Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Bimabet
komplain, ceritanya monoton, fake story, percuma bikin story yang katanya real tapi ndak pernah mau diajak ketemuan dan ndak pernah ketemu dia... mboh wis... eman toketnya Almira lah...
Yang pro kan seprti nya lebih banyak ko.... Kadang-kadang yg nyinyir itu mungkin sering kentang... mengharapkan kisah SS nya lebih banyak biar nge crot crot... 🤭🤤🤣
 
P.O.V. Almira

Dear Reader, baru punya waktu nih buat nulis lagi. Sebelumnya Ko Henry rada males bantu kita nulis story lagi karena ada beberapa readers yang nyinyir dengan action-action kita. Banyak action yang sudah kita lalui yang belum tertuang dalam bentuk tulisan seperti pengalaman malam tahun baru dan banyak lagi. Kali ini aku mencoba untuk menulis yang aku bisa. Well memang harus diakui, kehadiran Felicia yang finally menjadi member baru kita membawa dampak perubahan bagi kita semua. Kenapa aku bilang “finally” ? Karena yang asalnya Felicia cuman stay sementara di kota ini menjadi pindah permanen sejak pertengahan bulan Januari kemarin. Yap, Felicia pindah kuliah ke kota ini di jurusan yang sama dengan yang ditempuh di kota asalnya.

Dampak apa sih buat kita dengan kehadiran Felicia ? Well, harus diakui, kepolosan dan keberanian Felicia dalam action tertular kepada kita. Ce Viona yang dasarnya sudah nekat, jadi tambah nekat, sedangkan Fenty, Aku, dan Diana yang biasa saja, juga menjadi lebih nekat lagi. Contohnya, aku pas ke kampus, meski masih berhijab, aku lebih berani memakai outfit yang mungkin membuat orang penasaran, misalnya hem warna pink yang “agak” transparan, tanpa bra, dan susuku hanya tertutupi oleh hijabku dipadukan dengan celana panjang jeans yang agak longgar di perut, sehingga ketika duduk terlihat agak melorot atau secara tidak sengaja memperlihatkan belahan pantatku yang tidak tertutupi oleh CD.

Sore ini selepas, aku, Fenty, Diana, dan Felicia menyelesaikan perkuliahan di kampus kita masing-masing, kita meluncur ke rumah Ce Viona. Aku yang berkuliah di kampus terjauh, menjadi yang paling akhir tiba di rumah Ce Viona. Sekitar Pk. 16.00, aku meluncur dari kampus menuju ke rumah Ce Viona. Di tengah perjalanan, aku baru menyadari bahwa BBM motor matic yang ku-kendarai mendekati habis, sehingga mengharuskan-ku untuk berbelok menuju SPBU terdekat. Ketika sedang melakukan pengisian BBM, aku merasa ingin buang air kecil, jadi ketika aku selesai melakukan pengisian BBM, aku pun minggir ke arah toilet untuk menuntaskan hasratku. Seketika selesai menuntaskan hasratku, aku baru menyadari bahwa hari ini aku memakai jaket yang cukup panjang, maka timbulah ide yang nekat, aku melepas hijab-ku, hem dan celana jeans yang kupakai, kulipat rapi, lalu kusimpan dalam tas. Yap, aku berniat menuju rumah Ce Viona dengan hanya memakai jaket ini yang panjangnya sedikit di bawah pantatku. Aku pun bergegas keluar, menaiki motor matic-ku dan kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah Ce Viona. Sensasi memek-ku terkena hembusan angin membuatku horny, terlebih lagi di setiap berhenti di pemberhentian traffic light, banyak mata menatap ke arahku, terutama pahaku yang sangat terekspose. Aku pun cuek, berpura-pura tidak menyadari akan semua hal itu. Setelah berkendara selama satu jam, akhirnya tibalah di rumah Ce Viona dan ketika berada di dalam rumah dimana Fenty, Diana, Felicia dan Ce Viona berada dalam keadaan naked, aku pun langsung melepas jaketku dan bergabung bernaked ria. Kuceritakan pengalamanku mengendarai motor dari SPBU sampai ke rumah Ce Viona hanya dengan memakai jaket saja.

Sore menjelang malam ini, Felicia mengajak kita untuk nongkrong di salah satu tempat, well ketimbang gabut dengan tugas kuliah, dan kengangguran yang hakiki di rumah Ce Viona, kita semua pun menyetujui usulan dari Felicia. Kita pun bergantian mandi, lalu bersiap untuk berangkat dimana ketika kita berada di dalam mobil, masih belum terpikir akan kemanakah kita nantinya. Outfit yang kita pakai sore menjelang malam ini, Ce Viona memakai tube top tipis warna putih yang hanya menutupi susunya dipadukan dengan celana pendek berbahan jeans yang terdapat beberapa robekan di paha dan pantatnya, samar-samar putingnya terlihat. Fenty memakai outfit one shoulder tank top warna biru muda, dengan rok mini dengan belahan yang cukup tinggi di paha, sama dengan Ce Viona, putting Fenty terlihat agak nyeplak. Diana memakai terusan tube top warna pink lalu Felicia memakai tank top peach dengan kancing di bagian depan dipadukan dengan rok mini berkancing yang menyamping dari paha ke pinggang. Sedangkan aku sendiri, memakai blazer casual dengan 4 kancing di bagian perut, dan panjangnya sedikit di bawah pantat, belahan susuku terlihat dengan jelas. Seluruh dari kita tidak ada yang memakai daleman apapun sama sekali. Di dalam mobil, kita berunding mau kemanakah kita nongkrong malam ini.






Akhirnya karena bingung mau kemana, Diana mengusulkan untuk kembali cangkruk di sebuah café yang tergabung dengan salah satu mini market. Yap, klasik dan seperti biasa yang kita lakukan, namun kali ini tentu saja berada di lokasi yang berbeda dengan lokasi action yang pernah kita lakukan. Sesampainya di mini market tersebut, kebetulan suasana tidak terlalu padat, Ko Henry pun segera menempati tempat di bagian pojok dari bagian luar mini market tersebut, dan sedikit tertutup kontainer tempat salah satu menu cepat saji dijual. Lalu kita berjalan masuk ke dalam mini market untuk membeli beberapa minuman dan camilan. Beberapa pengunjung di dalam mini market tersebut terlihat memperhatikan kita, meskipun kita berpencar untuk membeli ini itu. Aku melihat, tali tank top one shoulder Fenty melorot sampai ke siku dan dibiarkan oleh Fenty yang membuat belahan susunya lebih terlihat, dan orang yang berada di sampingnya samar-samar dapat melihat susunya. Di dalam mini market nampaknya AC tidak berfungsi dengan baik, membuatku gerah, aku pun membuka 2 kancing blazer bagian perut atas, yang membuat belahan susuku dan susuku lebih terlihat lagi dari samping. Lain halnya dengan Diana yang agak menurunkan tube topnya, memperlihatkan belahan susunya lebih lagi, nampaknya kurang sedikit saja, putingnya akan mencuat keluar dari terusan tube top-nya. Felicia yang tidak ikut masuk dan duduk di luar bersama Ce Viona dan Ko Henry terlihat sudah melepas 2 kancing tank top-nya bagian atas. Fenty pun membayar seluruh belanjaan kita, lalu kita kembali keluar menuju ke Ko Henry, Ce Viona dan Felicia.

Kita pun bercengkerama dan bercanda sampai dengan Fenty mengusulkan untuk bermain Truth or Dare. Kita semua setuju kecuali Ko Henry, dia ogah ikut karena takut kita kerjain. Hahaha… akhirnya kita mengambil undian, siapa yang akan mengawalinya, dan ternyata dari undian tersebut yang mengawalinya adalah Diana. Diana menantangku untuk memilih Truth or Dare, dan aku memilih Truth,

Diana : Oke Mir, karena kamu milih Truth, sekarang jawab jujur ya, apa yang menarik dari Ko Henry ?
Aku : hhmmm… aku merasa Ko Henry care dengan kita semua, membuat aku nyaman dengannya dan satu lagi, kontolnya ngangenin… hahahaha

Ko Henry pun tertawa-tawa dengan agak tersipu gimana gitu, lalu sekarang giliranku menunjuk, Fenty untuk memilih Truth or Dare. Fenty memilih Truth.

Aku : Oke Fen, jelasin gimana perasaanmu waktu ketemu pertama kali dengan Ko Henry dan Ce Viona ?
Fenty : yang pasti deg-deg-an gimana gitu, lalu aku keliatan kayak polos banget terutama di depan Ce Viona

Kita semua pun tertawa terbahak-bahak mendengar-nya. Lalu giliran Fenty menunjuk Diana untuk memilih Truth or Dare. Diana memilih Dare.

Fenty : oke Di, coba kamu french kiss dengan Ko Henry sekarang…
Diana : oke deh…

Diana pun melakukan Dare nya dengan Ko Henry. Lalu Diana kembali menunjuk Felicia untuk memilih Truth or Dare, dan Felicia memilih Truth.

Diana : Fel, gimana rasanya ML dengan Ko Henry ?
Felicia : wah yang jelas mantap lah, kontolnya nyodok banget ke memek aku dan bikin memek aku full

Beberapa pasang mata mengamati kita dengan curi-curi pandang, khususnya ketika mereka ada di dalam mini market dan ketika mereka keluar dan masuk ke areal mini market, namun kita pun tetap cuek dan pede saja. Lalu giliran Felicia menunjuk Fenty untuk memilih Truth or Dare, dan Fenty memilih Dare.

Felicia : Fen, turunin tali tank top one shoulder-nya sampai ke siku selama 1 menit
Fenty : okay…

Fenty pun melakukannya, menurunkan tali tank top one shoulder-nya sampai ke batas siku, membuat belahan susunya terlihat jelas, dari samping kita bisa melihat putting-nya dengan jelas, Fenty pun terlihat santai. Setelah 1 menit, Fenty pun mengembalikan tali tank topnya seperti semula. Fenty menunjuk Ce Viona yang dari tadi belum kebagian untuk memilih Truth or Dare. Ce Viona memilih Dare.

Fenty : Ce, coba buka kancing celana jeansmu dan resletingnya sekarang dan ga boleh ditutup sampai dengan 3x putaran games ini.
Ce Viona : beres, Fen

Ce Viona melepas kancing celana pendek jeans-nya, lalu menurunkan resletingnya. Lalu Ce Viona menunjuk Felicia untuk memilih Truth or Dare. Felicia kembali memilih Dare.

Ce Viona : oke Fel, kamu lepas semua kancing tank top-mu lalu turunin kedua tali tank top-mu selama 2 menit
Felicia : oke ce…

Felicia melepas semua kancing tank top-nya sampai batas ulu hati, lalu menurunkan kedua tali tank topnya sampai di siku. Susunya nyaris semua terekspose dan setelah 2 menit berakhir, Felicia kembali menarik kedua tali tank top-nya tetapi tidak mengancingkan kembali kancing tank top-nya. Setelah itu giliran Felicia menunjuk aku untuk memilih Truth or Dare. Aku memilih Dare.

Felicia : Mir, lepasin semua kancing blazermu, lalu pelan-pelan keluarin tanganmu dua-dua-nya dari blazermu, trus biar blazermu menggantung di pundak selama 10 menit.

WoW… aku pun deg-deg-an melakukan apa yang Felicia minta, kebetulan posisiku menghadap ke Ko Henry, sehingga membelakangi pintu masuk mini market, dan dari dalam mini market, dapat melihatku dari samping. Aku pun dengan berhati-hati melakukan apa yang dimau Felicia. Memek-ku basah karena horny dengan apa yang diminta Felicia. Setelah selesai, sembari menunggu 10 menit, aku menunjuk Ce Viona untuk memilih Truth or Dare. Ce Viona kembali memilih Dare.

Aku : Ce, kamu masuk ke dalam mini market dalam kondisi begini, beli gunting, lalu kita lebarin sobekan-sobekan di celanamu ini.
Ce Viona : oke, beres…

Ce Viona pun berjalan masuk ke dalam mini market, lalu membeli gunting dan membayar di kasir, petugas kasir terlihat mencuri-curi pandang ke arah susu Ce Viona, dan ke arah celana Ce Viona yang tidak tertutup resleting dan kancing. Memek Ce Viona tidak terlihat meski resletingnya tidak tertutup. Setelah Ce Viona kembali ke meja kita, aku minta Ce Viona menggunting beberapa robekan celananya menjadi lebih lebar. Setelah selesai, Ce Viona menunjuk Diana untuk memilih Truth or Dare. Diana memilih Dare.

Ce Viona : Di, turunin tube top kamu, sampek 3x putaran games ini
Diana : wadaw… oke ce… deg-deg-an nih…

Diana lalu menurunkan tube top-nya sampai ke pinggang, mengekspose semua susunya. Putting Diana terlihat mengeras, tanda horny banget. Lalu Diana menunjuk Fenty untuk memilih Truth or Dare. Fenty kembali memilih Dare, suasana menjadi semakin panas.

Diana : Fen, rok-nya dilepas, trus ditaruh diatas meja ini selama 1 menit.
Fenty : what ??? wew, tambah hot nih. Fine, I’ll do it.

Fenty perlahan menurunkan rok-nya, lalu melipat dan meletakkan di atas meja kita. Fenty langsung duduk diatas kursi tanpa alas apapun juga. Pengunjung dari dalam kalo mereka jeli, bisa melihat Fenty tidak memakai bawahan, khususnya ketika pengunjung tersebut membeli ice cream. Ada 2 orang pengunjung yang membeli ice cream, Fenty pun deg-deg-an begitu pula kita, namun 2 pengunjung tersebut, tidak menyadari bahwa Fenty tidak memakai bawahan. Sekitar 5 menit kemudian, Fenty baru bisa memakai kembali rok-nya, tidak 1 menit seperti perjanjian tadi, supaya tidak terlihat mencolok dengan pengunjung yang sedang membeli ice cream. Sama halnya dengan Diana, semestinya karena posisi Diana menghadap ke dalam mini market, pengunjung yang membeli ice cream seharusnya juga dengan mudah dapat melihat susu Diana. Namun hal itu tidak terjadi. Fenty dan Diana deg-deg-an bukan main. Setelah memakai kembali rok-nya, Fenty menunjuk Felicia untuk memilih Truth or Dare. Kali ini Felicia memilih Truth.

Fenty : Fel, menurut kamu, saat ini action kita termasuk nekat apa tidak ?
Felicia : menurutku kurang nekat, jujur nih, kayaknya kurang gimana gitu…

WoW menurut Felicia, action kita saat ini kurang nekat. Karena sudah 10 menit, aku pun kembali dengan perlahan-lahan memasukkan tanganku ke dalam blazer, sedikit lega, namun karena horny, aku pun tidak mengancingkan blazerku tadi. Next Felicia kembali menunjuk aku untuk memilih Truth or Dare, aku kembali memilih Dare.

Felicia : Mir, tanpa dikancing, kamu beli minuman ke dalam
Aku : oke

Aku pun memasukkan tanganku ke dalam kantong untuk menahan blazer ini supaya tidak terbuka, lalu masuk ke dalam membeli minuman, agak kesulitan waktu membayar, namun bisa kuatasi dengan baik. Tentu saja petugas kasir curi-curi pandang ke arah susuku. Selanjutnya aku menunjuk Ce Viona untuk memilih Truth or Dare. Ce Viona kembali memilih Dare.

Aku : Ce, celanamu diturunkan, duduk di pangkuan Ko Henry, trus tube top-nya diturunin juga dan suruh Ko Henry meremas-remas susumu
Ce Viona : fine…

Ce Viona berdiri, melepas celana-nya sampai ke mata kaki, duduk di pangkuan Ko Henry, lalu diturunkannya tube top-nya dan Ko Henry pun meremas-remas susu Ce Viona. Posisi duduk Ko Henry menghadap ke arah pintu masuk dan ada 2 orang yang keluar masuk mini market, tetapi tidak menyadari action dari Ce Viona, karena memang mereka pas tidak melihat ke arah Ce Viona. Setelah selesai meremas-remas, Ce Viona pindah ke tempat duduknya, celana-nya dilepas dan ditaruh diatas meja lalu menunjuk Fenty untuk games terakhir kali. Diana pun kembali menaikkan tube topnya karena sudah 3x putaran. Fenty kembali memilih Dare.

Ce Viona : Fen, turunin tali tank top-mu, masuk ke dalam mini market, pipis tapi pintunya ndak boleh ditutup. Felicia yang akan mengawasi.
Fenty : waw… mantap

Fenty pun menurunkan tali tank-topnya keluar dari siku, berjalan masuk bersama Felicia, menuju toilet dan pipis tanpa menutup pintu. Felicia mengawasi dari depan. Ternyata tidak ada petugas yang melihat atau masuk ke areal dalam mini market. Fenty sukses menjalankan actionnya. Karena sudah melewati beberapa putaran, maka Ce Viona mengajak kita pulang. Tiba-tiba Ko Henry berkata…

Ko Henry : last challenge, kalian boleh lakukan apapun untuk berjalan menuju ke mobil, aku sekarang standby di mobil

Setelah Ko Henry berada di dalam mobil, kita pun berdiri dan berjalan menuju mobil, tidak jauh hanya sekitar 15 meter saja. Karena Ce Viona sudah melepas celana-nya, Ce Viona melepas tube top nya dan berjalan naked, Fenty menurunkan tank topnya mengekspose susunya, Diana menurunkan tube topnya dan sama dengan Ce Viona berjalan naked ke mobil, Felicia melepas rok-nya dan berjalan menuju mobil. Aku berjalan sambil melepas blazerku, full naked lalu menggantungkan blazerku di pundakku. Beberapa orang yang melihat bersiul-siul melihat kekonyolan kita. Lalu Ko Henry pun tancap gas segera meninggalkan mini market tersebut.

Dalam perjalanan pulang, kita masih menyempatkan mampir ke gerai salah satu restoran cepat saji yang spesialis menjual makanan berupa burger, tidak se-popular restoran cepat saji lainnya, namun rasanya enak. Kita pun kembali berpakaian seperti semula, lalu turun dan berjalan menuju kedalam restoran tersebut. Kita berdiri di depan komputer yang digunakan untuk memesan makanan yang kita inginkan. Kondisi restoran tersebut tidak terlalu ramai karena sudah menjelang larut malam namun waiter dan beberapa pengunjung restoran tersebut tak henti-hentinya menatap kami dengan sesekali berbisik, terutama ketika melihat outfit Ce Viona yang minimalis dan Felicia yang melepas 2 kancing tank top-nya bagian depan, sedangkan aku sudah mengancingkan 2 kancing blazer bagian bawah. Setelah memasukkan pesanan di komputer tersebut, Ko Henry menuju kasir untuk membayar sekaligus menunggu pesanan disiapkan. Ko Henry ditemani oleh aku dan Fenty, sedangkan Ce Viona, Diana dan Felicia sudah naik ke lantai 2 untuk mencari tempat duduk buat kita berenam.

Pada saat mengantre makanan, ada sepasang cowok cewek di sebelah kita yang dimana cowoknya melihat terus ke arah kita, wajar sih, dengan posisi blazerku yang hanya terkancing di bagian bawah saja, dari posisi cowok tersebut dapat melihat dengan jelas susuku, belum lagi tali tank top one shoulder Fenty juga melorot, kalo talinya melorot maka otomatis pakaiannya juga agak melorot dan membuat putingnya terlihat dari samping. Tidak hanya mereka sebenarnya, kasir pun juga curi-curi pandang ke arah kita. Setelah makanan siap, kita pun beranjak jalan ke atas menemui Ce Viona, Diana dan Felicia. Kita duduk ber-enam, deret sofa ada aku, Ce Viona, dan Ko Henry, di depan kita duduk di kursi biasa ada Diana, Felicia, dan Fenty. Kita pun mulai makan makanan yang sudah di pesan tadi. Di lantai 2 ini, ada 6 meja terisi termasuk meja kita, namun kita tidak saling berdekatan dengan meja-meja lain. Di tengah-tengah menikmati makanan, tiba-tiba Felicia melepas rok mini-nya, yang kebetulan model kancing menyamping dari paha sampai batas pusar. Jadi dengan hanya melepas kancing-kancing tersebut yang totalnya 4, rok-nya sudah terlepas. Rok tersebut dilipat, dan diletakkan di atas meja. Lalu 2 kancing tanktop sisanya juga dilepasnya. WaW… Felicia nampaknya horny dan semakin nekat.

Felicia : woah… enak nih, pas posisi di tengah, rasanya ndak ada yang sadar deh…
Ce Viona : wah iya bener, aku juga bisa nih…

Lalu Ce Viona juga melepas rok-nya, melipat dan menumpuk diatas meja. Jadilah Felicia dan Ce Viona bottomless di restoran cepat saji ini. Lalu Ce Viona berkata :

Ce Viona : ayo kalian ndak bisa ya kayak aku dan Felicia, hehehehe…

Ya memang secara keadaan, kita tidak bisa se-leluasa Ce Viona, ya kita melakukan yang sebatas kita bisa. Aku melepas seluruh kancing blazer, lalu duduk langsung di kursi, Fenty menurunkan tali tank topnya keluar dari siku, sedangkan Diana hanya bisa menurunkan tube top-nya sampai di batas putingnya. Kita pun dengan santai melanjutkan makan sampai tiba-tiba Ko Henry berkata kepadaku….

Ko Henry : Mir, kamu ndak mau kayak di mini market tadi ? blazermu digantungin aja di kedua pundakmu.
Aku : wah boleh juga, situasinya ndak apa-apa ya ?

Ko Henry : kayaknya nggak apa-apa, lha wong jarakmu dengan pengunjung di sampingmu jauh gitu.
Aku : oke deh

Lalu aku pelan-pelan mengeluarkan kedua tanganku dari blazer tersebut, dan kugantungkan saja di pundakku. Wah horny banget jadinya sambil deg-deg-an. Tiba-tiba Felicia mendesah pelan-pelan, yang ternyata Ko Henry memainkan memeknya menggunakan jempol kaki Ko Henry, dikiliknya klitori Felicia menggunakan jempol kaki Ko Henry. Felicia keliatan menikmati sekali, lalu tiba-tiba dari sampingku, muncullah waiter cowok yang mau mengangkat sisa makanan kita, Ko Henry pun mempersilahkan dan Felicia mukanya merah padam menahan gejolak geli di memeknya. Waiter tersebut mungkin heran kenapa ada 2 rok di atas meja, dan jika jeli, sebenarnya dia juga bisa melihat susuku. Setelah waiter tersebut pergi dari meja kita, Felicia mencapai orgasmenya dan melenguh agak keras. Wajahnya berseri-seri seolah-olah lepaslah bebannya. Hahaha…

Setelah Felicia orgasme, Ko Henry menawarkan ke kita untuk pulang, kita pun setuju, Ce Viona memakai kembali celananya dan Felicia memakai kembali roknya, lalu aku pun memasukkan kembali tangaku ke dalam blazer dan mengancing 1 kancing bagian atas saja. Kita bergantian cuci tangan, Ko Henry dengan Ce Viona, lalu aku dengan Felicia dan terakhir Diana dengan Fenty. Saat aku dan Felicia mencuci tangan, di belakang Felicia ada seorang cowok yang juga sedang mengantre wastafel. Aku melihat cowok tersebut melihat ke arah susuku, dan menatap tajam ke arah Felicia yang dengan posisi sedikit menunduk, susunya pun terlihat dari pantulan cermin. Felicia terlihat cuek lalu dengan sengaja sedikit menggerakkan pundaknya, 1 tali tank topnya melorot ke siku dan memperlihatkan susunya dengan jelas. Cowok tersebut nampak kikuk, namun Felicia masih dengan santainya menaikkan tali tank topnya sewaktu selesai mencuci tangan. Saat Diana dan Fenty mencuci tangannya, Ko Henry dan Ce Viona berada di belakang mereka, Ce Viona menari tube top Diana sehingga terlepas memperlihatkan susunya, Diana reflek menahan tube top-nya supaya tidak terjatuh, karena kalo terjatuh maka Diana langsung full naked, Ko Henry juga usil menurunkan tank top Fenty dan terlihatlah susunya. Tidak disangka, datanglah petugas restoran cepat saji berniat mengisi sabun cair. Tentu saja wajah petugas tersebut seperti kepiting rebus karena melihat dengan jelas susu Diana terutama karena berada di samping Diana. Setelah mematikan air, Diana cepat-cepat menaikkan tube top-nya begitu pula dengan Fenty. Setelah selesai mencuci tangan, kita pun berjalan keluar meninggalkan restoran cepat saji tersebut, mengantar Felicia di apartemennya, dan kita pun semua kembali ke rumah Ce Viona.

Paginya aku berangkat ke kampus, begitu juga dengan Fenty, Diana dan Felicia. Kita sudah janjian sore ini akan ngumpul di apartemen Felicia, karena Felicia akan pindahan ke unit yang lebih besar sehingga memungkinkan kita untuk bisa menginap di apartemennya. Pagi ini aku kembali memakai hem lengan panjang warna kuning dengan dua kantong di dada, dipadukan dengan jeans dan hijab warna kuning. Aku pun meluncur ke kampus dengan menggunakan motor, kebetulan aku kuliah jam 8 pagi. Setibanya di kampus, aku pun berjalan menuju kelas dan duduk di bangku paling pojok belakang bersama Suvi temanku. Dia seumuran denganku, berasal dari salah satu kota dengan ciri-ciri sekitar tingginya 160 cm, beratnya 45 kg, dan juga berhijab. Di tengah-tengah perkuliahan sedang berlangsung, tiba-tiba Suvi menyenggol lenganku dan bertanya

Suvi : Mir, elo ndak make bra ya ? dan juga ndak make CD ya, kok samar-samar aku liaht susumu dari celah kancing dan waktu elo nunduk aku bisa liat pantatmu.
Aku : hehehe… masak sih… iya elo betul. Kebetulan bra dan cd lagi dicuci semua, mestinya ndak keliatan kan ?

Suvi : ya elah, keliatan banget lagi, apalagi kalo pas elo sampirkan hijab
Aku : hahaha… iya deh, semoga kagak ada yang liat, kalo ada yang liat ya rejekinya yang liat

Suvi : walah… kok gitu, jangan-jangan elo cewek eksibisionis ya…
Aku : wadaw… kok elo tau soal eksibisionis segala nih… hayo, elo suka baca cerita begituan ya

Suvi : hhmmm…
Aku : hayo… kok mukanya merah gitu… jangan-jangan elo yang cewek eksibisionis

Suvi : jujur nih, aku suka baca cerita begituan, dan pengen mestinya tapi takut
Aku : cerita begituan gimana ?

Suvi : cerita eksibisionis lah… baca di wa**p*d…
Aku : oh gitu…

Suvi : eh… ups… elo jangan bilang-bilang lho…
Aku : wah jangan-jangan elo sekarang ini ndak make bra dan cd juga

Suvi : masih make lengkap lah… eh elo belom jawab pertanyaanku neh… elo suka cerita eksibisionis juga ?
Aku : ya jujur aja nih, aku memang cewek yang suka eksibisionis…

Suvi : ya elah… ndak kusangka, elo keliatan alim ternyata liar begitu ya
Aku : yah… enggak gitu lagi, awalnya aku memang takut trus aku baca cerita di salah satu forum, kenalan disitu dan ternyata nyaman banget sampek sekarang ini. Nih coba elo baca…

Suvi membaca cerita di forum ini kemudian bertanya lagi …

Suvi : ih gila, ini beneran elo…
Aku : hahaha… iya… elo mau tak kenalin dengan Ko Henry, takut ndak ?

Suvi : hhmmm… gimana ya ?
Aku : ya kalo elo ragu ya ga usah, tapi jangan koar-koar kemana-mana ya, tak hajar elo… hahaha

Suvi : enggak lah, aman. Emang dia baik orangnya ?
Aku : baik banget, nggak bohong, temen-temen yang laen juga baik

Suvi : hhmmm…
Aku : elo pengen ya, ketemu aja lah, kalo nyaman lanjut, kalo ga ya sudah pokoknya sama-sama tau

Suvi : ketemuan sama semuanya ? nggak pede deh…
Aku : ya terserah elo mau ketemu sama Ko Henry dulu atau sama semuanya langsung

Suvi : sama Ko Henry dulu, elo temenin kan ?
Aku : iya lah… bentar tak tanya orangnya dulu

Lalu aku menghubungi Ko Henry menceritakan semuanya, awalnya Ko Henry keberatan banget soalnya sudah cukup kewalahan dengan kita-kita, kuatirnya di luar malah menjadi pusat perhatian, sekian cewek kok pakaiannya minim dan actionnya macam-macam, tapi setelah kuyakinkan, dengan beberapa pertimbangan, akhirnya Ko Henry mau menemui Suvi di rumahnya. Siang itu, kita meluncur ke rumah Ko Henry. Sesampainya di rumah Ko Henry, kita pun masuk dan duduk-duduk di ruang keluarga. Aku pun seperti kebiasaan langsung melepas hijab dan full naked. Suvi pun terlihat kaget.

Suvi : ih gilak, kamu ndak malu apa ?
Aku : enggak lah sudah biasa kok

Lalu Ko Henry menjelaskan segala sesuatu tentang eksibisionis kita, caranya, yang dilakukan, dan gimana handle permasalahannya. Ko Henry menceritakan dengan bahasa yang bagus sehingga Suvi pun cair dan bisa berkomunikasi dengan Ko Henry.

Aku : nah elo sudah tau kan ? gimana penasaran mencoba ?

Suvi : iya nih pengen nyoba tapi gimana ya…
Aku : hahaha… coba elo buka hijab dulu, trus atasan, lanjut bawahan, lanjut daleman

Suvi : lha aku jadi bugil donk…
Aku : lha iya kan cuman sama kita aja, kayak aku sudah naked dari tadi…

Suvi terlihat ragu, lalu aku mendekati dan membantu melepas hijabnya, hem-nya, celana panjang, lalu bra dan cd-nya. Ketika melepas bra-nya Suvi terlihat menutupi-nya begitu pula ketika aku melepas CD-nya, Suvi bingung untuk menutupi ketelanjangannya. Perlahan Ko Henry mendekati lalu melepas tangan yang menutupi susu dan memeknya, sembari menunduk malu, Suvi menuruti Ko Henry melepas tangannya. Susu Suvi lumayan bagus dan padat menurutku dengan putting yang datar, bulu memeknya lebat banget, tidak pernah dicukur. Lalu perlahan Ko Henry meremas susu kiri dan kanan-nya, Suvi pun melenguh karena horny. Tangan Ko Henry meraba memeknya yang sudah basah total, menggosok clitorisnya dan tidak sampai 1 menit, Suvi mendapatkan orgasme pertamanya dengan kondisi berdiri. Aku pun menuntun untuk duduk.

Aku : Gimana, enak ?
Suvi : banget… (sambil tersipu malu)

Lalu aku mendekati Ko Henry, menurunkan celananya, mengulum kontolnya, Suvi pun melihatnya tanpa berkedip, lalu diremasnya susuku, tidak butuh waktu lama, karena aku sudah sangat horny, aku pun segera berdiri, berbalik menghadap Suvi, lalu memasukkan kontol Ko Henry ke dalam memek-ku. Suvi terpekik ketika aku memasukkan kontol Ko Henry. Kita pun ML di depan Suvi, sampai aku dan Ko Henry sama-sama orgasme. Setelah membersihkan diri, aku mengajak Suvi untuk sekedar keluar makan di restoran cepat saji. Karena Suvi masih tergolong baru dan amatir, Ko Henry memintaku untuk tidak tampil terlalu terbuka. Aku pun menuruti Ko Henry dengan memakai tank top dan celana jeans pendek, tentunya tanpa memakai bra dan CD. Aku mengajak Suvi untuk memakai pakaian lengkap termasuk hijab tanpa memakan bra dan CD. Aku menyuruh Suvi untuk meninggalkan bra dan CD nya di rumah Ko Henry. Suvi pun menuruti apa mau kita, namun di wajahnya terpancar kegelisahan. Terlihat ketika makan, Suvi tidak begitu tenang, selalu memperhatikan kesana kemari, terutama ketika beberapa pasang mata menatap ke arah putting susuku. Setelah makan, kita langsung kembali ke rumah Ko Henry, selama di perjalanan pulang ke rumah Ko Henry, aku melepas seluruh pakaianku dan kembali full naked. Suvi waktu aku ajak untuk bersama-sama naked, hanya berani membuka kancing hem-nya tanpa berani melepasnya. Sesampainya di rumah Ko Henry, aku menyuruh Suvi untuk membuka pakaiannya, full naked. Suvi lebih rileks, dan terlihat memeknya banjir dengan cairan. Akhirnya oleh Ko Henry, dioralnya memek Suvi sampai orgasme. Setelah itu, Suvi pamit pulang dengan memakai pakaian lengkap termasuk bra dan CD-nya. Suvi tidak berani pulang tanpa bra dan CD. Keesokan harinya, ketika bertemu dengan Suvi…

Aku : hei, gimana kemarin, suka ?
Suvi : (sambil tersipu) suka…

Aku : mau lagi ?
Suvi : hhmmm… mau tapi aku mantapin hati dulu ya

Aku : oke, it’s all up to you…

Sekian update cerita dari kita. Semoga berkenan dan dapat melegakan dahaga. Hehehe…
Gile sesak nafas baca nya... 🤤🤤🤤
 
terima kasih suhu... mungkin negara tersebut bisa jadi alternatif buat kita...
Ti ati hu di thai..
Ntar bebebs angel exibz bisa kenapa kenapa hu... Di sana kan rawan penculikan dan perdagangan wanita... 😥😥😥

Lebih seru sih action di daerah yg gak bebas dripda daerah bebas...
Dari awal gw perhatikan... Para bebebs angel itu lebih horny sampai banjir kalo lokasi itu gak biasa liatin yg bening nyemplak sambil tuing tuing... 🤭🤭🤭 explore daerah indo saja hu.. . Pasti banyak tantangan yang lebih membecekan dan menghorny kan.. Bebebs Angel exibZ...
Love u all keep safe and healthy and so sexy...😍😍😍 especially sis @almira2019 ..
😘😘😘
 
Kalo di indo challenge nya kan lebih mendebarkan.... sampai becek... :cim:
 
ada kalanya mereka menginginkan untuk bisa jalan-jalan full naked di tengah kerumunan orang tanpa ada yang jahil, hanya menikmati ke-naked-an mereka. hal itu tidak bisa dilakukan di Indo, ada beberapa negara yang bisa seperti itu, cocok seperti itu, sayangnya pandemi sehingga belum bisa kesana.
 
ada kalanya mereka menginginkan untuk bisa jalan-jalan full naked di tengah kerumunan orang tanpa ada yang jahil, hanya menikmati ke-naked-an mereka. hal itu tidak bisa dilakukan di Indo, ada beberapa negara yang bisa seperti itu, cocok seperti itu, sayangnya pandemi sehingga belum bisa kesana.
Iya sih ko... Emang salah satu output dari exibZ itu pengen free naked in public.... Gw sih cuma menyaran kan hati hati kalo ke thailand.. Krn dengar 2 isu trafficking sangat gencar di sana... Itu aja sih.. Ko 🤗🤗🤗
 
ada kalanya mereka menginginkan untuk bisa jalan-jalan full naked di tengah kerumunan orang tanpa ada yang jahil, hanya menikmati ke-naked-an mereka. hal itu tidak bisa dilakukan di Indo, ada beberapa negara yang bisa seperti itu, cocok seperti itu, sayangnya pandemi sehingga belum bisa kesana.
Ini sepertinya sering dilakukan https://streamtape.com/v/74ADqo92mkSArd9/Asyik.mp4
 
Repost dari https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-68#post-1904781132

P.O.V. Sheryn

Pagi ini aku cuman ada kuliah 2 SKS di jam 08.00 – 09.40 sedangkan Ce Silvi kelasnya cancel, dosen berhalangan kasih kuliah. Sementara aku kuliah online, Ce Silvi leyeh-leyeh, kita masih sama-sama bugil, kebetulan dosenku ini ndak peduli mau on cam atau tidak, kebanyakan temen-temen off cam, begitu pula aku. Setelah selesai kuliah, kita mau pergi berenang ke salah satu hotel, masih pagi, pasti suasananya enak. Setelah selesai prepare, ketika mau berangkat, tiba-tiba ada Ce Astrid, temen Ce Silvi di depan pintu.

Ce Silvi : Hei, tumben ?
Ce Astrid : iya nih, suntuk aku, tengkar terus sama Aji (Aji ini cowoknya Ce Astrid)

Ce Silvi : lha terus, kita bisa bantu apa ?
Ce Astrid : hehehe… ndak tau, ya aku pengen nyantai aja

Aku : nah pas ce, kita mau pergi berenang di hotel “XXX”
Ce Astrid : walah aku ndak bawa baju renang, balik rumah bentar ya

Akhirnya kita ngikutin mobil Ce Astrid sampai rumahnya trus nunggu bentar sementara Ce Astrid lagi prepare. Kita berdua sempat mikir, wah ndak bisa aneh-aneh nih karena ada Ce Astrid, tapi kata Ce Silvi, gpp lah, kapan hari Ce Astrid juga masturb ketika lihat burungnya Charles dan Hans coli sambil ngeliatin vagina Ce Silvi. Nah setelah itu Ce Astrid semobil dengan kita, menuju kolam renang di hotel “XXX”.

Sampai hotel, setelah membayar, kita masuk ke dalam areal kolam renang, hari efektif kerja, blas ndak ada yang make kolam renang, pas juga sekarang ini sekitar jam 11.00. Ce Astrid make outfit renang one pieces, keliatan memakai CD dan BH, Aku memakai half tank top warna putih dengan hotpants warna peach, Ce Silvi memakai tank top putih agak ketat dengan hotpants warna hijau.

Ce Astrid : eh gilak kalian, ndak make BH blas, puting ngecap semua, nongol semua
Ce Silvi : walah, kayak ndak pernah liat aja kamu

Ce Astrid : wah wah kamu berani juga ya,
Ce Astrid : kemarin sama Hans dan Charles gitu, sekarang berani begini juga begini

Ce Silvi : hahaha.. enjoy your life lah…
Ce Astrid : ini Sheryn susunya malah keliatan banget, pake pakaian pendek sekali.

Aku : iya ce, nggak apa-apa biar ndak gerah, wakakakakaka
Ce Astrid : gerah apaan, ini airnya dingin…

Kita berenang kesana kemari, bermain air dan sebagainya. Kalo dari aku dan Ce Silvi sih, dengan outfit ini, ketika berenang, susu kita terlihat jelas sih, lalu kalo naik, ya terlihat ngecap susu dan putting kita plus warna aerola kita samar-samar terlihat dari outfit ini, karena basah. Pas kita naik, ada petugas yang entah darimana nongol begitu aja berniat kontrol kondisi kolam renang nampaknya, petugas itu terlihat kaget dengan penampilan kita.

Pas jam 12.00, ada 2 cowok, sepertinya anak SMA masuk ke kolam renang, Ce Astrid kasih kode sambil bisik-bisik, suruh kita make BH, kita pun menjawab kalo ndak bawa BH sama sekali sampai Ce Astrid ketawa-ketawa mengatain kita gila. Pandangan kedua cowok itu ketika berenang memperhatikan susu kita berdua yang ngecap dan terlihat jelas. Aku pun jadi tertarik untuk lebih lagi, jadi aku naik keatas kolam, berjalan menuju kursi tempat barang-barang kita, lalu minum dan berjalan kembali ke kolam, pas di depan kolam, aku membetulkan rambutku, sehingga susuku dari bawah terlihat jelas pas mereka berada di dekatku.

Ketika aku mau kembali masuk ke dalam kolam renang, Ce Silvi gantian naik, dan berniat untuk juga minum, pas Ce Silvi sudah naik, berjalan melewatiku, tiba-tiba Ce Silvi menarik dengan keras ke bawah hotpantsku tertarik sampai hampir mendekati lutut, kemudian Ce Silvi mendorong aku ke dalam kolam renang. Alhasil ketika tersebur, hotpantsku ini terlepas, sehingga menjadi bottomless. Bertepatan dengan hal tersebut, kedua cowok itu sedang berenang di dekatku, membuat mereka bisa melihat susu dan terutama vaginaku dengan jelas. Ce Astrid lalu mengambilkan hotpants yang mengapung, lalu memberikan kepadaku, aku naik keatas kolam, duduk di tepian, lalu memakai kembali hotpants itu sambil diliatin sama 1 petugas kolam dan 2 cowok-cowok tadi.

Ketika aku sudah kembali ke dalam kolam, aku mengendap-endap ke deket Ce Silvi, lalu menyelam dan menarik hotpants yang dipakai sampai terlepas, kemudian aku lempar sejauhnya, ternyata terjatuh diatas kolam dekat kedua cowok itu nongkrong. Woah mantap, Ce Silvi berenang ke arah mereka, lalu naik keatas kolam di areal dekat mereka dimana mereka dapat dengan jelas melihat susu dan terutama vagina Ce Silvi sampek melongo, lalu Ce Silvi memakai hotpants itu di depan mereka kemudian tersenyum simpul dan kembali menceburkan diri ke dalam kolam renang. Ce Astrid geleng-geleng, lihat aksi nekat kita berdua, hahahaha…

Ce Astrid : gilak kalian berdua, ndak malu apa
Ce Silvi : anggap aja rejeki mereka

Ce Astrid : sama kayak Hans dan Charles donk…
Ce Silvi : ya begitulah

Ce Astrid : kalian ndak malu apa ?
Aku : ya mau gimana lagi ce, kondisinya begini kok, hihihi…

Setelah itu kita menyudahi acara berenang kita, berjalan menuju kamar mandi, yang terpisah dari kamar mandi cowok, untuk keramas dan membersihkan diri. Di dalam kamar mandi, aku dan Ce Silvi langsung bugil, kemudian mandi tanpa menutup tirai-nya, kita sempat lihat Ce Astrid juga bugil, susunya lumayan bagus, seukuran dengan mbak Almira kayaknya lalu vaginanya berbulu lumayan lebat. Setelah selesai mandi dan keramas, aku memakai terusan hem tanpa lengan, kemudian Ce Silvi pakai terusan tank top berkancing depan.

Ce Astrid : gilak, kalian ndak make daleman ?
Ce Silvi : kita lebih enjoy begini, no bra and no cd, isis

Ce Astrid : lha keliatan lak an ?
Ce Silvi : ya biarin aja, anggap aja rejeki, xixixixi…

Ce Astrid : o.m.g, ini juga ndak dikancing ta ?
Aku : enggak ce, gerah nih

Ce Astrid hanya geleng-geleng aja, kita bertiga menuju ke sebuah mall untuk makan siang, pandangan pengunjung terlihat ke arah kita, karena samar-samar atau terkadang susu dan vagina kita terlihat dengan jelas. Setelah makan siang, kita sempat ke toko buku sebentar, disini, aku dan Ce Silvi sama-sama melepas kancing nomor 2 dan kancing terbawah membuat susu dan vagina kita semakin terlihat meskipun samar-samar, tidak lama kita meninggalkan mall dan mengantar Ce Astrid balik ke rumahnya plus kita berdua juga pulang ke rumah Ce Silvi karena Ko Henry memang pas dinas di kota ini, sekalian mampir.

Sejam kemudian, Ko Henry datang, kita berdua memandikan Ko Henry bersama-sama, lalu duduk lesehan di karpet ruang tengah. Ko Henry tiduran di karpet tersebut, lalu burungnya diurut-urut sama Ce Silvi sambil dikulum-kulum, sedangkan aku mengangkang tepat disamping Ko Henry yang langsung menjilati vaginaku. Disaat sedang asyik, tanpa kita ketahui Ce Astrid kembali ke rumah Ce Silvi untuk mengambil buku yang dibeli tadi siang ketinggalan di mobil. Ce Astrid diam-diam melihat aktivitas kita, tanpa kita menyadari bahwa Ce Astrid datang. Ce Astrid melihat seluruh aktivitas kita mulai mengulum dan mengurut burung Ko Henry sampai dengan kita berdua ML dengan Ko Henry, terakhir Ko Henry memuncratkan spermanya ke dalam vaginaku, saat itu kita baru sadar kalo ada Ce Astrid disitu sedang menggigit bibirnya sendiri.

Ce Silvi lalu mendatangi Ce Astrid dan menanyakan maksud kedatangannya, tanpa menjawab pertanyaan itu, spontan Ce Astrid bilang :

Ce Astrid : gilak, tititnya gede amat, panjang amat, punya Aji ndak segitu

Ce Silvi : oh sudah pernah to sama Aji, emang punya Aji seberapa ?
Ce Astrid : eh… iya… eh

Ce Silvi : punya Aji seberapa
Ce Astrid : ada deh, jangan rame-rame ya

Hahaha… Ce Astrid ketauan kalo sudah ML dengan Aji, cowoknya sekarang. Lalu Ce Silvi berteriak ke aku, “Sher, kata Astrid burungnya Aji ndak sepanjang dan sebesar Ko Henry” yang saat itu, aku masih menjilati sisa-sisa sperma Ko Henry yang barusan muncrat di vaginaku sambil berada dalam kondisi mengangkang, sperma Ko Henry keluar dari vaginaku sementara burungnya masih tegak berdiri, masih besar dan perkasa. Ce Silvi menawarkan ke Ce Astrid buat nyoba burung Ko Henry, tapi terlihat ragu. Setelah mengambil bukunya, Ce Astrid langsung meninggalkan rumah ini.

Setelah Ce Astrid pulang, kita istirahat sebentar sambil leyeh-leyeh, karena kondisi perut yang tidak terlalu lapar, Ko Henry ngajak ke cafe aja, ndak perlu makan di restoran dan makan makanan berat. Kita pergi ke salah satu cafe yang menyediakan suasana yang menarik dan makanan yang tidak kalah di rasa. Aku memakai bolero yang diikatkan di bawah leher, belahan susuku terlihat jelas, dipadukan dengan rok mini yang hanya diikat oleh sabuk di samping, jadi rok mini ini tidak memiliki resleting dan kancing, penahannya cuman sabuk ini saja, sehingga dari samping terlihat belahannya sampai pinggangku. Ce Silvia memakai Terusan Hem tanpa lengan yang panjangnya pas di pantat, sebelah kiri dan kanan ada belahannya pendek, lalu kancing teratas pas di bawah susu sehingga belahannya terlihat cukup jelas, total kancingnya hanya ada 4.

Pandangan pengunjung cafe baik yang baru datang, maupun yang sedang makan mengarah ke kita, lantas kita duduk di tepi outdoor agak mojok, lagi-lagi, kita mendapat kursi barstool yang cukup tinggi. Pahaku terlihat begitu terbuka selain belahan dadaku yang cukup terbuka, kemudian di Ce Silvi juga sama, pahanya yang putih mulus juga terlihat dengan jelas, lalu Ko Henry sedikit berbisik ke Ce Silvi ternyata disuruh melepas 1 kancing teratas sehingga tubuhnya lebih terbuka lagi. Rutinitas yang hampir sama, waiter yang curi-curi melihat susu kita sampai pengunjung yang melihat ke arah paha kita. Ketika waiter terlihat berjalan mengarah kita, Ce Silvi membuka 1 kancing terbawah, membuat vaginanya bisa terlihat. Secara tidak disangka, tidak disengaja, angin bertiup lumayan kencang membuat rok mini ku tersingkap dan boleroku juga tersingkap, kejadian ini pas waiter meletakkan makanan yang kita pesan, sehingga dia dapat melihat dengan jelas susuku. Selesai makan, sewaktu Ce Silvi turun dari barstool, kakinya sebelah kanan diturunkan dahulu, membuat pakaiannya tersingkap keatas, vaginanya terlihat dengan jelas bagi pengunjung yang duduk di seberangnya, terlebih 1 kancing terbawah sudah dilepas. Karena suasana yang ramai, kita tidak bisa melakukan hal yang lebih lagi.

Rasanya masih belum puas, masih ingin dan ingin untuk eksib lagi, akhirnya kita kembali mampir ke sebuah mini market yang brand-nya beda dari biasanya, lokasi lebih enak, tempat lebih enak. Ketika mau memasuki areal mini market, Ko Henry mengusulkan untuk melepas tali bolero, aku pun setuju aja, lalu Ce Silvi, disuruh lepas 1 kancing bawah lagi, hhmmm… mantap. Kita masuk ke mini market, penjaga cukup kaget dengan style kita, lalu di dalam mini market ada pengunjung lain juga melihat kita dengan heran. Kita membeli beberapa barang-barang yang memang diperlukan, pas ada mas-mas di dekat Ce Silvi, yang memang rasanya kepo pengen lihat kita, sama Ce Silvi dipanggil, lalu berjongkok, bertanya tentang colokan T listrik yang mau dibeli, kebetulan ada 2 jenis, pandangannya mengarah ke vagina Ce Silvi yang terbuka lebar, aku yang ada di samping Ce Silvi dengan sedikit membungkuk, susuku terlihat dengan jelas oleh mas-mas itu. Selesai membayar, kita nongkrong disitu sebentar, ada kursi dengan payung-payung.

Di sebelah kita menghadap ke Ce Silvi, ada satu cowok sedang merokok, terlihat mencuri pandang ke arah Ce Silvi, kelihatannya berusaha mengintip vagina Ce Silvi, tanpa sungkan Ce Silvi agak memiringkan badannya, lalu sedikit mengangkang, membuat vaginanya dapat dilihat dengan jelas. Ce Silvi begitu horny, cairannya meleleh sampai kaki, tidak lama angin kembali bertiup membuat boleroku tersingkap, mas-mas itu bisa dengan jelas melihat susuku secara sekilas, tidak lama dia beranjak pergi, terlihat celananya menggembung. Setelah mas-mas itu pergi, Ce Silvi melepas 1 kancing yang tersisa sehingga lebih terbuka lagi, aku pun melepas rok miniku, karena rok mini ini aku jadi sulit ngapa-ngapain.

Ketika ada pengunjung yang datang, karena membelakangi mereka, mereka tidak terlalu aware dengan keadaan kita, terlebih aku yang bottomless. Dari dalam, rasanya mas-mas penjaga mini market juga tidak begitu aware dengan kondisi kita padahal aku langsung menghadap ke mini market, mungkin karena jarak yang terlalu jauh. Tidak disangka dari kejauhan kita melihat Aji dan Ce Astrid ada di dalam mini market, nampaknya mereka naik mobil, kita tidak melihat mereka turun namun melihat mereka sudah di dalam. Wah jodoh amat sama Ce Astrid, 3x kebetulan di hari ini. Ketika mereka keluar, mereka menyadari keberadaan kita, mereka pun berjalan ke arah kita. Ce Silvi cuman mengatupkan hem-nya saja, bagian susunya lebih terlihat, sedangkan aku masih bottomless. Mereka menyapa kita, kenalan dengan Ko Henry, Ce Astrid terlihat tersipu-sipu sedangkan Aji matanya melotot ke arah belahan susuku dan curi-curi pandang ke arah susu Ce Silvi. Tidak lama, Ce Astrid menarik Aji untuk segera meninggalkan tempat ini, nampaknya Ce Astrid sadar kalo kondisi kita agak terbuka.

Setelah Ce Astrid pulang, Ce Silvi kembali melepas tangannya dari perutnya dan membuat tubuhnya kembali agak terbuka. Ko Henry berdiri mengambil tissue di mobil, ketika kembali dari belakang, Ko Henry menarik pakaian Ce Silvi, sehingga tubuh bagian depannya terlihat lebih jelas, begitu pula denganku. Sebentar kemudian, ada mas-mas yang keluar dari mini market entah kemana, baik aku dan Ce Silvi menutup tubuh kita, setelah itu lampu dimatikan, rolling door pintu mini market ditutup sisa di bagian pintu masuk. Melihat sikon ini, aku kembali menurunkan boleroku sampai di siku, kakiku kuangkat satu ke kursi, Ce Silvi juga kembali menurunkan pakaiannya sampai ke siku, kita penasaran, mobil-mobil yang lewat apa aware ya dengan kondisi kita. Di tengah-tengah kondisi nyaris bugil, mas-mas yang keluar tadi berjalan masuk tepat di sebelah kita, kaget, melihat kita, kita juga kaget melihat kedatangan mas-mas itu dan tidak bisa melakukan apa-apa. Jelas-jelas mas-mas itu melihat kita nyaris bugil, dia berjalan masuk ke mini market, lalu kita juga beranjak meninggalkan mini market.

Sesampainya di rumah, kita kembali terlibat adegan panas dengan Ko Henry sampai 2 ronde banyaknya. Sekian update dari kita, maaf kalo kurang menarik, maklum baru belajar nulis. Hehehe
 
Repost dari https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-68#post-1904781132

P.O.V. Sheryn

Pagi ini aku cuman ada kuliah 2 SKS di jam 08.00 – 09.40 sedangkan Ce Silvi kelasnya cancel, dosen berhalangan kasih kuliah. Sementara aku kuliah online, Ce Silvi leyeh-leyeh, kita masih sama-sama bugil, kebetulan dosenku ini ndak peduli mau on cam atau tidak, kebanyakan temen-temen off cam, begitu pula aku. Setelah selesai kuliah, kita mau pergi berenang ke salah satu hotel, masih pagi, pasti suasananya enak. Setelah selesai prepare, ketika mau berangkat, tiba-tiba ada Ce Astrid, temen Ce Silvi di depan pintu.

Ce Silvi : Hei, tumben ?
Ce Astrid : iya nih, suntuk aku, tengkar terus sama Aji (Aji ini cowoknya Ce Astrid)

Ce Silvi : lha terus, kita bisa bantu apa ?
Ce Astrid : hehehe… ndak tau, ya aku pengen nyantai aja

Aku : nah pas ce, kita mau pergi berenang di hotel “XXX”
Ce Astrid : walah aku ndak bawa baju renang, balik rumah bentar ya

Akhirnya kita ngikutin mobil Ce Astrid sampai rumahnya trus nunggu bentar sementara Ce Astrid lagi prepare. Kita berdua sempat mikir, wah ndak bisa aneh-aneh nih karena ada Ce Astrid, tapi kata Ce Silvi, gpp lah, kapan hari Ce Astrid juga masturb ketika lihat burungnya Charles dan Hans coli sambil ngeliatin vagina Ce Silvi. Nah setelah itu Ce Astrid semobil dengan kita, menuju kolam renang di hotel “XXX”.

Sampai hotel, setelah membayar, kita masuk ke dalam areal kolam renang, hari efektif kerja, blas ndak ada yang make kolam renang, pas juga sekarang ini sekitar jam 11.00. Ce Astrid make outfit renang one pieces, keliatan memakai CD dan BH, Aku memakai half tank top warna putih dengan hotpants warna peach, Ce Silvi memakai tank top putih agak ketat dengan hotpants warna hijau.

Ce Astrid : eh gilak kalian, ndak make BH blas, puting ngecap semua, nongol semua
Ce Silvi : walah, kayak ndak pernah liat aja kamu

Ce Astrid : wah wah kamu berani juga ya,
Ce Astrid : kemarin sama Hans dan Charles gitu, sekarang berani begini juga begini

Ce Silvi : hahaha.. enjoy your life lah…
Ce Astrid : ini Sheryn susunya malah keliatan banget, pake pakaian pendek sekali.

Aku : iya ce, nggak apa-apa biar ndak gerah, wakakakakaka
Ce Astrid : gerah apaan, ini airnya dingin…

Kita berenang kesana kemari, bermain air dan sebagainya. Kalo dari aku dan Ce Silvi sih, dengan outfit ini, ketika berenang, susu kita terlihat jelas sih, lalu kalo naik, ya terlihat ngecap susu dan putting kita plus warna aerola kita samar-samar terlihat dari outfit ini, karena basah. Pas kita naik, ada petugas yang entah darimana nongol begitu aja berniat kontrol kondisi kolam renang nampaknya, petugas itu terlihat kaget dengan penampilan kita.

Pas jam 12.00, ada 2 cowok, sepertinya anak SMA masuk ke kolam renang, Ce Astrid kasih kode sambil bisik-bisik, suruh kita make BH, kita pun menjawab kalo ndak bawa BH sama sekali sampai Ce Astrid ketawa-ketawa mengatain kita gila. Pandangan kedua cowok itu ketika berenang memperhatikan susu kita berdua yang ngecap dan terlihat jelas. Aku pun jadi tertarik untuk lebih lagi, jadi aku naik keatas kolam, berjalan menuju kursi tempat barang-barang kita, lalu minum dan berjalan kembali ke kolam, pas di depan kolam, aku membetulkan rambutku, sehingga susuku dari bawah terlihat jelas pas mereka berada di dekatku.

Ketika aku mau kembali masuk ke dalam kolam renang, Ce Silvi gantian naik, dan berniat untuk juga minum, pas Ce Silvi sudah naik, berjalan melewatiku, tiba-tiba Ce Silvi menarik dengan keras ke bawah hotpantsku tertarik sampai hampir mendekati lutut, kemudian Ce Silvi mendorong aku ke dalam kolam renang. Alhasil ketika tersebur, hotpantsku ini terlepas, sehingga menjadi bottomless. Bertepatan dengan hal tersebut, kedua cowok itu sedang berenang di dekatku, membuat mereka bisa melihat susu dan terutama vaginaku dengan jelas. Ce Astrid lalu mengambilkan hotpants yang mengapung, lalu memberikan kepadaku, aku naik keatas kolam, duduk di tepian, lalu memakai kembali hotpants itu sambil diliatin sama 1 petugas kolam dan 2 cowok-cowok tadi.

Ketika aku sudah kembali ke dalam kolam, aku mengendap-endap ke deket Ce Silvi, lalu menyelam dan menarik hotpants yang dipakai sampai terlepas, kemudian aku lempar sejauhnya, ternyata terjatuh diatas kolam dekat kedua cowok itu nongkrong. Woah mantap, Ce Silvi berenang ke arah mereka, lalu naik keatas kolam di areal dekat mereka dimana mereka dapat dengan jelas melihat susu dan terutama vagina Ce Silvi sampek melongo, lalu Ce Silvi memakai hotpants itu di depan mereka kemudian tersenyum simpul dan kembali menceburkan diri ke dalam kolam renang. Ce Astrid geleng-geleng, lihat aksi nekat kita berdua, hahahaha…

Ce Astrid : gilak kalian berdua, ndak malu apa
Ce Silvi : anggap aja rejeki mereka

Ce Astrid : sama kayak Hans dan Charles donk…
Ce Silvi : ya begitulah

Ce Astrid : kalian ndak malu apa ?
Aku : ya mau gimana lagi ce, kondisinya begini kok, hihihi…

Setelah itu kita menyudahi acara berenang kita, berjalan menuju kamar mandi, yang terpisah dari kamar mandi cowok, untuk keramas dan membersihkan diri. Di dalam kamar mandi, aku dan Ce Silvi langsung bugil, kemudian mandi tanpa menutup tirai-nya, kita sempat lihat Ce Astrid juga bugil, susunya lumayan bagus, seukuran dengan mbak Almira kayaknya lalu vaginanya berbulu lumayan lebat. Setelah selesai mandi dan keramas, aku memakai terusan hem tanpa lengan, kemudian Ce Silvi pakai terusan tank top berkancing depan.

Ce Astrid : gilak, kalian ndak make daleman ?
Ce Silvi : kita lebih enjoy begini, no bra and no cd, isis

Ce Astrid : lha keliatan lak an ?
Ce Silvi : ya biarin aja, anggap aja rejeki, xixixixi…

Ce Astrid : o.m.g, ini juga ndak dikancing ta ?
Aku : enggak ce, gerah nih

Ce Astrid hanya geleng-geleng aja, kita bertiga menuju ke sebuah mall untuk makan siang, pandangan pengunjung terlihat ke arah kita, karena samar-samar atau terkadang susu dan vagina kita terlihat dengan jelas. Setelah makan siang, kita sempat ke toko buku sebentar, disini, aku dan Ce Silvi sama-sama melepas kancing nomor 2 dan kancing terbawah membuat susu dan vagina kita semakin terlihat meskipun samar-samar, tidak lama kita meninggalkan mall dan mengantar Ce Astrid balik ke rumahnya plus kita berdua juga pulang ke rumah Ce Silvi karena Ko Henry memang pas dinas di kota ini, sekalian mampir.

Sejam kemudian, Ko Henry datang, kita berdua memandikan Ko Henry bersama-sama, lalu duduk lesehan di karpet ruang tengah. Ko Henry tiduran di karpet tersebut, lalu burungnya diurut-urut sama Ce Silvi sambil dikulum-kulum, sedangkan aku mengangkang tepat disamping Ko Henry yang langsung menjilati vaginaku. Disaat sedang asyik, tanpa kita ketahui Ce Astrid kembali ke rumah Ce Silvi untuk mengambil buku yang dibeli tadi siang ketinggalan di mobil. Ce Astrid diam-diam melihat aktivitas kita, tanpa kita menyadari bahwa Ce Astrid datang. Ce Astrid melihat seluruh aktivitas kita mulai mengulum dan mengurut burung Ko Henry sampai dengan kita berdua ML dengan Ko Henry, terakhir Ko Henry memuncratkan spermanya ke dalam vaginaku, saat itu kita baru sadar kalo ada Ce Astrid disitu sedang menggigit bibirnya sendiri.

Ce Silvi lalu mendatangi Ce Astrid dan menanyakan maksud kedatangannya, tanpa menjawab pertanyaan itu, spontan Ce Astrid bilang :

Ce Astrid : gilak, tititnya gede amat, panjang amat, punya Aji ndak segitu

Ce Silvi : oh sudah pernah to sama Aji, emang punya Aji seberapa ?
Ce Astrid : eh… iya… eh

Ce Silvi : punya Aji seberapa
Ce Astrid : ada deh, jangan rame-rame ya

Hahaha… Ce Astrid ketauan kalo sudah ML dengan Aji, cowoknya sekarang. Lalu Ce Silvi berteriak ke aku, “Sher, kata Astrid burungnya Aji ndak sepanjang dan sebesar Ko Henry” yang saat itu, aku masih menjilati sisa-sisa sperma Ko Henry yang barusan muncrat di vaginaku sambil berada dalam kondisi mengangkang, sperma Ko Henry keluar dari vaginaku sementara burungnya masih tegak berdiri, masih besar dan perkasa. Ce Silvi menawarkan ke Ce Astrid buat nyoba burung Ko Henry, tapi terlihat ragu. Setelah mengambil bukunya, Ce Astrid langsung meninggalkan rumah ini.

Setelah Ce Astrid pulang, kita istirahat sebentar sambil leyeh-leyeh, karena kondisi perut yang tidak terlalu lapar, Ko Henry ngajak ke cafe aja, ndak perlu makan di restoran dan makan makanan berat. Kita pergi ke salah satu cafe yang menyediakan suasana yang menarik dan makanan yang tidak kalah di rasa. Aku memakai bolero yang diikatkan di bawah leher, belahan susuku terlihat jelas, dipadukan dengan rok mini yang hanya diikat oleh sabuk di samping, jadi rok mini ini tidak memiliki resleting dan kancing, penahannya cuman sabuk ini saja, sehingga dari samping terlihat belahannya sampai pinggangku. Ce Silvia memakai Terusan Hem tanpa lengan yang panjangnya pas di pantat, sebelah kiri dan kanan ada belahannya pendek, lalu kancing teratas pas di bawah susu sehingga belahannya terlihat cukup jelas, total kancingnya hanya ada 4.

Pandangan pengunjung cafe baik yang baru datang, maupun yang sedang makan mengarah ke kita, lantas kita duduk di tepi outdoor agak mojok, lagi-lagi, kita mendapat kursi barstool yang cukup tinggi. Pahaku terlihat begitu terbuka selain belahan dadaku yang cukup terbuka, kemudian di Ce Silvi juga sama, pahanya yang putih mulus juga terlihat dengan jelas, lalu Ko Henry sedikit berbisik ke Ce Silvi ternyata disuruh melepas 1 kancing teratas sehingga tubuhnya lebih terbuka lagi. Rutinitas yang hampir sama, waiter yang curi-curi melihat susu kita sampai pengunjung yang melihat ke arah paha kita. Ketika waiter terlihat berjalan mengarah kita, Ce Silvi membuka 1 kancing terbawah, membuat vaginanya bisa terlihat. Secara tidak disangka, tidak disengaja, angin bertiup lumayan kencang membuat rok mini ku tersingkap dan boleroku juga tersingkap, kejadian ini pas waiter meletakkan makanan yang kita pesan, sehingga dia dapat melihat dengan jelas susuku. Selesai makan, sewaktu Ce Silvi turun dari barstool, kakinya sebelah kanan diturunkan dahulu, membuat pakaiannya tersingkap keatas, vaginanya terlihat dengan jelas bagi pengunjung yang duduk di seberangnya, terlebih 1 kancing terbawah sudah dilepas. Karena suasana yang ramai, kita tidak bisa melakukan hal yang lebih lagi.

Rasanya masih belum puas, masih ingin dan ingin untuk eksib lagi, akhirnya kita kembali mampir ke sebuah mini market yang brand-nya beda dari biasanya, lokasi lebih enak, tempat lebih enak. Ketika mau memasuki areal mini market, Ko Henry mengusulkan untuk melepas tali bolero, aku pun setuju aja, lalu Ce Silvi, disuruh lepas 1 kancing bawah lagi, hhmmm… mantap. Kita masuk ke mini market, penjaga cukup kaget dengan style kita, lalu di dalam mini market ada pengunjung lain juga melihat kita dengan heran. Kita membeli beberapa barang-barang yang memang diperlukan, pas ada mas-mas di dekat Ce Silvi, yang memang rasanya kepo pengen lihat kita, sama Ce Silvi dipanggil, lalu berjongkok, bertanya tentang colokan T listrik yang mau dibeli, kebetulan ada 2 jenis, pandangannya mengarah ke vagina Ce Silvi yang terbuka lebar, aku yang ada di samping Ce Silvi dengan sedikit membungkuk, susuku terlihat dengan jelas oleh mas-mas itu. Selesai membayar, kita nongkrong disitu sebentar, ada kursi dengan payung-payung.

Di sebelah kita menghadap ke Ce Silvi, ada satu cowok sedang merokok, terlihat mencuri pandang ke arah Ce Silvi, kelihatannya berusaha mengintip vagina Ce Silvi, tanpa sungkan Ce Silvi agak memiringkan badannya, lalu sedikit mengangkang, membuat vaginanya dapat dilihat dengan jelas. Ce Silvi begitu horny, cairannya meleleh sampai kaki, tidak lama angin kembali bertiup membuat boleroku tersingkap, mas-mas itu bisa dengan jelas melihat susuku secara sekilas, tidak lama dia beranjak pergi, terlihat celananya menggembung. Setelah mas-mas itu pergi, Ce Silvi melepas 1 kancing yang tersisa sehingga lebih terbuka lagi, aku pun melepas rok miniku, karena rok mini ini aku jadi sulit ngapa-ngapain.

Ketika ada pengunjung yang datang, karena membelakangi mereka, mereka tidak terlalu aware dengan keadaan kita, terlebih aku yang bottomless. Dari dalam, rasanya mas-mas penjaga mini market juga tidak begitu aware dengan kondisi kita padahal aku langsung menghadap ke mini market, mungkin karena jarak yang terlalu jauh. Tidak disangka dari kejauhan kita melihat Aji dan Ce Astrid ada di dalam mini market, nampaknya mereka naik mobil, kita tidak melihat mereka turun namun melihat mereka sudah di dalam. Wah jodoh amat sama Ce Astrid, 3x kebetulan di hari ini. Ketika mereka keluar, mereka menyadari keberadaan kita, mereka pun berjalan ke arah kita. Ce Silvi cuman mengatupkan hem-nya saja, bagian susunya lebih terlihat, sedangkan aku masih bottomless. Mereka menyapa kita, kenalan dengan Ko Henry, Ce Astrid terlihat tersipu-sipu sedangkan Aji matanya melotot ke arah belahan susuku dan curi-curi pandang ke arah susu Ce Silvi. Tidak lama, Ce Astrid menarik Aji untuk segera meninggalkan tempat ini, nampaknya Ce Astrid sadar kalo kondisi kita agak terbuka.

Setelah Ce Astrid pulang, Ce Silvi kembali melepas tangannya dari perutnya dan membuat tubuhnya kembali agak terbuka. Ko Henry berdiri mengambil tissue di mobil, ketika kembali dari belakang, Ko Henry menarik pakaian Ce Silvi, sehingga tubuh bagian depannya terlihat lebih jelas, begitu pula denganku. Sebentar kemudian, ada mas-mas yang keluar dari mini market entah kemana, baik aku dan Ce Silvi menutup tubuh kita, setelah itu lampu dimatikan, rolling door pintu mini market ditutup sisa di bagian pintu masuk. Melihat sikon ini, aku kembali menurunkan boleroku sampai di siku, kakiku kuangkat satu ke kursi, Ce Silvi juga kembali menurunkan pakaiannya sampai ke siku, kita penasaran, mobil-mobil yang lewat apa aware ya dengan kondisi kita. Di tengah-tengah kondisi nyaris bugil, mas-mas yang keluar tadi berjalan masuk tepat di sebelah kita, kaget, melihat kita, kita juga kaget melihat kedatangan mas-mas itu dan tidak bisa melakukan apa-apa. Jelas-jelas mas-mas itu melihat kita nyaris bugil, dia berjalan masuk ke mini market, lalu kita juga beranjak meninggalkan mini market.

Sesampainya di rumah, kita kembali terlibat adegan panas dengan Ko Henry sampai 2 ronde banyaknya. Sekian update dari kita, maaf kalo kurang menarik, maklum baru belajar nulis. Hehehe
Mantab suhu.. Mereka berdua semakin lama semakin hot, belajar dari para angel n ko henry
 
Repost dari https://v1.semprot.com/threads/perjalanan-cewek-eksibisionis.1378061/page-68#post-1904781132

P.O.V. Sheryn

Pagi ini aku cuman ada kuliah 2 SKS di jam 08.00 – 09.40 sedangkan Ce Silvi kelasnya cancel, dosen berhalangan kasih kuliah. Sementara aku kuliah online, Ce Silvi leyeh-leyeh, kita masih sama-sama bugil, kebetulan dosenku ini ndak peduli mau on cam atau tidak, kebanyakan temen-temen off cam, begitu pula aku. Setelah selesai kuliah, kita mau pergi berenang ke salah satu hotel, masih pagi, pasti suasananya enak. Setelah selesai prepare, ketika mau berangkat, tiba-tiba ada Ce Astrid, temen Ce Silvi di depan pintu.

Ce Silvi : Hei, tumben ?
Ce Astrid : iya nih, suntuk aku, tengkar terus sama Aji (Aji ini cowoknya Ce Astrid)

Ce Silvi : lha terus, kita bisa bantu apa ?
Ce Astrid : hehehe… ndak tau, ya aku pengen nyantai aja

Aku : nah pas ce, kita mau pergi berenang di hotel “XXX”
Ce Astrid : walah aku ndak bawa baju renang, balik rumah bentar ya

Akhirnya kita ngikutin mobil Ce Astrid sampai rumahnya trus nunggu bentar sementara Ce Astrid lagi prepare. Kita berdua sempat mikir, wah ndak bisa aneh-aneh nih karena ada Ce Astrid, tapi kata Ce Silvi, gpp lah, kapan hari Ce Astrid juga masturb ketika lihat burungnya Charles dan Hans coli sambil ngeliatin vagina Ce Silvi. Nah setelah itu Ce Astrid semobil dengan kita, menuju kolam renang di hotel “XXX”.

Sampai hotel, setelah membayar, kita masuk ke dalam areal kolam renang, hari efektif kerja, blas ndak ada yang make kolam renang, pas juga sekarang ini sekitar jam 11.00. Ce Astrid make outfit renang one pieces, keliatan memakai CD dan BH, Aku memakai half tank top warna putih dengan hotpants warna peach, Ce Silvi memakai tank top putih agak ketat dengan hotpants warna hijau.

Ce Astrid : eh gilak kalian, ndak make BH blas, puting ngecap semua, nongol semua
Ce Silvi : walah, kayak ndak pernah liat aja kamu

Ce Astrid : wah wah kamu berani juga ya,
Ce Astrid : kemarin sama Hans dan Charles gitu, sekarang berani begini juga begini

Ce Silvi : hahaha.. enjoy your life lah…
Ce Astrid : ini Sheryn susunya malah keliatan banget, pake pakaian pendek sekali.

Aku : iya ce, nggak apa-apa biar ndak gerah, wakakakakaka
Ce Astrid : gerah apaan, ini airnya dingin…

Kita berenang kesana kemari, bermain air dan sebagainya. Kalo dari aku dan Ce Silvi sih, dengan outfit ini, ketika berenang, susu kita terlihat jelas sih, lalu kalo naik, ya terlihat ngecap susu dan putting kita plus warna aerola kita samar-samar terlihat dari outfit ini, karena basah. Pas kita naik, ada petugas yang entah darimana nongol begitu aja berniat kontrol kondisi kolam renang nampaknya, petugas itu terlihat kaget dengan penampilan kita.

Pas jam 12.00, ada 2 cowok, sepertinya anak SMA masuk ke kolam renang, Ce Astrid kasih kode sambil bisik-bisik, suruh kita make BH, kita pun menjawab kalo ndak bawa BH sama sekali sampai Ce Astrid ketawa-ketawa mengatain kita gila. Pandangan kedua cowok itu ketika berenang memperhatikan susu kita berdua yang ngecap dan terlihat jelas. Aku pun jadi tertarik untuk lebih lagi, jadi aku naik keatas kolam, berjalan menuju kursi tempat barang-barang kita, lalu minum dan berjalan kembali ke kolam, pas di depan kolam, aku membetulkan rambutku, sehingga susuku dari bawah terlihat jelas pas mereka berada di dekatku.

Ketika aku mau kembali masuk ke dalam kolam renang, Ce Silvi gantian naik, dan berniat untuk juga minum, pas Ce Silvi sudah naik, berjalan melewatiku, tiba-tiba Ce Silvi menarik dengan keras ke bawah hotpantsku tertarik sampai hampir mendekati lutut, kemudian Ce Silvi mendorong aku ke dalam kolam renang. Alhasil ketika tersebur, hotpantsku ini terlepas, sehingga menjadi bottomless. Bertepatan dengan hal tersebut, kedua cowok itu sedang berenang di dekatku, membuat mereka bisa melihat susu dan terutama vaginaku dengan jelas. Ce Astrid lalu mengambilkan hotpants yang mengapung, lalu memberikan kepadaku, aku naik keatas kolam, duduk di tepian, lalu memakai kembali hotpants itu sambil diliatin sama 1 petugas kolam dan 2 cowok-cowok tadi.

Ketika aku sudah kembali ke dalam kolam, aku mengendap-endap ke deket Ce Silvi, lalu menyelam dan menarik hotpants yang dipakai sampai terlepas, kemudian aku lempar sejauhnya, ternyata terjatuh diatas kolam dekat kedua cowok itu nongkrong. Woah mantap, Ce Silvi berenang ke arah mereka, lalu naik keatas kolam di areal dekat mereka dimana mereka dapat dengan jelas melihat susu dan terutama vagina Ce Silvi sampek melongo, lalu Ce Silvi memakai hotpants itu di depan mereka kemudian tersenyum simpul dan kembali menceburkan diri ke dalam kolam renang. Ce Astrid geleng-geleng, lihat aksi nekat kita berdua, hahahaha…

Ce Astrid : gilak kalian berdua, ndak malu apa
Ce Silvi : anggap aja rejeki mereka

Ce Astrid : sama kayak Hans dan Charles donk…
Ce Silvi : ya begitulah

Ce Astrid : kalian ndak malu apa ?
Aku : ya mau gimana lagi ce, kondisinya begini kok, hihihi…

Setelah itu kita menyudahi acara berenang kita, berjalan menuju kamar mandi, yang terpisah dari kamar mandi cowok, untuk keramas dan membersihkan diri. Di dalam kamar mandi, aku dan Ce Silvi langsung bugil, kemudian mandi tanpa menutup tirai-nya, kita sempat lihat Ce Astrid juga bugil, susunya lumayan bagus, seukuran dengan mbak Almira kayaknya lalu vaginanya berbulu lumayan lebat. Setelah selesai mandi dan keramas, aku memakai terusan hem tanpa lengan, kemudian Ce Silvi pakai terusan tank top berkancing depan.

Ce Astrid : gilak, kalian ndak make daleman ?
Ce Silvi : kita lebih enjoy begini, no bra and no cd, isis

Ce Astrid : lha keliatan lak an ?
Ce Silvi : ya biarin aja, anggap aja rejeki, xixixixi…

Ce Astrid : o.m.g, ini juga ndak dikancing ta ?
Aku : enggak ce, gerah nih

Ce Astrid hanya geleng-geleng aja, kita bertiga menuju ke sebuah mall untuk makan siang, pandangan pengunjung terlihat ke arah kita, karena samar-samar atau terkadang susu dan vagina kita terlihat dengan jelas. Setelah makan siang, kita sempat ke toko buku sebentar, disini, aku dan Ce Silvi sama-sama melepas kancing nomor 2 dan kancing terbawah membuat susu dan vagina kita semakin terlihat meskipun samar-samar, tidak lama kita meninggalkan mall dan mengantar Ce Astrid balik ke rumahnya plus kita berdua juga pulang ke rumah Ce Silvi karena Ko Henry memang pas dinas di kota ini, sekalian mampir.

Sejam kemudian, Ko Henry datang, kita berdua memandikan Ko Henry bersama-sama, lalu duduk lesehan di karpet ruang tengah. Ko Henry tiduran di karpet tersebut, lalu burungnya diurut-urut sama Ce Silvi sambil dikulum-kulum, sedangkan aku mengangkang tepat disamping Ko Henry yang langsung menjilati vaginaku. Disaat sedang asyik, tanpa kita ketahui Ce Astrid kembali ke rumah Ce Silvi untuk mengambil buku yang dibeli tadi siang ketinggalan di mobil. Ce Astrid diam-diam melihat aktivitas kita, tanpa kita menyadari bahwa Ce Astrid datang. Ce Astrid melihat seluruh aktivitas kita mulai mengulum dan mengurut burung Ko Henry sampai dengan kita berdua ML dengan Ko Henry, terakhir Ko Henry memuncratkan spermanya ke dalam vaginaku, saat itu kita baru sadar kalo ada Ce Astrid disitu sedang menggigit bibirnya sendiri.

Ce Silvi lalu mendatangi Ce Astrid dan menanyakan maksud kedatangannya, tanpa menjawab pertanyaan itu, spontan Ce Astrid bilang :

Ce Astrid : gilak, tititnya gede amat, panjang amat, punya Aji ndak segitu

Ce Silvi : oh sudah pernah to sama Aji, emang punya Aji seberapa ?
Ce Astrid : eh… iya… eh

Ce Silvi : punya Aji seberapa
Ce Astrid : ada deh, jangan rame-rame ya

Hahaha… Ce Astrid ketauan kalo sudah ML dengan Aji, cowoknya sekarang. Lalu Ce Silvi berteriak ke aku, “Sher, kata Astrid burungnya Aji ndak sepanjang dan sebesar Ko Henry” yang saat itu, aku masih menjilati sisa-sisa sperma Ko Henry yang barusan muncrat di vaginaku sambil berada dalam kondisi mengangkang, sperma Ko Henry keluar dari vaginaku sementara burungnya masih tegak berdiri, masih besar dan perkasa. Ce Silvi menawarkan ke Ce Astrid buat nyoba burung Ko Henry, tapi terlihat ragu. Setelah mengambil bukunya, Ce Astrid langsung meninggalkan rumah ini.

Setelah Ce Astrid pulang, kita istirahat sebentar sambil leyeh-leyeh, karena kondisi perut yang tidak terlalu lapar, Ko Henry ngajak ke cafe aja, ndak perlu makan di restoran dan makan makanan berat. Kita pergi ke salah satu cafe yang menyediakan suasana yang menarik dan makanan yang tidak kalah di rasa. Aku memakai bolero yang diikatkan di bawah leher, belahan susuku terlihat jelas, dipadukan dengan rok mini yang hanya diikat oleh sabuk di samping, jadi rok mini ini tidak memiliki resleting dan kancing, penahannya cuman sabuk ini saja, sehingga dari samping terlihat belahannya sampai pinggangku. Ce Silvia memakai Terusan Hem tanpa lengan yang panjangnya pas di pantat, sebelah kiri dan kanan ada belahannya pendek, lalu kancing teratas pas di bawah susu sehingga belahannya terlihat cukup jelas, total kancingnya hanya ada 4.

Pandangan pengunjung cafe baik yang baru datang, maupun yang sedang makan mengarah ke kita, lantas kita duduk di tepi outdoor agak mojok, lagi-lagi, kita mendapat kursi barstool yang cukup tinggi. Pahaku terlihat begitu terbuka selain belahan dadaku yang cukup terbuka, kemudian di Ce Silvi juga sama, pahanya yang putih mulus juga terlihat dengan jelas, lalu Ko Henry sedikit berbisik ke Ce Silvi ternyata disuruh melepas 1 kancing teratas sehingga tubuhnya lebih terbuka lagi. Rutinitas yang hampir sama, waiter yang curi-curi melihat susu kita sampai pengunjung yang melihat ke arah paha kita. Ketika waiter terlihat berjalan mengarah kita, Ce Silvi membuka 1 kancing terbawah, membuat vaginanya bisa terlihat. Secara tidak disangka, tidak disengaja, angin bertiup lumayan kencang membuat rok mini ku tersingkap dan boleroku juga tersingkap, kejadian ini pas waiter meletakkan makanan yang kita pesan, sehingga dia dapat melihat dengan jelas susuku. Selesai makan, sewaktu Ce Silvi turun dari barstool, kakinya sebelah kanan diturunkan dahulu, membuat pakaiannya tersingkap keatas, vaginanya terlihat dengan jelas bagi pengunjung yang duduk di seberangnya, terlebih 1 kancing terbawah sudah dilepas. Karena suasana yang ramai, kita tidak bisa melakukan hal yang lebih lagi.

Rasanya masih belum puas, masih ingin dan ingin untuk eksib lagi, akhirnya kita kembali mampir ke sebuah mini market yang brand-nya beda dari biasanya, lokasi lebih enak, tempat lebih enak. Ketika mau memasuki areal mini market, Ko Henry mengusulkan untuk melepas tali bolero, aku pun setuju aja, lalu Ce Silvi, disuruh lepas 1 kancing bawah lagi, hhmmm… mantap. Kita masuk ke mini market, penjaga cukup kaget dengan style kita, lalu di dalam mini market ada pengunjung lain juga melihat kita dengan heran. Kita membeli beberapa barang-barang yang memang diperlukan, pas ada mas-mas di dekat Ce Silvi, yang memang rasanya kepo pengen lihat kita, sama Ce Silvi dipanggil, lalu berjongkok, bertanya tentang colokan T listrik yang mau dibeli, kebetulan ada 2 jenis, pandangannya mengarah ke vagina Ce Silvi yang terbuka lebar, aku yang ada di samping Ce Silvi dengan sedikit membungkuk, susuku terlihat dengan jelas oleh mas-mas itu. Selesai membayar, kita nongkrong disitu sebentar, ada kursi dengan payung-payung.

Di sebelah kita menghadap ke Ce Silvi, ada satu cowok sedang merokok, terlihat mencuri pandang ke arah Ce Silvi, kelihatannya berusaha mengintip vagina Ce Silvi, tanpa sungkan Ce Silvi agak memiringkan badannya, lalu sedikit mengangkang, membuat vaginanya dapat dilihat dengan jelas. Ce Silvi begitu horny, cairannya meleleh sampai kaki, tidak lama angin kembali bertiup membuat boleroku tersingkap, mas-mas itu bisa dengan jelas melihat susuku secara sekilas, tidak lama dia beranjak pergi, terlihat celananya menggembung. Setelah mas-mas itu pergi, Ce Silvi melepas 1 kancing yang tersisa sehingga lebih terbuka lagi, aku pun melepas rok miniku, karena rok mini ini aku jadi sulit ngapa-ngapain.

Ketika ada pengunjung yang datang, karena membelakangi mereka, mereka tidak terlalu aware dengan keadaan kita, terlebih aku yang bottomless. Dari dalam, rasanya mas-mas penjaga mini market juga tidak begitu aware dengan kondisi kita padahal aku langsung menghadap ke mini market, mungkin karena jarak yang terlalu jauh. Tidak disangka dari kejauhan kita melihat Aji dan Ce Astrid ada di dalam mini market, nampaknya mereka naik mobil, kita tidak melihat mereka turun namun melihat mereka sudah di dalam. Wah jodoh amat sama Ce Astrid, 3x kebetulan di hari ini. Ketika mereka keluar, mereka menyadari keberadaan kita, mereka pun berjalan ke arah kita. Ce Silvi cuman mengatupkan hem-nya saja, bagian susunya lebih terlihat, sedangkan aku masih bottomless. Mereka menyapa kita, kenalan dengan Ko Henry, Ce Astrid terlihat tersipu-sipu sedangkan Aji matanya melotot ke arah belahan susuku dan curi-curi pandang ke arah susu Ce Silvi. Tidak lama, Ce Astrid menarik Aji untuk segera meninggalkan tempat ini, nampaknya Ce Astrid sadar kalo kondisi kita agak terbuka.

Setelah Ce Astrid pulang, Ce Silvi kembali melepas tangannya dari perutnya dan membuat tubuhnya kembali agak terbuka. Ko Henry berdiri mengambil tissue di mobil, ketika kembali dari belakang, Ko Henry menarik pakaian Ce Silvi, sehingga tubuh bagian depannya terlihat lebih jelas, begitu pula denganku. Sebentar kemudian, ada mas-mas yang keluar dari mini market entah kemana, baik aku dan Ce Silvi menutup tubuh kita, setelah itu lampu dimatikan, rolling door pintu mini market ditutup sisa di bagian pintu masuk. Melihat sikon ini, aku kembali menurunkan boleroku sampai di siku, kakiku kuangkat satu ke kursi, Ce Silvi juga kembali menurunkan pakaiannya sampai ke siku, kita penasaran, mobil-mobil yang lewat apa aware ya dengan kondisi kita. Di tengah-tengah kondisi nyaris bugil, mas-mas yang keluar tadi berjalan masuk tepat di sebelah kita, kaget, melihat kita, kita juga kaget melihat kedatangan mas-mas itu dan tidak bisa melakukan apa-apa. Jelas-jelas mas-mas itu melihat kita nyaris bugil, dia berjalan masuk ke mini market, lalu kita juga beranjak meninggalkan mini market.

Sesampainya di rumah, kita kembali terlibat adegan panas dengan Ko Henry sampai 2 ronde banyaknya. Sekian update dari kita, maaf kalo kurang menarik, maklum baru belajar nulis. Hehehe
mantul suhu.... update tipis tipis mengacengkan :pantat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd