Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Apakah anda percaya cerita yang say share ini real ?


  • Total voters
    42
  • Poll closed .
Dear Readers, berikut update dari kisah Viona. Update kali ini adalah update terakhir dari liburan kita di Bali.

Setelah semalam dugem di salah satu club terdekat dengan resort, pagi ini Pk. 07:30 WITA, Viona membangunkan-ku dengan memberikan-ku service BJ. Ternyata Viona ingin ke pantai lagi. Iya lah di Bali kalo nggak club ya pantai. Pagi ini kita mandi bersama, lalu bersiap ke pantai. Simple, tinggal jalan kaki sudah sampai pantai.

Pagi ini ke pantai, outfit Viona adalah kemben tipis warna putih yang hanya menutupi susu-nya saja dan celana bikini warna putih yang cukup mini, bahkan sedikit diatas garis selangkangan-nya, tentu saja juga memamerkan pantatnya yang mulus. Viona hanya menggunakan outfit ini saja. Setelah bersiap, kita pun jalan menuju pantai. Suasana pantai masih cenderung agak sepi tapi juga tidak terlalu crowded. Sepanjang perjalanan menuju pantai, beberapa bule dan warga lokal memperhatikan Viona karena outfit tersebut sebenarnya cenderung transparan.

Ketika kita duduk2 di pantai, muncul-lah seorang lelaki yang menawarkan jasa tato temporer. Dia pun menawarkan kepada kami untuk di tato secara temporer, bisa hilang dalam tempo 1 minggu. Viona pun tertarik setelah mendengar penjelasan dari lelaki tersebut. Aku pun sudah menduga bahwa Viona akan action disini. Tebakan-ku tidak salah, Viona ini di tato temporer dengan tulisan “HenVi” yang merupakan singkatan dari Henry Viona di antara susu kiri dan susu kanan-nya. Dan yang unik, Viona ingin tato temporer tersebut ditulis terbalik. Jadilah Viona melepas kemben tersebut, kemudian tidur di paha tukang tato temporer tersebut agar tato tulisan “HenVi” ditulis terbalik dari susu sebelah kiri ke susu sebelah kanan. Readers bisa bayangkan, secara otomatis Viona yang topless terekspose ketika setiap orang lalu lalang di depan kita, kemudian lelaki yang mengerjakan tato tersebut otomatis juga menyentuh susu dan putting Viona. Ketika tato tersebut dikerjakan, aku melihat celana tukang tato tersebut perlahan menggembung tanda ngaceng.

Kira2 30 menit dia mengerjakan tato temporer pesanan Viona, jadilah tato tersebut dengan bagus. Viona pun terlihat senang. Ternyata tidak berhenti disitu, Viona ingin menambah tato temporernya. Kali ini spot yang dipilih adalah di sisi kiri dan kanan lipatan selangkangan dan pahanya. Tukang tato tersebut terlihat semakin merona bahagia karena mengetahui akan membuat tato di daerah tersebut, yang otomatis Viona harus melepas celana bikini-nya supaya tidak mengganggu proses pembuatan tato tersebut. Tato yang hendak dibuat Viona kali ini tetaplah tulisan “Henry” di sebelah kiri, dan “Viona” di sebelah kanan. Viona pun melepas celana bikini-nya tanpa malu2 dan langsung mempersilahkan tukang tato untuk mulai mengerjakan tato tersebut. Pada saat mengerjakan tato tersebut, kaki Viona diangkat dan diletakkan diatas pahanya agar memudahkan melukis tato yang dikehendaki. Otomatis orang yang berlalu lalang dapat dengan jelas melihat vagina Viona yang tidak tertutupi bulu sama sekali dan secara otomatis, tangan tukang tato tersebut juga akan bergesekan dengan vagina Viona. Ada beberapa wisatawan lokal dan bule mengabadikan momment ini dengan kamera ponsel mereka. Sadar akan hal ini, Viona mengambil kemben yang belum dikenakkannya dan menutupkan di wajahnya agar sedikit tersamarkan. Setelah selesai dengan 1 sisi, dia pun melanjutkan ke sisi satunya. Sekitar 1 jam proses pembuatan tato tersebut selesai. Viona kembali mengenakkan kemben dan celana bikini-nya dan mengajak-ku untuk berjalan2 menyusuri pantai dan toko2 di sekitar daerah tersebut. Tukang tato temporer tersebut tidak mau di bayar sama sekali. Kayaknya karena dia sudah menang banyak kali ya…

Sambil berjalan menyusuri pantai, Viona berkata…

Viona : Hen, tadi banyak sekali yang ngeliatin aku bugil. Aku pura2 tidur…
Aku : iya, Vi. Beberapa dari mereka juga ambil foto kamu.

Viona : iya, aku paham. Makanya aku samarkan muka-ku dengan kembenku. Moga2 enggak viral ya…
Aku : yang moto bule2, rasanya hanya buat dokumentasi pribadi mereka saja.

Viona : iya, semoga saja. Tadi tukang tato nya juga gesek2in tangannya di susuku dan vaginaku. Horny banget nih sampek meleleh terus ke bawah cairanku.
Aku : mau balik kamar kah, aku jilatin sampek puas.

Viona : ntar aja deh, aku masih pengen jalan2 dulu, beli sesuatu apa lah itu…
Aku : oke, no problem.

Kita pun menyusuri beberapa toko penjual souvenir di daerah tersebut, beberapa kali kita juga berhenti untuk membeli beberapa souvenir. Salah satunya Viona membeli topi pantai yang cukup lebar untuk dipakainya. Kita pun menyempatkan makan siang di sepanjang daerah tersebut. Sewaktu makan, cukup banyak wisatawan yang mengamati Viona. Setelah makan, kembalilah kita ke hotel untuk beristirahat, karena malam nanti kita berencana untuk datang ke club lain yang mengadakan foam party. Kita pun berendam di kolam, bugil berdua, sambil Viona menggesekkan vaginanya di kontolku. Tentu saja kita juga saling meng-oral di posisi 69. Setelah puas, kita pun tertidur di pinggir kolam di dalam area pribadi resort kita.

Kira2 Pk. 18:00 WITA kita bangun dan mandi bersama. Setelah mandi, kita berencana untuk makan ikan bakar di pinggir pantai. Sekitar Pk. 20:00 WITA kita berjalan kembali menuju pantai untuk makan malam. Outfit Viona karena sekalian mau ke acara foam party adalah bikini model swimsuit warna kuning dengan bagian tengah dada terbelah sampai pusar. Viona hanya melapisi kain bali tipis yang kita beli tadi siang. Kita pun makan bersama di pinggir pantai. Setelah makan, sambil menunggu jam ke acara Foam Party, kita pun duduk ngobrol di tepi pantai. Suasananya romantis dan sangat mendukung. Aku pun memeluk Viona sambil ngobrol.

Viona : Hen, thanks ya. Aku ndak salah orang. Kamu orang yang tepat. Mau menuruti kegilaan-ku.
Aku : sama2 Vi. Aku pun nyaman, apalagi selalu kamu service. Top markotop service-mu.

Viona : kamu ndak kepingin ML kah ?
Aku : sama kamu ?

Viona : maybe ?
Aku : jujur aja ya Vi, kamu menarik, bugil di depanku, meng-oral aku, sebagai cowok normal, aku pengen banget bisa ML sama kamu tapi aku menghargai niat kamu buat action ketimbang ML.

Viona : ya maybe you’re the right person to making love with me…
Aku : manut aja. Kamu ajak ML ya ga bakal nolak.

Viona : nanti ya waktu aku ngerasa tepat dan mood. Semoga kamu nggak akan berubah
Aku : no problem babe…

Setelah ngobrol kesanan kemari, tepat Pk. 23:00 WITA, Viona mengajakku ke salah satu club, agak jauh dari resort tempat kami menginap, sekitar 15 menit berjalan kaki. Sesampainya di club tersebut, suara hingar bingar terdengar, ternyata acara Foam Party belum dimulai. Kita pun menunggu di salah satu sofa sambil menenggak Jack’D. Setengah jam kemudian, acara Foam Party dimulai. Lokasinya berada di tengah gedung, dibuatkan semacam ring dan tamu yang ingin dance dengan disemprot busa sabun segera beramai-ramai ke arena tersebut. Kain bali yang dikenakan Viona, ditipkannya kepadaku dan Viona pun bergabung bersama sejumlah wisatawan lokal dan bule. Mostly bule yang join di acara tersebut. Kami pun berjoget saling meraba dan tentu saja pakaian kami jadi basah. Viona juga terlihat digandeng salah satu bule untuk diajak bergoyang bersama. Karena outfit yang cukup menggoda Viona diapit oleh 2 bule dan saling berjoget bersama. Tidak lama datanglah seorang bule perempuan, mereka berempat bergoyang bersama. Tiba2 bule cewek tersebut mendekati Viona, berbisik sesuatu dan tidak lama, bule cewek tersebut membuka atasannya yang sudah basah dan topless. Sesaat kemudian aku melihat Viona menurunkan kedua tali bikini nya sehingga bersama2 topless. Ada beberapa bule yang juga topless tapi perkiraanku tidak lebih dari 5 orang lawan sekian ratus orang yang nge-floor di arena tersebut. Viona dan kedua bule tersebut saling menggesekan badan mereka dan karena ada foam otomatis badan mereka semakin licin. Kedua bule tersebut pun dengan bebasnya meraba-raba Viona, memilin putingnya. Viona pun nggak mau kalah, diremasnya pula kontol bule tersebut. Salah satu dari bule tersebut berbisik kepada teman wanitanya dan kemudian berbisik pula ke Viona. Ternyata mereka meminta Viona dan bule cewek itu untuk melepas bawahan mereka. Tidak lama Viona dan bule wanita tersebut sudah naked di tengah orang2 yang dance dengan foam melekat di tubuh. Situasi semakin hot. Aku pun hanya mengawasi dari jauh sambil menenggak beberapa slot minuman.

Kurang lebih 1,5 jam mereka bergoyang, acara foam party pun akan berakhir. Terlihat Viona jalan dalam kondisi naked menghampiriku. Dia meminta kain bali yang dititipkan kepadaku dan dililitkan di badannya. Karena tidak cukup panjang, vagina-nya samar2 terlihat dari celah kain bali yang tidak tertutup. Viona mengatakan kepadaku bahwa bikini yang dia kenakan hilang di tengah foam party. Setelah acara foam party ditutup, Viona mengajakku untuk kembali ke resort. Sepanjang perjalanan menuju resort, Viona hanya tertutupi oleh kain bali tersebut. Banyak wisatawan melihat Viona dan berkasak-kusuk. Viona tetap cuek merangkul lenganku dan berjalan dengan santai. Ketika sampai di resort tempat kami menginap, security dan front office tersenyum melihat kami dan outfit Viona. Mungkin mereka sudah terbiasa dengan pemandangan ini. Kami pun tetap cuek berjalan sampai room tempat kami menginap. Sebelum tidur, kami pun sempat saling memuaskan satu dengan yang lain. Vagina Viona sangat becek sekali yang menandakan Viona sangat horny. Tidak butuh waktu lama, setelah kujilat vaginanya beberapa saat, Viona pun melenguh tanda telah mencapai puncaknya. Setelah itu, dia turun ke bawah bed, mengoral kontolku, dan menelan spermaku sampai bersih tak tersisa. Setelah itu kami pun tertidur sampai siang hari.

Sekian cerita kami dari Bali.


usul gan next kalo viona udah di exe mungkin perlu cuckold kali heheeh , apalagi sambil floor cuckold ama bule widih super seru
 
Dear Readers, mohon maaf meleset dari jadwal update karena kesibukkan di RL. Berikut adalah update dari cerita sebelumnya.

Setelah mendarat dari Singapore, aku dan Viona meluncur ke apartemen Viona. Sesampainya di apartemen, kami pun melepaskan seluruh pakaian yang melekat di tubuh kami, dilanjutkan dengan mandi bersama dan tentu saja ML dibawah kucuran shower. Aku dan Viona terlibat sebuah hubungan seksual yang panas dan menggebu-gebu.

Keesokan harinya Viona mens sesuai dengan jadwal bulanan-nya. Dan seperti biasa pada saat mens, kita tidak melakukan action apa-apa. Selang seminggu setelahnya, ketika mens Viona sudah selesai, badan Viona meriang, panas dan suhunya mencapai 39. Aku pun mengusulkan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Aku : Vi, kayaknya lebih aman kalo ke dokter deh, panas nya nggak naik turun
Viona : oke, tapi anterin ya, ke klinik dekat sini aja
Aku : Siap

Aku dan Viona pun bersiap-siap menuju ke klinik dekat apartemen. Viona menggunakan outfit seperti biasanya baju terusan yang panjangnya sekitar 15 cm diatas lutut.

Aku : Vi, outfit mu ga pake yang lain aja ta ?
Viona : enggak, ini aja, emang kenapa ?

Aku : tar kalo dokternya mau periksa gimana ?
Viona : ya biarin dibuka aja, hehehehe….

Aku : dasar, sakit2 masih sempat iseng aja

Aku dan Viona pun meluncur ke klinik terdekat dengan apartemen. Sesampainya di klinik, suasananya sepi dan yang aku lihat cuman antri satu orang pasien yang sedang diperiksa di kamar periksa. Setelah mendaftarkan diri, aku dan Viona pun menunggu panggilan untuk masuk ke kamar periksa. Pada saat menunggu untuk masuk ke kamar periksa, aku melihat petugas pendaftaran sedang curi-curi melihat ke arah selangkangan Viona dan ternyata benar, Viona sedang duduk menyenderkan badan-nya di badanku yang mengakibatkan sebagian pahanya terekspose dan karena Viona duduk agak mengangkang, petugas pendaftaran tentu saja sedang curi-curi melihat vagina Viona yang tanpa bulu sama sekali.

Aku : (dengan berbisik) Vi, mas-nya kayaknya ngeliat vagina-mu
Viona : oya, wah aku ndak sadar, aku lebih ngangkang lagi aja ya

Aku : hahaha… dasar…

Viona pun sedikit mengangkang lagi sehingga kalo tebakanku enggak salah, petugas pendaftaran akan lebih jelas lagi dapat melihat vagina Viona. Aku pun melihat petugas pendaftaran tersebut agak kikuk, mungkin lagi ngaceng karena melihat vagina Viona. Tidak lama setelahnya mungkin hanya sekitar 5 menit, suster pun memanggil kami untu masuk ke kamar periksa. Setelah masuk ke dalam kamar periksa, Viona pun menceritakan gejala yang dialami dan suster pun menyimak dan mencatat sebagai bagian dari catatan rekam medis. Dokter pun meminta Viona untuk rebah ke dipan periksa. Dengan santai-nya Viona naik dan segera tidur untuk diperiksa. Aku pun memilih untuk mendengar mereka dari luar dan membiarkan Viona untuk melakukan action sendiri. Toh aku pun berada di dekatnya. Dokter pun menempelkan stetoskop di tubuh Viona. Tidak lama setelahnya, aku mendengar percakapan dokter dengan Viona :
Dokter : Maaf bu, saya kurang bisa mendengar detak jantung-nya. Bisa bagian atas dibuka sedikit supaya saya bisa memasukkan stetoskop
Viona : waduh Dok, baju saya enggak ada kancingnya.

Dokter : hhmmm….
Viona : gini saja dok… (Viona menarik pakaiannya dari bawah ketas)

Setelah Viona menarik pakaiannya, otomatis seluruh tubuh bagian depan terekspose, mulai dari susu dan sedikit vaginanya karena menurut pengakuan Viona, kedua kaki nya masih dirapatkan.

Dokter : lho bu, maaf, kok ndak pake daleman
Viona : tadi saya cepat-cepat ke klinik, jadi lupa dok

Viona melihat tangan dokter muda tersebut gemetar, lalu mengarahkan stetoskop ke beberapa bagian tubuh Viona. Suster pun juga terlihat heran dengan Viona.

Dokter : Bu, saya coba suntik dengan vitamin ya
Viona : oke dok, enggak apa2

Dokter : tolong balik badan-nya bu
Viona : oke dok

Ketika Viona membalikkan badannya, dengan sengaja, Viona tengkurap dengan agak mengangkang. Dan sangat yakin bahwa ketika dokter tersebut menyuntikkan vitamin yang dimaksud, dokter tersebut juga melihat dengan jelas vagina Viona.

Setelah selesai memeriksa Viona, dokter pun kembali ke mejanya dan mengatakan kepadaku bahwa dia memberikan rujukan agar Viona melakukan tes darah karena kawatir terkena Demam Berdarah. Ketika dalam perjalanan pulang, Viona melepas seluruh pakaiannya dan memainkan klitorisnya, Viona mengatakan bahwa dia sangat horny karena action di depan petugas pendaftaran, dokter dan suster tersebut.

Keesokan harinya aku mengantar Viona ke laboratorium untuk tes darah dan ternyata dari hasil tes darah tersebut, Viona positif terkena Demam Berdarah dan disarankan untuk segera opname di rumah sakit.

Aku : Vi, ini bawa pakaian apa di rumah sakit ?
Viona : ya bawa terusan-terusan aja sama tank top

Aku : oke, aku siapin. Kamu ndak menghubungi orang tua kamu ?
Viona : nggak usah, kan ada kamu yang jagain

Aku : Siap

Aku dan Viona pun meluncur ke rumah sakit yang aku tau, rumah sakit ini cukup eksklusif. Viona memintaku untuk memesan kamar VIP, tujuannya agar tidak gabung dengan pasien lainnya dan aku bisa dengan fleksibel menjaga Viona.

Di dalam kamar rumah sakit tersebut cukup mewah, ada 2 ranjang, dimana satu untuk penunggu, sofa, kulkas, televisi dan kamar mandi dalam. Suster meminta Viona untuk mengenakan pakaian dari rumah sakit serta memasangkan infus yang berisi obat. Viona pun menyanggupi-nya. Namun setelah suster tersebut keluar, Viona mengatakan kepadaku untuk keinginannya kembali bugil
Viona : Hen, bantu aku lepasin baju ini, aku tak bugil saja
Aku : hah ? trus nanti kalo ada dokter gimana ?

Viona : ya biarin aja kayak biasanya, aku nggak betah pake pakaian ini
Aku : atau mau pake pakaian yang dibawa tadi ?

Viona : enggak usah, Hen. Bugil aja… hehehehe
Aku : oke deh, terserah kamu aja

Aku pun membantu Viona untuk melepas pakaian dari rumah sakit dan kembali bugil serta hanya ditutup oleh selimut dari rumah sakit. Ketika suster datang mengirimkan makanan dan obat minum, mereka pun heran dengan kelakuan Viona.

Suster : Bu, kenapa ndak mengenakan pakaian ?
Viona : iya nih sus, saya kurang cocok dengan pakaiannya

Suster : apa mau mengenakan pakaian yang dibawa saja ?
Viona : enggak usah sus, biar enak begini saja, saya enggak apa-apa

Lalu suster pun manggut-mangut tanda setuju dan meninggalkan kami. Aku pun menyuapi Viona menu makan siang-nya dan tidak ada kejadian apapun sampai keesokan hari-nya seorang suster datang untuk membantu memandikan Viona.

Suster : Bu, saya bantu untuk menyeka badannya
Viona : ndak boleh mandi ya sus ?

Suster : sementara menurut dokter di seka saja bu
Viona : baik sus

Ketika suster tersebut membuka selimut Viona, dia kaget karena melihat Viona bugil…

Suster : lho kok ndak pake pakaian bu ?
Viona : iya saya kurang cocok dengan pakaiannya

Lalu suster tersebut pun menyeka badan Viona. Mungkin suster tersebut agak terheran-heran dengan tingkah laku Viona. Lalu setelah suster tersebut menyeka badan Viona, tidak lama kemudian dokter visit untuk memeriksa keadaan Viona. Ketika dokter tersebut menurunkan sedikit selimut Viona, Viona pura-pura menggeliat yang menyebabkan selimutnya agak turun dan menunjukkan susunya. Dokter tersebut pun kaget dan meminta maaf serta menarik kembali selimut Viona untuk menutupi tubuhnya.

Viona : oh ndak apa-apa dok, silahkan diperiksa, nanti ndak kedengeran detak jantung-nya
Dokter : maaf bu, saya ndak tau kalo ndak pake pakaian, kenapa ndak pake pakaian ?

Viona : saya gerah dan ndak nyaman. Nggak apa-apa dok kalo perlu diperiksa

Viona kembali menurunkan selimutnya sehingga kedua susunya terpampang dengan jelas. Aku melihat dokter tersebut agak gugup begitu pula suster yang membantu-nya. Kejadian tersebut berulang dalam beberapa hari, lebih tepatnya 4 hari Viona di rumah sakit sebelum dinyatakan sembuh dan diperbolehkan untuk pulang. Karena keadaan yang semakin membaik, di hari ketiga infus Viona dilepas dan membuat gerak Viona jadi lebih leluasa. Pada malam ketiga karena infus Viona sudah dilepas, kita menyempatkan diri untuk ML di kamar mandi rumah sakit, tentu saja dengan deg-deg an ketauan suster yang jaga malam kontrol.
Sepertinya sakit atau tidak, Viona tidak terpengaruh dalam menjalankan actionnya. Pada hari keempat kita pun meluncur pulang ke apartemen Viona dengan keadaan yang lebih segar. Viona sepertinya juga tidak tahan berlama-lama mengenakan pakaian sehingga setibanya di apartemen, langsung bugil seperti biasa dan ditutup dengan satu kali ML denganku.

Demikian sedikit update dari kisah Viona. Mungkin tidak terlalu hot dikarenakan menuliskan cerita ini dengan terputus-putus dengan kegiatan di RL. Next update semoga bisa terealisasi dalam minggu ini…
 
Mantab bener dah ceritanya hu....
Cm masi heran knp nyaman bgt dgn kondisi skrg, bukannya kl kalian merit bs lebih heboh? Hahaha
 
Bimabet
Mantab bener dah ceritanya hu....
Cm masi heran knp nyaman bgt dgn kondisi skrg, bukannya kl kalian merit bs lebih heboh? Hahaha

kalo menurutku, kalo semuanya bisa dilakukan tanpa merit kenapa tidak. toh merit atau tidak kita bebas melakukan segala sesuatunya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd