Part4
GALAU
Sore itu hujan turun semakin deras, sesekali terdengar suara gemuruh petir yg bersautan, tidak ada isyarat bahwa hujan akan berhenti dalam waktu dekat.. kuperhatikan perempuan di hadapanku, meringkuk mengapit lenganku di selangkangannya, matanya terpejam, dadanya naik turun terengah2.. setelah kurasa cukup dia menikmati orgasmenya, kudekati kepalanya ku belai rambutnya sambil ku tiup dan sesekali ku kecup keningnya, sejurus kemudian aku bangkit, duduk dan menarik lenganku dari selangkangannya, dia membuka matanya menatapku sayu, kujilati jari tengahku yg basah oleh cairan cintanya sambil menatapnya, dia bergidik dan membuang muka.. setelah itu ku berdiri dan membuka celana jeansku, memelorotkannya hingga terlepas sebelah kaki, menyisakan CD yg menggunduk penuh, aku tidak melepaskan pandanganku padanya, dia pun memandangku sambil sesekali mencuri2 pandang kearah selangkanganku.. aku berbaring lagi disebelahnya, membuka CD ku dan taraaa, mencuatlah si anderson, aku cukup PD dengan dia, ga terlalu panjang, hampir 17cm, dan diameter sekitar 6cm, dengan palkon meruncing dilengkapi 2 tasbih tertanam di kulit atas.. ku kocok pelan, membuat gerakannya se erotis mungkin, sambil ku tatap matanya tajam.
Dia bangkit duduk bersimpuh disamping pahaku (memang kita bersebelahan) kemejanya acak2an, jilbabnya entah kemana, ikatan rambutnya juga berantakan, berkali2 dia mengganti tatapannya, menatapku, lalu ke kontolku, balik menatapku, lalu balik lagi ke kontolku, dalam tatapannya ku lihat ada kebimbangan, yaa galau tapi sange, dilema, seolah malaikat dan setan sedang saling bujuk.. "pegang deh yang" pintaku untuk mengocok si anderson, dia hanya menggelengkan kepalanya, tatapannya masih sayu "ayo atuh yang sebentar aja, Oia kamu pernah nyepong?" Pintaku memelas, dia hanya diam dan kemudian berdiri merapikan kemejanya, dan meraih jilbabnya.. "lah? Laaah? Ko jadi gua yg kena kentang" makiku dalam hati, "yang kamu ko gitu, jgn gitu dong, udh enak ditinggalin gitu aja" keluhku padanya, "maksud mas?" Jawabnya sambil mencari jarum pentul.. jujur aku sedikit emosi dibuatnya, "kamu udh keluar langsung pergi gitu aja, minimal tanggung jawab lah, maunya enak sendiri, egois" aku bangun dan duduk, "loh emang aku minta? Kamu yg mulai mas, kamu yg mancing2 aku, tanggung jawab apanya, enak aja" dia berdiri didepan cermin merapikan jilbabnya.. lah tai, ko malah ngaco begini, aku yg kepalang sange, langsung menghampirinya yg sedang memasang jarum pentul di bawah dagunya..
Jujur aku emosi, tapi aku masih menahannya, sabar wan sabar.. ku pegang pinggulnya dengan kedua tanganku, kupeluk dari belakang "ayolah jgn gini sama masnya, kocokin aja atau sepongin ya, tega bgt sama mas" ujarku, "GAK", "kalo kata aku gak ya enggak ngerti gak sih, udh mas pulang aja, aku masih ada kerjaan harus buat laporan" sambil melepaskan tanganku dari pinggangnya, tapi aku tetap bertahan dalam posisi itu, dia mendorong punggungnya dan berbalik menghadap ke arahku "mas jgn macem2 ya aku bisa teriak dan laporin mas" ancamnya, aku yg kepalang sange sudah tidak bisa berfikir apa2, di otak ku hanya eue eue dan eue wkwkwk, ku hiraukan ancamannya, ku dorong tubuhunya mepet ke meja tv, ku cium bibirnya, ku remas toketnya, dia berontak, memukulku menjambaku, tapi tidak berpengaruh, jelas tenagaku jauh lebih besar, kemudian ku gendong dia dan ku bawa ke ruangan belakang (kamar tidur) ada 2 tumpuk kasur busa disitu, ku jatuhkan diriku dan dirinya ke kasur itu, ku buka paksa jilbabnya, ku cupang lehernya, dia menjambaku "brengsek kamu mas, binatang kamu" makinya padaku.. ku angkat roknya, ku tarik paksa leggingnya, dia tetap berontak tapi sekali lagi tenagaku jauh lebih besar, sadar akan perbedaan kekuatan kami, dia tidak berontak, hanya memukuli dada dan baju ku, sambil menahan selangkangannya agar tidak terbuka lebar.. ku arahkan kontolku ke memeknya, ku gesek itilnya, kulihat dia menangis terpejam, menggigit bibirnya "mas masukin ya yang" dia hanya terdiam memalingkan wajahnya terpejam dan ada air mata yg mengalir melewati hidungnya.
Blessssss, kontolku masuk sepenuhnya ke dalam lubang surganya, tidak terlalu sulit menembusnya, memang kondisi yg sudah sangat basah plus udh pernah turun mesin 1x masih rapet dan ngegigit, tapi yg bikin aku takjub, ovariumnya rendah, baru 3/4 masuk udh mentok, ajibbbbbb parah pokonya borrrr.. kurasakan otot pahanya kencang, ku peluk sambil kubisikan telinganya "nikmatin ya sayang, santai aja jgn tegang" dia hanya diam, dan perlahan mulai lemas pasrah, tidak lama kemudian, kedua tangannya melingkar dileherku, pahanya diangkat menjepit pinggulku, setiap hentakan kakinya pun mendorong pantatku, seolah ingin lebih dalam, "oke udh jinak" batinku.
Sekitar 15 menit kemudian, "masssss udh yaahh, perih punyaku" racaunya, kami tidak berganti posisi, paling hanya aku yg berubah dari bangun atau menindih tubuhnya.. aku berhenti sesaat, mengangkat kakinya, menggesernya menyamping, ku angkat lagi kakinya sebelah dan kumasukkan lagi kontolku dari belakang, "dia melenguh kebelakang, meraih kepalaku menjambak rambutku dan menariknya ke depan, kami berciuman sangat panas.. ciuman kami terlepas, dia melihat ke arah selangkangannya yg sedang di gempur oleh kontolku, "massshhh jgn didalem yacch" "masssh awas jgn didalem keluarnya" kembali meraih kepalaku dan menciumku, seolah tau kalo aku hampir mencapai klimaks, satu, dua, tiga, hentakan keempat ku hentak jauh lebih dalam dari sebelumnya, ciuman kami terlepas "eeergggghmmmm" aku mengerang panjang seperti kesurupan, Neva menurunkan kakinya yg sebelah kanan dan merapatkannya, lalu mengehntakan pantatnya kebelakang, kontolku jadi lebih terjepit, aaaarggghhhh shiiitttt sensasi terbaik selama aku ngeue, srrrtt srrttt srrt, semburahn spermaku memenuhi rahim Neva, kuremas pelan toketnya, sesekali kupelintir putingnya yg tegang kecoklatan, dia menarik kepalaku dibelakangnya dan menengok kearahku sambil berbisik "mas knp didalem? Aku lagi masa subur" mampus !!!
To be continued
GALAU
Sore itu hujan turun semakin deras, sesekali terdengar suara gemuruh petir yg bersautan, tidak ada isyarat bahwa hujan akan berhenti dalam waktu dekat.. kuperhatikan perempuan di hadapanku, meringkuk mengapit lenganku di selangkangannya, matanya terpejam, dadanya naik turun terengah2.. setelah kurasa cukup dia menikmati orgasmenya, kudekati kepalanya ku belai rambutnya sambil ku tiup dan sesekali ku kecup keningnya, sejurus kemudian aku bangkit, duduk dan menarik lenganku dari selangkangannya, dia membuka matanya menatapku sayu, kujilati jari tengahku yg basah oleh cairan cintanya sambil menatapnya, dia bergidik dan membuang muka.. setelah itu ku berdiri dan membuka celana jeansku, memelorotkannya hingga terlepas sebelah kaki, menyisakan CD yg menggunduk penuh, aku tidak melepaskan pandanganku padanya, dia pun memandangku sambil sesekali mencuri2 pandang kearah selangkanganku.. aku berbaring lagi disebelahnya, membuka CD ku dan taraaa, mencuatlah si anderson, aku cukup PD dengan dia, ga terlalu panjang, hampir 17cm, dan diameter sekitar 6cm, dengan palkon meruncing dilengkapi 2 tasbih tertanam di kulit atas.. ku kocok pelan, membuat gerakannya se erotis mungkin, sambil ku tatap matanya tajam.
Dia bangkit duduk bersimpuh disamping pahaku (memang kita bersebelahan) kemejanya acak2an, jilbabnya entah kemana, ikatan rambutnya juga berantakan, berkali2 dia mengganti tatapannya, menatapku, lalu ke kontolku, balik menatapku, lalu balik lagi ke kontolku, dalam tatapannya ku lihat ada kebimbangan, yaa galau tapi sange, dilema, seolah malaikat dan setan sedang saling bujuk.. "pegang deh yang" pintaku untuk mengocok si anderson, dia hanya menggelengkan kepalanya, tatapannya masih sayu "ayo atuh yang sebentar aja, Oia kamu pernah nyepong?" Pintaku memelas, dia hanya diam dan kemudian berdiri merapikan kemejanya, dan meraih jilbabnya.. "lah? Laaah? Ko jadi gua yg kena kentang" makiku dalam hati, "yang kamu ko gitu, jgn gitu dong, udh enak ditinggalin gitu aja" keluhku padanya, "maksud mas?" Jawabnya sambil mencari jarum pentul.. jujur aku sedikit emosi dibuatnya, "kamu udh keluar langsung pergi gitu aja, minimal tanggung jawab lah, maunya enak sendiri, egois" aku bangun dan duduk, "loh emang aku minta? Kamu yg mulai mas, kamu yg mancing2 aku, tanggung jawab apanya, enak aja" dia berdiri didepan cermin merapikan jilbabnya.. lah tai, ko malah ngaco begini, aku yg kepalang sange, langsung menghampirinya yg sedang memasang jarum pentul di bawah dagunya..
Jujur aku emosi, tapi aku masih menahannya, sabar wan sabar.. ku pegang pinggulnya dengan kedua tanganku, kupeluk dari belakang "ayolah jgn gini sama masnya, kocokin aja atau sepongin ya, tega bgt sama mas" ujarku, "GAK", "kalo kata aku gak ya enggak ngerti gak sih, udh mas pulang aja, aku masih ada kerjaan harus buat laporan" sambil melepaskan tanganku dari pinggangnya, tapi aku tetap bertahan dalam posisi itu, dia mendorong punggungnya dan berbalik menghadap ke arahku "mas jgn macem2 ya aku bisa teriak dan laporin mas" ancamnya, aku yg kepalang sange sudah tidak bisa berfikir apa2, di otak ku hanya eue eue dan eue wkwkwk, ku hiraukan ancamannya, ku dorong tubuhunya mepet ke meja tv, ku cium bibirnya, ku remas toketnya, dia berontak, memukulku menjambaku, tapi tidak berpengaruh, jelas tenagaku jauh lebih besar, kemudian ku gendong dia dan ku bawa ke ruangan belakang (kamar tidur) ada 2 tumpuk kasur busa disitu, ku jatuhkan diriku dan dirinya ke kasur itu, ku buka paksa jilbabnya, ku cupang lehernya, dia menjambaku "brengsek kamu mas, binatang kamu" makinya padaku.. ku angkat roknya, ku tarik paksa leggingnya, dia tetap berontak tapi sekali lagi tenagaku jauh lebih besar, sadar akan perbedaan kekuatan kami, dia tidak berontak, hanya memukuli dada dan baju ku, sambil menahan selangkangannya agar tidak terbuka lebar.. ku arahkan kontolku ke memeknya, ku gesek itilnya, kulihat dia menangis terpejam, menggigit bibirnya "mas masukin ya yang" dia hanya terdiam memalingkan wajahnya terpejam dan ada air mata yg mengalir melewati hidungnya.
Blessssss, kontolku masuk sepenuhnya ke dalam lubang surganya, tidak terlalu sulit menembusnya, memang kondisi yg sudah sangat basah plus udh pernah turun mesin 1x masih rapet dan ngegigit, tapi yg bikin aku takjub, ovariumnya rendah, baru 3/4 masuk udh mentok, ajibbbbbb parah pokonya borrrr.. kurasakan otot pahanya kencang, ku peluk sambil kubisikan telinganya "nikmatin ya sayang, santai aja jgn tegang" dia hanya diam, dan perlahan mulai lemas pasrah, tidak lama kemudian, kedua tangannya melingkar dileherku, pahanya diangkat menjepit pinggulku, setiap hentakan kakinya pun mendorong pantatku, seolah ingin lebih dalam, "oke udh jinak" batinku.
Sekitar 15 menit kemudian, "masssss udh yaahh, perih punyaku" racaunya, kami tidak berganti posisi, paling hanya aku yg berubah dari bangun atau menindih tubuhnya.. aku berhenti sesaat, mengangkat kakinya, menggesernya menyamping, ku angkat lagi kakinya sebelah dan kumasukkan lagi kontolku dari belakang, "dia melenguh kebelakang, meraih kepalaku menjambak rambutku dan menariknya ke depan, kami berciuman sangat panas.. ciuman kami terlepas, dia melihat ke arah selangkangannya yg sedang di gempur oleh kontolku, "massshhh jgn didalem yacch" "masssh awas jgn didalem keluarnya" kembali meraih kepalaku dan menciumku, seolah tau kalo aku hampir mencapai klimaks, satu, dua, tiga, hentakan keempat ku hentak jauh lebih dalam dari sebelumnya, ciuman kami terlepas "eeergggghmmmm" aku mengerang panjang seperti kesurupan, Neva menurunkan kakinya yg sebelah kanan dan merapatkannya, lalu mengehntakan pantatnya kebelakang, kontolku jadi lebih terjepit, aaaarggghhhh shiiitttt sensasi terbaik selama aku ngeue, srrrtt srrttt srrt, semburahn spermaku memenuhi rahim Neva, kuremas pelan toketnya, sesekali kupelintir putingnya yg tegang kecoklatan, dia menarik kepalaku dibelakangnya dan menengok kearahku sambil berbisik "mas knp didalem? Aku lagi masa subur" mampus !!!
To be continued
. .!!
