Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT RT 06 (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
RT 06
CHAPTER 14

Note :

Dilarang meng copy cerita ini tanpa izin. Jikalau ingin me-repost ,mau copas, mohon nama penulis dicantumkan dan izin dulu melalui DM,. harap cantumkan watermark nama ane Ruang_imajinasi. Jikalau ketauan akan ane kejar akun nya.


Terimakasih ...

Cerita sebelumnya
Chapter 13




"Mel, bangun mel... " ucap Delia yang menggoyangkan tubuh telanjang Melinda di kamar itu.

"Engghh.... kenapa sih Bu,, masih pagi ini" jawab Melinda yang masih menahan kantuk itu.

"Ayoo... ke kamar atas.. katanya mau main sama Robi.. " ucap Delia.

"Serius ini? Bukan nya Angelina kan masih ada disana?" Tanya Melinda yang langsung bangkit seakan tak percaya dengan ajakan itu.

"Udahh... ayo... semuanya beres.. pakai lingerie aja ga usah pake daleman.. " suruh Delia kepada Melinda.

Melinda begitu girang, dia akhirnya akan merasakan kejantanan Robi. Namun dia juga ragu karena di kamar itu masih ada Angelina kekasihnya.

Delia mengenggam tangan Melinda dengan erat meninggalkan Fauzi yang sedang menikmati alam mimpi. Keduanya keluar dari kamar menuju lantai atas dimana Robi dan Angelina berada.

Dengan pakaian lingerie tipis tanpa dalaman, siapapun yang akan melihat pasti akan bernafsu.

Jam sudah pukul 4 pagi, masih sangat pagi untuk bangun tidur. Namun jam sepagi itu tak membuat Delia mengurungkan niat nya. Dia ingin segera menuntaskan rasa penasaran merasakan batang penis Robi yang sudah membobol perawan Angelina.

"Tok.. tok.. tok.. "

Delia mengetuk pintu kamar itu, dia memang sebelumnya sudah berbicara banyak dengan Angelina tanpa sepengetahuan Melinda dan tentu saja Robi.

"Bu Delia.. kak Melinda.. " ucap Angelina berbinar.

"Cuphh.. cuphh... cuph.."

Angelina dan Delia saling berciuman singkat. Melinda yang heran mulai menanyakan hal itu.

"Kaliann... ??" Tanya Melinda.

"Kenapa? Mau bibir cindo?" Tanya Delia berbalik.

"Enghhh.... " jawab melinda membisu.

"Nihh..." ucap Delia menyodorkan Angelina kepada Melinda.

Angelina hanya tersenyum dan langsung mencium bibir Melinda dengan memagutnya mesra.

"Emmmmm...ssttt..." desah kecil Melinda.

"Sudah sudah.. nanti dilanjut.." ucap Delia.

"Jadi gimana , Ngel ?" Tanya delia kepada Angelina.

"Ya sudah... tapi ini terakhir ya.. sejujurnya aku ga rela, tapi karena aku sayang sama kamu Bu, ya tak masalah lah. Kak Mel kalau mau ikutan silahkan.. " jawab Angelina.

"Okeyy... " jawab Delia kegirangan.

***

(Flashback on)

Di sebuah toilet kantor, ada dua orang wanita sedang bercumbu singkat. Mereka sedang berciuman mesra melepas kerinduan yang sudah lama dipendam.

Mereka berdua itu kembali bertemu dalam satu frame. Mereka pernah menjalin kasih dan mulai tertarik dengan yang namanya laki-laki. Kenikmatan sebuah penis membuat mereka perlahan meninggalkan kebiasaan seperti dulu.

Kini mereka akan mengadakan sebuah acara dimana mereka akan berlibur di sebuah Villa dan kini mereka sedang menunggu kekasih dari wanita itu yang sudah melepas segel perawan nya.

"Sayang.. akhirnya kita ketemu disini. Aku kangen bangett sama kamu... selamat ya kamu sudah tidak perawan..." ucap Delia kepada Angelina.

"Sudah tak perawan ko selamat sih Del, yaa semenjak kita berpisah aku berusaha untuk melupakan kamu, tapi tidak bisa. Untunglah berkat sebuah lamaran , aku bisa kerja disini dan bertemu kamu lagi.." jawab Angelina itu.

"Bagaimana suamimu, apa dia tau kalau kamu pernah menjadi seorang lesbian?" Tanya Angelina lagi.

"Yaa.. dia tau, dan dia tak mempermasalahkan. Cuma aku berusaha untuk hidup normal selama beberapa tahun sampai aku bertemu dengan Melinda dan melakukan itu lagi." Jawab Delia.

"Apa dia tau kalau kita pernah punya hubungan?" Tanya Angelina.

"No... apa dia pernah melihat kita bermesraan? Tidak kan?" Sanggah Delia.

"Hihihihi... kenapa tidak diberi tahu saja. Dia cantik ko, aku juga mau" ucap Angelina.

"Hahaha... kalau yang cantik pasti mau kan, ohh ya.. gimana rasa nya lepas perawan?" Tanya Delia.

"Hmmm... sakit sih, tapi karena aku sudah terbiasa main belakang jadi tak masalah. Penis dia besar hahahaha... " ucap Angelina.

"Wow.. masa sih.. apa aku.. emmm.. boleh mencobanya?" Tanya Delia ragu.

"Mencoba main sama Robi?" Tanya Angelina berbalik.

Delia hanya menganggguk. Dia hanya berharap-harap cemas dengan jawaban itu. Mulut Angelina mengeluarkan sebuah jawaban dan membuat delia nampak tidak sabar.

"Hemm.... sebenarnya aku tak mau, aku sudah menemukan lelaki yang pas menurutku. Aku tak punya keraguan kepadanya. Aku ingin dia menjadi suamiku kelak. Makanya aku melepas seluruh tubuhku kepadanya." Jawab singkat Angelina.

"Hemmm... ya sudah tak apa.." jawab Delia pasrah.

Delia nampak tidak terima, namun dia memang harus berpikir kedepan kalau itu memang tidak mungkin terjadi.

"Tapi,, aku akan memberikan itu hanya satu kali saja okey.. aku cuma ingin kamu jangan main hati saja. Kalau untuk nafsu okey tak masalah. Bagaimana?" Tanya Angelina.

"Apa kamu yakin dengan jawaban mu?" Tanya Delia.

"Percayalah, aku baik-baik saja. Nanti saja di Villa kamu pagi-pagi datang ke kamar. Aku juga ingin merasakan morning sex dengan dia. Aku memberikan kesempatan kepada kamu terlebih dahulu, jika Melinda mau ikut silahkan, tapi aku mohon jangan main di tempat kerja dan itu hanya terjadi satu kali saja. Kamu mengerti kan perasaan aku?" Ucap Angelina.

"Mengerti ko. Terimakasih yaa... tapi kita apa akan kembali lagi?" Tanya Delia .

"Untuk itu, sepertinya tidak. Jika kamu btuh aku, aku siap ko. Tapi untuk berstatus lagi, aku ingin dengan pasangan ku, karena belum tentu seorang laki-laki akan menerima kondisi seperti ini kan? Kecuali kalau memang pasangan kita ingin threesome, its okey. Tanpa perasaan ya.." ucap Angelina panjang lebar.

"Aku mengerti ko. Ya sudah yu kembali ke depan, pakai pakaianmu sayang.. mmuuacchh..." ucap Delia.

"Mmuuacchh..." jawab Angelina tersenyum.

(Flashback off).

***

Suasana kamar begitu remang-remang hanya lampu tidur yang menyala di kamar itu. Diatas ranjang sudah ada lelaki sempurna dimata ketiga wanita di kantor Fauzi. Tubuh nya telentang dibalik selimut itu. Angelina menatap kearah Delia untuk membuka saja selimut tebal polos yang menyelimuti tubuh kekar Robi.

Selimut itu mulai ditarik perlahan, kemudian terlihatlah batang penis yang begitu lemas namun sangat panjang besar. Delia dan Melinda seakan tak percaya dengan apa yang dia lihat di depan nya.

Delia dan Melinda mulai menaiki tubuhnya keats ranjang itu. Dia kemudian menggengam penis besar Robi dan mengelusnya secara pelan. Melinda pun meremas pelan buah zakar kekasih Angelina itu.

"Wow.. besar banget ini.. " bisik Delia kepada Melinda.

"Ayoo.. coba kulumm.." ucap Melinda.

Delia mengangguk. Dia kemudian menjilati terlebih dahulu penis itu secara pelan. Ketika ujung lidahnya menyentuk batang penis itu, tubuh Robi bergerak sedikit membuat Delia terkejut sesaat.

Kepala penis itu dijilat memutar, ssedangkan Melinda menjilati buah zakar itu. Mulut Delia membuka, dia sudah tak sabar untuk memasukan penis itu di bibirnya.

HAPP...

perlahan penis itu menegang, Delia lalu menaik turunkan kepallanya di penis itu. Wajah Robi meringis kenikmatan. Dia seakan menikmati akibat kuluman yang diberikan oleh Delia.

"Aahhh... sayang... belum puas yaa... kita udah 5x loh..." ucap Robi mengigau.

Seketika Delia dan Melinda menoleh kearah Angelina yang terdiam kaku di sofa kamar itu. Dengan tubuh telanjang nya, Angelina hanya tertawa kecil sambil memberi kode tangan kepada Delia untuk meneruskan kuluman nya.

"Enggh... ya sudah kalau belum puas, masukin aja sayang... ssttt... basahin dulu ya.." ucap Robi sambil meremas rambut Delia yang dia anggap Angelina.

"Kamu diatas saja ya sayang, aku masih cape.. masukin yaa.. kontol aku udah keras kan segitu.." ucap Robi lagi.

Delia seketika bingung, namun Angelina langsung menyuruh Delia untuk melakukan nya.

Delia kemudian bangkit, dia menyuruh Melinda untuk menjilat vagina nya sampai basah. Setelah basah, Delia mengarahkan penis itu menuju vagina nya.

"Oouuhh...sayangg.. sempit banget memek mu.. goyang seperti tadi ya.. " ucap Robi.

Delia menggoyangkan pinggulnya dengan tempo sedang. Kedua payudara nya dia remas sendiri. Matanya terpejam menikmati penis Robi yang semakin keras itu. Melinda dan Angelina hanya terdiam, Melinda yang berada di ujung kaki Robi hanya bisa menonton saja adegan itu.

"Ahahh...ahhh..iya sayang kaya gitu.. emmm.. sini sambil ciuman sayang.." pinta Robi yang masih memejamkan mata itu.

Delia kemudian mencium bibir Robi lembut di depan Angelina. Ada api cemburu sebenarnya, namun Angelina melupakan itu, dia ingin mantan kekasihnya bisa puas bermain dengan kekasihnya.

Setelah ciuman itu lepas, bibir Robi seakan mencari bibir Angelina. Delia menyuruh Melinda untuk berciuman dengan Robi.

Robi kini berciuman mesra dengan Melinda, dengan tubuh menungging , Melinda memperlihatkan belahan vagina yang mulus. Angelina yang sudah merasa horny mendekati Melinda dengan posisi itu.

Wajahnya dia benamkan diantara belahan pantat dan vagina itu. Lingerie yang dipakai Melinda dia pinggirkan dan mulai menjilati setiap inci lubang itu.

"Ehhmmpsstt... " desah kecil Melinda.

Melinda lalu melirik ke belakang melihat Angelina yang masih menjilati area sensitif nya. Sementara Delia terus meracau dan bergoyang naik turun di atas penis Robi.

"Buka memek nya kak.." suruh Angelina kepada Melinda.

"Gini Angel ?" Tanya Melinda.

Angelina tidak menjawab, dia hanya meremas pelan pantat bulat itu. Lidahnya terus menyapu area selangkangan Melinda sampai tubuh Melinda bergetar. Melinda mengalami orgasme yang pertama di bibir Angelina.

Angelina lalu merangkak naik membalikan tubuh Melinda, mereka berciuman mesra.

"Ahh... sayang ko dilepas ciuman nyaa...oohhh..." ucap Robi mengigau.

"Ahhh... ahhh.. ahhh... " desah Delia.

"Emmppss.. emppss... "

Mulut Melinda dan Angelina terus mengeluarkan suara erangan. Begitupun dengan Delia yang semakin berteriak kencang dengan gaya w.o.t nya. Tubuhnya semakin cepat, goyangan nya begitu cepat pula sampai akhirnya tubuh seksi itu bergetar hebat.

"Oouuhhh... aaaaaaaahhh.... " desah panjang Delia.

Seketika pula Angelina dan Melinda melirik kearah Delia yang sudah ambruk di dada bidang Robi.

Robi masih tertidur pulas, ada senyuman kecil di ujung bibirnya. Melinda kemudian menatap mata Angelina dan Angelina pun mengerti maksud tatapan itu.

"Sana..." suruh Angelina kepada Melinda.

"Ka..kamu yakin ?" Tanya Melinda yang merasa tak enak kepada Angelina.

"No problem.. udah sana..." ucap Angelina lagi.

Melinda lalu melepas lingerie nya dia kemudian mengulum penis Robi yang terdapat sisa lendir kenikmatan Delia. Setelah penis itu tegang , Melinda lalu menaiki penis itu dan mengarahkan ke vagina nya.

"Akkhhhh... akhirnyaaa... besar bangettt..." ucap Melinda kegirangan.

Angelina hanya terpaku saja, dia melihat Melinda begitu menikmati penis kekasihnya itu. Ada perasaan menyesal, ada perasaan kecewa sebenarnya, namun dia tak ingin kedua rekan nya itu mengetahui nya.

Goyangan Melinda berbeda dengan Delia, Melinda nampak terlalu brutal, itu karena Robi merupakan fantasi nya jika sedang masurbasi. Dia sering berkhayal jika dildo yang sering mengaduk vagina nya itu adalah penis Robi, dan sekarang akhirnya kesampaian.

"Oohhh... sitt... enak banget kontol kamu Robi... ahhh..ahhh.." teriak Melinda.

"Kontoll... anj*ng... ini.. akkhhh... enakk....." racau Melinda lagi.

"Dia memang kaya gitu Ngel.. " ucap Delia yang berada disamping nya.

"Ngell... are you okay?" Tanya Delia lagi yang melihat Angelina termenung.

"Ohh.. heeyy.. iyaa okey.. " jawab Angelina tersenyum.

"Kamu ga suka ya?" Tanya Delia.

"No... ayo nikmati saja sayang , sudah ayoo... " ucap Angelina , walau sebenarnya hatinya hancur dan tidak ikhlas jika kekasihnya itu berbagi penis.

"Hey.. aku kenal kamu sudah lama , aku tau sifat kamu, kamu kecewa kan ? Maafkan aku Angel.. " ucap Delia sambil memeluk tubuh telanjang Angelina.

"Delia... " ucap angelina.

"Ya sayang.. ?" Tanya Delia kemudian.

Angelina tak menjawab, dia terisak di pelukan Delia. Melinda yang tadi begitu agresif nampak mengurangi kecepatan nya. Untunglah dia baru saja orgasme .

"Bu... kenapa dia?" Tanya Melinda kepada Delia.

"Kita stop yaa... mungkin lain kali saja ya Mel, kamu paham kan?" Ucap Delia.

"Iyaa Bu,, aku sudah sampe ko.. " jawab Melinda.

"Del, Mel sudah lanjutkan saja, jangan hiraukan aku. Jika kalian ingin , ayo lanjutin lagi.. " ucap Angelina.

"Kamu tau kan , aku itu ga suka jika tidak satu tujuan, jika dalam hati memang berkata tidak ya tidak. Aku sama Melinda sudahi saja ini. Maafin aku ya Ngel. Yuk Mel balik kamar.. " ucap Delia sambil berlalu pergi kebawah.

"Del, Mel.." lirih Angelina kepada mereka berdua.

"Sudah gapapa ko.. yu istirahat.. " ucap Delia yang langsung menutup pintu kamar Angelina dan Robi.

*ceklek..*

"Bu, serius itu?" Tanya Melinda saat mereka sudah berada di ruang tamu.

"Iyaa.. kamu ngerti ga perasaan Angelina? Makanya ibu sudahi ya karena sifat dia sudah ibu kenal. Gapapa kan?" Ucap Delia.

"Hmmptt... kita seperti merampok perasaan orang karena nafsu doang ya.. " ucap Melinda.

"Yaahhh... mungkin tadi terakhir kali nya kita merasakan sodokan penis Robi. Ibu juga ga yakin sebenarnya dari awal juga , karena Angelina itu orang nya setia. Dulu saja ibu putus sama dia karena ibu mau nikah." Ucap Delia menjelaskan masa lalu nya.

"Ya sudah bu, tapi tadi itu enak banget, kontolnya besar lagi. Cuma yaa ga enak juga sih main di depan kekasihnya, apalagi Robi tadi tidur." Ucap Melinda.

"Yaa ibu juga enak ko, tapi ya sudah kita balik kamar lagi yuk." Ajak Delia kepada Melinda.

***

Di kamar dua sejoli.

Angelina memeluk tubuh telanjang Robi yang sudah digauli oleh Delia dan Melinda. Perasaan nya campur aduk, dia tak ingin penis kekasihnya itu berbagi dengan orang lain, namun dia juga tak ingin membuat mantan nya kecewa.

"Maafkan aku sayang... " ucap Angelina sambil melingkarkan tangan nya di dada bidang Robi.

Tangisan nya membanjiri pipi mulusnya itu, matanya terpejam sambil terisak-isak suara manisnya.

Cahaya matahari sudah masuk melalui celah-celah jendela kamar Villa. Sinar matahari itu menyorot ke arah wajah Robi yang membuatnya menjadi silau.

"Ennggghhh..... " ucap Robi sambil meregangkan tubuhnya .

"Eh... " ucap Robi kemudian ketika melihat tubuh kekasihnya itu semakin erat melingkarkan tangan nya itu di tubuh telanjang nya.

Tangan Robi mengusap pelan rambut panjang Angelina, tangan kiri nya mengambil ponsel nya dan melihat jam sudah menunjukan pukul 8 pagi.

"Masih pagi ternyata.. hoaammm..."

Robi kemudian bangkit dan membuka jendela kamar itu. Di hirup nya udara yang begitu segar di pagi hari. Dia melirik ke arah luar melihat suasana pagi di Villa itu.

"Indah sekali pemandangan nya tapi lebih indah yang diatas ranjang sih hihihi..." ucap Robi sambil melirik tubuh telanjang Angelina.

Dia berjalan menuju ranjang itu lalu mengusap rambut panjang Angelina, dengan sedikit kecupan di kening, Robi kemudian berjalan lagi menuju kamar mandi.

Dia kemudian mandi untuk membersihkan sisa pertempuran semalam yang begitu panas dengan angelina.

"Ahhhh... segarnyaa... "

Air shower hangat membasahi tubuh atletis nya, sambil menyabuni tubuh kekarnya, seketika Robi mengingat persetubuhan dengan Angelina semalam. Dia tidak menyangka jika Kekasihnya itu begitu hot, liar, binal dan bikin horny setiap saat. Beruntung sekali dia bisa memiliki wanita secantik angelina, walau dia belum tau tujuan kedepan nya.

"Binal banget sih sayang... jadi horny aku.." ucap Robi sambil membayangkan tubuh telanjang pacarnya itu.

Tangan nya sudah basah dengan sabun cair , seluruh tubuhnya pun sudah dia sabuni. Seharusnya jika seperti itu sebagian orang mungkin akan membilasnya namun entah mengapa Robi malah ingin memainkan penis besarnya itu.

"Lihat nih sayang.. kontol aku sudah tegang lagi kan.. sempit banget sih memek mu... oohhh... ssttt... " ucap Robi meracau.

Tangan nya sudah licin dengan sabun itu membuat kocokan di selangkangan nya begitu lancar. Mata Robi terpejam, tangan kirinya menyandar di tembok kamar mandi, tangan kanan nya terus memaju mundurkan penis besarnya itu.

"Oohh... shhh.. ohhh..." desah Robi.

"Uuhhh... enak banget ini... apa aku entot lagi saja ya ?" Tanya Robi kepada dirinya sendiri menimang birahi yang sudah diujung tanduk.

"Entot lagi saja sayang... yukkk..."

Tiba-tiba terdengar suara yang membuatnya terkejut. Suara yang begitu dia sukai. Suara yang begitu manja terdengar jelas di telinganya.. Robi berbalik badan dan mendapati Angelina sudah berdiri diujung pintu kamar mandi dengan tubuh telanjang nya dengan kedua tangan nya berada di bagian dada nya.

Senyuman manis nya itu mampu menghipnotis siapa saja pria yang melihatnya. Apalagi dengan tubuh polos dan berpose seksi itu pasti akan diterkam.

"Sayang... " ucap Robi lirih.

"Kenapa sayang? Aku ganggu coli kamu ya..?" Tanya Angelina.

"Engg..enggak ko... aku tadi sedang mandi cuma teringat semalam jadi aku On lagi.. " jawab Robi gugup.

"Apa kita akan melanjutkan nya lagi?" Tanya Angelina.

"Apa kamu mau lagi sayang?" Tanya Robi berbalik.

"Tentu saja. Aku akan berikan apapun yang kamu mau, termasuk tubuhku. Apa kamu mau kita main disini? Mumpung kita sedang berlibur?" Tanya Angelina dengan mendekapkan kedua tangan na di dadanya.

"Ayolah..." jawab robi kegirangan.

"Tapi aku punya permintaan.." ucap Angelina.

"Apa itu?" Tanya Robi.

"Emmm... " jawab Angelina ragu.

Dia kemudian berjalan menuju Robi menatap mata Robi dan sedikit memberi ciuman singkat. Robi melumat bibir Angelina secara slow motion. Angelina kemudian melepas ciuman nya dan meneruskan permintaan nya.

"Apa kamu mau kita main tapi sedikit jorok?" Tanya Angelina.

"Jorok ? Seperti apa?" Tanya Robi keheranan.

"Mumpung suasana masih pagi, emmm... kamu tau ga di film dewasa ada genre piss ?" Tanya angelina.

"ohh..iya tau cuma aku tidak terlalu sering melihatnya, kenapa sayang?" Tanya Robi.

"Emmm... aku ingin melakukan itu, genre Piss. Kamu pipis ke badan aku terus aku meminum nya" ucap aangelina dengan bibir bergetar.

"Apa aku meminum air seni kamu juga sayang?" Tanya Robi.

"Kalau kamu mau saja sayang. Ini hanya sisi liar aku saja. Karena ini mungkin sedikit jorok tapi entah mengapa aku menyukai nya." Ucap Angelina.

"Apa itu tidak termasuk melecehkan kamu dengan aku menyirami tubuh kamu dengan air itu?" Tanya Robi kemudian.

"Tidakk... aku yang meminta itu. Jika sebagian orang menganggap itu, itu memang normal. Tapi aku kan punya sisi lain, karena sex memang merubah otak ku sayang. Bagaimana?" Tanya Angelina.

"Baiklah, aku akan ikuti kemauan mu. Karena aku tak ingin kehilangan kamu. Aku pasti akan nurut sama kamu.." ucap Robi.

"Tapi kita melakukan di bathub itu ya. Nampaknya sedikit lebar untuk kita berdua." Ucap Angelina sambil menunjuk bathub yang menghadap ke jendela itu.

"Perfect. Aku tidak membayangkan sebelumnya. Tapi aku sudah mengeluarkan air itu sayang, jadi tidak banyak yang akan keluar." Ucap Robi.

"Sebentar.. aku keluar dulu.." ucap Angelina sambil tersenyum genit.

Belahan pantat yang begitu mulus menghilang dari jangkauan mata Robi. Dia menunggu kekasihnya itu untuk kembali lagi di kamar mandi. Penis nya memang tidak sekeras tadi, namun bentuknya masih besar dan terlihat gemuk sekali. Pantas saja Angelina begitu menikmati persetubuhan semalam.

Angelina kemudian kembali dengan membawa satu botol air putih dan juga beberapa pil. Robi nampak memicingkan matanya , dia tidak mengerti maksud Angelina membawa pil itu.

"Itu apa?" Tanya Robi penasaran.

"Ini pil, kita akan meminumnya. Pil ini bisa menambah gairah, menambah air seni kita banyak dalam hal dekat. Ini pil khusus yang sudah sering dibuat dalam keluargaku." Ucap Angelina sambil berdiri mematung.

"Keluarga kamu? Apa di keluarga kamu sering melakukan seperti ini dan Apa itu ada efek samping nya sayang?" Tanya Robi.

" nanti aku cerita yaa. Ini alami, pil ini terbuat dari herbal ko. Jadi aman dan tidak ada efek panjang. Aku kalau horny sering minum ini sayang, jadi pas squirt selalu banjir..hihihi... " jawab Angelina dengan senyuman manisnya.

"Kamu mau kan penuhi fantasi aku yang satu ini?" Tanya Angelina kemudian.

"Emang kamu punya fantasi apa aja sayang?" Tanya Robi kemudian.

"Emm... nanti saja. Satu persatu saja ya. Gimana mau ga?" Tanya Angelina lagi.

"Ini aneh sih, biasanya cowo yang punya fantasi aneh, tapi ini malah cewe. " jawab Robi.

"Jadi kamu ga mau ya sayang?" Tanya Angelina dengan sedikit kecewa.

"Kata siapa aku ga mau? Aku cuma bilang aneh saja kan. Aku kenal sex cuma sama kamu sayang, meskipun umur hubungan kita baru seumur jagung. Sisanya aku kadang main sendiri. Aku ingin hubungan kita terbuka saja tanpa tertutupi. Kalau gitu sini pil nya aku minum." Jawab Robi sambil meminta pil itu.

Angelina kemudian menyerahkan pil itu dan Robi segera meminum nya. Angelina begitu senang ketika kekasihnya itu mau mengabulkan permintaan nya. Kemudian dia meminum pil satu nya lagi dan menghabiskan sisa air minum itu.

"Apa aku mandi dulu sayang? Kamu sudah wangi aku belumm..." ucap Angelina.

"Ga mandi juga wangi ko sayang. Sumpah wangi kamu itu candu. Keringat kamu juga beuhhh... enakkk... hehehe... " ucap Robi menggombal.

"Iihh... sayang.. sumpah aku bahagia banget sama kamu. Aku sudah serahin tubuh aku ke kamu, perawan aku juga. Kamu bisa kan setia sama aku sayang?" Tanya angelina.

"aku juga sayang banget sayang sama kamu. " jawab Robi.

"Ga akan ada yang memisahkan kita. Aku sudah kunci kamar biar tidak ada yang masuk jadi kita bisa mulai sekarang kan?" Tanya Angelina lagi.

"Tentu sayang. Kita puas puasin pagi ini ya.." ucap Robi.

"Kita isi bathub itu pakai air hangat ya.." ucap Angelina.

"Iya sayang.." jawab Robi.

Angelina kemudian mengisi bathub itu dengan air hangat dibantu oleh Robi. Jendela kamar mandi sudah dibuka membuat selir angin di pagi hari itu mengisi di kamar mandi itu.

Pemandangan indah tersaji lagi ketika jendela itu dibuka. Ada kolam renang yang berwarna biru itu nampak segar dilihat.

Angelina menatap Robi dengan penuh nafsu. Dibelai nya dada bidang Robi dari atas sampai menuju selangkangan nya. Angelina begitu horny sekali pagi itu. Entah mengapa permainan semalam membuatnya menjadi maniak sekali, seakan-akan hal yang sering dia lakukan lebih enak jika bersetubuh.

*WARNING... JIKA ADA YANG TIDAK SUKA FETISH INI, BOLEH SKIP YAA...*



Bibir mereka bertemu dan saling melumat. Ciuman singkat itu mereka lakukan di kamar mandi dengan suasana yang hangat. Ciuman mereka lalu bergerak menuju bathub yang sudah terisi air hangat.

Robi melepas ciuman itu dan Angelina menunjukan senyuman khas nya. Mereka berdua lalu berjalan menuju bathub itu. Angelina lalu mencium bibir Robi secara pelan, lalu menuju leher Robi untuk diberikan rangsangan. Ciuman nya lalu turun lagi menuju kedua dada bidang kekasih nya itu dan memainkan puting Robi.

"Assshh... emmm..." desah kecil Robi.

"Cuphh... cuphh... wangi banget sih sayang... jadi insecure aku.cuphh..." ucap Angelina di sela-sela hisapan nya itu.

Lidahnya terus menari silih berganti di puting itu. Robi semakin mendesah dan tangan nya tidak tinggal diam untuk meremas rambut panjang Angelina.

Bibir Angelina turun lagi menuju selangkangan Robi dan dia sudah dihadapkan dengan penis besar yang sudah menegang dengan keras. Angelina tersenyum puas karena ini fantasi ini yang akan sempurna pagi ini.

"Uhhh... udah tegang banget sayang.. emmpphh...emmpphh..." ucap Angelina yang langsung mencaplok kepala penis itu.

"Ouchhh... sitttt... enakk sayang..." desah Robi kemudian.

Angelina berjongkok dengan melebarkan kedua kaki nya, dia mengocock penis itu sambil mengulum secara perlahan. Teknik kesukaan Robi itu membuat Robi semakin kelojotan. Bibir mungil nya seakaan membuat Robi melayang-layang.

Penis itu semakin dalam dikulum oleh Angelina membuat nya seakan akan ingin muntah

"Hmmpp...puahahh... uhhh... besar banget ini kontol.." ucap Angelina sambil mengocok penis Robi.

"Sayang ahh..ahh...akuu...aku...mau..pipis ini...." ucap Robi.

"Oohh..yaa...bagus sayang... sini keluarin, jangan ditahan. Aku akan meminum air itu" pinta Angelina kegirangan.

"Ahhh..akkhh...iyaa...ini...ini...ohhh...." racau Robi kemudian.

Air kencing itu kemudian keluar dengan sangat banyak menyiram wajah mulus Angelina. Angelina sendiri dengan sigap membuka mulutnya seakan menampung cairan itu.

"Klokk...klokk..klok..emmpp..ahhh...klokk..klokk....emmm..." erang angelina ketika cairan itu dia telna seperti meminum air putih.

"Basahi badan aku sayang .. ahh...." pinta Angelina lagi.

"Ouuhhh..siitt...kenapa banyak banget ini.. tapi sensasi ini enak bangett..." gumam Robi ketika dia pertama kali melakukan fetish ini.

Air kencing itu masih terus keluar banyak, Angelina yang sedari awal tubuhnya kering kini basah kuyup. Rambut, wajah, dan seluruh badan nya sudah dibasahi oleh air kencing itu.

Wajah Angelina begitu puas ketika air itu mulai mengecil dan membuat penis Robi menjadi melemas.

"Aahahhh... empp...empp...ahh..." ucap angelina lagi yang entah berapa kali meminum air itu.

"Habis sayang...ahhhh....enak banget ternyata..." ucap Robi yang mulai terengah-engah.

"Manis banget sayang rasanya, lihat nih basah kuyup hihihi... jijik ga sayang?" Tanya Angelina sambil memutar kan badan nya.

"Engga dong, aku cuma aneh aja melakukan ini..hahh..hahh..." jawab Robi.

"Kontol kamu udah lemas lagi sayang, sini aku kulum ya" ucap Angelina yang kembali berjongkok.

Bibirnya begitu lihai menjilati batang penis Robi, namun Robi yang nampaknya sangat horny itu langsung menyuruh Angelina berdiri.

"Berdiri sayang..." ucap Robi sambil membantu Angelina berdiri.

"Emmpp..." ucap Angelina terkejut ketika dia sedang menikmati penis itu.

Ditengah kebingungan angelina, Robi mencium bibir kekasih nya dengan sangat bernafsu. Dia mencari lidah Angelina untuk dihisap. Angelina kelojotan dengan ciuman liar itu.

Namun angelina ingin permainan ini dia yang kuasai. Dia melepas ciuman itu dan menempelkan jari di bibir Robi.

"Kali ini aku yang agresif sayang. Kamu diam ya.." ucap Angelina seakan menghipnotis Robi.

Robi menatap Angelina dengan tatapan sayu. Dia tak bisa menolak ketika nafsu nya ditahan oleh Angelina yang nampaknya ingin menuntaskan hasrat fetish nya itu.

Angelina lalu keluar dari kamar mandi meninggalkan Robi yang berdiri mematung. Tak berapa lama, Angelina lalu mengambil sebuah kursi yang biasa tersimpan di meja rias, dia kemudian menyimpan kursi itu di dekat bathub.

"Duduk disini sayang.. " perintah Angelina kepada Robi untuk duduk di kursi itu..

Robi menurut saja dengan menahan wajah horny nya itu. Dengan penis yang masih tegak keras itu dia kemudian duduk. Angelina memutarkan tubuhnya mengitari Robi yang berdiam diri itu.

Angelina kemudian berhenti di depan Robi, dia mencium singkat bibir kekasih nya itu. Lalu mengulum penis kekasih nya yang semakin keras berurat itu.

Sepongan nya tidak lama, Angelina lalu berdiri lagi mengikat rambut panjang nya yang masih basah terkena air kencing itu.

Angelina menatap Robi dengan senyuman genit, dia mendekatkan wajahnya kearah wajah Robi.

"Kamu sayang aku kan sayang?" Tanya Angelina sekali lagi.

"Iya dong... aku sayang banget sama kamu, kamu mau apa sih suruh aku duduk di kursi ini.?" Tanya Robi penasaran.

"Kamu mau kan lakuin fetish aku?" Tanya Angelina lagi.

"Iyaaa mau sayang... aku ga jijik ko.." jawab Robi.

"Ya sudah, aku suruh kamu duduk karena aku akan lakuin fetish ini." Ucap Angelina.

Angelina kemudian mendekatkan payudaranya kepada Robi untuk dihisap nya. Robi kemudian menghisap puting itu dengan sangat rakus secara bergantian namun Angelina langsung melepas nya begitu saja.

Dengan sedikit tarian erotis, Angelina kemudian menginjakan kaki nya di sela-sela selangkangan Robi. Angelina kini berdiri di depan robi yang duduk di kursi itu. Wajahnya berhadapan langsung dengan vagina yang semalam dia tusuk berulang kali. Aroma vagina yang begitu memabukan pikiran nya. Vagina yang bersih dari bulu kemaluan , berbentuk tembam sekali daging yang sangat tebal.

Lidah Robi secara tidak sengaja mulai dikeluarkan seperti binatang yang haus akan mangsanya. Angelin tersenyum girang ketika dia berhasil menguasai nafsu tinggi kekasihnya itu.

"Mau ini sayang?" Tanya Angelina sambil membuka vagina nya.

"Iyaa..iyaaa..sayang... punya kamu begitu menggoda" jawab Robi dengan mupeng nya.

"Hihihi lucu deh kalau kamu lagi mupeng gini sayang.." ucap Angelina sambil tersenyum.

"Ya sudah nihh... nikmati semaumu sayang.." ucap Angelina lagi.

Tubuhnya kemudian bergerak sedikit kedepan untuk memberikan vagina tembam nya kearah wajah Robi. Robi kemudian meremas pantat Angelina dengan keras dan langsung mendorong tubuh kekasih nya itu untuk semakin menekan vagina nya ke wajahnya.

"Aahhhh... pelan-pelan sayang..." pinta Angelina.

Robi tak menjawab, dia masih sibuk menyapu vagina Angelina itu. Bibirnya mengunyah vagina tembam itu seakan tak ingin dihabiskan terlebih dahulu. WAjah Robi begitu terbenam diantara selangkangan mulus Angelina.

"Emmmm...ahhh...enakkk..banget memek kamu sayang..." puji Robi kemudian membenamkan wajahnya lagi.

Jarang orang melakukan fetish ini, apalagi Angelina berdiri di kursi dengan ruang sedikit di bagian duduknya. Pijakan kakinya seakan berjinjit , dia pun melebarkan kakinya ke bathub agar kekasihnya itu semakin leluasa menjilati vagina nya.

"Ahhh..emmm...sayang...akuu..akuu...mau...akkhhh......lepasss...." teriak Angelina.

Robi kemudian melepas jilatan nya dan mempersilahkan Angelina untuk mengeluarkan cairan kencing nya.

Crrr...crr....crrr....

Tubuh Angelina mengejang, dia seprti squirt yang biasa dia keluarkan. Bola matanya memutih seakan dia begitu menikmati jilatan dari kekasih nya itu. Wajah Robi seketika basah oleh cairan itu termasuk tubuhnya.

"Ahhh.. eejmmm...ehmmm..ahhh..." desah Angelina sambil memainkan klitoris nya, lidahnya pun dia keluarkan untuk menikmati sisa orgasme nya itu.

Nafas Angelina terengah-engah, dia kemudian tersenyum seperti biasanya. Robi terdiam membisu ketika aura wajah Angelina yang cepat berubah, dari binal menjadi wanita cantik seperti biasa.

"Maaf ya sayang, kamu udah mandi ganteng dibasahi sama aku.." ucap Angelina sambil mengusap sisa air itu di wajah Robi.

"Ga..***papa sayang... kamu begitu hot dan binal, aku tak menyangka bisa menemukan wanita yang aku inginkan.." puji Robi.

"Iyakah?" Tanya Angelina.

"Iya sayang.. " jawab Robi tersenyum.

Angelina turun dari pijakan kursi dan bathub. Kemudian dia berhadapan dengan Robi. Lidahnya dia keluarkan untuk membersihkan sisa air kencing nya itu. Wajah, dada dan selangkangan Robi dia bersihkan begitu telaten.

Mulutnya berhenti di selangkangan Robi dan mengulumnya kembali. Kepala nya naik turun dan membuat nafsu Robi kembali naik. Pundak Angelina dipegang oleh Robi, dia ingin Angelina untuk berdiri.

Angelina masih terus mengulum penis itu , kemudian dia bangkit berdiri dan menuntun Robi untuk masuk ke bathub yang sudah penuh terisi air hangat.

Robi kemudian ikut berdiri dan menatap tubuh Angelina, dia seakan terhipnotis oleh keinginan kekasihnya itu.

"Masuk sayang terus Berbaring ya sayang" suruh Angelina.

Robi lalu masuk menuju bathub itu, dia kemudian bersandar di ujung bathub. Angelina kemudian masuk ke dalam bathub itu, air di dalam bathub begitu jernih, sampai tubuh telanjang mereka terlihat indah di dalam itu.

Angelina mengurut penis Robi di dalam air memberikan sensasi hangat buat Robi. Tatapan mata Angelina benar-benar indah, Robi nampak terpana dengan kecantikan khas cindo itu.

Di saat sedang menikmati wajah cantiknya, tiba-tiba Angelina masuk ke dalam air dan mengulum penis itu. Wajahnya masuk seutuhnya sampai mencetak bayangan dalam air.

"Ouhhh...sittt.. sayang... aahhh..." racau Robi tak percaya jika kekasihnya itu mengulum sambil menyelam.

Kepala Angelina lalu keluar dari dalam air dan tersenyum genit. Dia kemudian bangkit dan mengarahkan penis itu menuju vagina nya.

"Kita sex kaya gini ya sayang. " pinta Angelina.

"Iya sayang.." jawab Robi dengan pasrah.

Wajah Angelina menunjukan mimik menahan nikmat. Penis itu sudah masuk seutuhnya, walau dengan secara pelan-pelan.

Tubuh Angelina lalu bergoyang pelan menimbulkan suara cipratan air yang penuh itu. Kedua tangan nya berada dipundak Robi dengan sesekali berciuman mesra.

"Ahhh... enak...ahhh..ahhh..." desah Angelina.

Robi yang tergoda dengan kebinalan itu meremas payudara Angelina. Dia kadang menghisap dan menjilati area puting kekasihnha itu. Tubuh Angelina semakin lama semakin cepat saja menaikan tempo genjotan nya itu. Wajahnya kembali meringis kenikmatan, tubuhnya ingin segera menuntaskan birahi di pagi hari itu.

"Ouh. Sayang..ouhh...kon..kontol kamu... enakk.. ahhh..." racau Angelina.

"Emm...iyaa...enak...baru..kali ini aku sex di bathub.. terus goyang sayang." Pinta Robi dan kembali mengulum payudara itu.

Sebagai gambaran, air di bathub itu menutupi leher Robi, jadi hampir seluruh tubuh kedua insan itu tergenang air. Lebarnya pun cukup untuk dua orang jadi Angelina nampak leluasa untuk melakukan sex di bathub itu.

"Sayang.. ahh.. sayang.. aku mau.. keluar..ahhh..."

Tiba-tiba Angelina mencabut vagina nya dari penis itu, lalu dia mengarahkan vagina nya ke wajah Robi. Cairan orgasme itu kembali menyembur deras di wajah tampan Robi. Robi pun mau tak mau menelan cairan nikmat itu tanpa henti.

Tubuh Angelina kembali bergetar sampai tetes terakhir. Nafasnya terengah-engah, namun dia segera kembali masuk ke dalam bathub itu. Dia kemudian berbalik badan dan memasukan penis itu ke dalam vaginanya lagi.

"Ahhh... sttt... emmm..." desah Angelina ketika tubuhnya kembali bergoyang diatas penis Robi.

Kedua tangan Angelina bertumpu di kaki Robi. Suara cipratan air nampak terdengar keras di kamar mandi itu. Pantat bulat semok dengan kulit mulus ditampar keras pula oleh Robi. Dia nampak gemas dengan tubuh mulus kekasihnya itu.

"Ohhh..ohh...akuu.. keluar lagi sayang.." teriak Angelina.

Tubuhnya kembali bergetar lagi namun dia tidak mencabut vagina nya. Wajahnya dia benamkan di dalam air itu menimmati sisa orgasme yang entah keberapa di pagi itu.

Nafsu birahi Robi nampak tak bisa ditahan, disaat kepala Angelina masih di dalam air, dia kemudian menggerakan tubuh Angelina untuk bangkit dan menungging.



Tubuh Angelina begitu lemas , namun dia juga tak ingin ppersetubuhan ini berakhir. Dia membuka lebar kaki nya dan tanpa Angelina sadari, dia terkejut ketika Robi menjilati vagiina nya di dalam airr.

"Ahhhkk... syaang..." desah Angelina.

Jilatan singkat itu kemudian Robi hentikan, dia kembali menusukan penis besarnya itu . Tempo genjotan Robi begitu cepat. Suara plak plok plak plok begitu keras terdengar.

Suara erangan Angelina pun tak kalah keras. Dia berteriak senikmat-nikmat nya tanpa peduli siapapun yang mendengar. Erangan Robi bercampur dengan suara air yang semakin tak terkendali itu.

Beberapa menit kemudian, ujung birahi Robi sepertinya sudah akan selesai. Dia menaikan tempo genjotan nya dengan kecepatan tinggi.

"Engghhh..engghhh..sayang.. aku...akuu..mauu..keluaar...." ucap Robi terengah - engah.

"Dalam...dalam memek aja sayang..ahhhh..." pinta Angelina.

"Aaakkhhh...hengghh..."

"Ahhh..sayang...ohhh...."

Crott..crottt..crott...

"Hengghh...hengghh..henggh.."

"Ahhh......ahhhh..."

Plokk...plokk...Plokkk..

Berakhir sudah persetubuhan itu, Robi sangat puas dengan permainan yang dikuasai oleh Angelina. Sebuah ciuman hangat mengakhiri persetubuhan itu.

Senyum merekah terpancar di wajah Angelina. Dia kemudian mencabut penis Robi dan saling berhadapan. Dia kemudian mengorek sperma kekasihnya itu sampai mengambang di bathub. Sisa sperma di dalam vagina nya dia ambil lalu dia telan, begitupun yang berada di dalam air yang mengambang.

"Makasih ya sayang. Aku puas" ucap Angelina.

"Aku juga sayang, kamu begitu hott sekali" puji Robi.

Angelina lalu mendekat dan berciuman lagi, kemudian dia bersandar di dada bidang kekasihnya itu.

.

.

.

.

.

.

.



To be conticrot....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd