Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG P untuk Popi

Status
Please reply by conversation.

franklinwalk

Semprot Baru
Daftar
17 Jul 2011
Post
45
Like diterima
817
Bimabet
Selamat datang di thread Cerita Bersambung dari franklinwalk.

Sebelumnya mohon maaf bila ceritanya kurang seru, maklum saya hanyalah seonggok newbie yang ingin coba berkontribusi untuk forum tercinta ini. Newbie disini menerima segala jenis masukan selama itu demi kebaikan bersama. Oke, mari kita menuju Syarat & Ketentuan thread ini.

Demi bisa membagi waktu dan gak dianggap PHP, maka mulai Part 4 & 5 dan seterusnya update cerbung P Untuk Popi akan dijadwalkan setiap hari Minggu antara pukul 12:00 s/d 16:00. Jadi supaya suhu-suhu sekalian nggak nungguin setiap hari tanpa kepastian.


Terima kasih dan harap maklum,

franklinwalk


Cerita Bersambung ini mengandung:
1. Incest
2. Gangbang
3. Rape
4. Lesbianism

Jika ada yang merasa kurang nyaman dengan kategori diatas, disarankan tidak membaca cerita ini

Newbie mengharapkan:
1. Fantasi tersalurkan
2. Cerita ini dinikmati para reader semprot
3. Thanks & GRP tidak penting, asalkan terpuaskan

Catatan
Ane mengadakan polling/vote untuk memilih mulustrasi sosok Mama Yuni. Selengkapnya bisa klik disini

Selamat membaca dan selamat menikmati :adek:

 
Terakhir diubah:
PART 1


"Popi... Bangun sayang" kata seorang pria paruh baya membangunkan sosok gadis putih bertubuh proporsional itu

"Iya 5 menit lagi" sahut Popi sambil menggeliat manja

"Kamu tuh kalo disuruh bangun pagi selalu 5 menit lagi. Cepet bangun, nanti kesiangan sekolahnya"

"Iya Papa" kata Popi sambil mencoba membuka mata melihat sosok pria paruh baya yang merupakan papanya

"Papa tunggu di meja makan ya" bisik lembut sang papa di kuping Popi sambil memberikan ciuman di tengkuk Popi.

"Popi ini kapan nggak bikin sange sih. Baru bangun tidur aja nafsuin banget. Kalo bukan anak kandung udah gue entot tiap malem" batin Papanya


Popi terhenyak. Itu bukan ciuman biasa. Itu bukan ciuman sayang dari seorang papa terhadap anaknya. Tapi Popi nggak mau berpikir aneh-aneh. Langsung diambilnya handuk dan menuju kamar mandi.

Popi membuka bajunya pelan-pelan dan mulai merasakan dinginnya kucuran air shower membasahi tubuhnya dari mulai rambut hingga kaki. Tangannya mulai menyentuh leher dan payudaranya yang besar untuk ukuran siswi kelas 3 SMA. Kemudian Popi mulai mengambil sabun dan melumuri badannya dengan sabun. Leher, bahu, badan, paha, betis, kaki, kemudian naik lagi ke payudara 34B miliknya sambil sedikit memelintir putingnya yang sudah mengencang.


"Sial aku horny" katanya

"Apa aku masturbasi dulu?" pikirnya


Tangannya mulai menyentuh bibir vaginanya tetapi kemudian terganggu oleh suara pintu kamar mandi yang diketok.

Tok...tok...tok...


"Siapa?" kata Popi

"Aku kak. Arif. Kakak masih lama nggak?" sahut suara anak laki-laki dari luar pintu

"Kakak baru masuk Rif. Masih lama. Pake kamar mandi mama aja sana" pinta Popi kepada adiknya

"Mama juga baru masuk kamar mandi Kak. Tau sendiri mama kalo mandi lama. Aku kesiangan nih. Mandi bareng sama kakak aja deh ya?"

"Buset. Mandi sama Arif? Berarti dia bakalan lihat aku telanjang? Ah, biarlah. Mengerti apa anak kelas 6 SD? Masih polos. Lagipula mungkin dengan melihat Arif telanjang aku bisa menahan horny yang dari tadi menunggu dituntaskan ini" pikir Popi lugu


Popi pun lantas membilas sabun di badannya kemudian mengambil handuk dan memakai sekenanya. Cklek. Suara kunci dibuka.


"Yaudah yuk sini mandi bareng kakak aja Rif. Biar nggak kesiangan" kata Popi


Arif pun masuk. Popi membuka handuknya dan terpampang jelas tubuh mulus Popi didepan wajah Arif yang tercengang melihat payudara 34B yang ranum dengan puting yang mengencang berwarna kecoklatan. Pikiran Arif melayang-layang tak menentu.


"Hayo ngelamunin apa" kata Popi mengagetkan Arif

"Ah...eee...mmm...enggak kak. Mikirin alasan apa ke guru nanti kalo telat"

"Oh gitu. Yaudah tuh sabunan dulu. Kakak mau sikat gigi" kata Popi pindah ke wastafel di seberang shower.


Arif pun menyaksikan tubuh Popi yang agak menungging dari belakang. Bongkahan pantat yang kenyal dan padat berisi seakan meminta untuk diremas dan ditengahnya mengintip vagina yang seakan minta disodok kontol.


"Bangke kakak gw seksi banget. Harus gue sodok itu memek. Harus gw genjot kakak gw. Enak pasti itu toket diremes-remes sambil doggy style" pikir Arif


Burung Arif pun bangun melihat pemandangan seperti itu. Popi melihat pemandangan adiknya yang masih SD ngaceng melihat tubuhnya dari belakang pun kaget. Adiknya tidak polos. Dia sedang membayangkan menyetubuhi Popi dengan brutal.


"Ah dia ngaceng!" kata Popi dalam hati kaget.

"Rif udah belum mandinya? Nanti kesiangan loh" kata Popi yang mencoba membuyarkan fantasi Arif

"Eh...mmmm...iya kak. Udah kok. Tinggal gantian sikat gigi aja" kata Arif mencoba merespon dengan biasa saja

"Yaudah sini gantian" kata Popi mempersilakan adiknya menuju wastafel

PLAK! Arif menampar dan meremas pantat Popi yang masih belum beranjak dari wastafel

"Ah!" Popi kaget

"Kakak bodinya bagus banget. Seksi deh" bisik Arif di kuping Popi

"Apa-apaan sih kamu Rif! Udah cepet sikat giginya!" kata Popi sambil beranjak menuju shower untuk keramas

"Sial, berani juga dia. Tapi tamparan dan remasan tadi menaikan libidoku" kata Popi dalam hati

"Kakak ngerawat banget badannya ya? Bang Veri pasti beruntung banget tuh ya kak?" katanya sambil mengoleskan pasta gigi ke sikat gigi

"Beruntung? Emang kamu pikir kakak ngapain sama bang Veri?" tanya Popi sedikit bercanda sambil keramas

"Paling ngentot" kata Arif pelan seperti berbisik pada diri sendiri sambil mulai menyikat gigi

"Apa Rif?" tanya Popi yang kurang mendengar perkataan Arif

"Enggak kak. Arif nggak ngomong apa-apa" katanya mengklarifikasi

"Yaudah. Kakak udah nih mandinya. Kamu jangan lama-lama nanti kesiangan nggak boleh masuk kamu" perintah Popi seraya mengeringkan badan dan meninggalkan kamar mandi.


Arif melihat Popi yang keluar dan menutup pintu seperti enggan melewatkan sedikitpun momennya. Saat menutup pintu, disitulah Arif melihat bra dan celana dalam kotor Popi menggantung dibalik pintu. Arif mengunci pintu, mencium bra Popi dan menggunakan celana dalam Popi untuk mengocok burungnya sambil membayangkan tubuh kakaknya.


"Oh yes. Begitu kak. Oh sepong terus kontol gw kak. Elo emang perek ternyata. Badan elo bagus banget kak. Sini biar gw entot elo kak. Ah fuck enak banget memek elo. Iya gitu terus. Oh! OH!" dan muncratlah sperma Arif membasahi celana dalam Popi. Arif menghirup bra Popi terakhir dengan dalam.

"Terima kasih kak Popi. Kapan-kapan kita ngentot beneran ya" katanya


---
Dikamarnya Popi membayangkan apa yang dilakukan adiknya di kamar mandi tadi. Tamparan dan remasan di pantat Popi masih terasa dibenaknya. Serta pujian untuk tubuh Popi yang dilontarkan Arif dan burung Arif yang ngaceng pun tak bisa lepas dari pikirannya. Popi menyentuh vaginanya. Basah. Dia terangsang oleh perlakuan adiknya.


"Basah. Ah lupakan! Mending segera siap-siap" katanya dalam hati


Selesai bersiap untuk sekolah, Popi menghampiri Papa di meja makan untuk sarapan. Disusul Arif kemudian. Lalu kemudian Popi dan Arif berangkat sekolah.

Di sekolah Popi bertemu dengan teman-temannya.


"Cie yang kemaren abis main di apartemen pacarnya" celetuk Mia, sahabat Popi

"Eh tau darimana lo?" tanya Popi penasaran

"Gw abis liat hp lo. Gila ya lo Pop" kata Mia

"Lo liat hp gw??? Liat apa aja lo???" Popi panik

"S-E-M-U-A-N-Y-A" bisik Mia mengeja ke Popi

"Semua termasuk..."

"Iya, termasuk vidionya"

"Jangan bilang siapa-siapa ya Mia. Plis..." pinta Popi

"Makanya lo pindahin dulu ke laptop" saran Mia

"Pengenya gitu tapi kan laptop gw dipake barengan sama Arif. Udah gitu Bokap sering pinjem kalo butuh kerja cepet. Bisa modyar gw kalo ketauan mereka"

"Hahahaha iya juga ya. Yaudah lo jaga baik-baik aja deh. Nanti ceritain aja pas pulang"


Bel tanda istirahat selesai pun berbunyi. Popi dan Mia masuk ke kelas. Namun, dikelas Popi nggak bisa konsentrasi. Dia teringat perlakuan adiknya sewaktu di kamar mandi. Kepikiran sampe pulang.


"Eh Popi. Lo utang cerita ya sama gw" kata Mia

"Iya gw ceritain di rumah gw tapi" kata Popi

"Ada si Oom nggak di rumah?" tanya Mia dengan maksud Papanya Popi

"Ada kok. Dia nggak kerja"

"Duh bakalan basah nih gw kayanya. Dengerin cerita elo sama Veri plus ngeliat si Oom" kata Mia

"Ngaco loe ah!" kata Popi


Papanya Popi memang postur cowok idaman ABG-ABG SMA. Putih, ganteng, badan atletis terjaga meskipun sudah memiliki anak 2, dan ramah sama teman-teman gadis Popi yang berkunjung. Hampir semua teman-teman gadis Popi yang berkunjung terpesona sama sosok Papa.

Singkat cerita, merekapun tiba di rumah.


"Papa, aku pulang" kata Popi setelah membuka pintu

"Eeeh gadis kesayangan Papa udah pulang. Gimana di sekolah?" kata Papa keluar dari kamar hanya dengan kaos v-neck ketat dan celana pendek tanpa celana dalam lagi. Sontak saja bikin Popi kaget dan Mia salah tingkah

"My God kontol bokap gw gede juga" kata Popi dalam hati setelah melihat area kejantanan Papanya

"Poooop bokap lo nggak pake sempak. Kontolnya nyeplak Pop" bisik Mia ke Popi. Mia panik

"Baik kok Pap. Peluk dong Pap" kata Popi sengaja manas-manasin Mia

"Duh anak Papa ini. Sini peluk" dan kemudian Popi dan Papanya berpelukan. Popi dan Papa saling menekan hingga Popi bisa merasakan kontol Papanya mengeras, dan Papa dapat merasakan toket ranum Popi

"Damn kontol Papa gede juga" pikir Popi

"Toket anak gw gede juga" pikir Papa

"Yaudah Popi keatas dulu ya Pap" katanya sambil berlalu

"Iya. Papa di kamar ya"


Popi dan Mia pun naik tangga ke kamar Popi di lantai 2. Mia langsung menginterogasi Popi.


"Sialan lo manas-manasin gw ya tadi?" kata Mia

"Iya Mia sayang hehehehe" jawab Popi

"Terus gimana? Kerasa nggak? Kasih tau dong!" tanya Mia penasaran

"Dua kata aja ya" Popi menunda-nunda

"Iya cepetan" Mia nggak sabaran

"Gede. Banget" kata Popi

"Anjir ini mah belom mulai cerita udah becek gw"

"Haha yaudah yuk masuk" kata Popi mempersilakan Mia masuk kamarnya


Merekapun duduk di kasur Popi. Setelah rebahan dan minum, Mia langsung to the point minta cerita Popi dan Veri.


"Mulai lah cepetan!"

"Iya iya. Jadi gini. Sekitar sebulan lalu gw mau bikin surprise ke Veri. Gw ngedadak aja main ke apartemenya bawa kue. Gw dikasih kunci serep sama Veri jadi gw masuk aja. Pas gw di depan kamarnya gw denger suara mirip suara desahan gitu. 'Ah oh ah oh. Fuck. Yeah.' gitu. Gw samperin dan agak kebuka sedikit pintunya. Si Veri lagi coli Mi! Coli! Dan itu pertama kali gw liat kontolnya dia"

"Terus lo gimana Pop?" tanya Mia

"Gw kaget awalnya. Pengen gw gebrak kagetin aja. Pengen gw marahin. Tapi..." kata Popi terpotong

"Tapi apa?" tanya Mia penasaran

"Tapi di sisi lain gw nggak mau Mi. Memek gw basah ngeliat dia coli gerakin tanganya naik turun kontolnya. Gw sange ngeliat dia coli Mi. Apalagi di akhir-akhir pas mau ngecrot dia nyebut nama gw. 'Ah oh terus goyang. Ganti gaya sayang. Aku doggy aja. Terus. Terus. Aku keluar. Aku keluar! Aaaaaaarrrrggghh Popiiiii sayaaaaang aaaaaarrrggghh' terus muncrat pejunya Mi. Banyak. Pas dia ke kamar mandi buat bersihin kontolnya gw masuk pelan-pelan dan liat di komputernya dia kebuka foto gw. Dia coli pake foto gw dan ngebayangin ngentotin gw"

"Terus terus?" tanya Mia yang tambah sange

"Gw pura-pura nggak tau aja Mi. Tapi lama-lama nggak tahan juga gw. Akhirnya gw coba goda-goda aja. Gw pernah ke apartemenya nggak pake bra. Pentil gw nyeplak. Dia nggak protes, cuma nggak bisa lepas pandanganya dari pentil gw. Gw juga pernah minta pangku sama dia pas nonton DVD di apartemenya. Dan dia ngaceng pas gw duduk di pangkuanya. Akhirnya dia nggak tahan juga dia bilang dia horny tiap liat gw. Awalnya gw jual mahal. Gw cuma kasih ciuman bibir sama cupang. Tapi lama-lama kok gw yang gatel. Akhirnya gw tunjukin aja toket gw. Gw bisa liat dia takjub banget sama toket gw. Sempet bengong sebentar ngeliat toket gw tapi abis itu diremes abis toket gw. Dikenyot pentil gw sampe basah memek gw"

"Gw jadi ikutan basah nih Pop" kata Mia sambil memegang selangkangannya

"Hahaha apalagi gw waktu itu. Dia mau turun ke memek. Cuma gw tahan. Pelan-pelan. Dia paham dan sampe puas dia mainin toket gw. Setelahnya dia mohon-mohon sama gw buat ngirimin foto telanjang full naked. Gw nolak terus sampe akhirnya foto pake bra sama celana dalem. Gw setuju. Gw kirimin beberapa. Sampe akhirnya gw gerah juga dan gw kirimin topless. Cuma toket aja yang gw tunjukin."

"Gw masturbasi juga nih Pop lama-lama denger cerita lo" kata Mia

"Silakan aja mainin memek lo Mi. Buka tuh rok sama celana dalem lo. Kocok terus memek lo sampe squirt" tantang Popi

"Bangsat lo emang Pop. Mentang-mentang pernah liat gw squirt. Yaudah gw masturbasi sambil bayangin si Oom deh" kata Mia sambil membuka semua pakaiannya tanpa kecuali.


Posisi Mia sudah siap tempur. Tangan kiri di toket, tangan kanan di memek. Siap meraih orgasme melalui cerita Popi bersama Veri


"Puncaknya ya kemaren itu. Gw dateng ke apartemenya. Gw udah bawa lingerie sexy gw yang emang gw siapin buat Veri. Gw ngobrol-ngobrol awalnya biasa sampe akhirnya nyerempet kesitu dan mulai ciuman nafsu. Akhirnya gw izin ke kamar mandi buat ganti lingerie. Begitu keluar gw bisa liat Veri makin nafsu liat gw pake lingerie dan mulai brutal banget narik gw ke tempat tidur buat ciumin seluruh badan gw. Apalagi setelah gw bilang 'Hari ini aku milikmu. Pake aku sesukamu'"

"Ah fuck enak banget!" desah Mia yang asik masturbasi

"Veri mulai dari bibir, ke leher, terus toket gw juga diabisin sama dia. Turun ke perut dan ke memek gw. Dia jilat itu memek gw dengan nafsunya. Gw serasa melayang-layang. Puas mainin badan gw, dia narik kepala gw buat nyepong kontolnya. Gw sepongin kontolnya sambil gerak maju mundur. Sesekali ujung kontolnya gw jilat. Veri keliatan nafsu banget dan akhirnya dia tarik kontolnya dan ngecrot di toket gw"

"Aaaaah enak pasti tuh. Anget peju di toket. Peju si Oom di toket gw" kata Mia membayangkan Papa ngentotin dia

"Gw bilang 'Kok dikeluarin sayang? Aku belom digenjot. Memek aku menunggu kontol kamu' dan kemudian gw beranjak ke kamar mandi buat bersihin toket gw dari peju. Keluar kamar mandi, Veri udah ngaceng lagi dan siap tempur. Dia bilang 'biar aku puasin memek kamu sayang. Aku udah lama menantikan memek kamu' sambil narik gw. Karena gw mau tantangan, gw bilang 'rekam ya sayang' dan gw ambil hp gw terus gw kasih Veri untuk direkam. Dia kembali ciumin gw, mainin toket, mainin memek gw biar gw sange. Baru pas dia masukin kontolnya dia sadar kalo gw udah nggak perawan. Dia bilang 'kamu udah nggak perawan ya?' dan gw jawab 'i...iya' lalu dibalas 'dasar perek, gw mau lo jadi perek gw. Nggak usah sok suci sayang-sayangan. Lo perek gw' dan gw digenjot dengan brutal. Tapi nafsuin. Enaaaaaak banget. Berbagai gaya. Dia nggak ngentotin gw dengan kasih sayang, tapi dengan nafsu. Berkali-kali gw dibilang perek tapi gw justru makin nafsu dibilang begitu. Setelah beberapa gaya dan gw beberapa kali orgasme akhirnya Veri ngecrot di muka gw. Itulah hari Minggu yang menyenangkan di apartemen Veri"

"AAAAAAAAARRRRRGGGHHH! Pas banget gw squirt. Basah deh tuh kasur lo Pop" kata Mia yang barusan meraih orgasme dan squirt.

"Nggak apa-apa. Udah gih bilas sana" saran Popi

"Oke sayangku" kata Mia sambil mengecup pipi Popi


CKLIK. Suara rekaman yang dimatikan. Terdengar suara laki-laki tertawa kecil dari balik celah pintu yang agak terbuka.


"Akhirnya gw dapet apa yang gw butuh buat ngentotin elo"


Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Kayanya menarik nih. Awal awal udah bikin naik.

Mejeng di pejwan dlu
 
wow...sesepuh semprot bikin cerita,wajib di pantengin nih!
ijin nongkrong di pejwan sesepuh:Peace:

ditunggu lanjutannya:beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Huweeh... ini Room nya asli panas bangett.. bakalan susah ngadem disini mah... :pandaketawa:
 
Cerita yang menjanjikan,,,,
Pembukaan yang lumayan panas,,
Semoga lancar sampai tamat
:beer:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd