Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Miana

Semprot Holic
Daftar
14 Apr 2020
Post
397
Like diterima
3.153
Bimabet
Kota yang haus seks

Cerita ini adalah remake dari lust city ( Pararel World )

Cerita ini hanya fiksi, tempat dan kejadian tidak ada hubungannya dengan kejadian nyata. Oh, iya bisa dibilang ini akun kedua saya mengingat akun yang pertama terkena warning dan juga banned yang cukup lama sehingga aku membuat akun yang kedua untuk menulis cerita ini

Perkenalkan namaku adalah Emilia biasa dipanggil Lia umurku 25 tahun. Aku adalah seorang ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai seorang pelacur di sebuah kota bernama lust City.

Sebuah kota dimana kamu bisa menyalurkan hasrat seksmu yang terpendam seperti ekshibisionis, gangbang dan lain-lain.

Aku memiliki wajah yang cantik dan juga payudara yang kenyal dan juga padat ditambah bokong yang seksi yang membuat semua orang ingin meremas pantatku.

Ukuran payudaraku adalah G - Cup dan aku sangat bangga dengan ukuran payudaraku saat ini. Aku juga memiliki mata biru yang indah dan rambut panjang berwarna hitam sampai ke punggung.

Oh,iya aku juga memiliki tato ditubuhku loh. Tato yang kumiliki berbentuk hati berada di bagian pusarku dan juga payudara sebelah kananku. Aku juga menggunakan tindik diputingku hanya saja hari ini aku tidak ingin menggunakannya terlebih dahulu.

Aku memiliki suami bernama Dio dan saat ini dia menjadi seorang guru di sebuah sekolah swasta ternama di kota ini dan aku juga memiliki seorang anak perempuan bernama Lina yang saat ini berusia 6 tahun.

Dia sangat cantik sama seperti diriku dan dia adalah hasil hubungan antara aku dan juga suamiku.

Cerita ini akan aku mulai dari sebuah rumah bertingkat dua di pinggir pantai.

"Hei, sayang. Aku pergi dulu ya."

"Ya, hati-hati di jalan ya. Eh, sayang kau serius mau keluar dengan keadaan seperti itu?"

Suamiku melihatku dari ujung kepala sampai ujung kaki. Aku hanya memakai kaos kaki panjang sampai kelutut dan sebuah slayer yang menutupi leherku. Aku tidak memakai pakaian sama sekali alias telanjang terlebih lagi semua orang bisa melihat payudaraku yang besar layaknya seekor sapi, memekku yang bersih dan terbebas dari bulu dan juga pantatku yang semok. Tidak lupa ketinggalan sebuah tato yang cukup erotis di bagian perutku dan payudaraku.

"Tidak apa-apa kan, sayang lagipula aku merasa nyaman berpakaian seperti ini."

Aku memohon kepada suamiku agar aku bisa keluar dalam keadaan seperti ini. Bagaimanapun juga aku ingin semua orang melihatku layaknya seorang ekshibisionis sekaligus pelacur lagipula bukan hanya aku saja yang berpakaian seperti ini di sebuah kota bernama lust City.

"Baiklah kalau begitu. Hati-hati di jalan ya."

"Makasih sayang. Aku mencintaimu."

Kemudian kami saling berpelukan dan berciuman satu sama lain.

"Aku jalan Dulu ya."

"Ya hati-hati di jalan ya."

Setelah aku Pamitan sama suamiku. Aku melangkahkan kakiku keluar rumah sambil menenteng sebuah tas selempang berisikan dompet dan juga handphone.
Hari ini aku mau pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari sekaligus memenuhi kebutuhan nafsuku yang cukup besar.

Disepanjang perjalanan aku bisa melihat banyak orang berpakaian tidak senonoh seperti diriku. Mereka semua cantik dan juga seksi. Ada yang berpakaian hanya menggunakan bra dan celana dalam. Ada yang tubuhnya hanya ditutupi oleh tali tambang di sekujur tubuhnya hingga perempuan yang bercosplay layaknya seekor anjing.

Selamat datang di lust city, sebuah kota dimana Segala fantasi liarmu akan terwujud dan aku adalah salah satu termasuk orang yang menyukai kota ini.
"Baiklah kita sudah sampai."

Kini aku sudah sampai di sebuah pasar tradisional. Walaupun ini adalah pasar tradisional tapi pasar ini tidaklah kotor dan juga bau. Bisa dibilang pasar ini adalah pasar modern dengan banyak ruko di dalamnya.

"Baiklah kalau begitu, waktunya belanja."

Aku mulai masuk kedalam pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Dimulai dari sayur, daging dan kebutuhan pokok lain-lainnya.

Bedanya adalah sesi tawar menawar diganti dengan cara yang lain yaitu dengan cara.

"Ah.......ah.......ahn....... terus.....pak...... Rio......ah......."

Saat ini kontol pak Rio mengacak-ngacak tubuhku dan membuatku klimaks berkali-kali.

"Oh......Lia..... memekmu enak sekali......bapak.... ingin keluar di dalam tidak apa-apa kan?"

"Ah.......ah.....ya....pak..... silahkan.......Lia suka bapak keluar....di dalam Lia......ayo pak.....terus....ah........"

Saat ini aku sedang melakukan doggy style bersama pak Rio. Dia adalah penjual daging langgananku dan juga seorang klienku. Dia memiliki fisik yang memprihatinkan atau bisa dikatakan jelek tapi kalau soal stamina dan kontol yang dia miliki. Jujur saja aku sangat menyukainya karena dia berhasil membuatku keluar berkali-kali sekaligus memiliki ukuran kontol yang sangat besar.

"Ah......ah......enak....ah.....oh......."

Aku mendesah tidak karuan di sebuah pasar tradisional terlebih lagi aku diperhatikan oleh banyak orang di tempat ini tapi sepertinya banyak pelanggan dan juga pedagang yang tidak terlalu peduli karena ini adalah sesuatu yang biasa di lust city lagipula bukan hanya aku saja yang melakukan seks di pasar ini.

"Ah.....oh......Lia.....bapak....mau .... keluar.... terima ini....."

"Ah........ah.....ah......ah.....!!!!!!"

Pak Rio mulai mengeluarkan seluruh Pejunya di dalam tubuhku. Ini sudah ketiga kalinya pak Rio keluar di dalam tubuhku. Rasanya begitu hangat dan nyaman terlebih lagi Pejunya sangat banyak dan juga kental. Gawat, kalau begini terus aku bisa hamil.

"Lia, rasanya enak sekali. Bapak senang bisa menyewa jasamu."

"Ah.....ah......ah......aku juga......"

Kemudian Pak Rio mulai mencabut kontolnya yang besar dan gagah dari memekku dan keluarlah Peju yang begitu banyak dari dalam rahimku.

"Lia, bisakah kau membersihkan kontolku?"

Pak Rio memohon kepadaku sambil memperlihatkan kontolnya yang besar dan juga panjang.

Luar biasa, aku tidak mengerti bagaimana caranya kontol pak Rio masih bisa berdiri tegak setelah sekian lama melakukan seks. Aku memandangi kontol pak Rio dengan tatapan berbinar-binar kemudian tatapan mataku berubah menjadi berbentuk hati dengan kata lain aku sedang dalam mode succubusku alias sange berat.

" Baik, pak Rio dengan senang hati."

"Oh.....Lia...oh......"

Aku menghisap dan menjilat kontol pak Rio layaknya pelacur profesional. Setelah itu aku meremas dan mempermainkan buah zakar pak Rio hingga akhirnya pak Rio mencapai klimaksnya.

"Slurp.....slurp.....enak........HM......"

"Oh......Lia..... bapak mau keluar.....ah........."

Pak Rio mulai mengeluarkan Pejunya di dalam kerongkonganku. Rasanya sedikit asam dan juga panas tapi aku menyukainya.

"Uah...... enak sekali......."

Aku membuka mulutku lebar-lebar sebagai pertanda aku sudah menghisap Habis Peju pak Rio.

"Terima kasih Lia rasanya enak sekali. Ini bayarannya."

"Hehehe, terima kasih."

Aku menerima uang yang lumayan banyak dan juga daging sapi kualitas super. Ini seperti menembak dua burung dengan satu batu.

"Hei, Lia. Ayo kita lakukan seks sekali lagi."

"Eh.... tapi aku mau pulang ke rumah lagipula aku sudah membeli beberapa kebutuhan pokok di pasar ini. Nanti saja ya."

Tidak kehabisan akal pak Rio mulai mengambil uang yang ada di kasir sembari memberikan uang yang begitu banyak kepadaku.

"Aku mohon.... Aku akan memberikanmu uang lebih, bagaimana?"

Melihat ekspresi pak Rio, aku hanya bisa tersenyum dengan tatapan mata berbentuk hati. Ah....sial..... sepertinya aku bakalan sange parah hari ini.

"Baiklah kalau begitu pak Rio dengan senang hati Emiliamu ini akan melayanimu hari ini."

Dan untuk waktu yang cukup lama, Lia diperlakukan layaknya budak seks oleh pak Rio di pasar tersebut.

Chapter selanjutnya ada di halaman 2

Part 03 ada di halaman 4

Part 04 ada di halaman 6

Part 05 ada di halaman 7

Part 06 ada di halaman 10

Part 07 ada.di halaman 12
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Cukup menarik sih gambaran besar idenya. Tapi sayang, saya pikir si pak rio make si lia itu dah macem metode pembayaran alternatif, eh tapi akhirnya dia tetep ngasih uang juga. Ini bisa dikembangkan sih keepannya.

Oh ya satu lagi,
"Seperti pelacur profesional"

Apakah selama ini Lia bukan pelacur?
 
Cukup menarik sih gambaran besar idenya. Tapi sayang, saya pikir si pak rio make si lia itu dah macem metode pembayaran alternatif, eh tapi akhirnya dia tetep ngasih uang juga. Ini bisa dikembangkan sih keepannya.

Oh ya satu lagi,
"Seperti pelacur profesional"

Apakah selama ini Lia bukan pelacur?
Lia pelacur kok
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd