Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG MUDA & BERBAHAYA

Siapakah tokoh yang dimaksud dalam judul?

  • Abimanyu Pramoedya Putra (Bimbim)

    Votes: 56 56,0%
  • Joko Unggul Pranoto (Joe)

    Votes: 3 3,0%
  • Keduanya (Bimbim & Joe)

    Votes: 20 20,0%
  • TS-nya (@Pedjuank)

    Votes: 21 21,0%

  • Total voters
    100
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Kuota updat
Om Peju...


Ups... maksudnya Pedju...
Sama yah???
:bata:

Dripade ente nangkring di trit ane minta update.

Mending nih doloe loe update.


Gue paling demen baca cerita action.
Mayan kan.

Bisa nambah refrensi buat trit baru ane nantinya.
Kuota updatenya dah abis minggu ini.

Sabar om lagi ssi mbak Siska
 
cerpan adu jotos nih,
kirain bakal ada scene ntr nya, soalnya si bimbim temennya begajulan smua :bata:

nungguin apdet aja deh :ngeteh:
 
Ehem... Ehem... :malu:
Permisi agan TS... Saya kemarin dapat undangan buat komen di mari. Eh, lebih tepatnya "menganalisa"...:D
:papi:

Okeh, kalo gitu langsung saja ke topik bahasan ya...:)

Muda & Berbahaya...
Hmm... Judulnya bagus. Cocok dengan isinya (meski masih episode permulaan).
Saya masih meraba-raba arah ceritanya, tapi sepertinya saya sudah dapat konsep yang ingin dituangkan TS-nya ke dalam cerita ini.
Mmm... Lebih baik nggak usah saya bilanglah ya, entar jadi spoiler malah nggak enak...:)

Cerita ini sebenarnya masih terlalu hijau dan labil buat dikomen, karena masih belum sampai ke episode yang mumpuni (4 sampai 5 episode). Tapi saya mungkin bisa memberikan keunggulan dan kelemahannya. (beberapa poin hanya bersifat sementara)...:D

Keunggulan:
1. Penulis cerita ini sepertinya cukup menguasai bidang perkelahian (baca: action), dan itu sangat cocok buat pembaca yang mentalnya rada2 hardcore.
2. Cerita ini cocok buat pembaca yang tidak ingin bertele-tele. Meskipun saya masih belum tahu kelanjutannya, tapi (seharusnya) penulisnya memang punya kemampuan untuk membuat cerita yang praktis dan tidak berlebihan. Itu terlihat dari gaya menulisnya.
3. Jika Anda adalah penggemar cerpan2 hardcore yang mainnya vulgar dan blak-blakan, siap-siap saja disuguhkan pengalaman yang baru dari cerita ini. (Saya kira penulisnya mampu untuk memicu adrenalin pembaca jika dia mengeluarkan kemampuan maksimalnya. Tapi kelihatannya itu berbanding lurus dengan jangka waktu update yang lebih lama. Mudah-mudahan penulisnya sudah menyiapkan tulisan ini dari jauh2 hari ya. Hehehe...).

Kelemahan:
1. Penggunaan titik dan koma masih belum tepat di beberapa tempat.
2. Ini cerita tentang kontak fisik di sana-sini, jadi alangkah baiknya deskripsikan ciri-ciri fisik mereka satu persatu dengan baik untuk menambah karakter action-nya.
3. Multi-POV orang pertama. Ini dia penyakit dari beberapa penulis cerpan semprot. Dan sayangnya, penulis cerita ini juga melakukannya.
Jika penulis ingin punya efek emosional yang lebih di dalam ceritanya, pakailah POV orang pertama. Sementara, jika penulis ingin eksplorasi yang lebih di dalam ceritanya, pakailah POV orang ketiga (multi-POV).
POV orang ketiga juga terbagi ke dalam 2 macam. Ada yang fokus ke satu orang saja, dan ada pula yang merata ke setiap tokohnya.

Yang harus diingat oleh seorang penulis adalah: karya tulis itu berbeda dengan film, sinetron, atau karya visual yang lain. Jadi, jangan pernah campurkan antara POV orang pertama dengan multi-POV yang penggunaannya diperuntukkan untuk orang ketiga. Karena ujung-ujungnya entar penulisnya sendiri yang capek nulisin tiap2 POV mereka masing-masing.

Itu saja sih menurut saya. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf...:)

Nggak usah panjang2 deh, ntar ane malah digebukin sama Bimbim dkk...
:pandaketawa:
 
Ehem... Ehem... :malu:
Permisi agan TS... Saya kemarin dapat undangan buat komen di mari. Eh, lebih tepatnya "menganalisa"...:D
:papi:

Okeh, kalo gitu langsung saja ke topik bahasan ya...:)

Muda & Berbahaya...
Hmm... Judulnya bagus. Cocok dengan isinya (meski masih episode permulaan).
Saya masih meraba-raba arah ceritanya, tapi sepertinya saya sudah dapat konsep yang ingin dituangkan TS-nya ke dalam cerita ini.
Mmm... Lebih baik nggak usah saya bilanglah ya, entar jadi spoiler malah nggak enak...:)

Cerita ini sebenarnya masih terlalu hijau dan labil buat dikomen, karena masih belum sampai ke episode yang mumpuni (4 sampai 5 episode). Tapi saya mungkin bisa memberikan keunggulan dan kelemahannya. (beberapa poin hanya bersifat sementara)...:D

Keunggulan:
1. Penulis cerita ini sepertinya cukup menguasai bidang perkelahian (baca: action), dan itu sangat cocok buat pembaca yang mentalnya rada2 hardcore.
2. Cerita ini cocok buat pembaca yang tidak ingin bertele-tele. Meskipun saya masih belum tahu kelanjutannya, tapi (seharusnya) penulisnya memang punya kemampuan untuk membuat cerita yang praktis dan tidak berlebihan. Itu terlihat dari gaya menulisnya.
3. Jika Anda adalah penggemar cerpan2 hardcore yang mainnya vulgar dan blak-blakan, siap-siap saja disuguhkan pengalaman yang baru dari cerita ini. (Saya kira penulisnya mampu untuk memicu adrenalin pembaca jika dia mengeluarkan kemampuan maksimalnya. Tapi kelihatannya itu berbanding lurus dengan jangka waktu update yang lebih lama. Mudah-mudahan penulisnya sudah menyiapkan tulisan ini dari jauh2 hari ya. Hehehe...).

Kelemahan:
1. Penggunaan titik dan koma masih belum tepat di beberapa tempat.
2. Ini cerita tentang kontak fisik di sana-sini, jadi alangkah baiknya deskripsikan ciri-ciri fisik mereka satu persatu dengan baik untuk menambah karakter action-nya.
3. Multi-POV orang pertama. Ini dia penyakit dari beberapa penulis cerpan semprot. Dan sayangnya, penulis cerita ini juga melakukannya.
Jika penulis ingin punya efek emosional yang lebih di dalam ceritanya, pakailah POV orang pertama. Sementara, jika penulis ingin eksplorasi yang lebih di dalam ceritanya, pakailah POV orang ketiga (multi-POV).
POV orang ketiga juga terbagi ke dalam 2 macam. Ada yang fokus ke satu orang saja, dan ada pula yang merata ke setiap tokohnya.

Yang harus diingat oleh seorang penulis adalah: karya tulis itu berbeda dengan film, sinetron, atau karya visual yang lain. Jadi, jangan pernah campurkan antara POV orang pertama dengan multi-POV yang penggunaannya diperuntukkan untuk orang ketiga. Karena ujung-ujungnya entar penulisnya sendiri yang capek nulisin tiap2 POV mereka masing-masing.

Itu saja sih menurut saya. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf...:)

Nggak usah panjang2 deh, ntar ane malah digebukin sama Bimbim dkk...
:pandaketawa:
Makasih udah sudi mencengkramkan cakarnya dimari.
:ampun:

nubie kasih tanggapan biar bisa dikritisi lebih lanjut.
Point kelebihan
Merupakan sanjungan buat nubie kalo dianggap menguasai bidang adu jotos, karena di RL hampir nggak pernah. Cuma nubie emang demen genre action, apa yg nubie tulis murni terinspirasi dari cerita yg dibaca ato pilem yg ditonton.

Point kelemahan
1. Nubie akui ntu. Dari jamannya masih sekolah juga guru bahasa nubie juga ngomong gitu kalo lagi meriksa karangan nubie. Mohon bimbingannya suhu.
2. Sebenernya nubie mau kasih sesuatu yg beda. Umumnya cerita kalo gambarin tokoh itu dalam 1-2 paragraph, dimari nubie sengaja nyicil (cirinya siska nubie sebar dibeberapa bagian cerita). Maksudnya yg suka baca skip2 biar gambarin sendiri tokoh itu dari apa yg dibaca, kalo mo tau gambaran utuhnya versi nubie kudu mantengin cerita secara detail. Kalo tokoh tempelan emang segitu aja deskripsinya.
3. Yg ini juga dikritisi sama master2 dimari, kedepan nubie coba perbaiki.

Sering2 mampir dimari master. Suatu kehormatan bagi nubie karena undangannya direspon para petapa semprot.
:ampun: :ampun:
 
Diambilnya pager yang menjadi alat komunikasinya dengan kawan-kawan lamanya lalu mengetik beberapa kata pesan. Setelah selesai menulis pesan tersebut, laki-laki berumur sekitar setengah abad tersebut segera bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat.​

Sekedar koreksi, yang namanya pager gak bisa nulis pesan, hanya bisa nerima. Buat ngirim pesan ke pager harus telepon ke operator. Ngomong2 ini settingnya tahun berapa masih pake pager?
 
Makasih udah sudi mencengkramkan cakarnya dimari.
:ampun:

nubie kasih tanggapan biar bisa dikritisi lebih lanjut.
Point kelebihan
Merupakan sanjungan buat nubie kalo dianggap menguasai bidang adu jotos, karena di RL hampir nggak pernah. Cuma nubie emang demen genre action, apa yg nubie tulis murni terinspirasi dari cerita yg dibaca ato pilem yg ditonton.

Point kelemahan
1. Nubie akui ntu. Dari jamannya masih sekolah juga guru bahasa nubie juga ngomong gitu kalo lagi meriksa karangan nubie. Mohon bimbingannya suhu.
2. Sebenernya nubie mau kasih sesuatu yg beda. Umumnya cerita kalo gambarin tokoh itu dalam 1-2 paragraph, dimari nubie sengaja nyicil (cirinya siska nubie sebar dibeberapa bagian cerita). Maksudnya yg suka baca skip2 biar gambarin sendiri tokoh itu dari apa yg dibaca, kalo mo tau gambaran utuhnya versi nubie kudu mantengin cerita secara detail. Kalo tokoh tempelan emang segitu aja deskripsinya.
3. Yg ini juga dikritisi sama master2 dimari, kedepan nubie coba perbaiki.

Sering2 mampir dimari master. Suatu kehormatan bagi nubie karena undangannya direspon para petapa semprot.
:ampun: :ampun:
Hmm... Gitu ya... :papi:

Untuk yang nomor 2, memang benar deskripsi bisa ditambal di sana-sini. Tapi kita juga harus tau penempatannya. Menurut ane saat yang tepat kasih deskripsi adalah ketika satu orang bertemu orang lain yang baru, dan biasanya dalam momen yang santai. Contohnya waktu si Bimbim berkenalan dengan Joe di permulaan cerita. Menurut ane itu wajib kasih deskripsi fisik. Lalu, saat berada di rumah kontrakan Siska, itu juga wajib dikasih deskripsi fisik karena mereka berada dalam situasi yang cukup santai.

Demikianlah review dari ane. Lebih kurangnya ane mohon maaf...:D
 
Makasih udah sudi mencengkramkan cakarnya dimari.
:ampun:

nubie kasih tanggapan biar bisa dikritisi lebih lanjut.
Point kelebihan
Merupakan sanjungan buat nubie kalo dianggap menguasai bidang adu jotos, karena di RL hampir nggak pernah. Cuma nubie emang demen genre action, apa yg nubie tulis murni terinspirasi dari cerita yg dibaca ato pilem yg ditonton.

Point kelemahan
1. Nubie akui ntu. Dari jamannya masih sekolah juga guru bahasa nubie juga ngomong gitu kalo lagi meriksa karangan nubie. Mohon bimbingannya suhu.
2. Sebenernya nubie mau kasih sesuatu yg beda. Umumnya cerita kalo gambarin tokoh itu dalam 1-2 paragraph, dimari nubie sengaja nyicil (cirinya siska nubie sebar dibeberapa bagian cerita). Maksudnya yg suka baca skip2 biar gambarin sendiri tokoh itu dari apa yg dibaca, kalo mo tau gambaran utuhnya versi nubie kudu mantengin cerita secara detail. Kalo tokoh tempelan emang segitu aja deskripsinya.
3. Yg ini juga dikritisi sama master2 dimari, kedepan nubie coba perbaiki.

Sering2 mampir dimari master. Suatu kehormatan bagi nubie karena undangannya direspon para petapa semprot.
:ampun: :ampun:
majuta dulu buat komen ane :papi:
 
Sekedar koreksi, yang namanya pager gak bisa nulis pesan, hanya bisa nerima. Buat ngirim pesan ke pager harus telepon ke operator. Ngomong2 ini settingnya tahun berapa masih pake pager?

Makasih koreksinya nanti nubie edit. Iya nubie lupa soal itu, karena jaman itu masih abg unyu. Nubie sendiri belum pernah make pager, cuma inget bokap nubie pernah make alat itu.
Awal 90-an gan, jamannya masih banyak tawuran pake tangan kosong. Kalo sekarang anak sma aja udah pada bawa samurai...... ngeri
:kacau:
 
Hmm... Gitu ya... :papi:

Untuk yang nomor 2, memang benar deskripsi bisa ditambal di sana-sini. Tapi kita juga harus tau penempatannya. Menurut ane saat yang tepat kasih deskripsi adalah ketika satu orang bertemu orang lain yang baru, dan biasanya dalam momen yang santai. Contohnya waktu si Bimbim berkenalan dengan Joe di permulaan cerita. Menurut ane itu wajib kasih deskripsi fisik. Lalu, saat berada di rumah kontrakan Siska, itu juga wajib dikasih deskripsi fisik karena mereka berada dalam situasi yang cukup santai.

Demikianlah review dari ane. Lebih kurangnya ane mohon maaf...:D
Siap master, semoga kedepannya coretan nubie bisa lebih baik.
 
Status
Please reply by conversation.
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd