Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

(KISAH NYATA) Hilangnya Keperjakaan di Perantauan

Wah, baru tadi malem ternyata lumayan rame juga. Oke aku lanjut.

***

PERTARUHAN KEPERJAKAAN (3)


Entah anaknya memang ngantuk, atau mungkin ada setan lain yang bertugas memastikan anaknya tetap terlelap. Tangisan anaknya reda dan benar tidur lagi. Mbak Dewi kembali ke ruang tamu. Dia duduk di sofa, tepat sebelah kananku. Kita berbincang ringan sambil minum es jeruk dan snack yang ada.

"A, aku tuh korban KDRT", dia memulai cerita. Entah topik itu mengalir gitu aja atau mungkin itu untuk menjelaskan kenapa Mbak Dewi seolah 'mudah' untuk melakukan perbuatan ini.
"Oh ya? Emang suka ngapain suaminya, mukul kah?".
"Ya sampe mukul sih enggak, tapi hampir dipukul. Terus setiap hari semua masalah sekecil apapun jadi konflik. Kita bertengkar hampir setiap saat dan setiap waktu. Aku udah ga ada rasa sama sekali sama dia. Aku berhubungan intimpun sama sekali ga ada kenikmatan. Hanya sebatas mengugurkan kewajiban. Aku juga curiga kalo dia ada wanita lain di belakangku."

Mungkin itulah yang menjadi penegas bahwa seolah dia mau bilang: "Wajar dong aku kayak gini orang suamiku juga begitu."

"Kasian sekali. Mau nyari apa lagi dia? Padahal istrinya secantik ini", jawabku menimpali.

Obrolan semakin mengalir seiring jarak duduk kita yang kian merapat. Badan kita saling menempel. Tangan kananku merangkul pundaknya dari samping. Tangan kiriku memegang dagunya untuk diarahkan kepadaku. Aku mendekatkan wajahku dengan wajahnya. Mata kita saling terpejam. Semakin dekat hinggaku bisa mendengar dan merasakan hembusan nafasnya. Harum khas aroma kulit wanita. Wajah kita semakin mendekat dan akhirnya bibir kita bersentuhan. Aku mengecupnya pelan. Lepas, kemudian mengecupnya lebih lama. Bibir kita saling membuka dan ciumanpun semakin lama semakin intens penuh birahi.

"Ssssshhh.. hemmmmm... emmmmmhhh" Suara kecipak pertemuan bibir kita saling bersahutan. Ssssshhhh... Betapa nikmat, ada rasa aneh tapi bikin ketagihan. Ciuman kita semakin dalam. Tangannya merengkuh leherku. Tanganku merengkuh lehernya. Kemudian mencoba menarik dan menyibakkan dasternya ke atas. Ternyata Mbak Dewi sudah menanggalkan BH-nya. Tangan kananku merengkuh lehernya, sedang tanganku kiriku menjalari punggung. Mengusap2nya kemudian baranjak ke perut, semakin lama beranjak keatas menuju buah dadanya yang kenyal dan lembut.

"Ssssssshhh,,ohhhh,, hemmmm..." Dia melenguh menikmati remasanku di dadanya tanpa melepas ciuman kita.

Tangan mbak dewi pun tak diam, tangan kirinya merengkuh leherku. Tangan kanannya menyibakkan bajuku dan meraih kait celanaku. Membukanya dan merogoh kontolku dari balik celana. Posisi ciuman tak mau lepas, aku ingin mereguknya lebih dalam dan dalam lagi. Tanganku memainkan payudaranya, memutar-mutar putingnya dan meremas dadanya semakin ganas, seganas dia mengocok kontolku sambil merogohnya dari luar celana.

Hemmmpppp... sssshhshh... cpok, ahhhh...

Ciuman kita terlepas, dia tersenyum sangat manis. Kemudia melihat ke arah kontolku yang kin mengeras. Dia turun dan berlutut di hadapanku, membuka celanaku seluruhnya. Terlihat kontolku sudah kembali tegang dengan maksimal. Mbak Dewi mulai mengocoknya pelan, kemudian memasukkan kontolku ke dalam mulutnya.

Aaaahhhh,, rasa ini muncul lagi, memang remasan dan kuluman wanita jauh lebih enak daripada kocokan tangan sendiri. Aku mejamkan mata, memegang rambutnya dan menikmati setiap kocokan dan kulumannya.

Slllllrppp... slrrrrprpp,,, cpak,,, hemmm,,, kecipak kontolku di dalam mulutnya sambil sesekali dikocok dan tangannya memankan kedua bijinya. Aku merasakan hampir memuncak.

"Sayang, udah dulu, Aa mau keluar." Dia berhenti dan aku tidak jadi muncrat.

Kuangkat wajahnya mendekat ke wajahku, kita langsung berciuman lagi dengan penuh nafsu, sambil kududukan dia di sampingku. Aku menyibakkan dasternya dan mengarahkan tangan kiriku ke memeknya. Dia sudah tidak pake CD. Perlahan ku putar-putar jariku di sekitar klitorisnya. Entah siapa yang membimbingku, tapi instingku mengatakan kalo itu bisa membuat dia nikmat.

"Ooouuuhhh,, ssssshhh.. Enak A, coba masukin jarinya"

Aku menurutinya, mulai memasukkan jariku ke memeknya. Perlahan menggunakan jari tengah dan jari manis. Keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat.

"Uhhhh,,, hemmmm,,, ssssshhhh,,, enak banget A,,, oooouuuhhh,," dia melenguh keenakan. Tangannya meraih kontolku. Dia menatapku dan berkata.

"Masukin yuk A, pengen banget." Ucapnya memelas.

Aku adalah perjaka tulen dan ini akan menjadi yang pertama kalinya. Batinku bergelut. Aku bingung. Antara rasa penasaran dan rasa bersalah karena sudah beranjak semakin jauh. Mbak Dewi paham dan mengatakan:

"Kalo Aaa ga mau gpp, aku ga maksa. Aku ketemu Aa aja udah seneng."

Aku yakin setan mengerahkan seluruh pasukannya pada saat itu. Dan benar. Aku kalah. Setelah beberapa saat berfikir:

"Iya gpp, yuk dimasukin."
"Yakin? Gpp kok kalo ga mau", timpalnya
"Iya gpp, ayo."

Kitapun berciuman lagi dengan ganas dan melepasnya kembali. Aku masih duduk di sofa. Dia berdiri dan melepas seluruh pakaiannya. Dia mendekatiku dan melepas bajuku. Kita sama-sama telanjang bulan. Mbak Dewi berdiri ke hadapanku, naik kepangkuan dan mulai mengarahkan memeknya di atas kontolku yang sudah berdiri tegak dengan gagahnya.

Kedua tanganku memegang pinggulnya. Tangan kirinya memgang pundakku, sedang tangan kanannya mengarahkan kontolku agar tepat masuk ke memeknya. Perlahan dia semakin turun. Kontolku dan memeknya semakin dekat dan saling menempel.

Slepp.. Kepala kontolku sedikit masuk ke dalam memeknya. Terasa agak seret. Dia meludahi tangannya dan mengusap-usapnya di kontolku. Mencoba memasukkannya kembali.

Sleepp,, kontolku perlahan masuk ke memeknya, sangat pelan. Kepalanya, semakin dalam hingga masuk setengahnya.

Uhhhhh,, kontolku terasa hangat. Dikeluarkan lagi, kemudia memasukkannya lebih dalam, dan bleeeeesss... akhirnya kontolku masuk ke dalam memeknya seluruhnya.

Ssssssshhh... benar-benar rasa yang sama sekali baru dan berbeda. Uhhhh... aku memjamkan mata, di benakku terfikir bahwa "Saat inilah keperjakaanku hilang". Tapi aku tidak peduli, kenikmatan ini mengalahkan segalanya.

Dia membiarkan kontolku di dalam memeknya tanpa melakukan penetrasi dulu. Aku memeluknya erat, dia meraih rambutku dan mengarahkan kepalaku ke wajahnya. Kita saling berciuman dengan ganas dengan kondisi kontolku yang sudah masuk seluruhnya.

"Aku goyang ya A"

Aku tersenyum dan mengangguk.

Perlahan dia mengangkat pinggulnya. Kontolku agak ke tarik, sampe hampir keluar kepalanya. Dimasukan lagi pelan-pelan. Terus menerus seperti itu.

"Uhhhh... enak banget sayang, Aa baru pertama kali merasakan seenak ini"
"Nikmati semuanya A, aku akan membuatnya semakin enak" JAwab Mbak Dewi.

Goyangannya semakin lama semakin cepat. Kemudian pelan, kemudian cepat lagi, begitu terus berlangsung cukup lama. Mungkin karena tadi aku udah keluar jadi pas penetrasi kali ini, aku agak bertahan lebih lama tidak langsung muncrat.

Uhhhhh... ouuhhhh,, ssssssshhh,, suara lenguhan kita bersahutan memenuhi isi ruang tamu. Plak cplok, kecipak, suara kontolku dan memeknya beradu kian cepat dan nikmat.

Tidak ada apapun yang kupedulian selain seluruh perhatianku adalah ingin menikmati semua ini dengan maksimal. Persenggamaan ini mungkin berlangsung hingga 10 menitan.

"Yang, Aa hampir keluar"
"Tahan dulu A, dikit lagi, uuuuuuhhhhhhh,,, buatku semuanya ya Aa,,, ini buatku,,," Jawabnya, entah apa yang dia maksud "Buatku" apakah spermaku, atau mungkin dia ingin keluar dengan maksimal.

"Ini di dalem aja keluarnya?"
"Iyahhh di dalem aja Aahhhh, aku,,, hhhhhh,, lagihhhh,,, nggak suburrrrr,, hhhh,, ssssshshh" Jawabny sambil terengah-engah

Goyangannya semakin liar dan kencang, dia memejamkan matanya, menaik turunkan pinggulnya semakin cepat, semakin cepat, akupun tidak tahan, dan dia juga semakin memuncak, dan,,,

Seeeeeerrrrrrrrrrr,,, croooottt,croooottt,,, spermaku menjalar keluar di dalam memeknya. Dia pun melenguh dan mendesahhh,,, uhhhhh,, hemmm,,

Aku menarik badannya memelukku kita berciuman dengan penuh gairah sambilku merasakan spermaku keluar dan kontolku berdenyut-denyut. Makin lama denyutannya memudar. dan kita pun berpelukan di sofa, aku duduk dan dia diatasku. Saling diam dan menikmati sisa-sisa pergumulan yang sangat dahsyat ini. Jantungnya kurasakan berdegup kencang, nafasku dan nafasnya saling bersahutan. Uhhhh,, benar-benar nikmat.

"Aa, makasih ya, dan maafin aku, aku udah maksa." Tiba-tiba dia bilang begitu. Batinku agak aneh dia yang jadi merasa bersalah.
"Ga apa-apa sayang, Aa juga menikmatinya kok. Kamu cantik, baik, dan menggairahkan." Jawabku.

Dia senyum, dan kembali menciumku.

Begitulah awal keperjakaanku akhirnya hilang di hari itu. Antara merasa berdosa tapi juga nikmat. Benar kata Bang Haji bahwa yang asyik-asyik itulah yang biasanya diharamkan. Hehe.

Kitapun berpakaian. Anaknya ternyata tidur lelap hingga kita usai. Berbincang ringan dan akhirnya aku pamit karena aku ada jadwal kuliah hari itu. Beranjak ke pintu keluar, dia kembali menariku, memeluk dan menciumku dengan gairah. Hemmm.

"Jangan kapok ya A, kapan ada waktu ke sini lagi" ujarnya.

Pernyataan yang bodoh. Lelaki ****** mana yang kapok dengan sebuah pergumulan.

***

(Masih ada lanjutannya, ada beberapa scene menarik yang ingin aku ceritakan, dari mulai kepergok suaminya hingga kita nekat bersenggama di warnet dan digerebek polisi. Lain kali jika sempat)
 
lanjutin hu bila perlu tambahin bumbu pregnant hu
Ga ada bumbu pregnant gan. Ini sepenuhnya kisah nyata dan saat pergumulan terjadi kondisinya dia ga hamil.

Meskipun menjelang aku lulus dan mengakhiri hubungan terlarang ini, dia hamil dan dia bilang bahwa kemungkinan ini anakku bukan anak suaminya. Aku ga pernah pake pengaman dan suaminya termasuk jarang berhubungan dengan dia.

Entahlah.
 
KISAHPUN BERLANJUT (4)

Begitulah sejarah hilangnya keperjakaanku dalam rahim istri orang. Sejak saat itu setiap dia lagi mudik maka kita pasti ketemuan dan berakhir ekse. Aku melakukannya setiap dua hari sekali dengan Mba Dewi. Dan setiap melakukan pasti di rumahnya saat suaminya kerja yang kerja kantoran cukup jauh dari jam 7.00 sampai jam 4.00. Pergumulan terlarang ini terjadi hampir setahun lamanya hingga aku kelak lulus kuliah sekitar Juni 2013. Tapi maksudnya tidak sambung menyambung karena dia kuliah di Jabar, jadi kalo pas dia libur aja.

Aku jadi semakin rajin membaca berbagai artikel seputar hubungan seksual, mulai dari tips trik, gaya berhubungan dan sebagainya. Setiap berhubungan kita mencoba berbagai gaya, mulai dari posisi missionaris, WOT, Doggy, dsb. Kita sudah seperti suami istri sungguhan dan tidak mempedulikan apapun. Tiap kali berhubungan kita pasti ngewe 2 ronde, aku selalu keluar 2x. Meskipun entah kenapa sekarang aku sudah menikah cuma bisa sekali dan ga bisa bangkit lagi, padahal saat senggama sama Mbak Dewi aku selalu keluar 2x.

Pernah satu hari saat kita ngewe, dia dapet telepon dari temennya, sambil telepon aku kocok memeknya menggunakan jariku. Dia menelepon sambil menahan desahan.

Sama-sama telanjang. Posisinya duduk di samping ranjang dan aku menjilat sambil mengocok memeknya pake jari tanganku yang tengah dan jari manis. Merem melek dia sambil telepon. Dia tutup mic HP-nya buat menjeda sambil berdesah. Sssssssshhhh,,, uhhhhh,, sambil dia menatap mataku kesel campur keenakan. Saat temannya di sana menutup telepon. HP pun langsung dibanting ke kasur. Wajahku ditarik paksa ke mulutnya, kita saling berpagut penuh nafsu dan gairah. Aku langsung memposisikan dia di bawah, kukangkangi kakinya diangkat ke atas bahuku.

Bleeeeesssss... kontolku kuarahkan langsung melesat ke memeknya yang sudah sangat basah... dia tersentak kaget sambil keenekan.

Kupagut bibirnya dengan penuh nafsu, turun ke dadanya yang membusung. Satu kujilat dan satunya kuremas dengan gemas.

Sluuuurrrppp.. sluuuurrrpp,, ssssshhshshhh ouuuuhhh,,, sangat kenyal dan ranum.

Mulai kunaik turunkan pinggulku menggoyang memeknya. Naik turun perlahan dan cepat secara dinamis, menggunakan ritme 3:1. 3 kali tusukan pendek dan pelan plus 1 kali tusukan panjang, cepat dan dalam. Begitu terus hingga dia merem melek keenakan. Makin lama ritme semakin cepat.

Plakplak ceplak... uuuuhhhhh,,, ahhhhh,,, suara kecipak persenggamaan bercampur desahan dan lenguhan penuh nafsu memenuhi ruangan kamar. Keringat bercucuran menambah sensasi dan gairahku bersenggama dengan Mbak Dewi. Hingga akhirnya...

Srettt... creeeettt.... serrrrr,,, spermaku keluar memenuhi isi rahimnya, setiap berhubungan aku tak pernah pake pengaman dan selalu keluar di dalam. Dan Mbak Dewi pun memang selalu menyuruh begitu.

"Aku ingin hamil dan mengandung anak darimu" Begitu dia bilang kalo aku keliatan ragu.

Mbak Dewi benar-benar berpengalaman, dewasa dan pengertian, idaman semua lelaki terutama dalam hal persenggamaan. Aku menyukai cara dia melayaniku. Dia selalu membukakakn bajuku, jika sudah selesai dia juga yang mengelap kontolku dengan tisu. Jika udah selesai ngewe dan kita belum pake baju, tangannya selalu aktif meraba bagian2 tubuhku, memegang-megang kontolku seakan nafsunya tak pernah habis. Habs berhubungan dia akan langsung ke dapur mengambil minuman segar untuk kuminum.

Pernah juga dia menawariku kos di rumahnya, entah pertanyaan iseng atau sungguh-sungguh.

"Aa kos aja di rumahku, tuh ada kamar kosong satu di belakang. Biar kita bisa bertemu setiap hari." Ucapnya.

"Ya gimana, nanti kan ada keluargamu, ada suamimu di sini.

"Tenang aku bisa atur, asal Aa mau nanti aku bisa kondisikan semuanya." Ucap dia meyakinkan.

Tapi aku tak pernah menuruti kemauannya. Aku tetap berada ditempat kosku sekarang dan tak berminat tinggal di rumahnya khawatir ada tragedi yang lebih panjang.

***

Next aku ceritakan kejadian saat kepergok suaminya di rumahnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd