deyondaime
Suka Semprot
permisi suhu suhu .... newbie yang sudah lama menjadi silent reader mencoba mempost cerbung karya sendiri, itung-itung menyalurkan hobi menulis juga... hehe.. mohon kritikannya....
sebelum mulai baca .... update terbaru yaitu part 3 n 4 ada di page 2 suhu.... monggo
PART 1: THE BEGINNING
Hmm....
Aku terbangun karena merasakan sesuatu yang hangat di antara selangkangan, rupanya Mba neneng sedang asyik mengulum batang kejantananku yang telah mengeras. Harus kuakui, kulumannya sungguh luar biasa nikmat, kuyakin suaminya dulu yang kini sudah meninggal pasti puas dengan servisnya ini. Mba neneng sangat pandai memainkan lidahnya di daerah glans atau kepala batang kejantananku, daerah yang memang sangat sensitif dengan sentuhan, apalagi sentuhan lidah, bibir, dan mulut bu neneng yang hangat.
"Ah......." aku mengerang. "mba... aku mau keluar..."
"ya udah keluarin aja...." jawabnya. Suara mba neneng sangat khas, walaupun umurnya telah mencapai 35, tapi perawakannya yang kecil dan suaranya yang cempreng membuatnya masih terlihat dan terdengar imut.
"ahhhh......" cairan spermaku menyembur di dalam mulutnya, mba neneng langsung menelan cairan pemberi kehidupan tersebut, dan menyedot semua sisanya, membuatku merasa ngilu. Kini, dia berbaring di sampingku dan menyandarkan kepalanya di dadaku yang bidang, aku mengelus elus rambutnya yang terasa sangat halus.
"sekarang kamu punya hutang sama mba.... kamu harus bikin mba keluar dua kali" bisiknya di telingaku sambil menggigit daun telingaku dengan lembut.
"hm..... ade kecilku masih lemes mba...." jawabku manja.
"masa? Paling sebentar lagi dia bangun...." ujarnya menggoda.
Jemari mungil nan imut mba neneng mulai bergerilya di puting kiriku. "ah........" aku mengerang, dia sudah hafal titik lemahku, aku sangat mudah terangsang jika kedua puting ini diberi perhatian khusus seperti itu. Kini dia memindahkan serangan jemarinya ke puting kanan, sementara puting kiriku kini diserang oleh lidahnya, dan dalam beberapa saat batang kejantananku kembali berdiri tegak, ada rasa sakit kurasakan ketika ade kecilku ini dipaksa berdiri setelah memuntahkan sperma untuk yang ketiga kalinya....... ya semalam ade kecilku ini telah berhasil menjebol mba neneng selama dua ronde, aku keluar dua kali, dan kurasa mba neneng mencapai orgasme lebih dari dua kali.
Aku memang termasuk pria yang cukup tangguh di ranjang, oh ya... perkenalkan.... namaku Rendi, umurku 25 tahun, dan aku adalah mahasiswa semester banyak di salah satu universitas di Pinggiran ibukota. Banyak teman-temanku memberiku gelar mahasiswa abadi karena aku tidak kunjung lulus, tapi itu semua tidak merisaukanku, lulus atau tidak bukanlah masalah karena aku sudah memiliki penghasilan sendiri dari bisnis online, aku tidak memerlukan ijazah untuk mencari pekerjaan, aku menciptakan pekerjaan, bukan mencarinya. Dengan usaha bisnis online yang mulai besar, selembar ijazah nampak tidak berharga lagi, dan akupun terlalu malas untuk mengurusi studiku yang sudah tidak menarik.
"mba..... kayaknya aku harus pergi sekarang" aku menghentikan gerilya mba neneng di dadaku.
"ihh.... kamu... kan lagi seru..." protes mba neneng. Aku bangkit dari tidurku disusul oleh mba neneng, kupegang tangannya, kuelus pipinya sambil kutatap matanya yang indah.
"aku lupa.... hari ini ada meeting dengan seseorang yang mau investasi di website. Kita lanjut lagi nanti saja.... janji deh, nanti mba neneng, aku kasih servis eksklusif...."
"hm.... janji ya...."
"iya...." aku mencium bibirnya dengan lembut, kemudian dalam beberapa menit aku telah berpakaian lengkap meninggalkan rumah mba neneng.
Mba neneng adalah salah satu dari beberapa wanita teman mainku, hm.... aku menyebutnya teman main karena hubungan aku dan mereka hanya sekedar hubungan seksual atas dasar suka sama suka. Aku memang seorang hyperseks, dan aku lebih suka wanita yang lebih tua dariku, disamping itu, aku malas berhubungan dengan wanita yang seumuran atau lebih muda karena mereka umumnya memiliki orientasi pada hubungan serius yaitu menikah. Ketika kuberpikir kenapa aku bisa hyperseks dan menyukai wanita yang lebih tua, aku teringat dengan pengalaman berhubungan seks pertamaku dulu.
Saat itu aku berumur kurang lebih lima tahun, aku hanyalah bocah kecil yang tidak mengerti apapun soal seks, lagipula anak kecil mana yang sudah tau hal-hal begitu, tentunya tidak ada, dan itu sungguh tidak normal menurutku. Aku memiliki tetangga bernama mba Meti, umurnya kira-kira lima tahun lebih tua dariku, dia tinggal di seberang jalan dan aku sering bermain ke rumahnya bersama temanku Yudi.
Mba meti memiliki kulit gelap dan badan yang biasa-biasa saja, maksudku dada dan pantatnya seingatku tidaklah semok, mungkin karena memang belum tumbuh sempurna. Dia sama seperti gadis-gadis seumurannya, tidak ada yang spesial. Seingatku dulu bahkan dia bisa dibilang agak jelek karena berkulit gelap. Orang indonesia memang lebih menyukai wanita yang berkulit putih bersih seperti orang-orang bule.
Suatu hari aku ingat sekali mba meti memintaku dan yudi yang sedang bermain di teras depan rumahnya untuk masuk ke dalam kamar. Rumah mba meti ini mayoritas bahannya terbuat dari bilik, khas rumah zaman dulu, di kamarnya ada sebuah jendela yang berteralis kayu menghadap ke rumah tetangga, dan di seberang jendela itu ada sebuah ranjang yang cukup besar, aku tidak tahu kamar siapa itu. Kami berdua dibawa masuk kesana, kemudian dia mengunci pintunya dari dalam.
"kalian mau bantuin mba gak? Nanti mba kasih uang buat jajan..." kata mba meti.
"serius mba? Wah asyik.... mau dong" jawab yudi.
"emang bantuin apa mba?" tanyaku polos.
"udah kamu ikutin aja apa kata mba...." mba meti, yang hari itu memakai kaus dan rok, segera mencopot celana dalamnya tanpa melepaskan rok yang dia kenakan. Kemudian dia mengajak kami naik ke atas kasur.
"sekarang buka celana kalian" kami pun menurut dan membuka celana kami. Kemudian mba meti memegang burung kami dan mengocoknya.
"aduh mba... ininya diapain..." yudi bertanya polos.
"udah kamu nikmatin aja... enak kan...?" kami berdua mengangguk pelan, memang ada perasaan aneh yang kurasakan ketika mba meti mengocok burung kecilku, saat itu aku yang belum mengerti apa-apa tentang seks tidak mampu memahami perasaan enak tersebut. Setelah burung kami berdiri, mba meti pun merebahkan diri di kasur dan menyingkapkan roknya, kemudian dia membuka kedua kakinya sehingga terlihatlah kemaluannya yang belum berbulu sedikitpun, dia membuka sedikit bibir vaginanya dan berkata "sekarang kamu masukin itunya ke punya mba..."
Aku dan yudi saling berpandangan, kami merasa ragu, lalu akupun mengambil inisiatif untuk memasukan burungku terlebih dahulu. "pelan-pelan ya... " kata mba meti. Saat burung kecilku mulai melabrak dinding vaginanya kurasakan hangat menyelimuti, dan perasaan nikmat yang tak tergambarkan bercampur ngilu menjadi satu. "...akhhh... iya begitu terus dorong....." desah mba meti sambil memejamkan mata dan meremas sprei kasur. Mungkin karena ukuran burungku yang masih mungil, dengan mudahnya aku menembus lubang kenikmatan tersebut. SLEPP seluruh burungku masuk semua ... "sudah mentok mba...." jawabku polos. Kini seluruh burung kecilku telah dilahap oleh vagina mba meti, rasa hangat yang kurasakan sungguh nikmat, aku sampai memejamkan mata menikmatinya.
"sekarang kamu coba maju mundurin pantat kamu..." aku pun menurutinya, aku menarik dan mendorong burung ku keluar masuk vagina mba meti, semakin lama kumelakukan itu semakin terasa nikmat. Mba meti kulihat sepertinya mengalami perasaan yang sama, dia merem melek sambil terus berdesah. ".... ehm ....... akh..... iya terus begitu."
"i... iya mba..." semakin lama, nafas mba meti semakin memburu... "oh.....uh... terus lebih cepat" desahnya. Aku pun mempercepat aktifitas tarik dorongku, perasaan nikmat seakan menjalar dari kaki ke ubun-ubunku, dan tak lama kemudian aku merasa ingin pipis. Aku pun berhenti.
"ah.... kenapa berhenti?" mba meti nampak kesal.
"mba... aku pengen pipis..."
"udah pipis di dalem ini mba aja.... ayo lagi"
"I.... iya mba" aku keheranan dengan permintaan mba meti, tapi tetap saja kuikuti. Ketika perasaan ingin pipis itu muncul lagi aku mempercepat gerakan tarik dorongku, terasa seperti ada yang mau keluar dari burungku, dan "akh.... mba.... aku pipis" kenikmatan itu mencapai puncaknya, burungku berdenyut-denyut dan kemudian melemas, ketika kutarik burungku keluar dari vagina mba meti aku tidak melihat adanya air seni, atau apa pun.
"sekarang kamu yudi...." perintah mba meti.
Ketika kuingat pengalaman itu sekarang, aku selalu tersenyum sendiri, sungguh kurang ajar tetanggaku itu, dia memanfaatkanku dan temanku untuk memenuhi hasratnya, padahal kami waktu itu masih kecil. Walau kejadian itu tidak pernah terulang, dampak yang kurasakan tidak pernah hilang, semenjak itu, aku mulai melihat anak perempuan secara berbeda, lebih tepatnya secara seksual. Ketika ku melihat teman perempuan yang menarik, secara otomatis aku akan membayangkan berhubungan seks dengannya, tentu itu hanya sebatas imajinasi, tapi imajinasiku sebagai anak kecil sungguh liar. Semenjak itu pula aku sering beronani, aku senang menggesek-gesekkan kemaluanku pada sesuatu untuk mencapai orgasme, walau tidak ada cairan sperma yang keluar saat orgasme terjadi.
Namun, aku masih belum mengerti semua itu adalah kegiatan seksual, hingga akhirnya aku mengalami pubertas, dan orgasme pertamaku yang dibarengi dengan cairan sperma terjadi. Saat itu aku begitu terkejut, tidak memahami, cairan apa yang keluar. Setelah membaca banyak artikel di internet, aku pun mulai memahami apa yang sejak dulu suka kulakukan. Bahkan kebiasaan itu menggila ketika aku sma, dengan akses yang mudah pada foto-foto porno di internet, kebiasaanku makin menjadi-jadi. Tetapi, untungnya itu semua hanya sebatas onani, aku tidak pernah melakukan itu dengan perempuan, karena memang aku tidak pernah punya pacar selama smp dan sma, jadi tidak pernah ada orang tua yang datang ke rumahku sambil membawa golok atau polisi memintaku bertanggung jawab atas kehamilan putri mereka.
TRING.... terdengar bunyi bbm di hapeku tanda sebuah pesan baru saja masuk. Aku yang masih menikmati secangkir kopi di kafe setelah meeting segera mengecek isi pesan itu.
Sabtu ini jam 4 kamu harus ada di rumah. Jangan lupa bawa g-string yang kemarin tante belikan.... pesan yang datar dan terkesan menyuruh. Hm.... tante maya..... sudah sebulan kami tidak bermain, dan beberapa hari yang lalu dia mengirimiku sebuah paket yang isinya g-string khusus laki-laki. Sebenarnya sabtu ini aku ada janji dengan temanku untuk mengantarnya ke puncak, berpetualang mencari kenikmatan surgawi di daerah dingin itu, tapi permintaan tante maya bagaikan titah raja bagiku, semua perkataannya akan selalu kuturuti, karena dialah wanita pertama yang menjadi partner sexku, partner yang sangat istimewa.
Waktu itu aku masih semester 3, sebagai mahasiswa perantauan, sejak semester 1, aku lebih memilih untuk ngekos sendiri dengan alasan aku tidak suka keramaian dan ingin fokus belajar, sebenarnya alasan utamanya supaya aku bisa leluasa beronani. Tempat kosku adalah sebuah rumah yang disulap menjadi tempat kos-kosan pria, kira-kira ada lima kamar, satu kamar mandi, lengkap dengan dapur dan ruang tengah tempat kami, para penghuni kos, bercengkrama sambil menonton TV. Dan pemilik kosan ini tinggal tepat di samping bangunan kosan, sebuah rumah besar berpagar besi tinggi.
Pemilik kos ini bernama Mayasari Dompu, seorang PNS di departemen pendidikan yang berumur sekitar 35 tahun. Bu Maya, begitu kami memanggilnya, merupakan orang timur, kampung halamannya berada di pulau Nusa Tenggara Barat, yaitu kota Mataram. Sebagaimana umumnya orang timur, Bu Maya memiliki kulit yang agak gelap, disamping itu, dia juga memiliki tubuh yang tinggi gemuk, padahal dia baru melahirkan satu anak, menurut kabar, beliau gemuk dikarenakan obat KB, hm.... memang banyak kasus seperti itu juga terjadi di kampung halamanku. Namun, menurutku, Bu Maya cukup manis, bibirnya yang tebal nan sensual, serta matanya yang tajam dipadu dengan kulit gelap yang eksotis, lalu dibalut dalam seragam pnsnya yang ketat karena badannya kebesaran, selalu menjadi perhatianku. Entah kenapa, bagiku sosok Bu Maya nampak menarik dan mampu membangkitkan gairah.
Sayang, Bu Maya terkenal judes, tegas, dan berwatak keras. Mungkin karena dia orang timur, setahuku begitulah watak orang-orang sana. Berbeda dengan diriku yang berasal dari pulau jawa bagian barat yang kalem, santun dan lemah lembut. Konon, semua itu disebabkan oleh daerah dimana manusia tumbuh. Di timur cuacanya panas, iklimnya keras, sulit untuk bercocok tanam, oleh karena itu watak mereka terbina menjadi keras. Sementara di daerahku, cuaca sejuk, iklim bersahabat, dan mudah bercocok tanam, membuat kami menjadi manusia yang kalem dan lemah lembut.
Berkat wataknya itu, banyak penghuni kos yang tidak suka dan tidak betah lama-lama disitu walaupun bisa dibilang fasilitas kosannya cukup bagus, seperti mesin cuci, wifi gratis, kulkas, TV LED yang besar, taman belakang, dan garasi yang cukup luas. Semua fasilitas itu nampak tidak sepadan dengan dengan teror yang sering diberikan bu maya pada para penghuni kos. Contohnya, bu maya sering sekali mengadakan sidak dadakan ke tempat kos, yang menjadi perhatiannya adalah, pertama, kebersihan. Jika dia melihat ada kamar yang berantakan dan kotor maka penghuninya akan dimarahi, kemudian masalah tamu lawan jenis, jangan harap pacar atau teman perempuan bisa berlama-lama di kosan, jika sudah lewat jam 8 malam maka mereka semua harus minggat. Bu maya sangat tegas dan tidak main-main, sudah beberapa penghuni kos yang dia usir karena masalah tamu lawan jenis ini. Dia selalu berkata, "kosan ini bukan tempat mesum, kalau mau mesum sana sewa kamar di hotel!". Belum lagi, jika kita telat membayar kosan, kita akan merasa hidup bagai teroris yang sedang diburu oleh densus 88.
Alhasil, paling lama penghuni kos bertahan selama 6 bulan. Terkecuali aku. Karena aku sudah setahun lebih tinggal disana. Aku bertahan karena aku malas mencari kosan lain dengan fasilitas yang cukup nyaman seperti ini, selain itu, aku bisa tahan dengan kejudesan dan kegalakan bu maya karena pada dasarnya aku orang yang penurut, tidak mau cari masalah, dan cenderung rela ditindas. Bahkan, Aku terkadang suka berfantasi disiksa oleh bu maya yang tegas dan galak itu sambil beronani. Biasanya hasrat itu muncul ketika melihat dia pagi –pagi akan berangkat kerja dengan pakaian pns nya yang sempit, payudaranya tercetak bulat seakan menggodaku untuk meremasnya, serta bongkahan pantat lebar dibalut rok yang sering kubayangkan menindih wajahku sambil kujilat-jilat lubang kenikmatannya yang dihiasi bulu-bulu halus. Tapi, itu semua hanya lah fantasi dan tak berani kuwujudkan, memang sejak dulu aku begitu, tak berani mendekati wanita.
Berbicara masalah kehidupan seksual bu maya, aku hanya bisa mengira-ngira bahwa dia pun sepertinya kesepian. Semenjak melahirkan dan bertambah gendut, pernikahannya mulai retak, menurut gosip, sang suami, yang merupakan seorang pejabat pemerintahan, memliki wanita idaman lain yang lebih muda, langsing, seksi, dan cantik. Memang keretakan itu terlihat jelas, mereka tidak pernah terlihat jalan berdua, sang suami nampak selalu acuh pada bu maya, bahkan dia jarang sekali pulang ke rumah. Bu maya memang beberapa kali kulihat melamun di teras depannya ketika sore hari setelah pulang kerja, tapi aku tidak yakin apa yang dia lamunkan. Terkadang aku berfantasi dia mendatangiku karena tidak tahan birahinya tidak tersalurkan dan jadilah kami berdua memadu cinta di kamar kosan, tapi sekali lagi itu hanya fantasi yang dipengaruhi oleh film porno yang kutonton, dimana film itu tidak sedikitpun mewakili realitas kehidupan seks manusia.
Setiap sabtu sore, kosan akan terasa lengang karena para penghuninya berkeliaran menikmati malam minggu. Yang punya pacar biasanya pergi berkencan, yang tidak punya biasanya nongkrong di tempat strategis bersama temannya yang senasib sambil berusaha mencari pacar, ada pula yang memilih pulang ke rumah karena rumah mereka memang tidak terlalu jauh. Sedangkan aku? Aku memang tidak punya pacar, temanku banyak tapi aku tidak suka nongkrong, dan rumahku jauh, jadi aku lebih memilih berdiam diri di kamar sambil berselancar di internet, tentu sambil membuka website video porno favoritku. Merasa bahwa tidak ada satu tetangga kosan yang masih di kamar, aku dengan leluasa menaikan volume komputer, agar lebih terdengar suara desahan aktris porno yang bisa membangkitkan gairah. Kali ini aku menonton video JAV bercerita tentang seorang wanita yang diikat, kemudian beberapa pria memainkan putingnya, dan vaginanya dengan dildo.
"ah... ah.... kimochi...." desahan si aktris. Kini gairahku mulai bangkit, aku pun membuka celana. Kuludahi sedikit jariku. Aku merebahkan diri kasur, sambil tetap menonton video itu lewat laptopku. "ah..... ah.... ah......" si aktris terus berdesah. Sambil berimajinasi aku tarik kaosku, dan kumainkan sendiri puting kiriku, sementara tangan kananku sibuk mengocok si emon, aku suka menyebut burungku dengan nama emon. Melihat wajah imut khas aktris jepang, dan dadanya yang bulat besar bercahaya karena keringat membuat libidoku semakin tinggi.
"Ah.... ah.... ah....." suara si aktris seakan membahana di kamarku, volumenya memang sengaja kukeraskan, karena kuyakin tidak ada penghuni lain di rumah, jadi tidak ada yang akan mendengar.
"hm....." aku mendekati puncakku, sedikit lagi, rasa nikmat menguasai seluruh tubuhku, ototku mengejang, seperti tertarik ke satu titik, yaitu emon.
BRAAKKK! Suara pintu dibanting.
"Siapa yang berani me......" bu maya terbengong melihatku, dia tidak melanjutkan kata-katanya. Aku pun terkaget sambil melongo. Kasur tempatku berbaring berada tepat di depan pintu. Bu maya yang menggebrak pintu dan berdiri di sana kini dapat melihat dengan jelas aku yang setengah telanjang memegangi puting kiriku dan emon yang kini telah muntah bercucuran di perutku, berikut video porno yang sedang kutonton. Semua dapat dilihat oleh bu maya dengan jelas.
"lain kali pintunya dikunci dan kecilkan volumenya." Bentak bu maya judes sambil berbalik meninggalkan kamarku. Ahhh.... betapa malunya aku, seumur hidupku melakukan onani, baru pertama kalinya aku ketahuan seperti ini. Aku tidak menyangka bu maya melakukan inspeksi, kukira dia sedang pergi karena rumahnya nampak sepi, eh.... bukankah rumahnya memang selalu sepi??? Bodoh sekali aku..... bu maya pasti tadi mendengar suara desahan video itu, dan mengira ada penghuni kosan yang sedang berbuat mesum. Terbersit di pikiranku apakah dia akan mengusirku dengan tuduhan berbuat mesum, tapi kurasa tidak, onani bukan perbuatan mesum, benarkah? Ah... sudah lupakan saja.
Esoknya aku tidak bertemu dengan bu maya, aku lega. Sekarang aku punya perasaan malu dan canggung jika harus bertemu dengannya, aku pasti akan selalu teringat dengan kejadian malam minggu. Senin aku bertemu dengannya, kami berpapasan saat dia keluar rumah untuk kerja dan aku akan berangkat kuliah, aku meliriknya, dia tak tersenyum lalu mengabaikanku, aku pun menundukan kepala. Itu memang responnya yang biasa setiap kami bertemu, artinya aku tidak perlu canggung atau apapun, lagipula dia tidak memanggilku untuk membahas masalah itu. Haa..... leganya. Aku pun melupakan kejadian tersebut, sampai dua bulan kemudian.
Aku baru mendapat kabar dari ayahku bahwa dia kena tipu, dan bisnisnya bangkrut, untuk sementara ini, dia tidak dapat memberiku biaya seperti biasanya. Dan aku harus berusaha sendiri menambal kekurangan uang untuk kelangsungan hidupku. Aku pun kelabakan, mencari pekerjaan paruh waktu di sela-sela kuliahku. Kini, aku tidak bisa lagi santai dalam hidupku. Untungnya aku punya teman yang bekerja di perpustakaan kota, dia memberitahuku bahwa perpustakaan sedang membutuhkan tenaga tambahan untuk menjadi pustakawan. Aku memang buta tentang hal itu, tapi setidaknya aku ada penghasilan tambahan.
Tapi ada masalah lain, bulan ini aku tidak akan bisa membayar kosan, karena gaji dari pekerjaan paruh waktuku belum akan keluar. Aku pun tak bisa meminjam dari teman, karena kasus ayahku ini, aku sudah berhutang banyak. Aku pun belum siap pindah, karena aku belum menemukan kosan baru yang cocok harganya. Bagaimana ini? Pilihan pertamaku adalah aku menumpang temanku, tapi barangku banyak, tidak enak rasanya aku menumpang. Pilihan keduaku adalah melobi bu maya untuk membiarkanku tinggal sampai aku mendapat kosan baru. Jika kujelaskan kondisiku, pasti dia akan mengerti dan mau membantu. Aku pun memilih pilihan kedua.
"hm..." bu maya hanya bergumam sambil berpikir, dan memandangiku setelah kujelaskan kondisiku. "berapa lama sampai kamu bisa mendapat kosan baru dan pindah?" sore it bu maya mengenakan daster bunga-bunga yang memiliki belahan dada agak rendah, nampak sedikit belahan dadanya mengintip keluar. Kami bercakap-cakap di teras depan rumahnya. Selama ini memang tidak pernah ada satu penghuni kospun dayng diperbolehkan masuk ke rumahnya. Paling hanya sampai teras depan rumah.
"saya janji paling lama hanya satu minggu bu..." jawabku mantap, padahal dalam hati aku tidak yakin.
"sebenarnya tidak bisa, tapi biar ibu pikir dulu, besok sore kamu kesini lagi." Jawabnya ketus.
"baik bu, terimakasih sebelumnya." Aku pun pamit, dengan hati gusar. Bagaimana jika dia tidak menyetujui permintaanku? Tapi ternyata jawaban bu maya esok hari merupakan hal yang merubah hidupku.
Esoknya ketika kami bertemu kembali, dia mengajakku masuk ke ruang tamunya. Itu adalah pertanda yang aneh, karena dia tidak pernah melakukan itu pada penghuni kos. Kemudian dia memberiku sebundel kertas.
"Baca baik-baik!" perintahnya tegas. Akupun membuka bundelan tersebut.
KONTRAK
Dibuat hari ini tanggal ______________ tahun 2009
ANTARA
Nama : Mayasari Dompu
Alamat : Jln. Veteran km 2 RT 004/001, no. B1, Perumahan Gria Cinere, Cinere Depok.
Pihak ini selanjutnya akan disebut sebagai Dominant.
DENGAN
Nama : Rendi Ardiansyah
Alamat : Jln. Veteran km 2 RT 004/001, no. B2, Perumahan Gria Cinere, Cinere Depok.
Pihak ini selanjutnya akan disebut sebagai Submissive.
KEDUA BELAH PIHAK MENYETUJUI HAL BERIKUT
1. Tujuan dari kontrak ini adalah untuk memberikan kepuasan seksual pada pihak pertama dengan tetap memperhatikan keselamatan. Batas keselamatan akan dijelaskan di lampiran 2.
2. Kedua belah pihak setuju bahwa semua yang terjadi selama kontrak ini berlangsung akan menjadi rahasia kedua belah pihak.
3. Masing-masing pihak menjamin bahwa keduanya tidak mempunyai penyakit seksual serius atau penyakit yang membahayakan nyawa seperti HIV, herpes, dan hepatitis. Jika selama kontrak berlangsung salah satu pihak didiagnosa memiliki penyakit tersebut, maka pihak itu wajib memberi tahu langsung pihak lainnya sebelum melakukan hubungan kontak fisik.
4. Sehubungan dengan batas keselamatan, pelanggaran sekecil apapun atas batas itu oleh salah satu pihak akan secara otomatis memutuskan kontrak ini. Dan konsekuensi yang terjadi akan menjadi tanggung jawab penuh pihak yang melanggar.
PERAN
5. Dominant bertanggung jawab penuh atas kesehatan, bimbingan, aktifitas seksual dan kedisiplinan submissive. Dominant yang menentukan semuanya berikut dengan waktu dan tempat pelaksanaannya dengan selalu berpedoman pada batas keselamatan.
6. Dominant memfasilitasi submissive dengan tempat tinggal/kosan gratis selama kontrak ini berlaku.
7. Jika dominant tidak mampu memenuhi kewajibannya di poin 5 maka secara otomatis kontrak akan berakhir.
8. Submissive berkewajiban mematuhi dominant dalam segala hal, selama tidak bertentangan dengan batas keselamatan. Jika itu terjadi, maka submissive diperbolehkan untuk tidak mematuhi dominant, dan kontrak akan berakhir.
MASA BERLAKU KONTRAK
9. Kontrak in berlaku secara sah semenjak ditandatangani oleh kedua belah pihak, sampai 180 hari setelahnya. Kedua pihak dapat mendiskusikan untuk memperpanjang kontrak atau tidak setelah kontrak ini berakhir.
KEBERSEDIAAN
10. Submissive akan bersedia menyediakan waktunya untuk dari jumat malam sampai minggu sore setiap minggu untuk melakukan sesi seksual bersama Dominant. Dominant berhak membatalkan sesi kapanpun dengan alasan apapun. Submissive berhak meminta pembatalan sesi hanya dengan alasan yang disebutkan di lampiran 3.
LOKASI
11. Lokasi berlangsungnya sesi akan menjadi tanggung jawab dominant. Semua biaya dan kebutuhan yang diperlukan menjadi tanggung jawab dominant.
KETENTUAN TUGAS
DOMINANT
12. Dominant akan menjadikan kesehatan dan keselamatan submissive sebagai prioritas utama.
13. Dominant berhak untuk mengontrol, mendominasi, mendisiplinkan submissive selama kontrak berlaku.
14. Dominant berhak memakai tubuh submissive selama sesi dengan cara apapun yang dia suka, asalkan tidak bertentangan dengan batas keselamatan.
15. Dominant wajib memberikan tempat yang aman bagi submissive selama melaksanakan tugasnya melayani dominant.
16. Dominan dapat menghukum submissive jika dianggap perlu dengan hukuman yang tidak bertentangan dengan batas keselamatan.
17. Dominant berhak mengikat, memborgol, menutup mata submissive selama sesi, atau kapanpun selama kedua belah pihak setuju.
SUBMISSIVE
18. Submissive menerima dominant sebagai majikannya, dan memahami bahwa submissive adalah properti milik dominant yag boleh diperlakukan sekehendak dominant umumnya selama kontrak berlangsung, dan khususnya selama sesi berlangsung, dengan tetap memperhatikan batas keselamatan.
19. Submissive wajib mematuhi peraturan yang dibuat oleh dominant. Detil peraturan dijelaskan di lampiran 1.
20. Submissive harus patuh pada setiap aktifitas seksual yang diminta dominant tanpa ragu dan membantah.
21. Submissive harus selalu menghormati dominant dan selalu memanggilnya dengan panggilan "Nyonya" atau panggilan lain yang dominant perintahkan.
22. Submissive tidak diperkenankan menyentuh dominant tanpa izin atau perintah dari dominant.
KESIMPULAN
23. Kami yang bertandatangan di bawah ini, telah membaca dan memahami isi kontrak ini. Kami tanpa paksaan menerima kontrak ini.
Depok, _________________ 2009
Dominant Submissive
Mayasari Dompu Rendi Ardiansyah
LAMPIRAN 1
PERATURAN
1. Kepatuhan: Submissive akan mematuhi semua instruksi yang diberikan oleh Dominant tanpa ragu atau bantahan. Submissive akan menyetujui semua aktifitas seksual yang diminta dominant selama tidak bertentangan dengan batas keselamatan.
2. Tidur: Submissive akan memastikan bahwa dia selalu tidur 7 jam sehari ketika tidak bersama dengan dominant.
3. Makanan: Submissive akan makan secara teratur untuk menjaga kesehatan.
4. Pakaian: selama sesi, submissive hanya akan memakai pakaian yang diberikan oleh dominant. Di luar sesi, dominant berhak meminta submissive memakai atau tidak memakai pakaian tertentu.
5. Olahraga: submissive wajib melakukan olahraga rutin seminggu tiga kali di gym yang telah ditentukan oleh dominant. Semua biaya dan kebutuhan ditanggung oleh dominant.
6. Kesehatan pribadi: Submissive tidak boleh minum alkohol, merokok, atau menggunakan narkoba selama kontrak berlangsung.
7. Submissive tidak diperkenankan melakukan hubungan seksual dengan orang lain selain dominant.
8. Dominant tidak berkenan dengan tindakan seksual anal.
9. Submissive tidak berkenan dengan tindakan seksual: ____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
LAMPIRAN 2
BATAS KESELAMATAN
Kedua belah pihak dilarang:
1. Melakukan aktifitas yang berhubungan dengan api.
2. Melakukan aktifitas yang berhubungan dengan air seni atau aktifitas buang air besar.
3. Melakukan aktifitas yang berhubungan dengan penggunaan alat seperti pisau, jarum, dan alat lain yang dapat menyebabkan luka, dan berdarah.
4. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan anak-anak atau hewan.
5. Melakukan tindakan yang dapat memberikan bekas luka permanen pada kulit.
6. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan pembekapan atau penahanan nafas.
7. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan penyetruman.
8. Tambahan tindakan yang tidak diinginkan submissive:
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
LAMPIRAN 3
ALASAN PEMBATALAN SESI BAGI SUBMISSIVE
1. Sakit, yang dibuktikan dengan keterangan dokter.
I... ini..... sebuah kontrak untuk hubungan bdsm???? Seperti yang kubaca di novel fifty shade of grey! Ternyata selama ini bu maya menyukai hal-hal yang seperti ini????? Apa maksudnya ini??? Pikiranku berkecamuk heran. Aku menatap bu maya dengan tatapan meminta penjelasan, sepertinya dia memahami kebingunganku.
"kalau kau menyetujui kontrak itu, kau akan dapat tempat tinggal gratis setidaknya enam bulan." Dia... memanfaatkan keadaan finansialku! Tapi apakah hanya karena itu? Beberapa bulan yang lalu pun ada penghuni kosan sepertiku yang meminta tolong membiarkannya tinggal sampai setidaknya mendapat kosan baru, tapi bu maya tidak memberi izin. Sungguh tegas, tidak..... kejam menurutku. Apakah karena kejadian dua bulan lalu, dia tahu kebiasaanku onani, dan dia pun tahu bahwa aku tidak punya pacar. Makanya aku adalah orang yang paling tepat untuk penawaran ini.
"ayolah.... saya tahu kamu pasti menyukai hal-hal seperti ini.... terlebih lagi kamu tidak punya pacar. Hasrat itu pasti sudah lama terpendam kan rendi?" Rayu bu maya.
Dia sampai membujukku, kurasa dia pun mengalami frustasi dengan hasrat seksualnya. Ini sungguh menggoda, ini seperti mimpi menjadi nyata, bu maya sempat beberapa kali menjadi objek khayalan onaniku, tapi BDSM, menjadi Submissive, itu hal lain. Ada sedikit rasa khawatir akan rasa sakit yang mungkin saja kurasakan seperti yang kulihat di video porno tentang BDSM. Aku bukan seorang masochist. Tapi tunggu dulu, kalau kuperhatikan, ini tidak membuktikan Bu maya penyuka BDSM, aku yakin dia membuat kontrak ini hanya agar aku patuh pada semua perintah dan permintaannya karena dia adalah seseorang yang gila kontrol. Dia senang mengontrol, dia senang mendominasi, dia senang menjadi nyonya yang semua permintaanya dipenuhi. Itulah alasan utama suaminya selingkuh, laki-laki mana yang mau diinjak-injak oleh perempuan.
Disamping itu, bu maya adalah orang yang penuh kehati-hatian. Aku yakin dia telah memperhitungkan segalanya termasuk resiko yang mungkin terjadi, maka dia membuat kontrak ini. Untuk meminimalisir semua resiko. Kurasa ini tawaran yang menarik.
"baik bu.... saya terima." Anggukku.
"bagus, silahkan tanda tangani di atas materai." Kami pun bersama-sama menandatanganinya di atas materai. "ingat, jika kamu mangkir, atau membocorkan hal ini, saya bisa menuntut kamu"
"iya... bu... saya mengerti."
"Nyonya..... kamu sudah baca kan? Kamu harus memanggilku nyonya." Bentaknya.
"i... iya ... nyonya." Aku sedikit kaget.
"baiklah, kontrak ini sekarang sudah berlaku. Jadi kita bisa mulai. Jujur Rendi, saya perhatikan kamu cukup menarik, itu satu alasan saya memilih kamu untuk penawaran ini. Dan saya mau kamu tetap menjaga kebersihan wajahmu, uang untuk perawatan akan saya sediakan. Kamu cukup membawa struk belanjaan kamu, nanti saya ganti."
Aku menganggukan kepala, aku memang terbilang cukup tampan, sebagai keturunan suku sunda aku memiliki kulit putih bersih, bibir merah karena aku tidak merokok, dan pupil berwarna cokelat muda.
"Selain itu, saya suka bentuk tubuh kamu, oleh karena itu kamu harus menjaganya untuk tetap bagus. Ini alamat gym yang sudah saya urus buat kamu. Kamu harus datang kesana tiga kali seminggu, dan melapor pada pak Jaja, dia akan membantu latihanmu, sekaligus melaporkan kehadiranmu disana kepadaku. Jika kamu tidak datang seminggu tiga kali, kamu tahu konsekuensinya."
Aku memang memiliki tubuh yang lumayan atletis, walau tidak punya six pack, tapi tanganku cukup berotot dan dadaku cukup bidang, karena aku suka push up setiap pagi.
"Dan ingat... jangan pernah menyapa saya jika kita bertemu di jalan atau di kosan, kamu boleh berbicara pada saya hanya jika dalam sesi dan jika saya bertanya. Mengerti??"
"i... iya nyonya"
to be continued .....
sebelum mulai baca .... update terbaru yaitu part 3 n 4 ada di page 2 suhu.... monggo
PART 1: THE BEGINNING
Hmm....
Aku terbangun karena merasakan sesuatu yang hangat di antara selangkangan, rupanya Mba neneng sedang asyik mengulum batang kejantananku yang telah mengeras. Harus kuakui, kulumannya sungguh luar biasa nikmat, kuyakin suaminya dulu yang kini sudah meninggal pasti puas dengan servisnya ini. Mba neneng sangat pandai memainkan lidahnya di daerah glans atau kepala batang kejantananku, daerah yang memang sangat sensitif dengan sentuhan, apalagi sentuhan lidah, bibir, dan mulut bu neneng yang hangat.
"Ah......." aku mengerang. "mba... aku mau keluar..."
"ya udah keluarin aja...." jawabnya. Suara mba neneng sangat khas, walaupun umurnya telah mencapai 35, tapi perawakannya yang kecil dan suaranya yang cempreng membuatnya masih terlihat dan terdengar imut.
"ahhhh......" cairan spermaku menyembur di dalam mulutnya, mba neneng langsung menelan cairan pemberi kehidupan tersebut, dan menyedot semua sisanya, membuatku merasa ngilu. Kini, dia berbaring di sampingku dan menyandarkan kepalanya di dadaku yang bidang, aku mengelus elus rambutnya yang terasa sangat halus.
"sekarang kamu punya hutang sama mba.... kamu harus bikin mba keluar dua kali" bisiknya di telingaku sambil menggigit daun telingaku dengan lembut.
"hm..... ade kecilku masih lemes mba...." jawabku manja.
"masa? Paling sebentar lagi dia bangun...." ujarnya menggoda.
Jemari mungil nan imut mba neneng mulai bergerilya di puting kiriku. "ah........" aku mengerang, dia sudah hafal titik lemahku, aku sangat mudah terangsang jika kedua puting ini diberi perhatian khusus seperti itu. Kini dia memindahkan serangan jemarinya ke puting kanan, sementara puting kiriku kini diserang oleh lidahnya, dan dalam beberapa saat batang kejantananku kembali berdiri tegak, ada rasa sakit kurasakan ketika ade kecilku ini dipaksa berdiri setelah memuntahkan sperma untuk yang ketiga kalinya....... ya semalam ade kecilku ini telah berhasil menjebol mba neneng selama dua ronde, aku keluar dua kali, dan kurasa mba neneng mencapai orgasme lebih dari dua kali.
Aku memang termasuk pria yang cukup tangguh di ranjang, oh ya... perkenalkan.... namaku Rendi, umurku 25 tahun, dan aku adalah mahasiswa semester banyak di salah satu universitas di Pinggiran ibukota. Banyak teman-temanku memberiku gelar mahasiswa abadi karena aku tidak kunjung lulus, tapi itu semua tidak merisaukanku, lulus atau tidak bukanlah masalah karena aku sudah memiliki penghasilan sendiri dari bisnis online, aku tidak memerlukan ijazah untuk mencari pekerjaan, aku menciptakan pekerjaan, bukan mencarinya. Dengan usaha bisnis online yang mulai besar, selembar ijazah nampak tidak berharga lagi, dan akupun terlalu malas untuk mengurusi studiku yang sudah tidak menarik.
"mba..... kayaknya aku harus pergi sekarang" aku menghentikan gerilya mba neneng di dadaku.
"ihh.... kamu... kan lagi seru..." protes mba neneng. Aku bangkit dari tidurku disusul oleh mba neneng, kupegang tangannya, kuelus pipinya sambil kutatap matanya yang indah.
"aku lupa.... hari ini ada meeting dengan seseorang yang mau investasi di website. Kita lanjut lagi nanti saja.... janji deh, nanti mba neneng, aku kasih servis eksklusif...."
"hm.... janji ya...."
"iya...." aku mencium bibirnya dengan lembut, kemudian dalam beberapa menit aku telah berpakaian lengkap meninggalkan rumah mba neneng.
Mba neneng adalah salah satu dari beberapa wanita teman mainku, hm.... aku menyebutnya teman main karena hubungan aku dan mereka hanya sekedar hubungan seksual atas dasar suka sama suka. Aku memang seorang hyperseks, dan aku lebih suka wanita yang lebih tua dariku, disamping itu, aku malas berhubungan dengan wanita yang seumuran atau lebih muda karena mereka umumnya memiliki orientasi pada hubungan serius yaitu menikah. Ketika kuberpikir kenapa aku bisa hyperseks dan menyukai wanita yang lebih tua, aku teringat dengan pengalaman berhubungan seks pertamaku dulu.
***Saat itu aku berumur kurang lebih lima tahun, aku hanyalah bocah kecil yang tidak mengerti apapun soal seks, lagipula anak kecil mana yang sudah tau hal-hal begitu, tentunya tidak ada, dan itu sungguh tidak normal menurutku. Aku memiliki tetangga bernama mba Meti, umurnya kira-kira lima tahun lebih tua dariku, dia tinggal di seberang jalan dan aku sering bermain ke rumahnya bersama temanku Yudi.
Mba meti memiliki kulit gelap dan badan yang biasa-biasa saja, maksudku dada dan pantatnya seingatku tidaklah semok, mungkin karena memang belum tumbuh sempurna. Dia sama seperti gadis-gadis seumurannya, tidak ada yang spesial. Seingatku dulu bahkan dia bisa dibilang agak jelek karena berkulit gelap. Orang indonesia memang lebih menyukai wanita yang berkulit putih bersih seperti orang-orang bule.
Suatu hari aku ingat sekali mba meti memintaku dan yudi yang sedang bermain di teras depan rumahnya untuk masuk ke dalam kamar. Rumah mba meti ini mayoritas bahannya terbuat dari bilik, khas rumah zaman dulu, di kamarnya ada sebuah jendela yang berteralis kayu menghadap ke rumah tetangga, dan di seberang jendela itu ada sebuah ranjang yang cukup besar, aku tidak tahu kamar siapa itu. Kami berdua dibawa masuk kesana, kemudian dia mengunci pintunya dari dalam.
"kalian mau bantuin mba gak? Nanti mba kasih uang buat jajan..." kata mba meti.
"serius mba? Wah asyik.... mau dong" jawab yudi.
"emang bantuin apa mba?" tanyaku polos.
"udah kamu ikutin aja apa kata mba...." mba meti, yang hari itu memakai kaus dan rok, segera mencopot celana dalamnya tanpa melepaskan rok yang dia kenakan. Kemudian dia mengajak kami naik ke atas kasur.
"sekarang buka celana kalian" kami pun menurut dan membuka celana kami. Kemudian mba meti memegang burung kami dan mengocoknya.
"aduh mba... ininya diapain..." yudi bertanya polos.
"udah kamu nikmatin aja... enak kan...?" kami berdua mengangguk pelan, memang ada perasaan aneh yang kurasakan ketika mba meti mengocok burung kecilku, saat itu aku yang belum mengerti apa-apa tentang seks tidak mampu memahami perasaan enak tersebut. Setelah burung kami berdiri, mba meti pun merebahkan diri di kasur dan menyingkapkan roknya, kemudian dia membuka kedua kakinya sehingga terlihatlah kemaluannya yang belum berbulu sedikitpun, dia membuka sedikit bibir vaginanya dan berkata "sekarang kamu masukin itunya ke punya mba..."
Aku dan yudi saling berpandangan, kami merasa ragu, lalu akupun mengambil inisiatif untuk memasukan burungku terlebih dahulu. "pelan-pelan ya... " kata mba meti. Saat burung kecilku mulai melabrak dinding vaginanya kurasakan hangat menyelimuti, dan perasaan nikmat yang tak tergambarkan bercampur ngilu menjadi satu. "...akhhh... iya begitu terus dorong....." desah mba meti sambil memejamkan mata dan meremas sprei kasur. Mungkin karena ukuran burungku yang masih mungil, dengan mudahnya aku menembus lubang kenikmatan tersebut. SLEPP seluruh burungku masuk semua ... "sudah mentok mba...." jawabku polos. Kini seluruh burung kecilku telah dilahap oleh vagina mba meti, rasa hangat yang kurasakan sungguh nikmat, aku sampai memejamkan mata menikmatinya.
"sekarang kamu coba maju mundurin pantat kamu..." aku pun menurutinya, aku menarik dan mendorong burung ku keluar masuk vagina mba meti, semakin lama kumelakukan itu semakin terasa nikmat. Mba meti kulihat sepertinya mengalami perasaan yang sama, dia merem melek sambil terus berdesah. ".... ehm ....... akh..... iya terus begitu."
"i... iya mba..." semakin lama, nafas mba meti semakin memburu... "oh.....uh... terus lebih cepat" desahnya. Aku pun mempercepat aktifitas tarik dorongku, perasaan nikmat seakan menjalar dari kaki ke ubun-ubunku, dan tak lama kemudian aku merasa ingin pipis. Aku pun berhenti.
"ah.... kenapa berhenti?" mba meti nampak kesal.
"mba... aku pengen pipis..."
"udah pipis di dalem ini mba aja.... ayo lagi"
"I.... iya mba" aku keheranan dengan permintaan mba meti, tapi tetap saja kuikuti. Ketika perasaan ingin pipis itu muncul lagi aku mempercepat gerakan tarik dorongku, terasa seperti ada yang mau keluar dari burungku, dan "akh.... mba.... aku pipis" kenikmatan itu mencapai puncaknya, burungku berdenyut-denyut dan kemudian melemas, ketika kutarik burungku keluar dari vagina mba meti aku tidak melihat adanya air seni, atau apa pun.
"sekarang kamu yudi...." perintah mba meti.
***Ketika kuingat pengalaman itu sekarang, aku selalu tersenyum sendiri, sungguh kurang ajar tetanggaku itu, dia memanfaatkanku dan temanku untuk memenuhi hasratnya, padahal kami waktu itu masih kecil. Walau kejadian itu tidak pernah terulang, dampak yang kurasakan tidak pernah hilang, semenjak itu, aku mulai melihat anak perempuan secara berbeda, lebih tepatnya secara seksual. Ketika ku melihat teman perempuan yang menarik, secara otomatis aku akan membayangkan berhubungan seks dengannya, tentu itu hanya sebatas imajinasi, tapi imajinasiku sebagai anak kecil sungguh liar. Semenjak itu pula aku sering beronani, aku senang menggesek-gesekkan kemaluanku pada sesuatu untuk mencapai orgasme, walau tidak ada cairan sperma yang keluar saat orgasme terjadi.
Namun, aku masih belum mengerti semua itu adalah kegiatan seksual, hingga akhirnya aku mengalami pubertas, dan orgasme pertamaku yang dibarengi dengan cairan sperma terjadi. Saat itu aku begitu terkejut, tidak memahami, cairan apa yang keluar. Setelah membaca banyak artikel di internet, aku pun mulai memahami apa yang sejak dulu suka kulakukan. Bahkan kebiasaan itu menggila ketika aku sma, dengan akses yang mudah pada foto-foto porno di internet, kebiasaanku makin menjadi-jadi. Tetapi, untungnya itu semua hanya sebatas onani, aku tidak pernah melakukan itu dengan perempuan, karena memang aku tidak pernah punya pacar selama smp dan sma, jadi tidak pernah ada orang tua yang datang ke rumahku sambil membawa golok atau polisi memintaku bertanggung jawab atas kehamilan putri mereka.
TRING.... terdengar bunyi bbm di hapeku tanda sebuah pesan baru saja masuk. Aku yang masih menikmati secangkir kopi di kafe setelah meeting segera mengecek isi pesan itu.
Sabtu ini jam 4 kamu harus ada di rumah. Jangan lupa bawa g-string yang kemarin tante belikan.... pesan yang datar dan terkesan menyuruh. Hm.... tante maya..... sudah sebulan kami tidak bermain, dan beberapa hari yang lalu dia mengirimiku sebuah paket yang isinya g-string khusus laki-laki. Sebenarnya sabtu ini aku ada janji dengan temanku untuk mengantarnya ke puncak, berpetualang mencari kenikmatan surgawi di daerah dingin itu, tapi permintaan tante maya bagaikan titah raja bagiku, semua perkataannya akan selalu kuturuti, karena dialah wanita pertama yang menjadi partner sexku, partner yang sangat istimewa.
***Waktu itu aku masih semester 3, sebagai mahasiswa perantauan, sejak semester 1, aku lebih memilih untuk ngekos sendiri dengan alasan aku tidak suka keramaian dan ingin fokus belajar, sebenarnya alasan utamanya supaya aku bisa leluasa beronani. Tempat kosku adalah sebuah rumah yang disulap menjadi tempat kos-kosan pria, kira-kira ada lima kamar, satu kamar mandi, lengkap dengan dapur dan ruang tengah tempat kami, para penghuni kos, bercengkrama sambil menonton TV. Dan pemilik kosan ini tinggal tepat di samping bangunan kosan, sebuah rumah besar berpagar besi tinggi.
Pemilik kos ini bernama Mayasari Dompu, seorang PNS di departemen pendidikan yang berumur sekitar 35 tahun. Bu Maya, begitu kami memanggilnya, merupakan orang timur, kampung halamannya berada di pulau Nusa Tenggara Barat, yaitu kota Mataram. Sebagaimana umumnya orang timur, Bu Maya memiliki kulit yang agak gelap, disamping itu, dia juga memiliki tubuh yang tinggi gemuk, padahal dia baru melahirkan satu anak, menurut kabar, beliau gemuk dikarenakan obat KB, hm.... memang banyak kasus seperti itu juga terjadi di kampung halamanku. Namun, menurutku, Bu Maya cukup manis, bibirnya yang tebal nan sensual, serta matanya yang tajam dipadu dengan kulit gelap yang eksotis, lalu dibalut dalam seragam pnsnya yang ketat karena badannya kebesaran, selalu menjadi perhatianku. Entah kenapa, bagiku sosok Bu Maya nampak menarik dan mampu membangkitkan gairah.
Sayang, Bu Maya terkenal judes, tegas, dan berwatak keras. Mungkin karena dia orang timur, setahuku begitulah watak orang-orang sana. Berbeda dengan diriku yang berasal dari pulau jawa bagian barat yang kalem, santun dan lemah lembut. Konon, semua itu disebabkan oleh daerah dimana manusia tumbuh. Di timur cuacanya panas, iklimnya keras, sulit untuk bercocok tanam, oleh karena itu watak mereka terbina menjadi keras. Sementara di daerahku, cuaca sejuk, iklim bersahabat, dan mudah bercocok tanam, membuat kami menjadi manusia yang kalem dan lemah lembut.
Berkat wataknya itu, banyak penghuni kos yang tidak suka dan tidak betah lama-lama disitu walaupun bisa dibilang fasilitas kosannya cukup bagus, seperti mesin cuci, wifi gratis, kulkas, TV LED yang besar, taman belakang, dan garasi yang cukup luas. Semua fasilitas itu nampak tidak sepadan dengan dengan teror yang sering diberikan bu maya pada para penghuni kos. Contohnya, bu maya sering sekali mengadakan sidak dadakan ke tempat kos, yang menjadi perhatiannya adalah, pertama, kebersihan. Jika dia melihat ada kamar yang berantakan dan kotor maka penghuninya akan dimarahi, kemudian masalah tamu lawan jenis, jangan harap pacar atau teman perempuan bisa berlama-lama di kosan, jika sudah lewat jam 8 malam maka mereka semua harus minggat. Bu maya sangat tegas dan tidak main-main, sudah beberapa penghuni kos yang dia usir karena masalah tamu lawan jenis ini. Dia selalu berkata, "kosan ini bukan tempat mesum, kalau mau mesum sana sewa kamar di hotel!". Belum lagi, jika kita telat membayar kosan, kita akan merasa hidup bagai teroris yang sedang diburu oleh densus 88.
Alhasil, paling lama penghuni kos bertahan selama 6 bulan. Terkecuali aku. Karena aku sudah setahun lebih tinggal disana. Aku bertahan karena aku malas mencari kosan lain dengan fasilitas yang cukup nyaman seperti ini, selain itu, aku bisa tahan dengan kejudesan dan kegalakan bu maya karena pada dasarnya aku orang yang penurut, tidak mau cari masalah, dan cenderung rela ditindas. Bahkan, Aku terkadang suka berfantasi disiksa oleh bu maya yang tegas dan galak itu sambil beronani. Biasanya hasrat itu muncul ketika melihat dia pagi –pagi akan berangkat kerja dengan pakaian pns nya yang sempit, payudaranya tercetak bulat seakan menggodaku untuk meremasnya, serta bongkahan pantat lebar dibalut rok yang sering kubayangkan menindih wajahku sambil kujilat-jilat lubang kenikmatannya yang dihiasi bulu-bulu halus. Tapi, itu semua hanya lah fantasi dan tak berani kuwujudkan, memang sejak dulu aku begitu, tak berani mendekati wanita.
Berbicara masalah kehidupan seksual bu maya, aku hanya bisa mengira-ngira bahwa dia pun sepertinya kesepian. Semenjak melahirkan dan bertambah gendut, pernikahannya mulai retak, menurut gosip, sang suami, yang merupakan seorang pejabat pemerintahan, memliki wanita idaman lain yang lebih muda, langsing, seksi, dan cantik. Memang keretakan itu terlihat jelas, mereka tidak pernah terlihat jalan berdua, sang suami nampak selalu acuh pada bu maya, bahkan dia jarang sekali pulang ke rumah. Bu maya memang beberapa kali kulihat melamun di teras depannya ketika sore hari setelah pulang kerja, tapi aku tidak yakin apa yang dia lamunkan. Terkadang aku berfantasi dia mendatangiku karena tidak tahan birahinya tidak tersalurkan dan jadilah kami berdua memadu cinta di kamar kosan, tapi sekali lagi itu hanya fantasi yang dipengaruhi oleh film porno yang kutonton, dimana film itu tidak sedikitpun mewakili realitas kehidupan seks manusia.
Setiap sabtu sore, kosan akan terasa lengang karena para penghuninya berkeliaran menikmati malam minggu. Yang punya pacar biasanya pergi berkencan, yang tidak punya biasanya nongkrong di tempat strategis bersama temannya yang senasib sambil berusaha mencari pacar, ada pula yang memilih pulang ke rumah karena rumah mereka memang tidak terlalu jauh. Sedangkan aku? Aku memang tidak punya pacar, temanku banyak tapi aku tidak suka nongkrong, dan rumahku jauh, jadi aku lebih memilih berdiam diri di kamar sambil berselancar di internet, tentu sambil membuka website video porno favoritku. Merasa bahwa tidak ada satu tetangga kosan yang masih di kamar, aku dengan leluasa menaikan volume komputer, agar lebih terdengar suara desahan aktris porno yang bisa membangkitkan gairah. Kali ini aku menonton video JAV bercerita tentang seorang wanita yang diikat, kemudian beberapa pria memainkan putingnya, dan vaginanya dengan dildo.
"ah... ah.... kimochi...." desahan si aktris. Kini gairahku mulai bangkit, aku pun membuka celana. Kuludahi sedikit jariku. Aku merebahkan diri kasur, sambil tetap menonton video itu lewat laptopku. "ah..... ah.... ah......" si aktris terus berdesah. Sambil berimajinasi aku tarik kaosku, dan kumainkan sendiri puting kiriku, sementara tangan kananku sibuk mengocok si emon, aku suka menyebut burungku dengan nama emon. Melihat wajah imut khas aktris jepang, dan dadanya yang bulat besar bercahaya karena keringat membuat libidoku semakin tinggi.
"Ah.... ah.... ah....." suara si aktris seakan membahana di kamarku, volumenya memang sengaja kukeraskan, karena kuyakin tidak ada penghuni lain di rumah, jadi tidak ada yang akan mendengar.
"hm....." aku mendekati puncakku, sedikit lagi, rasa nikmat menguasai seluruh tubuhku, ototku mengejang, seperti tertarik ke satu titik, yaitu emon.
BRAAKKK! Suara pintu dibanting.
"Siapa yang berani me......" bu maya terbengong melihatku, dia tidak melanjutkan kata-katanya. Aku pun terkaget sambil melongo. Kasur tempatku berbaring berada tepat di depan pintu. Bu maya yang menggebrak pintu dan berdiri di sana kini dapat melihat dengan jelas aku yang setengah telanjang memegangi puting kiriku dan emon yang kini telah muntah bercucuran di perutku, berikut video porno yang sedang kutonton. Semua dapat dilihat oleh bu maya dengan jelas.
"lain kali pintunya dikunci dan kecilkan volumenya." Bentak bu maya judes sambil berbalik meninggalkan kamarku. Ahhh.... betapa malunya aku, seumur hidupku melakukan onani, baru pertama kalinya aku ketahuan seperti ini. Aku tidak menyangka bu maya melakukan inspeksi, kukira dia sedang pergi karena rumahnya nampak sepi, eh.... bukankah rumahnya memang selalu sepi??? Bodoh sekali aku..... bu maya pasti tadi mendengar suara desahan video itu, dan mengira ada penghuni kosan yang sedang berbuat mesum. Terbersit di pikiranku apakah dia akan mengusirku dengan tuduhan berbuat mesum, tapi kurasa tidak, onani bukan perbuatan mesum, benarkah? Ah... sudah lupakan saja.
Esoknya aku tidak bertemu dengan bu maya, aku lega. Sekarang aku punya perasaan malu dan canggung jika harus bertemu dengannya, aku pasti akan selalu teringat dengan kejadian malam minggu. Senin aku bertemu dengannya, kami berpapasan saat dia keluar rumah untuk kerja dan aku akan berangkat kuliah, aku meliriknya, dia tak tersenyum lalu mengabaikanku, aku pun menundukan kepala. Itu memang responnya yang biasa setiap kami bertemu, artinya aku tidak perlu canggung atau apapun, lagipula dia tidak memanggilku untuk membahas masalah itu. Haa..... leganya. Aku pun melupakan kejadian tersebut, sampai dua bulan kemudian.
Aku baru mendapat kabar dari ayahku bahwa dia kena tipu, dan bisnisnya bangkrut, untuk sementara ini, dia tidak dapat memberiku biaya seperti biasanya. Dan aku harus berusaha sendiri menambal kekurangan uang untuk kelangsungan hidupku. Aku pun kelabakan, mencari pekerjaan paruh waktu di sela-sela kuliahku. Kini, aku tidak bisa lagi santai dalam hidupku. Untungnya aku punya teman yang bekerja di perpustakaan kota, dia memberitahuku bahwa perpustakaan sedang membutuhkan tenaga tambahan untuk menjadi pustakawan. Aku memang buta tentang hal itu, tapi setidaknya aku ada penghasilan tambahan.
Tapi ada masalah lain, bulan ini aku tidak akan bisa membayar kosan, karena gaji dari pekerjaan paruh waktuku belum akan keluar. Aku pun tak bisa meminjam dari teman, karena kasus ayahku ini, aku sudah berhutang banyak. Aku pun belum siap pindah, karena aku belum menemukan kosan baru yang cocok harganya. Bagaimana ini? Pilihan pertamaku adalah aku menumpang temanku, tapi barangku banyak, tidak enak rasanya aku menumpang. Pilihan keduaku adalah melobi bu maya untuk membiarkanku tinggal sampai aku mendapat kosan baru. Jika kujelaskan kondisiku, pasti dia akan mengerti dan mau membantu. Aku pun memilih pilihan kedua.
"hm..." bu maya hanya bergumam sambil berpikir, dan memandangiku setelah kujelaskan kondisiku. "berapa lama sampai kamu bisa mendapat kosan baru dan pindah?" sore it bu maya mengenakan daster bunga-bunga yang memiliki belahan dada agak rendah, nampak sedikit belahan dadanya mengintip keluar. Kami bercakap-cakap di teras depan rumahnya. Selama ini memang tidak pernah ada satu penghuni kospun dayng diperbolehkan masuk ke rumahnya. Paling hanya sampai teras depan rumah.
"saya janji paling lama hanya satu minggu bu..." jawabku mantap, padahal dalam hati aku tidak yakin.
"sebenarnya tidak bisa, tapi biar ibu pikir dulu, besok sore kamu kesini lagi." Jawabnya ketus.
"baik bu, terimakasih sebelumnya." Aku pun pamit, dengan hati gusar. Bagaimana jika dia tidak menyetujui permintaanku? Tapi ternyata jawaban bu maya esok hari merupakan hal yang merubah hidupku.
Esoknya ketika kami bertemu kembali, dia mengajakku masuk ke ruang tamunya. Itu adalah pertanda yang aneh, karena dia tidak pernah melakukan itu pada penghuni kos. Kemudian dia memberiku sebundel kertas.
"Baca baik-baik!" perintahnya tegas. Akupun membuka bundelan tersebut.
KONTRAK
Dibuat hari ini tanggal ______________ tahun 2009
ANTARA
Nama : Mayasari Dompu
Alamat : Jln. Veteran km 2 RT 004/001, no. B1, Perumahan Gria Cinere, Cinere Depok.
Pihak ini selanjutnya akan disebut sebagai Dominant.
DENGAN
Nama : Rendi Ardiansyah
Alamat : Jln. Veteran km 2 RT 004/001, no. B2, Perumahan Gria Cinere, Cinere Depok.
Pihak ini selanjutnya akan disebut sebagai Submissive.
KEDUA BELAH PIHAK MENYETUJUI HAL BERIKUT
1. Tujuan dari kontrak ini adalah untuk memberikan kepuasan seksual pada pihak pertama dengan tetap memperhatikan keselamatan. Batas keselamatan akan dijelaskan di lampiran 2.
2. Kedua belah pihak setuju bahwa semua yang terjadi selama kontrak ini berlangsung akan menjadi rahasia kedua belah pihak.
3. Masing-masing pihak menjamin bahwa keduanya tidak mempunyai penyakit seksual serius atau penyakit yang membahayakan nyawa seperti HIV, herpes, dan hepatitis. Jika selama kontrak berlangsung salah satu pihak didiagnosa memiliki penyakit tersebut, maka pihak itu wajib memberi tahu langsung pihak lainnya sebelum melakukan hubungan kontak fisik.
4. Sehubungan dengan batas keselamatan, pelanggaran sekecil apapun atas batas itu oleh salah satu pihak akan secara otomatis memutuskan kontrak ini. Dan konsekuensi yang terjadi akan menjadi tanggung jawab penuh pihak yang melanggar.
PERAN
5. Dominant bertanggung jawab penuh atas kesehatan, bimbingan, aktifitas seksual dan kedisiplinan submissive. Dominant yang menentukan semuanya berikut dengan waktu dan tempat pelaksanaannya dengan selalu berpedoman pada batas keselamatan.
6. Dominant memfasilitasi submissive dengan tempat tinggal/kosan gratis selama kontrak ini berlaku.
7. Jika dominant tidak mampu memenuhi kewajibannya di poin 5 maka secara otomatis kontrak akan berakhir.
8. Submissive berkewajiban mematuhi dominant dalam segala hal, selama tidak bertentangan dengan batas keselamatan. Jika itu terjadi, maka submissive diperbolehkan untuk tidak mematuhi dominant, dan kontrak akan berakhir.
MASA BERLAKU KONTRAK
9. Kontrak in berlaku secara sah semenjak ditandatangani oleh kedua belah pihak, sampai 180 hari setelahnya. Kedua pihak dapat mendiskusikan untuk memperpanjang kontrak atau tidak setelah kontrak ini berakhir.
KEBERSEDIAAN
10. Submissive akan bersedia menyediakan waktunya untuk dari jumat malam sampai minggu sore setiap minggu untuk melakukan sesi seksual bersama Dominant. Dominant berhak membatalkan sesi kapanpun dengan alasan apapun. Submissive berhak meminta pembatalan sesi hanya dengan alasan yang disebutkan di lampiran 3.
LOKASI
11. Lokasi berlangsungnya sesi akan menjadi tanggung jawab dominant. Semua biaya dan kebutuhan yang diperlukan menjadi tanggung jawab dominant.
KETENTUAN TUGAS
DOMINANT
12. Dominant akan menjadikan kesehatan dan keselamatan submissive sebagai prioritas utama.
13. Dominant berhak untuk mengontrol, mendominasi, mendisiplinkan submissive selama kontrak berlaku.
14. Dominant berhak memakai tubuh submissive selama sesi dengan cara apapun yang dia suka, asalkan tidak bertentangan dengan batas keselamatan.
15. Dominant wajib memberikan tempat yang aman bagi submissive selama melaksanakan tugasnya melayani dominant.
16. Dominan dapat menghukum submissive jika dianggap perlu dengan hukuman yang tidak bertentangan dengan batas keselamatan.
17. Dominant berhak mengikat, memborgol, menutup mata submissive selama sesi, atau kapanpun selama kedua belah pihak setuju.
SUBMISSIVE
18. Submissive menerima dominant sebagai majikannya, dan memahami bahwa submissive adalah properti milik dominant yag boleh diperlakukan sekehendak dominant umumnya selama kontrak berlangsung, dan khususnya selama sesi berlangsung, dengan tetap memperhatikan batas keselamatan.
19. Submissive wajib mematuhi peraturan yang dibuat oleh dominant. Detil peraturan dijelaskan di lampiran 1.
20. Submissive harus patuh pada setiap aktifitas seksual yang diminta dominant tanpa ragu dan membantah.
21. Submissive harus selalu menghormati dominant dan selalu memanggilnya dengan panggilan "Nyonya" atau panggilan lain yang dominant perintahkan.
22. Submissive tidak diperkenankan menyentuh dominant tanpa izin atau perintah dari dominant.
KESIMPULAN
23. Kami yang bertandatangan di bawah ini, telah membaca dan memahami isi kontrak ini. Kami tanpa paksaan menerima kontrak ini.
Depok, _________________ 2009
Dominant Submissive
Mayasari Dompu Rendi Ardiansyah
LAMPIRAN 1
PERATURAN
1. Kepatuhan: Submissive akan mematuhi semua instruksi yang diberikan oleh Dominant tanpa ragu atau bantahan. Submissive akan menyetujui semua aktifitas seksual yang diminta dominant selama tidak bertentangan dengan batas keselamatan.
2. Tidur: Submissive akan memastikan bahwa dia selalu tidur 7 jam sehari ketika tidak bersama dengan dominant.
3. Makanan: Submissive akan makan secara teratur untuk menjaga kesehatan.
4. Pakaian: selama sesi, submissive hanya akan memakai pakaian yang diberikan oleh dominant. Di luar sesi, dominant berhak meminta submissive memakai atau tidak memakai pakaian tertentu.
5. Olahraga: submissive wajib melakukan olahraga rutin seminggu tiga kali di gym yang telah ditentukan oleh dominant. Semua biaya dan kebutuhan ditanggung oleh dominant.
6. Kesehatan pribadi: Submissive tidak boleh minum alkohol, merokok, atau menggunakan narkoba selama kontrak berlangsung.
7. Submissive tidak diperkenankan melakukan hubungan seksual dengan orang lain selain dominant.
8. Dominant tidak berkenan dengan tindakan seksual anal.
9. Submissive tidak berkenan dengan tindakan seksual: ____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
LAMPIRAN 2
BATAS KESELAMATAN
Kedua belah pihak dilarang:
1. Melakukan aktifitas yang berhubungan dengan api.
2. Melakukan aktifitas yang berhubungan dengan air seni atau aktifitas buang air besar.
3. Melakukan aktifitas yang berhubungan dengan penggunaan alat seperti pisau, jarum, dan alat lain yang dapat menyebabkan luka, dan berdarah.
4. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan anak-anak atau hewan.
5. Melakukan tindakan yang dapat memberikan bekas luka permanen pada kulit.
6. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan pembekapan atau penahanan nafas.
7. Melakukan tindakan yang berhubungan dengan penyetruman.
8. Tambahan tindakan yang tidak diinginkan submissive:
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
LAMPIRAN 3
ALASAN PEMBATALAN SESI BAGI SUBMISSIVE
1. Sakit, yang dibuktikan dengan keterangan dokter.
I... ini..... sebuah kontrak untuk hubungan bdsm???? Seperti yang kubaca di novel fifty shade of grey! Ternyata selama ini bu maya menyukai hal-hal yang seperti ini????? Apa maksudnya ini??? Pikiranku berkecamuk heran. Aku menatap bu maya dengan tatapan meminta penjelasan, sepertinya dia memahami kebingunganku.
"kalau kau menyetujui kontrak itu, kau akan dapat tempat tinggal gratis setidaknya enam bulan." Dia... memanfaatkan keadaan finansialku! Tapi apakah hanya karena itu? Beberapa bulan yang lalu pun ada penghuni kosan sepertiku yang meminta tolong membiarkannya tinggal sampai setidaknya mendapat kosan baru, tapi bu maya tidak memberi izin. Sungguh tegas, tidak..... kejam menurutku. Apakah karena kejadian dua bulan lalu, dia tahu kebiasaanku onani, dan dia pun tahu bahwa aku tidak punya pacar. Makanya aku adalah orang yang paling tepat untuk penawaran ini.
"ayolah.... saya tahu kamu pasti menyukai hal-hal seperti ini.... terlebih lagi kamu tidak punya pacar. Hasrat itu pasti sudah lama terpendam kan rendi?" Rayu bu maya.
Dia sampai membujukku, kurasa dia pun mengalami frustasi dengan hasrat seksualnya. Ini sungguh menggoda, ini seperti mimpi menjadi nyata, bu maya sempat beberapa kali menjadi objek khayalan onaniku, tapi BDSM, menjadi Submissive, itu hal lain. Ada sedikit rasa khawatir akan rasa sakit yang mungkin saja kurasakan seperti yang kulihat di video porno tentang BDSM. Aku bukan seorang masochist. Tapi tunggu dulu, kalau kuperhatikan, ini tidak membuktikan Bu maya penyuka BDSM, aku yakin dia membuat kontrak ini hanya agar aku patuh pada semua perintah dan permintaannya karena dia adalah seseorang yang gila kontrol. Dia senang mengontrol, dia senang mendominasi, dia senang menjadi nyonya yang semua permintaanya dipenuhi. Itulah alasan utama suaminya selingkuh, laki-laki mana yang mau diinjak-injak oleh perempuan.
Disamping itu, bu maya adalah orang yang penuh kehati-hatian. Aku yakin dia telah memperhitungkan segalanya termasuk resiko yang mungkin terjadi, maka dia membuat kontrak ini. Untuk meminimalisir semua resiko. Kurasa ini tawaran yang menarik.
"baik bu.... saya terima." Anggukku.
"bagus, silahkan tanda tangani di atas materai." Kami pun bersama-sama menandatanganinya di atas materai. "ingat, jika kamu mangkir, atau membocorkan hal ini, saya bisa menuntut kamu"
"iya... bu... saya mengerti."
"Nyonya..... kamu sudah baca kan? Kamu harus memanggilku nyonya." Bentaknya.
"i... iya ... nyonya." Aku sedikit kaget.
"baiklah, kontrak ini sekarang sudah berlaku. Jadi kita bisa mulai. Jujur Rendi, saya perhatikan kamu cukup menarik, itu satu alasan saya memilih kamu untuk penawaran ini. Dan saya mau kamu tetap menjaga kebersihan wajahmu, uang untuk perawatan akan saya sediakan. Kamu cukup membawa struk belanjaan kamu, nanti saya ganti."
Aku menganggukan kepala, aku memang terbilang cukup tampan, sebagai keturunan suku sunda aku memiliki kulit putih bersih, bibir merah karena aku tidak merokok, dan pupil berwarna cokelat muda.
"Selain itu, saya suka bentuk tubuh kamu, oleh karena itu kamu harus menjaganya untuk tetap bagus. Ini alamat gym yang sudah saya urus buat kamu. Kamu harus datang kesana tiga kali seminggu, dan melapor pada pak Jaja, dia akan membantu latihanmu, sekaligus melaporkan kehadiranmu disana kepadaku. Jika kamu tidak datang seminggu tiga kali, kamu tahu konsekuensinya."
Aku memang memiliki tubuh yang lumayan atletis, walau tidak punya six pack, tapi tanganku cukup berotot dan dadaku cukup bidang, karena aku suka push up setiap pagi.
"Dan ingat... jangan pernah menyapa saya jika kita bertemu di jalan atau di kosan, kamu boleh berbicara pada saya hanya jika dalam sesi dan jika saya bertanya. Mengerti??"
"i... iya nyonya"
to be continued .....
Terakhir diubah: