Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Nur Nasirah Nazri

Status
Please reply by conversation.
Wah kalau lanjut jadi cerbung donk
 
Wah kalau lanjut jadi cerbung donk

Nah ini.... demen aku. Ini namanya TS Cerdas. :jempol:


Jangan dengarkan komentar member-member ****** yang nggak paham rules.

Kalau memang mau di lanjut ada baiknya PM Mod untuk dipindahkan ke SF Cerbung atau SF daun muda.

Salut buat TS.
 
Nah ini.... demen aku. Ini namanya TS Cerdas. :jempol:


Jangan dengarkan komentar member-member ****** yang nggak paham rules.

Kalau memang mau di lanjut ada baiknya PM Mod untuk dipindahkan ke SF Cerbung atau SF daun muda.

Salut buat TS.

Wah ane jadi tersanjung hu... :angel:
 
Seperti baru berjinak-jinak... cubaan yg baik bisa mengolah semula bahasa.
 
Bimabet
POV Nur

Pasca percumbuan singkat yang berakhir dengan ejakulasi Ismail kami berdua tertidur pulas, dengan kondisi kami berdua telanjang hanya jilbabku saja yang masih tersisa. Kami tak sempat untuk bersih-bersih terlebih dahulu ke kamar mandi, hanya ceceran air mani yang mengenai pahaku kubersihkan dengan tisu. Mungkin saking lelahnya karena dari pagi-pagi kami melaksanakan resepsi pernikahan kami.

Aku sudah terbangun sementara dengkuran suamiku masih terdengar. Aku menngingat kembali kejadian tadi malam. Dimana pertama kalinya tubuhku disentuh lelaki. Aku merasakan sensasi yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Vaginaku terasa berdenyut-denyut enak, namun suamiku sudah mencapai puncak duluan sehingga aku belum mencapainya. Tapi aku bersyukur juga selaput daraku belum ditembus, kata orang-orang sakit sekali. Ah, bodohny aku, cepat atau lambat pun pasti akan robek, ini tinggal soal waktu saja.

14566533_1795297044091230_3321361281591541760_n.jpg

Maulida

Aku pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi besar dan membersihkan badanku. Untungnya dari kecil aku sudah terbiasa mandi saat subuh seperti ini. Selesai mandi akupun mengeringkan diri dan kembali memakai baju serta berdandan. Aku tak ingin terlihat kucel di depan suamiku, ini sebagai bentuk baktiku padanya juga.

Oh ya sekarang aku tinggal di rumah suamiku. rumah yang sangat besar dan megah. Tentu wajar dia punya rumah semegah ini mengingat harta dan jabatan yang dia punya. Kami tidak hanya tinggal berdua, namun bersama anak dan menantunya. Suamiku hanya mempunyai anak semata wayang dari istrinya yang sudah meninggal, Farid namanya. Istrinya bernama Maulida. Mereka berdua masih tinggal bersama suamiku, bukan karena mereka tak mampu beli rumah sendiri. Suamiku cukup sukses mewariskan kemampuan usaha dan dagangnya kepada Farid, sehingga Farid pun sukses mengelola anak perusahaan suamiku. Sementara Maulida bekerja sebagai karyawati di sebuah bank. Mereka berdua tinggal di rumah suamiku karena tempat kerja mereka dekat dan juga tidak ingin suamiku kesepian. Ya di masa tua ini dimana harta dan jabatan sudah sangat cukup yang diperlukan tinggal kasih sayang dan kepedulian dari orang sekitar. Makanya saat suamiku ingin menikahiku mereka berdua setuju dengan alasan mudah-mudahan aku bisa mengurus suamiku di hari tuanya.

14709466_354348104905907_4826603858341920768_n.jpg

Farid dan Maulida

Agak lucu memang, aku sekarang menjadi ibu tiri dari Farid dan mertua dari Maulida. Padahal usia mereka berdua di atasku. Farid 27 tahun sementara Maulida 24 tahun, mereka udh dikaruniai anak berumur 1 tahun yang sangat lucu, namanya Kiara. Farid kuakui laki-laki yang cukup tampan, sementara istrinya juga cantik. Mereka berdua serasi dan bahagia. Tentu sangat berbeda denganku yang mempunyai suami yang sebenarnya lebih layak jadi ayahku atau mungkin kakekku.

*****

"Abang, bangun udah mau subuh nih." ujarku membangunkan suamiku.
"Ahh.. masih setengah jam lagi juga." ujar suamiku tidak mau dibangunkan.
Aku terus mencoba membangunkannya namun dia tetap tak mau bangun. Padahal aku sudah siap memakai mukena kesayanganku. Aha, aku punya ide yang sedikit jail, namun mungkin akan berhasil. Dengan perlahan tanganku memegang penisnya yang lemas, lalu mulai mengurut dan mengocoknya. Wow, dengan seketika langsung menegang. Terlihat ekspresi mukanya agak berubah, lalu tiba-tiba dia terbangun dan kaget.

"Aaaahh... Nur... Kamu ngapain?" ujar suamiku.
"Hihihi... Habis abang sih susah dibangunin, yaudah Nur kocok aja biar bangun." ujar Nur sambil menggoda.
"Aaahhh.. Nur.. Kamu pandai, baru aja semalam diajarin sekarang sudah bisa menyenangkan suami."ujar suamiku sambil merem melek keenakan.
"Abang kalau mau keluar bilang ya. Nur dah cantik gini nanti harus bersih-bersih lagi kalau kena air mani abang." pintaku.
"Aaaahhh.. iya Nur, sini abang pengen cium dan remas-remas nenen kamu." pinta suamiku.
Aku pun pindah mendekat, lalu suamiku menciumku dan meremas-remas payudaraku dari balik mukena. Tanganku tak berhenti mengocok-ngocok penisnya.
"Aaaahhh... aaaahhhh.. Nur, abang mau keluar.." dengan sigap aku ambil sapu tangan yang ada didekatku, lalu air mani yang memancar aku halangi dengan sapu tanganku. Huft, telat sedikit saja bisa mengenai mukenaku.
"Iiihhh,,, abang kok udah keluar lagi, belum 2 menit lho... hihi." tanyaku menggodanya.
"Habis kamu cantik banget sih Nur, abang kan jadi gak tahan." ujarku.
Dalam hati aku hanya menggerutu bahwa itu hanya alasan saja, aslinya memang staminanya cuma segitu.
"Yaudah abang mandi dan bersih-bersih dulu gih, bau tahu." ujarku.
"Siap sayangku, makasih ya servicenya." ujar suamiku dengan muka mesum.

****

Setelah menunaikan kewajiban kepada Sang Pencipta kami pun kembali diam di ranjang. Kepalaku kusandarkan di dada suamiku sementara suamiku mengelus-ngelus kepalaku. Aku mengenakan jilbab kaos dan piyama, sementara suamiku mengenkan sarung dan kaos oblong. Kemesraan kami menghangatkan subuh hari yang dingin saat itu.

13327357_548071085365062_3910560511560567706_n.jpg

Nur

"Nur, lanjutkan yang tadi malem yuk." ujar suamiku.
"Eh, maksudnya?" tanyaku pura-pura polos.
"Tadi malam kan abang keluar duluan. dan Nur belum mencapai klimaks, Subuh ini abang akan pecahin perawan kamu dan buat kamu klimaks. Gimana?" Tanya suamiku.
"Ehhh... terserah abang aja, Nur sebagai istri ya ikut kemauan suami." ujarku.
"Nah bagus ayo.." suamiku segera beranjak dariku karena tidak sabar.
"Tapi tunggu bang, nanti kayak tadi malem lagi, abang keluar duluan lagi." ujarku.
"Hihihi.. tenang aja, abang ada strategi khusus, kamu tinggal pasrah dan mendesah seerotis mungkin ya" ujar suamiku dengan nakal.
"Iihhh.. abang... awas ya nanti kalau keluar duluan lagi." ujarku.

[POV Ismail]
"Nur, kita telanjang lagi ya, tapi jilbab kamu jangan dibuka, kamu lebih seksi kalau pakai jilbab." ujarku.
Aku kemudian segera membuka sarung, kaos oblong dan cdku. Sementara Nur membuka piyama, cd dan branya. Nur kubaringkan di atas ranjang besar, lalu aku mulai ciumi dia sambil rema-remas payudaranya.
"mmmhhh... aaahhh... mmmuacchh... aaahhh... mmmhhh" ciuman kami berlangsung dengan sangat bernafsu, Nur sudah lebih pandai dari sebelumnya. Terasa payudara Nur sudah muli mengeras, tanda di sudah terangsang, Putting Nur tegang.
"Nur abang mau nyusu ya," pintaku. Nur mengangguk saja, aku mulai kembali menyusuri inci demi inci payudara indahnya.
"Hhhhmmm.. slurp... slurp... Aaahhhh kamu makan apa sih Nur, empuk dan indah banget susu kamu.." pujiku.
"Aaaahhh... abang... aaaaahhhh... aaahhhh..." Nur mengeluarkan desahn-desahan kecil yang membangkitkan birahi. Aku terus memainkan payudaranya membuat batangku mengeras dengan maksimal.
"Nur, abang sekarang yang akan memuaskanmu." ujarku.
Setelah puas dengan payudara, aku kemudian turun ke bawah, aku buat kedua kakinya mengangkang, lalu aku pndangi memeknya yang rapi dari jembut.
"Iiiihhh... abang jangan diliatin gitu. Nur malu." ujar Nur.
Kulihat memeknya masih berupa garis tipis, pantas saja tadi malam sangat sempit kurasa jepitan memeknya.
"Nur, kamu kalau mau teriak atau mendesah ga usah ditahan ya." ujarku.
"Iya abang.." ujar Nur dengan raut yang agak tegang.

Aku menggesekkan jempolku ke memeknya, lalu aku menemukan itilnya. Aku mainkan itilnya yang sudah keras. Aku mainkan dengan perlahan namun dengan ritme yang tetap.
"Aaaahhh.. abang... abang.... Nur diapain... aahhh enak..." Desahan Nur mulai setengah berteriak.
"Hehe... ini service abang buat kamu Nur, pokoknya nikmati aja.." ujarku.
"Abang... abang.. aaaahhh.. aaaahhhhh....." teriak Nur.
Aku pun lalu menjilat memek Nur, terlihat mulai keluar cairan pre-cum, aku menjilatnya dengan semakin kencang, terkadang diselingi dengan permainan jariku.
"Abang... abang... aaaahhh.... Nur mau pipis... aaaahhh.." ujar Nur sambil berteriak.
"Tahan Nur jangan dulu pipis.. tahan sayang.." ujarku membuat Nur semakin tersiksa..
"Abang.. iihhhh... Nur udah gak tahan... Abang.... Abang......!!!!!!!" aku pun spontan agak menghindar, dan ternyata cairan cinta Nur menyemprot cukup jauh. Ah, pemandangan yang indah, Nur squirt dihadapanku. Terlihat Nur masih menikmati sisa-sisa orgasmenya.

"Gimana Nur? Enak kn?" tanyaku.
"Aaahhh abang.. Nur lemes. Enak banget." ujar Nur.
"Itu namanya pipis enak Nur. Hihi" ujarku.
"Aahhh.. mau donk pipis enak lagi." ujar Nur.
"Ya nanti abang kasih lagi pipis enaknya. Tapi sekarang abang harus perawani Nur dulu." ujarku.
"Pelan-pelan ya bang, Nur takut" ujar Nur.
"Tenang Nur, sakitnya cuma sebentar, habis itu enak." ujarku berusaha menghiburnya.

Tanpa membuang waktu. segera ku arahkan kontolku ke vaginanya, aku berusaha mengalihkan fokusku agar tidak edi tansil. Lalu perlahan masuklah kontolku ke vaginanya. Wow... wow... ngejepit banget, ah, jangan sampai gagal lagi... Aku pecahkan fokusku dengan memikirikan yang lain. Dan inilah waktunya, dengan agak keras aku hentakkan kontolku, dan bret... Pecahlah selaput dara Nur.
"Aawwwwwww!!!!!! Abang,,,,,, perih..." Nur berteriak, terlihat air mata keluar dari matanya.
Aku mendiamkan sejenak kontolku, "Sabar Nur, tahan ya." ujarku.
Aku mulai memaju mundurkan kontolku, "Aahhh.. abang udah.. sakit abang.. aaahhh" ujar Nur.
"Iya Nur, aaahhh... aaahhh abang keluar Nur" aku pun tidak tahan, lalu air maniku menyemprot memenuhi rahimnya. Aaaahhh aku menikmati orgasmeku. Lalu aku cabut batangku, terlihat darah perawan Nur bercampur dengan spermaku.

"Aaaahhh.. Nur, berhasil juga abang perawani kamu." ujarku sambil tersenyum.
"Ihhh.. abang, sakit banget tahu." ujar Nur.
"Mudah-mudahan benih yang barusan abang kasih segera jadi janin ya Nur." ujarku.
Nur pun tersenyum.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd