Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Maafkan aku mamah 2

Status
Please reply by conversation.

kutilmemek

Adik Semprot
Daftar
26 Oct 2020
Post
141
Like diterima
3.170
Bimabet
Salam utuk para suhu, berhubung cerita saya yang sudah terlalu lama tidak saya buka hingha akhirnya di lock oleh admin, maka untuk sambunganmya akan saya tuangkan dalam ruang yang sekarang.

Sekedar mengingatkan cerita sebelumnya:
Dimana mamah Irma yang akhirnya terlibat hubungan incest dengan putranya yang bernama Rio untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada putranya itu. Yang akhirnya persetubuhan tetlarang itu diketahui oleh adiknya Retno dan membuat marah adiknya. Sedangkan ayah mereka Adi purwanto yang saat itu sedang berdinas diluar kota juga nampak terkena musibah karena penyakit yang dia derita hingga membuatnya menjadi impotensi. Untuk lebih jelasnya silahkan baca thread saya yang berjudul Maafkan Aku Mamah.

Dan kini akan saya lanjutkan cerita tersebut, mohon maaf untuk para reader kalau terlalu lama tidak update y.
 
Beberapa minggu sudah berlalu sejak terakhir aku menyetubuhi mamahku dan setelah Retno adikku menegurku dengan keras atas apa yang telah aku lakukan terhadap mamah.

Rasa bersalah itu kini timbul dalam hatiku, “ apa yang telah aku lakukan…, ia mamahku sendiri, teganya kamu lakukan itu..” pikiran itu selalau berkecamuk dalam hatiku. Dan bagusnya mamah tidak hamil dengan apa yang telah kami lakukan waktu itu, saat itu padahal aku selalu membuang spermaku didalam rahim mamah ketika aku menyetubuhinya, dan mamah selalu menjaga dengan baik agar spermaku tetap bertahan didalam rahimnya hingga akhirnya sperma itu memilih jalannya sendiri untuk merembas keluar dari memek mamah dan menemani setiap aktivitasnya hingga membuat mamah menggunakan softek untuk mencegah agar tidak menetes dan menjalar ke pahanya.
Dan sisi baik lainnya yang kudapatkan yaitu adikku Retno kini sudah tidak terlalu marah terhadapku. Ia sudah mulai membuka obrolan denganku walau tidak banyak karena dasarnya ia memang anak pendiam namun aku cukup senang. Namun berbeda dengan mamahku, yang kini terlihat lebih banyak murung dan sepertinya sengaja cuek terhadapku, mungkin dikarenakan aku juga sedikit menjaga jarak terhadapnya. Walau kadang aku sendiri merindukan saat – saat aku bersama mamah memadu kasih.

>>>>
Pagi itu tanpa kuduga kami semua berkumpul dalam satu meja makan, sungguh saat ini aku sangat rikuh sekali untuk menghadapi suasana ini. Karena biasanya mamah sudah berangkat ke tokonya pada saat sebelum jam 08:00. Namun hari itu mamah masih sangat terlihat santai dan bahkan mamah sendiri masih mengenakan daster tidurnya, “ Apa mamah hari ini tidak ke toko..”, pikirku dan membuatku menjadi canggung menghadapi suasana itu, namun kulihat sepertinya sikap mamah seperti biasa saja.
“ ayoo Rio.. lekas makan, nanti kamu keburu kesiangan berangkat kerjanya…”, tegur mamah dan membuat lamunanku menjadi buyar.
“ ehh… iya mahhh…”, hanya itu yang mampu ku ucapkan.
“ kamu juga yang benar makannya Retno, sudah siang nanti telat sekolahmu, apakah kamu hari ini bareng kakakmu sayang??”, lanjut mamah bertanya pada adikku.
“ nggak mahh.. aku bareng teman…, sepertinya sebentar lagi ia akan datang”, jawab Retno.
“ ya sudah lekas selesaikan makanmu, nanti keburu temanmu datang..”, perintah mamah.
“ iya mahh…”,jawab retno.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 8:30, tiba – tiba terdengar suara dari arah depan halaman rumah, “ Assalamualaikum… Retno…”, terdengar suara panggilan beberapa orang disana.
“ tuh sayang… kawan kamu sudah datang, lekas selesaikan makanmu..”, seru mamah
“ Iyaaa.. tunggu sebentar…”, teriak Retno menjawab suara panggilan itu dan segera menyelesaikan sarapan paginya.
“ daahh.. kaka, daahh… mamah..”, ucap retno seraya berdiri dari kursi meja makan itu setelah menyelesaikan sarapan paginya dan mencium tangan Rio serta mencium kedua pipi mamah Irma untuk pamit berangkat kesekolah.
“ Hati – hati sayang…”, seru amah Irma kepada putri cantiknya itu.

Dan tak lama kemudian aku juga ingin segera berangkat kerja, “ mah… Rio berangkat ya mahh…”, ucapku seraya hendak beranjak dari kursi meja makan. Namun belum sempat aku berdiri mamah Irma memegang tanganku seraya berkata, “ Tunggu Rio… mamah mohon, mamah mau bicara sama kamu..”, cegah mamah.
“ Tapi mahhh…”, ucapku
“ Tolong sayang beri mamah waktu untuk kita saling bicara, kita sudah cukup lama tidak saling bicara, mamah lihat kamu selalu menghindar dari mamah, tolong sayang kali ini beri mamah waktu walau hanya sesaat…, Please sayang…”,
“ oke mah… tapi Rio tidak punya waktu lama, Rio takut terlambat ke kantor ,mah…”,
“ apakah pekerjaan kamu lebih penting dari mamah sayang…?”, Tanya mamah yang membuatku sedikit tercekat dan tak tau harus menjawab apa, hingga aku tak mampu berkata apa –apa lagi dan membuatku kembali terduduk diam di kursi meja makan itu.
“ kenapa kamu beberapa minggu ini selalu menghindari mamah sayang…., apa salah mamah sama kau Rio..?”, Tanya mamah lebih lanjut.
Aku tak mampu menjawab pertanyaan mamah dan hanya mampu terdiam serta menunduk.
“ kenapa sayang… tolong jawab, apa salah mamah sama kamu sayang… Hikss.. Hikss…”, kembali mamah bertanya dan kali ini dengan derai air mata yang keluar membasahi pipi mamahku yang tercantik.
Sungguh aku tak mampu dan tak tega melihat mamahku menangis sedih seperti itu apa yang harus aku lakukan dan katakan.
“ kenapa kamu diam dan tak menjawab pertanyaan mamah Rio…, apakah mamah sudah tidak ada artinya lagi bagi kamu sayang…, HIIKSS… Hikkkss…”, terdengar derai tangis mamah semakin deras. Namun lagi – lagi aku hanya mampu terdiam membisu tak mampu berkata apa – apa, “ apa yang harus aku katakana… apa…!!, apa aku harus cerita ke mamah kalau Retno tau tentang hubungan terlarangku dengan mamah dan membuat hati mamah semakin hancur”, batinku terasa amat sesak kurasakan, apalagi kulihat tangis mamahku yang sangat aku cintai.
Tiba – tiba mamah beranjak pergi dari hadapanku dan melangkah cepat masuk kedalam kamarnya, menutup pintu kamar naum mamah tak merapatkan pintu itu. Aku mengerti maksudnya agar aku mengejarnya masuk kedalam kamarnya. “ apa aku masuk ke kamar mamah… tapi bagaimana nanti..?, kalau aku tak menghampiri mamah rasanya aku jahat sekali…, aduhh bagaimana ini..”, pusing kepalaku, harus bagaimana ini. Namun setelah beberapa pertimbangan aku ambil sikap untuk menyusul mamah ke dalam kamarnya, aku hanya tak mau dibilang anak yang tidak peka dan tak sayang terhadap orang tuanya.
“ mahh… mamah jangan nangis, maafkan Rio mahh… Rio minta maaf…”, ucapku sesaat setelah aku sudah duduk disamping mamah yang sedang telungkup dan menangis sesegukan.
“ apa salah mamah sayang, hingga kamu tidak pernah menghiraukan mamah..?”, tanya mamah kembali.
“ maafkan Rio mahh…”, hanya itu yang mampu kukatan.
“ kenapa sayang… kenapa…, sekarang kamu banyak berubah sayang…, apa semua karena apa yang telah kita lakukan sayang..”, desak mamah.
“ maafkan Rio mahh… Rio hanya merasa sangat bersalah terhadap mamah…, Rio sadar dengan apa yang telah kita lakukan itu adalah sebuah kesalahan yang semestinya tidak kau lakukan mah…”, aku coba memberikan mamah sebuah pengertian tanpa aku mengungkapkan apa yang sebenarnya telah terjadi.
“ apakah kau kini telah memiliki sorang kekasih sayang…?”, Tanya mamah.
“ eehh.. tidak mah, aku belum memiliki kekasih siapapun..”, jawabku.
“ apa kamu sudah tidak lagi mencintai mamah sayang…, cinta seorang pria terhadap seorang wanita syang..”, Tanya mamah lebih lanjut seraya bangkit dari tidurnya dan tangannya membelai lembut pipiku.
“ eehh… mamah… akhh…”, jawabku kikuk.
“ kenapa sayang, apakah kau tak lagi merindukan mamah sayang…,seperti mamah yang selalu merindukan kamu sayang.., dan apakah kamu tega membiarkan mamah berada dalam rasa sepi sayang..”, ungkap mamah.
“ aku rindu mamah…, aku kangen mamah…, aku ingin mahhh…”, kalimat itu hanya mampu kukatan dalam hati.
“ kenapa sayang…, apa yang kamu inginkan sayang.., tega kah kamu membiarkan mamah berada dalam sepi yang berkepanjangan, bahkan ayahmu saja tak perduli dengan mamah..”,ucap mamah seraya memeluk tubuhku.
“ apakah mamah harus mencari cinta yang lain diluar sana sayang…”, kata – kata mamah itu sepontan membuatku terkejut.
“ tidak mahh… mamah jangan lakukan itu.. please…”, jawabku.
“ kenapa sayang…, bukankah kamu tak lagi perduli dengan mamah sayang…, kini kau dan ayahmu tak lagi perduli dengan mamah dan membiarkan mamah berada dalam kesepian.
“ aku sayang mamah…, aku cinta mamah.., mamah jangan lakukan itu..”, seruku seraya kupeluk erat serta kukecup lembut kening mamah.
“ biarlah.. apa yang telah terjadi hanya kita yang tau mahh, Rio juga sayang dan mencintai mamah lebih dari seorang ibu dan anak mahh…, perasaan itu yang membuat rio semakin takut mah..”, lanjutku.
“ mamah juga tau ini salah sayang… tapi mamah tak kuasa menahan semua ini sayang, mamah terlanjur mencintai dan menyayangimu sayang…”, ucap mamah.
“ mamah…”,
“ iya sayang…”,
Tiba – tiba kami saling menatap tajam mencoba mencari arti dari semua ini, dan masing – masing mencoba menyelami perasaan yang kami rasakan.
“ mahhh… akkhhh…”, dengan lembut kukecup bibir mamah.
“ akhh… sayang…”, mamah membalas kecupan lembut bibirku.
Tak sadar kami kini telah sama – sama berbaring di pembaringan mamahku. “ akkhh.. iyya sayang… oukfhh…”, desah mamah saat kulumat bibir manisnya dan kedua bongkah payudaranya turut menjadi sasaran remasan tanganku.
“ ouffhhh… mamahhhh… akkhh….”, desahku terkejut saat kurasakan tangan mamah lembut membelai batang kontolku. Rasanya sangat nikmat walau remasan tangannya pada batang kontolku msih berada diluar celanaku.
Tiba – tiba ditengah asyiknya dengan apa kami lakukan,mamah bertanya kepadaku, “ kamu tidak berangkat kerja sayang…?”,
“ tidak mahh… aku ingin mencurahkan rasa rinduku ini sama mamah untuk hari ini..”, jawabku.
“ pejuhku sudah banyak sekali mahh.., sudah beberapa minggu ini tidak pernah aku keluarkan…”, ucapku lebih lanjut perlahan di telinga mamah.
“ berikan pada mamah sayang… keluarkan semua dalam rahim mamah ini sayang, mamah akan senantiasa menampung pejuh kamu sayang, jangan biarkan itu terbuang sia – sia sayang..”, jawab mamah semakin membuatku bertambah bergairah. Dan sejurus kemudian kepalaku kumasukkan kedalam daster mamah.
OUUKHHH…. AKKHHH…. RRIOOO… IYYA SAYANG… AKKHH… TERRUS SAYANG…
Desah mamah manakala kepalaku menelusup masuk dalam daster mamah serta menyibak kesamping celana dalam mamah, hingga belahan lubang vaginanya yang indah terpampang jelas dimataku, kemudian kujilat lembut belahan vagina mamah besrta biji kelenttitnya membuat mamahku menjadi berteriak histeris menahan desakan birahinya.
AAKKHHH… SAYANG… RIIOOO… AKKHHH… TERRUSSS… SAYANGG…
Tangan mamah menangkap ketat kepalaku yang masih bermain pada selangkangannya, dan menekan kepalaku kuat lagi agar tekanannya lebih bertambah nikmat mulutku pada area kewanitaannya.
Dengan telaten aku terus menjilat lembut selangkangan mamah, aku ingin memberikan mamah kenikmatan yang lama ia rindukan. Hingga tak terasa waktu sudah habis 10 menit aku untuk menjilati kemaluan mamah hingga akhirnya, Akkhhh… Rioo… mamah mau kelluar sayang… Riiooo…. Desah mamah semakin tinggi menahan desakan birahinya. “ sayang… mamah kellluarrr.. sayang…. Oukkhhhh….”, jerit nikmat mamah dan kedua pahanya menjepit kepalaku kuat yang saat itu masih ada pada selangkangannya. Aakkhhhh… sayang…. Criitt… criitt. Criitt… terasa olehku cairan yang keluar dari kemaluan mamah dan semakin membuat banjir vagina mamah. Dengan sigap kuhisap semua cairan yang keluar dari vagina mamah hingga tak setetespun kubiarkan terbuang sia – sia.
Sesaat setelah itu kukeluarkan kepalaku dan kubaringkan tubuhku sejajar dengan mamah serta kupeluk dirinya dengan penuh kemesraan.
“ terima kasih ya sayang…”, ucap mamah seraya mengecup lembut bibir dan keningku.
“ bagaimana nikmat mahh…”, tanyaku.
“ nikmat sekali sayang…., nikmat sekali…., ini yang mamah rindukan sayang..”,
Kemudian mamah bangkit dari tidurnya serta memposisikan dirinya diatasku. “ sekarang gentian mamah yang akan memanjakan kamu y sayang…”, ucapnya dan kubalas dengan anggukan kepalaku serta senyumku padanya.
Perlahan mamah mulai menurunkan celana yang kupakai satu persatu hingga celana dalamku juga turut dibukanya dan “ Tooiiing….”, keluarlah batang kontolku yang panjang, basar, serta ber-urat.
“ ini yang mamah kangenin sayang… sudah lama tak pulang ke sarangnya…”, canda mamah dan mulai membelai lembut batang kontolku yang tegak mengacung dengan perkasanya, Aaakkhhh… mahhh….
Desahku menikmati belaian lembut tangan mamah. Batang kontolku kadang ia belai lembut dan sesekali ia kocok pelan hingga terasa olehku semakin memanas rasanya batang kontolku itu.. Akhhh… Ennak mahh… akkhhh… desahku dan disambut dengan senyum genit mamahku.
“ Oukkhhh,, mamahhhh,,,,akkhhhh… iyya mahhh…”, dsahku terkejut karena sesaat aku terpejam tiba – tiba tanpa kusadari mamah mulai memasukkan kepala batang kontolku kedalam mulutnya serta menghisapnya dengan lembut. Aaakkkhhh… mamahh…. Mamahhh…. Mamahhh… akkhhh…., desahku tak henti hentinya merasakan ngilunya kepala kontolku dijadikan mainan oleh mulut dan lidah mamahku yang sexy itu menurutku.
Kulihat mulut mamah tak mampu menampung besarnya batang kontolku dan hanya sebatas seperempat panjangnya saja yang mampu ia masukkan kedalam mulutnya. Dan bentuk batang kontolku juga terbilang unik, Karena memiliki kepala kontol yang terkesan lebih meruncing dari batang kontolnya, mungkin ini yang membuat akhirnya kepala kontolku mampu melesak dan menerobos batas akhir atau dasar lubang vagina mamahku yaitu lubang rahimnya sehingga kontolku mampu menyemburkan seluruh spermanya dan langsung masuk dalam rahim mamah hingga tertanam dengan sempurna dalam rahim mamah hingga tak lagi ada yang bisa menetes keluar melalui lubang vaginanya.
AAkkhhh… mamahh… akkh… maahhh…, desahku menikmati setiap lumatan mulut mamah pada batang kontolku hingga beberapa saat kemudian kurasakan sepertinya spermaku sudah ingin segera beranjak keluar dari kantungnya. Seketika mamah sepertinya mengetahui itu dan menghentikan lumatan pada batang kontolku, “ kamu sudah mau keluar y sayang…”, Tanya mamah karena merasakan perubahan pada batang kontolku yang semakin membesar dan terasa lebih keras. “ iyya mahhh… sepertinya sudah mau keluar….”, jawabku dengan menahan puncak kenikmatan yang tertunda.
“ oke… sekarang gantian mamah dibawah y sayang, kamu masukkan kontolmu ke memek mamah, jangan biarkan sperma kamu terbuang sia – sia, apalagi pasti banyak sekali jumlahnya itu.. sayang!!”, ucap mamah kemudian tidur berbaring.
Kami mulai merubah posisi, dan mamah terlentang dengan membuka pahanya lebar – lebar hingga lubang vagina mamah terbuka lebar dan terlihat merekah merah dan siap untuk dimasuki. Perlahan aku mulai mengatur posisiku diatas mamah, dan dengan tangan kiriku, batang kontolku kugenggam dan kepala kontolku mulai kuarahkan tepat pada lubang masuk mulut vagina mamah.
“ Siap mahhh…”, tanyaku seraya kutempelkan kepala kontolku tepat pada mulut lubang memek mamah.
“ ayoo sayang.. masuki mamah…, mamah siap, kita bersatu sayang…, buang benihmu dalam rahim mamah sayang, ayoo sayang.. dorong..”, jawab mamah dengan menahan gejolak birahinya serta semakin membuka lebar – labar selangkangannya agar batang kontolku dapat dengan mudah nantinya untuk menembus masuk dalam kemaluannya.
“ Oukkhhh…. Akkhhhh… Tahannn sayang…. Tahan dulu…”, desah mamah sedikit terpekik marsakan pedih pada kemaluannya saat kepala kontolku mulai menerobos masuk menembus lubang memeknya.
“ oukkkhhhh… mamah…, hmmm… “, desah nikmatku, saat kurasakan hangatnya jepitan lubang memek mamah pada batang kontolku yang mulai merobos masuk membelah lubang memek mamah.
Rasanya begitu ketat disana, sedangkan batang kontolku baru sebatas seperempatnya saja yang merobos masuk membelah lubang memek mamah.
“ oukkhhh… tahan sayang…”, pekik mamah dan tangannya menahan laju pinggangku agar tidak terus mendorong lebih dalam pada selangkangannya.
‘ sudah lama memek mamah tidak dimasuki kontol besar kamu sayang…”, keluh nikmat mamah.
“ memek mamah masih saja nikmat mahh… hangat dan lembut disana..”, ucapku dan melumat mesra bibir mamah, serta meremas lembut payudara mamah guna menambah rangsangan pada mamah dan dengan begitu kemaluan mamah akan semakin banjir dan dapat memudahkan batang kontolku untuk dapat lebih melesak memasuki lubang memeknya.
“ oufhh.. okkhh… iyya sayang, sedot payudara mamah sayang, remas yang keras…, nikmat sayang..”, racau mamah penuh kenikmatan.
Beberapa saat setelah kurasakan paha mamah sudah mulai melemas dan kurasakan pada lubang memek mamah sudah semakin banjir dengan cairan kemalunnya, dengan perlahan dan pasti kuhujamkan kembali batang kontolku untuk lebih memasuki lubang memek mamah.
“ aaakkkkkkkhhhhhhh…. Riooooo….. Addduuhhhh….”, jerit mamah saat ia rasakan batang kontolku bergerak menghujam masuk dalam lubang memeknya semakin dalam, hingga kini sudah lebih dari separuh batang kontolku yang sudah bersemayam dalam lubang mamah.
Pinggangku masih terus kudesakkan dan kutekan lebih rapat ke selangkangan mamah hingga batang kontolku dengan perlahan dan pasti terus melesak masuk dan hingga akhirnya, AAAAAKKKHHHHHH….. OUKHHHH… RIOOO….
“ akkhhh…. Mamahh…. nikmat mahhh….”, desah kami hampir bersamaan mengiringi menyatunya kelamin kami dengan sempurna.
“ oukkhhhh… riooo.. suddahh menthokk.. sayang…. Tahannnn”, pekik mamah saat ia rasakan didalam kemaluannya terasa penuh dan ujung kepala kontolku sudah menabrak mulut rahimnya, padahal itu belum semua dari panjang kontolku yang melesak masuk dalam lubang memek mamah dan masih menyisakan kurang lebih 4cm lagi yang belum terendam dalam lubang nikmat mamah.
“ hangat mahhh… memek mamah menjepit kontol Rioo… nikmat mahhh…”, desahku ditelinga mamahku seraya kujilat lembut daun telinga serta leher jenjang mamahku.
“ oukhhh… kontol kamu sudah masuk sayang… akhhh… besarnya sayang…, sakit sayang.. tapi nikmatt… akkhhh…, tahan dulu sayang, biarkan memek mamah menyesuaikan dulu..”, rintihnya.
Sesaat kami biarkan kemaluan kami saling mengikat dengan sempurna dan menikmati rasa nyaman pada kemaluan kami masing – masing dan menunggu sampai liang memek mamah siap untuk menerima hujaman – hujaman batang kontolku.
Kucumbu dan kuhisap lembut, payudara mamah dan terkadang kuremas dengan keras, hingga membuat mamah semakin bargairah tinggi.
“ rasanya kontol kamu semakin besar aja sayang…”, ucap mamah disela – sela kami menahan laju kemaluan kami yang masih diam menyatu dengan ketatnya.
“ hmmm… memek mamah rasanya juga semakin menjepit mahh…”, ucapku memujinya.
“ kontol kamu aja yang kegedean sayang…”, bela mamah.
“ owhh iya mahhh… waktu itu kenapa mamah tidak sampai hamil mahh…, apakah mamah sudah tidak bisa hamil?”, tanyaku.
“ mamah tentu saja masih bisa hamil sayang.., hanya saja waktu itu mamah masih dalam periode KB suntik untuk 3 bulan sayang…, jadi sebanyak apapun kamu buang pejuh kamu dalam rahim mamah itu tidak akan membuat mamah menjadi hamil sayang”, ucap mamah menjelaskan.
“ berarti kalau sekarang ini bagaimana mahh… apakah mamah nantinya akan hamil…”, pertanyaanku itu membuatku menjadi sedikit takut, walaupun di sisi lain hal itu semakin membuatku bergairah ketika membayangkan bagaimana benih yang kutanam dalam rahim mamah itu membuahkan janin calon anakku dari mamahku sendiri, tapi mengingat resikonya bagaimana dengan papah, Retno, dan keluarga yang lain jika mereka mengetahuinya.
“ kenapa kamu sayang…”, belaian tangan mamah pada pipiku tiba – tiba menyadarkanku dari lamunanku dan seolah mamah mengerti kegundahan dalam hati ini.
“ jangan khawatir sayang… mamah siap mengandung anak dari putra mamah yang gagah dan tampan ini…”, ucap mamah mencoba mengusir kegundahan dalam hatiku.
“ jujur…, Rio senang jika Rio bisa menghamili mamah dan membuat mamah mengandung anak Rio mah…, tapi bagaimana dengan mereka2 nantinya..”, jawab Rio menerangkan kegundahan hatinya.
“ mamah paham sayang…, itu bisa mamah atur sayang, Rio tenang yaa…”, ucap mamah.
“ maksud mamah..?”, semakin membuatku menjadi penasaran.
“ hari minggu depan papah akan pulang sayang…, dan saat itu mamah akan minta papah untuk menyetubuhi mamah sayang…, kamu mengerti kan maksud mamah..?”, penjelasan mamah itu membuatku seperti mendapatkan jalan keluar.
“ jadii mahhh….!!!”, ucapku terputus.
“ Jadi ya sekarang mamah sudah siap menampung seluruh pejuh kamu di dalam rahim mamah, dan biarkan itu menjadi calon dari anak kita sayang…”, ucap mamah dengan senyum manisnya.
“ owhh… mamah., maafkan aku yang akan selalu mengisi ruang kosong dalam rahim mamah dengan pejuh Rio mahh…”,
“ lakukanlah sayang…, jangan lagi kau pergi dan menghindar dari mamah ya sayang, mamah sayang Rio, dan mamah selalu siap menampung pejuh Rio dalam rahim mamah sayang, kapanpun kamu inginkan”, ucapan mamah ini semakin membuatku merasa memiliki mamah seutuhnya.
“ pasti mahh… Rio akan selalu bersama mamah..”,
“ ya udah ayoo sayang… kontol kamu sudah terlalu lama terendam dalam memek mamah…, ayoo gerakkan sayang, berikan mamah kenikmatan dan kepuasan..”,
“ iyya mahhh… mamah sudah siap..?”, jawabku seraya mulai menarik keluar dengan perlahan batang kontolku yang semula masih terendam dengan ketat didalam lubang vagina mamah.
“ ouwkkhhhh… Riooo… akkhhh…, rasanya dinding vagina mamah seperti ingin ikut tertarik keluar sayang… akhhh…”, desah mamah.
Terlihat sekali dengan jelas bagaimana saat batang kontol Rio mulai bergerak keluar dari lubang vagina mamahnya, dan karena begitu ketatnya hingga terlihat bibir kemaluan bagian dalam mamah Irma juga turut tertarik keluar.
Setelah menyisakan hanya bagian kepala kontolnya saja yang masih terjepit pada lubang vagina mamahnya, Rio dengan perlahan menghujamkan kembali batang kontolnya menusuk lubang memek mamahnya hingga kepala kontolnya kembali membentur dasar kemaluan memek mamahnya itu. Oukkhhh… sayang.. akhhh.. iyya Rioo… terusss sayang… terrusss…. Menthok lagi sayang…
Desahan – desahan mamah Irma semakin terdengar keras mengiringi hujaman batang kontol putranya yang semula perlahan kini mulai semakin kencang seiring banyaknya cairan yang keluar dari lubang memeknya hingga membuat laju batang kontol putranya terasa semakin lancar.
Oukkhhh.. mamahh… memek mamah nikkmatt.. mahhh… akkhhh…
Desah Rio menikmati gesekan – gesekan lembut dinding vagina mamahnya serta jepitannya yang semakin membuatnya merasa sangat nikmat pada batang kontolnya.
Mamah Irma turut mengimbangi gerakan putranya itu, saat putranya mengayunkan pinggulnya naik turun ia menggoyangkan pinggulnya kekiri atau ke kanan. Dan saat putranya itu menghujamkan batang kontolnya hingga kandas, mamah Irma memutar pinggulny hingga membuat putranya meringis nikmat karena merasakan seperti dipelintir pada batang kontolnya itu. Aaakkhhh… mahhh… iyya mahhh…..
Yang semula bergerak perlahan kini gerakan pinggul mereka semakin menggila dan mereka saling memberikan kenikmatan pada lawan mainnya, hingga tak terasa pergumulan itu sudah memakan waktu hingga 30 menit dan sepertinya sebentar lagi adalah saat – saat yang sangat cruisal buat mereka.
“oukkhhh… Rioo.. mamah sepertinya sudah gak kuat sayang… mamah mau kelluar sayang…”, desahan mamah semakin tinggi menahan desakan birahi yang semakin tinggi, dan mulai merasakan perubahan pada dirinya, dimana aliran darah terasa semakin deras dan sepertinya sebentar lagi akan meledak.
“ Oukkhhh… mamahhh…. Akhhh… Rioo jugga uddah mau kelluar mahhh….akhhh…”, laju pinggul Rio sudah semakin tidak karuan menahan desakan birahi yang sepertinya sebentar lagi juga akan meledak.
“ iyya sayang… ayooo sayang… kita barengin sayang… keluarkan semua..”, desah mamah Irma semakin menggoyangkan pinggulnya mengejar puncak kenikmatan.
Tak lama setelah lewat sepuluh menit kemudian gerakan pinggul mereka semakin intens dan sama – sama saling mengejar puncak kenikmatan yang mereka idam - idamkan. Terlihat mereka saling bertatapan dengan tajam pada saat – saat puncak kenikmatan itu sudah semakin terasa dekat.
“ Oukkhhh… mahhh… Riooo kelluarrr mahhh… kelluar….”, desah Rio menatap tajam wajah mamahnya seraya menahan desakan spermanya yang sepertinya sudah tak mampu lagi ia tahan, dan mamah Irma sepertinya sudah tau kalau tak lama lagi putranya itu akan mendapatkan orgasmenya, karena dapat merasakan batang kontol putranya itusemakin bertambah besar dan keras pada lubang memeknya itu.
“ iyya sayang… iyya… keluarkan sayang… jangan ditahan keluarkan semua, tuang semua ke rahim mamah sayang… mamah siap sayang..”, jawab mamah dan seraya semakin melebarkan kakinya ke kanan dan kekiri agar nantinya mempermudah laju batang kontol putranya itu saat hujaman terakhir pada lubang vaginanya.
Dan mamah Irma juga sudah siap dengan apa yang akan terjadi selanjutnya, dimana saat putranya itu akan ber ejekulasi, putranya itu akan menghujamkan dengan keras batang kontolnya kedalam lubang memeknya, dan itu akan membuat kepala kontol putranya dan sebagian dari batangnya itu akan terbenam dengan sangat sempurna terbungkus seluruh batangnya oleh dinding memeknya.
Dan konsekuensi yang ia terima ialah dimana saat itu terjadi, maka kepala dari batang kontol putranya itu akan memaksa masuk dengan sangat cepat dan dengan paksa menerobos benteng pertahanan trakhir pada lubang vaginanya, hingg kepala kontol putaranya itu akan mendobrak masuk mulut rahimnya, dan tentunya akan membuat ia sesaat merasakan sakit yang teramat sangat seperti orang yang terserang rasa mulas pada perutnya.
Namun semua itu akan segera terobati dengan rasa nikmat yang amat sangat, saat nanti ia rasakan hangatnya cairan dari pancutan – pancutan pejuh putranya yang akan langsung tersembur di dalam rahimnya, dan sudah dapat dipastikan pejuh putranya akan bersemayam dan memenuhi setiap relung yang ada dalam rahimnya.
“ ouukkhhh… mahhhh… keluarrr mahhh… terima pejuh Riooo mahhh…”, teriak Rio mengiringi ledakan orgasmenya.
“ iyaaa.. sayang.. akhhh… mamah terima sayang…, keluarkan semua sayang… keluarkan… akkhhh…”, desah mamah Irma dengan menatap tajam wajah putranya dan menanti moment yang sangat ia dambakan itu.
“ AKKKHHHHH…. MAMAHHHHH… OUKKHHH….”, jerit kenikmatan Rio seraya ia hujamkan dengan sangat kuat batang kontolnya melesak masuk dengan sangat sempurna tanpa tersisa sedikitpun dari batang kontolnya itu.
“ OUKHHH… SAYANG… ADDUHHH… HEKK… AKHHH…”, desah mamah terdengar seperti orang yang sedang tersedak manakala ia rasakan kepala kontol putranya itu memaksa masuk menembus mulut rahimnya, bahkan saking dalamnya hingga sebagian dari batang kontol putranya itupun turut masuk dengan sempurna dalam rahimnya.
CROOTTT…. CROOTTT… CROOTTT...., terasa sekali oleh mamah Irma pancutan – pancutan hangat pejuh putranya itu sebanyak 10 kali dan langsung mengisi penuh rahimnya.
“ akkhhh… sayang… oufhhh.. sayang… iyya akhhh…”, desahan - desahan mamah Irma mengiringi setiap semburan pejuh kental dan hangat putranya itu yang langsung mengisi rahimnya.
“ OUKKHHH… SAYANG… MAMAH KELLUAR SAYANG… AKHHH…”, semburan pejuh hangat putranya itu mengantarkan mamah Irma pada puncak kenikmatannya hingga membuat tubuh bergetar keras.
“ akkhhh…. Ennak mahhh… nikmatt…”, seru Rio dan tubuhnya menimpa tubuh mamahnya dan memeluk mamahnya dengan mesra.
“ enak sayang…”, Tanya mamah Irma seraya membelai lembut rambut putranya yang saat itu tengah menghimpit tubuhnya.
“ nikmat sekali mahh… terima kasih mah…”, jawab rio dan tersenyum.
“ banyak sekali pejuh kamu sayang, rasanya rahim mamah sudah terasa penuh sayang…”, ucap mamah.
“ biarkan di dalam mahh.,.. biarkan pejuh rio menjadi bagian dari tubuh mamah..”,
“ itu pasti sayang… mamah tidak akan membiarkan pejuh yang kamu keluarkan terbuang dengan sia – sia, mamah akan tampung di dalam rahim mamah semampu mamah hingga pejuh itu memilih keluar dengan sendirinya sayang..”, ucap mamah.
“ terima kasih mah.. Rio sayang dan sepertinya mulai mencintai mamah..”, ucap rio dan membuat mata mamah Irma berkaca – kaca mendengarnya.
“ mamah juga mencintai kamu sayang…”, sambut mamah dan mengecup lembut bibir putranya itu.
“ batang kontol kamu masih sangat tegang sayang..?”. Tanya mamah Irma saat ia rasakan batang kontol putranya itu masih sangat tegang dank eras walaupun nyatanya sudah menyemburkan isinya.
“ akhh… mamah pura – pura tidak tahu…, ”, ledek Rio ke mamahnya.
Dengan senyum manisnya mamah Irma menyambut ucapan putranya itu dan berkata, “ lakukan sayang… mamah milikmu…, isi lagi rahim mamah dengan pejuhmu ayoo masih banyak ruang untuk pejuh kamu sayang, dan mamah siap kapanpun kamu minta..”,
“ tapi jangan kamu tarik kontolmu y sayang, takut nanti pejuh yang sudah tertanam dalam rahim mamah ikut keluar bareng kontol kamu yang bergerak keluar.. mamah tidak rela sayang..”,
Saat itu memang kepala kontol Rio dan sebagian dari batangnya yang masih menembus mulut rahim mamahnya jadi menyumpal mulut rahim mamah Irma sehingga pejuh Rio tetap berada di dalam Rahim mamahnya dengan sempurna.
“ itu pasti mamah sayang…”, jawab Rio mengerti dan mulai hanya dengan memutar pinggulnya kekiri dan kanan tanpa ia angkat pinggulnya dan terkadang menekan pinggulnya hingga terasa oleh mamah Irma dimana kontol anaknya itu seperti lebih terdorong masuk menembus rahimnya.
“ akkhhh… sayang… oukhhh..”, desah mamah Irma saat Rio menambah tekanan lebih pada pinggulnya.
Mamah Irma turut mengimbangi gerakan pinggul putranya itu dan mencoba memberikan kenikmatan pada putranya dengan mengencangkan dinding lubang vaginanya guna meremas batang kontol putranya itu.
“ ouwww… mamah… pijatan memekmu sangat nikmat mahh… oukhh…”, desah Rio merasakan batang kontolnya seperti diremas – remas oleh dinding liang vagina mamahnya.
Gerakan pinggul terus mereka lakukan hingga akhirnya 20 menit kemudian Rio kembali memancutkan pejuh hangatnya dan kembali mengisi rahim mamahnya.
Akkhhhh…. Kelluarr.. mahhhh… akkkhhh… Croot… Croott… Croott…, desah nikmat Rio mengiringi semburan pejuhnya dalam rahim mamahnya untuk kesekian kalinya.
Dan tak lama kemudian mamah Irma juga mendapatkan Orgasmenya, tak selang beberapa lama setelah Rio menyemburkan pejuhnya,
mamah Irma juga mendapatkan orgasmenya dan lubang memeknya sepontan meremas kuat batang kontol putranya yang saat itu masih tertanam dengan sempuran di dalam memeknya.
Akkhhh… Riooo…. Mamah keluarr sayang… hhmmm… nikmat Rioo… Criitt.. Crriitt… Crriitt.. beberapa kali mamah Irma menyemburkan air maninya di dalam sana dan semakin membuat basah lubang vaginanya.
“ enak sayang… mamah merasa nikmat sekali, terima kasih sayang…”, ucap mamah pada Rio putranya yang saat itu sudah terkapar lemah namun masih menghimpitnya.
“ Rio juga merasakan nikmat mahh…, terimakasih mamah..”, seraya mengecup lembut kening mamahnya.
“ jangan dicabut dulu kontolmu sayang, biarkan itu tetap di dalam memek mamah…, rasanya sangat nyaman sayang..”, ucap mamah.
“ iya mahh… Rio juga gak mau pejuh Rio keluar dari rahim mamah..”, jawabnya saraya memejamkan matanya menikmati sisa – sisa kenikmatan dan kemudian diikuti oleh mamah Irma juga turut menyusul memejamkan mata karena kelelahan.
Lama mereka masih dalam posisi saling menghimpit dan tetap membiarkan kelamin mereka saling menyatu dengan ketatnya seolah tak rela untuk berpisah, hingga akhirnya rasa lelah dan letih karena persetubuhan terlarang yang telah mereka lakukan membawa mereka dalam tidur lelap dan melupakan kalau saat itu hari masihlah pagi, dan mungkin sebentar lagi pembantu mereka akan datang, sedangkan saat itu pintu kamar mamah Irma masih terbuka lebar.

Bersambung...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd