Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mencari Jalan Pulang : Romansa Dua Dunia

rj duts

Semprot Baru
Daftar
7 Sep 2014
Post
27
Like diterima
230
Bimabet
Cerita ini bermula pada akhir tahun 2015

Dimana diceritakan pada saat itu ada seorang pemuda, Yang kita panggil saja "Banyu". Bertubuh kurus dan tidak terlalu tinggi. Berkulit putih dan dengan ciri khas tatapan matanya yang sendu.

Dan sifat sibanyu ini sedikit banyak bicara, kurang dalam bertata krama, dan arogan.

Namun semua itu berubah drastis, setelah perjalanan ini dia lakukan. Seperti orang yang kehilangan dirinya, karakternya berbanding terbalik dengan dirinya yang sebelumnya. (Kata orang disekitar nya)

Itulah sedikit pengenalan karakter utama dari cerita yang bakalan saya tulis.
Dan anggap saja saya yang nulis sebagai banyu, supaya enak dalam penulisan alur ceritanya...

Yaudah, tanpa banyak bacod. Kita masuk kedalam cerita.

Selamat membaca, siapkan kopi dan rokok kalian.

____
Waktu itu dimana cuaca akhir tahun sangat dingin dinginnya, apalagi untuk daerah di dataran tinggi dimana tempat dia tinggal.

Bersamaan dengan derasnya hujan dan dentuman langit, aku meringkuk dan tenggelam dalam tangisan, rasa sakit, rasa kecewa akan takdir yang sedang terjadi. Mengingat apa yang sudah ku alami selama satu tahun terakhir ini. Dimana semua yang sudah aku raih dan kumiliki, seketika semuanya hilang.

Sudah sebulan lebih yang kulakukan hanyalah seperti mayat hidup. Keluar rumah cuma untuk beli makan. Itupun kulakukan bukan setiap hari, kadang 3 hari sekali dan bahkan pernah 1 minggu full aku gak makan. Untuk pergi beli makanpun tubuhku terasa malas. Cuma kopi, rokok, kopi, rokok gitu aja terus sampe tolol.

Sampailah suatu ketika, dimana aku kepikiran mau bunuh diri. "Capek" Cuma kata itu yang ada dibenakku.

"Kepengen mati sajalah, tapi gimana caranya ya. Biar bisa mati, tapi tanpa ketahuan, atau lebih simpelnya supaya nanti mayatku tidak ditemukan"
Itulah perkataan yang berputar putar dikepalaku.

Akhirnya aku mendapatkan ide
"Aku mati dihutan saja, kayaknya itu ide cemerlang hahahha" Sambil ketawa sendiri aku dibuatnya.

Setelah menentukan tujuanku, aku mulai menyiapkan semua yang diperlukan.

Sampai pada harinya tiba, aku sudah siap untuk melangkah menuju kematian.

Bersambung
 
Sebelum tak lanjutkan ceritanya
Saya ucapkan banyak Terima kasih untuk para suhu yang bersedia membaca cerita ini

___
Gadisku Yang Imut

Setelah diputuskan apa yang bakalan aku lakukan dan semua persiapan sudah beres. Aku mulai melangkah keluar rumah.

Masih sama dengan sebelumnya, mayat hidup ini berjalan dengan tatapan kosong, penuh luka dan rasa kecewa. Waktu itu di pagi buta berbekal dengan seadanya aku menyusuri jalan, dengan tujuan ke Stasiun yang ada ditengah kota.

"Sebelum pergi, aku harus menemuinya" Gumamku.
Sedikit senyum tipis berkembang dibibirku setelah aku mencoba untuk mengingat tentang dia.

Iya dia, seorang gadis muda yang kutemui satu tahun yang lalu. Berwajah cantik, berkulit putih, dengan tubuh tidak terlalu tinggi, namun mantap menurutku. Wajahnya yang imut dan sering ke merah merahan kalau lagi di entot.
Ditambah lagi ukuran dada yang besar. Kadang membuatku berfikir kepengen selalu menenggelamkan kepalaku diantara dua buah dadanya yang besar namun kencang.

Itulah Hananliya Utami, biasa dipanggil hana ata liya. Tapi aku memanggilnya Ana.

Sedikit ku perjelas supaya kalian bisa berimajinasi. Hehe

____

Terus aku susuri jalan dengan menggunakan kedua kakiku, sampai aku tiba didepan rumahnya. Lalu ku keluarkan HP kesayanganku dan ku cari namanya.

Tuuuttt tuuuttt tutttt
Dering yang menandakan panggilan ku belum dijawab olehnya..

"Ya sudahlah, mungkin dia lagi tidur atau apalah"

Begitu aku memutuskan pergi dari situ, mungkin jarak nya 30 meter dari rumahnya. tiba tiba suara seorang gadis yang kukenal terdengar.

"Banyuuuuuu"

Teriakannya memanggil namaku, dan dengan sedikit berlari kearah ku...

"Maaf, tadi aku lagi mandi" Kata ana
"Iya gak papa kok" Jawabku tanpa ekspresi
"Aku telpon balik, malah gak dijawab" Lanjutnya
"kan jarang ku nyalain suara HP" Jawabkuu
"Ya udah, ayo kerumah" Ajaknya
Sambil berjalan kerumshnya, dia menggenggam tanganku dengan erat.

Setiba dirumah nya, ku jumpai ibunya sedang menyiapkan perlengkapan masak.

"Ehh banyuu, lama gak kesini. Ada sebulan iyaa"
Ibunya menyapa

Ku hampir dan sungkem
"Iya maa, ada segitu gak kesini. Gimana kabar mama?" Tanyaku.

Aku bisa manggil ibunya ana dengan sebutan mama. Mungkin karena hubungan kami sangat dekat, mengingat satu tahun terakhir ini

"Seperti yang kamu lihat, mama sehat selalu"
Jawabnya.

Mata ibunya seketika menatap wajahku, lalu dipegang nya pipiku sambil di elus dan dia berkata

"Kamu yang kayaknya sedang tidak baik baik saja"

Tidak kujawab, aku hanya menunduk
Meresapi momen ini, yang mungkin tidak akan terulang kembali.

"Udah ahh ma, ayo keatas" Potong ana

"Keatas dulu ya maa" Kataku

Setiba dikamarnya, aku diam sejenak.
Yang kulakukan hanyalah mengingat setiap momen momen terakhir ini.

"Kamu kenapa sihh" Perkataan ana membuyarkan lamunanku.

"Heheh. Gak kenapa napa kok, aku lagi menikmati" Jawabku sambil nyengir.

Sedikit ku jelas gambaran dari kamar ini.
Dengan ukuran yang luas membuat kamar ini sangatlah besar. Ada TV dan Ps, dimana biasa kalau aku kesini, kita sering main ps bareng.
Ada satu sofa yang berukuran buat 2 orang. Meja rias, lemari pakaian yang besar. Dan kamar mandi pun ada. Udah kayak kamar hotel hahaha.

Ku letakkan ransel dan duduk disofa itu. Tidak ada obrolan yang terjadi diantara kami. Aku hanya duduk dan menatap ana yang sedang mengeringkan rambut panjangnya.

Dibalut kaos ketat, dan celana pendek ketat sedikit basah membuat lekukan tubuhnya semakin kelihatan jelas.

Dengan posisi dia membelakangiku, mataku tidak berhenti menatap dan menyusuri setiap lekukan tubuhnya, dari ujung kaki sampai atas. Dan saat itu yang kurasakan hanyalah rasa sakit hati seperti dihujam pisau.
Karena mengingat ini adalah momen terakhir aku bersama ana...

Dia berbalik kearahku dengan senyuman yang membuatku benar benar jatuh cinta. Dan mulai melangkah kearahku. Sampai dia berdiri di hadapan ku, masih diposisi yang sama. Dia naik kepangkuan ku sambil menatapku tajam.

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd