Mau cerita pengalaman pribadi ya..lingkunganku dari kecil adalah lingkungan masjid yang lumayan disiplin, pakaian harus sesuai syari'at / syar'i (syari'at : aturan islam) ketika sudah balig (kalo petempuan setelah haid), tapi sebagian ada juga yg bilang kalo hijab itu budaya aja bukan syariat, well ga usah diperdebatkan ya, silahkan aja menurut pendapat dan keyakinan masing2..jadi ya aku berpakaian sesuai syari'at dan nutup aurat udah dari kecil diajarin dan ngerasa itu kewajiban, sama juga dengan aku meyakini pacaran itu berbahaya, bersentuhan dengan yg bukan muhrim juga dosa..tapii..namanya manusia punya hawa nafsu, punya rasa suka, punya keinginan, sebagai manusia normal ya aku juga bisa bgt tertarik sama lawan jenis, tapi ya hal2 yg dosa selalu berusaha ditahan..tapi jujur aja saat kuliah dan mulai hidup jauh dari keluarga aku mulai terpengaruh sama pergaulan di kampus yg lebih bebas..yg dulu kalo lagi di pesantren ketemu cowo aja jarang di kampus bisa tau2 sebelahan duduknya, mulai banyak interaksi sama cowo2 dan ngerasa seru aja..dan akhirnya tergoda pacaran..pacaran jg asalnya gamau sentuhan, tapi ya lama2 rangkulan, gandengan, cium pipi, dan suatu ketika dikosan cuma berdua akhirnya kissing..sebagai manusia normal ya aku pasti ada hasrat/nafsu juga, udahnya nyeseeeel bgt ngerasa berdosa bgt..bisa sampe nangis..tapii pengen lagi
, besok2nya diulangi lagi dan lagi sampe akhirnya mulai grepe2, mulai dibuka2 baju luaran sisa daleman aja, sampe akhirnya ditelanjangin juga, tapi aku masih bisa jaga sampe ga ilang virgin karena takut bgt kalo sampe HS, tapi selain HS udah nyoba segala macem, ini terulang sama pacar berikutnya setelah putus sama pacar pertama, pacar kedua putus jg dan aku males pacaran lagi..tapi ya karena udah terlanjur ngerasain nikmatnya nakal2an gt akhirnya ngelakuinyya sama beberapa temen, jadi semacem fwb an..
Selama itu juga aku berpakaian sesuai syariat?
Apakah aku munafik? Mungkin iya
, dan akupun ngerasa gt..tapi seengganya aku sadar aku banyak bgt dosa jadi jangan nambah2 dosa dari berpakaian yg ga nutup aurat..tapi balik lagi semua ini penilaian aku ke diri aku ya..aku ga pernah ngejudge cewe2 yg pakaiannya sexy2, aku bahkan banyak temen yg bajunya bisa dibilang lumayan terbuka..tapi ya aku gamau ribetin toh itu hak dan privacy mereka, yg penting temenan ttp baik aja..
Dan akupun ada beberapa temen yang bahkan keliatannya lebih solihah tapi ternyata punya darkside mirip2 aku juga..jadi kadang suka curhat2 seputar sex juga
Sekedar berbagi cerita aja ini ya utk diambil pelajarannya untuk kita (terutama perempuan) yg merasa dirinya baru mencoba berubah ke arah yg lebih baik atau bahkan tengah berada jalan itu tapi masih sering jatuh di lubang syahwat.
Ust*dz ana yg dulu kebetulan praktisi ruqy*h di kota J. Sudah terjadi beberapa kali orang yg datang ke dia itu adalah perempuan (tentunya saat dia meruqy*h harus dengan kondisi yg tidak berdua-duaan).
Nah dari beberapa pasien perempuan itu, tak sedikit yg permasalahannya hidupnya ternyata berasal dari syahwat lalu jin meniup apinya agar semakin besar. Ada jin yg tugasnya khusus seperti ini, ana lupa namanya.
Ada dua kasus yg sampai skrg ana masih ingat kisahnya..
Yang pertama, seorang ibu-ibu (sebut saja A) yg dia dan suaminya (sebut saja B) udah mulai ikut k*jian. Di suatu waktu mereka mempekerjakan seorang pembantu perempuan (sebut saja C) utk membantu urusan rumah mereka karena kebetulan keduanya pekerja kantoran. Singkat cerita, makin hari ada kejanggalan yg dilihat oleh si B.
Yaitu si C sering meminta uang dalam jumlah besar kepada si A dan si A selalu memberikannya tanpa ba bi bu. Karena sudah sering kedapatan kejadian seperti itu, akhirnya pembantu itu diusir.
Setelah kejadian tersebut, si A (isteri) ini tiba-tiba birahinya tidak terkontrol. Dia jadi sering minta jatah ke suaminya, tiap hari bahkan bisa 3 kali. Juga sering dgn posisi dan di tempat yg gk biasanya. Pokoknya udah bedalah dengan kebiasaan mereka sebelumnya. Sampai si suami juga kewalahan. Di suatu waktu, ketika si B (suami) pulang dari kantor, tepat sebelum tiba di gerbang rumahnya, dia lihat mantan pembantunya keluar dari pekarangan rumahnya dan langsung kabur.
Begitu tiba di rumahnya, bertanyalah si B ini ke satpamnya dan barulah dia tau bahwa mantan pembantunya yg udah diusir itu sempat beberapa kali datang dan selalu dikasih uang dgn jumlah yg besar oleh istrinya. Merasa janggallah si B ini dan akhirnya konsultasi ke Ust*dz ana.
Datanglah Ust*dz ana ini untuk coba meruqyah si A. Di situ ketahuan kalau ada jin yg bersemayam krn ada reaksi. Nah ruqy*ah itukan seringnya gk sekali langsung sembuh. Jadi pekan depannya rencana ust*dz mau ruqy*h lagi si A dan sambil memberikan motivasi dan semangat utk si B.
Sambil menunggu itu dari ruqy*h pertama ke kedua, kebiasaan si A minta jatah ke suaminya masih berlangsung. Suaminya selalu mencoba menyanggupi semua permintaannya. Dan sampailah di hari ruy*ah kedua.
Begitu si B datang bersama ust*dznya, isterinya marah besar. Ana lupa kisah lengkapnya, pokoknya akhirnya gk jadi diruqy*h. Karena tidak bisa meruqy*h si A, akhirnya ust*dz coba meruqy*h sekeliling rumah. Disitulah didapat buhul-buhul dan kemudian dibersihkan.
Jalan beberapa waktu, dengan kondisi si A yang birahinya selalu tinggi karena gangguan jin, akhirnya kasus perselingkuhannya didapat oleh suaminya (si B). Karena sudah mencoba menyelesaikan masalah itu dan tidak ada titik temu, si B datang lagi ke ust*dznya minta solusi dan meruqy*ah istrinya. Namun begitu mereka datang ke rumah, si A ini gk bisa lagi diruqy*ah (ana lupa sebabnya apa dan gmn).
Nah di sini menemui jalan buntu karena opsi untuk meruqy*ah langsung udah tertutup. Akhirnya ust*dz coba bisa memberikan nasihat agar kepada si B agar bersabar sambil terus mencoba meruqy*h isterinya dengan air. Dan jangan dulu tinggalkan isterinya dgn meminta cerai karena isterinya ini termasuk orang yg sakit krn gangguan jin.
Jalan beberapa bulan setelahnya, kelakuan si A makin parah dan akhirnya si B pun menggugat cerai istrinya krn udah gk tahan.
Kisah kedua, ini menimpa perempuan yang masih lajang.
Dua atau tiga tahun yg lalu, perempuan ini datang ke ust*dz ana utk minta diruqy*h karena merasa dirinya selalu malas ketika ibadah, dan selalu ada kayak bisikan-bisikan di dalam kepalanya. Ketika proses berjalan, ana reaksi penolakan kuat gitu yg ust*dz ana rasakan. Orang yg jam terbangnya udah tinggi di dunia ruqy*ah merqy*ah pasti sangat gampang merasakan kejanggalan itu.
Akhirnya ust*dz tanya ke pasiennya.
"Ada dosa yang telah diperbuat dan belum bertaubat?"
Pasiennya menjawab
"Gak ada ust*dz"
Tapi krn udah punya jam terbang tinggi, ust*dz peruqy*hnya tau pasti ada sesuatu makanya ada reaksi penolakan yg dirasakan sebelumnya. Akhirnya dia minta si pasien untuk memaafkan semua yg pernah berbuat salah ke dia dan sebaliknya meminta maaf kepada teman-teman dan keluarganya, barangkali ada kesalahan yg gk dia sadari.
Setelah itu proses ruqy*ah dicoba lagi. Nah disini reaksi tadi udah terasa lemah. Tapi belum sepenuhnya bisa ditembus. Karena waktu utk pasien ini udah habis, akhirnya perempuan ini diminta datang lagi besok.
Besoknya. Sebelum mulai diruqy*h, ust*dz meminta agar si pasien berjanji terlebih dahulu agar bertaubat dari semua dosa-dosanya jika memang ada. Pasiennya pun mengikuti. Begitu dimulai dan sampai di tahap reaksi jinnya sudah mulai muncul, tiba-tiba ada perasaan penolakan gitu yg dirasakan oleh ust*dz peruqy*h
Akhirnya ust*dz berikan nasehat ke perempuan pasiennya ini
"Kamu harus benar-benar bertaubat dari dosa yang kamu lakukan dan benar benar mau sembuh dari was-was atau gangguan yg kamu alami. Karena di beberapa kasus, ruqy*h itu gagal karena orang yg bersangkutan tidak jujur pada dirinya sendiri".
Setelah itu si pasien akhirnya menceritakan bahwa dia punya aib. Sebenarnya pas awal diruqy*h kemarin ketika ust*dz bertanya "adakah dosa yang kamu belum bertobat di dalamnya ?" Dia kaget gmn bisa ketahuan dan krn malu akhirnya dia tidak ceritakan.
Jadi aibnya itu, dimulai dari setahun belakangan. Dia mulai kenal dgn lawan jenis dan singkat cerita dia akhirnya sering vc, yg awalnya vc biasa sampai yg luar bias. Dan sampai dia berzina dgn beberapa laki-laki yg berbeda. Setiap dia lakukan itu pasti ada penyesalan dan ingin berubah, tapi tak lama syahwatnya gk bisa ditahan lagi. Nah di sinilah jin yg bermain, mengobarkan syahwat itu sampai tinggi.
Siklusnya gitu-gitu aja terus. Akhirnya setelah dia merasa ada was-was atau gangguan jin pada dirinya, dia pergi untuk diruqy*h. Tapi kebiasaan buruknya tetap gk bisa dia kontrol. Sampai terakhir, "Sebelum saya ke tempat ust*dz utk diruqy*h, saya sempat lakukan vcs" katanya.
Akhirnya ust*dz meminta dia untuk benar-benar bertobat akan perbuatannya itu dan memblokir semua nomor laki-laki yg dia ceritakan. Juga jangan pernah lagi menggubris nomor tak dikenal. Setelah itu lakukan amalan amalan dan kesibukan setelah dari ruqy*ah ini.
Setelah perempuan itu berjanji utk bertobat dgn sungguh-sungguh dan memblokir serta mengahpus semua nomor laki-laki di hpnya, dimulailah kembali proses ruqy*hnya sampai ke tahap reaksi jin itu muncul dan berbicara terus dikeluarkan dari tubuhnya.
Pesan dari ust*dz yang bercerita
- Syahwat itu adalah fitnah terbesar um*at akhir zaman
- Gangguan jin itu tidak mesti harus si manusianya memperlihatkan perilaku kesesatanan/kesurupan
- Ada jin yang tugasnya khusus tentang masalah syahwat ini
- (diluar dari solusi menikah) Jika kamu yang telah mencoba berubah tapi selalu terjatuh ke dalam lubang ini, perbanyak ibadah, istighfar dan bertobat sungguh-sungguh. Jika tidak berhasil coba ruqy*h mandiri karena kemungkinan besar ada jin yg bermain. Jika masih kalah, coba datangi peruqy*h yang tentunya benar-benar peruqy*h.