Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT RT 06 (NO SARA)

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
RT 06
CHAPTER 15

Note :

Dilarang meng copy cerita ini tanpa izin. Jikalau ingin me-repost ,mau copas, mohon nama penulis dicantumkan dan izin dulu melalui DM,. harap cantumkan watermark nama ane Ruang_imajinasi. Jikalau ketauan akan ane kejar akun nya.


Terimakasih ...


Cerita sebelum-nya
CHAPTER 14

"Sayang, lihat deh diluar sana.." ucap Angelina.

"Hmmm...ada apa sih sayang?" Tanya Robi.

"Tuh...hihihi..." ucap Angelina.

"Yaa ampun... di kolam renang aja mereka tetep main ya, dasar fauzi, ga cukup apa sama Bu Delia sama Melinda. Rara rere juga digarap." Ucap Robi sambil menggelengkan kepala nya.

"Ya gapapa toh, mungkin dia pengen puas-puasin aja" ucap Angelina.

"Tapi Bu Delia sama Melinda mana ya, itu si yanto sama dendi malah renang." Ucap Robi.

"Entahlah..." jawab singkat Angelina.

Kedua insan itu masih berada di kamar mandi, setelah perrsetubuhan panas di pagi hari. Angelina terus melihat adegan sex atasan nya itu dengan karyawan baru dari atas kamar mandi itu. Tubuhnya masih bertelanjang bulat dan sudah wangi setelah mandi dan luluran di kamar mandi itu.

Angelina kemudian berbalik badan dan mengajak Robi untuk keluar dari kamar mandi itu. Angelina lalu melompat ke arah Robi dan untung saja Robi begitu sigap menahan tubuh Angelina.

"Gendong..." ucap Angelina manja.

"Manja juga ya sayang.. yu sini.. " jawab Robi.

"Mmuuaachhh... aku nyaman sama kamu, jadinya aku manja, gapapa kan?" Tanya Angelina.

"Yaa gapapa dong sayang..." jawab Robi.

Mereka lalu keluar dari kamar mandi itu, untung sjaa tubuh Robi kekar jadi dia tidak masalah dengan permintaan kekasihnya itu.

Sesampainya di kamar, Angelina lalu berbaring di ranjang itu. Mereka berciuman singkat sebelum berpakaian lagi.

"Laper...." ucap Angelina.

"Sama sayang, cari makan yu..." ajak Robi.

"Yukk..."

Mereka berdua lalu berpakaian santai, Angelina memakai hotpants seksi dan tanktop, sedangkan Robi memakai kaos dan celana pendek.

Mereka lalu keluar dari kamar dan turun menuju ruang tamu. Saat di ruang tamu, Robi terkejut dengan adanya Delia dan Melinda yang sedang santai memakai bikini.

"Ehh... Bu emm.. "ucap Robi gugup.

"Ehh..pengantenn.. baru keluar kamar ya..." tanya Bu Delia.

"Iyaa Bu.. hehe.. yang lain mana ko sepi ya" tanya Angelina.

"Lagi ngentot tuh di kolam hehe.." jawab Melinda.

"Huss... ada Robi " sanggah Bu Delia.

"Gapapa ko Bu, oh ya kalian sudah makan? Kita mau cari makanan" ucap Robi.

Sebenarnya Robi begitu terpana dengan bodi aduhai atasan nya itu. Dia tidak menyangka jika atasan nya mempunyai bodi indah yang selalu tertutup jika di tempat kerja.

"Tuh ada makanan di dapur,tadi kita beli ko. Sana makan, isi energi nya" suruh Bu Delia.

"Ya sudah kita makan dulu yaa.." ucap Angelina.

Bu Delia dan Melinda menjawab dengan senyuman manisnya. Kedua insan itu tak terlihat lagi setelah masuk menuju dapur.

"Ehh..Bu.. lihat ga tadi kontolnya si Robi, besar banget" tanya Melinda.

"Sudah..sudah... kita ga akan bisa main sama dia lagi. Paham kan?" Tanya Delia.

"Iya sih.. berarti ga seru dong liburan ini" ucap Melinda cemberut.

"Yee.. belum puas apa tadi udah main sama si Dendi sama si yanto juga? Udah di DP malah ga puas ya" ucap Delia ketus.

"Hehehe.. kan bosen, penasaran sama si Robi lagi, kan ibu juga tadi di DP sama mereka" ucap Melinda.

"Hahhhhh...ya sudah jangan bahas lagi kita akan ngentot sama Robi lagi atau engga ya. Ibu gamau Angelina sedih lagi.." ucap Delia.

"Iyaa ibu sayang.. pake baju yu, dingin dari tadi.." ajak Melinda.

"Yu.. sekalian siap-siap pulang aja" jawab Delia.

Selama Robi dan Angelina bersetubuh, Delia dan Melinda bermain dengan Dendi dan Yanto. Delia terpaksa karena nafsu nya sudah tak terbendung lagi, walau dia berharap bermain lagi dengan Robi.

Beberapa jam kemudian, Fauzi yang selesai bercinta dengan Rara dan Rere kemudian berbalik menuju kamar dan membersihkan diri. Begitupun dengan Dendi, Yanto, Robi dan juga Angelina.

Mereka sudah bersiap unttuk pulang lagi menuju rumah masing-masing. Walau di dalam hati Melinda dan Delia nampak kurang nikmat karena hanya bermain sebentar dengan Robi.

Jam 3 sore mereka semua pulang dengan bersama-sama. Di mobil yang dikendarai Robi, Fauzi diapit oleh Delia dan Melinda yang tertidur pulas, di sebelahnya terdapat sosok wanita cantik yang tetap tersenyum ketika Robi meliriknya. Ciuman singkat Angelina berikan kepada Robi yang sedang menyetir itu.

Di mobil yang dikendarai oleh Dendi, tak ada aktivitas apapun selain Dendi yang sibuk melihat arus lalu lintas. Ketiga teman nya tertidur pulas setelah bermain tak henti-henti akibat ramuan jamu yang diberikan oleh Yanto. Dendi begitu puas memberikan semburan sperma ke seluruh tubuh dan lubang milik Rara dan Rere secara bergantian, begitupun dengan Yanto.

Beberapa jam kemudian, mereka semua akhirnya tiba di kantor. Di dalam mereka melihat Pak Girwo yang sedang tertidur pulas dengan wanita sewaan nya. Robi terkejut dengan kelakuan satpam itu, namun tidak berlaku buat Fauzi dkk.

"Oke gaiss.. thanx buat liburan kali ini semoga kalian senang ya. Jangan lupa istirahat jangan kondisi fisik untuk besok kembali bekerja. Untuk itu saya bubarkan kalian." Ucap Fauzi.

Mereka semua membubarkan diri, Robi terlebih dahulu mengantar Angelina pulang. Dia meminjam motor Fauzi yang terparkir di dealer itu. Sepanjang perjalanan, Angelina terus memeluk tubuh Robi, dia begitu nyaman jika dekat dengannya.

"Aku harap kita bisa ke jenjang serius sayang.." ucap Angelina dalam hati.

Mereka berdua akhirnya sampai di rumah Angelina yang begitu sepi. Rumah Angelina nampak besar untuk dua orang yang ditempati dengan nenek nya. Di dalam rumah terdapat nenek dari Angelina yang sedang tertidur pulas di kamar bawah. Sementara kamar Angelina berada diatas.

Angelina kemudian mengajak Robi untuk masuk ke kamar nya, dia lalu berlari kecil bersama Robi menuju lantai. Robi nampak seperti malu ketika dia melihat nenek itu terbaring , namun di sisi lain Angelina mengajak dia ke kamar nya.

"Gapapa sayang yuk. Aku tau apa yang ada di pikiran kamu. Nenek sudah dijaga tadi sama saudara, pas aku akan pulang, saudara ku sudah pulang juga. Jadi dia bilang sudah beri makan dan obat buat nenek. Makanya aku ajak kamu keatas karena...." ucap Angelina.

"Karena apa sayang?" Tanya Robi.

"Karena aku masih horny sayang. Kamu mau kan kita ngentot lagi disini?" Tanya Angelina.

"Apaa..kamu serius kita main disini?" Tanya Robi berbalik.

"Iyaa serius. Mau yaa..." pinta Angelina.

"Iya sayang, apapun yang kamu minta aku usahain menuruti, kalau urusan sex aku pasti kasih.." jawab Robi.

"Makasih sayang.. cuphh..cuphh..."

Mereka berciuman singkat, baju yang dipakai keduanya sudah mereka lepas. Tubuh telanjang mereka terpancar jelas oleh sinar matahari sore yang masuk menuju kamar Angelina.

Angelina lalu berlutut dan mengulum batang penis Robi. Robi sendiri merasa heran dengan tubuhnya yang begitu prima melayani nafsu kekasih nya itu, padahal dia sudah mengeluarkan sperma yang begitu banyak di villa tadi.

Setelah mengulum sampai basah, Angelina lalu naik ke atas ranjang, dia kemudian melebarkan pahanya untuk dinikmati oleh kekasihnya itu.

"Sini sayang..." ajak Angelina kepada Robi.

Robi kemudian naik keatas ranjang dengan muka yang penuh birahi. Dia lalu membenamkan wajahnya di area vagina kekasihnya. Robi begitu bernafsu menjilati seluruh vagina kekasihnya itu. Klitoris nya dia hisap sampai tubuh Angelina mengejang hebat.

"Ouhh... sayang... masukin.. aku ga kuat..." pinta Angelina.

Robi lalu memberi sedikit pelumas ke penis nya agar dia bisa lebih leluasa.

"Akhhh...ssttt..." desah Angelina.

Robi lalu menggenjot secara pelan sambil berciuman mesra. Ciuman Angelina begitu bernafsu sampai Robi mengalami sedikit kesakitan.

"Ssstt...aahhhh...lebih dalam sayang.. entot aku sepuasmu..ahhh..." teriak Angelina.

Dalam hatinya, Robi heran dengan nafsu menggebu yang dimiliki oleh Angelina. Dia tak menyangka jika penis nya mampu memuaskan kekasihnya itu.

Genjotan Robi semakin cepat dan dalam, Angelina kemudian mengalami orgasme yang pertama di sore hati itu. Dia mengejang hebat dan menarik kepalaa Robi untuk berciuman dengan nya.

"Ahh..ahh... masukin lewat anus sayang..." pinta Angelina lalu menungging di depan Robi.

Robi lalu mengarahkan penisnya ke lubang anus Angelina. Dia membukaa lubang itu dengan kedua jempolnya. Penis itu perlahan masuk dengan sempurna. Robi kemudian menggenjot lagi dengan tempo cepat.

Tangan Angelina tak tinggal diam, dia memainkan klitoris nya dengan sangat cepat. Tubuhnya menguasai permainan doggy style itu. Tubuh Robi nampak kewalahan dengan nafsu yang tak terkendali dari Angelina.

Kedua tangan Robi meremas remas payudara Angelina, Angelina nampak menikmati tusukan demi tusukan itu. Suara erangan dengan berteriak tak dia hiraukan walau dilantai bawah ada sang nenek yang sedang tertidur pulas.

Dia begitu bebas mengekspesikan suara binal nya di kamar itu.

Beberapa menit kemudian, Robi nampaknya tak bisa bertahan lama untuk menyetubuhi kekasihnya itu kali ini. Dia ingin memuntahkan sperma nya di dalam anus Angelina.

"Ahhh..sayang..sayangg.. aku keluar..." racau Robi."

"CABUTT..SAYANG...SINIIN SPERMA NYA.." Teriak Angelina.

Mau tak mau Robi menuruti permintaan pacarnya itu. Dia mencabut penis nya lalu mengarahkan ke mulut Angelina yang sudah menganga itu.

Beberapa semburan sperma nya masuk membasahi sebagian muka dan meluber ke payudara bulat itu. Angelina lalu mengulum penis itu sampai tetesan sperma terakhir. Dia kemudian memberitahu Robi jika sperma nya sudah sangat banyak. Angelina lalu menelan nya seperti meminum susu.

"Emmpp..ahhhh...eemmpp..empp.mm.." ucap Angelina ketika sudah menelan sperma itu dan mengulum penis Robi.

"Hottt...gila banget kamu sayang..." ucap Robi.

"Cuph.. kontol ini bikin aku semakin bernafsu.. makasih ya sayang sudah puasin aku hari ini dan kemarin" ucap Angelina sambil tersenyum.

"Iyaa sayang..." jawab Robi.

Mereka kemudian berciuman, Robi nampak sedikit enek ketika ada bekas sperma nya menempel di bibir Angelina. Angelina hanya tertawa saja.

****

"Kalau mau gabung, buka saja baju nya sayang... cuphh... " ucap Anisa yang langsung meremas kedua payudara evi dan melepaskan pakaian nya.

"Ehh..tehh.." jawab Evi terkejut ketika Anisa meremas kedua payudaranya.

"Mau coba kaya gitu?" Tanya Anisa.

"Emmm..." jawab Evi ragu namun dia penasaran.

"Sayang... evi mau coba nih, tapi pelan-pelan ya.. jangan sampai masukin ke memek. Main belakang aja.." ucap Anisa kepada suaminya, Ahmad yang sedang menggenjot tubuh Oktavia, anak Pak RT.

"Iyaa syaang, sini Dek.." ucap Ahmad dan menyuruh Evi untuk mendekat.

Malam itu akan menjadi malam ternikmat yang akan dilakukan oleh Evi. Dia merindukan sebuah atau sebatang entah dua batang entah berapa batang penis yang akan menusukan ke lubang belakang nya.

Evi berbalik menatap Anisa dan Anisa menyuruh Evi untuk segera mendekati suaminya itu. Ahmad lalu mencabut penisnya dan menyambut Evi yang dengan sukarela masuk ke dalam ritual sex di RT 6.

Oktavia yang sedang menungging tadi lalu berdiri bangkit, begitupun dengan Arina dan juga kakak nya Hadi. Arina lalu mempersilahkan Evi untuk duduk di tepi ranjang itu. Oktavia keluar kamar menyiapkan sebuah ramuan bersama Anisa agar ritual ini lancar.

"Diminum dulu Evi, biar nanti main nya kuat..." ucap Anisa memberikan segelas ramuan itu.

"Ini apa?" Tanya Evi sambil mencium ramuan itu.

"Ini jamu biasa ko, kamu bisa main sampai pagi nanti. Kamu bisa main sepuas kamu smpai kamu bisa ngentot sama kakak mu itu. Minum saja." Ucap Anisa menjelaskan tentang ramuan itu.

Evi masih nampak ragu untuk meminumnya, dia khawatir jika itu racun atau sejenis minuman berbahaya.

"Ini aman ko sayang, aku sudah minum ko tadi sama Arina. Kita sudah bercinta entah berapa kali dan aku ga cape. Ayo minumlah" ucap Oktavi membujuk evi agar segera meminum ramuan itu.

Nafsu birahi yang sudah di puncak membuat Evi mau tak mau meminumnya. Dia memegang gelas itu dengan kedua tangan nya. Matanya dia pejamkan untuk menahan aroma minuman yang belum pernah dia rasakan.

Gleg... glegg.. glegg...

Evi meminum ramuan itu sampai habis. Dia kemudian menatap beberapa orang di dalam kamar Anisa. Dia merasakan ramuan itu begitu enak, rasanya manis seperti minuman kesukaan nya. Semua orang di kamar itu nampak tersenyum, mereka berhasil melakukan misi untuk ritual itu dan Evi sudah melakukan tahap awal.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Anisa.

"Enak Teh.. seperti minuman kesukaan aku.." ucap Evi girang.

"Baguslah, sebentar lagi ramuan itu bereaksi. Kamu akan menjadi gerah, binal dan juga seksi. Setiap melihat hal yang kamu ingin, kamu pasti akan langsung menerkam nya." Ucap Anisa seakan memberi sebuah mantra kepada Evi.

Evi hanya terdiam, dia seakan terhipnotis dengan ucapan Anisa barusan. Tak lama kemudian tubuhnya menjadi gerah sesuai ucapan Anisa tadi.

Dia merasakan hawa yang begitu panas dibalik pakaian jilbab yang dia kenakan. Anisa yaang melihat itu langsung menyuruh suaminya dan Hadi untuk memberikan sebuah rangsangan kepada Evi dengan tatapan kode mata.

Sebuah tangan mendarat di bahu Evi, Evi terkejut dan seketika dia melihat jika Hadi yang melakukan itu. Kakak dari Arina tersebut mulai meremas pelan bahu Evi yang masih berpakaian lengkap.

Ahmad, dia mulai memberi rangsangan dengan hembusan nafas di sekitar wajah Evi. Evi mulai merasakan lembab di area vagina nya, dia terangsang walau baru dilakukan hal seperti itu. Tubuhnya menggelinjang nikmat ketika sebuah tangan meremas payudara sekal nya.

"Ahhh." Desah Evi pelan.

Kepala nya mendongkak keatas dengan mata terpejam. Dia menikmati rangsangan demi rangsangan oleh kedua lelaki itu. Ahmad kemudian membuka seleting gamis yang dipakai oleh evi.

Srettt....

Seleting itu terbuka dan membuka gamis yang melekat di tubuh indah Evi itu. Bra berwarna hitam sudah terlihat jelas membungkus payudranya yang bulat.

Arina, Oktavia dan juga Anisa kemudian keluar dari kamar itu, membiarkan kedua lelaki itu melakukan ritual kecil pada malam hari.

"Kita tunggu Robi saja. Dia pasti akan pulang dan Evi harus tetap dientot mereka berdua. " ucap Anisa.

"Iya Mbak, sebentar lagi Mbak akan merasakan kontol Robi. Yaa." Ucap Arina.

"Iyaa.. mba sudah ga sabar Rin.." jawab Anisa.

Mulut Evi kini berciuman dengan Ahmad. Sementara tanga Hadi meremas dan memainkan payudara Evi yang sudah terlepas dari bra hitam nya itu.

Ciuman Ahmad kemudian turun menuju payudara sekal Evi, mulut Evi bergantian berciuman dengan Hadi lalu tak beberpa lama kemudian Hadi ikut memainkan payudara Evi.

"Ahhh...emmmpp..." desah Evi.

Tangan Ahmad begitu lihai dengan memberi rangsangan kepada Evi yang tersisa hanya CD hitam yang masih melekaat di tubuhnya.

Evi lalu berdiri, dia melepas CD nya itu agar lebih leluasa. Dia juga melepas hijab nya agar rambut panjang nya bisa dia ekspos dan menggoda kedua lelaki itu.

"Ayo berbaring sayang.. kita akan memberikan sebuah kenikmatan surga" ucap Ahmad.

"Jangan dimasukin kesini yaa..." pinta Evi yang menutup vagina nya.

"Tenang saja sayang, kita akan bermain di lubang ini. Karena kamu sangat doyan kan.." ucap Hadi sambil memainkan lubang anus Evi.

"Aakkhhh.iyaa..kak..ahhh.."

Evi mulai terangsang. Dia mendapat serangan bersamaan dari kedua lelaki itu. Dia nampak pasrah dan seakaan akan merelakan tubuhnya untuk dipakai secara bersamaan. Dia sudah diselimuti hawa nafsu, percumbuan dengan kakak nya tadi sore belum cukuo untuk mengobati rasa rindu tubuhnya dari batang penis besar.

"Ouhhh..enakk..ahhh.ahh.."

Evi meracau keras, dia merasakan kenikmatan tiada tara ketika Ahmad menjilati vagina nya. Vagina yang begitu tembam membuat Ahmad menjadi rakus untuk memakan nya.

Sementara Hadi dia sibuk mengobel lubang anus Evi, dia terus mencolokan jarinya sampai tiga jari. Serangan kedua lelaki itu membuat Evi kelojotan. Dia akhirnya mendapat orgasme pertama dan membuat wajah Ahmad menjqdi basah kuyup.

"Ohhh.sitt..enakk..ahh..kakk...enakkk.." racau Evi.

Hadi lalu bangkit dan memberikan penis nya kepada Evi. Evi kemudian mengulu batang penis itu dengan tempo cepat. Dia sangat merindukan sebuah penis lagi walau ukurannya tidak berbeda jauh dengan penis kakaknya.

Ahmad kemudian ikut berdiri dan tangan Evi kemudian mengocok penis Ahmad. Naluri nafsu birahi tinggi membuat Evi seakan akan menjadi pemain dewasa. Dia mengulum penis itu secara bergantian.

Mulutnya sangat penuh dengan kedua penis yang dia hisap secara bersamaan. Air matanya keluar menikmati sisa sisa kuluman itu.

Kedua lelaki itu melepas penis dari genggaman tangan Evi dan menepuk nepuk ke wajahnya. Evi kegirangan dia bisa mendapat dua penis secara bersamaan.

"Mau siapa dulu nih" tanya Evi.

"Terserah kamu sayang.." jawab Hadi.

"Kak Hadi dulu deh. " ucap Evi.

"No problem..." jawab Ahmad.

"Mau diatas ga?" Tanya Hadi.

"Bolehh..." ucap Evi.

Hadi kemudian berbaring, dia kemudian mengocok penis nya itu agar tetap tegang. Evi lalu merangkak naik dan mengarahkan penis itu menuju lubang belakang nya.

",akkhhh..." desah Evi menahan nikmat ketika penis itu mulai masuk ke lubang anus nya.

"Ouhh. Sempit bangett.. " ucap Hadi.

Evi menaik turunkan tububnya, dia begitu binal mendapat penis baru. Goyangan nya begitu lihai seperti sedang bercinta di lubang vagina.

Ahmad pun tak tinggal diam, dia mengarahkan penis nya untuk dikulum oleh Evi. Walau dengan tubuh yang terus bergerak, Evi berusaha untuk mengulum secara sempurna penis itu.

Kecepatan goyangan Evi semakin cepat, dia lalu merasakan orgasme yang pertama, tubuhnya tak beraturan dan ambruk di atas tubuh Hadi.

Hadi dan Ahmad yang ingin segera mengeluarkan sperma nya langsung membalikan tubub Evi menjadi menungging. Evi dengan terpaksa mengulum penis Hadi yang bertukar dengan Ahmad yang menusukan penisnga di lubang belakang.

"Ahhh..hmpss...hmpss..."

Desahan Evi tertahan karena mulutnha memainkan penis Hadi. Tusukan yang diberikan oleh Ahmad begitu nikmat dirasakan nya. Penis itu melenggang mulus dan menusuk sampai mentok.

Berulang kali tubuh Evi maju ke arah depan. Penis Hadi yang berada di mulutnya sesekali terlepas akibat genjotan Ahmad yang begitu kencang.

Threesome yang baru pertama kali Evi lakukan mampu membuatnya kewalahan, apalagi ini dia lakukan di tempat liburan nya, di tempat kakaknya merantau.

"Akkhh...sitt...ohhh...keluarr...." erang Ahmad.

"Ahhh...aku jugaaa ahhhhh..." erang Hadi.

Mereka berdua secara bersamaan menembakan sperma nya di tempat berbeda. Ahmad menusukan penis nya sampai dalam , sementara Hadi menusukan penisnya begitu dalam di mulut Evi.

"Uhukkk...uhukk..uhukk...ahhhhh"

Evi terbatuk batuk ketika tembakan sperma itu menusuk kerongkongan nya. Tumpahan sperma dari mulutnya mengalir di sprei kamar Anisa. Evi lalu menelan sisa sperma gang berada di mulutnya itu sampai habis tak tersisa.

Tubuhnya masih menungging dengan nafas terengah-engah. Penis Ahmad masih menancap dengan sempurna. Dia kemudian mencabut penis itu dari lubang belakang Evi dan mengarahkan ke wajah Evi untuk dikulum nya.

Dengan wajah lemas, Evi mengulum kepala penis itu tanpa merasa jijik. Tak lupa pula dia hisap kedua buah zakar milik suami Anisa itu.

"Lubang yang bagus Dek... doyam entot anal ternyata ya..." puji Ahmad kepada Evi.

"Mulutnya juga Mad ga kalah bagus, binal sekali adik si Robi ini.. tinggal memek nya nih..: ucap Hadi.

"Jangannn.. aku masih perawan kak, lubang belakang aja ya kalau mau.." ucap Evi.

"Tenang sayang.. itu hak kamu ko. Kita cuma muasin wanita di RT ini. Kebetulan Pak RT sedang dinas keluar jadi dia ga bisa gabung." Jawab Hadi.

"Untuk itu, sampai pagi kita entot ya. Kamu tidur disini saja, puasin kita berdua. Kalau mau sama Anisa, dia diluar sama Arina dan Okta. Tapi kata Anisa kamu lagi haus kontol kan?" Tanya Ahmad kepada Evi.

"Ii..iyaa..." jawab Evi gugup.

"Ga usah gugup. Ayo kita lakukan pesta sampai pagi.." ucap Ahmad.

"Ayo sayang.. buka lebar lebar kita entot lagi" ucap Hadi yang begitu semangat.

Dalam hati Evi ingin menolak karena persetububan tadi sudah sangatt lelah, namun siapa sangka tubuhnya begitu prima saat Hadi menusukan lagi batang penis nya itu.

Dia begitu tidak merasa lelah dan terus bergairah. Ini merupakan malam yang panjang. Mereka bertiga silih berganti memberi kepuasan dan entah berapa ronde yang mereka lakukan sampai pagi itu.

Sementara Anisa , Arina dan Oktavia mereka tertidur pulas tak melakukan aktivitas sex karena mereka sudah lelah pada hari itu.

Suara jeritan kenikmatan Evi terdengar sampai keluar kamar. Evi nampak begitu puas bisa memberikan tubuh indah nya kepada kedua lelaki itu. Tak ada kata menyesal dari mulutnya karena itu memang keinginan dia untuk merasakan penis lagi.

.

.

.

.

.

To be conticrot....
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd