Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Maafkan aku Mama

Status
Please reply by conversation.
Sory guyss... cerita sudah dibuat tinggal di upload, lihat reaksi pasar dulu guys.... mohon sarannya guyss.
ditunggu lanjutannya y guys......
Monggo dilanjut hu.. utk sekedar saran penulisan mungkin bisa lebih dirapiin lagi, dikumpulin dulu ide² ceritanya biar ga terkesan sepotong², kalo memungkinkan dibuat indeks, biar memudahkan pembaca budiman :D sekian.. :pantat::mantap:
 
Lanjuut Guyss....

Selepas anakku Riko pergi meninggalkan diriku yang saat itu masih berada di ruang keluarga.

Dan setelah melakukan beberapa gerakan senam yoga, kuhempaskan diriku di sofa yang empuk dan mencoba mengingat kembali saat-saat tadi bagaimana diriku dan putraku Rio melakukan persetubuhan yang sangat menggairahkan.

Kuletakkan telapak tanganku menyentuh perut dibawah pusarku, dimana itu adalah letak rahimku, " Kini sperma anakku Rio telah mengisi penuh rahimku, oukkhh... Rasanya kembung sekali bagian bawah perutku ini...., apakah aku akan hamil..? ", pertanyaanku ini membuat perasaanku sedikit menjadi gelisah, karena memang semua diluar rencanaku dan aku masih dalam kondisi dapat hamil atau produktif, sedangkan sudah hampir 6 bulan ayah Rio, suamiku tidak pernah menjamahku karena memang sedang sibuk dan sering keluar kota.

" Ya sudahlah... Bagaimana nanti saja, Demi putraku, aku rela berkorban..., tapii... Kalau dipikir-pikir hmmmm.... Kontolnya.... Oukhhh", tanpa sadar tiba-tiba gairahku naik dan lubang memekku menjadi basah.

" Semoga saja aku tidak hamil dengan kejadian ini", harapku.

Kemudian aku bangkit dan melangkah masuk kedalam kamarku untuk mandi.

Ditempat lain, tepatnya di kamar Rio...., Tampak Rio saat itu setelah mandi ia berbaring di tempat tidurnya.

" Mamah...... ", pandangan matanya kosong menatap langit2 kamarnya dan senyum-senyum sendiri.

" Kenapa ini.... Apa aku sudah gila... ", pikirku.

Bagaimana riko merasakan perasaan yang berbeda terhadap mamahnya kali ini, rasa cinta dan sayang terhadap seorang wanita, bukan rasa sayang dan cinta anak terhadap ibunya.

Tak luput dalam ingatannya saat-saat bagaimana tadi ia dan mamahnya terlibat dalam persetubuhan terlarang. Perasaan itu sangat besar manakala ia tau ibunya mau merelakan tubuhnya demi membantu dirinya.

" Mamahh.... Kau memang yang terbaik, terima kasih mahh.... Terima kasih atas kerelaanmu, terima kasih karena kau mau menampung spermaku dalam rahimmu, aku tak pernah membayangkan semua yang sering ku khayalkan kini menjadi kenyataan", dalam lamunannya.

Beberapa menit Riko hanyut dalam lamunannya, tiba-tiba, Tok... Tok... Tok... Suara ketukan pintu terdengar, kemudian disusul oleh suara panggilan mamah dari balik pintu.

" Rikooo..... Sudah jam 10 sayang...., ayo kita makan dulu", suara mamah dari balik pintu kamarku.

" I.. Iyya mahh...., nanti Riko kebawah", jawab riko

Pandangannya membentur jam dinding dikamarnya, dan benar saja jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, tak terasa waktu berjalan begitu cepat.

Lantas saja riko bangkit dan melangkahkan kakinya keluar kamar menuju ke ruang makan yang saat ini sepertinya mamahnya sedang menantinya disana.


" Hallo sayang.... ", sapa mamah setibanya aku diruang makan.

" Sini duduk disamping mamah" Lanjutnya seraya menggeser kursi makan yang berada disampingnya.

" Iyya mahh.... ", jawabku sedikit canggung dan kemudian aku duduk disamping mamah.

" Mbaknya belum datang mahh? ", tanyaku pada mamah untuk sedikit menghilangkan rasa canggung.

" belum sayang... Mungkin nanti siang selepas tengah hari", jawab mamah.

" Adikmu juga katanya sore baru pulang.... Ada tugas dari sekolah yang harus dikerjakan secara kelompok katanya",

" Owhhh.... ", hanya itu yang ku ucapkan.

Kemudian kami mulai makan, dan memang aku sendiri sudah merasakan sangat lapar selepas persetubuhan dengan mamah tadi.

" Makan yang banyak sayang...., makanlah yang bergizi, seperti ikan, daging, dan sayur-sayuran, serta buah segar...., agar kualitas sperma kamu bagus sayang... ", ucap mamah tanpa sadar hingga membuat kami saling pandang dan akhirnya kami sama-sama tersenyum.

" Mahhh.... ",

" Kenapa sayang", tanya mamahku

" Aku sayang mamah, makasih ya mahh, terima kasih atas kerelaan mamah... ",

" Mamah juga sayang kamu Rio..., sudah semestinya mamah membantu anak mamah", jawab mamah dan mengelus lembut rambutku.

" Mamah harap setelah apa yang telah kita lakukan, kamu bisa lebih percaya diri sayang.... Dan ingat itu menjadi rahasia kita yahh...",

" Iya mahh... Rio akan berusaha, dan merahasiakan ini semua", jawabku dengan perasaan yang tak menentu dan dibalas oleh senyum manis mamah.

"Butik mamah tutup hari ini mah..? ", tanyaku

" Tutup sayang, hari ini mamah mau santai saja dirumah, dan kamu sendiri tidak bekerja sayang", tanya mamahku.

" Aku ambil cuti tiga hari mahh... Sayang kalau tidak diambil nanti hangus" Jawabku.

" Owhhh.... Begitu", sambut mamah.

" Papah keluar kota mah? ",

" Iya sayang... Papah sedang ke sumatra, mungkin untuk 10hari kedepan sayang", jawabnya.

Memang akhir-akhir ini papah terlihat sangat sibuk sekali, maklum papah adalah salah satu penanggung jawab dari perusahaan tempat papah bekerja, jadi papah harus senantiasa siap dalam tugas.

Beberapa menit kemudian kami selesai makan dan aku beranjak pergi dari meja makan dan pergi ke arah belakang rumahku, dimana dibelakang rumahku masih terdapat taman yang cukup luas dengan luasnya yang mencapai 100m² dan tertutup oleh dinding yang tinggi disekelilingnya.

Ditaman itu ada beberapa kursi nyaman ber-alaskan busa yang empuk. Kuhempaskan pantatku disitu dan bersantai memanjakan mataku melihat hamparan tanaman indah yang selalu dirawat oleh mamah.

Sedangkan mamah setelah makan, langsung beranjak ke dapur untuk merapihkan bekas makan kami.

Tak berselang lama kulihat mamah datang dan membawa beberapa perlengkapan untuk merawat tanaman.

Aku hanya diam memperhatikan setiap gerak-gerik mamah, dan aku berdecak kagum dan bangga dalam hatiku.
" Di usia yang sudah tidak muda lagi tapi kau tetap terlihat menarik dan cantik, bahkan tubuhmu masih sangat menggiurkan mahh... ",

Sepertinya mamah tau kalau anaknya sedang memperhatikannya namun ia tak mau memperdulikannya dan terus menjalankan aktivitasnya.

Mamah mulai merawat tanaman2 yang mulai tetlihat tak terawat dengan telaten hingga kembali terlihat sangat indah.

Kemudian mamah ambil selang air dan menyiram semua tanaman yang ada agar terlihat segar. Sedangkan di belakang mamah, tampak mata anaknya tak henti-hentinya terus memandanginya.

" Kenapa sayang.... Ada yang salah dengan mamah", suara mamah membuyarkan lamunanku.

" Ekhh... Nggak mah, nggak apa-apa", jawabku terbata-bata.

" Abis kamu lihatin mamah terus kayak gitu.... ", sindir mamah.

" Abis mamah cantik sihh... ", jawabku.

Saat itu aku memang sedang mengagumi kecantilan mamah yang alami. Dengan mengenakan baju daster panjang tanpa lengan dan rambut yang dibiarkan ter-urai lepas sepanjang bahu mamah, nampak sekali kecantikannya.

" Sudah mulai genit yah sama mamah", goda mamahku.

Kemudian tanpa menjawab mamah, aku berdiri dan melangkah mendekati mamah, dan beberapa saat aku telah berada di belalang mamah.

Mamah sempat menoleh kebelakang dan melihatku, namun sejurus kemudian ia kembali fokus melakukan aktifitasnya tanpa menghiraulanku.

Tiba-tiba kupeluk mamah dari belakang dan, " Akkhh... Rioo.... ", kaget mamahku.

Tangan kiriku ku arahkan pada dua bulatan payudara mamah, dan tangan kananku mencoba meraba bagian selangkangan mamah.

" Riooo.... ", hanya itu yang mamah ucapkan dan kemudian diam seraya menggigit bibir bawahnya menahan gairah.

" Rioo... Sayang mamah... ", bisikanku ditelinga mamah dan kukecup lembut leher mamah.

" Akkhhh... Riooo.... ", hanya itu yang mampu mamah ucapkan.

Ternyata saat itu mamah tidak menggunakan bra, sehingga terasa sekali kenyalnya payudara mamah. " Oukkhhh... Mahhh", desahku.

Tiba-tiba batang kontolku menegang dan mengacung dengan kerasnya dibalik celana boxerku, Kurapatkan pantatku pada bongkahan pantat mamah, aku yakin kalau mamah pasti merasakan batang kontolku yang menempel ketat pada belahan pantatnya.

" Oukhhh... Mahh.... ", desahku dan terus mengecup lembut bagian tengkuk dan telinga mamah, hingga membuat tubuh mamah bergetar menahan gairahnya. Sedangkan dengan tangan kananku kumainkan kemaluan mamahku, kuusap-usap lembut selangkangan mamah yang masih tertutup daster mamah.

Oukkhhh.... Riooo..., desah mamah, tubuhnya bergetar dan tangan kanannya yang menggenggam selang air nampak tak ter arah .

Beberapa menit kemudian kuturunkan celana boxerku hingga batang kontolku keluar lepas dari sarangnya dan mengacung dengan tagaknya, kemudian bagian belakang daster mamah kusibakkan ke atas sebatas pinggul mamah, dan ternyata mamah juga tidak menggunakan CD.

batang kontolku yang sudah mengeras langsung kusisipkan diantara jepitan paha mamah dan menempel pada bibir memek mamah yang mulai terasa basah dan kugoyangkan pinggulku maju mundur dengan lembut.

Akhhh... Mahhh...., desahku menikmati gairah ini.
Batang kontolku terus saja ku gosok maju mundur di jepitan paha mamah, yang semula terasa perat lama - lama menjadi licin karena dibantu oleh cairan yang keluar dari memek mamah. Dan tiba2 " Alkhhhh..... Mamah... ", kurasakan tangan mamah membelai lembut kepala kontolku yang memang menembus hingga ke depan selangkangannya.

Tangan kananku kumasukkan ke balik daster mamah dan meraba lembut bibir memek mamah.

" Akkhhh.... Riooo.... Enak sayang... " Desah mamah menoleh ke arahku dan kemudian melumat mulutku dengan ganasnya bahkan akhirnya selang air itu mamah lepaskan begitu saja.

Lama kami saling melumat dan tiba2 mamah berbalik menghadapku kemudian bersimpuh didepanku menghadapkan wajahnya tepat pada batang kontolku yang tegak mengacung.

" Mamah sepertinya ketagihan sama kontolmu sayang.... ", ucap mamah.

" Ini akan selalu menjadi milik mamah kok... ", jawabku.

Akkhhhh.... Iyya mahhh...., mamah mulai mengocok lembut batang kontolku dengan tangannya yang lembut, dan mulutnya turut mengulum dan menghisap kepala kontolku, hingga ia masukkan kedalam mulutnya sebatas kedalaman mulutnya.

"Iyya mahhh.... Terusss mahhh.... Ennakmahh... ", racauku.

Selang Beberapa menit kemudian mamah menghentikan kegiatannya dan menurunkan celanaku hingga terlepas.

" Ayooo sayang selesaikan..., mumpung si embak belum datang", ucap mamah seraya menarikku menuju kursi panjang di taman itu.

Mamah kemudian mengangkat ke atas dasternya dan menggulungnya di pinggangnya. Tampak olehku bongkahan pantat mamah yang begitu bulat dan mulus sekali.

Kemudian ia hempaskan pinggulnya di kursi dan bersandar serta mengankat ke atas kadua kakinya. Ia bentangkan lebar-lebar kakinya ke kiri dan kanan hingga nampak lubang memeknya yang terbuka merekah merah.

" Ayooo sayang.... ", ajak mamah.

Aku paham yang mamah inginkan, dan tentunya juga sama dengan yang aku inginkan. " Iyya mahhh.... ", hanya itu yang ku ucapkan dan mulai kutempatkan diriku diantara selangkangan mamah.

Terlihat batang kontolku sudah nampak basah dengan liur mamah, namun lubang memek mamah walau sudah nampak becek sepertinya akan kurang untuk memperlancar masuknya batang kontolku kedalam liang vagina mamah.

Maka aku coba mendekatkan kepalaku untuk menghisap dan menjilat lubang memek mamah, " Jangan sayang... Langsung saja terlalu lama nanti, takut mbaknya keburu datang, ayoo langsung masukkan saja, basahi saja dengan liur kamu", cegah mamah menghalangi aksiku.

Aku mengerti maksud mamah dan kemudian kutumpahkan air liurku ditelapak tangan kananku dan kemudian kubaluri pada sekitar lubang memek mamah.

" Ayooo sayang.... ", nampak mamah sepertinya sudah tidak sabar untuk menerima kehadiran batang kontolku di dalam lubang memeknya.

Dengan tangan kiriku kugenggam batang kontolku dan kuarahkan tepat kepala kontolku pada lubang memek mamah, sedangkan tangan kananku ikut membantu menyibakkan lubang memek mamah untuk membantu proses penetrasi. Setelah kurasa sudah tepat pada tempatnya kutatap mata mamahku untuk minta persetujuannya. Mamah membalas tatapanku hanya dengan anggukkan kepalanya.

" Tekan sayang.... ", ucap mamah.

Blesss..... Akkhhh..... Blesss...., desah kami hampir bersamaan saat kutekan batang kontolku dan membuat kepala kontolku menyeruak masuk menembus lubang vagina mamah.

" Aakkkhhhh.... Riooo, tahan sayang... ", lenguhan mamah dan tangannya menahan laju pinggulku agar tidak terus menghujamkan batang kontolku.

" Oukhhj mahhh.... Mamahh.... ", desahku saat kurasakan batangku masuk dalam lubang vagina mamah yang kurasakan begitu menjepit, lembut, dan sangat hangat. Kurasakan paha mamah mengapit kencang pinggangku dan kedua tangan mamah menahan pinggulku agar tidak terus menekan kebawah.

" Tahan dulu sayang.... Sakitt....., biarkan memek mamah menyesuaikan dulu",

Aku mengerti dan memahaminya, maka kupeluk mamahku, serta ku kulumat bibir mamah, serta kumainkan payudara mamah dengan meramasnya lembut.

" Akkhhh... Riooo... Iyyaahh sayang.... Akhhh... ", desahan-desahan mamah menikmati cumbuanku.

Tiba-tiba mamah menurunkan lengan dasternya hingga akhirnya menyembullah keluar payudara mamah hingga membuat aku takjub melihatnya.

Baru kali ini aku melihat payudara mamah, karena waktu permainan pertama kami, mamah masih menggunakan pakaian lengkapnya.

Dengan ganas langsung kuhisap puting payudara mamah,

" Akkhhh... Iyya sayang... Yang kenceng sayang", desah mamah.

Saat itu batang kontolku baru sebatas 3/4 saja yang masuk dalam vagina mamah, ketika kurasakan mamah sudah mulai menggerakkan pinggulnya kekiri dan kanan, perlahan kuangakat pinggilku hingga batang kontolku bergerak keluar dari lubang vagina mamah, dan ketika sudah sebatas kepala kontolku saja yang masih dalam jepitan lubang memek mamah, dengan lebih bertenaga kuhujamkan kembali batang kontolku hingga kembali menyeruak masuk dalam lubang vagina mamah, bahkan saking bertenaganya dorongan pinggulku, mengakibatkan batang kontolku langsung kandas masuk dalam lubang memek mamah dan membentur dasar kedalaman lubang vagina mamah, yaitu lingkaran mulut rahim mamah.

" Aaaakkkkkkhhhhhh..... Riiooooo.... Addduhhhh.... Sayangg.... ", jerit mamah seiring ia rasakan bagaimana kontol putranya dengan kencangnya menyeruak masuk dalam lubang vaginanya dan menabrak dasar vaginanya hingga membentur mulut rahimnya.

" Oukhhj... Riooo tahan sayangg.... Tahan... Mentok sayang... Akkhhh..."Kaki Mamah Irma mendekap ketat pinggul anaknya agar tidak bergerak dulu, karena ia merasakan perutnya menjadi sedikit mulas karena sodokan batang kontol anaknya.

" Akkhhh... Mamah.... Nikmatnya memek mamah... Oukkhhh.... Mahhh, kontol Rio hanya untuk mamah... ", desah rio menikmati jepitan memek mamahnya.

Sementara pinggul mereka diam dan kelamin mereka menyatu dengan ketatnya, dan tubuh mereka saling bergetar hebat menikmati penyatuan kelamin mereka.

Mentok sudah kepala kontol Rio mengisi relung vagina mamahnya, namun masih ada 5 cm yang belum semuanya masuk dalam jepitan memek mamahnya.

" Kontol kamu sudah mentok sayang.... ", ucap mamah dengan masih mendekap erat pinggulku dengan pahanya.

" Iyya mahh... Enak mahh... Lembut dan hangat di dalam sana", jawab rio dan dibalas lumatan lembut bibir mamahnya.

" Ayooo sayang goyang pelan-pelan dulu... ", perintahah Irma seraya mengendurkan dekapan pahanya yang semula menahan laju pinggul anaknya.

" Akhhh...ahhh... Mamah", desah Rio saat perlahan ia tarik pinggulnya hingga batang kontolnya tertarik keluar dan bergesekan dengan dinding vagina mamahnya.

" Iyya sayang... Oukhh... Enak kontolmu sayang", desah mamah membalas.

Masih kepala kontol Rio dijepitan lubang memek mamahnya, kemudian Rio menurunkan kembali pinggulnya hingga batang kontol itu kembali menyeruak masuk dalam lubang vagina mamahnya dan kepala kontolnya kembali membentur mulut rahimnya.

" Iyya sayang terus sayang... Cepat sayang... Keburu mbak datang... ", desah mamah dan meminta agar genjotan anaknya semakin dipercepat karena takut pembantunya keburu datang.

" Iyyaahhh mahhh.... Oukkhh... ",

Mereka saling menggerakkan pinggul mereka dan saling memberikan kenikmatan satu sama lain, setiap hujaman kontol Rio pada memek mamahnya, mamah Irma selalu menyambutnya dengan goyangan pinggulnya kekiri dan kanan sehingga Rio merasakan batang kontolnya seperti dipelintir.

Gerakan mereka semakin gencarbdan kencang mengejar puncak kenikmatan. Dan batang kontol Rio yang semula masih menyisakan sekitar lima centi kini sudah masuk semakin dalam seiring mundurnya mulut rahim mamahnya hingga membuat lubang vagina mamah Irma semakin dalam, dan hanya menyisakan 3 cm saja yang belum masuk karena memang sudah mentok pada mulut rahim mamah Irma.

" Iyya sayang terrus sayang.... Terrus... Mamah udah mau keluar sayang... ", desahan mamah menahan gairahnya, dan kurasakan memek mamah terasa semakin menjepit. Aku tau mamah sebentar lagi akan orgasme, dan saat itu akupun mulai merasakan perubahan pada kantung spermaku, terasa sekali kantung spermaku mulai memompa isinya yang sepertinya sesaat lagi akan tersembur keluar melalui lubang kencingku.

" Iyya mahhh.... Oukkk... Rioo sepertinya juga mau keluar mahhh.... ", desahku membalas rintihan nikmat mamah.

" Keluarkan sayang.... Keluarkan... Keluarkan semua, mamah tampung sayang, ayooo kita barengin... Akkhh... Riooo... ", ucapan mamah semakin membuatku tinggi dan sodokan batang kontolku pada lubang memek mamah semakin gencar dan kuat.

Hingga beberapa menit kemudian, Akkkhhhhh..... Oufhhhh.... Akhhhh.....
Suara jeritan kenikmatan kami keluar hampir bersamaan.

Kutekan habis pinggulku merapat pada selangkangan mamah hingga batang kontolku tertanam dengan sempurna dilubang memek mamah, dan kurasakan bagaimana kepala kontolku dan sebagian dari batang kontolku mendobrak masuk mulut rahim mamah dan CROOTTT.... CROTTT... CROOTTT...., kembali dalam jumlah yang sangat banyak spermaku tercurah langsung dalam rahim mamah.

" Akkhhh.... Riooo.... Hekksss... Akkhhh.... " Rintihan mamah saat bagaiman ia rasakan kepala kontolku mendobrak masuk mulut rahimnya dan, " Aoukhhh... Iyahhh...., akkhhh.... Iyyahhh..., ookkhhh... Iyyah... ", desahan-desahannya mengiringi setiap pancutan-pancutan spermaku yang langsung mengisi rahimnya.

" Maahhhh..... Akkhhh.... Terima pejuh Rioo mahhh... Tampung mahhh... ", jerit nikmatku mengiringi orgasmeku.

" Iyaa sayang... Iyyahhh... Keluarkan semua... Mamah akan tampung sayang... Oukkhhh.... Panasnya pejuh kamu sayang... ", jawab mamah.

Dan tak lama kemudian terasa olehku lubang memek mamah menjepit erat kontolku dan crittt... Critt... Crittt... Kurasakan beberapa kali pancutan hangat cairan orgasme mamah membasahi hangat batang kontolku. Dan selanjutnya tubuh mamah terkulai dengan lemahnya.

" Nimat mahhh.... Makasih yahh mahh.... ", ku kecup kening mamah.

" Mamah juga merasakan nikmat sayang..., anak mamah memang hebat",

" Jangan dicabut dulu sayang, biarkan kontolmu di dalam vagina mamah, masih ngilu rasanya",

" Nanti kalau pejuh Rio tidak keluar lagi dari memek mamah bagaiman mah... ", tanyaku.

" Yahh... Biarkan saja sayang, mamah akan tampung semuanya sampai pejuh kamu keluar dengan sendirinya, tuh sekarang saja mamah sudah merasakan rahim mamah rasanya sudah sangat penuh sekali dengan pejuh kamu, dan spertinya kalau kamu sembur lagi pejuhmu di dalam rahim mamah..., rasanya rahim mamah takkan sanggup menampungnya sayang..., habis pejuh kamu masih banyak aja sih keluarnya...., tuh ini saja mamah masih merasakan kontolmu masih berkedut, itu tandanya batang kontolmu masih saja mengeluarkan pejuhmu sayang... ",

" Makasih yahh mahh... Mau menampung pejuh Rio di dalam rahim mamah", ucap Rio dan memeluk mesra mamahnya dan melumat mesra bibir mamahnya.

Lewat 10 menit sudah namun batang kontol Rio masih saja tegang dengan gagahnya di dalam lubang memek mamahnya

" Cabut sayang... Tapi jangan semua, keluarkan saja kepala kontolmu dari rahim mamah dan tempelkan di mulut rahim mamah untuk menahan pejuh kamu sayang... ", perintah mamah.

" Iya mahh... ", jawab Rio dan melaksanakan perintah mamahnya.

" Oufhhh alkhh... ", desah mamah Irma saat dimana ia rasakan kepala kontol anaknya keluar dari jepitan mulut rahimnya.

" Oukfhhh... Ngilu mah ", desahku saat kepala kontolku melejit keluar dari mulut rahim mamah.

" Tahan sayang.... ", tangan mamah coba menahan gerakan pinggulku agar tidak terlalau jauh merenggang dari selangkangannya.

" Iyya sayang... Oukhh iya begitu... Tekan sedikit di mulut rahim mamah sayang, jangan sampai pejuhmu keluar dari rahim mamah sayang, oukhhh.... Banyaknya pejuhmu sayang", rintihan nikmat mamah.

" Oukhh... Memek mamah begitu hangat mahh..., takkan kubiarlan pejuh Riko keluar dari memek mamah.... Tampung ya mah... Tampung pejuh riko",

" Tahan dan diamkan kontolmu sayang... Biarkan mulut rahim mamah menutup dulu, nanti baru kamu cabut kontolmu ya sayang.... Oukhhh... Kontolmu masih sangat tegang sayang.. ",

Beberapa saat tubuh kami masih saling berpelukan rapat, dan saling memberikan cumbuan2 kasih sayang.

" Enak sayang... ", tanya mamah dengan memelukku hangat dan kepalaku kusandarkan pada kedua payudara mamah yang sesekali masih kumainkan.

" Singguh nikmat mahhh... Nikmat sekali, ini adalah pengalaman pertamaku mah", jawabku.

" Sungguhh...., dengan mamahmu ini kamu pertama kali bersetubuh dengan wanita sayang? ", tanya mamah lebih lanjut.

" Sungguh mahh... Tidak pernah sebelumnya", jawabku tegas.

" Berarti mamah telah mengambil perjaka kamu yaa sayang...", ucap mamah dengan mengecup lembut keningku.

" Kamu tidak menyesal khan sayang..., telah menyerahkan keperjakaanmu kepada mamah",

" Sungguh Riko tidak menyesal sama sekali mah..., riko malah bangga telah memberikannya pada mamah, karena Riko cinta dan sayang sama mamah",

" Mamah juga sayang sama kamu Riko... Tapi kita tetap adalah sepasang Ibu dan anak sayang, sampai kapanpun hal itu takkan dapat dirubah sayang",

" Walaupun Riko ingin sekali menikahi mamah...., apakah itu tidak bisa merubah setatus kita mahh? ",

" Mamah tau apa yang kamu pikirkan sayang, mungkin status kita bisa saja berubah dimata orang lain, namun tak mungkin dapat berubah dalam imgatan kita sayang", ucap mamah di iringi hembusan nafasnya yang dalam.

" Masih banyak wanita lain diluar sana yang lebih cantik dan baik dari mamah sayang", ucap mamah lebih lanjut.

" Iya mahhh... Aku tau itu... , tapi kini hatiku begitu mencintai mamah.. ", terangku.

Mamah memang mampu mengerti dan bijaksana,
" Kita jalani saja sayang... Kita lihat apa yang akan tetjadi nanti yahhh... ",

" Hmmm.... Okeh mahhh...,mamah memang yang terbaik",

" Sayang sepertinya mulut rahim mamah sudah mulai menutup, coba kamu dorong sedikit batang kontolmu",

" Oke mahh... ", perlahan kudorong batang kontolku yang memang saat itu masih bersayam dalam lubang memek mamah.

" Ouklkhhhh... Sayang... Akkkhh", desah mamah dan menahan laju pinggulku.

Ternyata kepala kontolku membentur mulut rahim mamah dan tak bisa masuk lebih dalam karena memang mulut rahim mamah sudah menutup.

" Udah ketutup sayang... Mentok... Aduuhhh ngilu... ", seringai mamah menahan ngilu dalam lubang memeknya.

" Iya mahh...., sudah nutup", jawabku.

" Ya sudah cabut sayang kontolmu... Sudah tetlalu lama kita main",

" Oke mahh... ", perlahan ku gerakkan pinggulku kebelakang hingga batang kontolku ikut tertarik keluar dari lubang vagina mamah.

" Ouukkhh... Riooo" , desah mamah mengiringi keluarnya batang kontolku dari lubang memeknya.

Namun bwlum lagi batang kontolku lepas seluruhnya dari jepitan memek mamah, timbul sifat isengku, manakala tinggal kepala kontolku saja yang masih terjepit dalam lubang memek mamah, dengan sedikit bertenaga kutekan kembali pantatku hingga akhirnya batang kontolku kembali melesak masuk dalam vagina mamah, dan kepala kontolku kembali mentok di mulut rahim mamah.

" Oukkhhhh.... Sayang... Akhhh", rintihan mamah terkejut dengan yang aku lakukan.

" Mahhhhmmmm.... Oufhhh... Akhh", desahku nikmat sekali kurasakan batang jepitan memek mamah.

" Uddahhh Rikooo.... Akkhhh... Sudddahhh... Ngilu sayang... ", rintihan mamah memohon agar menghentikan aksiku, namun berbeda dengan yang kurasakan di lubang nikmat mamah, lubangnya kurasakan malah merespon dan meremas batang kontolku dan menyedot-nyedot lembut.

Tak kuhiraukan rintihan mamah dan terus kugenjot lubang memek mamah hingga mamah mendekap erat tubuhku, dan kakinya dia buka lebar-lebar menerima genjotan kontolku pada lubang nikmatnya.

" Oukhhh... Akkhhh sayang... Akkhhh.... " Suara desahan mamah semakin keras.

" Cepat sayang... Akhhh cepat tuntaskan.... ", bisik mamah ditelingaku.

" Oukkhhh... Mahhh...., iyya mahhh... ", terus kugenjot kontolku semakin kencang dalam lubang nikmatnya. Dan kami saling memberi kenikmatan.

Hingga tak terasa sepuluh menit kemudian, " Akkhhh... Mahhh..., Riko mau keluar mahhh... Mau keluarr... ",

" Iyya sayang... Keluarkan... Mamah juga mau keluar sayang... Bareng sayang... ",

Akhirnya, " Mamahhhhhh.... Oukkkhhhh..... Aakhhh.... ", teriakku meraih orgasmeku dan kembali kuhujamkan batang kontolku hingga habis ditelan lubang vagina mamah tanpa tersisa, hingga kembali menembus mulut rahim mamah dan, Croottt..... Croottt... Crottt...
Pejuhku kembali tumpah dan langsung mengisi penuh rahim mamah, dan kali ini sepertinya rahim mamah sudah sangat penuh dan tak lagi mampu menampung semburan pejuhku.

" Akhhhh Rikkooo.... Akkhhh... Adduhhh... ", jerit mamah Irma saat kembali ia rasakan kepala kontol putranya menembus mulut rahimnya., dan Crittt.... Crittt... Crittt... Iapun mendapatkan orgasmenya dan cairannya kembali menyiram batang kontol putaranya di dalam lubang vaginanya.

Tubuh mamah Irma bergetar hebat kali ini, Orgasme yang ia rasakan begitu hebat rasanya, ditambah lagi rasa hangat dari pancutan-pancutan pejuh anaknya dalam rahimnya.

Namun benar saja, rahim mamah Irma sudah tak mampu lagi menampung banyaknya pejuh anaknya hingga merembas keluar dari sela-sela bibir memeknya walaupun dalam jumlah yang kecil.

" Ouklkhhh.... Kamu nakal sayang... Akhhh", omel mamah masih dengan tubuhnya yang masih saja mengejat-ngejat.

" Maaf mahh... Riko tadi belum puas", jawabku sambil kupeluk erat tibuh mamah.

" Huhhh... Dasar anak muda",

Sementara kami hanya mampu diam dan menikmati sisa-sisa kenikmatan yang telah melanda kami.

" Tuhh kan... Rahim mamah sudah penuh sayang..., pejuh kamu sudah merembas keluar tuhh", ucap mamah.

Sesaat kulihat vagina mamah yang saat ini masih tersumpal dengan batang kontolku, dan benar saja ada sebagian kecil pejuhku yang merembas keluar dari sela bibir memek mamah.

" Hanya sedikit mahh... Biar saja, yang penting sebagian besar masih tertampung di rahim mamah", jawabku.

" Hmmm.... ", hanya itu yang keluar dari mulut mamah.

Pelan-pelan kucabut batang kontolku hingga kepala kontolku keluar dari jepitan mulut rahim mamah, dan seperti sebelumnya kugunakan kepala kontolku untuk menahan laju pejuhku dengan menutup mulut rahim mamah.

" Akkhhh... Sayang... Adduhhh, kali ini memek mamah benar2 ngilu sayang", Aku hanya tersenyum mendengarnya.

Setelah kurasa cukup, kini kucabut batang kontolku hingga benar-benar terlepas dari jepitan lubang vagina mamah dan PLOOP... Suara lepasnya batang kontolku dari lubang memek mamah.
Dan sejenak kuperhatikan dari lubang memek mamah tidak ada aliran pejuhku yang keluar, " Akhh... Pejuhku benar2 bersemayam dalam rahim mamah spenuhnya",

Sementara mamah langsung bangun dari sofa dan merapihkan dasternya yang berkumpul di pinggangnya, dan dengan ujung dasternya mamah menyeka cairan yang masih membasahi lubang memeknya. " Pejuh kamu tidak keluar sayang... Semuanya bersemayam dalam rahim mamah, ukhhh... Rasanya perut mamah kembung banget sayang", ucap mamah sambil memegang perut dibawah pusarnya.

Akupun langsung menggunakan celana boxerku dan memasukkan kembali batang kontolku yang sudah mulai melemah, dan kuhampiri mamah, kupeluk mesra dan kubisikkan ditelinganya,
" Titip pejuh Rio ya mahh, terima kasih atas kenikmatan yang telah mamah berikan", kukecup lembut bibir mamah dan kemudian aku berlalu pergi.

" Iya sayang... Mamah akan simpan pejuhmu dalam rahim mamah", dan membalas kecupan bibirku.

Selepas aku pergi, kulihat mamah duduk kembali di sofa taman dan melihat-lihat tanaman kembali. Tak terasa satu jam lebih kami telah bersetubuh dan untung saja asisten rumah tanggaku belum datang.

Setibanya dikamar aku langsung merebahkan diriku dan coba mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi, hingga akhirnya aku tertidur.


........ Bersambung.......
 
Lanjuut Guyss....

Selepas anakku Riko pergi meninggalkan diriku yang saat itu masih berada di ruang keluarga.

Dan setelah melakukan beberapa gerakan senam yoga, kuhempaskan diriku di sofa yang empuk dan mencoba mengingat kembali saat-saat tadi bagaimana diriku dan putraku Rio melakukan persetubuhan yang sangat menggairahkan.

Kuletakkan telapak tanganku menyentuh perut dibawah pusarku, dimana itu adalah letak rahimku, " Kini sperma anakku Rio telah mengisi penuh rahimku, oukkhh... Rasanya kembung sekali bagian bawah perutku ini...., apakah aku akan hamil..? ", pertanyaanku ini membuat perasaanku sedikit menjadi gelisah, karena memang semua diluar rencanaku dan aku masih dalam kondisi dapat hamil atau produktif, sedangkan sudah hampir 6 bulan ayah Rio, suamiku tidak pernah menjamahku karena memang sedang sibuk dan sering keluar kota.

" Ya sudahlah... Bagaimana nanti saja, Demi putraku, aku rela berkorban..., tapii... Kalau dipikir-pikir hmmmm.... Kontolnya.... Oukhhh", tanpa sadar tiba-tiba gairahku naik dan lubang memekku menjadi basah.

" Semoga saja aku tidak hamil dengan kejadian ini", harapku.

Kemudian aku bangkit dan melangkah masuk kedalam kamarku untuk mandi.

Ditempat lain, tepatnya di kamar Rio...., Tampak Rio saat itu setelah mandi ia berbaring di tempat tidurnya.

" Mamah...... ", pandangan matanya kosong menatap langit2 kamarnya dan senyum-senyum sendiri.

" Kenapa ini.... Apa aku sudah gila... ", pikirku.

Bagaimana riko merasakan perasaan yang berbeda terhadap mamahnya kali ini, rasa cinta dan sayang terhadap seorang wanita, bukan rasa sayang dan cinta anak terhadap ibunya.

Tak luput dalam ingatannya saat-saat bagaimana tadi ia dan mamahnya terlibat dalam persetubuhan terlarang. Perasaan itu sangat besar manakala ia tau ibunya mau merelakan tubuhnya demi membantu dirinya.

" Mamahh.... Kau memang yang terbaik, terima kasih mahh.... Terima kasih atas kerelaanmu, terima kasih karena kau mau menampung spermaku dalam rahimmu, aku tak pernah membayangkan semua yang sering ku khayalkan kini menjadi kenyataan", dalam lamunannya.

Beberapa menit Riko hanyut dalam lamunannya, tiba-tiba, Tok... Tok... Tok... Suara ketukan pintu terdengar, kemudian disusul oleh suara panggilan mamah dari balik pintu.

" Rikooo..... Sudah jam 10 sayang...., ayo kita makan dulu", suara mamah dari balik pintu kamarku.

" I.. Iyya mahh...., nanti Riko kebawah", jawab riko

Pandangannya membentur jam dinding dikamarnya, dan benar saja jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, tak terasa waktu berjalan begitu cepat.

Lantas saja riko bangkit dan melangkahkan kakinya keluar kamar menuju ke ruang makan yang saat ini sepertinya mamahnya sedang menantinya disana.


" Hallo sayang.... ", sapa mamah setibanya aku diruang makan.

" Sini duduk disamping mamah" Lanjutnya seraya menggeser kursi makan yang berada disampingnya.

" Iyya mahh.... ", jawabku sedikit canggung dan kemudian aku duduk disamping mamah.

" Mbaknya belum datang mahh? ", tanyaku pada mamah untuk sedikit menghilangkan rasa canggung.

" belum sayang... Mungkin nanti siang selepas tengah hari", jawab mamah.

" Adikmu juga katanya sore baru pulang.... Ada tugas dari sekolah yang harus dikerjakan secara kelompok katanya",

" Owhhh.... ", hanya itu yang ku ucapkan.

Kemudian kami mulai makan, dan memang aku sendiri sudah merasakan sangat lapar selepas persetubuhan dengan mamah tadi.

" Makan yang banyak sayang...., makanlah yang bergizi, seperti ikan, daging, dan sayur-sayuran, serta buah segar...., agar kualitas sperma kamu bagus sayang... ", ucap mamah tanpa sadar hingga membuat kami saling pandang dan akhirnya kami sama-sama tersenyum.

" Mahhh.... ",

" Kenapa sayang", tanya mamahku

" Aku sayang mamah, makasih ya mahh, terima kasih atas kerelaan mamah... ",

" Mamah juga sayang kamu Rio..., sudah semestinya mamah membantu anak mamah", jawab mamah dan mengelus lembut rambutku.

" Mamah harap setelah apa yang telah kita lakukan, kamu bisa lebih percaya diri sayang.... Dan ingat itu menjadi rahasia kita yahh...",

" Iya mahh... Rio akan berusaha, dan merahasiakan ini semua", jawabku dengan perasaan yang tak menentu dan dibalas oleh senyum manis mamah.

"Butik mamah tutup hari ini mah..? ", tanyaku

" Tutup sayang, hari ini mamah mau santai saja dirumah, dan kamu sendiri tidak bekerja sayang", tanya mamahku.

" Aku ambil cuti tiga hari mahh... Sayang kalau tidak diambil nanti hangus" Jawabku.

" Owhhh.... Begitu", sambut mamah.

" Papah keluar kota mah? ",

" Iya sayang... Papah sedang ke sumatra, mungkin untuk 10hari kedepan sayang", jawabnya.

Memang akhir-akhir ini papah terlihat sangat sibuk sekali, maklum papah adalah salah satu penanggung jawab dari perusahaan tempat papah bekerja, jadi papah harus senantiasa siap dalam tugas.

Beberapa menit kemudian kami selesai makan dan aku beranjak pergi dari meja makan dan pergi ke arah belakang rumahku, dimana dibelakang rumahku masih terdapat taman yang cukup luas dengan luasnya yang mencapai 100m² dan tertutup oleh dinding yang tinggi disekelilingnya.

Ditaman itu ada beberapa kursi nyaman ber-alaskan busa yang empuk. Kuhempaskan pantatku disitu dan bersantai memanjakan mataku melihat hamparan tanaman indah yang selalu dirawat oleh mamah.

Sedangkan mamah setelah makan, langsung beranjak ke dapur untuk merapihkan bekas makan kami.

Tak berselang lama kulihat mamah datang dan membawa beberapa perlengkapan untuk merawat tanaman.

Aku hanya diam memperhatikan setiap gerak-gerik mamah, dan aku berdecak kagum dan bangga dalam hatiku.
" Di usia yang sudah tidak muda lagi tapi kau tetap terlihat menarik dan cantik, bahkan tubuhmu masih sangat menggiurkan mahh... ",

Sepertinya mamah tau kalau anaknya sedang memperhatikannya namun ia tak mau memperdulikannya dan terus menjalankan aktivitasnya.

Mamah mulai merawat tanaman2 yang mulai tetlihat tak terawat dengan telaten hingga kembali terlihat sangat indah.

Kemudian mamah ambil selang air dan menyiram semua tanaman yang ada agar terlihat segar. Sedangkan di belakang mamah, tampak mata anaknya tak henti-hentinya terus memandanginya.

" Kenapa sayang.... Ada yang salah dengan mamah", suara mamah membuyarkan lamunanku.

" Ekhh... Nggak mah, nggak apa-apa", jawabku terbata-bata.

" Abis kamu lihatin mamah terus kayak gitu.... ", sindir mamah.

" Abis mamah cantik sihh... ", jawabku.

Saat itu aku memang sedang mengagumi kecantilan mamah yang alami. Dengan mengenakan baju daster panjang tanpa lengan dan rambut yang dibiarkan ter-urai lepas sepanjang bahu mamah, nampak sekali kecantikannya.

" Sudah mulai genit yah sama mamah", goda mamahku.

Kemudian tanpa menjawab mamah, aku berdiri dan melangkah mendekati mamah, dan beberapa saat aku telah berada di belalang mamah.

Mamah sempat menoleh kebelakang dan melihatku, namun sejurus kemudian ia kembali fokus melakukan aktifitasnya tanpa menghiraulanku.

Tiba-tiba kupeluk mamah dari belakang dan, " Akkhh... Rioo.... ", kaget mamahku.

Tangan kiriku ku arahkan pada dua bulatan payudara mamah, dan tangan kananku mencoba meraba bagian selangkangan mamah.

" Riooo.... ", hanya itu yang mamah ucapkan dan kemudian diam seraya menggigit bibir bawahnya menahan gairah.

" Rioo... Sayang mamah... ", bisikanku ditelinga mamah dan kukecup lembut leher mamah.

" Akkhhh... Riooo.... ", hanya itu yang mampu mamah ucapkan.

Ternyata saat itu mamah tidak menggunakan bra, sehingga terasa sekali kenyalnya payudara mamah. " Oukkhhh... Mahhh", desahku.

Tiba-tiba batang kontolku menegang dan mengacung dengan kerasnya dibalik celana boxerku, Kurapatkan pantatku pada bongkahan pantat mamah, aku yakin kalau mamah pasti merasakan batang kontolku yang menempel ketat pada belahan pantatnya.

" Oukhhh... Mahh.... ", desahku dan terus mengecup lembut bagian tengkuk dan telinga mamah, hingga membuat tubuh mamah bergetar menahan gairahnya. Sedangkan dengan tangan kananku kumainkan kemaluan mamahku, kuusap-usap lembut selangkangan mamah yang masih tertutup daster mamah.

Oukkhhh.... Riooo..., desah mamah, tubuhnya bergetar dan tangan kanannya yang menggenggam selang air nampak tak ter arah .

Beberapa menit kemudian kuturunkan celana boxerku hingga batang kontolku keluar lepas dari sarangnya dan mengacung dengan tagaknya, kemudian bagian belakang daster mamah kusibakkan ke atas sebatas pinggul mamah, dan ternyata mamah juga tidak menggunakan CD.

batang kontolku yang sudah mengeras langsung kusisipkan diantara jepitan paha mamah dan menempel pada bibir memek mamah yang mulai terasa basah dan kugoyangkan pinggulku maju mundur dengan lembut.

Akhhh... Mahhh...., desahku menikmati gairah ini.
Batang kontolku terus saja ku gosok maju mundur di jepitan paha mamah, yang semula terasa perat lama - lama menjadi licin karena dibantu oleh cairan yang keluar dari memek mamah. Dan tiba2 " Alkhhhh..... Mamah... ", kurasakan tangan mamah membelai lembut kepala kontolku yang memang menembus hingga ke depan selangkangannya.

Tangan kananku kumasukkan ke balik daster mamah dan meraba lembut bibir memek mamah.

" Akkhhh.... Riooo.... Enak sayang... " Desah mamah menoleh ke arahku dan kemudian melumat mulutku dengan ganasnya bahkan akhirnya selang air itu mamah lepaskan begitu saja.

Lama kami saling melumat dan tiba2 mamah berbalik menghadapku kemudian bersimpuh didepanku menghadapkan wajahnya tepat pada batang kontolku yang tegak mengacung.

" Mamah sepertinya ketagihan sama kontolmu sayang.... ", ucap mamah.

" Ini akan selalu menjadi milik mamah kok... ", jawabku.

Akkhhhh.... Iyya mahhh...., mamah mulai mengocok lembut batang kontolku dengan tangannya yang lembut, dan mulutnya turut mengulum dan menghisap kepala kontolku, hingga ia masukkan kedalam mulutnya sebatas kedalaman mulutnya.

"Iyya mahhh.... Terusss mahhh.... Ennakmahh... ", racauku.

Selang Beberapa menit kemudian mamah menghentikan kegiatannya dan menurunkan celanaku hingga terlepas.

" Ayooo sayang selesaikan..., mumpung si embak belum datang", ucap mamah seraya menarikku menuju kursi panjang di taman itu.

Mamah kemudian mengangkat ke atas dasternya dan menggulungnya di pinggangnya. Tampak olehku bongkahan pantat mamah yang begitu bulat dan mulus sekali.

Kemudian ia hempaskan pinggulnya di kursi dan bersandar serta mengankat ke atas kadua kakinya. Ia bentangkan lebar-lebar kakinya ke kiri dan kanan hingga nampak lubang memeknya yang terbuka merekah merah.

" Ayooo sayang.... ", ajak mamah.

Aku paham yang mamah inginkan, dan tentunya juga sama dengan yang aku inginkan. " Iyya mahhh.... ", hanya itu yang ku ucapkan dan mulai kutempatkan diriku diantara selangkangan mamah.

Terlihat batang kontolku sudah nampak basah dengan liur mamah, namun lubang memek mamah walau sudah nampak becek sepertinya akan kurang untuk memperlancar masuknya batang kontolku kedalam liang vagina mamah.

Maka aku coba mendekatkan kepalaku untuk menghisap dan menjilat lubang memek mamah, " Jangan sayang... Langsung saja terlalu lama nanti, takut mbaknya keburu datang, ayoo langsung masukkan saja, basahi saja dengan liur kamu", cegah mamah menghalangi aksiku.

Aku mengerti maksud mamah dan kemudian kutumpahkan air liurku ditelapak tangan kananku dan kemudian kubaluri pada sekitar lubang memek mamah.

" Ayooo sayang.... ", nampak mamah sepertinya sudah tidak sabar untuk menerima kehadiran batang kontolku di dalam lubang memeknya.

Dengan tangan kiriku kugenggam batang kontolku dan kuarahkan tepat kepala kontolku pada lubang memek mamah, sedangkan tangan kananku ikut membantu menyibakkan lubang memek mamah untuk membantu proses penetrasi. Setelah kurasa sudah tepat pada tempatnya kutatap mata mamahku untuk minta persetujuannya. Mamah membalas tatapanku hanya dengan anggukkan kepalanya.

" Tekan sayang.... ", ucap mamah.

Blesss..... Akkhhh..... Blesss...., desah kami hampir bersamaan saat kutekan batang kontolku dan membuat kepala kontolku menyeruak masuk menembus lubang vagina mamah.

" Aakkkhhhh.... Riooo, tahan sayang... ", lenguhan mamah dan tangannya menahan laju pinggulku agar tidak terus menghujamkan batang kontolku.

" Oukhhj mahhh.... Mamahh.... ", desahku saat kurasakan batangku masuk dalam lubang vagina mamah yang kurasakan begitu menjepit, lembut, dan sangat hangat. Kurasakan paha mamah mengapit kencang pinggangku dan kedua tangan mamah menahan pinggulku agar tidak terus menekan kebawah.

" Tahan dulu sayang.... Sakitt....., biarkan memek mamah menyesuaikan dulu",

Aku mengerti dan memahaminya, maka kupeluk mamahku, serta ku kulumat bibir mamah, serta kumainkan payudara mamah dengan meramasnya lembut.

" Akkhhh... Riooo... Iyyaahh sayang.... Akhhh... ", desahan-desahan mamah menikmati cumbuanku.

Tiba-tiba mamah menurunkan lengan dasternya hingga akhirnya menyembullah keluar payudara mamah hingga membuat aku takjub melihatnya.

Baru kali ini aku melihat payudara mamah, karena waktu permainan pertama kami, mamah masih menggunakan pakaian lengkapnya.

Dengan ganas langsung kuhisap puting payudara mamah,

" Akkhhh... Iyya sayang... Yang kenceng sayang", desah mamah.

Saat itu batang kontolku baru sebatas 3/4 saja yang masuk dalam vagina mamah, ketika kurasakan mamah sudah mulai menggerakkan pinggulnya kekiri dan kanan, perlahan kuangakat pinggilku hingga batang kontolku bergerak keluar dari lubang vagina mamah, dan ketika sudah sebatas kepala kontolku saja yang masih dalam jepitan lubang memek mamah, dengan lebih bertenaga kuhujamkan kembali batang kontolku hingga kembali menyeruak masuk dalam lubang vagina mamah, bahkan saking bertenaganya dorongan pinggulku, mengakibatkan batang kontolku langsung kandas masuk dalam lubang memek mamah dan membentur dasar kedalaman lubang vagina mamah, yaitu lingkaran mulut rahim mamah.

" Aaaakkkkkkhhhhhh..... Riiooooo.... Addduhhhh.... Sayangg.... ", jerit mamah seiring ia rasakan bagaimana kontol putranya dengan kencangnya menyeruak masuk dalam lubang vaginanya dan menabrak dasar vaginanya hingga membentur mulut rahimnya.

" Oukhhj... Riooo tahan sayangg.... Tahan... Mentok sayang... Akkhhh..."Kaki Mamah Irma mendekap ketat pinggul anaknya agar tidak bergerak dulu, karena ia merasakan perutnya menjadi sedikit mulas karena sodokan batang kontol anaknya.

" Akkhhh... Mamah.... Nikmatnya memek mamah... Oukkhhh.... Mahhh, kontol Rio hanya untuk mamah... ", desah rio menikmati jepitan memek mamahnya.

Sementara pinggul mereka diam dan kelamin mereka menyatu dengan ketatnya, dan tubuh mereka saling bergetar hebat menikmati penyatuan kelamin mereka.

Mentok sudah kepala kontol Rio mengisi relung vagina mamahnya, namun masih ada 5 cm yang belum semuanya masuk dalam jepitan memek mamahnya.

" Kontol kamu sudah mentok sayang.... ", ucap mamah dengan masih mendekap erat pinggulku dengan pahanya.

" Iyya mahh... Enak mahh... Lembut dan hangat di dalam sana", jawab rio dan dibalas lumatan lembut bibir mamahnya.

" Ayooo sayang goyang pelan-pelan dulu... ", perintahah Irma seraya mengendurkan dekapan pahanya yang semula menahan laju pinggul anaknya.

" Akhhh...ahhh... Mamah", desah Rio saat perlahan ia tarik pinggulnya hingga batang kontolnya tertarik keluar dan bergesekan dengan dinding vagina mamahnya.

" Iyya sayang... Oukhh... Enak kontolmu sayang", desah mamah membalas.

Masih kepala kontol Rio dijepitan lubang memek mamahnya, kemudian Rio menurunkan kembali pinggulnya hingga batang kontol itu kembali menyeruak masuk dalam lubang vagina mamahnya dan kepala kontolnya kembali membentur mulut rahimnya.

" Iyya sayang terus sayang... Cepat sayang... Keburu mbak datang... ", desah mamah dan meminta agar genjotan anaknya semakin dipercepat karena takut pembantunya keburu datang.

" Iyyaahhh mahhh.... Oukkhh... ",

Mereka saling menggerakkan pinggul mereka dan saling memberikan kenikmatan satu sama lain, setiap hujaman kontol Rio pada memek mamahnya, mamah Irma selalu menyambutnya dengan goyangan pinggulnya kekiri dan kanan sehingga Rio merasakan batang kontolnya seperti dipelintir.

Gerakan mereka semakin gencarbdan kencang mengejar puncak kenikmatan. Dan batang kontol Rio yang semula masih menyisakan sekitar lima centi kini sudah masuk semakin dalam seiring mundurnya mulut rahim mamahnya hingga membuat lubang vagina mamah Irma semakin dalam, dan hanya menyisakan 3 cm saja yang belum masuk karena memang sudah mentok pada mulut rahim mamah Irma.

" Iyya sayang terrus sayang.... Terrus... Mamah udah mau keluar sayang... ", desahan mamah menahan gairahnya, dan kurasakan memek mamah terasa semakin menjepit. Aku tau mamah sebentar lagi akan orgasme, dan saat itu akupun mulai merasakan perubahan pada kantung spermaku, terasa sekali kantung spermaku mulai memompa isinya yang sepertinya sesaat lagi akan tersembur keluar melalui lubang kencingku.

" Iyya mahhh.... Oukkk... Rioo sepertinya juga mau keluar mahhh.... ", desahku membalas rintihan nikmat mamah.

" Keluarkan sayang.... Keluarkan... Keluarkan semua, mamah tampung sayang, ayooo kita barengin... Akkhh... Riooo... ", ucapan mamah semakin membuatku tinggi dan sodokan batang kontolku pada lubang memek mamah semakin gencar dan kuat.

Hingga beberapa menit kemudian, Akkkhhhhh..... Oufhhhh.... Akhhhh.....
Suara jeritan kenikmatan kami keluar hampir bersamaan.

Kutekan habis pinggulku merapat pada selangkangan mamah hingga batang kontolku tertanam dengan sempurna dilubang memek mamah, dan kurasakan bagaimana kepala kontolku dan sebagian dari batang kontolku mendobrak masuk mulut rahim mamah dan CROOTTT.... CROTTT... CROOTTT...., kembali dalam jumlah yang sangat banyak spermaku tercurah langsung dalam rahim mamah.

" Akkhhh.... Riooo.... Hekksss... Akkhhh.... " Rintihan mamah saat bagaiman ia rasakan kepala kontolku mendobrak masuk mulut rahimnya dan, " Aoukhhh... Iyahhh...., akkhhh.... Iyyahhh..., ookkhhh... Iyyah... ", desahan-desahannya mengiringi setiap pancutan-pancutan spermaku yang langsung mengisi rahimnya.

" Maahhhh..... Akkhhh.... Terima pejuh Rioo mahhh... Tampung mahhh... ", jerit nikmatku mengiringi orgasmeku.

" Iyaa sayang... Iyyahhh... Keluarkan semua... Mamah akan tampung sayang... Oukkhhh.... Panasnya pejuh kamu sayang... ", jawab mamah.

Dan tak lama kemudian terasa olehku lubang memek mamah menjepit erat kontolku dan crittt... Critt... Crittt... Kurasakan beberapa kali pancutan hangat cairan orgasme mamah membasahi hangat batang kontolku. Dan selanjutnya tubuh mamah terkulai dengan lemahnya.

" Nimat mahhh.... Makasih yahh mahh.... ", ku kecup kening mamah.

" Mamah juga merasakan nikmat sayang..., anak mamah memang hebat",

" Jangan dicabut dulu sayang, biarkan kontolmu di dalam vagina mamah, masih ngilu rasanya",

" Nanti kalau pejuh Rio tidak keluar lagi dari memek mamah bagaiman mah... ", tanyaku.

" Yahh... Biarkan saja sayang, mamah akan tampung semuanya sampai pejuh kamu keluar dengan sendirinya, tuh sekarang saja mamah sudah merasakan rahim mamah rasanya sudah sangat penuh sekali dengan pejuh kamu, dan spertinya kalau kamu sembur lagi pejuhmu di dalam rahim mamah..., rasanya rahim mamah takkan sanggup menampungnya sayang..., habis pejuh kamu masih banyak aja sih keluarnya...., tuh ini saja mamah masih merasakan kontolmu masih berkedut, itu tandanya batang kontolmu masih saja mengeluarkan pejuhmu sayang... ",

" Makasih yahh mahh... Mau menampung pejuh Rio di dalam rahim mamah", ucap Rio dan memeluk mesra mamahnya dan melumat mesra bibir mamahnya.

Lewat 10 menit sudah namun batang kontol Rio masih saja tegang dengan gagahnya di dalam lubang memek mamahnya

" Cabut sayang... Tapi jangan semua, keluarkan saja kepala kontolmu dari rahim mamah dan tempelkan di mulut rahim mamah untuk menahan pejuh kamu sayang... ", perintah mamah.

" Iya mahh... ", jawab Rio dan melaksanakan perintah mamahnya.

" Oufhhh alkhh... ", desah mamah Irma saat dimana ia rasakan kepala kontol anaknya keluar dari jepitan mulut rahimnya.

" Oukfhhh... Ngilu mah ", desahku saat kepala kontolku melejit keluar dari mulut rahim mamah.

" Tahan sayang.... ", tangan mamah coba menahan gerakan pinggulku agar tidak terlalau jauh merenggang dari selangkangannya.

" Iyya sayang... Oukhh iya begitu... Tekan sedikit di mulut rahim mamah sayang, jangan sampai pejuhmu keluar dari rahim mamah sayang, oukhhh.... Banyaknya pejuhmu sayang", rintihan nikmat mamah.

" Oukhh... Memek mamah begitu hangat mahh..., takkan kubiarlan pejuh Riko keluar dari memek mamah.... Tampung ya mah... Tampung pejuh riko",

" Tahan dan diamkan kontolmu sayang... Biarkan mulut rahim mamah menutup dulu, nanti baru kamu cabut kontolmu ya sayang.... Oukhhh... Kontolmu masih sangat tegang sayang.. ",

Beberapa saat tubuh kami masih saling berpelukan rapat, dan saling memberikan cumbuan2 kasih sayang.

" Enak sayang... ", tanya mamah dengan memelukku hangat dan kepalaku kusandarkan pada kedua payudara mamah yang sesekali masih kumainkan.

" Singguh nikmat mahhh... Nikmat sekali, ini adalah pengalaman pertamaku mah", jawabku.

" Sungguhh...., dengan mamahmu ini kamu pertama kali bersetubuh dengan wanita sayang? ", tanya mamah lebih lanjut.

" Sungguh mahh... Tidak pernah sebelumnya", jawabku tegas.

" Berarti mamah telah mengambil perjaka kamu yaa sayang...", ucap mamah dengan mengecup lembut keningku.

" Kamu tidak menyesal khan sayang..., telah menyerahkan keperjakaanmu kepada mamah",

" Sungguh Riko tidak menyesal sama sekali mah..., riko malah bangga telah memberikannya pada mamah, karena Riko cinta dan sayang sama mamah",

" Mamah juga sayang sama kamu Riko... Tapi kita tetap adalah sepasang Ibu dan anak sayang, sampai kapanpun hal itu takkan dapat dirubah sayang",

" Walaupun Riko ingin sekali menikahi mamah...., apakah itu tidak bisa merubah setatus kita mahh? ",

" Mamah tau apa yang kamu pikirkan sayang, mungkin status kita bisa saja berubah dimata orang lain, namun tak mungkin dapat berubah dalam imgatan kita sayang", ucap mamah di iringi hembusan nafasnya yang dalam.

" Masih banyak wanita lain diluar sana yang lebih cantik dan baik dari mamah sayang", ucap mamah lebih lanjut.

" Iya mahhh... Aku tau itu... , tapi kini hatiku begitu mencintai mamah.. ", terangku.

Mamah memang mampu mengerti dan bijaksana,
" Kita jalani saja sayang... Kita lihat apa yang akan tetjadi nanti yahhh... ",

" Hmmm.... Okeh mahhh...,mamah memang yang terbaik",

" Sayang sepertinya mulut rahim mamah sudah mulai menutup, coba kamu dorong sedikit batang kontolmu",

" Oke mahh... ", perlahan kudorong batang kontolku yang memang saat itu masih bersayam dalam lubang memek mamah.

" Ouklkhhhh... Sayang... Akkkhh", desah mamah dan menahan laju pinggulku.

Ternyata kepala kontolku membentur mulut rahim mamah dan tak bisa masuk lebih dalam karena memang mulut rahim mamah sudah menutup.

" Udah ketutup sayang... Mentok... Aduuhhh ngilu... ", seringai mamah menahan ngilu dalam lubang memeknya.

" Iya mahh...., sudah nutup", jawabku.

" Ya sudah cabut sayang kontolmu... Sudah tetlalu lama kita main",

" Oke mahh... ", perlahan ku gerakkan pinggulku kebelakang hingga batang kontolku ikut tertarik keluar dari lubang vagina mamah.

" Ouukkhh... Riooo" , desah mamah mengiringi keluarnya batang kontolku dari lubang memeknya.

Namun bwlum lagi batang kontolku lepas seluruhnya dari jepitan memek mamah, timbul sifat isengku, manakala tinggal kepala kontolku saja yang masih terjepit dalam lubang memek mamah, dengan sedikit bertenaga kutekan kembali pantatku hingga akhirnya batang kontolku kembali melesak masuk dalam vagina mamah, dan kepala kontolku kembali mentok di mulut rahim mamah.

" Oukkhhhh.... Sayang... Akhhh", rintihan mamah terkejut dengan yang aku lakukan.

" Mahhhhmmmm.... Oufhhh... Akhh", desahku nikmat sekali kurasakan batang jepitan memek mamah.

" Uddahhh Rikooo.... Akkhhh... Sudddahhh... Ngilu sayang... ", rintihan mamah memohon agar menghentikan aksiku, namun berbeda dengan yang kurasakan di lubang nikmat mamah, lubangnya kurasakan malah merespon dan meremas batang kontolku dan menyedot-nyedot lembut.

Tak kuhiraukan rintihan mamah dan terus kugenjot lubang memek mamah hingga mamah mendekap erat tubuhku, dan kakinya dia buka lebar-lebar menerima genjotan kontolku pada lubang nikmatnya.

" Oukhhh... Akkhhh sayang... Akkhhh.... " Suara desahan mamah semakin keras.

" Cepat sayang... Akhhh cepat tuntaskan.... ", bisik mamah ditelingaku.

" Oukkhhh... Mahhh...., iyya mahhh... ", terus kugenjot kontolku semakin kencang dalam lubang nikmatnya. Dan kami saling memberi kenikmatan.

Hingga tak terasa sepuluh menit kemudian, " Akkhhh... Mahhh..., Riko mau keluar mahhh... Mau keluarr... ",

" Iyya sayang... Keluarkan... Mamah juga mau keluar sayang... Bareng sayang... ",

Akhirnya, " Mamahhhhhh.... Oukkkhhhh..... Aakhhh.... ", teriakku meraih orgasmeku dan kembali kuhujamkan batang kontolku hingga habis ditelan lubang vagina mamah tanpa tersisa, hingga kembali menembus mulut rahim mamah dan, Croottt..... Croottt... Crottt...
Pejuhku kembali tumpah dan langsung mengisi penuh rahim mamah, dan kali ini sepertinya rahim mamah sudah sangat penuh dan tak lagi mampu menampung semburan pejuhku.

" Akhhhh Rikkooo.... Akkhhh... Adduhhh... ", jerit mamah Irma saat kembali ia rasakan kepala kontol putranya menembus mulut rahimnya., dan Crittt.... Crittt... Crittt... Iapun mendapatkan orgasmenya dan cairannya kembali menyiram batang kontol putaranya di dalam lubang vaginanya.

Tubuh mamah Irma bergetar hebat kali ini, Orgasme yang ia rasakan begitu hebat rasanya, ditambah lagi rasa hangat dari pancutan-pancutan pejuh anaknya dalam rahimnya.

Namun benar saja, rahim mamah Irma sudah tak mampu lagi menampung banyaknya pejuh anaknya hingga merembas keluar dari sela-sela bibir memeknya walaupun dalam jumlah yang kecil.

" Ouklkhhh.... Kamu nakal sayang... Akhhh", omel mamah masih dengan tubuhnya yang masih saja mengejat-ngejat.

" Maaf mahh... Riko tadi belum puas", jawabku sambil kupeluk erat tibuh mamah.

" Huhhh... Dasar anak muda",

Sementara kami hanya mampu diam dan menikmati sisa-sisa kenikmatan yang telah melanda kami.

" Tuhh kan... Rahim mamah sudah penuh sayang..., pejuh kamu sudah merembas keluar tuhh", ucap mamah.

Sesaat kulihat vagina mamah yang saat ini masih tersumpal dengan batang kontolku, dan benar saja ada sebagian kecil pejuhku yang merembas keluar dari sela bibir memek mamah.

" Hanya sedikit mahh... Biar saja, yang penting sebagian besar masih tertampung di rahim mamah", jawabku.

" Hmmm.... ", hanya itu yang keluar dari mulut mamah.

Pelan-pelan kucabut batang kontolku hingga kepala kontolku keluar dari jepitan mulut rahim mamah, dan seperti sebelumnya kugunakan kepala kontolku untuk menahan laju pejuhku dengan menutup mulut rahim mamah.

" Akkhhh... Sayang... Adduhhh, kali ini memek mamah benar2 ngilu sayang", Aku hanya tersenyum mendengarnya.

Setelah kurasa cukup, kini kucabut batang kontolku hingga benar-benar terlepas dari jepitan lubang vagina mamah dan PLOOP... Suara lepasnya batang kontolku dari lubang memek mamah.
Dan sejenak kuperhatikan dari lubang memek mamah tidak ada aliran pejuhku yang keluar, " Akhh... Pejuhku benar2 bersemayam dalam rahim mamah spenuhnya",

Sementara mamah langsung bangun dari sofa dan merapihkan dasternya yang berkumpul di pinggangnya, dan dengan ujung dasternya mamah menyeka cairan yang masih membasahi lubang memeknya. " Pejuh kamu tidak keluar sayang... Semuanya bersemayam dalam rahim mamah, ukhhh... Rasanya perut mamah kembung banget sayang", ucap mamah sambil memegang perut dibawah pusarnya.

Akupun langsung menggunakan celana boxerku dan memasukkan kembali batang kontolku yang sudah mulai melemah, dan kuhampiri mamah, kupeluk mesra dan kubisikkan ditelinganya,
" Titip pejuh Rio ya mahh, terima kasih atas kenikmatan yang telah mamah berikan", kukecup lembut bibir mamah dan kemudian aku berlalu pergi.

" Iya sayang... Mamah akan simpan pejuhmu dalam rahim mamah", dan membalas kecupan bibirku.

Selepas aku pergi, kulihat mamah duduk kembali di sofa taman dan melihat-lihat tanaman kembali. Tak terasa satu jam lebih kami telah bersetubuh dan untung saja asisten rumah tanggaku belum datang.

Setibanya dikamar aku langsung merebahkan diriku dan coba mengingat-ingat apa yang baru saja terjadi, hingga akhirnya aku tertidur.


........ Bersambung.......
Feel persetubuhan antara ibu dan anaknya dapet banget, apalagi saat proses pembuahan atau penampungan benih benihnya. Dapet banget Update nya.

Terimakasih Suhu :beer: :beer:
:remas:
 
ditunggu proses kehamilan sang mama dan kebinalan sang mama saat hamil :remas:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd