Part-17 Adult resort in Bali
Pergantian semester ada libur panjang, biasa ceweku jadwal pulang kampung. Tapi aku berat bila dia tiada, jadi dengan berbagai alasan ku persiapkan liburan ke pulau Dewata dengan alasan biar bisa puas berlama disana dan sekitarnya. Dia setuju dan akhirnya aku susun jadwal dan mulai memesan tiket pesawat dan hotel disana. Pilih hotel membuatku terkesima, ada vila yang punya private pool, bahkan ada satu private pool hadap alam bebas, wow tempat ini memenuhi hasrat eksibku. Memang merogoh kocek yang cukup dalam, tapi untuk hobby dan kesenangan maka ini pilihan tepat. Bayangkan, private poolnya hadap alam bebas, seakan kita bercinta dengan bebas dialam, tentu tanpa gangguan dan ketegangan, yang tersisa hanya kenikmatan belaka. Hati bergelora ingin segera kesana.
Berbagai persiapan telah kami lakukan dan tiba hari H maka kami segera ke bandara. Di bandara ceweku masih cukup jadi pusat perhatian, dalam hati kok Ibukota masih kayak orang udik ya, tidak bisa melihat cewe sexy. Tapi begitu sampai di Ngurah Rai maka ceweku tidak dipedulikan lagi, terbuka dan sexy sudah biasa disana. Hati ngedumel lagi... Masa ada barang bagus malah diangguri?
Begitulah kebiasaan Manusia pada umumnya, mudah tidak puas, diperhatiin risih, tidak dipedulikan malah minta diperhatiin
. Sama seperti ketika PDKT sama cewe, dikejar malah belagu, tidak dikejar malah nempel bak prangko
.
Segera taxi kami meluncur ke tekape, wah ternyata cukup jauh dari kota, istilah kata kampung, pedesaan, pantas privasi terjamin, istilah kata tidak banyak penghuninya. Tapi kami cukup terkejut dengan jumlah keterisian kamar, hampir full meski biaya sewa mahal bagi kantong Mahasiswa. Dalam hati, waduh banyak juga yang suka tempat adult resort ini. Suasananya top banget, tenang, asri, nyaman, sangat comfy banget, very recommended bagi yang punya banyak duit. Ga punya banyak duit pun boleh coba nginap disini, minimal 1 malam untuk honey moon, dijamin makin lengket. Tapi ingat, ini hanya adult, tidak terima bocah apalagi baby. Loh kok saya jadi bak marketing saja
.
Kami yang melihat kenyamanan resort ini membuat kami malas pergi keluar, maunya stay disana saja. Mulai kami nudist dalam kamar, kami rangsang merangsang dan bercinta dengan membiarkan gorden jendela terbuka, pintu dan jendela terbuka tanpa takut ada yang mengintip. Selesai bercinta aku merasa lapar, malas keluar aku memesan makanan lewat telepon. Ceweku kelelahan setelah perjalanan dan sehabis bercinta membuat dirinya tidur tengkurap di kasur. Tidak lama berselang kamar kami diketuk, kurasa pesananku datang. Aku lupa kondisi ceweku sedang bugil tanpa ditutupi selimut maupun apapun juga. Kubuka pintu kamar dan persilakan pengantar makanan masuk dan meletakkan pesananku di meja. Dirinya sangat profesional bekerja, sekilas melirik ceweku saja dan kemudian segera meninggalkan kami. Aku sendiri sedikit terkejut dengan pemandangan indah yang tersaji didepan mata, tapi mungkin mereka sudah biasa. Aku jadi horny setelah memperlihatkan dirinya yang sedang tidur telanjang. Kuraba pahanya lembut sambil menyentuh mekinya sedikit, kunaikkan hasratnya agar dia siap untuk digenjot lagi. Dia ngedumel karena kuganggu tidurnya, dia bingung dengan hasrat bercintaku yang seakan tiada habis habisnya, dia tidak tahu bahwa dirinya yang telanjang itu baru dilihat orang. Tapi karena dia ngedumel, aku ga mau perparah mood dia, aku mengalah meski hasrat ini menggebu didada. Dia lihat ada makanan dimeja, segera dia bangun dan santap makanan itu. Sembari makan dia bertanya apakah aku yang bawa makanan itu ke kamar. Ku jawab tidak, room service yang antar. Terkejutlah dirinya dan bertanya, jadi room service itu masuk kamar? Ku jawab ya. Jadi dia lihat aku tidur telanjang? Ku jawab lagi ya. Dia mencubit aku, kok ga tutupi aku dengan selimut atau apa? Ku bilang lupa. Mukanya seketika itu merah merona malu karena dia bukan eksibisionis sejati. Aku melihat dirinya tersipu malu malah membuatku jadi horny, kubilang saja rezeki buat si room service.
Selepas makan kami berendam diprivate pool. Wah serasa di Surga karena aku sedang bersama Bidadari yang dititipkan Allah padaku. Aku sangat mencintainya, sangat nikmat bersama dengannya. Kucumbui dirinya dan sambil menikmati alam yang indah diluar sana. FYI, private pool bentuknya kecil, pendek, tidak dalam, hanya bisa untuk berendam. Kusuruh dia nungging sambil bertumpu di pinggir kolam, jadi mekinya sudah diatas air, barulah kulakukan penetrasi dengan mulus tanpa membuatnya sakit akibat kering karena aku tidak bercinta didalam air lagi. Kami nikmati percintaan kami dengan begitu bebas dan lepas. Selesainya kami beristirahat di kolam itu dan kami mendengar suara aneh disana, rupanya ada yang sedang bergelud dan cukup berisik, disangka dunia hanya milik mereka berdua
. Inilah minus dari resort ini, karena kondisi sebelah menyebelah jadi kalau ada yang tidak tahu diri biaa mengganggu penghuni yang lainnya. Untungnya kami hanya menginap satu malam disana, selain harga cukup premium, kami juga ingin mencoba adult vila lainnya yang juga miliki private pool. Akan kuceritakan di next episode, stay tune...
Part-18 Adult villa in Bali