Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT MY LOVE JOURNEY - By Tio12TT (Repost)

Bimabet
Pas, ane nge-up episode dimana boski muncul,

Ane jd kepikiran, apa mesti ane buat "side story tentang boski" di ini thread

atau

bikin thread baru "My Love Journal 2 " bahas tentang kisah cinta boski,

karena menurut ane kisah hidup boski bs seru kl diangkat..


Gmna nih menurut para bapers...

Apa perlu ane buat vote u ini??
Silahkan suhu @D 805 KI dibuat kisah tersendiri mungkin dari awal sampai Boski nikah sama sintha.
Ane kira reader pada setuju

Salam semprot.
 
a . . . ampun om ts :ampun: jangan dibayangin, ane masih polos om belum ngerti begituan:sendirian:
buahaha...

winda punya perawan ya suhu, jadi punya nilai tawar tinggi juga kalo reza sampe kilaf
tau aja om yang masih disegel mahal harganya..

Silahkan suhu @D 805 KI dibuat kisah tersendiri mungkin dari awal sampai Boski nikah sama sintha.
Ane kira reader pada setuju

Salam semprot.

sebenernya bukan kisah sendiri om, emang waktu itu kita dah bahas sama om tio

untuk memasukan kisah cinta donni, boski, winda di dalam cerita ini,

banyak pokoknya mulai siapa reza itu, yang ternyata orang tua Reza yang ada sangkut pautnya dengan ortu Leva

dan konflik lainnya antara leva dan Reza hingga mereka bahagia

. tapi entah kenapa om tio berubah pikiran lalu memotong cerita.

jadi boleh dikatakan garis besar cerita Boski alias Rizki ini emang dah ada tinggal ngembangin aja..

jadi bukan semata mata ane mo buat kisah Boski, ane hanya meneruskan dan mengembangkan kisah Boski aja.

Duh laper nih baca cerita ini
Terima kasih pada penulis asli cerita ini dan terima kasih kepada @D 805 KI yang sudah merepost cerita ini :jempol:
sama sama om

Duh duh jadi ikut :galau:

Cerita sungguh :jempol: ..

stok tisu masih ada om..!!
 

---My Love Journey ---
By Tio12TT











Chapter 25






"Haii bangun."

Terdengar Sayup-sayup suara memanggil diriku, Suara nya lembut dan merdu terdengar. Aku mencoba untuk membuka kedua bola mata ku untuk mengetahui asal suara itu.

"Di mana aku?."

Aku melihat sebuah bayangan cahaya putih tepat berada di hadapan ku, cahaya nya sangat terang sehingga aku tak mampu menatap kearah cahya itu.

"Bangun lah sudah saat nya engkau kembali."

"Siapa kamu? Dan di mana aku!!."

Aku menengok ke sekeliling arah, aku melihat hamparan padang rumput hijau yang sangat luas. Tempat ini sangat terasa asing bagi ku.

"Tempat mu memang bukan di sini, ini sudah waktu nya engkau kembali ke tempat yang seharusnya engkau berada."

"Berdiri lah."

Tubuhku terasa bergerak sendiri mengikuti perintah suara itu, hingga kini aku berdiri tegap menghadap ke arah cahya itu.

"Arahkan tangan mu ke depan, sentuh lah aku!."

Aku mencoba untuk mengangkat satu tangan ku dan merentangkannya ke arah depan, dengan perlahan ku dekatkan tanganku untuk menyentuh cahya itu. Tiba-tiba cahaya itu bersinar sangat terang, membuat aku tak bisa melihat apa pun di sekitar ku.

Tubuhku terasa terbang melintasi suatu alam yang tak pernah ku lihat sebelum nya, sampai aku merasa tubuh ku di baringkan di suatu tempat. mata ku terpejam dan kini semua kembali dalam kegelapan.







--- ooo ---






Mentari pagi sudah mulai terbit dari tempat peredarannya, terlihat burung-burung terbang dan berkicau di langit. Udara pagi ini cukup sejuk, belum terkontaminasi asap polusi kendaraan bermotor. suasana di rumah sakit pada pagi hari ini masih tampak sepi, belum banyak kegiatan aktifitas pelayanan yang di lakukan.



TTTRRREETTTTTTTTTT !!!

Pintu kamar tempat Reza di rawat terbuka.


"Good morning cintakuu."Ucap Winda.


Jam menujukkan pukul 07.00 pagi terlihat Winda sangat bersemangat Untuk menjaga Reza pada hari ini, dengan kepergian Leva ke singapura untuk mengurus urusan Bisnis mamah nya membuat Winda mendapatkan kesempatan lebih banyak untuk dekat dengan Reza.


Winda berjalan masuk kedalam ruangan kamar Reza, dengan langkah pelan Winda membawa sebuket bunga dan persel buah di tangan nya. Winda tersenyum manis ke arah Reza, di tatap lah wajah Reza dalam-dalam lalu Winda mendekat ke arah Reza.



"Reza aku datang, aku di sini untuk mu."

Lalu Winda menaruh buket bunga dan parsel buah yang ia bawa di atas meja kecil tak jauh dari posisi tempat tidur Reza, setelah itu Winda duduk mengahadap ke arah Reza.


"Akhirnya aku punya kesempatan bisa berdua dengan mu." Ucap Winda sambil mengelus rambut Reza.

"Zaa aku Cinta banget sama kamu."

"Rasa cinta ku ini melebihi rasa cinta Leva kepada mu."

"Tapii, kenapa kamu acuh kan aku za."

"Asal kamu tau Za aku lebih hebat dari pada Leva, Lebih!"

"Leva hanya membawa pengaruh buruk bagi mu, dan kenyataan nya sekarang Leva ninggalin kamu dia lebih mementingkan urusan pribadi nya dari pada kamu."



Lalu Winda membaringkan tubuh nya di samping Reza, di tatap dan di usap lah wajah Reza dengan penuh perasaan. Winda sangat bahagia bisa sedekat ini dengan Reza.


"I love u Reza." Ucap Winda sambil menatap wajah Reza."


Winda membuka masker oksigen yang Reza kenakan, lalu winda mendekat kan wajah nya ke wajah Reza yang masih terpejam dan Winda Mengarah kan bibir nya menuju bibir Reza....


Muuuuaaacccchhhhh :*


Cukup lama Winda mencium bibir Reza dengan penuh perasaan, Setelah merasa puas perlahan Winda menarik Bibir nya dengan perlahan. setelah itu Winda memeluk tubuh Reza dengan erat.



"Ahhhh Rezaa sungguh bahagia nya aku hari ini." Ucap Winda sambil memeluk tubuh Reza dengan erat.

"Tapi kamu kapan sadar nya sih Za, ayo bangun lah cinta aku ingin melihat diri mu lagi."Winda memeluk tubuh Reza dengan penuh perasaan.


Suatu hal di luar dugaan terjadi Tiba-tiba jari tangan kiri Reza sedikit bergerak, Winda belum menyadari pergerakan jari tangan Reza. Alat Electrocardiography (ECG) yang berada di sisi samping dekat kepala Reza mulai berbunyi Normal, nilai angka tingkat kesadaran Reza mulai bergerak menuju titik Composmentis atau menuju titik kesadaran normal.

"Aaarrrrgghh." Reza sedikit mengeluarkan Suara dan menggerakkan kepalanya.


Winda sangat terkejut menyadari Reza sedikit mengeluarkan Suara dan menggerakkan kepalanya, Dengan perasaan yang terkejut Winda bangkit dan langsung berlari menuju ruang suster.


"DOKTERR TOLONG!!." Teriak Winda sambil berlari menuju ruang suster.







--- ooo ---







Winda saat ini berada di luar ruangan kamar tempat Reza di rawat, Winda tampak cemas dengan kondisi Reza saat ini. bisa di lihat dari raut wajah dan gestur tubuh yang mengambar kan kecemasan dari dalam diri nya.



"Apakah anda kerabat dari pasien?." Tanya seorang Dokter Wanita kepada Winda yang sedang berdiri di depan pintu kamar.

"Ehh eee saya pacar nya dok, Gimana keadaan pacar saya?." Tanya Winda dengan nada suara sangat khawatir.

"Ohh, mohon anda tenang kondisi pasien di dalam keadaan baik. Pasien sudah sadar dari koma akan tetapi kondisi nya masih belum setabil, untuk itu kami akan melakukan observasi lebih lanjut." Ucap dokter wanita itu kepada Winda.

"Seriussss dokk syukur yaaa Tuhann." Winda sangat gembira mendengar kabar bahwa Reza sudah sadar dari koma.

"Saya harap anda tidak melakukan tindakan yang membuat pasien terganggu karna pasien butuh istirahat total, dan saya belum mengetahui kondisi apa yang akan terjadi setelah pasien sadar." Ucap dokter wanita.


"Baik terimakasih dokter."

"Iya sama-sama saya permisi."

Lalu dokter wanita itu pergi berjalan pelan meninggalkan winda seorang diri di depan pintu kamar, Winda dengan perasaan gembira Melangkahkan masuk ke dalam kamar dan langsung menghampiri Reza.


Reza saat ini terlihat sudah dalam keadaan sadar dengan posisi masih berbaring di atas bad rumah sakit, Reza memandang ke arah Langit-langit ruangan akan tetapi tatapan mata nya kosong.




"Reza kamu udah sadar?." Ucap Winda terkejut melihat Reza yang sudah sadar kan diri sambil menatap langit-langit ruangan kamar.


Reza masih belum merespon pertanyaan yang Winda katakan, Reza hanya mengacuhkan pertanyaan Winda dan masih menatap langit-langit kamar.


"Rezaa??." Ucap Winda perasaan karna Reza tak merespon perkataan diri nya.

Lalu Winda berjalan mendekati Reza, setelah itu duduk di kursi kecil yang berada persis di samping ranjang Reza.


Reza menyadari kehadiran Winda yang duduk sambil memandang serius ke arah wajah nya, tiba-tiba Reza menengok kan kepala nya kearah Winda. lalu Reza memandang wajah Winda dengan tatapan kosong.


"hallo Reza, Reza kamu udah sadar??." Ucap Winda sambil melambaikan tangan di depan wajah Reza.


"Siapa kamu?." Tanya Reza dengan nanda suara bingung.


Winda sangat terkejut mendengar perkataan Reza yang seolah tidak mengenali diri nya.

"Aku Winda Zaa Winda kamu gak kenal siapa aku?." Tanya winda.

Reza hanya menjawab dengan gelengan kepala pelan.

"Siapa aku?." Tanya Reza kebingungan.



Kali ini Winda sangat terkejut mendengar perkataan Reza, Winda sangat Shock dan terkejut mendengar perkataan Reza yang tak mengenali dirinya sendiri.

Dengan perasaan tidak menentu, Winda berdiri dan muali berjalan pelan meninggalkan Reza sambil menutup mulut nya dengan satu tangan.



"Jangan-jangan Rezaa." Ucap Winda dalam hati sambil melangkah pelan menuju ruang suster.







--- ooo ---






"Silahkan masuk maaf sudah menunggu." Ucap seorang dokter pria dari dalam ruangan dokter.

Setelah itu Winda langsung masuk kedalam ruangan lalu duduk di kursi menghadap ke arah dokter.


"Perkenalkan Saya Dokter Wahyudi spesialis syaraf dan otak yang menangani pasien bernama Reza, sebelumnya anda siapa nya pasien?." Tanya dokter wahyudi.

"Saya Pacar nya dok, bagaimana kondisi pacar saya saat ini?."

"Ooh... jadi menurut diagnosa saya dari hasil MRI Scan, kondisi luka bekas pendarahan di kepala Pasien sudah membaik akan tetapi.." pembicaraan dokter Wahyudi tiba-tiba terhenti.

"Tapi kenapa Dok?." Winda bertanya dengan nada sangat Cemas.


"Karna hantaman benda tumpul cukup keras tempat mengenai syaraf memory ingatan otak bagian belakang, hal itu akan menyebabkan pasien mengalami amnesia."

"Amnesia?." Tanya Winda dengan nada terkejut.

"Iya Reza mengalami Amnesia retrograde, yaitu jenis amesia yang menyebabkan penderitanya tidak bisa mengingat informasi atau kejadian yang lalu. gangguan ini cenderung mempengaruhi ingatan yang baru terbentuk. Sedang kan pada ingatan yang lama, seperti ingatan masa kecil dan kenangan kenangan indah yang sudah pernah di alami akan sulit di ingat kembali." Ucap dokter Wahyudi.

Winda hanya terdiam pucat mendengar penjelasan yang dokter Wahyudi sampaikan.

"Amnesia itu seperti sebuah komputer yang error datanya tetap ada, akan tetapi sistemnya yang terganggu butuh program khusus untuk memanggil data yang hilang." Ucap dokter Wahyudi.

"Apakah pacar saya akan bisa kembali normal seperti biasa Dok?."

"Saya tidak bisa menjamin akan tetapi kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pemulihan kondisi pasien, dan mohon kerjasamanya kepada pihak keluarga untuk merangsang ingatan pasien."

"Rangsangan seperti apa yang harus di lakukan dok?."

"Yaa contohnya melakukan kembali kebiasaan-kebiasaan yang paling berkesan bagi pasien yang pernah di lakukan, atau mungkin menujukkan tempat atau benda-benda yang memilki nilai history tersendiri."

"Baik Dok saya mengerti."

"Oh iya, satu saran saya jangan pernah terlalu memaksa pasien untuk mengingat itu semua. karana jika terlalu memaksakan akan membuat pasien kebingungan, dan dikhawatirkan pasien tidak akan pernah percaya dengan informasi yang akan di sampaikan. lakukan secara perlahan dengan penuh kesabaran." Ucap Dokter Wahyudi sambil tersenyum ke arah Winda.

Winda hanya terdiam menyimak perkataan yang telah di sampaikan dokter Wahyudi.

"Oke jika sudah mengerti saya permisi dulu." Ucap Dokter Wahyudi sambil bangkit dari kursi kerja.

"Oh iya terimakasih yah Dok." Ucap Winda sambil bersalaman dengan Dokter Wahyudi.

"Oke sama-sama."

Lalu Dokter Wahyudi pergi meninggalkan Winda di ruangan Dokter, tak berselang lama Winda berjalan pelan keluar ruangan menuju kembali ke ruangan kamar tempat Reza di rawat.







--- ooo ---






Winda berjalan pelan kembali menuju ke ruangan kamar Reza, sepanjang jalan Winda memikirkan tentang keadaan Reza saat ini. Pikiran Winda sangat berkecamuk, disisi lain Winda sangat sedih mengetahui Reza saat ini mengalami Amnesia yang membuat ia Lupa dengan jati dirinya dan hal-hal yang telah Reza lalui dan di sisi lain Winda sedikit senang karna Reza akan melupakan hubungannya dengan Leva yang berarti Winda memiliki peluang untuk mendapatkan Reza seutuhnya.

Saat Winda berjalan melewati ruangan suster langkah nya tiba-tiba terhenti, Winda mendengar percakapan seorang Suster yang membuat ia penasaran.



"Aduhhhh Gimana yahh cara nya mendapatkan pinjaman uang dengan cepat, saya sangat mendesak sekali membutuh kan uang." Ucap salah satu seorang Suster dengan nada kebingunan.

"Emangnya ada apa sih buu sampe ibu Riana mendesak membutuhkan uang?." Tanya rekan suster Riana.

"Hemmm jadi anak saya masuk penjara dan jika anak saya mau di bebaskan, saya harus menebus nya dengan uang 70 juta." Ucap Suster Riana sambil memelankan nada bicara nya.

"Hahhh masuk penjara?, kok bisa emang kenapa."

"Hiksss anak saya ketangkap polisi karena terbukti membawa narkoba dan positif terbukti memakai barang haram itu, di sisi lain saya murka dengan anak saya tapi saya tidak mau anak saya sampai masuk penjara. kasian dia masih sekolah masa depan anak saya masih panjang." Ucap suster Riana sambil menghapus air mata yang membasahi pipi nya.

"Yang sabar yah bu Riana saya yakin Pasti ada jalan keluarnya, dan maaf saya tidak bisa membantu apa-apa yaa karana saya hanya seorang Suster biasa dan jabatan saya lebih rendah dari pada ibu Riana yang menjabat sebagai suster kepala di rumah sakit ini."

"Iya tidak apa-apa."


Winda hanya sebentar menguping pembicaraan kedua suster tadi, karna menurut Winda tidak ada yang begitu menarik Winda melanjutkan langkah nya kembali menuju ke ruangan kamar Reza.




Sesampainya Winda di depan pintu ruangan kamar Reza, Winda menatap ke arah Reza yang sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit sambil melihat ke arah jendela kamar.


Reza belum menyadari keberadaan Winda di sekitarnya, dengan langkah pelan Winda berjalan mendekati Reza lalu duduk di kursi kecil di samping ranjang Reza.


"Reza." Ucap Winda pelan.

Reza menyadari kehadiran Winda di belakang nya, dengan gerakan tubuh pelan Reza mencoba membalikkan badan kearah Winda.

"Kamuu wanita yang tadi kan!, Siapa kamu?." Tanya Reza dengan nada kebingunan.

"Kamu benar-benar tidak ingat siapa aku?." Tanya Winda dengan nada lembut.

"Tidak, dan siapa aku kenapa aku bisa di sini?."

"Aku Winda kekasih mu dan nama kamu Reza, kamu mengalami sebuah kecelakaan yang membuat kamu di rawat di rumah sakit ini cukup lama."

"Kamu kekasih aku...nama aku Reza... aku kecelakaan." Reza tampak bingung mendengar informasi yang di sampaikan Winda.

"Iya sayang." Ucap Winda dengan lembut sambil mengusap pipi Reza.


Reza saat ini terlihat sangat kebingungan dengan semua yang telah terjadi.

"Kamu kekasih akuu..aku Rezaaaa dannn AAARGGGGHHHHHHHHHHH!!!." Tiba-tiba Reza berteriak kesakitan sambil memegangi kepalanya.

"Sayangg sayangg kamu kenapa Zaaa udahh udahh jangan kamu paksaa Zaaa jangan." Ucap Winda agak panik melihat Reza mengerang kesakitan sambil memegangi kepalanya.

Lalu Winda memeluk tubuh Reza sambil menyadarkan kepala Reza di dadanya, dengan penuh perasaan Winda berusaha menenangkan kondisi Reza saat ini.



"Zaaa lupakan lah Leva ingat lah selalu diri ku, aku akan selalu mencintai kamu dan menjaga mu." Ucap Winda di dalam hati sambil mengelus rambut Reza dengan lembut.






--- ooo ---






Di salah satu gedung berlatai 40 dengan tinggi mencapai 180 meter yang berada di pusat kota Singapura, terlihat Leva sedang berdiri di depan kaca ruangan kantor sambil menatap lurus ke arah jalan raya. Perasaan Leva saat ini sangat berkecamuk terlihat dari ekspresi wajah nya yang tampak bingung, gelisah, sedih dan rindu tergambar jelas di wajah nya.

Leva sangat merindukan Reza yang saat ini masih berada di rumah sakit di Jakarta, walaupun Leva baru seminggu berpisah dengan Reza akan tetapi waktu seminggu terasa setahun bagi nya. Dengan perasaan Rindu yang tak tertahankan, Leva berusaha menenangkan diri dan duduk santai di Kursi singgasana Tempat ia berkerja.


"Rezaaa akuu sangat merindukan mu." Ucap Leva dengan nada suara sedih.

"Sesungguhnya aku tak bisa berlama-lama jauh dari mu, yaa karna keadaan yang memaksa membuatku harus jauh darimu."

Lalu Leva melirik ke sudut meja kerja yang di tumpukki berkas-berkas dan berbagai macam dokumen, Leva melihat kerah sebuah bingkai foto kecil yang di dalamnya terdapat Foto diri nya dengan Reza sedang berpelukan mesra. Leva memandang foto itu sangat serius, dan tak terasa air mata mulai menetes membasahi pipi nya yang putih dan halus.

"Reza sungguh aku sangat rindu pada mu."Ucap Leva sambil mendekap foto diri nya dengan Reza.

"Huftt.. Apakah kamu sudah sadar sayang."


Lalu Leva menaruh kembali Foto yang tadi iya ambil dari atas meja kerjanya, setelah itu Leva mengambil smartphone dari saku jas wanita yang iya kenakan dan Leva tampak sedang Menelfon seseorang.



"Hallo dengan RS.XXXXXX Jakarta bagian VVIP?."
......

"Iya benar ada yang bisa kami bantu?."

......

"Saya Leva cahaya aprilia keluarga dari pasien atas nama Reza Genta veno, saya mau bertanya tentang perkembangan kondisi pasien Reza apakah sudah ada kemajuan?."

......

"Oh yaa tunggu sebentar, pasien atas nama Reza Genta Veno sudahh................"



TTTTTUTTTTTTTTTTTTTT.....TTTTTUUUUUTTTT


Tiba-tiba sambungan telfon mendadak terputus, Leva sedikit bingung dengan kejadian ini dan saat Leva mencoba untuk menelfon kembali No rumah sakit mendadak tidak bisa tersambung.


"Kok aneh yahh, tiba-tiba sambungan telfon terputus dan gua coba telfon lagi gak bisa hemm." Ucap Leva sambil memikirkan sesuatu.

Saat Leva sedang duduk sambil memikirkan sesuatu, Terlihat sekertaris Leva Masuk ke dalam ruangan sambil membawa Note agenda.


"maaf ibu Leva sudah di tunggu dengan para Dewan direksi di ruang meeting." Ucap sekretaris dengan nada sopan dan penuh penghormatan.

"baik nanti saya kesana kamu duluan saja dan siapkan berkas-berkas yang harus saya tandatangani di ruang meeting."

"Baik bu."

"Oh yahh dan satu lagi kalo di depan saya biasa aja jangan kaku-kaku amat dan jangan panggil saya ibu, apa saya setua itu kah?? saya panggil saja Mbak Leva."

"Ehh iya buu.. ehh mbak Leva hehe"


Lalu sekertaris pribadi Leva pergi meninggalkan Leva menuju ke ruang meeting, sementara itu Leva hanya Diam dan menatap ke layar smartphone Miliknya.



"Kaya ada yang anehh." Ucap Leva dengan nada Curiga.






--- ooo ---






Di lain tempat terlihat terlihat Winda sedang memegang sebuah gagang telepon dan menatap serius ke arah Suster yang tadi sempat ia dengar pembicaraan nya.

Suster itu hanya termenung, melihat tindakan Winda yang tiba-tiba merebut Gagang telepon dari tangan nya.

"lancang sekali anda main merebut telfon yang sedang saya gunakan!." Ucap suster Riana dengan nada marah.

"Huustttt jangan marah dulu saya ingin membuat kerjasama dengan anda." Ucap Winda sambil mencopot kabel sambungan telfon.

"Apa maksud anda!."

"Hemmm..saya tau anda sedang membutuhkan uang, iya kan?."

Suster itu tampak shok dan bingung karna Winda mengetahui urusan pribadi nya.

"Lancang sekali! tau dari mana anda hah!."

"huustt gak usah sewot gitu ah, dan tak penting saya tau dari mana bahwa anda membutuhkan uang untuk menebus anak anda yang sedang di penjara."

Lalu Winda terlihat sedang mencari sesuatu di dalam tas yang ia bawa setelah itu Winda mengeluarkan kartu ATM dan menaruh nya di depan suster Riana.

"Di dalam kartu ATM ini terdapat Nominal saldo yang anda butuhkan untuk menebus anak anda dari penjara."

Suster Riana tampak sangat bingung dan shock atas tawaran yang di jauhkan Winda.

"Apa mau anda?!, dan kerjasama apa yang akan anda buat dengan saya?." Tanya suster Riana dengan nada sangat serius.

"Yaa gampang saya akan menebus anak anda dari penjara asalkan anda mau membantu saya untuk merahasiakan tentang kondisi terkini pasien atas nama Reza yang berada di ruangan VVIP." Ucap winda.

Suster Riana sangat bingung atas tawaran yang di jauhkan Winda, jika ia menerima tawaran Winda di harus siap dengan konsekuensi yang akan timbul jika ia tidak bekerja dengan rapih dan cantik. dan di sisi lain ia harus menebus anaknya, karana tawaran Winda bisa langsung membebaskan anak nya dari dalam penjara.

"Gimana mau tidak?, yaa kalo tidak mau juga gak apa-apa sih yaaa padahal jarang loh dapet tawaran seperti ini." Ucap Winda sambil berpura-pura meninggalkan suster Riana.

"Baik saya terima tawaran anda."

Winda hanya tersenyum sinis di balik suster Riana kemudian Winda membalik kan badan dan berjalan kembali menuju ke suster Riana.


"Bagus tolong kerja yang baik dan ini kartu ATM beserta password nya jika sudah selesai mengurus urusan anak anda, tolong kamu antar kartu ATM saya ke alamat ini." Ucap Winda sambil memberikan kartu nama milik nya ke pada suster Riana.

"Baik."

"Untuk tugas anda selanjutnya nanti saya infokan lagi." Ucap Winda sambil membalikkan badan lalu meninggal kan suster Riana seorang diri.



"Levaa Reza itu milik ku cuma aku!."Ucap Winda dalam hati sambil tersenyum sinis.









--- ooo ---
 
  • Sudah kuduga amnesia:mami:
  • Perjuangan leva akan berat poor leva :suhu:
  • Siapakah yg akan menjadi pilihan reza:huh:
  • ingatan tentang Leva ato perhatian tulus winda meskipun winda mengunakan cara yg picik untuk mendapatkan perhatian reza:tendang:
  • Ya sudah poligami saja dari padá kamu memperebutkan reza sama winda terus. ya mau gimana lagi leva. sebelum reza ingat kamu, winda yáñg menjaga reza maaf kan mama yg menyuruh kamu ke singapur waktu itu(kata mama leva)ngarep.com ane :pandajahat::pandaketawa::pandapeace:
 
Terakhir diubah:
sebenernya bukan kisah sendiri om, emang waktu itu kita dah bahas sama om tio

untuk memasukan kisah cinta donni, boski, winda di dalam cerita ini,

banyak pokoknya mulai siapa reza itu, yang ternyata orang tua Reza yang ada sangkut pautnya dengan ortu Leva

dan konflik lainnya antara leva dan Reza hingga mereka bahagia

. tapi entah kenapa om tio berubah pikiran lalu memotong cerita.

jadi boleh dikatakan garis besar cerita Boski alias Rizki ini emang dah ada tinggal ngembangin aja..

jadi bukan semata mata ane mo buat kisah Boski, ane hanya meneruskan dan mengembangkan kisah Boski aja.
Mungkin bisa di kembangin draf dari om tio atau om tio kebingungan untuk ngembangin ni cerita soalnya dia ambil dari pov reza coba kalau dibikin beberapa pov sehingga ngak terlalu sulit untuk mengembangkan ni crita.
Sudah crita bagus percintaan nya oke juga banyak pesan yang di kandung di dalam crita ni. Ternyata persahabatan itu kebih bermakna dari percintaan. Persahabatan tidak mengenal sakit hati tapi kalau percitaan how .....
Percintaan yang berdasarkan kasih ternyata lebih langgeng dari pada nafsu bukan hanya nafsu sex tapi nafsu memaksakan kehendak dan menolak dengan tegas semua saran dari sahabat karena tertutup oleh nafsu ingin menang sendiri dengan mengandalkan harta yang dimilikinya.
Makasih sehat selalu
 

  • Sudah kuduga amnesia:mami:
    Perjuangan leva akan berat poor leva :suhu:
    Siapakah yg akan menjadi pilihan reza:huh:
    ingatan tentang Leva ato perhatian tulus winda meskipun winda mengunakan cara yg picik untuk mendapatkan perhatian reza:tendang:
    Ya sudah poligami saja dari padá kamu memperebutkan reza sama winda terus. ya mau gimana lagi leva. sebelum reza ingat kamu, winda yáñg menjaga reza maaf kan mama yg menyuruh kamu ke singapur waktu itu(kata mama leva)ngarep.com ane :pandajahat::pandaketawa::pandapeace:
Hidup poligami... Hihi

wkkwkkk team poligami ya hu...xixi,menyelesaikan masalah tanpa masalah hahaha
Jikalau ada kesempatan embat aja...

Kayak iklan asuransi slogannya


cocok buat winda...hehehe,
Jirrr smpe baper hahaha
 
Mungkin bisa di kembangin draf dari om tio atau om tio kebingungan untuk ngembangin ni cerita soalnya dia ambil dari pov reza coba kalau dibikin beberapa pov sehingga ngak terlalu sulit untuk mengembangkan ni crita.
Sudah crita bagus percintaan nya oke juga banyak pesan yang di kandung di dalam crita ni. Ternyata persahabatan itu kebih bermakna dari percintaan. Persahabatan tidak mengenal sakit hati tapi kalau percitaan how .....
Percintaan yang berdasarkan kasih ternyata lebih langgeng dari pada nafsu bukan hanya nafsu sex tapi nafsu memaksakan kehendak dan menolak dengan tegas semua saran dari sahabat karena tertutup oleh nafsu ingin menang sendiri dengan mengandalkan harta yang dimilikinya.
Makasih sehat selalu
Soalnya om tionya dulu lagi patah hati jd adegan percintaannya mandeg om hihi


Iya om makasih masukannya,

tp yang jelas mgk penyajiannya yg bakal berbeda antara tio dengan ane
 
Bimabet
kali ini:cool: terbukti kecupan Winda lebih sakti mampu menyadarkan Reza. Namun untuk mengembalikan ingatan Reza diperlukan kesaktian macam apa lagi yaa??
:D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd