Halo semproters, salam kenal, ane newbie disini, terimakasih telah memperbolehkan ane bergabung di forum ini, ini thread pertama saya, cerita yg akan ane tulis kali ini bersumber dari teman fb ane, dari curhatan dia berdasarkan yg dia alami, dan ane susun menjadi sebuah cerita, menurut ane ceritanya cukup menyedihkan, tapi entah bagaimana pendapat semproters, mohon maaf apabila ada kesalahan kata, tanda baca atau sejenisnya pada thread yg ane tulis, yukkk langsung saja kita menuju ceritanya, disini juga ane tampilkan foto yg menurut dia adalah foto mantan istrinya, Selamat membaca
https://imageupload.io/w4QSZoqFAG1IRLj
KISAH ISTRI YANG DIREBUT PREMAN
https://imageupload.io/1kF7s6w5irlzlwGhttps://imageupload.io/w4QSZoqFAG1IRLj
Inilah kisah istriku yg diambil preman. saya aldi usia saat ini 30 tahun, cerita ini tepatnya 3 tahun yg lalu tepatnya usiaku 27 tahun saat saya masih bersama istri saya evi, kami adalah pasangan yg bisa dibilang hidup pas2an, saya bekerja di toko roti sedangkan evi istriku hanyalah penjual kelontong jajanan anak disekolah yg untungnya nggak seberapa, ia meneruskan usaha ibunya yg sudah meninggal, dan bapaknya evi pekerja bangunan diluar kota dan sering berpindah2 tempat kerja, sedangkan org tua ku sendiri adalah seorang petani, umur istriku 3 tahun dibawahku.
evi bisa dibilang cantik, kulitnya putih, wajahnya pun manis, dengan tinggi kisaran 160cm, namun sayang nasib evi kurang beruntung karena dari keluarga yg pas2an secara vinansial, walaupun dia merupakan beberapa dari gadis kategori idola dikampungnya di jawa barat, karakter evi sangat ramah kepada semua orang dia pernah akan dilamar anak org kaya, namun evi menolak karena dia telah jatuh hati kepadaku, saat pernikahan kami menginjak usia 1-2 tahun kami dikaruniai seorang anak perempuan, kehidupan kami cukup bahagia walaupun sederhana, namun menginjak usia pernikahan 3 tahun beban ekonomi mulai agak terasa di keluarga kecil kami, penghasilanku sebagai karyawan toko roti dg gaji kecil tidak lagi mencukupi untuk kbutuhan sehari2, kami mencoba mengadu nasib untuk berangkat keluar pulau tepatnya di indonesia timur untuk mencari penghasilan lebih, walaupun berat meninggalkan kampung halaman dan anak kami yg masih berusia 2 tahun, namun apa boleh buat demi masa depan keluarga kami, kami harus melakukannya, kami mempercayakan anak kami kepada orang tua saya sebagai mertua evi.
singkat cerita sesampainya disana kami merintis usaha dagang dipasar, aku yg berjualan sedangkan istriku mengelola bahan, kami tinggal disebuah kontrakan milik orang pribumi sana bernama werus albert org biasa memanggilnya werus, orgnya berkulit hitam tinggi dan berbadan dempal serta athletis dan berwajah sangar, dia juga menggemari olah raga gulat, werus masih lajang, hidup werus sangat berkelimpahan, karena dia punya banyak bisnis kontrakan dan kos2an serta juga bisnis hiburan malam, usianya seusiaku, dia tergolong orang yg disegani karena ayahnya merupakan org yg berpengaruh di sana, aku dan istriku mulai menikmati kehidupan dan pekerjaan kami di kota dan pulau baru kami, namun ada sedikit ganjalan yg kami rasakan dari werus sang pemilik kontrakan, sesekali tampak werus memandang istriku secara blak2an membuat istriku agak risih dibuatnya, singkat cerita pada suatu ketika pagi itu aku berangkat jualan ke pasar, sedangkan istriku tinggal dikontrakan setelah beres2 rumah.
setiap pagi istriku berdandan cantik dan tak lupa parfum yg melekat ditubuhnya, disaat istriku menjemur pakaian tiba2 werus datang dari belakang dan langsung mencolek pantat istriku sembari berkata " jadi berapa ronde tadi malam dg suami mu" ucapnya, istriku pun takut dan lngsung masuk rumah, sepulang kerja istriku bercerita kepada ku perihal perbuatan werus yg kurang ajar itu, aku pun kaget mendengarnya, namun apa boleh buat kami hanyalah seorang pendatang apalagi melihat status sosial werus membuat saya berpikir 2 kali untuk marah kepadanya, sedangkan apabila kita pindah kontrakan kita tak mungkin, karena kontrakan disana tergolong mahal apalagi kita sudah membayar full kepada werus untuk mengontrak selama 2 tahun, sedangkan kami mengontrak baru berjalan 4 bulan, kami hanya bisa bersabar, hari demi hari kami lalui, hampir setiap hari werus menggoda istriku disaat aku bekerja, bahkan pernah werus dengan sengaja mengambil celana dalam dan Bra milik istriku saat dijemur, aku hanya bisa berkata kepada istriku : udh jangan ditanggapi, yg penting dia nggak sampai menyentuhmu, kamu sabar dlu, sebagai seorang suami sebenarnya aku sangat terpukul, namun apa boleh buat, aku hanya bisa pasrah.
singkat cerita pada suatu hari tepatnya pukul 5 sore seperti biasa sepulang aku bekerja, aku bersantai rebahan bersama istriku sembari nonton tv, tiba2 terdengar suara org mengetok pintu, dengan sigap istriku keluar kamar dan berjalan untuk membuka pintu, namun setelah membuka pintu istriku kaget ternyata werus yg ada dibalik pintu, istriku dg nada gemetar bertanya: bang werus ada perlu apa tanya istriku, ? Aku cuma ingin main2 ketempatmu ini dan ada perlu sedikit dg suamimu jawabnya, istriku bergegas memanggilku kedalam kamar, akupun keluar dengan hati yg was2 seakan ada firasat buruk, akupun duduk diruang tamu menemui werus, ada perlu apa ya bang dengan saya? tanyaku bisa kita ngobrol bertiga dengan istrimu!!! Ungkapnya, akupun memanggil istriku di dapur, istrikupun berjalan pelan dari arah dapur menuju ruang tamu sambil membawa 2 minuman untuk aku dan werus, setelah menaruh minuman di meja, istriku pun duduk disampingku dan saling bertatap muka dengan werus, werus pun memulai pembicaraannya, kawan aku punnya tawaran untukmu aku jujur sangat tertarik dengan istrimu, kalau boleh kau lepaskan saja istrimu untuk jadi istri ku, kamu akan aku kasih uang 100 jt, ungkapnya dengan pelan, sontak aku kaget mendengarnya, aku terdiam beberapa saat, istrikupun tampak ketakutan dan memegang erat tanganku, lalu aku mencoba menjawab : maaf bang, kami sudah mempunyai seorang anak dikampung, kasihan anak kami kalau harus berpisah dengan orang tuanya jawabku sopan, namun werus kelihatannya pantang menyerah, ia berbalik bertanya kepada istriku, bagaimana dg mu evi, ? Kamu akan aku kasih apapun yg kamu inginkan jika mau menjadi istri ku ? Istriku tampak gugup, dg pelan evi menjawab maaf bang kami tidak mungkin berpisah, saya dan mas aldi saling mencintai, kami pun sudah punya anak, jawab evi, kali ini dari raut mukanya werus tampak kesal, ia pun kembali melontarkan pertanyaan, dengan nada agak tinggi, dia bertanya, oke, sekarang aku kasih tawaran yg lebih ringan, malam ini aku ingin mengajak kamu jalan2 berdua, nanti aku kasih sedikit uang untuk suamimu agar besok dia libur berdagang, ungkap werus kepada istriku, jika kamu masih menolak silahkan keluar dari kontrakan ku, aku bisa saja menyakiti kalian, kalian tau siapa saya, ungkapnya, mendengar perkataan werus aku tertunduk antara takut dan ingin marah namun apa daya tak bisa berpikir, seketika aku merasa sebagai lelaki yg lemah, werus kembali bertanya lagi dg agak kasar, gmn? Apa kalian mau tidak bisa pulang ke kampung halaman untuk selamanya, ? Kemudian dengan nada lirih istriku menjawab, aku bisa menemani bang werus jalan2 tapi dengan syarat, setelah ini bang werus jngan lagi mengganggu rumah tangga kami jawab istriku, werus pun tertawa senang mendengarnya, oke, aku setuju, sekarang kamu ganti pakaian aku tunggu!!! Perintah werus, istriku pun berjalan pelan kearah kamar lalu werus mengelurkan secarik uang dari dalam dompetnya dan menyodorkannya kepadaku, aku yg hanya terdiam terpaku, ayo kawan jangan melamun, ini terima saja, jangan sedih istrimu cuma ku ajak jalan sebentar ungkapnya, aku dengan berat hati menerimanya dan memasukkannya kedalam kantong bajuku, selang beberapa saat kulihat istriku keluar dari kamar, dengan memakai celana legging tipis bermotif batik serta baju hitam tanpa lengan terlihat keindahan ketiak istriku yg biasa ku jilati setiap hari aku terperangah melihatnya, tapi entah mengapa tiba2 penisku menjadi tegang, istriku menghampiriku sebari berkata, maafkan aku mas, aku tertunduk dia pun memelukku dan akupun mencium keningnya, kunikmati aroma parfum istriku sembari aku berkata, maaf kan aku sayang aku tak bisa menjagamu, istrikupun menjawab lirih kamu jangan khawatir mas, aku tidak akan menghianatimu, jawabnya, dengan berat hati aku melepas pelukanku, istriku pun berjalan pelan kearah mobil werus yg terparkir diteras rumah, disana tampak werus yg sudah menunggu, aku terpaku melihat kepergian istriku, mesin mobil berbunyi, mobilpun keluar dari rumah, sedangkan aku duduk melamun di kursi ruang tamu.
waktu demi waktu kurunggu kedatangan istriku bersama werus, aku sangat gelisah takut terjadi sesuatu dengan istriku, sesekali aku melihat jam dinding di ruang tamu hingga aku tertidur dengan sendirinya, keesokan paginya aku terbangun, kulihat istriku belum datang aku coba menghubungi ponselnya namun tidak ada jawaban, aku yg dari malam belum makan merasa sangat lapar, kuputuskan untuk membeli makanan, aku merogoh kantong bajuku disitu terdapat beberapa carik uang pemberian wenus yg belum sempat ku hitung, sektika aku pun menghitungnya, dan ternyata 500 rb, gila, tanpa sadar istriku seperti barang sewaan saja, dengan entengnya werus seakan menyewa istriku, setelah makan akupun kembali menunggu istriku, aku semakin khawatir, werus berkata hanya mengajak istriku jalan2 malam tpi sampai pagi hingga menjelang siangvmasih juga blm kembali, akupun mulai lelah,;fikiran ku kacau, pandanganku selalu tertuju ke pintu depan rumah, hingga akhirnya aku ketiduran karena kelelahan, tepat pukul 5 sore aku terbangun, ku lihat istriku blm juga kembali, aku mencoba menenangkam diri dengan mandi air hangat dan pada pukul 8 malam, aku mendengar suara mobil diluar pintu rumah, aku bergegas keluar rumah, ternyata itu adalah mobil werus, terlihat istriku berjalan dari arah mobil menuju pintu rumah dan disusul werus dibelakangnya, entah mengapa penisku tiba2 tegang melihat istriku datang, istriku menghampiriku sembari berkata lirih maaf mas lama menunggu, akupun langsung memeluknya, werus yg berada tepat dibelakang istriku tiba2 berkata terima kasih evi sudah mau menemaniku, aku pun melepaskan pelukanku, walaupun penisku masih terasa tegang pandangan istriku beralih kepada wenus, dan spontan wenus memegang tangan istriku dan lngsung mencium bibirnya, aku pun terperangah rasa hatiku bercampur campur, namun kembali aku hanya bisa terdiam, werus pun beeranjak melangkahkan kaki kearah mobil, istriku pun berjalan masuk kedalam rumah, dia tampak kelelahan, dan langsung merebahkan badannya di kasur aku tak berani bertanya banyak kepada istriku, takut membuatnya sedih, malam itu tampak hening, tak ada sepatah kata yg keluar dari mulut kami hingga kami tertidur, keesokan harinya stelah bangun tidur aku masih malas untuk bekerja, disamping bahan dagangan habis karena istriku hari kemarin belum mengolah bahan mentah, aku beranjak mandi terlihat istriku sibuk didapur untuk menyiapkan sarapan kami, akupun setelah mandi bersantai di ruang tamu, seketika terlintas dalam pikiranku untuk membuka tas istriku yg ada di atas meja ruang ramu, aku ambil tas tersebut dan membukanya, terlihat selembaran uang dalam amplop, aku merasa curiga, aku langsung mengambil ponsel istriku yg juga ada didalam tas dan menyalakannya, ku coba menyalakan internet data di ponsel evi, tiba2 ada pesan yg masuk diponsel evi, namun nmer tersebut tidak ada di kontak evi, aku buka pesan tersebut dan alangkah kagetnya ternyata pesan tersebut dari wenus, aku terperangah melihat isi pesan tersebut hatiku terasa perih "terima kasih evi sudah mau menemaniku, bilang pda suamimu besok aku akan mengajakmu lagi" dan juga dia melampirkan beberapa foto istriku telanjang bersama werus, ada juga foto istriku sedang menungging dan werus juga mengirim foto penisnya yg ukurannya cukup besar bila dibandingkan dg penisku ukurannya lebih besar 3x lipat, aku menaruh ponsel istriku diatas meja, terdengar suara langkah istriku dari arah dapur menuju ruang tamu terlihat dia membawa 2 buah mangkuk sarapan kami, akupun masih terdiam menahan perasaanku yg campur aduk, istriku menaruh 2 buah mangkuk tersebut diatas meja, aku mencoba untuk terlihat biasa saja, setelah kami sarapan tiba2 istriku sadar memungut ponselnya yg ada di atas meja setelah membukanya dia langsung shok, pesan dri werus yg tadinya ku baca belum ku tutup, istriku mengarahkan pandangan kearahku dan memelukku, aku masih terdiam, istriku memelukku dan menangis memohon maaf "maafkan aku mas, aku menghianatimu, werus merebut kesucianku darimu, aku takut dia akan mencelakai kita, werus mengancam akan membunuh mu jika aku menolaknya" ungkap istriku, dg nada lirih aku menjawab "aku juga minta maaf sebagai seorang suami harusnya aku bisa menjagamu dan melindungimu, kami saling berpelukan, penisku pun tegang tampak pupil istrikupun memerah kami langsung beranjak kekamar untuk bercinta, tpi ada yg aneh dari istriku dia tampak biasa saja saat penisku menyodok vaginanya, dan kurasakan vagina istriku terasa longgar, namun birahiku sudah terlanjur memuncak, aku terus menggenjotnya hingga spermaku keluar.
singkat cerita, setelah kejadian itu werus sering datang ke kontrakan kami dan mengajak istriku keluar, tak jarang werus bercinta dengan istriku didalam rumah bahkan didedepan mataku, kami berdua seperti sepasang domba yg digiring oleh seekor srigala aku merasa menjadi lelaki yg lemah, werus cukup handal dalam hal fantasi, tak jarang ketika dia akan bercinta dg istriku dia memanggilku untuk masuk kekamar dan menyuruhku untuk telanjang,aku minder karena penisku kalah besar dari werus, akhirnya weruspun mengikatku dan memaksaku untuk melihat dia berhubungan dengan istriku, namun ada yg aneh dalam diriku, aku seperti mulai menikmati gaya seks seperti itu, kadang pula sebelum berhubangan dg istriku dia mengajakku bergulat, badanya yg besar dan berotot mengunciku hingga aku lemas, dan aku menyaksikan istriku disetubuhi werus, aku lebih sering onani dari pada menyerubuhi istriku, karena istriku mulai nyaman dengan werus disamping kuat diranjang dia juga kaya dan loyal terhadap istriku, istriku jadi berubah yg dulunya wanita lugu, kini terlihat bergaya hidup tinggi, semua difasilitasi oleh werus, istriku sendiri sudah tidak puas dg ku, selain aku org pas2an tak punya apa2, penisku juga lebih kecil dari werus, akupun semakin tersingkir waktu demi waktu kini werus mulai mengambil istriku, dan akan menjadikannya sebagai istrinya, akupun memilih pulang kekampung halaman, werus memberiku uang 100jt seperti yg dlu pernah ditawarkan, kini yg kumiliki hanya anakku, akan kubesarkan dia dg sepenuh hati, pernah terbesit dalam benakku untuk menikah lagi, namun memory ku peihal evi istriku masih belum hilang, senyum dan kelembutan evi istriku yg direbut preman.
TAMAT
evi bisa dibilang cantik, kulitnya putih, wajahnya pun manis, dengan tinggi kisaran 160cm, namun sayang nasib evi kurang beruntung karena dari keluarga yg pas2an secara vinansial, walaupun dia merupakan beberapa dari gadis kategori idola dikampungnya di jawa barat, karakter evi sangat ramah kepada semua orang dia pernah akan dilamar anak org kaya, namun evi menolak karena dia telah jatuh hati kepadaku, saat pernikahan kami menginjak usia 1-2 tahun kami dikaruniai seorang anak perempuan, kehidupan kami cukup bahagia walaupun sederhana, namun menginjak usia pernikahan 3 tahun beban ekonomi mulai agak terasa di keluarga kecil kami, penghasilanku sebagai karyawan toko roti dg gaji kecil tidak lagi mencukupi untuk kbutuhan sehari2, kami mencoba mengadu nasib untuk berangkat keluar pulau tepatnya di indonesia timur untuk mencari penghasilan lebih, walaupun berat meninggalkan kampung halaman dan anak kami yg masih berusia 2 tahun, namun apa boleh buat demi masa depan keluarga kami, kami harus melakukannya, kami mempercayakan anak kami kepada orang tua saya sebagai mertua evi.
singkat cerita sesampainya disana kami merintis usaha dagang dipasar, aku yg berjualan sedangkan istriku mengelola bahan, kami tinggal disebuah kontrakan milik orang pribumi sana bernama werus albert org biasa memanggilnya werus, orgnya berkulit hitam tinggi dan berbadan dempal serta athletis dan berwajah sangar, dia juga menggemari olah raga gulat, werus masih lajang, hidup werus sangat berkelimpahan, karena dia punya banyak bisnis kontrakan dan kos2an serta juga bisnis hiburan malam, usianya seusiaku, dia tergolong orang yg disegani karena ayahnya merupakan org yg berpengaruh di sana, aku dan istriku mulai menikmati kehidupan dan pekerjaan kami di kota dan pulau baru kami, namun ada sedikit ganjalan yg kami rasakan dari werus sang pemilik kontrakan, sesekali tampak werus memandang istriku secara blak2an membuat istriku agak risih dibuatnya, singkat cerita pada suatu ketika pagi itu aku berangkat jualan ke pasar, sedangkan istriku tinggal dikontrakan setelah beres2 rumah.
setiap pagi istriku berdandan cantik dan tak lupa parfum yg melekat ditubuhnya, disaat istriku menjemur pakaian tiba2 werus datang dari belakang dan langsung mencolek pantat istriku sembari berkata " jadi berapa ronde tadi malam dg suami mu" ucapnya, istriku pun takut dan lngsung masuk rumah, sepulang kerja istriku bercerita kepada ku perihal perbuatan werus yg kurang ajar itu, aku pun kaget mendengarnya, namun apa boleh buat kami hanyalah seorang pendatang apalagi melihat status sosial werus membuat saya berpikir 2 kali untuk marah kepadanya, sedangkan apabila kita pindah kontrakan kita tak mungkin, karena kontrakan disana tergolong mahal apalagi kita sudah membayar full kepada werus untuk mengontrak selama 2 tahun, sedangkan kami mengontrak baru berjalan 4 bulan, kami hanya bisa bersabar, hari demi hari kami lalui, hampir setiap hari werus menggoda istriku disaat aku bekerja, bahkan pernah werus dengan sengaja mengambil celana dalam dan Bra milik istriku saat dijemur, aku hanya bisa berkata kepada istriku : udh jangan ditanggapi, yg penting dia nggak sampai menyentuhmu, kamu sabar dlu, sebagai seorang suami sebenarnya aku sangat terpukul, namun apa boleh buat, aku hanya bisa pasrah.
singkat cerita pada suatu hari tepatnya pukul 5 sore seperti biasa sepulang aku bekerja, aku bersantai rebahan bersama istriku sembari nonton tv, tiba2 terdengar suara org mengetok pintu, dengan sigap istriku keluar kamar dan berjalan untuk membuka pintu, namun setelah membuka pintu istriku kaget ternyata werus yg ada dibalik pintu, istriku dg nada gemetar bertanya: bang werus ada perlu apa tanya istriku, ? Aku cuma ingin main2 ketempatmu ini dan ada perlu sedikit dg suamimu jawabnya, istriku bergegas memanggilku kedalam kamar, akupun keluar dengan hati yg was2 seakan ada firasat buruk, akupun duduk diruang tamu menemui werus, ada perlu apa ya bang dengan saya? tanyaku bisa kita ngobrol bertiga dengan istrimu!!! Ungkapnya, akupun memanggil istriku di dapur, istrikupun berjalan pelan dari arah dapur menuju ruang tamu sambil membawa 2 minuman untuk aku dan werus, setelah menaruh minuman di meja, istriku pun duduk disampingku dan saling bertatap muka dengan werus, werus pun memulai pembicaraannya, kawan aku punnya tawaran untukmu aku jujur sangat tertarik dengan istrimu, kalau boleh kau lepaskan saja istrimu untuk jadi istri ku, kamu akan aku kasih uang 100 jt, ungkapnya dengan pelan, sontak aku kaget mendengarnya, aku terdiam beberapa saat, istrikupun tampak ketakutan dan memegang erat tanganku, lalu aku mencoba menjawab : maaf bang, kami sudah mempunyai seorang anak dikampung, kasihan anak kami kalau harus berpisah dengan orang tuanya jawabku sopan, namun werus kelihatannya pantang menyerah, ia berbalik bertanya kepada istriku, bagaimana dg mu evi, ? Kamu akan aku kasih apapun yg kamu inginkan jika mau menjadi istri ku ? Istriku tampak gugup, dg pelan evi menjawab maaf bang kami tidak mungkin berpisah, saya dan mas aldi saling mencintai, kami pun sudah punya anak, jawab evi, kali ini dari raut mukanya werus tampak kesal, ia pun kembali melontarkan pertanyaan, dengan nada agak tinggi, dia bertanya, oke, sekarang aku kasih tawaran yg lebih ringan, malam ini aku ingin mengajak kamu jalan2 berdua, nanti aku kasih sedikit uang untuk suamimu agar besok dia libur berdagang, ungkap werus kepada istriku, jika kamu masih menolak silahkan keluar dari kontrakan ku, aku bisa saja menyakiti kalian, kalian tau siapa saya, ungkapnya, mendengar perkataan werus aku tertunduk antara takut dan ingin marah namun apa daya tak bisa berpikir, seketika aku merasa sebagai lelaki yg lemah, werus kembali bertanya lagi dg agak kasar, gmn? Apa kalian mau tidak bisa pulang ke kampung halaman untuk selamanya, ? Kemudian dengan nada lirih istriku menjawab, aku bisa menemani bang werus jalan2 tapi dengan syarat, setelah ini bang werus jngan lagi mengganggu rumah tangga kami jawab istriku, werus pun tertawa senang mendengarnya, oke, aku setuju, sekarang kamu ganti pakaian aku tunggu!!! Perintah werus, istriku pun berjalan pelan kearah kamar lalu werus mengelurkan secarik uang dari dalam dompetnya dan menyodorkannya kepadaku, aku yg hanya terdiam terpaku, ayo kawan jangan melamun, ini terima saja, jangan sedih istrimu cuma ku ajak jalan sebentar ungkapnya, aku dengan berat hati menerimanya dan memasukkannya kedalam kantong bajuku, selang beberapa saat kulihat istriku keluar dari kamar, dengan memakai celana legging tipis bermotif batik serta baju hitam tanpa lengan terlihat keindahan ketiak istriku yg biasa ku jilati setiap hari aku terperangah melihatnya, tapi entah mengapa tiba2 penisku menjadi tegang, istriku menghampiriku sebari berkata, maafkan aku mas, aku tertunduk dia pun memelukku dan akupun mencium keningnya, kunikmati aroma parfum istriku sembari aku berkata, maaf kan aku sayang aku tak bisa menjagamu, istrikupun menjawab lirih kamu jangan khawatir mas, aku tidak akan menghianatimu, jawabnya, dengan berat hati aku melepas pelukanku, istriku pun berjalan pelan kearah mobil werus yg terparkir diteras rumah, disana tampak werus yg sudah menunggu, aku terpaku melihat kepergian istriku, mesin mobil berbunyi, mobilpun keluar dari rumah, sedangkan aku duduk melamun di kursi ruang tamu.
waktu demi waktu kurunggu kedatangan istriku bersama werus, aku sangat gelisah takut terjadi sesuatu dengan istriku, sesekali aku melihat jam dinding di ruang tamu hingga aku tertidur dengan sendirinya, keesokan paginya aku terbangun, kulihat istriku belum datang aku coba menghubungi ponselnya namun tidak ada jawaban, aku yg dari malam belum makan merasa sangat lapar, kuputuskan untuk membeli makanan, aku merogoh kantong bajuku disitu terdapat beberapa carik uang pemberian wenus yg belum sempat ku hitung, sektika aku pun menghitungnya, dan ternyata 500 rb, gila, tanpa sadar istriku seperti barang sewaan saja, dengan entengnya werus seakan menyewa istriku, setelah makan akupun kembali menunggu istriku, aku semakin khawatir, werus berkata hanya mengajak istriku jalan2 malam tpi sampai pagi hingga menjelang siangvmasih juga blm kembali, akupun mulai lelah,;fikiran ku kacau, pandanganku selalu tertuju ke pintu depan rumah, hingga akhirnya aku ketiduran karena kelelahan, tepat pukul 5 sore aku terbangun, ku lihat istriku blm juga kembali, aku mencoba menenangkam diri dengan mandi air hangat dan pada pukul 8 malam, aku mendengar suara mobil diluar pintu rumah, aku bergegas keluar rumah, ternyata itu adalah mobil werus, terlihat istriku berjalan dari arah mobil menuju pintu rumah dan disusul werus dibelakangnya, entah mengapa penisku tiba2 tegang melihat istriku datang, istriku menghampiriku sembari berkata lirih maaf mas lama menunggu, akupun langsung memeluknya, werus yg berada tepat dibelakang istriku tiba2 berkata terima kasih evi sudah mau menemaniku, aku pun melepaskan pelukanku, walaupun penisku masih terasa tegang pandangan istriku beralih kepada wenus, dan spontan wenus memegang tangan istriku dan lngsung mencium bibirnya, aku pun terperangah rasa hatiku bercampur campur, namun kembali aku hanya bisa terdiam, werus pun beeranjak melangkahkan kaki kearah mobil, istriku pun berjalan masuk kedalam rumah, dia tampak kelelahan, dan langsung merebahkan badannya di kasur aku tak berani bertanya banyak kepada istriku, takut membuatnya sedih, malam itu tampak hening, tak ada sepatah kata yg keluar dari mulut kami hingga kami tertidur, keesokan harinya stelah bangun tidur aku masih malas untuk bekerja, disamping bahan dagangan habis karena istriku hari kemarin belum mengolah bahan mentah, aku beranjak mandi terlihat istriku sibuk didapur untuk menyiapkan sarapan kami, akupun setelah mandi bersantai di ruang tamu, seketika terlintas dalam pikiranku untuk membuka tas istriku yg ada di atas meja ruang ramu, aku ambil tas tersebut dan membukanya, terlihat selembaran uang dalam amplop, aku merasa curiga, aku langsung mengambil ponsel istriku yg juga ada didalam tas dan menyalakannya, ku coba menyalakan internet data di ponsel evi, tiba2 ada pesan yg masuk diponsel evi, namun nmer tersebut tidak ada di kontak evi, aku buka pesan tersebut dan alangkah kagetnya ternyata pesan tersebut dari wenus, aku terperangah melihat isi pesan tersebut hatiku terasa perih "terima kasih evi sudah mau menemaniku, bilang pda suamimu besok aku akan mengajakmu lagi" dan juga dia melampirkan beberapa foto istriku telanjang bersama werus, ada juga foto istriku sedang menungging dan werus juga mengirim foto penisnya yg ukurannya cukup besar bila dibandingkan dg penisku ukurannya lebih besar 3x lipat, aku menaruh ponsel istriku diatas meja, terdengar suara langkah istriku dari arah dapur menuju ruang tamu terlihat dia membawa 2 buah mangkuk sarapan kami, akupun masih terdiam menahan perasaanku yg campur aduk, istriku menaruh 2 buah mangkuk tersebut diatas meja, aku mencoba untuk terlihat biasa saja, setelah kami sarapan tiba2 istriku sadar memungut ponselnya yg ada di atas meja setelah membukanya dia langsung shok, pesan dri werus yg tadinya ku baca belum ku tutup, istriku mengarahkan pandangan kearahku dan memelukku, aku masih terdiam, istriku memelukku dan menangis memohon maaf "maafkan aku mas, aku menghianatimu, werus merebut kesucianku darimu, aku takut dia akan mencelakai kita, werus mengancam akan membunuh mu jika aku menolaknya" ungkap istriku, dg nada lirih aku menjawab "aku juga minta maaf sebagai seorang suami harusnya aku bisa menjagamu dan melindungimu, kami saling berpelukan, penisku pun tegang tampak pupil istrikupun memerah kami langsung beranjak kekamar untuk bercinta, tpi ada yg aneh dari istriku dia tampak biasa saja saat penisku menyodok vaginanya, dan kurasakan vagina istriku terasa longgar, namun birahiku sudah terlanjur memuncak, aku terus menggenjotnya hingga spermaku keluar.
singkat cerita, setelah kejadian itu werus sering datang ke kontrakan kami dan mengajak istriku keluar, tak jarang werus bercinta dengan istriku didalam rumah bahkan didedepan mataku, kami berdua seperti sepasang domba yg digiring oleh seekor srigala aku merasa menjadi lelaki yg lemah, werus cukup handal dalam hal fantasi, tak jarang ketika dia akan bercinta dg istriku dia memanggilku untuk masuk kekamar dan menyuruhku untuk telanjang,aku minder karena penisku kalah besar dari werus, akhirnya weruspun mengikatku dan memaksaku untuk melihat dia berhubungan dengan istriku, namun ada yg aneh dalam diriku, aku seperti mulai menikmati gaya seks seperti itu, kadang pula sebelum berhubangan dg istriku dia mengajakku bergulat, badanya yg besar dan berotot mengunciku hingga aku lemas, dan aku menyaksikan istriku disetubuhi werus, aku lebih sering onani dari pada menyerubuhi istriku, karena istriku mulai nyaman dengan werus disamping kuat diranjang dia juga kaya dan loyal terhadap istriku, istriku jadi berubah yg dulunya wanita lugu, kini terlihat bergaya hidup tinggi, semua difasilitasi oleh werus, istriku sendiri sudah tidak puas dg ku, selain aku org pas2an tak punya apa2, penisku juga lebih kecil dari werus, akupun semakin tersingkir waktu demi waktu kini werus mulai mengambil istriku, dan akan menjadikannya sebagai istrinya, akupun memilih pulang kekampung halaman, werus memberiku uang 100jt seperti yg dlu pernah ditawarkan, kini yg kumiliki hanya anakku, akan kubesarkan dia dg sepenuh hati, pernah terbesit dalam benakku untuk menikah lagi, namun memory ku peihal evi istriku masih belum hilang, senyum dan kelembutan evi istriku yg direbut preman.
TAMAT
Terakhir diubah:
