Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Lonely Adventure Story 4 - NEXT GENERATION

Mulustrasi

Anna Julia Restiana



Aiko Hatorangan



Deandra Hatorangan



Pulau Liwungan


PLTU Banten 2





SEBELUMNYA.....



Lalu Surya kembali ke kapal Polair, melompat naik. Dan Kek Bidin memberi aba-aba untuk mulai. Sekejap, empat kapal speed boat meluncur meninggalkan pantai Tanjung Lesung.

Empat kapal beradu melesat secepat nya ke arah pulau. Perjalanan 35 menit dengan kecepatan full.

"Pah.. Gimana ini Stevan.. Dia hanya seorang diri di kepung oleh para pembunuh bayaran kelas 1.. "

tanya Aiko mencurahkan kekhawatirannya

"Papa berpikir, jika Stevan memang terkena hipnotis, artinya Stevan dalam kekuasaan mereka. Untuk apa mereka mengirimkan armada kekuatan besar hanya menangkap orang yang jelas-jelas tak berdaya..? Papa masih percaya, Stevan tidak dapat di hipnotis, bahkan bisa menguasai si wanita itu. Si Wanita yang memang di pantau kompoknya, tentu akan di tolong oleh teman-temannya. Makanya mereka mengirimkan armada nya untuk mengalahkan Stevan. Dan Anak ku itu, bukan tipe mudah menyerah.. Dia akan melawan dan berperang, walau seorang diri. Itu sudah beberapa kali dia alami. Dia itu seperti aku, hobby nya perang gerilya. Memburu dia di tengah belantara, sangat sulit. Apalagi yang mengejar adalah pasukan yang terbiasa perang kota head to head. Bisa mati frustasi mereka di dalam hutan..."

"Iya kak.. Tenang saja, kita tak akan biarkan anak ku itu kenapa-kenapa. Nyawaku aku taruhkan bila para pemburu hadiah itu menghendaki. Dia akan tau, kita selama ini tidak mau mengurusi orang lain, bukan berarti kita takut dan tak mampu. Biar mereka menyesal dilahirkan ibunya kalau nantinya harus berhadapan oleh anakku itu.."

Dea menyela dan menguatkan Aiko, yang adalah ibu kandung dari Stevan Hatoshi.



~~~©©©~~~


Sambungannya....



Sang surya mulai menampakkan wajah nya malu-malu di ufuk timur.

Empat speed boat, dua POLAIR dan dua dari orang kek Bidin meluncur secepatnya ke arah barat. Makin mendekat ke arah timur dari pulau. Itu arah berlawanan dari posisi dua kapal milik Kharimov yang bersiap di sisi timur pulau.

Sementara itu di pulau Liwungan.

Kedatangan empat speed itu ternyata terlacak di radar speed nya Kharimov. Anak buah Kharimov melapor hal itu pada Kharimov.

Kharimov yang menerima informasi itu, tetap dengan tenang memerintahkan anak buah nya untuk mendeteksi para speed pendatang. Setelah memastikan yang datang hanya empat kapal dan fasilitas senjata nya sangat minim, muncul seringai di wajah Kharimov.

Dia perintahkan satu kapal nya untuk membereskan empat kapal pendatang ini. Sedang satunya tetap bersiap di pantai timur.

Tapi, saat bersamaan, Jessi mengontak ayah nya Anto.. Memberitahukan kalau kedatangan mereka telah di ketahui musuh. Anto yang menerima kabar itu, segera memerintahkan ke empat kapal untuk berpencar.

Satu tetap ke arah pulau sisi barat, satu ke kiri arah selatah, dua kanan arah utara.

Dua kapal polair ke sisi utara, Anto lurus ke pulau, kapal Putra ke selatan. Melihat strategi ini, Kharimov mengerenyitkan alis nya. Akhirnya dia menggerakkan kapal satunya menyongsong dua kapal polair yang ke arah utara pulau.

Kapal orang nya Kharimov mengarah ke arah kapal warna putih yang di tumpangi Putra yang meluncur ke sisi selatan.

Kek Bidin yang melihat ada muncul kapal speed yang jauh lebih besar dari kapal mereka, memerintahkan ke supir speed itu untuk berjalan jig jag memperlambat kapal untuk di bidik.


Sementara itu, di tengah pulau..

Stevan dan Anna segera bergerak masuk ke tengah hutan. Terdapat deretan pohon yang rapat dan semak dari tumbuhan rambat yang membelit sela antara batang pohon besar itu.

Waktu yang mepet tak sempat untuk Stevan untuk mengerjakan rencana perang gerilya nya. Tapi bukan berarti ia putus ide dan harapan. Dalam waktu satu menit ia harus membuat keputusan, sebab pasti rombongan musuh telah menyusul di belakang mereka.

Dia minta Anna masuk semak dari tumbuhan sulur itu. Dan memang bisa tersembunyi dengan aman.

Di seberang tempat sembunyi Anna ada rerumputan setinggi lutut. Stevan segera menerobos rumput itu yang mengarah ke arah berlawanan dari persembunyian Anna. Ia menginjak-injak rumpit itu sehingga meninggal kan jejak seakan bekas kaki. Dia ikuti semak itu dan berakhir pada pinggir jurang yang berada di tebing sebuah sungai yang mengalir di dasar jurang. Sungai tidak terlalu besar, tapi jika terjatuh dari tebing, cukup sekedar melumpuhkan seseorang. Stevan segera berputar ke samping tebing dan bergerak ke kanan dan berbalik ke arah semula. Ia tau, hanya satu atau dua orang yang akan menyelidiki jejak palsu yang dia buat, sisa nya pasti arah lain dan dia menebak, ada musuh yang akan bergerak lurus melewati jejak itu.

Dia berencana melumpuhkan musuh yang berjalan lurus, bukan yang mengikuti jejak palsu nya. Dia ingin memisah rombongan musuh itu. Suatu strategi pemecah yang sangat ampuh...

Di arah lurus itu, dia segera menyiapkan shuriken dan pisau belati.

Stevan pun merunduk sejajar tanah di bawah semak.

Dua orang datang dengan senjata lengkap. Berhenti tepat di ujung jejak jalan. Seorang memberi kode pada temannya. Mereka berpencar. Satu mengarah ke jejak jalan, satu nya tetap jalan lurus ke arah Stevan.

Di seberang jejak di dalam semak, Anna membidik.

jessh.. jessh..

Aaaahhkkk...


Dua tembakan menghantam punggung dan leher orang nya Kharimov.

Mendengar teriakan kecil, temannya yang jalan lurus langsung balik badan.

Tapi..

Sesosok menyergap dari belakang

Aarrrgghh...

Stevan menangkap leher lelaki itu dan tanpa ampun, menggorok leher dengan belati. Dan rubuh tanpa sempat menyadari siapa yang menyergap nya.

Tersisa empat orang lagi. Stevan keluar dan berdiri sesaat mencari jalan untuk lari. Tapi.. Itu membuat dirinya terlihat ke empat anak buah Kharimov.

Heiii...

Anak buah Kharimov segera menghunus senjata.

Stevan tanpa melihat segera melompat masuk ke hutan.

Ke empat orang itu mengejar Stevan..


Ini memang yang diinginkan...

memancing ke empat orang melihat diri nya.

Stevan berlari laksana kelinci.

Lari jig jag dan merunduk.

Berkali-kali di bidik, berkali-kali juga Stevan berubah arah lari.

Jelas nampak amarah yang di liputi rasa frustasi di wajah pengejar.

Ini untuk mengalihkan buruan mereka ke Stevan dan Anna lepas.

Saat tiba sebuah gundukan tanah, Stevan melompat ke balik gundukan. Dan menghilang..

Laksana kelinci, menghilang dan masuk lubang, Stevan pun tiba-tiba lenyap.

Ke empat orang yang tiba di gundukan tanah dengan semak rendah itu, kebingungan, buruan mereka raib entah kemana. Yang ada adalah semak setinggi lutut. Hampir tak mungkin sembunyi di sana.

Hening...

Senyap...


Hanya suara burung dan kumbang di pagi hari itu.

Matahari bersinar tapi tertutup awan sebagian. Angin bertiup dengan lembut.

Ke empat orang itu bingung, tapi senjata tetap terhunus.

Ketegangan menyebar di antara mereka. Keringat ketakutan sudah membasahi baju dan telah bercampur peluh dari lelah nya pengejaran.

Ke empat nya tak ada yang berani berpisah.
Saling membelakangi, membentuk pertahanan.

Mereka jelas bingung hendak kemana lagi. Telah terpisah jauh dari pantai dan dari Kharimov juga.

Tiba-tiba...


kruusaakk...

creebb...

Argghhh....


Seorang yang paling kanan tertancap pisau tetap di leher di bawah telinga..

Sebuah bunyi sebelah kanan patahan pohon yang terkena batu, memancing pandangan keempat nya.

Saat semua melihat sumber suara.. Pisau berkelebat dan menancap telak bersarang utuh di leher orang yang ada paling belakang..

FUCK YOU KIDSSSS....

tatt... tatt.. tatt.. tatt.. tatt.. tatt.. tatt... tatt..


Seorang yang di depan, panik dan menembak ke segala arah ke tengah hutan..

Tubuh bergetar, nafas memburu, wajah tegang.. Nampak ketakutan yang amat sangat..

Kembali tenang..

Hening...

Sepi...

Tapi tiga lelaki bule ini sangat waspada. Indera nya semua di kerahkan menyerap dan merasakan hal yang ganjil di sekitar.

"Kurang ajar.. Kita dimainin ama bocah.. Tenang jangan terpancing perasaan sendiri. Justru itu yang di ingin kan bocah itu.."

kata seorang lelaki tegap telanjang dada dengan rompi loreng. Jelas lelaki ini sangat terlatih. Umur pertengahan 30 an. Cukup banyak sudah pengalaman bertempur nya."

"Tapi Andreiy, dia telah membunuh Tony dia harus membayar akibat nya.."

"Iya aku tau Sergiiy, tapi kalau kamu panik, kamu akan tidak waspada dan indera mu tertutup.. Tenang.. Heii.. Tenang..."


"Gimana bisa tenang..? Enak saja bicara.. Dia mengincar kita, tapi kita tidak tau dia dimana.."

jawab temannya satu lagi yang memakai kaos ketat merah dan jeans hitam.

"Hahaha.. Roman.. Kamu percuma punya pengalaman ke Filiphina. Katanya bisa kalahin gerombolan Moro.. Masa baru gini aja sudah.. Akkkhhh..."

Sebuah benda menghantam tengkuk nya.


plaakk...


Benda itu terpental setelah tenghantam punggung Sergiiy..

"Aaaaaahh... apa ituuu... "

Sergiiy melompat lari.. Sambil menembak ke belakang..

tatt.. tatt.. tatt.. tatt.. tatt.. tatt... taatt..

M-16 menyalak..

Roman maju dan memungut benda itu..

"Pisau.. Senjata rahasia... yang.. masih dalam sarung...??"

Ke tiga nya bergidik ngeri.

Jelas si pelempar sengaja melempar pisau tanpa di buka sarung nya..

Ini jelas teror, bukan mau membunuh. Jika ingin membunuh jelas pisau nya di buka dari sarung nya. Tapi ini tidak.

Dan..

Yang di sasar adalah Andreiiy..

Anggota pasukan bayaran yang sok tenang dan berani..

Ternyata...

Dia pun...

Sangat ketakutan..

Wajah pucat, badan gemetar, dan dia menangis..

Celana basah.. Terkena ompol nya sendiri..

Sergiiyy dan Roman pun tak kalah takut nya..

"Keluar kamu bangsaaat.. Biar ku bolongi kepalamu.. Jangan jadi pengecut... keluuaarrr..."

Roman teriak..

jreebbb...

Arrggghhh....

Sebuah anak panah besi menancap di punggung dan tembus ke jantung...

Roman terjungkal... Dan.. Putus nyawanya..

Andriiy dan Sergiiy melotot tak percaya...

Mereka seakan hanya menunggu azal tanpa tahu dari mana asal nya...

"Keluaaarr bajinggaaaannn...."

tatt.. tatt...tatt... tatt... tatt.. tatt.. tatt.. tatt..

Sergiiy teriak dan ketakutan yang amat sangat...

Baru kali ini mereka merasa sangat tak berdaya. Yang selama ini mereka memburu dan menghabisi musuh. Saat ini justru mereka yang di buru dan merasa akan dihabisi..


cklekk.. cklekk.. cklekk.. ckleek...


Peluru Sergiiy habis..

Dia masih terus berupaya menembak. Dan sekarang, magasin peluru nya kosong... Harapan nya juga seakan habis...

Senjata di lemparkan..

Dengan lunglai dia cabut pisau belati komando nya dari pinggang. Dan berjalan mundur sambil menahan takut.

Andreiiyy yang melihat itu, pun tak kalah takut nya. Senjata terhunus lurus di depan dada.

Srekk.. Srekk..

Suara dahan kering patah di kiri...

Hei.. You...

suara panggilan di sisi kanan...

I am here...

lanjut suara di belakang...

Right here....

lagi suara di depan...

Kedua nya melihat ke arah asal suara..

Tapi tetap tidak ada apa-apa.

Jelas, ini salah satu kemampuan Stevan yang baru dia kuasai...

Memindahkan suara...

Makin bingung ke dua bule itu...

Andreiiyy yang membawa senjata, tidak berani menembak dan membuang peluru nya dengan percuma.

Tapi ketakutan sangat menguasai nya saat ini.

Tiba-tiba dari sisi belakang nya..

Muncul seorang lelaki muda..

"Here guys.."

Ke dua nya berpaling cepat.

Dan bersiap membidik.

Laksana melihat hantu, ke dua nya malah mundur penuh ketakutan...

"Diam.. Jangan dekat... Bangsattt... Setan.. Setan.. Aku tembak kamu.. Aku bunuh kamuu..."

Andreiiyy membidik.. Panik.. Badan gemetar.. Dan senapan di genggam erat.. Dan.. Pelatuk di tempel telunjuk.. Di tekaann...

cleebb...

cleebbb....

Arkkhhh.
..

Dua pisau bersarang di siku kiri dan leher.

Senapan terjatuh...

Badannya terhuyung dan jatuh tertelungkup sambil meraung kesakitan. Darah mengucur dari leher dan tangan.

Nafas tersendat....

Sekejap diam tak bergerak....

Stevan sudah menduga, akan di tembak saat menampakkan diri. Maka dari itu, tangan nya telah menggenggam dua bilah pisau pendek di balik tapak tangan nya.

Sebenarnya ini langkah sangat beresiko. Dia bisa celaka saat kalah cepat, dan kalah tepat saat melempar pisau itu.

Tapi hasil dari latihan yang sangat keras dan selalu di latih terus menerus, membuat dirinya percaya akan kemampuan dari keahliannya itu.

Sergiiy melotot ngeri...

"Diam kamu disitu... Atau aku akan membunuh Anna..."

Dari balik sebuah pohon besar, muncul Kharimov sambil menyeret seorang wanita, Anna Julia..

Stevan yang melihat kedatangan Kharimov menarik nafas. Tampak Stevan menekan rasa keterkejutannya...

"Hei... Alexander Kharimov.. Bagaimana mungkin kamu mengancam saya dengan menjadikan putrimu sendiri sebagai tameng..? Apa maksudnya...?? Aneh..."

"Diam... Aku liat sendiri.. Anna telah mengkhianati aku dan membela kamu.. Bocah ingusan.. Kamu pikir bisa menipu saya...?"

"Tapi kalau kamu mengetahui putri mu itu mengkhianati kamu, untuk apa kamu seret sampai sejauh ini hanya untuk menemui aku..? Kenapa tidak kau habisi sejak dari tadi..? Memang aku bisa di perdaya taktik kotormu itu...?"

jawab Stevan santai...

"Stevann..."

jerit Anna tertahan...

"Hah.. Aku tau, kalian sudah satu pihak.. Aku lihat kalian sudah bersama... Jangan macam-macam.. Anna dalam kekuasaan ku.."

"Heh bodoh.. Memang aku perduli..? Anna itu putri mu.. Pembunuh yang kamu ciptakan sendiri. Apa peduli ku..? Bodoh sekali yang kamu lakukan, memang aku bisa gitu saja kamu bodohi..?"

tampak kekhawatiran di wajah Anna

tapi jelas tampak kegusaran di wajah Kharimov.

"Bangsat cilik... Aku akan bunuh pengkhianat ini.."

"Bunuh saja.."

jawab Stevan sambil tersenyum

Mata Anna melotot, tapi tak ada suara keluar.

Anna tak memyangka, Stevan akan menjawab itu, dan bukan membela nya...

"Kurang ajarr... Bangsaaat..."

Alexander Kharimov murka.

Dia angkat pistol dan mengarahkan ke kepala Anna...

Anna kondisi nya lemah, sepertinya dia di totok.

Kharimov menempelkan pistol revolver nya ke kening Anna.

Anna menutup mata nya. Harapannya habis. Tersisa kengerian yang akan di rasakan. Habis sudah..

Satu detik... Dua detik.. Tiga detik..

Tak ada suara letusan pistol.

Anna merasa pegangan ayah nya melemah..

Dan.. Dia terlepas sama sekali...

Anna membuka matanya...

Anna...

Melihat...

Ayahnya, Alexander Kharimov berlutut.. dan kepala menunduk..

Terlihat.. Badannya gemetar, tangan nya menumpu di paha kiri kanan.

Pistol masih di genggam nya..

"Aku gagal..."

"Aku kalah..."

"Bocah ingusan itu... Terlalu hebat.. Sungguh kuat.. Aku yang selama ini merasa telah menguasai seluruh ilmu perang, ilmu tempur dan alat canggih, ternyata.. Tidak ada apa-apa nya di hadapan pejuang cilik ini... Mental nya telah sangat matang... Aku gagal.."

Kharimov bicara sendiri

Tapi jelas di dengar Stevan, Anna dan Sergiiy.

Anna menjauh, dan dengan susah payah beringsut ke arah Stevan.

Stevan yang melihat kondisi Anna, segera mendekati Anna.

Stevan memeriksa dan segera mengetahui titik lumpuh yang di totok.

Stevan menekan di bawah pinggul Anna di paha kanan belakang.

Anna segera merasa kesemutan dan terasa ada sumbatan yang terbuka.

Lalu Stevan pun menekan punggung di bawah belikat kiri Anna.

Seketika Anna merasa kuat kembali seperti semula.

"Stevaann.. Kamu..."

"Mundur Ann. Di belakang ku. Ini belum selesai..."

Kharimov mengangkat wajah nya...

"Aku.. Alexander Kharimov.. Tunduk kalah seutuhnya dengan tak tik perang mu. Aku gak mau di pancung di negara ku, dan pulang dengan kekalahan. Tapi secara pribadi aku belum kalah. Aku minta bertarung secara jantan.."

"Baik.. Kamu mendapatkan nya. Terserah aturannya..."

"Tanpa senjata, tangan kosong..."

"Oke..."

Kedua lelaki bersiap saling berhadapan. Masing-masing meloloskan senjata di tubuh masing-masing. Stevan memberikan nya ke Anna. Bahkan, Stevan membuka pakaian atas nya dan menyisakan celana panjang nya. Melihat Stevan bertelanjang dada, Kharimov pun membuka baju nya. Sehingga ke dua lelaki ini saling berhadapan dengan tubuh atas polos.

Terlihat otot terlatih Stevan, dan masih akan terus berkembang seiring umurnya yang semakin bertambah dewasa.

Sedang Kharimov, tubuh nya telah matang, otot kekar nya telah terbentuk, dan memang terlihat sempurna bagi fisik seorang petarung.

Kharimov terlihat lebih tinggi menjulang di banding Stevan, yang terlihat hanya setinggi dagu Kharimov. Otot Stevan juga kalah secara massa otot di banding Kharimov. Hanya, soal nyali, jangan di ragukan, sedikit pun tak ada rasa takut di wajah Stevan...

Tidak ada...

Tanpa di duga, Sergiiy yang baru lolos dari maut dan terlupakan, dengan mengendap mengambil senapan milik Andreiiy yang terlempar tadi. Setelah dia dapatkan, dengan senyap tanpa suara, dia arahkan ke arah Stevan dan dia tarik pelatuk nya..

"Pengecuuttt..."

terdengar teriak suara perempuan..

swuut...

swuut.
..

Dua buah pisau melayang sangat cepat menghantam senjata dan lengan bawah kanan Sergiiy.

Senjata terdorong ke kiri dan terlepas.

"Sergiiy... Aku lawan mu.."

Anna yang mempunyai keahlian menggunakan senjata rahasia, memakai senjata Stevan untuk menghajar Sergiiy.

Anna melompat ke depan Sergiiy.


Sementara itu.. Ditengah laut...

Kapal putih yang di tumpangi Putra, kek Bidin, Edwin dan dua anak buah kek Bidin, dikejar speed raksasa orang Kharimov. Dan memang kalah kelas dan segalanya. Sebentar saja, kapal putih itu nyaris terkejar oleh speed warna hitam Kharimov.

Tampak kekhawatiran muncul di wajah dua anak buah kek Bidin.

"Kang, kalau begini, tidak sampai 5 menit kita akan tertembak."

"Kalian takut? Anak buahku takut..? Tenang saja kalian.. Kita berjuang untuk kebenaran dan negara ini.. Kuatkan hati kalian.. Kalaupun kita harus mati.. Kita mati dijalan benar, di jalan yang di ridhoi.. Kalian siapp..?"

"Kami siap kang.. Para penjahat itu akan kita lawan sampai mati... Atau kita mati, dia pun harus mati..."

Kek Bidin terharu melihat kenekatan dan keteguhan hati anak buah nya. Membuat dirinya pun tambah bersemangat. Jiwa nasionalis nya meningkat tinggi. Matipun dia rela, asal musuh juga musnah.

Dan ini ditengah laut bukan di daratan. Yang biasanya mereka bertempur.

Tapi apakah mereka gentar... Sama sekali tidak..

Edwin pun terlonjak jiwa nya melihat semangat dan tekad dari anak buah kek Bidin.

Dia segera mengambil pistol baretta nya, mengisi nya..

Tiba-tiba...

"Kang, putar balik.. Secepat nya.. Kita songsong kapal itu.. Aku janji, kita akan selamat..."

"Tapi Putra.. Apa kamu yakin? Kalau yakin, kakek siap jiwa raga..."


Putra menunduk dan mengambil dua buah pelampung dari papan plastik yang ada di lantai kapal itu.

"Ketika aku melompat, secepatnya berbelok patah ke kanan.. Dan tunggu aku..."

"Putra.. Apa yang kamu lakukan..? Komandan akan membunuhku jika kamu celaka dan kami selamat..."

"Tenang bang.. Ikuti saja yang aku bilang.. Aku akan selamat.."

"Tidak.. Kalau Putra menghadapi sendiri.. Aku akan ikut.."


kembali Edwin mendesak

Jelas Edwin belum tau siapa Putra.

Tapi kek Bidin diam, terbersit sedikit rasa khawatir di wajah nya. Tapi hati nya tetap percaya, sebab dia lihat sendiri dan telah tau siapa sebenarnya Putra.

"Tolong bang Edwin, waktu kita gak ada. Percaya padaku kali ini saja. Kalau aku gagal, kalian boleh menghadapi dengan cara bang Edwin..."

Edwin terdiam, jelas dia sangat khawatir setengah mati. Kenapa bocah ini sangat nekat, pikirnya. Tapi dia dengan berat hati menyetujui.

Putra maju ke moncong speed.

"Putar sekaraaang..."

Speed berputar secepat nya 180`

Menghadap speed hitam raksasa yang meluncur cepat laksana terbang ke arah mereka.

Dan...

TAAPP.P..

Putra melesat laksana kilat meluncur ke depan membawa dua pelampung.

Dia melompat ke air..

Saat akan menyentuh air, Putra melempar pelampung itu ke air searah dengan pendaratan nya.

Sraaatt..

Pelampung mendarat di air..

Dan

Taapp...

Putra mendarat diatas pelampung..

Sekejap kemudian...

TAAAPPP...

Putra langsung melesat lagi ke depan..

Dan ketika melayang turun.. Dia lempar pelampung ke dua...

Sraaattt...

Tapp...


Kembali Putra mendarat di atas pelampung..
Dan sesuai perhitungan nya..

Speed hitam besar itu mendekat cepat kearahnya...

Semetara itu, speed putih berbelok patah ke kanan..

Speed hitam meluncur tanpa ampun ke arah Putra.

Putra menjadikan pelampung sebagai landasan nya.

Aksi ini sangat jelas di lihat juga oleh musuh. Dan hal ini membuat sang nahkoda tertegun dan mereka lupa menembak...

Tapi speed raksasa tanpa ampun mendekat laksana badai. Gelombang nya pun sudah sangat terasa..

Di saat terakhir...

HIIAAATTT....

TAAAPPP....


Putra melompat tinggi sekali..

Pelampung yang di pijak terbelah...

Kapal speed meluncur laksana panah..

Traappp...

Putra mendarat tepat di geladak speed raksasa..

Seketika musuh baru sadar.. Dan mengarahkan meriam pendek ke arah Putra..

Tapi...

Yang di bidik adalah Satria Raja Putra. Lelaki pilihan, terpilih sejak dari kandungan...

Bergerak secepat kilat.. Menghantam meriam pendek dengan tinjunya..

Meriam itu hancur..

Missil gagal meluncur..

Lalu Putra mendekati meriam panjang, dia tendang, meriam patah...

Khraakk...

Keluar kilat api..

Tampak kepanikan...

Lalu atap terbuka, keluar satu orang bersenjata otomatis, AK-47.

tatt.. tatt.. tatt... tatt... tatt.. tatt...

Orang itu memberondong Putra.

Yang di berondong melompat dan hilang dari bidikan...

Tapi sekejap kemudian...

Dari arah belakang, sebuah pukulan menghantam tengkuk. Pelan saja, tapi akibat nya..

Penembak itu patah tulang tengkuk dan mati seketika..

Tubuh itu di tarik keluar.. Dan di lempar ke laut. Muncul dari dalam satu orang dan menyiram dengan senapan otomatis.

Putra melompat tinggi, mendarat di geladak. Peluru tembus menghantam bodi dan samping speed.

Sadar sasaran nya lolos, tapi si penembak belum berani keluar dari lubang itu. Belajar dari temannya sebelumnya.

Speed boat tetap meluncur, tapi sedikit kacau.

Putra memutar, dan melihat bahwa di penembak masih belum menemukan dirinya.

Putra menarik nafas panjang.. Kepala menekuk ke dada. Dia alirkan energi nya ke kaki. Kaki menegang sesaat tapi kemudian kembali normal. Tapi, kaki itu saat ini telah siap.

Dengan sekali genjot.. Tubuh melenting tinggi ke atas setinggi 8m, dan saat diatas, badan berputar lalu turun laksana elang....

Secepat kilat...

Sekeras badai...

Meluncur dengan kaki terhunus menuju lubang pintu tempat empat anak buah Kharimov...

Bruaakkhhh...

Aaakkhhh....


Putra menerobos masuk..

Dan...


Terdengar beberapa letusan kecil...

Lalu...

Sunyi....

Tapi kapal terus meluncur....

Menuju ke ujung timur pulau.. Yang penuh karang dan koral...

Sesosok melompat keluar dari pintu atas kapal boat....

Melenting ke belakang, jumpalitan dua kali.. Dan mendarat di luar kapal yang berupa air laut..

Boat meluncur cepat... Dan...


DUAAARRRR......


Ledakan dashyat... Api berkobar, kapal hancur pecah berkeping-keping menghantam gundukan karang dan batu besar...

Di susul dua ledakan bersahutan... Ledakan yang di awali suara berdesis singkat laksana suit an yang keras..

Dua lelaki yang siap bertarung di dalam pulau itu...

Terkejut...

Dan terperangah adalah Alexander Kharimov.

Dia sadar, yang hancur itu adalah kapal milik nya..

Stevan tak terpengaruh..

Anna tetap berhadapan dengan Sergiiy. Dalam posisi siap bertarung dengan tangan kosong.

Anna menggeram, dia ingin secepat nya menyudahi Sergiiy dan membantu Stevan. Pikirnya Stevan pasti butuh bantuannya, dia tahu betul kemampuan ayah tiri nya itu. Sedang untuk Stevan, Anna belum tau sepenuhnya kemampuan dari sang pujaan hati nya ini. Sehingga kekhawatiran memenuhi pikirannya.

Mengetahui satu speed boat kesayangan nya hancur, Kharimov gentar tapi sekaligus marah.

Dia sadar, bantuan untuk anak muda ini telah datang. Dia tak mau di tangkap tanpa hasil.

Seketika...

Hiaaahhh....

Swuuut...

Swuuut...

Wuussshh...


Kharimov melompat, menyergap Stevan..

Tendangan lurus disusul tendangan memutar secepat angin terlontar dengan power penuh. Stevan kaki kiri mundur selangkah dan kaki kanan menggeser ke kiri badan menunduk.

Serangan luput....

Tapi kemudian di susul satu pukulan tangan kiri ke leher Stevan.

Stevan melentingkan badan ke belakang...

Serangan lewat lagi...

Stevan susul dengan sapuan kaki kiri ke kaki Kharimov...

Sreettt...

Kharimov melompat menghindari...

Stevan kembali tarik kaki kiri..

Lalu mulai membuka kuda-kuda kembamgan jurus.

Iya... Stevan menggunakan jurus silat nya...

Kharimov yang melihat kuda-kuda Stevan, mengangkat alis. Tanda merasa asing tapi dalam pandangan diri nya yang telah sangat berpengalaman dalam pertarungan, dia sedikit geli. Seakan meremehkan...

Stevan yang melihat hal itu, diam tetap tenang kondentrasi penuh.

Stevan angkat dan tekuk kaki kiri sejajar paha, tapak kaki lurus ke depan. Kaki kanan lurus. Tangan kiri tapak diputar hadap atas dan di angkat sejajar dada, tangan kanan di tekuk depan dada tapak di buka ke arah depan.

Sesaat kemudian, kaki kiri turun...

Membuka kesamping sedikit di depan kaki kanan. Badan sedikit membungkuk. Tangan kiri dan kanan menyilang depan dada tapak membuka dan lalu menarik kaki kanan melangkah ke kiri.

Kembangan terus di lakukan Stevan.

Ini membuat Kharimov kesulitan membaca arah dari gerak incaran dari Stevan...

Kharimov memasang kuda-kuda jurus karate, tapi di padukan dengan tekukan kuda-kuda gulat. Badannya membungkuk ke depan.

Sesaat kemudian...

Hiiaaahhh....

Wuusshh...

Wusshhh...

Huuuhhh....


Dua pukulan pendek terlontar dari Karimov di susul satu sergapan dua tangan ke Stevan...


Pakkk...

Beegghh...

Wuuusshhh....

Buugghhh...

Eegghh....


Stevan sambut sergapan dengan tendangan kiri lurus ke depan, Kharimov tangkis dengan lengan siku kanan, lalu Stevan susul pukulan sabit tangan kanan melingkar dari telinga kiri atas menuju kanan bawah tapak membuka, menyasar dagu.

Kharimov yang tak dapat membaca arah serangan, mengangkat tangan kiri menangkis pukulan Stevan...

Dua tangan membentur....

Kharimov terdesak mundur 3 langkah, Stevan terdorong 2 langkah dan mencondongkan diri sedikit ke depan.

Benturan tenaga tak terhindari....

Buugghh....

Nyata, kekuatan ke dua nya berimbang kalau tidak mau di bilang Stevan sedikit diatas Kharimov.

Pucat wajah Kharimov...

Sedikit pun dia tak pernah mengira bahwa anak remaja lelaki hijau di depan nya ini, mempunyai tenaga inti tidak berada di bawah nya sama sekali...

Apakah sedemikian kuat nya para agen rahasia di negara miskin ini? Bagaimana mungkin, negara sekelas Rusia sang adi daya luput memperhitungkan ke hebatan para satria di negara ini? Padahal, sebelah matapun, mereka enggan melirik tadi nya. Tapi, bukti yang dia dapatkan dan alami sendiri saat ini, sangat membuat Kharimov shock dan amat terkejut.

Dia melihat, Stevan dengan tenang nya kembali bersiap. Tak terlihat ada nya luka dalam atau raut ketakutan di wajah Stevan. Yang ada adalah nafsu untuk menghabisi dirinya.

Kharimov menggereng keras...

Untuk menekan rasa keterkejutan dan ke khawatiran diri nya...

Dammmn you.. Ass hole....

Hhhiiaaahhhh....


Kharimov meloncat tinggi. Dan secepat kilat, melontarkan tiga tendangan beruntun dengan sekuat tenaga. Tanpa tedeng aling-aling dan menahan kekuatan.

Stevan mundur dua langkah.. Lalu.. secepat kilat, membalas dengan sapuan kaki.

Paakkhh...

Ooggghh...


Kaki kanan tumpuan Kharimov tersapu...

Tubuh melayang jatuh...

Bruughh...

"Fucckk yoouu..."

Kharimov terjatuh duduk, tapi secepat nya langsung melompat bangun..

Nyata jurus yang di lancarkan Stevan, tak terbaca oleh nya.

Dan Stevan pun tidak meneruskan serangan nya..

Merah padam muka Kharimov...

Kharimov secepat kilat kembali menyerang.

Pukulan beruntun lima kali kiri kanan terlontar tanpa tedeng aling-aling.

Angin pukulan dan kecepatan nya tidak main-main. Di lontarkan dengan amarah dan power penuh.

Sangat jelas terasa hawa membunuh yang kental.

Stevan paham, musuh nya sudah melancarkan serangan jurus terbaik nya.

Badan berputar, pukulan terlontar melingkar, badan condong ke depan, memburu laksana elang.

Ini jurus Muaythai di kombinasi dengan kungfu dan karate.

Dia ingin segera melumpuhkan dan membunuh Stevan secepat nya.

Ya...

Secepatnya...

Karena dia merasa waktu nya sangat sedikit, naluri nya berkata, ada musuh yang akan membantu Stevan dan menyerang dia. Dia ingin segera membereskan Stevan, dan juga menghabisi putri tiri nya itu yang telah mengkhianati nya.

Sampai 10 gebrakan jurus utama nya, Kharimov tetap belum bisa memukul Stevan. Jangan kan memukul atau mengalahkan musuh nya, mendesak nya saja pun tidak bisa. Ini anak kemarin sore yang masih sangat muda dan hijau...

Kharimov terperanjat...

Segitu bahaya nya anak ini...

Begitu hebat nya ternyata anggota keluarga dari Balak_6.

Kharimov teriak, dia melipat gandakan kekuatan serangan nya...

Sebentar saja, 10 jurus telah lewat...

Tetap Kaharimov tidak melihat rasa takut atau gugup di wajah dan gerakan si anak ingusan ini.

Pengalaman bertarung nya mengatakan.. Dia belum tentu bisa mengalahkan anak ini dalam pertarungan ini.

Setiap serangan, cegatan atau sapuan nya, dengan manis dapat di baca oleh Stevan. Dan power Stevan tetap stabil.

Saat ini, yang timbul rasa khawatir malah di diri Kharimov.

Tapi dengan pengalaman pertarungan yang segudang, hal itu dengan baik dapat di sembunyikan olah Krarimov.

Sementara itu, Anna pun telah bergebrak dengan Sergiiy.

Anna yang melihat Stevan di buru oleh ayah tiri nya, membuat Anna sangat khawatir. Anna tau persis kemampuan perkelahian dari Kharimov.

Ini membuat kadang konsentrasi nya terpecah akibat ada rasa khawatir pada lelaki yang sangat di sayangi nya itu...

Beberapa kali nyaris pukulan Sergiiy mengenai nya, Anna harus membuang tubuh nya menghindari hantaman Sergiiy.

Stevan sempat sedikit melihat pertarungan Anna. Dia langsung paham, Anna bertarung kurang fokus. Ini sangat membahayakan diri Anna sendiri.

"Anna.. Focuss... Jangan pikirkan aku... Hadapi dengan baik.. "

Teguran Stevan dapat di tangkap Anna.

Anna tersadar, dan segera kembali ke pertarungan nya..

Tapi..

Anna tetap sangat khawatir...

Karena nya, dia putuskan segera menghabisi Sergiiy...

Dia melompat 2 langkah ke belakang..

Udah kuda-kuda nya...

Saat ini, dia mengambil kuda-kuda dengan kaki di tekuk, kaki sejajar kiri kanan. Tangan siap di pinggamg. Lalu kemudian dengan lembut, seolah tanpa tenaga, Anna menyerang dengan lembut. Terkesan sangat mudah untuk di tebak.

Sergiiy tersenyum..

Dia merasa, Anna sudah kehabisan tenaga.

Dia tetap diam menunggu datangnya tangan Anna, yang terlihat lembut dan kepayahan.

Tapi.. Saat setengah jalan...

Tangan berhenti..

Di susul, tendangan lurus sangat cepat menyasar leher Sergiiy...

Hiiihhh....

Sergiiy terkejut setengah mati...

Tapi untuk menghindar, tak ada waktu lagi. Terpaksa, dia tangkis kaki Anna dengan tangan kiri nya menahan serangan..

Benturan terjadi...

Duukkhhhh....

Aaakkhh....


Sergiiy terdesak dua langkah..

Tangan nya...

Ya...

Tangan kirinya terjuntai ke bawah...

Anna tersenyum sinis..

Terlihat aura membunuh disana...

Sergiiy tau... Tangan nya telah di patahkan Anna, urat nya jelas ada yang putus..

Sebentar saja, tangan itu telah berubah membiru..

Darah nya merembes keluar dari urat nya..

Tampak wajah Sergiiy membesi... Menahan sakit dan nyeri yang amat sangat...

Tapi untuk teriak, dia pun masih gengsi..

Dia takut pada pimpinan nya, Alexander Kharimov...

Keringat dingin mengucur dari dahi Sergiiy...

Anna yang melihat, musuh nya sudah jauh lebih lemah, secara konsentrasi maupun mental, tak menyia-nyiakan ini..

Sebuah lompatan, menerjang Sergiiy. Sambil melontar kan 3 tendangan memutar. Disusul pukulan cepat mengarah ke dagu...

Buggghhh...

Dukkhhh...

Heekkkhhh...

Aaakkhhh....


Tendangan kanan menghamtam rusuk kiri, tubuh menekuk ke kiri, susul hantaman tangan kiri menghantam dagu kanan..

Sergiiy terpental... Dan... Diam tak bergerak..

Jelas...

Rusuk nya patah, menusuk jantung dan rahang bergeser patah...

Putus riwayat Sergiiy...

Kharimov belum menyadari kematian Sergiiy. Sebab dia sedang mati-matian menyerang Stevan dan sangat terfokus...

Tapi yang terlihat kini, Stevan dengan cantik nya meladeni serangan...

Stevan sangat terlatih insting berkelahinya. Ditambah juga kemampuan nya menganalisa gerakan dengan cepat, diatas rata-rata. Ini membutuhkan tingkat kecerdasan yang sangat tinggi.

Dan...

Stevan memiliki nya...

Kecerdasan Stevan memang diatas rata-rata, atau disebut juga jenius.

Analisa dan daya ingat terhadap jurus dan gerakan, sangat cepat.

Kharimov yang jurus nya dapat di mentahkan Stevan dan di hindari, terus menyerang makin sebat.

Hanya, selepas 30 jurus, gerakan Kharimov terputus..

Dan...

Dia kembali menyerang...

Tapi kembali dengan jurus awal...

Hanya tenaga power makin kuat, dan gerakan makin cepat..

Lebih cepat dari sebelum nya...

Tak terasa sudah lewat 15 jurus lagi..

Tapi...

Stevan yang sejak tadi menagkis dan menghindar...

Satu saat, tanpa di duga..

Kaki Stevan memotong serangan Kharimov. Mengincar perut...

Kharimov terkejut bukan kepalang.

Jurus andalan nya, bukan hanya di hindari, malah bisa memotong serangan dengan serangan balasan...

Dan sangat tepat timing juga sasaran nya..

Seketika gerakan Kharimov kacau...

Tangan kanan turun menangkis...

Duukkhh...

Stevan mundur dua langkah, Kharimov tangan nya terlempar membalik ke atas dan kaki nya mundur dua langkah..

Tangan tampak memar, kaki Stevan pun tampak sedikit terpincang.

Kedua nya diam. Saling menatap tajam...

Saling tau.. Bahwa masing-masing mengalami sakit akibat benturan dua tenaga yang sangat terlatih.

"Stevaann... Kamu..."

Anna teriak, maju mendekati Stevan...

Tapi..

Saat bersamaan...

"KAU SENTUH ANAKKU.. PUTUS NYAWAMU..!!!!"


Bersambung lagi ya Gan Suhu..

Mohon kritik dan saran nya ya suhu...
 
Terakhir diubah:
Wah akhirnya update juga... koreksi ya "
Kharimov terpental... Dan... Diam tak bergerak..

Jelas...

Rusuk nya patah, menusuk jantung dan rahang bergeser patah...

Putus riwayat Sergiiy..."

mantap... lanjut om @Balak 6 sehat selalu... semoga Aryo juga update ya
 
Ma kasih up na. Dah memasuki pertarungan akhir ya lawan Karimov. Tipo dikit yg dipukul Anna tu kan Sergei bukan Karimov. Lanjut lg deh:beer::beer::beer::beer:
 
Wah akhirnya update juga... koreksi ya "
Kharimov terpental... Dan... Diam tak bergerak..

Jelas...

Rusuk nya patah, menusuk jantung dan rahang bergeser patah...

Putus riwayat Sergiiy..."

mantap... lanjut om @Balak 6 sehat selalu... semoga Aryo juga update ya
Makasih banyak suhu atas koreksi nya. Sudah nubie revisi dan ralat suhu... Suatu kebahagiaan thread ini tetap di ikuti para suhu semua...
 
Widih Steven dan Putra mantap banget, itu para agen musuh jadi keliatan nob di depan mereka :D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd