Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Pengalaman eksibin ceweku sendiri (based on my own true story)

Part mana yang paling suhu sukai?

  • Part-1 Pengalaman pertama eksibin pacarku

    Votes: 7 5,5%
  • Part-2 Apa itu Bra dan CD?

    Votes: 4 3,1%
  • Part-3 Aktifitas kuliah Braless dan CDless

    Votes: 7 5,5%
  • Part-4 Eksib di mall

    Votes: 4 3,1%
  • Part-5 Eksib di motor

    Votes: 4 3,1%
  • Part-6 Eksib di mobil

    Votes: 3 2,4%
  • Part-7 Eksib di rumah

    Votes: 4 3,1%
  • Part-8 ake love di mobil

    Votes: 2 1,6%
  • Part-9 Make love di tenda

    Votes: 3 2,4%
  • Part-10 Make love di roof top

    Votes: 3 2,4%
  • Part-11 Make love in class room

    Votes: 5 3,9%
  • Part-12 Make love at roof top kampus

    Votes: 5 3,9%
  • Part-13 Bercumbu di tangga darurat

    Votes: 5 3,9%
  • Part-14 Make love di parkiran kampus

    Votes: 5 3,9%
  • Part-15 Make love di balkon apartemen

    Votes: 5 3,9%
  • Part-16 Pilih mana? Make love di kolam renang atau di lorong kamar apartemen?

    Votes: 5 3,9%
  • Part-17 Adult resort in Bali

    Votes: 3 2,4%
  • Part-18 Adult villa in Bali

    Votes: 2 1,6%
  • Part-19 Another adult villa in Bali

    Votes: 1 0,8%
  • Part-20 Eksib di night club Bali

    Votes: 7 5,5%
  • Part-21 Eksib di night club lainnya

    Votes: 7 5,5%
  • Part-22 Make love di pantai

    Votes: 4 3,1%
  • Part-23 Make love di gazebo guest hoise

    Votes: 2 1,6%
  • Part-24 Pengalaman pertama kali treesome

    Votes: 8 6,3%
  • Part-25 Treesome dengan temannya si koko

    Votes: 10 7,9%
  • Part-26 Sex party di resort mewah memang beda

    Votes: 5 3,9%
  • Part-27 Sex party di hotel mewah 1

    Votes: 4 3,1%
  • Part-28 Sex party di hotel mewah 2

    Votes: 3 2,4%
  • Part-29 Menxoba BDSM

    Votes: 4 3,1%
  • Part-30 BDSM di jalanan komplek

    Votes: 9 7,1%
  • Part-31 Ancaman tetangga

    Votes: 7 5,5%
  • Part-32 BDSM Sex Party 1

    Votes: 9 7,1%
  • Part-33 BDSM Sex Party 2

    Votes: 3 2,4%
  • Part-34 BDSM di Puncak 1

    Votes: 1 0,8%
  • Part-35 BDSM di Puncak 2

    Votes: 3 2,4%
  • Part-36 BDSM di Puncak 3

    Votes: 2 1,6%
  • Part-37 BDSM di Puncak 4

    Votes: 7 5,5%
  • Part-38 Make love di apartemen doi

    Votes: 7 5,5%
  • Part-39 Dikerjain anak SMA 1

    Votes: 45 35,4%
  • Part-40 Dikerjain Anak SMA 2

    Votes: 37 29,1%

  • Total voters
    127
Bimabet
Part-13 Bercumbu di tangga darurat

Karena dirinya sudah terangsang setelah mendengar ceritaku bahwa video kemarin kami bercinta di roof top kampus direkam dan diperlihatkan ke hampir satu kelas (tapi tidak kuceritakan bahwa kualitas videonya sangat jelek), sekalian kulanjutkan kegiatan meraba mekinya yang mulai basah itu sambil tatapan mata seakan memperhatikan dosen yang sedang mengajar. Mungkin bagi sebagian orang anggap yang kuceritakan sedang halu, tapi yang namanya kampus bisa pilih sendiri tempat duduk, kami duduk di paling belakang bangku pojok dimana posisi ceweku disudut jadi aman tanpa keliatan orang lain. Sering kali dia menepis tanganku karena tidak tahan rangsangan yang dia terima. Duduk tidak tenang, melenguh tidak bisa, seakan sedang gelisah membuat dosen jadi memperhatikannya serta bertanya apa yang hendak dia perbuat. Dirinya bingung mau jawab apa, akhirnya dia ngaku sedang sakit perut dan dipersilakan dosen untuk pergi ke toilet. Mau tidak mau dia bangkit dan turuti perkataan si dosen ngacir keluar.

Duh perasaanku jadi kentang, ga bisa ngapa ngapain. Mau langsung membuntutinya ga enak ati juga, lagian keluar mau ngapain? Eh terbesit untuk tuntaskan gejolak juniorku, jadi tidak lama berselang aku ijin ke belakang. Kukejar dia yang sedang menuju ke toilet perempuan, kuterkam dirinya tanpa peduli situasi yang ada, secara biasa yang namanya saat jam pelajaran maka lorong kelas tetap sepi. Dia tau maksud tujuanku tidak jauh dari minta jatah, kubisikkan ditelinganya untuk tetap ke toilet perempuan, lancarkan aksi disana. Lewati toilet pria ada suara beberapa pria sedang bicara, pas dipintu toilet wanita juga sama. Tentu kami urungkan niat pergi tuntaskan misi disana. Jalan tidak jauh dari sana ada pintu tangga darurat, segera kami masuk ke sana dan bercumbu disana.

Saat sedang asyik bercumbu dimana bajunya sudah tersingkap karena aku lagi nete tiba tiba pintu tangga darurat terbuka, si kampret yang kemarin merekam kami muncul disana dengan mata penuh menikmati pemandangan gunung indah ceweku ini. Segera dia tutupi bajunya lagi dan aku marahi temanku ini "Ganggu aja sih loe?! Uda nanggung nih." Dengan enteng dia bilang "Lanjutin aja, anggap gw ga ada." Kalau saat ditenda kami bergelut dalam selimut, nah disini tidak ada penutup, tidak segila itu juga kami, apalagi ceweku. Temanku nyeletuk "Bukannya loe pade demen eksib?" Ceweku langsung pergi meninggalkan kami berdua setelah merapikan pakaiannya dan kembali ke kelas.

Aku ngedumel karena jadi nanggung. Dia malah cengegesan dan dengan bangganya bilang dia tau apa yang akan kami lakukan makanya dia ngebuntutin aku. Dia bilang, kemarin ga jelas liatnya karena gelap, makanya sekarang dia buntutin supaya bisa melihat tubuh ceweku itu. Aku bukannya marah, kok malah terangsang dengar perkataannya ya? Mungkin bagi sebagian orang berpikir aku membual, mengarang indah, wajar karena bagi yang tidak miliki jiwa eksib takkan mengerti seni dan makna eksib sebenarnya. Tapi bagi yang miliki jiwa yang sama pasti memahami bahwa yang aku ceritakan ini pernah dialami mereka yang suka eksib juga (harusnya ya, masa gue doang yang aneh sih? 🤣).
Temanku masih membela diri karena dia tahu eksib itu seperti apa. Yang dia tidak tahu semua ada batasannya, termasuk eksib juga. Seberapa aku suka pamerin ceweku tetap jaga aman privasinya. Meski ceweku mulai suka eksib, entah karena nurut atau emang mulai enjoy dengan tantangan yang ada, tapi bukan berarti dirinya suka umbar aurat sedemikian rupa. Intinya kami belum seperti bule yang dengan mudah berani telanjang didepan umum. Batasan eksib kami hanya demi mengejar kepuasan diri dengan bercinta diberbagai tempat yang tidak biasa tapi dengan tetap menjaga keamanan bagi diri kami sendiri.

Perasaan kentang melingkupi, segera kukejar ceweku sebelum ia sampai di kelas. Kuajak dia ke kantin tenangkan diri sambil ngemil dan minum disana. Otakku berputsr berpikir keras bagaimana cara menyelesaikan misi yang belum tuntas ini, dari tampang ceweku pun kulihat perasaan yang sama. Makanya cowo jangan egois, yang penting diri sendiri uda keluar, uda puas tanpa peduli si cewe uda puas atau belum. Kalau si cewe ga dapat kepuasan, bakal ngasih lagi ga kalau kita minta jatah? Alhasil bakal malas malasan meladeni kita bukan? Jadi bukan hanya cowo aja yang bisa rasa nanggung, cewe juga sama. Tapi kondisi ini terjadi karena si kampret yang tidak tahu diri, selalu hadir disaat tidak dipanggil, bahkan keberadaannya sangat mengganggu, maka dari itu kuputuskan untuk lebih berhati hati lagi. Kemana kami akan pergi tuntaskan misi? Tunggu di episode selanjutnya...

Part-14 Make love di parkiran kampus
 
Terakhir diubah:
Part-14 Make love di parkiran kampus

Mungkin banyak orang pernah alami gangguan saat bercinta sehingga tidak tuntas, kentang terasa, jadi uring uringan gara gara urusan belum selesai. Inilah yang sedang kami rasakan, istilah kata pengen kencing tapi ditahan, dipaksa jangan keluar. Akhirnya ku tarik tangan ceweku, ku bawa ke tempat parkir, kebetulan aku hari itu bawa mobil, jadi kubawa ke mobil saja dirinya. Kebetulan saat itu ada dapat parkir ngadap dinding gedung parkir, tapi di lantai cukup atas sehingga dindingnya hanya separuh saja seperti gedung parkir pada umumnya dimana sisi luarnya dapat dengan bebas melihat pemandangan dari sana. Kunyalakan mobil biar AC bisa dihidupkan, ku buka sedikit jendela supaya tidak mati sesak akibat tiada udara segar masuk kabin, dan kulanjutkan menggerayangi tubuh indahnya supaya gairahnya kembali memuncak. Saat itu hari masih sore, langit masih terang namun tidak kami pedulikan kondisi yang ada, toh moncong mobil kearah dinding pembatas gedung parkir, masa iya ada yang ngeliat? Secepat kilat kami sudah dalam kondisi bergoyang, aku diatas, dia dibawah, di kursi penumpang. Kami bergoyang hebat karena nafsu kami tertahan dari tadi. Kami gantian, dia WOT dan aku nikmati goyangannya yang erotis. Tiba tiba kok dia diam, aku rasa dia belum keluar, kenapa dia jadi mematung? Kalau dia keluar kan mekinya mengurut kontiku. Kok dia tutupi dadanya? Shit, pasti ada sesuatu yang salah ini. Segera kulihat kearah matanya memandang, dugaanku tepat, security parkir sedang mengintip jendela kami, kami kepergok karena mobil kami bergoyang sehingga ia samperin mobil kami. Segera ia raih baju dan roknya serta mengenakan seadanya, aku pun bergerak kilat sambil hatiku ngedumel. Ada apa sih hari ini, mau sampai kapan misi baru bisa dituntaskan?

Segera aku dan cewe ku keluar menemui petugas itu. Rupanya dirinya sempat entah memoto atau memvideokan aksi kami karena dia katakan sudah kantongi bukti. Entah seperti apa bukti yang dia pegang, entah berapa lama dirinya sudah berdiri dijendela, semua ku tak tahu. Celaka, pusing kepalaku untuk atasi masalah ini. Kunegokan baik baik, kutawarkan sejumlah uang damai tapi dirinya tidak bergeming. Sial, batinku ngedumel. Kalau duit ga berlaku, rasanya dia nafsu liat ceweku. Aku suka eksibin dia, tapi belum sampai ke tahap penis lain masuk ke meki dia. Rasa marah didada karena sudah berpikir jauh kesana. Segera kutanya apa maunya? Dengan lantang dirinya minta jatah. Segera kusanggah, ribut ribut deh pikirku, jadi rame sekalian deh batinku, mau diviralin diviralin deh. Akhirnya dirinya melembut, memperjelas hanya minta jatah sepong sembari remas dadanya dengan alasan jauh dari istri yang masih tinggal di kampung. Dengar orang seperti ini kasihan juga, mau jajan uang pas pasan, pelampiasan kemana? Tidak segera ku iyakan permintaannya itu, kulirik ceweku dan bertanya mau gimana. Dirinya diam, bingung tapi mungkin kasihan dengan penjelasannya itu. Secara kami hampir tiap hari bercinta, hanya saat dia datang bulan saja kami off, itu pun konti ku tersiksa. Gimana dia yang sudah beberapa bulan jauh dari istrinya? Akhirnya dia angguk lembut tanda setuju.

Kubuka pintu belakang persilakan petugas masuk kedalam. Dia segera lucuti celana dinasnya dan betul saja kontinya sudah tegang karena dari tadi nonton Blue Film secara live. Ceweku segera masuk dan mulai ambil tissue basah lap bersih kontinya mengingat konti si Coklat yang bau itu, barulah dia mulai kulum. Si satpam merem melek keenakan, pengen pegang dada ceweku pun ga berani amat, sambil liat aku minta ijin. Ku angguk setuju baru dia meremas lembut payudara ceweku sambil memuji keindahan payudaranya itu. Tidak berselang lama mungkin ceweku merasa kontinya berkedut, segera dikeluarkan dari mulut sambil diurut lembut, dan betul saja pejuhnya segera tumpah. Dia sangat puas dan berterima kasih kepada kami sambil memuji body ceweku dan terus memandanginya. Kutagih janjinya untuk menghapus bukti itu dari Hpnya. Sudah itu dia malah bilang apa boleh next time dia minta lagi? Itulah Manusia, sudah dikasih hati minta dada juga, ga ada puasnya. Dengan perasaan dongkol kami pergi meninggalkan gedung parkir dan melaju ke kostnya. Entah hari apa ini, mau menikmati malah dinikmati orang lain, aku sendiri masih belum keluar dari tadi, batinku menggerutu.

Di mobil ceweku diam kesal tapi dia baik sekali, dia tau aku juga sedang kesal karena gantung mulu dari tadi. Akhirnya dia mulai remas lembut kontiku dan kami lanjutkan persetubuhan kami di kost. Dua ronde kuhajar dia, sedang dia entah berapa kali keluar. Entah kenapa kejadian tadi di gedung parkir malah membuatku jadi horny, ada apa gerangan? Kenapa aku jadi liar sedangkan tubuh ceweku digerayangi? Seberapa jauh kelainanku ini? Adakah yang miliki kelainan seperti yang kualami? Apakah eksib ini seperti Narkoba yang terus membuat ketagihan dan semakin bertambah dosisnya? Ada yang bisa bantu jawab segala pertanyaanku ini? Adakah yang alami seperti yang kurasakan?

Part-15 Make love di balkon apartemen
 
Terakhir diubah:
Part-15 Make love di balkon apartemen

Suatu kali disaat long weekend maka aku rencanakan bawa ceweku honeymoon ke Bandung, perjalanan dekat namun bisa miliki suasana beda disana. Ya ujung ujungnya tetap mengejar kepuasan dan tidak jauh dari dunia perlendiran juga. Sengaja ku pilih Apartemen yang miliki balkon karena saat aku lihat apartemen di Jakarta, terlintas pikiranku untuk bercinta di balkon itu. Pikirku juga sekalian mengunjungi banyak tempat wisata baru disana. Kami jalan ke sana, nikmati wisata tanpa ada yang memperhatikan ceweku karena pakaian mojang Bandung tidak kalah modis, jadi penampilan ceweku biasa saja disana. Putihnya ceweku juga tidak menang menang amat dari cewe yang geulis pisan disana, istilah kata gudangnya cewe cantik ada disana. Jadi aku ga eksibin ceweku ditempat wisata, hanya benar benar menikmati alam disana.

Setelah jalan seharian dan sehabis makan malam barulah kami tiba di apartemen yang kami sewa. Kamarnya sempit, biasalah seperti apartemen middle class di Jakarta. Balkon menghadap kolam renang as my plan, tapi gawatnya jarak antar tower tidak begitu jauh seperti yang ada di Jakarta, hanya sebatas lebar kolam renang ditambah beberapa meter saja, mungkin dikisaran 20 meter, kurasa tidak sampai 30 meter jaraknya. Hatiku dag dig dug, takut saat lakukan adegan ada yang keluar ke balkon dan melihat kami "olah raga" malam. Semua rencanaku ini tidak kuutarakan sebelumnya ke ceweku, hanya saja tetap kusiapkan Soju andalanku karena pada dasarnya ceweku itu cewe biasa, bukan tipe liar binal nakal, bahkan bukan tipe eksib sedari lahir. Tapi setiap kali dirinya menenggak miras entah hilang akal sehatnya membuat dia lebih hyper dan berani melakukan hal gila. Dan dia sudah tahu kalau aku keluarkan Soju tandanya aku minta jatah lebih. Kami suka Soju, bukan promosi, rasanya manis, tidak terlalu keras, tidak bau seperti miras pada umumnya. Jadi bagi yang tidak suka miras boleh minum Soju sebagai alternatifnya.

Tidak terasa ngobrol ringan ngarol ngidul maka satu botol Soju sudah habis tak bersisa. Sembari mengelus semua area aku mulai merangsang dirinya. Tidak perlu pakai lama kami sudah lucuti semua pakaian kami, sudah matikan lampu bak apartemen tak berpenghuni, sudah bergelud dalam kegelapan malam yang dingin tapi badan kami hangat karena Soju. Permainan dimulai dari sofa ruang tamu, tidak segera kubawa keluar balkon, santai lembut namun pasti, dengan seluruh gorden telah kusingkapkan dan pintu kaca telah kubuka. Sejuk terasa sehingga meski kami "olah raga" namun tidak mengeluarkan keringat. Tiba waktunya kami mulai semakin hot barulah ku ajak dia keluar balkon, seperti biasa pose doggy style jadi andalan kami. Dirinya bertumpu pada pagar besi dan aku pegang kendali menggenjotnya dari belakang. Ugh, sungguh nikmat seperti dugaan, make love dialam bebas seakan dunia milik kami berdua.

Wait a moment, dunia ini bukan milik kami berdua, tidak lama ku genjot dia tiba tiba dari tower seberang ada yang buka pintu balkon. Seperti yang ku kuatirkan malah itu yang terjadi. Sialan, sungutku dalam batin. Masa sudah sewa apartemen tidak bisa make love dengan tenang juga? Masa harus make love di kasur lagi? Lah apa guna pergi jauh jauh? Ku cuekin aja, mungkin orang itu tidak menyadari kegiatan kami, secara lantai yang kusewa lebih tinggi satu lantai darinya dan biasanya orang keluar balkon itu lihat pemandangan ke bawah, bukan ke atas. Ceweku masih tidak menyadari ada yang keluar ke balkon jadi dia tidak risih, mungkin nikmati genjotan ku sekaligus dalam kondisi mabuk. Kelihatannya itu pasangan suami istri, makin ku cueki karena kalau suaminya konak kan bisa hajar istri sendiri.

Tiba tiba si suami melirik ke atas, mungkin hendak memandang bintang di langit yang gelap, dan kami seakan eye contact satu dengan lainnya. Dirinya tertegun melihat duel sepasang muda mudi di balkon sana dan aku sendiri tetap lanjut genjot saja, nanggung soalnya. Dia masih tidak bilang ke istrinya atas apa yang dia lihat, mungkin takut dimarahi istrinya. Sedikit sedikit dirinya mendongak keatas ngintip duel kami, mungkin mau melihat keindahan tubuh ceweku yang masih bohay ini. Secara istrinya mungkin sudah pernah melahirkan anak, entah cukup gemuk kulihat. Entah apa saja yang bisa dilihat dari sudut pandangnya itu, aku tidak tahu. Apakah dia bisa melihat jelas bentuk ceweku atau hanya samar samar, aku pun tidak tahu. Yang pasti aku makin bergairah dan malah tidak merasa malu ditontonin begitu rupa. Apa yang telah merasuki diriku ini? Apakah ini sudah bukan ditingkat eksib lagi?

Aku fokus genjot ceweku sambil lihat gerak gerik si cowo itu, takut juga kalau kalau dia ambil Hpnya rekam kami sedang bergulat. Ku lihat Hp tetap ditangannya, tidak diarahkan ke kami, hanya sebentar bentar melirik ke atas, kelihatannya tidak konsen dengan obrolan istrinya itu, malah fokus melihat tubuh ceweku. Mungkin istrinya sadari dirinya tidak fokus terhadap apa yang dibicarakannya jadi istrinya mulai melihat gelagatnya yang aneh itu, dikit dikit melirik ke atas, akhirnya istrinya sadari apa yang dia lihat. Istrinya marah dan menariknya kembali kedalam apartemen itu, aku tertawa kecil dan merasa aman melanjutkan aktifitasku yang sedikit terganggu sampai akhirnya kami klimaks lemas. Tertatih tatih ku bawa ceweku masuk dan kami tidur lelap sampai esok pagi.

Part-16 Pilih mana? Make love di kolam renang atau di lorong kamar Apartemen?
 
Terakhir diubah:
Lanjoooot gazpoll updatesnya
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
 
Part-16 Pilih mana? Make love di kolam renang atau lorong kamar Apartemen?

Pagi hari kami isi seperti turis pada umumnya, pergi ke berbagai tempat wisata. Sampai malam selepas makan malam baru kami balik ke apartemen. Kulihat kolam renang mulai sepi, ku punya ide untuk eksib disini. Jadi ku ajak ceweku untuk berenang ria. Tidak lupa sebotol Soju menemani kami agar badan hangat ditengah dinginnya air. Lepas persiapkan diri kami turun ke bawah. Mulai berendam main air. Meski sudah sebotol Soju kami habisi rasa dingin air tetap menusuk, mungkin karena angin berhembus banyak ke area kolam renang. Cukup dingin tapi aku tetap bulatkan tekad ingin mencoba bercinta didalam kolam renang. Mulai kurangsang dia, dirinya pun sudah tau apa yang kuingini. Diimbanginya dengan memasukkan tangannya kedalam celana pendekku meremas lembut penisku. Tidak lama kemudian penisku siap untuk masuki mekinya. Tapi ternyata diluar dugaan, main dalam kolam renang tidak semenyenangkan yang dibayangkan. Rasanya kesat, tidak enak, dia kesakitan saat penetrasi, mungkin karena lendir pelicin habis tercuci air kolam renang, atau karena banyak kaporit sehingga membuat kulit kelamin menjadi kering? Berulang kali kami mencoba namun its really not recommended, akhirnya aku menyerah, tidak mau buat dia kesakitan lebih lagi. Kusudahi saja dan kuajak dia berbilas karena rasa dingin air tetap terasa cukup menusuk.

Lepas itu karena hasrat kami bercinta masih menggebu didada, kami mulai saling merangsang sepanjang dari jalan kolam renang ke lantai atas. Di lift kami jaga sikap karena semua lift pasti ada kamera CCTVnya. Saat sudah di lantai kami, aku lanjutkan untuk mengerayangi tubuhnya yang hanya berbalut handuk kimono tanpa daleman apapun juga. Kuperiksa sudut lorong sini dan sana apakah ada tanda tanda keberadaan CCTV atau tidak, dan rasanya aman, bebas dari CCTV sehingga tetap kulanjutkan aksi mencumbui dirinya. Sambil terus melangkah menuju ke kamar kami, kami tetap lanjutkan percintaan kami ini.
Tepat didepan pintu kamar aku sengaja tidak membuka pintu kami, kucumbui dirinya sambil membuka kimononya itu. Dirinya risih sambil terus celingak celinguk takut ada penghuni lain keluar dari kamarnya. Kusadari ketidak tenangan yang dialami, kuberinisiatif membuka pintu kamar kami. Tapi ku tahan dia untuk masuki kamar kami ini. Kubisikkan bahwa aku ganjal pintu dengan sendalku aja biar kalau ada yang datang kita bisa segera masuki kamar tanpa ketahuan aksi kami memburu kenikmatan bercinta. Dirinya setuju dan menjadi lebih tenang sehingga bisa menikmati rangsangan yang kuberi. Kami bercinta sambil berdiri. Untung tubuhnya tidak berat, hanya sekitar 48 Kg saja, jadi masih kuat kugendong bak anak kecil, entah apa nama gayanya, kami nikmati gaya itu. Sangat recommended bagi orang yang bercinta saat berdiri, tapi tidak recommended bagi yang miliki bobot berlebih.

Lagi asyik asyik bergelud, tiba tiba kami dengar suara pintu lift terbuka, segera kami masuk ke kamar kami. Masalahnya kimononya dan celana pendekku masih tertinggal diluar. Mau ambil lagi tidak mungkin, sangat beresiko karena kami masih tidak berpakaian. Sambil terus bergoyang menikmati percintaan kami, kami dengar suara bisik bisik dari luar "Wah uda kayak adegan film dimana pakaiannya berserak, tapi ini kenapa berserak diluar?" Kami dengar jelas tapi entah mengapa hal itu malah membuat kami makin horny sehingga terus kami lanjuti percintaan kami sampai tuntas. Lepas itu kami berbersih diri dan aku kembali keluar untuk mengambil pakaian kami yang tertinggal diluar.

Entah mungkin ceweku masih horny atau mabuk Soju masih menguasai, dirinya keluar dari kamar mandi dan langsung menerkamku dari belakang, mencumbuiku dengan mesra. Kuladeni percumbuannya itu, kuganjal pintu dengan pakaian kami tadi. Kami lanjut bercinta dilorong untuk ronde kedua. Bahkan seakan dirinya sengaja membuat kami berada sedikit lebih jauh dari pintu kamar kami. Kuturuti saja keinginannya ini sambil makin deg degan, takut tiba tiba ada yang keluar. Dia nungging sambil memegang tembok lorong, aku sodok dari belakang, kami mengejar kenikmatan sambil tegang sehingga cepat keluar. Kami mengatur nafas kami yang masih terengah engah, tiba tiba aalah satu pintu kamar dekat kami terbuka. Segera kami melarikan diri masuk kamar, entah orang itu lihat tubuh telanjang kami atau tidak... Deg degan kami dibalik pintu kamar. Tiba orang itu lewat pintu kamar kami ada suara cowo berbisik "Tadi lu liat ga, kayak ada cowo cewe telanjang lari masuk ke kamar ini ya?" Lantas suara cewe berkata "Masa sih?" Dibalik pintu kami cekikikan tegang, mungkin si cewe keluar belakangan jadi tidak sempat liat kami telanjang. Untungnya besok kami check out, jadi tidak perlu bertemu mereka lagi.

Part-17 Adult resort in Bali
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd