan seh kang?" ucap Bayu.

"Bapak tiriku... Bapak kandungku sudah meninggal..Lalu ibuku menikah lagi..." ucap Bejo.

"Oooo... Begitu..." ucap Bayu.

Bejo berjalan agak jauh,yang jaraknya 15 meter.

"Coba kamu lempar aku pakai batu.." ucap Bejo.

"Heeeh....!!!???

"Serius kang?" ucap Bayu tak percaya

"Iya aku serius,terserah kamu mau pakai batu kerikil atau batu besar.." ucap Bejo.

Bejo membelakangi Bayu.

Bayu mengambil 3 batu kerikil,lalu melempar ke Bejo.

Wuuuut...... Batu kerikil melesat ke arah Bejo. Bejo berhasil menghindar meskioun tak melihat.

Wuuuut.......

Wuuuuuttt......

Bayu tak berhasil mengenai Bejo.

"Wuuiiiihhh...Kang Bejo hebat.. Bisa menghindar..." ucap Bayu kagum.

Bejo membalikkan badannya lalu berjalan ke arah Bayu.

"Biasa saja Yu... Dulu aku babak belur tiap hari selalu kena lemparan batu kerikil. Ibuku diam saja,karena kata bapak tiriku,dia melatihku agar menjadi pria yang bisa menjaga keluarga,terutama adikku yang seorang wanita." ucap Bejo.

"Oooo.... Begitu ya..." ucap Bayu.

"Oh iya... Kamu mau ke air terjun kah?" ucap Bejo.

"Rencananya seh iya... Gak tahu tuh Nabila,jadi apa enggak..." ucap Bayu.

"Jadi mass...." ucap Nabila yang muncul dari dalam rumah.

"Kirain kamu masih tidur Bil...." ucap Bayu.

"Enak aja... Ne aku sudah mandi tahu..." ucap Nabila.

"Masa seh kamu sudah mandi dek?

"Kok muka kamu masih gitu...?" ucap Bejo.

"Mana ada... Sudah cantik gini kok" ucap Nabila tak terima.

"Di kasih tahu kok ngeyel... Ya kan Bayu... Muka Nabila masih gitu.." ucap Bejo.

"Huaaaa.... Ibu.... Mas Bejo nakal bu....." ucap Nabila.Lalu ia masuk ke dalam rumah.

"Ha....Ha....Ha....Ha....Ha.... Bejo tertawa karena berhasil mengusili Nabila.

Bayu hanya bisa menggelengkan kepala saja.

"Dasar sempruuull...." ucap Bayu dalam hati.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd