Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA ~Nuansa Nyata~ by: gen84

Untuk para pembaca yang baik, ditunggu komentarnya. Kalo ada saran dan koreksi, dengan senang hati saya terima untuk selanjutnya. :alamak:
 
Thx updatenya om

Biasanya cowo yang bingung cari alasan biar bisa tidur bareng seranjang sama cewe, Frans malah down :pandaketawa:
Tapi gak salah juga sih bila imbalan gak ekse Anjani adalah 2 mem*k perawan (kemungkinan Rani juga mau) dan 1 mem*k MILF :pandapeace:
 
Beruntung nya si Frans dikelilingi bidadari2 mesum

Thanks update nya om
 
Beruntung nya si Frans dikelilingi bidadari2 mesum

Thanks update nya om
 
Wow rejeki si franc 3 lobang menanti habis fari singapore.... Lancrot lagi huu
 
Nanti si anjani ngambil perjakanya frans ga ya .... hmmmm
 
mantab ceritanya... mengalir tapi pastii
ga sabar apa yg terjadi di sg
makasih Om......ada saran dan kritiknya? biar tambah ngalir..... ;)
mantap suhu
makasih Om, sarannya dong.....:Peace:
Baru bacaaa....keren nih enak dibacanya...kebetulan ane lulusan IT, jd lumayan nyambung lah...
Serius ini asik....dilanjut yah suhuuu...
Makasih Om kalo asik dibaca..........jadi semangat ane nulisnya.
Thx updatenya om

Biasanya cowo yang bingung cari alasan biar bisa tidur bareng seranjang sama cewe, Frans malah down :pandaketawa:
Tapi gak salah juga sih bila imbalan gak ekse Anjani adalah 2 mem*k perawan (kemungkinan Rani juga mau) dan 1 mem*k MILF :pandapeace:
Karakter Frans kan cowo alim dan bukan petualang Om.......... Om Gandul suka yang mana?:Peace:
Beruntung nya si Frans dikelilingi bidadari2 mesum

Thanks update nya om
Ok Peli....... suka cewe yang mana ente?
Wow rejeki si franc 3 lobang menanti habis fari singapore.... Lancrot lagi huu
Hehehe, dapet lobang rejeki ya Om? :cendol:
Nanti si anjani ngambil perjakanya frans ga ya .... hmmmm
kita liat aja mas........
Nunggu up dong
Kentang goreng kie

Segera............. malam ini :Peace:
Lanjut hu ......
Semangat
Makasih Om......:cendol:
 
Bantuin sundul dong......
 
Terakhir diubah:
terus suhu bikin mama jadi lebih binal
nanti malah hamil duluan dia
 
Bimabet
Ch 11. Singapura

~~~~~Sebelumnya~~~~~


"Frans, kamu kan sahabat adikku. Kamu juga kuanggap adikku. Aku yakin kamu akan sopan dengan mbak. Gak usah khawatir. Itu tempat tidurnya juga besar. jadi bisa untuk dua orang.", tuturnya sambil menunjuk pada tempat tidur yang ada di dekat jendela keluar.

Frans yang masih lugu itu, mau tidak mau hanya menurut saja akhirnya. Tapi perasaan tidak enak mulai menyelimuti dirinya. Terbayang-bayang wajah Kayla dan Ratih di pelopak matanya. Dia tidak ingin menghianati wanita-wanita pujaan hatinya.

"ayo sanaaa........ kamu mandi duluan gih........... abis mandi kita cari makan dan jalan-jalan."

"iya mbak.........", dengan nada lemah Frans menjawabnya. Tiba-tiba tidak semangat dirinya bersama wanita ini. Anjani cantik. Cantik dan matang sebagai wanita karier. Yang jadi masalah, akankah dia bisa menolak kalau digoda Anjani?


~~~~~Selanjutnya~~~~~


Setelah selesai, Frans keluar dari kamar mandi.

"Sambil nunggu aku mandi, kamu nonton aja dulu Frans........ada banyak channel bagus kok...." seraya masuk ke dalam kamar mandi.

"ehhh, iya mbak......"

Frans memencet remote TV ditangannya. Di pencet nya satu satu tombol itu. Dia pun heran, karna tidak pernah melihat siaran TV yang berbahasa Inggris. Palingan di Jakarta hanya siaran RCTI, SCTV, INDOSIAR, AnTV dan semacamnya. Digantinya satu persatu channel siaran itu, dan muncul lah film yang membuat dia terkesima. TV itu sekarang sedang menampilkan film erotis.

Frans kaget dengan tampilan itu. Seketika dia gugup dan melihat tombol remote TV untuk mengecilkan volume suaranya. Di lihatnya ke arah kamar mandi, dan dia merasa agak tenang karna Anjani masih mandi di dalam. Film itu sedang menampilkan film semi erotis. Seorang pemuda sedang berciuman mesra dengan wanita yang lebih tua. Saking asyiknya dia menonton, lupa situasi Anjani akan segera selesai mandi. Anjani yang baru keluar dari bathroom, hanya tersenyum ketika melihat Frans terpaku dengan film erotis itu.

"ehmmm...... ehmmmm.......", kata Anjani sambil mengeringkan rambutnya.

Frans yang mendengar itu terkejut, dan langsung panik memencet tombol remotenya. Dan memindahkan siaran.

"santai aja Frans...... gak usah gugup. Kamu kan sudah dewasa. Nonton gituan kan bukannya kamu suka?", ujar Anjani tersenyum.

"ehhh...... anu mbak..... tadi hanya liat-liat aja.", kata Frans malu karna itu.

Sambil masih mengeringkan rambutnya sebahu dan digosok-gosok supaya segera kering, dia duduk di samping Frans.

"coba film yang tadi Frans, mbak pengen liat. Sambil nunggu rambut ini kering.....", pinta Anjani dengan nada lembut.

"ehhh..... malu mbak....... "

"kok malu, orang cuma nonton kok. "

Frans pun dengan ragu-ragu, mencari siaran tadi. Dan..........

'uhhhh, ahhhh.....shhhh......fuck me......please babe...." Ohhhh, ternyata siaran itu sudah menampilkan adegan vulgar yang mengundang mata mereka tersihir.

Frans mencoba untuk memindahkan channel lagi, tapi dilarang Anjani....

"udahhh, kamu tenang aja disamping mbak nonton..... emangnya kamu belum pernah ya begituan?", sergah Anjani melarang Frans mengganti channel lain.

Sambil melirik Anjani yang masih harum selesai mandi, Frans hanya menggeleng.

"bohong kamu belum pernah?", kata Anjani tak percaya.

"bener mbak, saya belum pernah......", kata Frans meyakinkan.

Adegan itu pun terus memperlihatkan ciuman dan gerakan-gerakan persetubuhan, sementara Frans sudah tidak tenang duduknya. Anjani sesekali melirik Frans dan tersenyum. Anjani mengambil remote dan mematikan TV itu.

"ayooo, kita cari makan...... kalo mau nonton lagi, ntar habis pulang.", ujar Anjani sambil mengajak Frans. Frans hanya menarik nafas setelah terhenti melihat adegan panas tadi.

Mereka pun segera turun dari hotel. Begitu mereka menelusuri jalan Orchard Road, Anjani menggandeng tangan Frans. Frans kaget dengan hal itu, tapi dia tidak berani untuk melepas tangan Anjani yang erat menggandengnya. Bau parfumnya yang lembut membuat dia merasa senang dengan wanita cantik ini. Untuk sementara dia bisa melupakan Kayla, Rani dan Ratih di Jakarta.

"kamu mau makan apa Frans?", sambil berjalan Anjani bertanya.

"apa aja mbak, yang penting enak...", jawab Frans dengan semangat. Memang sudah lapar saat itu. Waktu sudah menunjukkan jam 3 sore dan belum makan siang pula.

"tuh ada restoran di pinggir jalan..... kesitu kita", sambil menarik Frans.

Setelah masuk di restoran itu. Pelayan pun memberikan menu mereka. Anjani melihat menu itu dan segera menunjukkan pesanannya.

"aku mau pesan NASI LEMAK...... kamu Frans?", tanya Anjani sambil tersenyum, karna Frans terlihat bingung.

"sama aja deh mbak.........", sahut Frans dengan malu-malu.

"ok we want order two NASI LEMAK and two lemon juice....", pinta Anjani pada pelayan yang berdiri di samping mereka.

"ok, your order will be ready around 10 minutes, mam......" kata pelayan itu dan meninggalkan mereka.

Mereka duduk berhadapan di meja itu, dan Frans hanya terdiam. Anjani pun membuka pembicaraan.

"Frans umurmu sekarang berapa?"

"masih 20 mbak"

"ohhh, kamu beneran masih perjaka?"

Sambil tertunduk malu, dia ragu untuk segera menjawabnya.

"kenapa diam?"

"iya mbak aku belum pernah begituan..." kata Frans tersipu malu. Padahal telanjang dengan 3 wanita sudah beberapa kali. Tapi tidak mungkin dia katakan pada Anjani. Dan memang batang kemaluannya belum pernah masuk ke dalam vagina seorang perempuan.

Anjani yang masih penasaran, mengejarnya dengan pertanyaan lain.

"kalo dengan pacarmu, udah ngapain aja ?"

"mbak, kok aku diinterogasi kaya gini sih?", protes Frans dengan nada kurang suka.

"aku cuma mau tau aja, kalo kamu gak mau jawab ya gak apa-apa....... sorry ya Frans", ucap Anjani akhirnya.

Frans merasa risih dengan pertanyaan Anjani. 'Apa urusannya dia tanya-tanya pacarku. Memangnya dia siapa?', pikir Frans dalam hatinya. Tak lama kemudian pesanan makanan pun datang. Frans yang tidak mood akibat pertanyaan itu, hanya makan dengan tidak semangat.

Anjani memperhatikan raut wajah Frans sambil katanya.........

"Frans, maap ya........ mbak tadi tanya-tanya masalah pribadimu. Aku cuma coba lebih akrab dengan kamu.", sambil di kunyah nya nasi lemak lezat itu.

"gak papa mbak......", kata Frans sambil mencoba tersenyum.

Makanan yang lezat itu pun habis karna lapar. Suasana yang serba salah yang tercipta tidak sengaja itu, membuat Anjani gundah. Dan segera meninggalkan restoran itu.

"Kita jalan-jalan dulu ya Frans.........masih belum gelap."

"iya mbak...."

Mereka pun berjalan menyusuri Orchard Road. Digandengnya lagi tangan Frans........ Frans hanya terdiam. Sesekali buah dada Anjani menyentuh tangan kirinya. Pikiran Frans teringat dengan Ratih. Buah dada Anjani agak berisi, walaupun lebih besar kelihatannya buah dada Ratih. Tangan yang kadang menyentuh dada itu, membuat Frans membayangkan bentuk aslinya di dalam.

"tuhhh, Singapore Exhibition Hall !!!!", tunjuk Anjani di keramaian jalan ke arah sebuah gedung besar.

"apa itu mbak?"

"itu besok tempat pameran komputernya...."

"ohhh...... ", hanya itu jawaban Frans. Otaknya sudah tidak konsentrasi. Tangan Anjani yang erat di sampingnya menekan ke dadanya yang empuk. Diliriknya wanita cantik ini. Hidungnya yang agak mancung, membuat wajah cantiknya lebih menarik. Kulitnya yang putih bersinar di wajahnya menambah keanggunan. Bibirnya yang merah, mengundang air liur laki-laki untuk menciumnya.

Mereka pun segera mendekati taman.

"kita duduk-duduk yuk.......sambil nunggu gelap.", ajak Anjani. Ditariknya tangan Frans untuk duduk di bangku panjang.

Frans hanya mengawasi orang lalu lalang di taman itu. Taman itu ada di pinggir jalan Orchard. Sore-sore rupanya banyak orang keluar untuk jalan dan mencari hiburan di kota itu. Anjani yang duduk di sebelahnya, mengambil tangan Frans, tangannya masuk ke ketiak Frans. Kalau tadi di jalan menggandeng tangannya, sekarang sudah memeluk tangannya. Otomatis tangan Frans lebih merasakan dada kenyal Anjani. Frans melirik Anjani. Wajahnya sekarang disandarkan ke bahunya.

"mbak......kok aku dibikin kaya pacarnya mbak?", tanya Frans hati-hati.

Anjani mendongak keatas, menatap wajah Frans, dan tersenyum mesra.

"aku suka kamu Frans........ gak boleh?"

"mbak, aku sudah punya pacar....... "

"waktu kita sebelum ke Glodok, inget ngak..... kamu bilang mau juga jadi pacarku?", tanya Anjani pelan.

Mendengar itu Frans pun teringat dengan candaannya sebelum pergi ke Glodok.

"mbak, kan aku bilang kalo seumuran..... ", jawab Frans memastikan.

"kalo teman tapi mesra...... mau juga kan?", tanya Anjani menggoda.

Tangan Frans yang masih menempel ketat dada kanan Anjani, di tambah omongan barusan, membuat Frans nafasnya tidak teratur.

"kok diam?", tanya Anjani lagi padanya.

"mbak, siapa sih yang menolak wanita cantik kaya mbak?"

"jadi mau jadi temanku yang mesra?", goda Anjani lagi.

"hmmm gak tau mbak...... aku gak bisa jawab. Mbak cantik."

"mana lebih cantik, pacarmu atau aku?"

Frans bingung mendengar pertanyaan itu. Jawaban nya sulit baginya untuk dikatakan.

"sejujurnya pacarku dan mbak sama-sama cantik. Cuma kalo mbak.......", jawaban Frans tidak segera diteruskan.

"apa Frans?"

"mbak kelihatan lebih dewasa dan matang."

"kalo matang, mau dong menikmatinya?"

"maksudnya mbak?"

"ahhh kamu itu pura-pura bego..... kalo matang kan siap untuk dimakan. Kamu bilang aku lebih matang, berarti cewekmu setengah matang dong?", sambil tertawa Anjani mencoba mencandainya.

"ya, maksudnya mbak lebih matang dan dewasa gitu..... kalo cewek ku kan seumuran aku."

"aku bilang kamu mau gak, menikmati buah yang sudah matang?", kata Anjani lagi sambil menekan dadanya yang padat. Tangan Frans semakin merasa tekanan-tekanan dada Anjani pada tangannya.

"hmmm, malu aku mbak jawabnya....", dengan wajah merah Frans menjawabnya.

"nih, yang ini udah matang banget, baru satu laki-laki yang pernah menikmatinya..... ", sambil ditekannya lagi tangan Frans ke dadanya.

Frans yang merasakan godaan itu, jadi gak karuan. Godaan sudah semakin jelas terasa.

"mbak, kenapa dengan laki-laki itu?"

"Dia selingkuh dengan dengan wanita lain. Dan hanya dia yang pernah merasakan tubuhku Frans."

"Kenapa gak nyari lagi mbak?", tanya Frans penasaran.

"Susah Frans, aku sudah coba dekat dengan beberapa laki-laki. Semuanya mata keranjang. Setiap kutest, mereka gagal."

"Test apa mbak?"

"aku sewa pelacur untuk mentest mereka semua, dan mereka selalu gagal. Mereka tidak bisa pegang kepercayaan."

"Terus, kenapa mbak gak nyari lagi?"

"Ngak gampang Frans. Kadang dari tampangnya aja udah keliatan pemangsa wanita."

"Terus kalo aku gimana mbak?", selidik Frans

Sambil menarik nafasnya, di liriknya wajah Frans disampingnya.

"Kamu baik Frans, mbak bisa liat kamu bukan tipe playboy dan suka memainkan perasaan wanita."

"tau dari mana mbak?"

"Aku bisa liat Frans. Selama ini kamu dengan Donald selalu akrab. Donald kadang cerita, gimana kelakuan kamu. Ditambah lagi kita sudah akrab beberapa minggu ini. Wanita yang sensitif bisa membedakan mana yang mata keranjang dan mana yang menghargai wanita. Kamu serius.... belum pernah begituan dengan pacarmu?", tanya Anjani lagi dengan berbisik lembut di telinganya.

"belum mbak........ ", jawab Frans yang melemah. Sementara batang kemaluannya sudah mulai menegang.

"Perjakamu pasti mau kamu kasih ke pacarmu, iya kan?"

"iya mbak, aku mencintai pacarku. Aku sudah janji akan kasih itu ke dia."

"berarti kalo udah kasih perjakamu, mbak boleh dong ngerasain?"

Pembicaraan yang semakin menjurus itu, membuat burungnya meronta di dalam celananya.

"mbak, aku gak tau mau jawab apa..... "

Anjani semakin tertarik untuk menggoda Frans.

"Kamu gak pengen ngerasain gitu?"

"ya pengenlah mbak.... tapi aku mau kasih perjaka ku sama Kayla."

"kalo mesra-mesra tapi gak dimasukin, mau dong?", tanya nya lagi mendesak.

"gak tau mbak, susah jawabnya.....", jawab Frans memelas. Omongan yang semakin vulgar itu membuat tidak ada jarak lagi di antara mereka.

"ya udah......... kita balik ke hotel yuk, udah mulai gelap.", ajak Anjani dengan mesra sambil menarik tangan Frans untuk berjalan kembali ke hotel.

Sepanjang jalan Anjani masih terus memeluk tangan Frans. Obrolan tadi ditambah dadanya yang sering dia sentuh membuat hati Frans dag dig dug. 'Apa yang akan terjadi nanti di hotel, terjadi ya terjadilah', pikirnya.

Frans merasakan kehangatan di tangan kirinya, karena Anjani terus menggandeng tangannya sepanjang mereka menyusuri jalan pulang ke hotel. Mereka tampak seperti sepasang kekasih. Meski umur mereka terpaut kurang lebih 11 tahun, tidak nampak jauh perbedaan raut wajah mereka. Yang satu ganteng, dan yang satu cantik menggoda.

Ketika lift terbuka, mereka pun masuk dengan santainya. Anjani masih saja tidak melepas tangannya dari Frans. Tak lama lift itu pun tertutup, dan hanya mereka berdua di dalamnya. Lift pun naik perlahan. Dan suasana di dalam lift hening sejenak.

"Frans !!!!"

Frans menoleh kesampingnya. Dan Anjani mencuri ciuman sekejab pada pipi Frans.

"muahhh !!!"

Frans semakin salah tingkah. Tangannya masih menempel ketat menyentuh dada Anjani dan sekarang ditambah lagi ciuman di pipinya. Kemaluannya pun bereaksi dengan aksi Anjani tersebut. Tanpa di duga Frans, Anjani bergerak ke depannya disudut lift itu, dan memegang mukanya. Dan mulut Anjani pun mencium dengan lembut bibir Frans. Frans yang masih gugup, hanya terdiam tidak membalas. Tapi lidah Anjani terus menari-nari di mulutnya dan menghisap bibir bawahnya dengan gigitan kecil. Sementara penisnya sudah menegang, dan akhirnya dia tidak tahan dengan lumatan Anjani yang sangat menggairahkan itu. Dibalasnya lumatan Anjani dengan ciuman yang tidak kalah hot nya. Sementara dada Anjani sudah rapat menempel di dada Frans.

Klingggg !!!!!

Lift sudah sampai di lantai 53. Anjani melepas ciumannya dan menyeka bibirnya sebentar. Sambil tersenyum nakal, katanya......

"hebat ciuman mu Frans....... jadi pengen lagi.......", katanya sambil menarik tangan Frans menuju kamar mereka.

Frans berjalan agak risih, karena burungnya sudah mengeras sejak mulai ciuman di lift tadi. Anjani sadar dengan hal itu, dan menggodanya..........

"Ada yang menggangu celanamu ya?", sambil disentuhnya sedikit selangkangannya, Anjani meraba sepintas menggodanya.

"ihhh mbak, ini gara-gara mbak sih.....", kata Frans sambil menjauhkan tangan Anjani dari depan celananya yang menggembul.

"iya....... mbak janji tanggung jawab deh....", sambil membuka pintu kamar mereka dengan kunci magnetnya.

Frans pun segera duduk di bangku kamar di depan TV. Anjani menuju lemari tempat pakaian mereka disimpan. Tanpa malu, Anjani mengganti bajunya perlahan. Frans yang melihat dari samping hanya menelan air liurnya. Kelihatan Anjani semakin ingin menggoda Frans. Dibukanya BH hitamnya. Dan dengan hanya celana dalamnya, dia memakai gaun tidur yang disediakan hotel.

"Frans....... ganti pakaian mu........ masa pake itu mau tidur juga?"

"ehhh iya mbak....... ", sambil dia mengambil celana pendeknya dari tas, bermaksud mau menggantinya di kamar mandi.

"udah disini aja gantinya...... gak usah malu Frans !!!", ajak Anjani

"malu mbak......", sahutnya sambil masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah mengganti pakaiannya, segera dia keluar.

"Frans !!!! pake baju tidur itu yang digantung dong..... masa pake celana pendek !!!"

"ga papa mbak pake ini aja...."

"ehhh dibilangin...... pake baju tidur itu tuh !!! biar rileks....... gak usah pake baju dan celana. Pake kolor nya aja." ujar Anjani bersemangat.

Frans pun karna baru kali ini dia tidur di hotel bintang 4, hanya menurut saja. Dia hendak kembali mengganti pakaiannya dengan baju tidur di kamar mandi. Anjani membiarkannya saja. Frans keluar lagi dari kamar mandi, dengan baju tidur yang sudah dia ikatkan. Anjani yang sudah ada di tempat tidur dari tadi hanya tersenyum melihatnya.

"Sini Frans, duduk di tempat tidur aja sambil nonton.....", ajak Anjani dengan lembut.

Frans pun menghampiri Anjani dan duduk menyender tempat tidur itu. Anjani mencari siaran film yang tadi sempat mereka tonton, tapi tidak menemukannya.

"Frans, channel yang tadi kok gak nemu, coba kamu cariin dong", sambil menyodorkan remote TV padanya.

"Channel yang mana mbak?", tanya Frans pura-pura bego.

"itu yang tadi kita tonton sebelum pergi.....", sahut Anjani

"ohhh, mbak suka ya film porno?"

Anjani yang mendengar pertanyaan itu, memutar badannya dan katanya......

"emang kamu gak? buktinya tadi kamu bengong ngeliat film tadi?", tantang Anjani seperti meledek.

"ehhh iya mbak....... bentar ya kucariin", dengan malu-malu dia pencet tombol remote itu untuk menemukan channel erotis tadi.

Dan akhirnya muncul lah channel tadi. Terlihat ada kejar mengejar dalam film. Sepertinya film itu film aksi.

"Frans, bener yang ini tadi channel nya?"

"iya mbak, ini channel nya...... mbak kok seperti gak sabar pengen liat adegan telanjang?", ledek Frans sambil tertawa.

Anjani yang mendengar itu, langsung mengambil bantal di senderannya, dan memukul kepala Frans. Frans sambil tertawa, mengelak ke samping. Kembali Anjani pukul lagi dengan bantal berkali-kali.

"ampunnn mbak...... bercanda."

"awas kamu ya....... kucium lagi ntar, baru tau rasa.", dengan canda Anjani kembali duduk menyender.

Frans sambil masih terkekeh-kekeh, memencet remotenya kembali. Dan muncul lah film erotis di hadapan mereka. Rupanya Frans hanya bercanda dengan channel tadi.

"sialan kamu ya....... mainin mbak......", katanya dengan nada sewot pada Frans di sampingnya.

"mbak, jangan marah marah..... ayo kita tonton."

"euhhh ihhh", jewer Anjani pada pipinya.

"aduhh sakit mbak....... nonton aja kali..... "

Akhirnya mereka pun terdiam ketika adegan erotis itu terlihat. Seorang pria bule sedang mengoral wanitanya. Dan wanitanya juga sedang mengoral penis si laki-laki. Si pria menghisap dan menjilat kemaluan si wanita. Si wanita pun tidak kalah ganasnya menghisap dan memasukkan penis besar si bule ke dalam mulutnya.

Anjani melihat dengan tegang adegan itu. Frans apalagi, dia tersihir dengan tontonan dewasa itu. Dengan mata sendu, Anjani menahan gejolak gairahnya. Frans tidak terlalu terpengaruh, karna baru saja kemarin spermanya habis dikosongkan oleh Ratih, calon mertuanya. Tangan Frans di pegang Anjani di sampingnya. Di remasnya tangan Frans. Frans terdiam sambil tetap matanya tertuju pada TV.

Setelah 10 menit melihat adegan erotis itu, tiba-tiba Anjani bicara..........

"Frans, matiin aja TV nya.... pusing aku."

"ohhh, ok mbak", dan TV pun dimatikan saat itu juga.

Anjani segera turun dari tempat tidur ke kamar mandi. Dan tak berapa lama kembali naik duduk di tempat tidur.

"Frans, kita cerita-cerita aja yuk sebelum tidur.", sambil membaringkan tubuhnya di samping Frans.

"ok mbak...... cape seharian."

"ok...... mau bahas apa kita?"

"mbak tadi basah ya? jadi bersihin dulu di kamar mandi..... "

"sok tau kamu !!!!", sambil ditojor nya kepala Frans.

"hehehe, gak mau ngaku nih si mbak..... ", kata Frans sambil memiringkan kepalanya ke arah Anjani.

Anjani pun memiringkan kepalanya dan tersenyum.....

"ehhh, iya deh.....mbak tadi basah banget Frans."

"udah pasti lah mbak....... adegan kaya gitu bikin tegang."

"kamu juga tegang ya Frans?"

"ahhh si mbak pake nanya lagi?"

"kamu tadi kenapa nanya?"

Frans tersenyum melihat wajah cantik itu tersenyum.

"iya deh........ sama sama nanya"

"Frans, boleh nanya yang tadi lagi ngak?"

"yang mana mbak?"

Anjani diam sebentar, dan merapikan bantal di kepalanya.

"tadi sebelum kita makan kan mbak nanya sama kamu"

"yang mana yah, gak ingat mbak"

"kamu udah ngapaian aja sama Kayla?"

Frans terdiam, dipandanginya wajah cantik itu lagi. Seandainya belum punya pacar, sudah pasti dia mau dengan Anjani. Wanita karir dan mapan. Cantik mempesona. Apalagi hidungnya Anjani sangat seksi di mata Frans.

"kok diem sih !!!", ujar Anjani sambil meniupkan nafasnya ke muka Frans.

"ehhh, iya mbak...... "sambil tergagap dijawabnya.

"cerita dong, mbak pengen tau"

"pacaran kami biasa aja mbak."

"kenapa kamu belum perawanin dia? atau dia udah ngak perawan?", selidik Anjani.

"dia masih perawan kok mbak", ujar Frans sambil memiringkan kepalanya ke arah Anjani.

"tau darimana kamu?"

"aku liat sendiri...... dia masih perawan."

"hmmm, ketahuan kamu ya....... jadi kamu suka bermesraan tapi gak dimasukin ya?", dengan nada menggoda Anjani mendekatkan kepalanya pada Frans.

"ehhh, iya mbak. Jadi ketahuan deh..... Pinter nih nih mbak jebak aku."

"Frans, kamu gak tertarik sama mbak?"

"mbak, mbak itu cantik banget. Aku juga tertarik sama mbak. Terus terang tubuh mbak juga bagus dan proporsional. Tapi aku gak bisa mbak. Aku sudah komitmen untuk setia sama Kayla."

"kalo cuma cium boleh kan.......... dan peluk mbak?", tanya Anjani memelas.

Frans terdiam lagi, di pandanginya wajah cantik yang sudah dekat di kepalanya. Bau harum wanita ini pun membuat kelaki-lakiannya tergoda. Dan ajakan Anjani tidak bertahan lama. Frans mendekatkan bibirnya sementara mereka masih tidur berhadapan samping menyamping. Begitu bibir itu menyatu, Anjani menutup matanya. Frans menggeser tubuhnya lebih dekat merapat dan tangan kanannya memeluk dari samping.

"hmmmm, shhh.....shhhhh...."

"shhh, slrruppp, hmmm uahhh.......shhhh..... Frannsss.........", desah Anjani menikmati lumatan bibir Frans padanya. Kurang lebih lima menit bibir mereka saling menghisap dan menjilat. Bertukar air liur dan terkadang lidah mereka saling menjelajah mulut.

"mbak, boleh kupegang dada ini ?", tanya Frans dengan lembut.

Tanpa menjawab, Anjani membuka bagian atas pakaian tidurnya. Dan membimbing tangan kanan Frans untuk membelai dada montok itu.

"kamu laki-laki kedua, setelah mantanku......"

Sambil membelai dada indah itu, Frans memilin puting susu yang sudah menegang. Bibirnya kembali sesekali mencium Anjani diantara bicara mereka.

"mbak, kalo aku belum punya kekasih, aku gak akan bosan dengan dada indah ini. Setiap hari pasti kukulum dan kusedot puting yang bikin gemas ini.", ujar Frans sambil menghisap dan menyedot puting susu yang sudah kemerahan dipilin-pilin tangan Frans.

"Frans, kamu mau kan bikin mbak bahagia malam ini?", tanya Anjani menatap sendu.

"mau aja mbak, tapi aku gak mau masukin punyaku mbak. Dengan senang hati aku mau bikin mbak orgasme, tapi untuk yang satu itu, maaf mbak...... aku gak bisa.", jelas Frans sambil menatap wajah cantik itu.

"ok, aku gak mau maksa kamu. Mbak senang kamu bisa jaga janji...... ", dan tangan Anjani pun bergerak ke arah bawah. Tangannya masuk disela-sela baju tidur Frans. Dipegangnya batang kemaluan Frans dari luarnya.

Frans menatap wajah cantik itu, kemudian melumat bibir Anjani lagi dengan bernafsu. Sementara tangan Anjani sudah membelai-belai batang keras itu. Frans pun sambil setengah duduk berpangku tangan dengan tangan kirinya menikmati belaian tangan Anjani. Dan kembali Frans menjilati dada Anjani dan tangan satunya meremas dada kirinya.

Dengan lembut, Anjani menoleh pada Frans dengan tatapan berharap, katanya.........

"Frans........ mau jilat mbak punya?"

"mau mbak cantik....... aku dari tadi udah pengen malah...... "

"ayo sayang, mbak pengen banget.... udah basah banget nih", katanya lagi dengan suara manja.

Frans segera bangkit dari samping Anjani. Dibukanya gaun tidur itu. Tinggal CD yang masih menempel.

"kamu yang buka sayang...... ", pinta Anjani dengan mesra.

Celana dalam putih itu pun dibuka. Paha jenjang yang indah itu pun memperlihatkan vagina yang indah. Vagina itu bersih dari bulu-bulu. Sepertinya baru dicukur, sebelum berangkat ke Singapura. Terlihat lendir di sekitar vagina itu membasahi lobang kemerahan.

"mbak, kok bersih banget memeknya?"

"iya Frans, sengaja dicukur buat kamu...... "

Frans pun mendekatkan bibirnya. Lidahnya pertama menyentuh klitoris dan mencium dengan lembut. Lidahnya menari-nari dan menyeka lendir yang semakin membanjiri di sekitar lobang merah itu. Kedua tangannya memegang pantat Anjani dari bawah. Dan dengan tekanan tangannya, dia bisa menikmati vagina Anjani dengan maksimal.

"ouuhhhhhhh, Fransss......... auhhhhhh ....... enakkkk bangettt........ terussss ......... jangan.... berhentiiiii ........ ", desah Anjani menikmati lidah Frans di lobang vaginanya.

"sayangggg....... sambil masukin jarimu........ ", pinta Anjani lagi sambil melihat Frans yang sibuk mengoral vaginanya dengan sabar.

Frans pun memasukkan jarinya ke dalam vagina itu. Dikeluar masukkan jarinya perlahan, sambil mulutnya masih menjilati klitorisnya. Anjani merasakan rangsangan yang hebat. Dan kedua tangannya meremas dadanya untuk menambah sensasi rangsangan.

"ouhhhh....... Frans........ pinterrrr kamuuuu.......... aku mau keluar.....", dan lendir agak banyak keluar dari dalam lobang vagina itu. Frans menjilati lendir-lendir disekitarnya sampai kering dan ceracau Anjani mengakhiri orgasme nya kemudian.

"uhhhhh....... enak Frans...... makasih ya sayang...... "

"iya mbak...... sama-sama.", jawab Frans sambil membaringkan tubuhnya disamping wanita itu. Anjani tergolek lemas setelah orgasmenya.

"giliran kamu Frans, sini......... ", ujar Anjani mau bangkit dari tidurnya.

"ntar aja......... mbak baring aja dulu. ", sergah Frans sambil tangannya memegang tubuh telanjang itu untuk kembali berbaring.


***(^^^)***


Sementara itu di waktu yang sama, Kayla dan Rani sedang berbincang-bincang tentang lepas perawan mereka.

"Kay, kamu udah siapin yang diperluin untuk pertama kali?"

"Mau siapin apa? Tinggal masukin aja burung nya, abis itu belajar goyang deh", jawab Kayla sambil tertawa mesum.

"Emangnya kamu udah siap siap untuk hamil langsung?"

Sejenak Kayla berpikir.........

"iya ya...... bego banget aku...... untung kamu ingetin sayyy....... makasih !!!", diciumnya pipi sahabatnya itu.

"Ran, perlu berapa biji ya kondom dibeli?"

"ya beli aja satu pack dulu Kay...... siapa tau aku juga mau ntar. Kalo kamu keliatan enak, aku juga mau Kay.......", ujar Rani dengan senyum sumringah.

Kayla menatap sahabatnya itu......

"beneran kamu mau juga?", tanya Kayla penasaran.

"kalo enak kenapa ngak? Kalo liat film biru, rasanya jauh lebih enak dibanding cuma dijilat dan dibelai belai".

"iya Ran, kalo nanti kita udah sama-sama bolong, kita bisa bebas untuk bercinta dengan Frans."

"tapi kamu gak keberatan kan berbagi cowo mu dengan aku?"

"ngak Ran....... kalo kamu bahagia, aku juga senang kok.", jawab Kayla dengan manisnya.

Rani pun mendekati Kayla.............

"ayo ke kamar Kay....... aku mau jilat punyamu. mau memekmu dan dadamu yang sekel !!!", seru Rani bersemangat menarik tangan Kayla.

Mereka segera meninggalkan ruang santai ke kamar Kayla. Dan setelah saling membuka pakaian mereka, mereka segera duduk berhadapan di tempat tidur. Rani menyodorkan mulutnya, dan disambut dengan lumatan Kayla yang gemas. Saling menjilat bibir dan melumat. Dan tangan mereka saling memainkan dada nya yang ranum. Kayla meremas dan memilin dada Rani. Sebaliknya Rani pun demikian.

"shhhh, slurppps...... shhh...... eughhhh...... erhhhh...... enakkkkk Ran........ ", desah Kayla.

"iya sayanggg...... shhhh hmmm eghhhh shhh seghhh slurpps", desah Rani juga sambil bibirnya masih memainkan lidah Kayla untuk kadang dihisap.

Setelah merasa bosan, dan lendir di vagina mereka sudah banjir, Kayla mengajak untuk aktivitas lebih lanjut.

"Ran....... memekmu kasih sama aku, dan kamu jilat punyaku.......", ajak Kayla untuk gaya 69.

Rani pun mengarahkan badannya di atas tubuh montok Kayla. Diturunkan pantatnya yang putih mulus itu. Dan bibir Kayla segera menyambut belahan vagina Rani yang sudah banjir dibasahi lendir disekitarnya. Rani pun mengaduh geli...........

"auwwww........ shhhh ...... enakkkkk Kayyyy......... ", kata Rani dengan nada lirih. Dan Rani pun tidak mau kalah, di ciuminya vagina kemerahan dengan rambut-rambut tebal itu dengan gairah. Dilebarkannya bibir vagina Kayla, dan sepanjang belahannya di cium dan dihisap dengan kuat.

"oughhhhh...... Raniiiii, lobangku kau apain sayangggg", kata Kayla setengah menjerit.

Keduanya benar-benar sudah lupa diri, dan tidak sadar kalau Ratih sedang ada di depan pintu kamar.

"waw...... mereka betul-betul sedang dilanda nafsu muda. Apa si Frans tau kalau mereka berdua suka begini ya.", pikir Ratih dengan ragu. Dia tidak ingin mengganggu ritual mereka. Dan segera meninggalkan pintu kamar itu.


***(^^^)***


"Frans giliranmu sayang...... !!!", dengan lembut Anjani mengajaknya.

"mbak, kita kan besok ke pameran. Masih banyak waktu kok. Lagian udah cape kita satu hari ini", ujar Frans disampingnya.

"kamu yakin gak mau dikeluarin sekarang?"

"ngak mbak, tenang aja....... aku nenen aja yah...... dada mbak itu bikin aku pengen isep-isep sampe puas.", kata Frans sambil mengarahkan mulutnya ke dada Anjani.

"nihhhh sayang..... isep sepuasnya...... ", sambut Anjani sambil menyodorkan kedua dadanya.

Sambil setengah berbaring disampingnya, Frans melumat dada kanan Anjani dan tangan kanannya meremas-remas dada kirinya. Sambil menutup matanya, Anjani menikmati perlakuan itu dengan pasrah. Tangannya pun bergerak ke vaginanya yang sudah mulai basah lagi. Dan klitoris itu pun digosok-gosok dengan jarinya.

"Frans....... 69 yukkkk", rengek Anjani kemudian.

Frans menghentikan lumatannya dan remasannya.

"mbak, simpan buat besok pagi. Aku gak yakin bangun pagi tanpa jilat-jilatan lagi.", kata Frans sambil menarik selimut mereka.

"padahal memekku udah basah lagi loh, pengen dibelai sama lidahmu......", ujar Anjani dengan pandangan genit.

Keduanya pun tertidur sambil berpelukan didalam selimut dalam keadaan telanjang.

Jam 5 pagi, Frans terbangun. Karna merasakan penisnya geli-geli enak. Dan dilihatnya Anjani sedang mengoral batang kemaluannya dengan bergairah.

"udah bangun sayanggggg...... shhh slurpppp ahhh hsshhh?", sambil masih mengulum penis yang belum tegak sempurna berdiri.

Frans menikmati oral pagi itu...... sambil menutup matanya dia menikmati jilatan Anjani. Sesaat kemaluannya yang sudah mengeras terhenti dari jilatan liar wanita itu. Dan kepala penisnya seperti menyentuh cairan hangat. Ketika matanya terbuka dan terlihat Anjani berusaha untuk memasukkan penisnya ke dalam vagina yang sudah basah itu.


~~~~~Bersambung~~~~~
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd