Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Petualangan Maryanah, Sang Istri Sholehah

Bimabet
Chapter 34

Dalam waktu 1 x 24 jam kemudian jagat media massa di gegerkan oleh berita yang sangat menggemparkan, seorang lelaki tampan telah ditemukan tewas secara mengenaskan disebuah kamar hotel dengan luka sayat di leher dan dalam keadaan telanjang bulat. Hasil pemeriksaan sementara pihak kepolisian diduga lelaki tersebut sebelum menghembuskan nafas terakhirnya diperkosa secara brutal. Terbukti pada lubang duburnya banyak sperma berceceran dan belum mengering. Opini masyarakat simpang siur seiring ramainya pemberitaan di media online maupun televisi, banyak para netizen menghujat lelaki malang itu karena mereka mengira lelaki itu adalah seorang pelacur lelaki.

Yang menjajakan tubuhnya pada pria-pria hidung belang yang berduit dan suka sesame jenis. Kondisi Yanah sudah membaik saat ini dia sedang menyusui buah hati nya yang jelita hingga kemudian berita tentang kematian lelaki itu tampil di layar televisi kamar rawat inap Yanah. Dirinya tidak begitu menggubris berita yang menurut pendapatnya adalah berita yang sangat menjijikkan, dalam hatinya Yanah mencibir lelaki itu dan menyalahkan perbuatannya, mungkin apa yang di alami oleh lelaki itu adalah azab dari yang Maha Pencipta atas apa yang sudah diperbuatnya. Sambil tetap menyusui Yanah sesekali menatap layar kaca yang masih menayangkan berita tersebut.

Yanah merasa bosan dan hendak mengganti Channel televise nya, namun karena posisi remote control terlalu jauh dari posisi duduknya saat ini, sementara dirinya tidak mungkin melangkah untuk menggapai remote tersebut karena anaknya sedang khusyuk menete pada dirinya. Di tengah kegelisahannya tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan Pak Ali, ayahnya tersenyum memasuki ruangan itu menenteng buah-buahan yang mungkin baru dibelinya.“Gimana keadaan mu Nduukkk…hmmm..??”Yanah meringis karena putingnya disedot sangat kuat oleh anaknya, “Alhamdulillah Ayah ahhhh…shhh…aku sudah enakan..tapi sepertinya luka jahitannya belum kering..ahhh”

Pak Ali merinding mendengar desahan anaknya terlebih saat ini matanya disuguhi pemandangan yang sangat menggiurkan, payudara montok putrinya yang sedang menyusui cucunya, begitu putih mulus tanpa cela. “Ayaahh ahhh….tolong ganti saluran TV nya Yah..bosan dari tadi dengar berita terus…aahhh” Pak Ali kaget dan beranjak meraih remote control, “Kasihan ya..lelaki yang malang…kematiannya begitu tragis” Pak Ali mendesah perlahan ketika matanya tertuju pada layar kaca sesaat kemudian jemarinya menekan tombol-tombol untuk memindahkan saluran TV. Namun hampir seluruh stasiun Televisi sedang menayangkan berita hot news yang sedang viral tersebut. “Begini semua lho Nduukkk acaranya, memang sedang heboh ini berita…coba tuh lihat dimana-mana sekilas info tentang kematian nya..”

Yanah mendesah kecewa, di rebahkannya tubuh bayinya ke dalam box bayi yang terletak disamping tempat tidurnya. Sesaat kemudian Yanah mencoba meluruskan badannya dan berbaring denagn rileks. Kedua anak dan bapak itu kemudian terlibat pembicaraan yang random, dari mulai Abas tidak ada kabarnya, hingga persoalan harga-harga kebutuhan pokoknya yang mulai naik akibat kebijakan Pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi. Kebijakan tersebut kemudian memicu demonstrasi dimana-mana, Mahasiswa menjadi penggerak atas aksi demo menolak kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut.

Sementara itu di desa nun jauh disana, Pak Muslim sedang asyik masyuk dengan istri barunya. Laras bugil mengangkang diatas tempat tidur dirinya mendesah tak karuan disedoti liang vagina nya oleh suami tercinta. Pak Muslim terlihat rakus menjilat, menghisap dan menyedot bibir kemaluan istrinya, sesekali lidahnya di julurkan mengorek-ngorek lubang memek mungil yang pinky merona menebarkan aroma harum memabukkan. Tanpa mereka ketahui aktifitas seksual kedua pengantin baru itu di intip oleh seseorang yang sejak awal tadi sudah berada diposisi enaknya. Ayah Laras menjadi kecanduan untuk mengintip kegiatan anak dan menantunya di dalam kamar pengantin mereka.

Ditengah asyiknya kedua pengantin baru tersebut memadu kasih, dan si pengintip yang juga tengah di landa keasyikan upaya memenuhi fantasi seksualnya dengan mengintip aktifitas anak dan menantunya. Handphone Pak Muslim berdering keras memekakan telinga, sesaat Pak Muslim menghentikan aktifitasnya mengenyoti memek mungil sang istri. HP itu pun senyap berhenti bordering, Pak Muslim kembali menggarap kelamin istrinya dengan penuh nafsunya, namun sekali lagi dering HP itu kembali mengganggu ritual kedua insan suami istri tersebut. Pak Muslim dengan malas beranjak dari tempat tidur dan meraih HP nya. “Ya……selamat malam…siapa ini?.” Pak Muslim cukup lantang suaranya dan ada nada emosi karena aktifitas seksual nya diganggu, “Ehhhh…iyaa..Pak…betul saya Pak, Iyaaa betul itu anak saya pak..Ehhh..gimana Pak???” tiba-tiba suara Pak Muslim melunak kemudian wajahnya menegang, “Siap Pak…segera saya kesana…”

Pak Muslim tergopoh-gopoh bangkit dan segera mengenakan Pakaiannya yang berserakan di lantai, Laras kebingungan menyaksikan tingkah Pak Muslim, “Kenapa Bi…ada apa???” bergetar Laras bertanya pada sang suami. Sekilas Pak Muslim menatap wajah istrinya, ada getar haru dan khawatir di mata Pak Muslim, “Abi harus pergi Ndukk….Abas kecelakaan…kamu tunggu Abi disini ya Ndukk….” Sambil mengecup kening istrinya Pak Muslim bergegas keluar kamar. Laras segera merapihkan diri, pakaiannya dikenakan seadanya dirinya segera keluar kamar menyusul Pak Muslim. Diluar kamar Laras melihat suaminya sedang berpamitan kepada Ayahnya, dirinya terpaku tak bergerak melihat sang suami beranjak pergi dan menghilang ditelan gelap malam.

Air mata Laras menetes, lututnya terasa berat untuk berdiri meski dirinya belum tahu kondisi keadaan Abas yang sesungguhnya namun nuraninya berkata bahwa Ayah dari Janin yang di kandungnya mengalami musibah yang cukup berat. Lunglai Laras kembali masuk kedalam kamar tubuhnya terbaring lemas di atas Kasur. Air mata terus mengalir membasahi bantalnya, sesekali Laras lirih berdoa untuk keselamatan Ayah dari janin nya dan Pak Muslim suaminya. Kelelahan yang menyergap Laras kemudian membuat Laras terpejam dan lelap dalam tidurnya yang gelisah. Tak berapa lama Laras bermimpi sang suami datang kembali memeluk dirinya dan mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja.

Laras begitu gembira mendengar kabar itu, dipeluknya erat-erat tubuh suaminya kemudian keduanya terlibat ciuman yang begitu dahsyat dan menggelora, Laras merasakan suaminya begitu bernafsu mencumbuinya. Jilatan dan hisapan bibirnya begitu terasa merambat di betis dan merayap keatas paha, Laras menggelinjang ketika bibir sang suami hinggap di belahan memeknya dan menghisapnya kuat-kuat. “Ahhhhhhh…eennnaaaakkkk Bii..aaahhh terusss…” Laras mengigau dalam tidurnya tubuhnya meliuk-liuk mengikuti hisapan dan sedotan pada kelaminnya. Kelamin nya semakin lama semakin merekah dan becek, siap untuk di setubuhi, Laras sudah memasrahkan diri pada suaminya tersebut terlebih tadi nafsunya sempat tersendat akibat ulah suara HP.

Sementara itu Lelaki tua menyeringai menatap tubuh Laras yang gelisah dalam tidurnya akibat ulah sedotan bibirnya pada memek Laras. Senyum mesumnya kembali melebar dan secepat kilat dia melepaskan seluruh pakaian yang menempel pada tubuhnya. Berkulit hitam legam namun kekar akibat bekerja keras di ladang dan terbakar matahari, perlahan lelaki tua itu menyibakan kedua belah paha Laras ditempelkan nya kepala kontol tua nya yang sudah tegak lurus sedari tadi. Perlahan dan pasti kepala itu terselip diantara bibir kemaluan Laras yang mulai menyedot benda yang menerobos masuk kedalam liang syurgawinya.

“Ahhhhhhh…..ssshhhhh….aahhh…enaaakk sekali Memek mu Ndukkk…” Lelaki tua itu mendesah penuh kenikmatan merasakn jepitan memek Putrinya Laras. Yah lelaki tua itu yang kini sedang menyetubuhi Laras dalam mimpinya adalah Ayah kandung Laras yang sejak awal mengintip aktifitas seksual putri dan menantunya begitu tergoda ingin juga merasakan jepitan memek putrinya. Dan mala mini keinginannya tersebut terlaksana tanpa susah payah, kepergian menantunya disaat sang putrinya diambang puncak birahi yang terputus membuat lelaki tua itu dengan mudah menyetubuhi Laras yang masih dalam keadaan terlelap dan bermimpi.

“Plokkk…plokkk…ceplokk…plaak….plak…. jeleb…jleb…. Clep..clep…” bunyi gesekan kedua kelamin itu menggema di dalam kamar yang sunyi dan remang-remang cahaya. Lelaki tua itu terus berpacu dalam birahinya menyetubuhi memek putrinya yang sempit menjepit, tak peduli lagi akan apa yang terjadi yang jelas baginya harus segera dituntaskan hasrat birahinya malam ini juga. Tubuh Laras terguncang akibat sodokan-sodokan kuat Ayahnya, dirinya masih mengigau bahwa suaminya lah yang kini sedang bergerak di atas tubuh indahnya. Kedua payudaranya di kenyot dengan sangat kuat membuat Laras terbelalak sadar dari tidurnya. Laras terkejut mendapati dirinya sedang di setubuhi bukan dalam mimpi.

“Sshhhh….siapa ini ahhh….lepasss….ahhhhh” Laras memberontak melepaskan dirinya dari sodokan kontol lelaki itu. Laras tahu betul bahwa yang saat ini menyetubuhi dirinya bukanlah Pak Muslim suaminya. “Ahhhh….shhh….aahhh…lepassss….ahhh…siapapaaaaahhh iniiihhh…ahhhh”Laras semakin menjerit ingin melepaskan diri dari lelaki durjana yang sedang memerkosa dirinya. “Tenang Ndukkk…tenang sayang……..sebentar lagi kok…ahhhhhhh…sshhh,,,ouuuwwww…nikmatnya tempik mu Nduukk ahhh”Laras tersentak kaget lelaki itu rupanya Ayah kandungnya sendiri. Laras semakin mengamuk berusaha lepas dari dekapan Ayahnya, “hikssss…hiksss…hikksss…. Bapaaaakkkk lepassss ahhh….ini dosa Ayah”Laras menangis mengingatkan Ayahnya agar melepaskannya.

“Sebentar lagi ndukkk…Bapak sebentar lagi ngecrot kok…ahhhh..tempik mu luar biasa nduk….meski sudah tidak perawan tapi masih jepit kenceng..ahhhh” tubuh lelaki itu menegang dan “croootttt…crooott.t..crooottt….serrrr…serrr…ahhhhh…shhhh…aahhhh” keduanya saling menyemburkan cairan kenikmatan. Laras terasa malu karena dirinya harus orgasme oleh perlakuan Ayahnya, semburan kencang sperma Ayahnya terasa memasuki rahimnya yang kering. Plop..bunyi kontol Ayahnya lepas dari jepitan memeknya, Laras meringis sedangkan Ayahnya terseyum puas sudah bisa menyetubuhi putrinya yang cantic jelita.

Laras menangis sesegukan dalam temaram malam, sedangkan Ayahnya berlalu keluar kamar dengan senyum yang mengembang dan kebanggaan karena bisa menaklukan putri kesayangan nya di atas tempat tidur. Dirinya ketagihan akan jepitan memek putri tercintanya dan berjanji akan mengulangi nya lagi selama ada kesempatan dan menantunya belum kembali ke rumah ini. “Besok Bapak akan mengentoti mu lagi Ndukkk lihat saja nanti hehehehehe…..” lelaki mesum itu terkekeh kecil keluar kamar sambil membayangkan kenikmatan yang akan di perolehnya lagi nanti.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd