Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY SANG PENERUS

Status
Please reply by conversation.
Peran Sulistyo Maharani akhirnya berhasil mempertemukan Kelurga Han vs Keluarga Mahendra tapi sayang pertemuan perdana ini harus berakhir di Ruang ICU entah nanti pertemuan kedua dstnya bisa saja berakhir di Batu Nisan Bukit Menoreh.
SANG PENERUS saat ini masih berada di Jogya besok malam baru kembali tapi cepet nyampe paling 30 menit sudah tiba di Jakarta dengan Kereta Kencana milik sang Ratu Kumala Sari terlihat di spedometer mobil nampak BBM tidak berkurang KM tidak bertambah.​
 
HINATA BERGANTI NAMA





Hinata mengeluarkan semua isi dalam amplop tersebut,ada dokumen,buku tabungan dan kartu ATM dan Foto Kakashi Hatake.

Hinata memeluk foto ayahnya,ia nampak menangis.

Hinata masuk dalam kamar tidur yang dulu di tempati Bayu.

"Bu..." ucap Bayu.

"Iya sayang... Ada apa?" ucap Hana.

"Mengapa Bayu naik mobil dari Jakarta ke Jogja cepat sampainya ya... Gak sampai 10 menit.." ucap Bayu.

"Sayang nyetirnya sambil mengamalkan yang ibu ajarkan?" ucap Hana.

"Iya bu..Kok ibu tahu?" ucap Bayu.

"Itu amalan pemberian dari pak Kyai Abdul Hadi Zahid waktu ibu masih di pondok pesantren,agar ibu bisa bergerak cepat..

"Sayang ingat gak waktu melawan Kumala Sari?" ucap Hana.

"Iya bu,ingat..." ucap Bayu.

"Jika sayang tidak dibantu oleh pak Kyai Mustafa,sayang bisa kalah,karena gerakan Kumala Sari sangatlah cepat.

"Pak Kyai Mustafa dulu pernah ikut mondok di tempat pesantren yang ibu tempati.." ucap Hana.

"Ooo...Jadi ibu kenal akrab dengan pak Kyai Mustafa..?" ucap Bayu.

"Kenal sayang,untung saja waktu ibu ketemu sama dia..Ibu gak bisa bergerak bebas,kalau bisa bergerak bebas,maka pak Kyai ibu hajar sampai babak belur " ucap Hana.

"Kok ibu hajar pak Kyai Mustafa,emangnya Beliau salah apa sama ibu?" ucap Bayu.

"Dia melemparkan sarang semut angkrang di badan ibu...Ibu marah...Dia kabur... Lalu ibu di tahan oleh para santriwati disana,ibu hajar mereka karena menghalangi ibu. terus datang santri pria mencoba menahan ibu,ibu hajar juga mereka sampai bonyok sampai mereka tak sanggup berdiri.Lalu datang pak Kyai menahan Ibu... Lalu ibu bisa di tahan oleh beliau,terus ibu gak sadar.Setelah itu ibu di didik khusus oleh pak Kyai,ibu di beri wejangan(nasihat) dan amalan - amalan..." ucap Hana.

"Ooo...Begitu ta...Jadi kalau kita membaca amalan itu gerakan kita bisa cepat bu?" ucap Bayu.

"Iya sayang,tapi perlu di ingat,jangan takabur.. Bila takabur,maka amalan itu tak ada gunanya, Sayang serahkan saja sama allah,biar allah yang menggerakkan sayang." ucap Hana.

"Injih bu Nyai..." ucap Bayu.

Hana Memeluk Bayu.

"Ibu senang memiliki anak sepertimu..." ucap Hana sambil memeluk.

"Bayu juga senang mempunyai seorang Ibu seperti ibu..." ucap Bayu.

Hana melepaskan pelukannya.

"Sayang masih melakukan puasa mutih?" ucap Hana.

"Iya bu...Tapi pas akhir bulan saja selama seminggu....

"Oh iya bu... Tadi siang Bayu berkelahi." ucap Bayu.

"Berkelahi sama siapa sayang?" ucap Hana.

Hinata menghampiri Hana,lalu duduk di tengah,antara Hana dan Bayu.Lalu memeluk Hana.

Hana mengusap rambut Hinata.

"Sama Alvin bu..." ucap Bayu.

"Alvin tunangannya Sulis?" ucap Hana.

"Iya bu...Dia memukul Bayu,Bayu menghindar. Bimo gak terima dia bilang kenapa memukul Bayu,Eh dia bilang gak ada urusannya sama Bimo,lalu Alvin memukul Bimo hingga Bimo mengeluarkan darah di mulutnya.. Ya Bayu gak terimalah sahabat Bayu di pukul seperti itu.

"Terus anehnya lagi...Mata dia memerah bu...Seperti genderuwo.." ucap Bayu.

"Mata merah....!!!?? ucap Hana terkejut.Sebab ia baru pertama kali mengetahui ada yang mempunya mata merah.

"Iya bu...Lukman saja tanya,kenapa matanya merah sama seperti Bayu,ya Bayu bingung mau jawab apa. Bayu bilang gak tahu aja..." ucap Bayu.

"Apa ayahnya Alvin memiliki mata merah?" ucap Hana dalam hati penasaran.

"Apa sayang tahu nama ayahnya Alvin" ucap Hana penasaran.

"Enggak...Jangankan nama,orangnya aja Bayu gak tahu kok" ucap Bayu.

"Mungkin dia cemburu sayang..." ucap Hana.

"Kalau dia cemburu...Pasti dia marah sama Bayu saat masih di kossan itu bu...Lah ini sudah hampir 1 bulan masa ya cemburu... Padahal Bayu biasa - biasa saja ke Sulis Bu...

"Untung pengawal Bayu gak nembak mereka." ucap Bayu.

"Nembak...!! Apa pengawal itu dari mbah Zhang?" ucap Hana.

"Iya bu...Kan Bayu di beri pengawalan oleh mbah Zhang..

"Oh iya bu,Bayu sudah tanda tangan surat hak kepemilikan rumah,lalu mbah buyut Zhang menyuruh menaruh di brankas.Katanya semua yang ada di brankas di berikan pada Bayu.
Pas Bayu buka,Bayu kaget bu...Di dalamnya banyak tumpukan uang ratusan ribu,emas batangan,BPKB kendaraan..." ucap Bayu.

"Serius nak..? " ucap Hana tak percaya.

"Bayu serius bu...Ini Bayu mengambil contohnya..." ucap Bayu.

Bayu mengeluarkan Emas batangan yang beratnya 5 Kg,lalu di berikan pada Hana.

Hana memeriksa emas batangan tersebut.

"Mengapa mereka memberikan ini pada Bayu secara percuma...Aku harus kesana untuk menemuinya dan meminta penjelasan" ucap Hana dalam hati.

"Kalau ibu mau,ambil saja bu... Nanti Bayu bawa ke sini semua emas batangan ini.." ucap Bayu.

"Gak usah nak...Ibu gak butuh emas ini.." ucap Hana sambil mengembalikan emas batangan pada Bayu.

"Hem...Ya sudah deh... Nanti Bayu pakai buat lempar mangga." ucap Bayu.

"Jangan sayang...Sayang banget kalau buat lempar mangga.." ucap Hana.

"Lah terus buat lempar apa bu..?" ucap Bayu.

"Buat ganjal pintu saja..." ucap Hana.

Hinata melihat cicak di pelapon,lalu melempar Shuriken ke arah cicak.

Wuuuttt....

Jleb...Shuriken menancap di plafon.

"Heeeeh.....!!!??? Bayu terkejut.

Di plafon Bayu melihat ada beberapa Shuriken menancap.

"Sadis reek....Diam - diam dia melemper senjata rahasianya.." ucap Bayu dalam hati.

Bayu mengusap rambut Hinata.

Hinata memeluk Bayu.

"Bayu san tidur di sini saja malam ini..."ucap Hinata.

"Iya... Cantik.." ucap Bayu.

"Tidur sama Ayu ya Bayu san.." ucap Hinata.

"Tidak bisa cantik....." ucap Bayu.

Hinata melepas pelukannya lalu menatap Bayu.

"Tapi Ayu ingin sekali Bayu san.." ucap Hinata.

"Tetap tidak bisa... " ucap Bayu.

"Hem... Bagaimana kalau kita menikah Bayu san.." ucap Hinata.

"Saya belum bisa menikah,karena masih kuliah dan belum bekerja Hinata.." ucap Bayu.

Hinata menekuk wajahnya.

"Ibu...Bayu san tidak mau menikah dengan Ayu..." ucap Hinata sambil menunduk,dan mengeluarkan air mata.

"Mati aku,semoga aja ibu gak nyuruh aku menikah dengan Hinata... Kalau iya apa kata putri jika aku bertemu dengan dia.." ucap Bayu dalam hati.

"Sayang... Bayu akan menikahimu jika dia sudah lulus kuliah dan bekerja,jadi jangan bersedih ya..." ucap Hana lembut.

"Nah loh...Beneran kan...Ampun dah...Mending aku gak kesini tadi,tapi kalau gak ke sini,gimana titipan ayahnya Hinata..Tapi kenapa dia nyebut dirinya Ayu? apa dia ganti nama" ucap Bayu dalam hati.

Hinata melihat Hana lalu memeluknya.

"Terima kasih ibu...Ayu senang sekali..." ucap Hinata.

"Kok Hinata menyebut dirinya Ayu bu...?" ucap Bayu penasaran.

"Namanya sekarang Nur Ayu Hinata Hatake sayang.." ucap Hana.

"Ooo... Begitu..." ucap Bayu.

"Ayu tidur sama ibu saja ya..." ucap Hana.

"Hai..." ucap Hinata.

"Ayu...kenapa gak di ambil senjatamu ?" ucap Bayu heran.Karena membiarkan senjatanya menancap di plafon.

"Tidak ada tangga Bayu san,jadi Ayu membiarkan saja di situ." ucap Hinata.

"Ya sudah... Besok aku ambilkan.." ucap Bayu.

"Ayo sayang...Kita tidur..." ucap Hana.

"Hai...." ucap Hinata.

"Bayu san....Ayu tidur dulu ya.." ucap Hinata.

"Iya Ayu san.." ucap Bayu.

Cuup..... Hinata mencium pipi Bayu...Lalu berjalan ke arah kamar Hana.

"Maen nyosor aja..." ucap Bayu.

Bayu berdiri lalu berjalan ke kamar Hinata.

Saat masuk ke dalam kamar,Bayu mencium aroma wangi seperti kamar Annisa.

Bayu melihat ada kertas dan pensil tergeletak di meja belajarnya,lalu berjalan ke meja belajar.

"Ternyata dia pandai melukis..." ucap Bayu melihat ada lukisan dirinya mirip dengan Bayu.

Bayu merogoh kantongnya lalu mengambil hapenya.Bayu membuka folder foto. Ia melihat foto Khalisa.

"Kamu di mana putri... Aku ingin sekali bertemu..." ucap Bayu dalam hati sambil berjalan ke tempat tidur lalu berebah.

Bayu mengusap layar di hapenya.

"Aku kangen sama kamu put...." ucap Bayu.

Tak lama kemudian Bayu tertidur sambil memegang hapenya.

pukul 3.30.

Bayu terbangun dari tidurnya,Kemudian Bayu berjalan ke kamar mandi.

Ceklek.....Pintu terbuka lebar.

Ternyata di dalam ada Hinata lagi mengelap badannya dengan handuk.

Bayu terpana melihat tubuh Hinata yang polos itu.tubuhnya langsing,gunung kembarnya sedang,dan goanya tak ada bulunya.

Bayu ingin sekali menyentuhnya.

"Bayu san. " ucap Hinata.

"Eh....!!!??? Bayu tersadar.

Bayu kembali menutup pintunya.

"Maaf...Maaf Ayu,aku gak tahu..." ucap Bayu.

"Sial... Untung aku tersadar,dan bisa menahan diriku" ucap Bayu dalam hati.

Hana muncul dari dapur.

"Kenapa sayang...?" ucap Hana.

"Itu... Ayu gak mengunci pintunya dari dalam,pas Bayu buka ternyata ada Ayu di dalam.." ucap Bayu.

"Ooo..." ucap Hana.

Hinata keluar dari kamar mandi,tubuhnya di lilit handuk.

"Bayu san mau mandi?" ucap Hinata.

"Mau kencingg aku Yu..." ucap Bayu lalu masuk ke dalam kamar mandi,tak lupa mengunci.

"Sial... Gara - gara dulu keseringan nge**tin Kumala Sari dalam mimpi,aku lihat Hinata tak memakai pakaian jadi kepengen aku entoot dia.." ucap Bayu dalam hati.

Selesai dari kamar mandi,Bayu melakukan rutinitasnya.

Saat Bayu sedang Zikir di kamar,Hinata masuk ke kamar.lalu menghampiri Bayu,kemudian memeluk Bayu.

"Bayu san... Ayu cinta pada Bayu san.." ucap Hinata.

" Ayu... Jangan ganggu Bayu shalat ya nak.." suara Hana.

"Iya ibu..." ucap Hinata.

Hinata diam,kepala di senderkan di punggung Bayu,tangannya tetap memeluk Bayu,tak lama kemudian Hinata tertidur.

20 menit kemudian,Hana masuk kekamar Bayu karena penasaran tak ada suara Hinata.Ia melihat Hinata tidur bersender di punggung Bayu.

"Ayu..." ucap Bayu sambil menggoyangkan lengannya.

Hinata membuka mata.

"Yu....Ayu..." ucap Bayu.

"Hai...Ada apa Bayu san...?" ucap Hinata.

"Sudah subuh...Ayu shalat apa enggak?" ucap Bayu.

"Iya Bayu san... Ayu shalat.." ucap Hinata.

Mereka pun shalat berjamaah,sebelum itu Bayu dan Hinata ambil air wudhu dulu.

Selesai Shalat,Bayu mau lari pagi.

"Bayu san mau ke mana?" ucap Hinata.

"Lari pagi " ucap Bayu.

"Ayu boleh ikut..?" ucap Hinata.

"Boleh...Tapi kalau bisa gunakan penutup kepala ya..." ucap Bayu.

"Hai..." ucap Hinata.

Hinata mengganti pakaian,lalu ia memakai Jilbab yang bisa langsung di pakai tanpa jarum pentul.

"Ayo Bayu san.." ucap Hinata.

Mereka berjalan ke depan rumah,lalu melakukan pemanasan sebelum berlari. Setelah itu mereka berlari.

Bayu menegur warga,kadang warga menegur Bayu saat melihat Bayu berlari pagi.

Tak terasa merasa berlari sejauh 2 km. Mereka berhenti di jembatan.

"Bayu san..." ucap Hinata.

"Iya Ayu..." ucap Bayu.

"Mengapa di sini bahasa bukan bahasa indonesia?" ucap Hinata.

"Karena di sini rata - rata orang jawa,mereka memakai bahasa jawa dalam kehidupan sehari - hari,kadang di campur dengan bahasa indonesia..

"Jika ingin belajar bahasa jawa,belajarlah pada ibuku" ucap Bayu.

"Mengapa Bayu san tidak masuk saja ketika saya di dalam kamar mandi?" ucap Hinata.

"Saya berani masuk jika kita suami istri..

"Oh iya... Apakah Ayu sebelumnya punya kekasih" ucap Bayu.

Hinata menggelengkan kepala.

Ayahnya Lukman melihat Bayu di jembatan lalu menghampiri Bayu.

"Bayu..." ucap ayahnya Lukman.

"Dalem pak..." ucap Bayu.

Bayu bersalaman tak lupa mencium tangan.

Hinata ikut bersalaman dan cium tangan.

"Jarene Lukman kampusse di serang yoo?" ucap ayahnya Lukman.

"Injih pak... Tapi sekarang dah aman kok,pihak kampus memperketat keamanan di sana.." ucap Bayu.

"Ooo...Ngono..Iki sopo Yu..?" ucap ayahnya Lukman.(Begitu..Ini siapa Yu)

"Konco pak..." ucap Bayu.

"Ayunee....Jenengmu sopo nduk?" ucap ayahnya Lukman.

"Dia gak bisa bahasa jawa pak.." ucap Bayu.

"Ooo...Begitu. Namamu siapa cah Ayu..." ucap ayahnya Lukman.

"Anoo...Nama saya Ayu..." ucap Hinata.

"Oo...Ayu...Ya sudah...Bapak tak lanjut lagi mau ke sawah yo Yu.." ucap ayahnya Lukman.

"Injih pak.." ucap Bayu.

Ayahnya Lukman meninggalkan Hinata dan Bayu.

"Bayu san..." ucap Hinata.

"Iya.." ucap Bayu.

"Kita lomba berlari. " ucap Hinta.

"Ayo..." ucap Bayu lalu berlari.

"BAYU SAAAAN......" teriak Hinata.

Bayu menghentikan langkahnya,lalu menghampiri Hinata.

"Katanya balapan lari,kok gak lari?" ucap Bayu.

"Saya belum selesai bicara, yang kalah wajib mematuhi yang menang.." ucap Hinata.

"Oke..." ucap Bayu.

Hinata langsung lari meninggalkan Bayu.

"Sial....Balas neh ceritanya" ucap Bayu lalu mengejar Hinata

Hinata berlari menggunakan kekuatan penuhnya.selama tadi berlari bersama Bayu,Hinata menghapal kondisi jalanan.

Hinata mengambil jalan pintas,ia melompat pagar,naik ke atap.lalu berlari di atas atap ke atap lain lalu melompat,Begitu seterusnya.

Bayu kehilangan jejak Hinata.

"Jangkrek...Dia gesit banget..." ucap Bayu.

Bayu menambah kecepatan berlarinya,ia mencoba membaca amalan agar cepat sampai.

"Kalau aku baca amalan,aku gak akan kalah dari Hinata,dan dia akan kalah" ucap Bayu dalam hati.

Bayu tak sadar dirinya takabur.

"Sial...Kenapa aku belum sampai juga.." ucap Bayu dalam hati.

Hinata telah sampai di rumah duluan.

"Bayu di mana sayang?" ucap Hana tak melihat Bayu.

"Kita lomba lari ibu.." ucap Hinata sambil memgatur nafasnya.

"Ooo...Lomba lari..." ucap Hana.

5 menit kemudian Bayu sampai.

"Bayu san kalah...." ucap Hinata kesenangan.

"Sial...Kirain dia belum sampai..." ucap Bayu dalam hati kesal.

"Iya kamu menang Yu..." ucap Bayu.

"Saya ingin menikah dengan Bayu san hari ini.." ucap Hinata.

"Asem.....Kenapa juga aku iyakan tadi" ucap Bayu dalam hati menyesal.

Biasanya Bayu selalu menang lomba berlari.

"Bisa minta yang lain?" ucap Bayu.

Hinata memggelengkan kepalanya.

"Ayoo masuk..Aku akan menceritakan sedikit kisahku padamu" ucap Bayu.

Mereka pun masuk kedalam.

Kemudian Bayu menceritakan tentang Khalisa,dan mengapa tidak memiliki kekasih lagi setelah Khalisa tidak ada.

"Maaf ya Ayu... Bukannya aku tak menyukaimu,tolong Ayu mengerti keadaanku.." ucap Bayu.

Nampak Hinata menangis.

Hana mengampiri Bayu dan Hinata

Hinata hendak pergi tapi di tahan oleh Hana.

"Sayang... Ayu ini jauh dari orang tuanya,dia masuk agama islam agar bisa dekat denganmu,dan menikah denganmu,apa kamu tega dengan dia nak.." ucap Hana.

"Asem....Kalau ibu yang bicara aku gak bisa berkutik.." ucap Bayu dalam hati.

"Baiklah bu... Bayu akan menikahi Hinata tapi tunggu Bayu berumur 25 tahun Bu..." ucap Bayu.

"Ya sudah... Ibu berkata seperti itu karena Ibu melihat keseriusannya denganmu sayang,ia rela berpisah dengan ayahnya di jepang,dan ayahnya merestui hubungan kalian asal bisa menjaga Hinata dengan baik,dan ibu juga di beri tanggung jawab penuh untuk merawat dan mengasuh Hinata dengan baik." ucap Hana.

"ibu...Ayu ingin kembali ke jepang,Bayu san tidak mau dengan Ayu.." ucap Hinata.

"Jangan pergi ya sayang...Bayu mau menikah dengan Ayu,tapi setelah usia Bayu 25 tahun ya..Benar kan Bayu" ucap Hana.

"Be..Benar itu Ayu... aku akan menikahimu saat usiaku 25 tahun.." ucap Bayu.

Hinata memeluk Hana.

"Bayu ke toko dulu bu.." ucap Bayu.

Bayu meninggalkan Hana dan Hinata.

"Terima kasih ibu.... Ayu sayang pada ibu..." ucap Hinata.

"Iya sayang... " ucap Hana.

"Kamu mengingatkanku pada kisahku Ayu.. Tapi sayang kisahnya berbeda,orang tuamu mengijinkanmu bahkan menyerahkan padaku untuk menjagamu..tidak seperti kisahku yang begitu pahit..." ucap Hana dalam hati. Tak terasa Hana menangis karena teringat saat bersama dengan suaminya dulu. Dalam diri Hana saat ini sangat membenci mantan suaminya dan keluarga suaminya.

Sementara Bayu duduk di kursi.di tangan kirinya memegang teh kotak,di jari tangan kirinya terselip sebatang rokok surya.

Huuuuuufftt..... Asap rokok keluar dari mulut Bayu.

"Maafkan aku put... Jika saja umurku sudah 25 tahun kita belum bertemu,aku harus menikahi Hinata...Aku tak bisa membantah ucapan ibuku. Bahkan bila ibu memyuruhku minum racun,akan aku lakukan. Karena aku sangat sayang pada ibuku..." ucap Bayu dalam hati.

----****----

Berita tentang Alvin berkelahi dengan Bayu menyebar di dalam keluarga Mahendra,terutama di telinga Agus Irawan Mahendra.

"Kurang ajar sekali dia,berani - beraninya menghajar keponakanku hingga masuk rumah sakit dan tak sadarkan diri. " ucap Agus irawan dengan mata memerah.

Di rumah sakit.

Sandi,Bening dan ibunya menjenguk Alvin.

Sudah 24 jam Alvin belum sadar,mukanya masih di perban,jari tangan memakai gips.

"Aku akan membalasnya dik.. Jadi kamu tenang saja.. Jika aku bertemu dengan dia,maka aku akan mematahkan tangannya.." ucap Sandi dalam hati.

Sulis belum datang menjenguk Alvin,karena pihak keluarga Alvin belum ada memberi kabar ke Sulis.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd