Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa Tokoh Favorit di Series KKB


  • Total voters
    1.134
dan akhirnya setelah mike sembuh clara nyerahin keperawanannya karna merasa bersalah atas insiden penusukan dengan cara women on top alias clara sendiri yang ngatur kapan waktu yang tepat buat dijebol
 
Kisah Keluarga Bahagia - Bagian 50 | Hasrat Menggebu Clara

“Clara…. KAMU MAU APA SAYANG….?” Jerit Mike dalam hati ketika melihat ada gelagat yang bakal mengagetkan dari putri kandungnya.
“Kenapa senyum Clara nakal sekali…?” Heran Mike mendapati Clara berkali-kali menggigit bibir bawahnya sembari meremasi kedua payudara bulatnya bergantian.

Dan lebih anehnya, mata Clara tak sedetikpun lepas dari batang penis renta yang ada di selangkangan kakek tua itu.

“JANGAN-JANGAN…. CLARA…”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​



“Rebahan Pak….” Bisik Clara terus mendorong tubuh kakek renta itu hingga telentang di bale-bale kemudian menegakkan badan dan berdiri dari posisi jongkoknya.
“Eehhh….?” Bingung Tamin
“Clara mau kasih sesuatu yang mungkin akan menjadi hal terenak buat Bapak….” Ucap Clara penuh keyakinan.

Dengan gerakan luwes, Clara kemudian memutar tubuhnya. Berdiri. Lalu bergerak keatas tubuh Tamin. Setelah itu, ia menempatkan selangkangannya tepat diatas batang penis lelaki tua itu sebelum akhirnya jongkok.

“Pak….” Panggil Clara lembut, “Kontol Bapak…. Pernah nggak….? Digodain memek perawan…?” Tambah Clara yang kemudian dengan tangan kanannya ia meraih batang penis Tamin yang sudah begitu tegang. Lalu diarahkan kepala penisnya ke celah basah liang peranakannya.
“Ehhh…? Digodain memek perawan…?”

“Iya… Pernah nggak Pak….?” Tanya Clara yang kali ini mulai menggosok-gosokkan kepala penis Tamin ke vaginanya yang semakin membajir basah.
“Kaya gimana ya Neng…?”

“Kaya gini….” Kata Clara semakin dalam menggosok-gosokkan kepala penis Tamin hingga masuk setengahnya ke lubang vagina Clara. Kemudian ketika sudah masuk setengah, ia terus mengorek- korekkan kepala penis itu lebih dalam lagi. Mencungkil-cungkil liang senggama Clara lebih dalam lagi.

CLEK CLEK CLEK
Suara basah penis Tamin mengirek bibir vagina basah Clara

“Ooohhh… Digoda…. Memek Perawan….? Ssssshhhh…” Ucap Tamin bingung karena pertanyaan dan perlakuan Clara, “Enak Neng….”.
“Hihihi… Iyalah…. Pasti enak…. “ Senyum Clara sambil mengusap wajah tua Tamin dengan tangan satunya.

“Kalo kontol Bapak masuk memek perawan….? Pernah….?” Goda Clara dengan senyum termanisnya.
“Beee…. Belom pernah Neng….” Jawab Tamin gagap.
“Hihihihi…. Kalo…. Nggg….." Clara sengaja memutus kalimatnya, mencoba menggoda lelaki tua itu lebih jauh.
"Kalo apa Neng...?"
"Kalo......." Lagi-lagi Clara tak melanjutkan kalimatnya. Ia hanya menunjuk kearah penis Tamin dan vaginanya bergantian dengan mulutnya.
"Bapak ga mudeng.... Kalo apa Neng...?"

"Hihihihi.... Kalo ngentotin memek anak SMA pernah ga Pak…?” Kekeh Clara yang kemudian menggosokkan batang penis Tamin ke vaginanya dengan gerakan yang semakin cepat dan dalam.“Ngggg…. Ssssshhhh…. Oohhh…. Belom juga Neng….”

“Kira-kira… Bapak… Mau ngerasain nggak….?”
“Ngerasain…?”
“Iya…. Ngerasain Kontol Bapak ini…. Masuk ke memek perawan…? .”
“Memek Perawan… Nggg.. Siapa Neng…?”
“Iya… Masuk ke memek anak SMA… Memek perawan punya Clara ini Pak….”

Dengan keyakinan penuh, Clara bergerak maju. Lalu turun kebawah.
Mendudukin batang yang tumbuh di selangkangan kakek tua itu dengan lubang kelaminnya.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​


“OOOHHH…. ClaraAAAA….” Jerit batin Mike, “Kamu mau apa Nak….? Jangan nawarin memek kamu ke kakek renta itu Sayang….” Galau Mike yang walau baru saja ejakulasi, ingin melanjutkan masturbasinya lagi, atau menghentikan tingkah mesum Clara.
“GILA KAMU SAYANGG….” Heboh Mike yang merasa tak rela dengan kelakuan nakal putri kandungnya, “MEMEK KAMU BUAT PAPA SAYANG…. MEMEK KAMU HANYA UNTUK PAPA SEORANG….”


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------​


CLEK CLEK CLEK
Suara vagina basah Clara yang terkocok batang penis Tamin.

“Uuuhhh… Neengg… Bapak…. Ssshh… MAU NENG… MAU BANGET…” Lenguh Tamin keenakan merasakan godaan vagina Clara yang siap-siap ditembus penis kecilnya.
“Hihihihi…. Beneran….? Bapak mau….? Ngerasain jepitan memek Clara….?” Senyum Clara terus menggoda Tamin. Dan menekan liang senggamanya ke batang tua Tamin.
“IYA NENG…. Mau banget….” Raung Tamin yang merasa kepala penisnya benar-benar terasa terjepit oleh bibir vagina Clara.

”Oke… Kalo gitu… Bantu Clara mecahin perawan Clara ya Pak…” Lenguh Clara yang tiba-tiba melemaskan otot kakinya. Membiarkan semua beban tubuhnya bertumpu pada selaput vagina sempitnya.

“UUUUGGGGHHHH….SSSHHHH…..” Erang Clara berusaha memasukkan batang penis lelaki tua itu kedalam liang peranakannya ,”Tahan bentar ya Paaakk… Shhhhh….” Sambung Clara sambil memeluk leher Tamin. Menyuguhkan kebulatan payudaranya kepada lelaki yang umurnya lebih 4x lipat lebih tua darinya.
“Eeenggghhh…. Bantu Clara garukin gatal memek Clara ya Pak…” Lenguh Clara terus mendorong vaginanya kebawah. Hingga menelan seluruh kepala penis Tamin.

“Iii.. Iyyaa…. Neng… Bapak bantu garukin… Oohhh…..” Heran Tamin yang kali ini entah kenapa, membuat Clara memimpin persetubuhan ini.

“Bantu Clara…. Ooohhhh…. Jebolin memek Clara ya Pak… Ssshhhhh….”
“Ooohhh… Iya Neeenngg….”
“Kerasin kontolnya Pak…. Sodok memek Clara kuat-kuat…”

Dengan sekuat tenaga, lelaki tua itu berusaha menahan kekerasan ereksi penisnya. Tamin ingin membuktikan, jika kejantanannya mampu membuat vagina gadis montok yang ada didepan matanya itu klepek-klepek keenakan.

“EEERRRRGGGHHH…. Sebentar lagi memek Clara jebol kok Pak… HEEEGGGHHH… “ Yakin Clara begitu merasakan jika separuh batang penis Tamin mulai terbenam kedalam liang peranakannya, “Tahan ya Pak… Ssshhh… Ennngghhhh Tahan…..”
“Uuuuhhh… Iya Neng…. Bapak Tahan….” Raung Tamin yang terus berupaya menuruti perintah Clara.

Namun, hal itu tidaklah mudah. Selain karena berat badan Clara hampir seluruhnya bertumpu pada ujung penis tuanya, jepitan dan empotan otot bibir vaginanya pun membuat tubuhnya berkeringat dingin. Berat, enak, dan membuat kelimpungan. Itulah yang dirasa Tamin saati itu.

“Enngghhh…. YAK… TERUS PAAAKKK… Jebolin memek Clara Pak… Jebolinn….MMppffff…. ” Ucap Clara sambil menggigit bibir bawahnya. Berusaha memasukkan penis kecil tua itu lebih dalam lagi.

Tapi. Apa yang diharapkan Clara tak juga berhasil terwujud. Alih-alih bisa memasukkan penis Tamin dan menjebol selaput daranya, batang tua itu malah berkedut hebat.

Penis Tamin tak sekuat yang Clara kira.
Penis itu tak mampu menahan berat badan Clara.
Tak mampu menahan gigitan bibir vagina Clara.
Tak mampu menaham empotan otot dinding vagina Clara.

Dan akhirnya

CROT CROT CROOT CROOCOOOTTT…
“Oooohhhh… Neng Claraaaa….. Bapak keluar Nennggg… NGENTOOOOOTTT….. Oooohhhh… Ooohhh… ”

Mendadak, batang penis tua Tamin membengkok dan melesak keluar dari jepitan bibir vagina Clara. Menembakkan benih-benih tuanya keatas. Membasahi perut ramping Clara.

CROT CROT CROOT CROOCOOOTTT…
“AWWW… ADUH…. ” Raung Tamin merasa kesakitan pada pangkal selangkangannya. Terlebih ketika penisnya tak mampu menahan berat badan Clara. Membuat gadis semok itu ikutan ambruk menimpa batang dan biji peler Tamin.

BREEEGG
“Aaaduuuhh Duuhh… Duuhhh…Peler Bapak Sakit Neng… Jangan didudukin…..” Jerit Tamin kesakitan.

“Yaah… Pak…. Ayo Pak… Jangan keburu lemes… Ayoo…. Sodok lagi kontol Bapak… “ Pinta Clara sambil terus menggoyangkan pinggulnya ke batang penis Tamin. Mengulek batang yang makin melemah itu dengan kekuatan penuh.
“Jangan lemes dulu Pak…. Perawan Clara belom jebol…” Erang Clara yang kemudian meraih batang penis lunglai Tamin dan mencoba memasukkannya kembali keliang senggamanya.
“AAHHH…. AYO PAK… Kerasin kontolnya lagi…” Pinta Clara sambil mengusap-usapkan kepala penis Tamin yang makin lunak tak bertenaga itu ke vaginanya, “Bentar lagi memek Clara jebol kok Pak… Ayoo…. Enakin Clara Paakk… Kontollin Clara lagi….”

Ditengah ketidakpuasan Clara akan persetubuhan gagalnya barusan, tiba-tiba terdengar gebrakan dari ujung ruangan

GUBRAK…. GUBRAK….
Suara daun pintu ditendang-tendang dengan keras dari luar. Bahkan saking kerasnnya, daun pintu itu sampai melengkung karena tendangan itu. Hingga tak lama kemudian

GUBBRRRAAAAKKKKKKK
Suara daun pintu terlepas dari posisinya. Mencelat jauh kedalam, dan pecah menjadi dua.

“HEEEEHH BAJINGAN…. APA YANG KAU LAKUKAN TERHADAP PUTRIKU….?” Teriak Mike yang langsung menghambur masuk.

Tamin yang berada di posisi paling dekat dengan pintu, buru-buru mendorong Clara menjauh dan bergerak mundur.
Namun sebelum Tamin berhasil beranjak dari tempatnya berada, Mike langsung mengarahkan tendangan ke arah kepala lelaki kurus yang baru saja menyetubuhi vagina putri kandungnya itu.

DUAAAGHHH…
Satu tendangan keras mendarat tengkuk Tamin dan membuatnya terbang terpelanting kesamping.

BRAAAKKK.. KLONTANG-KLONTANG
Suara tubuh Tamin terbang menabrak ketembok. Membuat dinding bangunan kayu itu sedikit bergoyang. Menjatuhkan beberapa barang yang menggantung di dinding.

Tak puas melihat tubuh lelaki kurus itu terjatuh, Mike langsung mendekati tubuh renta itu dan kembali memberikan 5 tendangan susulan secara membabi buta.

BAAG… BUUG… BAAG… BUUG… BAAG… BUUG…

“HEEEEHHH… BAJINGAN…. SIAPA KAU….?” Kaget Babon ketika melihat Mike menghajar rekan mesumnya. Ia kemudian buru-buru bangkit dari duduknya dan langsung menyeruduk ke arah pengacau itu dari belakang.

Mike yang sudah siap dalam perkelahian segera mengambil ancang-ancang. Dan dengan siaga penuh ia meladeni tubrukan tubrukan tubuh bongsor Babon.
“Kalian yang BAJINGAN… Bisa-bisanya memperkosa gadis dibawah umur….” Raung Mike menghadang tubrukan Babon sambil menghajar tubuh kekar lelaki tua itu bertubi-tubi.

BAG BUG BAG BUG BAG BUG
Bukan perkara sulit bagi Mike untuk menumbangkan tubuh kakek renta itu, meskipun ukuran badannya hampir mirip dengan Babon. Dengan mudah, Mike menghempaskan tubuh pemulung itu ke tembok dan membuat dinding bangunan reyot itu kembali bergetar.

GEDUBRAK KLONTANG

BRAK BRUK KRAK KRAK

Suara gebukan, tendangan, bantingan terdengar begitu riuh didalam ruangan sempit itu. Barang-barang pecah. Perabot terlempar kesana kemari. Dan debu-debu beterbangan.

BAG BUG BAG BUG BAG BUG

GEDUBRAK KLONTANG

BRAK BRUK KRAK KRAK

“ANJING KALIAN SEMUA…. MAMPUS… MAMPUS…. MAMPUS….” Teriak Mike terus melayangkan pukulan dan tendangan ke arah kedua kakek renta itu “ANJING… BERANI-BERANINYA KALIAN NGENTOTON PUTRIKU…. BERANI BERANINYA KALIAN NYETUBUHIN PUTRI KESAYANGANKU… ANJING… BANGSAAATTT…...”.

Tak dapat melakukan perlawanan yang berarti, Tamin dan Babon pun hanya bisa bertahan. Menelungkupkan tubuhnya menerima semua amukan Mike.

BAG BUG BAG BUG

BUG BUG BUUUGGG
Merasa kalah stamina, kedua kakek tua tak mampu membalas. Merelakan beberapa gigi rontok, wajah lebam, badan yang biru-biru dan rusuk yang retak.

BAG BUG BAG BUG

BUG BUG BUUUGGG
“ANJING… ANJINGG.. BANGSAT….HHHH….HHHH….HHHH…..” Satu tendangan terakhir, Mike lontarkan ke wajah Tamin.

“Aaarrgghhh…..” Rintih kedua kakek tua itu berbarengan. “Aannn… Jiiinnggg…..”
“….HHHH….HHHH…. MAMPUS KALIAANN…….HHHH….HHHH…” Raung Mike dengan wajah merah padam. Nafas memburu. Dadanya mengembang-mengempis. Ngos-ngosan.

Kemudian, setelah dirasa kedua kakek tua itu tak mampu bergerak lagi, Mike mengambil ponsel pintarnya lalu mengambil dokumentasi kesegala arah.

CKREK…. CKREK…. CKREK…. CKREK….
Puluhan kali kilatan lampu camera berpendar memenuhi ruangan sempit itu. Mengambil gambar Tamin dan Babon beserta kondisi ruangan tempat Clara dicabuli

“Asal Kalian tau… Photo dan video kalian udah aku ambil guna pelaporan ke pihak yang berwajib… “ Kata Mike tak henti-hentinya mengambil kedua kakek tua itu, “Sebentar lagi…. Kalian bakal rasain dinginnya dinding dan lantai penjara…”

CKREK…. CKREK…. CKREK…. CKREK….
“Mampus kalian berdua…” Ejek Mike sambil terakhir kalinya menendang Tamin dan Babon secara bergantian, sebelum akhirnya ia menjatuhkan diri di tepi bale-bale.

Disamping putri kandungnya berada.



“Papa….?” Ucap Clara kaget, ketika Mike tiba-tiba ada didalam ruangan dan duduk didekatnya.
“Ayo Sayang… Kita pulang….” Jawab Mike singkat sambil mengamit tangan Clara.

“Ngggghhh….” Mendadak Clara bingung.
Mendengar ajakan Mike, iya kembali teringat beberepa waktu lalu. Ketika akan diperkosa oleh ayah kandungnya.

Takut. Was was. Khawatir.
Semua berkumpul menjadi satu.

“Yuk kita pulang…Sayang…..” Ulang Mike. Menggandengan tangan Clara
“Ennnn… Enggak Pa…” Ucap Clara benar-benar ketakutan, ”Clara.. Nggg… Takut diperkosa Papa lagi…” Tambahnya singkat sambil menepis tangan Mike dan menutup area payudara dan sselangkangannya.

“Ayo Sayang… Kalo kamu disini… Kamu bakalan dimesumin mereka lagi…”
“Nggg….”
“Papa gendong ya Sayang….” Ajak Mike meraih tangan Clara
“Engga Pa… “ Tolak Clara menepis tangan ayah kandungnya.

“Loohh….?”

“Kalo Clara ikut Papa… Clara khawatir Papa bakalan maksain kontol besar Papa masuk ke memek Clara lagi…. “ Ucap Clara sambil meraba vaginanya sendiri
“Uuuuhhh… Kerasa banget sakitnya Paaa… Sakit banget memek Clara...”
“Papa maksa kontol besar Papa sampe memek Clara robek Paa… "
"Memek Clara berdarah-darah karena paksaan kontol Papa…” Jelas Clara tanpa tedeng aling-aling.

“Kalo ama Bapak-bapak ini… Walau ukuran kontol mereka cuman setengahnya dari kontol Papa…"
"Clara ngerasa enak Paaa… "
"Uuuhhh…. Memek Clara.... Ga berasa sakit….” Jelas Clara sambil tersenyum.


“SIAL….Kenapa Clara malah mau disini…?” Batin Mike geram. Tak menyangka akan mendapat penolakan dari Clara. “Clara pasti sedang mabok… Ini pasti efek obat perangsang….” Tambahnya mencoba menalar semua perkataan Clara.


“Kalo ama kontol Papa.... Memek Clara… Bener-bener… Sakit…”
“Memek Clara… Ga mau sakit kena kontol besar Papa lagi…”
“Memek Clara… Ga mau sampe berdarah-darah lagi…”


“Hak Hak Hak… Bon…. Jadi ini toh… Penyebab memek Neng Clara tadi berdarah…?” Ejek Tamin mencoba mengurut kejadian sewaktu menemukan Clara pingsang dengan vagina penuh noda darah.


“DIAM KAU ANJING….” Bentak Mike emosi. Melempar gelas kosong yg tergeletak disamping bale-bale.

BLLEEETAK
Suara getokan kening Tamin nyaring.

“ADUUHH… “ Erang Tamin sambil merabai keningnya yang seketika lebam.
“Wah wah wah…. Jadi kayanya Neng Clara ini tadi kabur… Karena mau diperkosa ayah kandungnya sendiri Min…” Sambung Babon ikut merunut cerita.

“EH BANGSAT… GAUSAH KAU IKUT CAMPUR…” Raung Mike kearah Babon, “Aku patahin satu tanganmu lagi baru kau tahu rasa….”

“HAK HAK HAK… Walau Bapak siksa kami… Itu tak akan dapat menghilangkan rasa takut di otak putri Bapak…” Kekeh Tamin mengejek Mike, “Yang jelas… Saat ini…. Neng Clara yang cantik ini…. Ga mau ikut Anda Pak… Betul begitu khan Neng…?” Tanya Tamin.
“I….Iyaahh… “ Jawab Clara singkat

“Hak hak hak…. Neng Clara ini takut ama Bapak…” Sambung Tamin, “Ya khan Neng…?”
“Iya… Clara takut… ama Papa Clara…. Pak…”

“Hak hak hak hak…. Neng Clara lebih memilih bareng kami yang renta tak berdaya ini khan ya Neng…? Ketimbang pulang bareng Bapak…. Ayah yang suka memperkosa putri kandungnya sendiri….”
“Iya Pak….”

“Hak hak hak hak hak …. Karena memek Neng Clara lebih suka… Dientot… Kontol kecil kami… Ketimbang kontol besar Bapaknya….” Ejek Tamin lagi sambil tertawa panjang, “Ya khan Neng…?”
“Nnnnggg… IYA….” Jawab Clara yakin. Entah itu karena pengaruh obat perangsang, atau memang keinginannya sendiri.

“Clara….?” Kaget Mike mendengar pengakuan putri kandungnya, “Sadar Sayang… Ini Papa kamu…”

“HAK HAK HAK HAK ….CUIIHHH… Dasar penjahat kelamin… Sok sok’an berlagak jadi penolong… “ Tawa Tamin lantang sembari berupaya bangkit. “Padahal pengen ngentotin memek putri tercintanya sendiri… HUUUUU…. Dasar MUNAFIK….”

“ANJING… JAGA UCAPANMU….” Bentak Mike.


“Ayo pulang Sayang…” Ajak Mike lagi
“Nnnggghhh… Clara…. Clara disini aja Paaa…” Tolak gadis cantik itu

“Hak hak hak hak…. Udahlah Pakkk… Gausah dipaksa…. Relain aja Neng Claranya buat kami….” Sahut Tamin lagi, “Udah jelas kok… Putri Bapak… Ga mau pulang bareng pemerkosa Pak… “
“Sini Neng… Mendingan bareng Bapak…..” Ajak Babon menjulurkan tangan kearah Clara, “Kalo ama Bapak… Pasti Neng ga bakalan diperkosa Papa kamu lagi… Sini Neng… Yuk….”

Ditengah kebimbangan hati Clara, begitu mendengar ajakan Babon, gadis semok itupun menganggukkan kepalanya.
Dengan perlahan, ia bangkit dan mendekat kearah kakek tua itu berada.

"CLARA....? Kamu mau kemana...?" Geram Mike, melihat keputusan Clara yang lebih memilih menyerahkan dirinya kepada lelaki peyot itu ketimbang ayah kandungnya.
"Sadar sayang... Kalo kamu ikut mereka.... Kamu juga bakal kehilangan keperawananmu...."

"Keperawanan Clara.... Kayanya udah ga berarti lagi Pa..." Jelas Clara yang pada akhirnya berdiri di belakang Babon.
"Karena Clara... Sepertinya udah ga perawan..."

"Hah...?" Kaget Mike

"Khan... Kontol Papa yang udah ngerobek selaput dara Clara..."
"Sakit banget Paaa... Memek Clara ngerasainnya...."

"Kamu masih perawan Sayang...." Jelas Mike mencoba menenangkan Clara,

Clara menggeleng-gelengkan kepala.

"Bener Sayang... Kamu masih perawan..."
"Kontol Papa masih belom masuk ke memek kamu..."

“Hak hak hak… Udahlah Neng.... Ketimbang debat masih perawan atau enggak... Dimata kami... Kamu tetap yang tercantik kok..." Kekeh Tamin sumringah melihat kegalauan Clara.
"Yuk Neng.... " Sambung Babon dengan nada girang, "Mending ama kita Neng... Yang penting... Memek neng Clara ga bakalan sakit...."
"Iya Neng.... Pasti bakalan dikasih enak-enak ama kita ya Bon…” Sahut Tamin dari seberang ruangan.
“Hehehehe…. Iya… Dijamin ga bakalan robek sampe berdarah-darah lagi kok… Khan kontol kita kecil…”
“Kecil-kecil cabe rawit…. Hak hak hak….”

“AAAANJIIINNGGGG….. BISA DIAM NGGAK….” Raung Mike yang lagi-lagi menghambur kearah Tamin guna memberi kakek tua itu pelajaran.

Akan tetapi, belum juga Mike berhasil menghajar Tamin, sebuah balok kayu tiba-tiba melayang ke arah belakang punggungnya.

BLLEEETAAAAKKKK
Suara pukulan balok kayu itu keras. Menghantam punggung Mike hingga patah menjadi dua.

“AARRGGGHHHH… BANGSAAATT…” Erang Mike kesakitan.
“Ah banyak bacot… “ Ucap Tamin yang entah sejak kapan, sudah menggenggam sebilah pisau kecil dan menghunuskannya kepinggang Mike

JLEEEBB… JLEEEBB
Dua tusukan menembus perut kiri Mike

“BAJINGAAANNN… “ Mike berusaha mengambil pisau dari tangan Tamin. Namun karena kurang persiapan, ia tak berhasil. Malahan,

JLEEEBBB…
Satu tusukan lagi menembus paha kanan Mike.

“Berani-beraninya bocah kemaren sore ini ngancem kita….” Teriak Tamin melancarkan tusukan berikutnya.

BLETAAAAKK
Satu pukulan balasan Mike berhasil mendarat ke dahi Tamin. Sebuah potongan kayu menambah bekas lebam di kening lelaki tua itu. Dan membuat kakek kurus itu melepaskan pisaunya.

“AAARRRGGGGHHH… MAMPUS KAU ANJIINNNGG…” Jerit Mike lantang sambil mengambil pisau Tamin yang tegeletak di lantai dan mengayun secara sembarangan ke arah Tamin.

“Min… Kabur aja Min…” Kata Babon buru-buru sembari menarik tubuh Tamin yang sempoyongan.
“Nggak Bonnn… Aku ga terima Bon… “Geram Tamin, ”Lelaki laknat itu harus mati….”
“Aaahhh… Itu nggak penting itu Min… Kita bisa balas dendam lain kali…”
“Tapi kita perlu ambil hapenya Bon… Tuh laki punya photo-photo kita…”
“Ntar aja Min… Aku udah dapet kartu As kita… ” Ucap Babon lirih sambil menunjukkan sesuatu ditangannya

Tanpa basa-basi, mereka berdua pun segera bangkit dengan susah payah. Merangkak pelan dan berjalan menuju pintu keluar.

“IYAA… Pergi aja kalian dari sini…. “ Bentak Mike lantang, “Jangan sampai aku melihat batang hidung bangsat kalian…”

“HAK HAK HAK … TUNGGU AJA BALESANKU…. Mike SUHENDAR….” Kekeh Tamin tiba-tiba. Yang entah sejak kapan, sudah menggenggam KTP dan SIM milik ayah kandung Clara.
“Jalan Dahlia Lima… Nomor 29…. Hehehe….”Lanjut Babon sembari terkekeh.

“EEHHH…?” Kaget Mike ketika melihat dompet miliknya ada pada Babon. Dan ketika ia memeriksa kantong belakangnya, Mike mendapati jika celananya sudah robek-robek di beberapa area. Mungkin robek ketika ia berkelahi melawan dua kakek renta tadi. “SIAAAALLLL… BALIKIN DOMPETKU…!”.

“Istimu… Ternyata cantik juga….” Kekeh Babon yang kemudian memperlihatkan photo Citra
“Hak Hak Hak… Ga dapat anaknya…. Istrinya juga bisa kita kerjain tuh Bon…”
“Hahahahahaha…”

Tak menunggu reaksi Mike, kedua kakek tua itu lalu berhambur keluar ruangan. Bertelanjang bulat menembus derasnya hujan dimalam hari.
“Tunggu sodokan kontol kita lagi ya Neng Clara…”
“Bapak bakal kangen jepitan memek sempitmu….”


BRUUUGG
Tiba-tiba, Mike ambruk terduduk di lantai tanah.
“Uuuhhhh…. Anjinggg….” Rintih Mike . Satu tangan menekan luka diperut, satu tangan lagi memegang pilar rumah kayu itu, berusaha bangkit meuju tempat Clara berada. “Ayo Sayang… Kita pulang….”

“Loohh…? Eeehhh… Papa….?” Kaget Clara.

Melihat kondisi Mike yang begitu menghawatirkan, rasa takut akan perlakuan kasar dari Mike dipikiran Clara seketika menghilang. Berubah menjadi rasa khawatir dan ketakutan akan keselamatan ayah kandungnya.

“Papa… Maafkan Clara Paaa…” Heboh Clara buru-buru mendekati Mike. Membantunya berjalan ke bale-bale. “Clara ga tau jika bakalan seperti ini….”
“Eeeggghhh…. Sudah Sayang…. Sudah…..” Erang Mike terus memegangi perutnya, “Bantu Papa duduk dulu.… Eerrgghhh…”
“Hiks hiks… Paaa.. Maafin Clara Paaa… “ Melihat kondisi mengenaskan Mike, tangis Clara pun pecah. Ia benar-benar takut akan keadaan Mike.

“Iya Sayang…Eeerrgghhhh..”
“Papa jangan mati dulu ya Paaa…. Jangan tinggalin Clara…”

“Hehehe… Papa ga akan… Hhh…. Mati semudah itu Sayang….” Kata Mike ngos-ngosan. Berusaha menenangkan putri kandungnya.

“Hhhh…. Hhhh…. Sekarang Pulang yuk Sayang… ” Ajak Mike.
“Hiks hikss….Iya Paa… Hhikss… “

“Kita ke mobil ya Sayang…. Jangan kelamaan disini….”
“Iya Paaa… “ Jawab Clara nurut, “Mobil kita dimana Pa..?”

“Di sana Sayang… Dibelakang gunung sampah itu…” Ucap Mike yang walaupun merasa makin payah ia tetap tersenyum ke arah Clara, “Kita lewat gang sempit itu… Lalu keluar ke lapangan…. “
“Hiksss…. Ayo kita pulang…Hiks hiks….” Tangis Clara menjadi-jadi sambil dengan susah payah melingkarkan tangan Mike ke tubuhnya. Lalu menggiring ayah kandungnya kearah mobil.


“Papa jangan mati dulu ya Paaa…”
“Jangan tinggalin Clara….”


Clara merangkul tubuh kekar Mike keluar gubuk reyout itu
Berjalan tertatih-tatih ke arah mobil.
Membelah hujan deras yang membasahi bumi.
Tanpa alas kaki, tanpa selembar pakaianpun.


BRUK…
Tiba-tiba Mike menjatuhkan diri lagi ke tanah. Otot disekujur badan Mike melemas, dan sekujur tubuhnya terasa dingin. Kakinya seolah tak sanggup lagi melangkah. Padahal jarak lokasi mobilnya tinggal beberapa puluh meter lagi.

“Papa… ?” Panik Clara, “Ayo bangun… Sedikit lagi kita sampai mobil Pa…”
“Ohh.. Clara… Papa ga sanggup lagi…” Ucap Mike dengan suara lirih.

“Papa… Ayo Paaa… Papa kuat kok…. “ Semangat Clara berusaha mengalungkan lengan kekar ayah kandungnya ke belakang lehernya. Dan dengan sekuat tenaga, gadis cantik itu mencoba menarik tubuh ayah kandungnya ke mobil.

“Heeehhh…. Papa jangan mati dulu ya Paaa…”
“Jangan tinggalin Clara….”

Clara tak peduli dengan ketelanjang tubuhnya.
Clara masa bodoh dengan guyuran hujan yang membasahi dirinya.
Dan sejenak, ia melupakan api birahi yang masih membara diantara selangkangannya.

“Papa sayang Clara….” Ucap Mike lirih, tak mampu membuka mata

“I... Iya Paaa…? Huuu~uuu… Huuu~uuu… ” Tangis Clara makin pecah.
“Maafin Papa ya Sayang…” Senyum Mike lebar.

Melihat Mike yang makin lemas tak berdaya, tangis Clara makin kencang. Ia memeluk kepala Mike erat-erat lalu membenamkannya ke belahan payudaranya yang bulat.

Dan berteriak kencang.

“Papa jangan mati dulu ya Paaa…”
“Jangan tinggalin Clara….”






BERSAMBUNG,
By Tolrat
Makasih apdetnya bro @tolrat
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd