Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG P untuk Popi

Status
Please reply by conversation.
Mohon maaf suhu kalo apdetnya agak lama. Kemaren-kemaren lagi sering keluar.

Sekarang siap apdet plus sekalian minta vote kira-kira setelah membaca apdetan ini.

Votenya dipindah kesini

---||---

PART 3

"Loh Papa belum berangkat?" tanya Popi yang melihat papanya masih dimeja makan

"Belom Pop. Papa makan dulu. Takut nanti dipesawat nggak dapet makan" jawab Papa

"Mama ninggalin apa aja Pap dikulkas?" tanya Popi sambil berjalan kearah kulkas

"Ada ayam tuh tinggal goreng aja. Sayuran sama bumbunya udah ada juga tinggal kamu olah aja" kata Papa

"Wah ada terong. Gede bangeeet" kata Popi dalam hati saat melihat terong dikulkas

"Mia kemana Pop?" tanya Papa

"Kok Mia yang ditanyain sih Pap? Kan ada aku disini" kata Popi sambil menyilangkan tangannya dileher Papa dari belakang


Wush! Kontol Papa ngaceng lagi diperlakukan seperti itu


"Ya...kan dia nginep disini. Masa tamu nggak ditanyain kabarnya?" kata Papa gugup

"Mia lagi nonton film di laptop aku Papa sayang" jawab Popi menggoda

"Duh momenya enak nih. Yuni sama Arif nggak ada. Popi sama Mia ganti-gantian aja godain gw. Apa gw cancel aja ya tugas kantor ini? Lumayan sampe minggu sore dilayanin dua cewek super binal ini" pikir Papa Freddy yang mendadak horny

"Ah nggak deh. Nanti-nanti aja. Toh gw juga udah tau mereka berdua binal" kata Papa Freddy dalam hati


Tin...tin...tin... Suara klakson mobil didepan pintu membuyarkan lamunan Papa Freddy


"Siapa itu Pap?" tanya Popi

"Mungkin taksi yang Papa pesen buat ke bandara" jawab Papa

"Oh Papa naik taksi?" kata Popi disambut anggukan Papanya

"Iya naik taksi. Kalo mobil diparkir dibandara mahal bayarnya" kata Papa sambil menuju pintu yang diketok


Tok...tok...tok... Suara pintu yang diketuk kemudian dibuka oleh Papa


"Permisi, apa benar ini rumah Bapak Freddy yang order taksi?" tanya supir taksi itu ramah

"Iya betul. Tunggu sebentar ya Pak. Saya ambil tas dulu" kata Papa Freddy sambil masuk kekamar dan mengambil tas


Didalam kamar Papa Freddy memikirkan anaknya.


"Apa gw pancing dikit biar tau binalnya anak gw ya?" pikir Papa Freddy

"Iya gw pancing ah coba" kata Freddy dengan matang


Akhirnya Papa Freddy keluar dari kamar dan mendapati Popi sedang bersiap menggoreng ayam didapur


"Popi sayang. Papa berangkat ya. Kamu hati-hati dirumah. Hp jangan mati. Kalo ada apa-apa langsung telpon Papa atau Mama atau Arif ya sayang" bisik Papa sambil memeluk Popi dari belakang

"Iya Papaku sayang" jawab Popi

"Sini kasih Papa pelukan" kata Papa

"Duuuuh Papaaaah" kata Popi berbalik badan dan memeluk Papanya

"Ngaceng" pikir Popi merasakan ada yang mengganjal dicelana Papanya


Kemudian Papa Freddy mencium pipi Popi kiri dan kanan, kening Popi dan kemudian mendaratkan bibirnya dibibir Popi.

Cup... Mereka berciuman. Popi nggak menolak. Malah refleks dengan merespon memasukan lidahnya ke mulut Papanya. Itulah yang diinginkan Popi dari Papanya.


"Papa berangkat ya" kata Papa berpamitan

"Ha...hati-hati Pap" kata Popi dengan muka memerah

"Kena lo!" kata Papa

"Sial gw kena jebakan" kata Popi


Popi pun menatap Papanya yang perlahan menutup pintu dan suara mobilnya perlahan menghilang


"Mia sayaaaang mau makan apa?" teriak Popi kepada Mia

"Ada apa aja beib?" Mia tanya balik

"Kamu turun aja sini sayang" pinta Popi


Mia pun turun tidak lama kemudian dan berhasil membuat Popi ternganga


"Kenapa sih beib?" tanya Mia sambil mengecup pipi Popi

"Kamu kok telanjang gitu sih?" tanya Popi penasaran melihat Mia yang telanjang bulat tanpa sehelai benang pun

"Biarin aja. Nggak ada orang kan? Bebas Pop. Bebas" kata Mia


Yap, Mia keluar kamar tanpa sehelai benang menempel dibadanya. Toket dan memeknya terpampang jelas. Jika ada yang tiba-tiba masuk dari pintu maka Mia akan terekspos seutuhnya tanpa sempat sembunyi


Mia pun berjalan kekulkas untuk mencoba mencari makanan namun teralihkan oleh terong besar dikulkas


"Ouuuh. Terong nih beib. Gede banget. Boleh dipake nggak nih?" tanya Mia sambil memainkan terong layaknya kontol

"Aku juga kepikiran buat pake itu untuk ronde malam nanti Mia. Tapi kan ada dildo" kata Popi yang sedang menyiapkan makanan

"Dildo cuma satu juga. Ini bisa nih jadi tambahan. Bangke gede banget lagi ini terong. Kontolnya Rudi aja nggak segini gedenya" kata Mia yang masih memainkan terong layaknya kontol

"Apalagi Veri. Nggak segede itu kontolnya. Kecil kontolnya Veri mah" kata Mia

"Kalo kontolnya bang Ben?" tanya Mia


DHEG! Popi menghentikan aktivitasnya mendengar nama itu


"Bang Ben?" tanya Popi

"Tau darimana kamu soal abang kesayangan aku?" lanjutnya

"Barusan dia whatsapp kamu. Aku baca" kata Mia

"OH YA?" tanya Popi dengan sumringah

"Apa katanya?" tanyanya lagi

"Dia cuma bilang lagi dikota beberapa minggu ini. Lagi liburan" jelas Mia

"Oh gitu" jawab Popi senang

"Ganteng ya Pop si abang Ben kamu ini" kata Mia

"ENGGAK! Yang ini kesayangan aku! Kamu nggak boleh goda-goda! Itu abang kesayangan aku! Silakan entot Veri, Papa atau Arif sekalian tapi jangan bang Ben!" protes Popi

"Duh galak bener jagain abangnya ya" kata Mia sambil mengecup goda pipi Popi

"Maaf sayang. Aku cuma nggak mau bang Ben dimilikin orang lain" kata Popi

"Nggak apa-apa kok. Tapi kalo threesome boleh?" kata Mia bercanda

"Enggak. No sex buat bang Ben!" kata Popi


Kemudian Popi pun lanjut masak makan malam dibantu Mia. Suasana malam itu sangat panas hingga Popi pun berkeringat. Mia melihat ini dan mencoba menggoda Popi


"Buka aja Popi. Buka" kata Mia sambil mencoba mengangkat kaos Popi

"Jangan ah Mia. Nanti kalo tiba-tiba ada orang gimana?" kata Popi

"Nggak akan ada orang jam segini. Yuk ah buka aja" kata Mia yang semakin bernafsu buka baju Popi

"Ehmm... Iyadeh. Panas juga" kata Popi mengiyakan bajunya dibuka Mia

"That's my slut" kata Mia

"Open up bitch" sahut Popi


Mereka pun sekarang telanjang berdua didapur. Selesai masak merekapun makan malam. Tanpa sehelai benang. Selesai makan mereka langsung menuju kamar Popi.


"Ini jangan dilupain dong" kata Popi mengambil terong besar tadi

"Kamu yang bawa ya. Aku siapin peralatan tempur dulu" kata Mia yang lebih dulu masuk kamar


Sesampai dikamar Mia menyalakan laptop Popi dan menonton video porno yang disiapkan Mia.


"Liat nih aku bawa apa" kata Mia

"Wah bokep. Punya banyak kayaknya" kata Popi

"Lumayan banyak. Mau nonton yang profesional apa yang amatir atau yang home made?" tanya Mia

"Home made itu punya kamu ya?" tanya Popi

"Iya. Punya aku dan beberapa klien" kata Mia

"Dasar perek" kata Popi yang disambut ciuman oleh Mia

"Kamu juga perek. Udah ngentot sama dua cowok kan?" tanya Mia

"Baru dua. Kamu udah banyak tuh" kata Popi sambil menunjuk layar laptop dengan puluhan file pada folder 'Home Made'

"Itu kan nggak semuanya beda cowok dan ada juga yang sama cewek. Ada yang berulang kali. Kamu juga udah sama cewek dan bentar lagi tambah 2 cowok" kata Mia

"Ih sama dua cowok siapa lagi?" tanya Popi

"Itu Papa Freddy sama Arif. Mau ngentot sama mereka kan?" balas Mia

"Iya sih. Tadi juga si Papa cipok aku dibibir loh" kata Popi

"Serius?" kata Mia

"Iya. Sebelum berangkat dia cipika cipiki terus langsung cium bibir aku. Aku refleks langsung mau french kiss sama Papa" kata Popi

"Si Oom udah kepancing sama kamu rupanya. Berarti si Oom udah tau gimana anaknya. Perek. Siap-siap aja Pop kamu dipake sama si Oom" kata Mia

"Kok kamu nyebelin sih. Aku mah siap-siap aja ngentot sama Papa. Veri kan kontolnya kecil. Udah gitu cepet keluarnya. Si Papa ini kontolnya gede dan lebih berpengalaman" kata Popi

"Ngomong-ngomong, kamu belom cerita soal cowok yang ambil perawan kamu loh Pop. Siapa sih? Kamu cuma bilang udah pernah ngentot sama cowok tapi nggak pernah kasih tau siapa" tanya Mia penasaran

"Ada deh Mia. Nanti aku ceritain kapan-kapan. Oh iya kamu tunggu sebentar ya" kata Popi sambil meninggalkan kamar

"Mau kemana lagi perek satu ini" kata Mia


Mia pun menyiapkan dildo dan terong yang dibawa. Sekitar 10 menit kemudian Popi kembali dengan sebuah flashdisk.


"Aku punya sesuatu buat kamu" kata Popi sambil menunjukan flashdisk ditanganya

"Apa itu beib?" tanya Mia penasaran


Tanpa berkata apa-apa Popi langsung menancapkan flashdisk tadi ke laptopnya dan membuka folder "Privasi". Dibukanya folder itu dan terpampang puluhan video dan diklik salah satunya oleh Popi.


"Kamu siap? Aku akan keras malam ini" suara pria yang nggak asing bagi mereka.

"Siap mas. Ayo mulai. Aku lepas kerudung ya?" terpampang seorang wanita yang makin nggak asing lagi

"Jangan! Biar pake kerudung aja" kata si pria


"Popi....ini...." kata Mia terbata-bata

"Iya Mia sayang" kata Popi


Video tersebut adalah video seks Papa Freddy dan Mama Yuni. Papa Freddy dan Mama Yuni memang senang mendokumentasikan aktivitas seks mereka untuk kemudian diedit untuk dinikmati lagi. Papa Freddy yang tampan dengan kontol yang gede plus Mama Yuni yang cantik dan body yang bikin cowok bengong. Dan mereka mendokumentasikanya bukan dengan kamera hp kualitas burem dan goyang-goyang tapi dengan kamera resolusi tinggi disekitar tempat tidur. Boleh dibilang video Papa Freddy dan Mama Yuni layaknya film porno luar negeri. Kualitas nomer wahid!


"Ah mas Freddy. Ouuuh. Terus mainin pentilku mas. Enak mas. Gituuuuhh" desah Mama Yuni saat Papa Freddy menjilat dan menggigit kecil pentilnya

"Aaaaah yessss enak banget mas. Entot aku mas. Aaaaaah" desahnya lagi

"Udah nggak sabar ya Yuni pelacurku?" kata Papa Freddy sambil memainkan jarinya di memek Mama Yuni

"Ah aku istrimu mas bukan pelacur. Oooouh aku nggak tahan" kata Mama Yuni

"Bilang kamu pelacurku baru aku entot kamu" pinta Papa Freddy sambil mempercepat jarinya di memek Mama Yuni

"Ah enggak mas. Aku ini istrimu mas. Aku bukan pelacur" kata Mama Yuni


PLAK! Tampar Papa Freddy mendengar Mama Yuni menolak menyebut dirinya pelacur


"Ah! Sakit mas" kata Mama Yuni

"Bilang kamu pelacurku" kata Papa Freddy lebih keras

"Ahhh aku istrimuuu bukan pelacuuuurr" kata Mama Yuni sambil tetap menikmati permainan jari Papa Freddy di memeknya sampe merem melek


PLAK! PLAK! Dua tamparan mendarat di pipi Mama Yuni


"Bilang kamu pelacurku yang binal dan ingin kontol besarku" kata Papa Freddy

"Aaaaaaah. Uuuuuuhh. Yessss. Aku pelacurmu mas. Aku perek sewaanmu. Masukin kontol besarmu ke memeku mas. Aku nggak tahan lagiiiiih" kata Mama Yuni yang sudah kelojotan dibuat Papa Freddy

"Aaaaaaaah aku keluaaaar" kata Mama Yuni yang dilanjut dengan Papa Freddy mempercepat permainan jarinya hingga Mama Yuni orgasme

"That's my fucking slut" kata Papa Freddy sambil menyiapkan kontolnya

"Tapi sepong dulu ya Yuni" kata Papa Freddy mengarahkan kontol besarnya ke mulut Mama Yuni


Mama Yuni langsung menerima kontol Papa Freddy dan mengulumnya dengan nafsu. Pelan tapi pasti kontol itu masuk kedalam mulutnya meskipun nggak semua bisa masuk karena kontol Papa Freddy yang sangat besar. Pelan tapi pasti Mama Yuni memaju-mundurkan kepalanya untuk memberikan kenikmatan pada kontol Papa Freddy. Namun Papa Freddy nampaknya kurang puas hingga menggerakkan kepala Mama Yuni dengan cepat menggunakan tanganya. Diletakan tangan Papa Freddy dikepala belakang Mama Yuni. Dengan brutal ia memaju-mundurkan tanganya dan kontolnya hingga Mama Yuni beberapa kali tersedak. Dikeluarkan kontolnya dari mulut Mama Yuni


Uhuk...uhuk... Mama Yuni tersedak akibat deepthroat kontol Papa Freddy. Nafas Mama Yuni memburu akibat tempo Papa Freddy yang sangat melelahkan.


"Enak nggak kontolku pelacur?" tanya Papa Freddy

"Pelan-pelan mas. Aku nggak kuat" pinta Mama Yuni

"Kamu harus kuat Yuni pelacurku. Nih hisap lagi" kata Papa Freddy sambil memasukan kontolnya ke mulut Mama Yuni

"Hmmpp...hmmmppp..." hanya itu yang terdengar dari Mama Yuni akibat mulutnya yang disumbat kontol besar hingga kerongkonganya


Papa Freddy memperlakukan Mama Yuni dengan kasar malam ini. Seperti pelacur murahan yang diperlakukan tanpa kasih sayang. Padahal itu adalah istri tercintanya. Tapi nampaknya mereka sudah kepalang nafsu jadi mereka tetap melakukanya.

Papa Freddy melepaskan kontolnya dari mulut Mama Yuni. Kemudian memukul-mukulkan kontolnya ke muka Mama Yuni. Bagian depan, pipi, jilbab semua kena kontol Papa Freddy.


"Siap dientot, Yuni pelacurku?" tanya Papa Freddy

"Iya mas" jawab Mama Yuni

"Memohon lah" pinta Papa Freddy

"Aku mohon mas. Entot istrimu ini. Aku ingin dientot" kata Mama Yuni


PLAK! Tamparan mendarat di pipi Mama Yuni. Sadar akan kesalahanya, Mama Yuni pun mengulangi perkataanya.


"AH! Maaf mas. Aku pelacurmu siap dientot dan melayanimu. Perlakukan aku dengan kasar mas. Cabuli aku mas. Perkosa aku mas. Aku siap. Aku siap menerima kontol besarmu merobek-robek memekku" kata Mama Yuni dengan tulus

"Hahaha itu baru Yuni pelacurku" kata Papa Freddy yang kemudian menancapkan kontolnya ke memek Mama Yuni

"AAAAAAAAAUUUUHHHH... AAAAAAAH" desah Mama Yuni karena kontol besar Papa Freddy menghujam memeknya yang selalu dijaga kerapatanya


Papa Freddy pun menyetubuhi istrinya dengan kasar dan penuh dengan kata-kata yang merendahkan. Tapi justru Mama Yuni menikmati itu semua.


"Ah yes. Fuck yes. Gitu terus perek. Pelacur murahan! Memek kamu legit juga perek!" kata Papa Freddy meracau

"Oooooh uuuuuuh... Yeah yeah fuck yeah... Ouuuuuuuh... Iya mas. Aku perek pelacurmu. Memek ini hanya untukmu mas" Mama Yuni juga meracau akibat nikmat yang tiada tara


Papa Freddy menyetubuhi Mama Yuni dengan brutal di vidio itu. Mama Yuni seperti sedang diperkosa begundal dan preman. Kasar. Keras. Brutal. Tapi Mama Yuni menikmatinya. Meskipun desahan yang keluar bercampur lenguhan dan teriak kesakitan.


"AAAAAAAAH... Mas Freddy pelan-pelan mas. Sakit memekku mas" kata Mama Yuni meminta ke Papa Freddy


PLAK! Justru tamparan yang diterima Mama Yuni


"Diam kamu pelacur. Malam ini kamu melayani permainanku seperti malam-malam sebelumnya" kata Papa Freddy yang justru menambah tempo sodokan kontolnya

"Ah! Ah! Aaaah! Tapi sakit memekku maaasss" keluh Mama Yuni

"Tapi nikmatin kan?" tanya Papa Freddy

"Saaaaakkiiitt... Uuuuuh. Ampuuuuun" kata Mama Yuni


Papa Freddy kemudian menghentikan permainanya dan mencabut kontolnya dari memek Mama Yuni. Namun tanpa diduga-duga ternyata justru Mama Yuni refleks mencari kontol Papa Freddy dan memasukannya lagi ke memeknya.


"He he he dasar pelacur. Tadi kesakitan minta ampun, begitu dicabut nyariin kontolku juga" kata Papa Freddy


Mama Yuni hanya terdiam mencoba memainkan kontol Papa Freddy yang sengaja ditunda-tunda untuk penetrasi.


"Aaaah... Masukin mas. Tangguuuung" pinta Mama Yuni yang terus mengocok memeknya


Papa Freddy masih nggak bergeming


"Maaaasss... Ayuk ngentot lagi maaaasss" pinta Mama Yuni


Papa Freddy masih acuh tak acuh


"Maaaass Freddy... Pelacurmu butuh dicabuli lagi maaasss. Perekmu mau dientot lagi maaass" kata Mama Yuni

"He he he nungging pelacurku sayang" pinta Papa Freddy


Mama Yuni tau memeknya akan dihujam kontol Papa Freddy lebih keras dalam doggy style. Mama Yuni pun pasrah dan langsung memposisikan diri menungging.

PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! Suara pantat Mama Yuni yang semok ditampar oleh Papa Freddy menghasilkan pantat seksi Mama Yuni merah.


"Ah! Ah! Ah! Ah! Ah! Ah!" respon Mama Yuni saat pantatnya ditampar

"Siap menerima kontolku pelacurku?" bisik Papa Freddy

"Si...siap mas" kata Mama Yuni


Tanpa ba-bi-bu lagi Papa Freddy langsung menancapkan kontolnya ke memek Mama Yuni.


"AAAAAAAAH! Pelan-pelan maaaaass" kata Mama Yuni


Namun permintaan Mama Yuni tidak diindahkan oleh Papa Freddy. Mama Yuni tetap digenjot dengan keras oleh Papa Freddy. Kontol besarnya terus menghujam memek sempitnya sambil tangannya bergerilya meremas kedua toket Mama Yuni.


"Ah enaknya memek pelacurku satu ini. Ouuuh toket pelacurku juga kenyal" kata Papa Freddy meracau

"Ooooooh memek pelacur ini milikmu mas. Toket pelacur ini juga hanya untukmu" kata Mama Yuni.


Papa Freddy kemudian meraih jilbab Mama Yuni dan menjambaknya. Membuat Mama Yuni mendongak keatas


"Ah! Ooooh! Ouuuuuh yeeeesss" desah Mama Yuni


Diraihnya dagu Mama Yuni dan diciumnya bibir Mama Yuni dengan nafsu oleh Papa Freddy. Ciuman mereka begitu panas diselingi desahan nikmat dari Mama Yuni. Lidah mereka bertemu. Papa Freddy melepas ciumanya namun tidak dengan pegangan didagu Mama Yuni. Kemudian membisikan sesuatu ke Mama Yuni


"Memekmu enak banget. Ah fuck. Dibalik kerudungmu ternyata kamu pelacur murahan juga ya. Oh yes. Jangan jadi pelacur orang lain kamu" bisik Papa Freddy

"Aaah yes. Aaaaaah. Ya mas. Aku pelacurmu. Nggak akan jadi pelacur orang lain. Aku hanya akan jadi pelacurmu. Hanya melayanimu sajaaah" kata Mama Yuni

"Aaaah mas aku mau keluaaarr... Aku nggak tahannn" kata Mama Yuni lagi


Papa Freddy mengencangkan temponya. Membuat Mama Yuni makin kelojotan dibuatnya. Makin dekat dengan orgasme. Makin liar Mama Yuni.


"AH! AH! AAAAAAH! AKU KELUAAAAR! AAAAAAAAAAARRGGGHH!" Desah Mama Yuni diikuti dengan tubuhnya yang menggelinjang dan cairan hangat membasahi kontol Papa Freddy didalam memeknya


Mama Yuni langsung lemas tak berdaya dan merobohkan bagian depan badanya menyisakan hanya pantatnya yang sintal berdiri tegak. Papa Freddy membiarkan Mama Yuni istirahat. Kemudian ia mencabut kontolnya yang masih berdiri tegak lalu ia menidurkan Mama Yuni dalam posisi telungkup.


PLAK! PLAK! PLAK! PLAK! Papa Freddy menampar-nampar kontolnya di pantat Mama Yuni. Mama Yuni bersiap membangunkan badanya untuk nungging tapi ditahan oleh Papa Freddy.


"Sssst...kamu tiduran aja" kata Papa Freddy sembari menyuruh Mama Yuni kembali ke posisi telungkup dan melebarkan kaki Mama Yuni

"Biar aku entot kamu posisi begini" kata Papa Freddy


Kemudian Papa Freddy melakukan penetrasi lagi. Kali ini dengan tempo pelan.


"Hmmmm...aaaaah..." desah Mama Yuni

"Kapan keluarnya kalo pelan kayak gitu" kata Mama Yuni

"Fuck me harder!" katanya lagi

"He he he he. Pelacurku sudah kembali"


Papa Freddy langsung menaikan temponya ke kasar lagi dan menghujamkan kontolnya ke memek Mama Yuni


"Ooooouuh yeah. Fuck. Yeeeesss. Kayak gitu mas. Cabuli aku lagi" kata Mama Yuni


Tak butuh waktu lama bagi Papa Freddy hingga meraih orgasmenya


"Aaaaah Yuni aku mau keluaaar" kata Papa

"Ngecrot dimuka aja mas. Basahi wajahku dengan peju hangat dari kontol besarmu"


Papa Freddy mempercepat tempo permainannya hingga akhirnya mencapai klimaks dan mencabut kontolnya dari memek Mama Yuni. Mama Yuni pun membalikan badanya untuk menerima tembakan peju hangat dari kontol Papa Freddy


"AAAAAAAAARRRGGGH!" Papa Freddy mengerang saat spermanya keluar dan menembak membasahi wajah cantik Mama Yuni.


Wajah cantik Mama Yuni pun dilumuri oleh sperma Papa Freddy. Mama Yuni membersihkan wajahnya dengan tangan kemudian dijilat habis peju ditanganya. Begitu terus sampai wajahnya bersih. Mama Yuni senang meminum sperma suaminya.


"Duh diminum gitu Mam spermaku" kata Papa Freddy

"Spermamu enak mas. Gurih. Aku seneng" kata Mama Yuni

"Maaf ya Mam aku bilang kamu pelacur murahan" kata Papa Freddy

"Nggak apa-apa. Aku senang dibilang begitu. Libidoku naik. Orgasmeku maksimal" kata Mama Yuni.

KLIK. Vidio habis meninggalkan Mia dan Popi yang bengong menikmati vidio tersebut.


"Popi..." kata Mia

"Iya Mia?" jawab Popi

"Aku makin kepengen ngentotin Papa kamu" kata Mia

"Aku juga Mia. Kepengen ngentotin Papaku sendiri" jawab Popi

"Gagah. Kontol gede. Aku mau dong Oom jadi pelacurmu. Entot aku dengan kasar Oom" kata Mia sambil memainkan dildo

"Yaudah sekarang kita aja ya yang ngentot" kata Popi sambil meremas toket Mia

"Ayo sayang" kata Mia


Mereka pun langsung melepaskan nafsu mereka. Saling berciuman dengan nafsu, meremas toket dan memainkan puting mereka. Tanpa berlama-lama Popi langsung menjilat memek Mia


"Langsung nih?" tanya Mia

"Iyah. Udah nggak tahan" kata Popi


Saat sedang asik menjilat memek Mia, tiba-tiba pintu kamar Popi terbuka dan terdapat sosok pria dipintu kamarnya.


"Well, well, lagi apa nih?" kata sosok pria tersebut


Mia dan Popi pun kaget.


Bersambung.


Monggo diberikan komentar dan votenya :) :adek: :shakehand
 
Terakhir diubah:
Hahaha Sepertinya Om Freddy lebih memilih "tugas" dirumah.
selamat bekerja keras Om... kalau nggak sanggup PM ya... fast response kok hahaha
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Mama yuni cocoknya no 3.
halus lembut mengasyikkan
 
Dan ternyata Papa pulaaaaang.......
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ketiga nominasinya masih terlalu muda untuk jadi mahmud, plus kurang binal mukanya.....
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd