Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mabataki ~ Kisah hidup di negara orang

Bimabet
Chapter 22
*Apartemen Hana, Senin Pagi*

Setelah apa yang terjadi semalam rasanya ada sesuatu yang berubah dalam diriku. Ada sesuatu yang hilang dan di saat yang sama ada rasa percaya diri yang tumbuh. Siapa sih yang nggak bangga bisa kehilangan keperjakaan di tangan seorang wanita sekelas model seperti Hana.

Setelah pertempuran panas semalam, aku masih bisa merasakan badanku pegal-pegal dan tangan kiriku sedikit kesemutan. Alasannya? Karena Hana tidur menggunakan lenganku sebagai bantal. Wajahnya begitu dekat, aku bisa merasakan hembusan nafasnya di badanku, akibatnya Azmi junior kembali bangkit dari tidurnya. Siapa sih yang nggak terangsang dengan tubuh sempurna milik Hana? Apalagi kami berdua sama-sama dalam keadaan telanjang hanya berbalut selimut.

"Selamat pagi, Azumi", Hana melihat ke arahku sambil menguap. Wajahnya yang natural tanpa make up itu nampak sangat sempurna. Nikmat mana lagi yang kuharapkan.

"Selamat pagi, Hana...", aku mencoba menahan nafsuku yang sudah menggebu-gebu, biasa lah ya laki-laki di pagi hari.

Tapi rasa maluku kalah, nafsuku mengambil alih kendali tubuhku. Tanpa ada keraguan sama sekali kucium bibirnya, tapi di luar dugaanku ternyata Hana pun tidak menurut begitu saja dan malah balik menyerang. Kuhisap lidahnya yang menyerang ke dalam mulutku. Kami sama-sama mencoba untuk saling merebut dominasi atas satu sama lain. Namun pada akhirnya, Hana lah yang memenangkan 'duel' pertama pagi ini. Hana kini duduk di atas tubuhku dengan sebuah senyuman lebar di wajahnya. Aku juga bisa melihat sepasang gunung kembar yang nampak berdiri menantang di sana, puting merah mudanya juga semakin membuat terangsang. Padahal beberapa detik yang lalu dia masih setengah tidur, tapi dia bisa dengan cepat mengambil alih permainan dariku.

"Kamu ya, pagi-pagi udah agresif aja. Kamu lupa ya hari ini kita ada kelas?", tapi perkataan dan perbuatan Hana sama sekali tidak menunjukkan kesamaan, bukannya melepaskanku, Ia malah mulai menggerakkan pinggulnya tepat di atas penisku, teknik ini disebut sebagai teknik sumata. Kali ini sama sekali tidak terjadi penetrasi, tapi kenikmatan yang kurasakan hampir sama. Entah apa memang seks seharusnya senikmat ini atau karena Hana yang memang sangat jago melakukannya.

Hanya butuh waktu beberapa menit sebelum lagi-lagi pertahananku dijebol oleh teknik Hana yang tiada duanya. Aku bisa merasakan spermaku berterbangan keluar ke atas perutku sendiri akibat goyangan Hana yang erotis itu. Ketika ku pikir hanya sampai di sini saja sesi pagi kali ini, tentu saja itu adalah sebuah kesalahan. Hana turun dari atas tubuhku dan langsung menjilati sperma yang ada di atas perutku sampai bersih. Kemudian ia membuka mulutnya di hadapanku menunjukkan cairan putih kental yang ada di mulutnya sebelum menelannya. Aku hanya bisa menelan ludah melihat kelakuan "teman"ku yang satu ini. Sebuah senyuman mengembang di bibirnya walaupun masih ada sedikit lelehan sperma di tepi bibirnya, tapi untukku hal tersebut semakin membuat bibir Hana tampak seksi.

*Plak*, tanpa peringatan Hana menampar pipi kananku dengan lembut sebelum kemudian tertawa. "Bangun... Bangun... Ayo mandi dulu", Hana lagi-lagi menarikku ke dalam kamar mandinya. Entah sudah berapa kali aku mandi di sini, tapi rasanya sudah seperti sesuatu yang wajar. Rasanya seolah semua "rem moral" yang kumiliki ketika berada di Indonesia hancur begitu saja. Tentu saja aku masih sadar diri untuk tidak melakukan semua ini tanpa rasa suka sama suka, tapi aku jadi merasa bahwa seks adalah sesuatu yang menyenangkan, bukan lagi sesuatu yang tabu untuk dibahas seperti ketika berada di Indonesia.

Setelah sesi mandi yang singkat, aku langsung bersiap-siap untuk kembali ke asrama. Kakiku sudah sepenuhnya sembuh, hanya saja masih ada sesuatu yang mengganjal di hatiku. Aku semakin yakin bahwa aku suka pada Hana, ada rasa cinta yang timbul setelah seks semalam. Entahlah apa ini hanya euforia sementara atau memang hatiku telah diambil olehnya.

Dan sekali lagi, di genkan apartemen Hana, sesaat sebelum berpisah aku mencoba untuk menyatakan perasaanku sekali lagi. Rasa ingin memiliki Hana sepenuhnya untukku sendiri semakin kuat.

"H... Hana... Aku su...", namun lagi-lagi Hana memotong kata-kata 'suka' itu dan melumat bibirku. Entah kenapa Ia selalu begitu, menghentikanku dari menyatakan perasaan ini dengan mencium bibirku. Walaupun aku tidak bisa menolak dan memilih untuk menikmatinya saja. Ciuman kali ini rasanya berbeda dengan ciuman yang sebelumnya, tidak ada percobaan untuk saling menyerang ataupun mendominasi, tapi hanyalah sebuah ciuman panjang.

"Sudah ya. Sana pulang, kamu kan harus siap-siap kelas juga", Kata Hana sambil mendorongku pelan keluar dari apartemennya.

Lagi-lagi perasaan digantungkan seperti ini. Apa sih susahnya mendengarkanku sampai selesai dan memberikan jawaban yang pasti? Siapa sih yang ga baper kalau diperlakuin kaya begini, apalagi aku yang pengalaman 'cinta-cintaannya' sangat minim ini.



  1. Sumata adalah teknik dimana perempuan menggosokkan paha atau labia majora nya ke penis pria tanpa adanya penetrasi. Silahkan dicari sendiri kalau mau tau lebih lanjut.
 
Makasih updatenya, suhu @MaximumChooser...

Azumi perlahan udah ga canggung lagi ini ama kelakuan Hana, setelah lepas perjakanya.. Kadang kan Hana suka mancing-mancing nafsunya Azumi, trus ditinggalin ampe kentang tuh Azumi.
Moga aja pas kunjungan berikutnya ke apartement Hana, Azumi kalo lagi nafsu langsung aja ngegarap Hana.

Jangan buru buru lah Azumi, menyatakan cinta pada Hana. Lakukan aja suka sama suka dulu...
 
Apakah hana masih taruma sama masa lalunya. Atau azumi mirip sama mantan hana? Sehingga cuman dijadikan pelampiasan hana. Saya tunggu updatenya hu
 
Tidak mudah bagi gadis jepang mengikatkan diri terhadap hubungan perasaan... hmmmm japan style banget..... sepertinya TS sangat memahami budaya Jepang ya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd