Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
-
Alamat alternatif sudah baru gan.
Bookmark alamat ini gan : https://bit.ly/ceksemprot
Atau buka dengan VPNIkuti alamat terbaru dari forum di : Follow Twitter @SemprotCom
CERBUNG - TAMAT KISAH CINTA : CINTA PERTAMA (PART 2) 21+
- Thread starter Martincorp69
- Start date
NgiwiSarah69
Semprot Baru
- Daftar
- 26 Nov 2022
- Post
- 25
- Like diterima
- 11
Sundul terus
haikalbeji
Semprot Lover
- Daftar
- 27 Nov 2022
- Post
- 215
- Like diterima
- 94
Ayoklo kurang 1 lagi semangat minn
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.030
- Like diterima
- 16.502
Daftar Kampus di universe Dodo
UGM (Universitas Gaj-Al Ahmada) Jogja
ITGDB (Institut Teknolgi Gajah Duduk Bandung) Bandung
UI (Universitas Indokarr) Depok dan Jakarta
ICTB (Institut Cocok Tanam Bogor) Bogor
Universitas Gugundarmo Depok
UNDIP (Universitas Dipanegara) Semarang
INTERBAN (Institut Teknologi Inter Nasional) Bandung
UNPAR (Universitas Paradewa) Bandung
PRASMUL (Sekolah Dagang Prasetyo Mulyono) Tangerang Selatan
UPI (Universitas Padahal IKIP) Bandung
UNPAD (Universitas Padiangan) Bandung dan Jatinangor
UGM (Universitas Gaj-Al Ahmada) Jogja
ITGDB (Institut Teknolgi Gajah Duduk Bandung) Bandung
UI (Universitas Indokarr) Depok dan Jakarta
ICTB (Institut Cocok Tanam Bogor) Bogor
Universitas Gugundarmo Depok
UNDIP (Universitas Dipanegara) Semarang
INTERBAN (Institut Teknologi Inter Nasional) Bandung
UNPAR (Universitas Paradewa) Bandung
PRASMUL (Sekolah Dagang Prasetyo Mulyono) Tangerang Selatan
UPI (Universitas Padahal IKIP) Bandung
UNPAD (Universitas Padiangan) Bandung dan Jatinangor
masihkecil1
Guru Semprot
- Daftar
- 31 Aug 2021
- Post
- 521
- Like diterima
- 575
Hmm menarik, sebentar lagi 116.. wkwk..
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.030
- Like diterima
- 16.502
Daftar Intansi di Universe Dodo
Kementerian Bangun Membangun
Kementerian Urusan Hal Ikhwal Dalam Negeri
Kepolisian Republik Indokarr
Pemerintah Kota Garut City
Pemerintah Kabupaten Garut Selatan
Kantor Kecamatan
Kementerian Bangun Membangun
Kementerian Urusan Hal Ikhwal Dalam Negeri
Kepolisian Republik Indokarr
Pemerintah Kota Garut City
Pemerintah Kabupaten Garut Selatan
Kantor Kecamatan
morzeikahadas
Guru Besar Semprot
- Daftar
- 5 Dec 2013
- Post
- 2.159
- Like diterima
- 2.057
akhirnya ane ada alasan ngakak lihat keadaan mitha...
dodo emang PK dan gigolo...
tapi aldric....
wtf man,km ndak pantes disebut sebagai cowok,....
cewe abis diewe malah dibiarin dihajar mantan...
kan bangke....
dodo emang PK dan gigolo...
tapi aldric....
wtf man,km ndak pantes disebut sebagai cowok,....
cewe abis diewe malah dibiarin dihajar mantan...
kan bangke....
terong_arab
Kakak Semprot
- Daftar
- 22 Jan 2021
- Post
- 183
- Like diterima
- 254
udah lah mithaaa..... Aldic mah menang ganteng doang tapi mental tempeee. kalau cuma pengen kepuasan mah bang sandi & temen2nya pasti bakal kasih kepuasan lebih, Apalagi klo main keroyokan 
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.030
- Like diterima
- 16.502
diganbang dong bang sama black dick wkwkwkwkudah lah mithaaa..... Aldic mah menang ganteng doang tapi mental tempeee. kalau cuma pengen kepuasan mah bang sandi & temen2nya pasti bakal kasih kepuasan lebih, Apalagi klo main keroyokan
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.030
- Like diterima
- 16.502
Apa kalian setuju Mitha begituan sama Bang Sandi?
Suara Terbanyak ane tunggu sampe di page 117
Suara Terbanyak ane tunggu sampe di page 117
Terakhir diubah:
haikalbeji
Semprot Lover
- Daftar
- 27 Nov 2022
- Post
- 215
- Like diterima
- 94
Tidak setuju
haikalbeji
Semprot Lover
- Daftar
- 27 Nov 2022
- Post
- 215
- Like diterima
- 94
Masak cewek cantik dapat burung hitam bau
Martincorp69
Tukang Semprot
- Daftar
- 29 Dec 2022
- Post
- 1.030
- Like diterima
- 16.502
Kegagalan Ujian SPMB
Nasib ane emang apes pas mau ngadepin ujian SPMB Gan/Sis. Ane sengaja diikutkan bimbel di Bandung biar ane bisa konsentrasi belajar untuk menghadapi ujian SPMB, akan tetapi gangguan malah datang dari sodara ane yang tinggal serumah selama ane tinggal di sana. Dia Delisa. Ane sebenernya sepupuan sama suaminya yaitu Rifan.
Delisa adalah cewek cantik berkualitas tinggi yang butuh belaian dan perhatian karena ditinggal suami kerja di luar Jawa dalam waktu lama. Di sisi lain, ane hadir dalam kehidupan dia sebagai cowok lajang yang bebas dan bisa memberikan apa yang selama ini dia gak dapetin dari suaminya.
Delisa Herlina (Delisa)
Kalian tau kan setelah kita pulang olahraga pagi, di rumah cuman kita berdua. Delisa dengan ilmu yang dikuasainya berhasil membongkar rahasia ane dengan cukup melihat dengkul aja. Akhirnya ada deal-deal kegelapan diantara kita. Ane minta sama Delisa untuk gak membongkar rahasia ini ke keluarga dan sebagai gantinya, Delisa pengen belaian dan perhatian dari ane.
Dia waktu itu narik tangan ane ke kamar mandi. Di sana dia menyuruh ane duduk di tepian bak mandi. Dia menatap mata ane dalam waktu cukup lama. Kayaknya dia lagi baca pikiran ane. Lalu tak lama, dia nyosor mencium ane. Kita ciuman cukup lama Gan/Sis, lidah kita saling menari, bibir kita saling memagut dalam suasana hening.
Dia membuka pakaian olah raga ane yang basah sama keringat. Fokus utamanya ya langsung sama monster shukaku piaraan ane yang setengah berdiri. Tanpa basa basi, dia langsung meremas dan mengocok monster shukaku sampe tegak sempurna.
Sambil mengocok, dia kembali memagut bibir ane, lalu bercumbu kembali. Mulutnya wangi banget Gan/Sis, dan bibirnya super lembut.
"Aku cuma butuh hal kayak gini dari kamu Do, bisa kan?"
"Ii... ii... ii... iya Teh"
"Mulai sekarang akan kubuat kamu enak"
Delisa kemudian membuka baju olahraga di depan ane, lalu dia membungkuk mendekati monster shukaku piaraan ane. Kemudian dia langsung aja menyepongnya.
"Aaah... aahh... ssssshhhhh... aaahh... aaah... ssshh... aah" desah ane sambil mengelus kepalanya.
Tubuh kita sangat lengket gara-gara keringat, aroma asem pun mencuat dari tubuh. Lama-lama sepongan Delisa makin kenceng sehingga rasa orgasme mencuat. Ane pun udah gak tahan lagi Gan/Sis, sampe akhirnya ngecrot di dalem mulut Delisa.
Dia kemudian bangkit sambil melototi ane. Kayaknya dia kesel karena ane gak bilang-bilang sama dia kalo mau ngecrot. Dia pun menelan peju ane yang ada di dalam mulutnya.
"Aah... aahh... ihh!! Kamu meni gak bilang bilang kalo mau keluar"
"Maaf Teh, abisnya enak banget disepongin kamu"
"Dasar ya, yaudah kita mandi"
"Ayo Teh"
Kita pun akhirnya mandi bareng. Ane ngeguyur Delisa pake gayung dan sebaliknya Delisa ngeguyur ane. Abis sikat gigi, kita saling menyabuni. Ane menggosok tubuh indah Delisa pake sabun. Nah pas bagian mekinya, ane gosokin berkali kali sampe dia mendesah dia memeluk ane ketika ane masukin jari ke lubang mekinya.
"Aahh!! Kocokin Do.. aah... aahh... aah... aah.. aaah"
"Kocokin tititku juga Teh"
Delisa nurutin permintaan ane. Dia ngocokin monster shukaku piaraan ane dengan kenceng. Monster shukaku pun kembali berdiri tegak. Makin lama meki Delisa makin becek, dia memeluk ane dengan erat ketika orgasme. Mekinya semakin becek.
"Aah.. aahh... aah.. aaah... udahan mandinya Do! Kita lanjut di kamar"
"Yaudah"
Kita membilas sabun yang menempel dari tubuh kita, abis itu kita handukan untuk ngeringin tubuh. Ane ditarik sama Delisa menuju kamarnya, kita masih dalam keadaan bugil. Delisa ini termasuk eksibis karena suka bugil.
Begitu masuk kamar, kita pun langsung kembali berpelukan dan ciuman. Ane begitu menikmati momen ini, akal sehat ane udah tertutupi nafsu birahi yang berlipat ganda. Delisa emang luar biasa. Tubuhnya yang atletis sangat seksi.
Ane menarik tubuh Delisa ke atas kasur. Ane serang terus Delisa dengan kenikmatan. Ane cium bibirnya sambil grepein tubuhnya. Ane remes remes toket kencangnya, lalu pelintir putingnya.
"Aah... aahh... aku gak kuat Do!'
" Yaudah, kamu rebahan!"
Dia berbaring terlentang di atas kasur. Ane kemudian membuka kakinya sampe ngangkang. Mekinya yang becek, tampak sangat cantik. Seperti biasa ritual ane sebelum ngeseks adalah oral seks. Ane jilatin meki becek Delisa terlebih dahulu. Ane masukin lidah ke dalam lubangnya, terus ane isep isep klitorisnya sampe dia menggelinjang kayak cacing kepanasan sambil mendesah. Ane yakin dia kagak pernah diginiin sama Rifan.
Ane merayap ke atas tubuh Delisa. Ane jilatin perut, dada sampe leher. Ane isep isep lagi kulit lehernya. Delisa makin panas dan sange. Dia memelas sama ane supaya cepet-cepet digenjot.
Ane menggesek gesek kepala monster shukaku ke permukaan mekinya, lalu perlahan ane jejalkan masuk ke liang surgawinya. Anjir!! Delisa ternyata masih kayak perawan Gan/Sis, mekinya sempit banget. Mungkin efek jarang dijamah sama suaminya. Ane mulai menggenjotnya dengan teratur.
"Aah... Dodo... aahh... aahh... enaak... aah.. aah... Dodo... aaahh... aahh"
"Shh.. hmm.. ahh.. aahh... aah.. memek kamu sempit Teh"
"Aaah... enak Do... aah... longgarin dong!"
"Aaah... ahh... ahh kasian si Rifan... aah... aahh... aahh... punya bini perfect gini... aah... ahh... malah dianggurin... aaah"
"Aaah... aahh... aaah, lebih kasihan aku Do... aaahh... aaah... aah... jarang dibahagiain batin... aaah.. aahh"
Ane kemudian memagut kembali bibirnya. Kita berciuman sambil terus ngeseks. Stamina Delisa cukup kuat, mungkin karena dia tukang olah raga. Ane mulai melakukan berbagai gaya seks sama dia. Ane nyuruh dia nungging lalu ane genjot mekinya dari belakang. Ane tarik tangan dia kebelakang sambil genjot.
Mungkin Rifan sering ngeseks sama Delisa di kasur ini, tapi untuk saat ini, ane yang ketiban durian runtuh. Makin lama makin panas, ane genjotin Delisa makin kenceng.
"Aahh... Do... aahh... aahh... ahh... ahh... keluar bareng Do"
"Aah... shhhs... ahh... ahh... aaahh"
Orgasme makin mendekat, ane masih terus genjot. Akhirnya monster shukaku nyemburin chakra nya dalam jumlah besar di dalam meki Delisa yang berdenyut.
"Aaaarrghhh... banyak banget Do ngecrotnya"
"Maaf Teh"
Ane rebahan di kasur, sebelah Delisa yang masih lemas. Ane gak nyangka bisa ngeseks sama sepupu sendiri. Delisa menghadap ke ane, lalu mencium pipi ane.
"Sumpah demi apapun Do, enak banget ngewe sama kamu, udah lama banget aku gak digituin sama Rifan"
"Terakhir kamu ngewe sama Rifan kapan?"
"Enam bulan mah ada kali"
"Kamu pasti kelaparan?"
"Ya pasti lah, tapi sekarang ada yang ngasih makan hehehe"
"Si anjir!"
Ane meluk tubuh Delisa, lalu mencium bibirnya kembali. Entahlah, nafsu birahi ane terus mencuat ketika itu. Bawaanya pengen ngeseks gak berhenti berhenti. Mungkin karena tubuh Delisa yang seksi serta wajahnya yang cantik khas mojang Bandung.
Abis beres ngeseks, ane lanjut lagi ke ronde kedua. Abis itu terus menerus ane ngeseks sampe 5 kali mah ada sebelum terhenti ketika Delisa mau kerja. Mulai dari situ, usaha ane untuk lulus ujian SPMB mulai berantakan.
Setiap malem dimana ane harusnya belajar, malah dipake buat ngeseks. Tiap malem ketika Nenek dan Bapak udah tidur, Delisa selalu masuk ke kamar ane. Dia merayu ane, lalu ngeseks bersama sampe berjam jam. Selain kurang belajar, ane juga kurang tidur. Makanya pas belajar di tempat bimbel, ane gak konsentrasi karena ngantuk dan lelah abis ngeseks semaleman sampe subuh tiap hari.
Selama itu pula, ane juga diajakin Delisa untuk menjalani hobinya yang nyeleneh yaitu jalan-jalan dengan keadaan telanjang di luar rumah. Delisa ini seorang eksibisionis. Dia selalu nunjukin sisi eksibisionisme di luar. Katanya hal itu bikin dia sange dan semangat.
Kebetulan di deket rumah ada bangunan sekolah terbengkalai dan komplek perumahan yang mangkrak. Dua tempat itu dijadikan Delisa sebagai arena buat nunjukin eksibisionisme nya. Dia ngajakin ane pergi suatu sore.
Jarak menuju sekolah terbengkalai itu cukup deket dengan jalan kaki aja nyampe 10 menitan. Kita nerobos masuk ke sana lewat celah pagar depan. Tempat itu sangat sepi dan terkesan angker. Delisa siang itu pake setelan mantel besar, topi dan pake sepatu olahraganya. Dibalik mantel itu, dia gak pake apa apa alias bugil. Dia ngasihin ane kamera digital untuk merekam aksi eksibisionis nya.
Bangunan sekolah itu keliatan angker dan tak terawat. Di bagian tengahnya terdapat lapangan buat upacara yang ditumbuhi pohon singkong. Lahan itu dimanfaatkan warga sekitar untuk bercocok tanam singkong.
Setibanya di lapangan, Delisa langsung membuka mantelnya sambil ketawa. Dia kelihatan bahagia banget waktu itu, mungkin karena ada temen kali ya. Dia berlari keliling lapangan dengan keadaan telanjang. Tapi yang bikin dia kelihatan seksi adalah, dia tetep pake sepatu lari dan topi. Jadi gak sepenuhnya bugil gitu. Ane jadi ngaceng parah liat dia, apalagi pas dia keringetan, duh! Seksinya berlipat ganda.
"Do, fotoin aku ya!" titah si ratu bugil.
"Iya Teh"
Dia berpose kayak atlet, terus ane fotoin. Sebagian ane videoin. Dia terus berpose seksi nan menggoda. Adegan yang paling bikin ane sange adalah ketika dia minum air pas abis lari, lalu nyiramin air itu ke wajahnya. Selain itu ada juga adegan absurd darinya yaitu menyiram tanaman pake air pipis.
"Do masuk ke dalem yuk!"
"Mau apa Teh?"
"Ya foto foto lah, sekalian kamu juga harus bugil atuh"
"Gak mau Teh ah, malu!"
"Kan di dalem mah gak ada siapa siapa?"
"Takut ada yang liat ah, entar digrebek warga"
"Gak usah takut, gak ada orang kok! Rifan juga sering gitu"
"Anjir!! Jadi kalian sama sama eksib?
"Iya hehehe"
"Jodoh berarti"
"Ayo dong!"
Delisa ngambil make kembali mantelnya, lalu narik tangan ane. Dia ngajak masuk ke dalam bangunan sekolah. Kok dia gak ada takut takutnya ya maen di tempat angker kayak gini? Ane mah super takut Gan/Sis, selain takut setan, ane takut ada orang yang liat, soalnya bangunan sekolah ini berada di tengah pemukiman.
Kita masuk ke ruang aula gede gitu. Di sana sangat gelap dan banyak bangku serta meja berjejer. Delisa dengan bahagia membuka kembali mantelnya, lalu dia lari-lari di aula itu. Ane kembali fotoin dia pake kamera digital.
"Buka bajumu Do!"
"Iya bawel"
Ane akhirnya buka baju, tapi cuman bagian atas aja. Delisa pun kesel liat ane. Dia nyamperin ane, lalu membuka paksa celana kolor ane. Akhirnya ane jadi ikutan bugil juga.
"Nah gini dong"
"Anjir!! Malu Teh"
"Alah... kita kan udah sering bugil bareng dan ngewe"
"Bukan malu sama kamu, tapi aku takut ada orang"
"Gak bakalan ada Do, percaya deh!"
"Kalo setan liatin gimana?"
"Gak ada yang namanya setan Do, itu cuman di film aja"
"Ih kamu ih!"
"Udah"
Yaudah deh ane jadi ikutan gila. Dia ngajakin ane maen kucing kucingan. Ane harus nangkep dia dan menciumnya. Kita pun akhirnya lari kejar kejaran di dalem aula itu, bahkan sampe keluar. Kita menyusuri kelas kelas kosong sampe akhirnya kembali ke aula. Ane berhasil nangkep Delisa ketika di Aula. Dia sengaja memperlambat langkahnya biar bisa ane tangkep.
Ane langsung melukin dia, lalu menciumnya. Delisa ngajak berbaring di atas lantai berdebu dan lanjut ciuman. Badan kita jadi super kotor karena debu campur keringet. Tapi ane sangat menikmati momen itu. Ane gak peduli badan kotor.
"Kamu sange ga Do?"
"Daritadi juga sange"
"Ngewe yuk!"
"Jangan disini ah, di rumah aja"
"Kenapa?"
"Takut diikutin setan"
"Kamu mah ih penakut banget"
"Aku pernah ngalamin Teh, aku pernah ngewe sama temen di kebun jagung deket kuburan, malemnya aku didatengin setan lewat mimpi, sampe besoknya aku diruqyah"
"Alah cuman mimpi doang, lebay kamu!"
"Beneran Teh, sumpah!"
"Yaudah deh kita pulang aja, lagian udah maghrib"
Kita pun pulang. Badan ane gatel gatel banget gara-gara kotoran yang nempel. Tapi anehnya Delisa gak kenapa napa. Ane lagi-lagi harus ketemu cewek gila. Kalo dulu cewek gilanya Mitha yang doyan ngeseks doang, sekarang Delisa yang doyan ngeseks dan eksibis.
Pas nyampe rumah, ternyata Bapak udah pulang. Ane langsung nyamperin bapak yang lagi makan. Sementara Delisa langsung ke kamar.
"Darimana Do?" tanya Bapak.
"Ngaterin Teh Lisa ke alfamart"
"Kok kamu kotor gitu badannya"
"Tadi kepeleset jatuh"
"Bimbelmu gimana?"
"Alhamdulillah lancar Pak, aku harus keras belajar"
"Kamu udah daftar SPMB?"
"Udah Pak"
"Pilih jurusan apa?"
"Sesuai keinginan Bapak, jurusan teknik sipil di ITGDB"
"Bagus! Kamu harus nerusin tradisi keluarga ini, dari kakekmu sampe Bapak, mereka semua insinyur lulusan ITGDB"
"Iya Pak, nanti kalo udah lulus jadi kacung Pemerintah!"
"Eeeh gak semuanya jadi kacung pemerintah? Banyak kok sodaramu yang kerja di swasta tapi sukses"
"Tapi kan Bapak pengennya aku kerja di Kementerian Bangun Membangun biar nerusin Bapak nanti"
"Iya gitu, biar masa depan kamu terjaga Do! Kerja di Kementerian tuh enak, kamu ngurusin proyek besar...kamu akan berkontribusi besar dalam pembangunan negara ini"
"Iya Pak"
"Ayo makan tuh, masakan nenekmu!"
"Siap Pak"
Ane akhirnya makan malem. Sebenernya ane berbohong sama Bapak tentang jurusan yang dipilih pas SPMB. Ane sama sekali gak pilih teknik sipil ITGDB, tapi ane milih jurusan sosiologi politik di UI. Tujuan ane adalah bisa sekampus sama Mitha.
Tak lama berselang, Delisa keluar dari kamarnya, dia nyamperin ke meja makan. Dia ikut makan malam bersama ane dan Bapak. Delisa nampak pake jubah kimono. Ane yakin banget kalo dia masih telanjang di dalem jubah itu. Ya biasa pas makan kita ngobrol ngobrol ringan lah. Tapi tiba tiba Delisa minta sesuatu sama Bapak ane.
"Mang Asep, boleh pinjem Dodo gak abis makan?"
"Mau apa Del?"
"Itu lampu di kamarku rusak sama jendela juga macet, aku pengen minta bantuan Dodo untuk ngebenerin"
"Okeh, Dodo... bantuin kakak kamu ya!"
"Okeh Pak!" pungkas ane.
Sehabis makan, ane ngeberesin piring kotor, lalu menyimpannya di tempat cuci. Delisa bagian yang mencuci piring itu. Bapak pergi ke ruang tengah untuk nonton tivi. Ane nunggu Delisa di ruang tengah. Pas udah selesai, Delisa manggil ane ke kamarnya.
Begitu masuk, ane langsung menutup pintu dan menguncinya perlahan. Tanpa basa basi lagi, ane langsung memeluk Delisa lalu menciumnya. Ane udah dikuasai nafsu birahi yang udah tak tertahankan. Ane buka kimono Delisa, lalu ane hisap toket seksinya yang kencang.
Delisa membuka kaos dan kolor ane. Monster shukaku piaraan ane pun langsung dikocok kencang. Kita menjatuhkan diri ke atas kasur dan memulai pergumulan. Ane jilatin mekinya yang becek dengan lidah. Ane minum lendir lendir yang keluar dari lubang mekinya. Delisa pun melakukan hal yang sama, dia nyepongin monster shukaku piaraan ane. .
Abis sama sama sange berat, kita mulai ngeseks brutal. Ane genjot meki Delisa dengan keras. Tubuhnya ane tindih dan mulutnya terus ane hisap. Dia menggelinjang dan mendesah. Ane sumpal mulut Delisa pake celana dalam biar gan berisik, soalnya diluar ada Bapak lagi nonton tivi.
Ane makin gemes sama cewek ini pas liat wajah sange nya. Ane jambak rambutnya lalu ane genjot sampe dalem banget. Akhirnya ane kembali ngecrot sebanyak banyaknya di dalam meki Delisa.
"Aku sayang kamu Do!"
"Aku sayang kamu Teh"
Ane ciuman lagi sama Delisa sesaat setelah orgasme. Ane belum mencabut monster shukaku dari mekinya. Ane pengen terus menyatu sama Delisa. Tiba tiba pintu kamar diketuk. Kita pun kaget, ane langsung mencabut monster shukaku.
"Do! Udah bantuin Delisanya?" tanya Bapak dari balik pintu.
"Udah Pak, dikit lagi!" balas ane sambil mengatur napas.
"Kalo udah, beliin Bapak rokok ya di toko depan rumah!"
"Okeh Pak"
Ane segera memakai lagi baju, lalu mencium kembali Delisa yang masih berbaring tak berdaya. Abis itu ane pergi keluar.
Entah kenapa ane jadi doyan banget ngeseks sama Delisa, mungkin karena dia cantik dan sangean. Setelah ane beres beliin rokok, ane terus mandi lalu lanjut belajar. Ketika jam 10 malam, Delisa masuk ke kamar ane. Dia godain ane lagi untuk ngeseks. Karena iman ane lemah, jadi ya begitulah! Ane ngeseks lagi sama Delisa terus menerus sampe tengah malam. Ane pun melupakan belajar.
Tiap hari ane terus ngeseks sama Delisa sampe tak terhitung jumlahnya. Ane bener bener gak mikir jernih dan cuman ngikuti hawa nafsu. Malapetaka pun akhirnya datang ke ane ketika satu hari menjelang ujian SPMB.
Waktu itu ane belajar seperti biasa. Ane lagi ngerjain contoh contoh soal SPMB untuk jurusan IPS. Gara-gara ane milih sospol, jadi ane mesti belajar pelajaran IPS yang tak ane dapat di masa SMA, secara ane anak IPA. Pas jam 10 malem, Delisa kembali masuk ke kamar ane.
"Duh! Teh, libur dulu atuh ngewenya? Besok mau ujian SPMB!"
"Oh gitu... yaudah deh... aku mau ngasih kabar gembira buat kamu sayang!"
"Apa sih Teh?"
Dia nunjukin sebuah batang putih panjang. Di batang itu terdapat dua garis biru yang tampak jelas. Ane bingung maksud dari Delisa.
"Apa ini Teh?"
"Itu tespack... alat buat menguji kehamilan"
"Okeh... terus?"
"Itu ada dua garis biru kan?"
"Iya"
"Itu tandanya aku hamil Do"
Deg!! Seketika ane terhenyak, shock, hampir mati kena sarangan jantung ketika mendengar kabar itu. Delisa hamil!! Pasti itu benih dari ane soalnya dia gak ngeseks sama siapa siapa lagi selain sama ane sebulan terakhir ini.
Rasanya jantung ane dihujam tombak besar. Ane gak nyangka bisa menghamili bini orang. Sejauh ini ane sering ngeseks tanpa pengaman sama geng ukhti, tapi gak ada satupun dari mereka yang hamil. Delisa malah seneng sama kabar itu, dia melukin ane sambil terharu.
"Aku seneng banget Do, udah dua tahun nikah, akhirnya aku punya anak juga hehehe"
"Tapi bukan anak Rifan... Teh"
"Biarin ah, yang penting aku punya buah hati... aku udah memimpikannga sejak lama"
"Tapi itu kan anakku Teh? Kenapa kamu bisa santai? Kalo Rifan tau gimana?"
"Kamu tenang aja Do, itulah keuntungan main gila sama bini orang, kalo kamu menghamili ya kamu gak usah tanggung jawab, aku cukup ngakuin ini anak sepupumu"
"Tapi kan nanti gimana kalo muka anak ini beda? Mukaku kan timur tengah, sedangkan Rifan kan asli Bandung"
"Gak bakalan kok, lagian aku juga ada keturuan Arabnya juga kali"
"Gak mungkin ah, masa Arab hidungnya pesek?"
"Hahahahaha... kamu mah bisa aja"
"Malah ketawa lagi!"
"Kamu gak usah khawatir lah Do, dijamin lah"
"Duh! Tapi aku kepikiran"
"Sini yuk bobo bareng aku, biar gak kepikiran"
Mental ane langsung jatuh, semua materi ujian yang udah tercatat di otak ane mendadak buyar. Ane jadi stres mikirin hal ini. Malem itu ane tidur sama Delisa. Ane dipelukin dia sambil tidur.
Keesokan harinya, ane masih stres dan mental ane down parah. Ane boro boro bisa konsentrasi ngerjain soal. Wal hasil ane pun gagal lolos ke Universitas Indokarr.
Ane balik ke Garut setelah beres ujian. Dua harian ane nangis dan mengurung diri di kamar meratapi nasib malang ini. Ane juga nelepon sama Mitha untuk ngasih tau. Dia sih kedengarannya kecewa berat, tapi ane berusaha meyakinkannya kalo ane bakalan ikutan SPMB tahun depan.
Selama masa libur, ane berkunjung ke rumah Gema untuk silaturahmi dan melepas rindu. Tenyata keadaan keluarganya sedang dalam kondisi miris. Gema udah gak jualan lagi karena kehabisan modal. Bapaknya lagi terlilit utang gede sehingga ia memberikan modal dagang nya buat bapaknya.
Untungnya ane punya banyak duit berkat uang saku dari Bapak yang gede selama di Bandung. Selain itu ane juga berkunjung ke rumah Cici Elin untuk melepas rindu juga dan meraih rupiah. Ane kasih uang-uang itu buat Gema.
Di hari minggu siang, ane berada di kamar Gema. Kita waktu itu lagi ngeseks. Ane menggenjot meki gema. Dengan gaya doggy, ane genjotin mekinya dia dari belakang sambil menarik rambutnya. Ketika orgasme, ane buru buru nyabut monster shukaku, lalu nyemburin peju dia atas punggungnya.
Abis itu kita berbaring bersama sambil pelukan. Ane bener bener kangen sama cewek bar bar ini. Kali ini dia udah gak terlalu burik, kulitnya sedikit memutih. Ane elusin kepalanya sambil ngobrol.
"Makasih Do atas bantuanmu, gue bisa dagang lagi di sekolah"
"Semoga bisnis lu lancar Gem"
"Amiin"
"Sabar ya Do, elu udah gagal ujian SPMB, tapi gue yakin tahun depan elu bakalan keterima dan hidup bareng sama kakak gue"
"Makasih Gem"
"Gue juga mau pergi ke Jakarta ah, siapa tau gue dapet kerja di sana... gue pengen deket sama elu dan Mitha"
"Elu mau kerja Gem?"
"Yaiyalah Do, gue mah pasti gak bakalan kuliah, jadi ya gue nyari kerja"
"Semoga elu dapet kerja di sana Gem"
"Amiin, nanti kalo gue udah kerja, terus elu sama Mitha kuliah, gue juga pengen serumah ah hehehe"
"Anjir, jangan atuh! Mahal"
"Gak apa apa, gue kan punya penghasilan, jadi tiap malem gue, kakak gue sama elu bisa tidur bareng"
"Elu sebegitu cinta sama gue?"
"Iya Do, elu itu pahlawan bagi gue, gak ada cowok lain kayak elu... biarpun elu tukang selingkuh, tapi elu tetep baik dan perhatian sama gue"
"Pitnah itu!! Gue gak selingkuhin elu Gem"
"Alah gak usah ngelak Do, gue tau kok hubungan lu sama geng alim itu, kalian ini sering maen bareng kan, terutama sama si Fera dan Adisti... pasti kalian sering ngewe sama mereka"
"Kok elu bisa tau sih?"
"Gue gitu lho, si detektif Gema"
"Anjing!!"
"Tapi gak apa apa sih Do, elu jangan nyesel gitu! Lagian gue tetep cinta sama lu, walaupun sakit hati juga sih, tapi ya ini resiko punya cowok super baik, harus rela hatinya dibagi bagi"
"Gema... gue serius cinta sama elu"
"Gue juga serius Do, gue pengen nikah sama elu... gak apa apa jadi yang kedua juga"
"Apa bisa nikahin kakak-adik sekaligus?"
"Ya bisa lah, gak haram"
"Hmmm... tapi Mitha bakalan setuju gak yah?"
"Gampang Mitha mah, dia nurutin gue terus"
"Kalo orang tua lu gimana?"
"Gampang itu juga, orang tua gue kan tau sosok elu kayak gimana, dia pasti setuju lah"
"Hmmm... semoga aja Gem, jadi nanti kita bisa threesome tiap hari... hahahaha"
"Dasar otak mesum lu anjing!!" bentak Gema sambil jitak kepala ane.
Gimana rasanya ya nikahin kakak adik sekaligus? Kalo mereka punya anak, apakah status mereka jadi sepupu atau saudara kandung? Ane jadi bingung dah.
Di rumah keadaan memanas setelah tau ane gagal SPMB. Ane diomelin Emak tujuh hari tujuh malam. Abis itu kita pun berdiskusi untuk menentukan masa depan ane. Emak kekeuh pengen ane masuk UGM, Bapak kekeuh juga pengen ane masuk ITGDB dan ane sendiri keukeuh pengen masuk UI.
Kita berdebat cukup alot dan lama. Akhirnya jalan tengah pun dicapai. Kedua orang tua ane setuju sama pilihan ane untuk kuliah di UI. Mereka menurunkan ego nya masing masing demi masa depan ane.
Ane bersyukur akhirnya dapet restu dari orang tua untuk kuliah di UI. Sekarang tugas ane untuk berkonsentrasi penuh belajar untuk bisa lulus SPMB tahun depan alias tahun 2008. Ane mau ngambil jurusan teknik di UI soalnya ilmu teknik udah mendarah daging di tubuh ane.
Untuk sementara, ane dimasukin kuliah di kampus swasta di Bandung. Perdebatan kembali pecah antara orang tua ane perihal kemana ane kuliah sementara. Bapak ane pengen masukin ane ke UNPAR (Universitas Paradewa) karena di sana kualitasnya sangat baik dan banyak kolega Bapak di kantornya merupakan alumni kampus itu.
Akan tetapi Emak menolak keras ane kuliah di sana, soalnya kampus UNPAR merupakan kampus milik yayasan Katholik. Dia gak mau ane belajar di kampus kafir, dia takut kalo ane di doktrin sama pihak kampus untuk jadi murtad.
Sebenarnya sangkaan Emak terlalu lebay Gan/Sis, toh banyak mahasiswa muslim yang kuliah di Unpar. Mereka masih tetep jadi muslim, gak berubah jadi Katholik. Tapi karena hierarki Emak paling tinggi dalam keluarga ane, jadi dia menang.
Akhirnya ane kuliah di kampus INTERBAN (Institut Teknologi Inter Nasional Bandung). Kampus yang berada di kawasan jalan PHH Mustofa. Kampus ini dulu pernah gempar sama skandal video bokep mahasiswanya.
Ane pun mulai kuliah di sana. Ane milih tinggal ngekost sendiri. Ane gak mau tinggal di rumah nenek lagi karena ada Delisa. Apalagi sekarang dia lagi hamil anak ane. Duh! Ane masih kepikiran hal itu.
Ane ngekost di daerah Cikutra biar deket ke kampus. Seperti biasa, emak ngasih ane duit pas pasan untuk biaya ngekost. Ane dapet kostan sangat sederhana sekali tapi kondisinya cukup baik dengan kamar mandi di dalem. Kostnya mirip kandang kambing sih, berada di daerah kumuh, tapi lumayan nyaman. Untungnya bapak ane super baik kayak malaikat. Dia ngasih fasilitas yang baik buat ane. Dia ngebeliin barang barang buat di kamar kost mulai dari kasur, lemari, tivi,peralatan kamar mandi, kompor gas, peralatan dapur, kipas angin, dvd player dan laptop beserta modem biar ane bisa main internet.
Ane gak nyangka banget Bapak ngebeliin ane laptop, secara waktu itu harga laptop sangatlah mahal. Apalagi modem nya yang masih jarang. Itulah kebaikan Bapak ane yang luar biasa tiada tara. Ane jadi terharu sama dia. Seandainya saja Emak juga kelakuannya sama kayak Bapak, mungkin ane gak bakalan menderita.
Ane merasa nyaman tinggal di kostan itu, walaupun lingkungannya kumuh dan kurang sehat, tapi perabotan sangat bagus dan lengkap.
Meskipun udah pisah, Delisa masih tetep pengen ketemu sama ane. Dia merengek nanyain alamat rumah kost ane, tapi gak ane kasih. Sialnya, Bapak malah ngasih alamat sama dia, jadinya dia berhasil nemuin ane.
Kini perutnya makin membuncit. Tapi Delisa makin cantik ketika hamil, aura keibuannya meningkat. Dia ngajakin ane makan bareng dan nganter berobat ke dokter kandungan. Ternyata jenis kelamin anak ini adalah cewek. Duh! Ane makin stres nih, soalnya kalo anak cewek kan nanti kalo dewasa pas nikah, walinya harus ayah kandung, sementara Rifan bukan ayah kandungnya.
Ane berusaha pasrah menerima semua ini. Ane harus tetap menyayangi Delisa dan anaknya. Setiap kali ketemu, ane selalu elusin perutnya dan berharap menjadi anak yang solehah. Ane pun kini konsentrasi keras kepada pelajaran dan ujian SPMB di tahun depan.
...
Next Chapter : Public Enemy No. 1 (Kembali ke Pup Mitha karena lebih seru)
Update di page 119
Sekalian nungguin hasil voting di page 117/118
Apa kalian setuju Mitha Skidipapap sama Bang Sandi?
Nasib ane emang apes pas mau ngadepin ujian SPMB Gan/Sis. Ane sengaja diikutkan bimbel di Bandung biar ane bisa konsentrasi belajar untuk menghadapi ujian SPMB, akan tetapi gangguan malah datang dari sodara ane yang tinggal serumah selama ane tinggal di sana. Dia Delisa. Ane sebenernya sepupuan sama suaminya yaitu Rifan.
Delisa adalah cewek cantik berkualitas tinggi yang butuh belaian dan perhatian karena ditinggal suami kerja di luar Jawa dalam waktu lama. Di sisi lain, ane hadir dalam kehidupan dia sebagai cowok lajang yang bebas dan bisa memberikan apa yang selama ini dia gak dapetin dari suaminya.
Delisa Herlina (Delisa)
Kalian tau kan setelah kita pulang olahraga pagi, di rumah cuman kita berdua. Delisa dengan ilmu yang dikuasainya berhasil membongkar rahasia ane dengan cukup melihat dengkul aja. Akhirnya ada deal-deal kegelapan diantara kita. Ane minta sama Delisa untuk gak membongkar rahasia ini ke keluarga dan sebagai gantinya, Delisa pengen belaian dan perhatian dari ane.
Dia waktu itu narik tangan ane ke kamar mandi. Di sana dia menyuruh ane duduk di tepian bak mandi. Dia menatap mata ane dalam waktu cukup lama. Kayaknya dia lagi baca pikiran ane. Lalu tak lama, dia nyosor mencium ane. Kita ciuman cukup lama Gan/Sis, lidah kita saling menari, bibir kita saling memagut dalam suasana hening.
Dia membuka pakaian olah raga ane yang basah sama keringat. Fokus utamanya ya langsung sama monster shukaku piaraan ane yang setengah berdiri. Tanpa basa basi, dia langsung meremas dan mengocok monster shukaku sampe tegak sempurna.
Sambil mengocok, dia kembali memagut bibir ane, lalu bercumbu kembali. Mulutnya wangi banget Gan/Sis, dan bibirnya super lembut.
"Aku cuma butuh hal kayak gini dari kamu Do, bisa kan?"
"Ii... ii... ii... iya Teh"
"Mulai sekarang akan kubuat kamu enak"
Delisa kemudian membuka baju olahraga di depan ane, lalu dia membungkuk mendekati monster shukaku piaraan ane. Kemudian dia langsung aja menyepongnya.
"Aaah... aahh... ssssshhhhh... aaahh... aaah... ssshh... aah" desah ane sambil mengelus kepalanya.
Tubuh kita sangat lengket gara-gara keringat, aroma asem pun mencuat dari tubuh. Lama-lama sepongan Delisa makin kenceng sehingga rasa orgasme mencuat. Ane pun udah gak tahan lagi Gan/Sis, sampe akhirnya ngecrot di dalem mulut Delisa.
Dia kemudian bangkit sambil melototi ane. Kayaknya dia kesel karena ane gak bilang-bilang sama dia kalo mau ngecrot. Dia pun menelan peju ane yang ada di dalam mulutnya.
"Aah... aahh... ihh!! Kamu meni gak bilang bilang kalo mau keluar"
"Maaf Teh, abisnya enak banget disepongin kamu"
"Dasar ya, yaudah kita mandi"
"Ayo Teh"
Kita pun akhirnya mandi bareng. Ane ngeguyur Delisa pake gayung dan sebaliknya Delisa ngeguyur ane. Abis sikat gigi, kita saling menyabuni. Ane menggosok tubuh indah Delisa pake sabun. Nah pas bagian mekinya, ane gosokin berkali kali sampe dia mendesah dia memeluk ane ketika ane masukin jari ke lubang mekinya.
"Aahh!! Kocokin Do.. aah... aahh... aah... aah.. aaah"
"Kocokin tititku juga Teh"
Delisa nurutin permintaan ane. Dia ngocokin monster shukaku piaraan ane dengan kenceng. Monster shukaku pun kembali berdiri tegak. Makin lama meki Delisa makin becek, dia memeluk ane dengan erat ketika orgasme. Mekinya semakin becek.
"Aah.. aahh... aah.. aaah... udahan mandinya Do! Kita lanjut di kamar"
"Yaudah"
Kita membilas sabun yang menempel dari tubuh kita, abis itu kita handukan untuk ngeringin tubuh. Ane ditarik sama Delisa menuju kamarnya, kita masih dalam keadaan bugil. Delisa ini termasuk eksibis karena suka bugil.
Begitu masuk kamar, kita pun langsung kembali berpelukan dan ciuman. Ane begitu menikmati momen ini, akal sehat ane udah tertutupi nafsu birahi yang berlipat ganda. Delisa emang luar biasa. Tubuhnya yang atletis sangat seksi.
Ane menarik tubuh Delisa ke atas kasur. Ane serang terus Delisa dengan kenikmatan. Ane cium bibirnya sambil grepein tubuhnya. Ane remes remes toket kencangnya, lalu pelintir putingnya.
"Aah... aahh... aku gak kuat Do!'
" Yaudah, kamu rebahan!"
Dia berbaring terlentang di atas kasur. Ane kemudian membuka kakinya sampe ngangkang. Mekinya yang becek, tampak sangat cantik. Seperti biasa ritual ane sebelum ngeseks adalah oral seks. Ane jilatin meki becek Delisa terlebih dahulu. Ane masukin lidah ke dalam lubangnya, terus ane isep isep klitorisnya sampe dia menggelinjang kayak cacing kepanasan sambil mendesah. Ane yakin dia kagak pernah diginiin sama Rifan.
Ane merayap ke atas tubuh Delisa. Ane jilatin perut, dada sampe leher. Ane isep isep lagi kulit lehernya. Delisa makin panas dan sange. Dia memelas sama ane supaya cepet-cepet digenjot.
Ane menggesek gesek kepala monster shukaku ke permukaan mekinya, lalu perlahan ane jejalkan masuk ke liang surgawinya. Anjir!! Delisa ternyata masih kayak perawan Gan/Sis, mekinya sempit banget. Mungkin efek jarang dijamah sama suaminya. Ane mulai menggenjotnya dengan teratur.
"Aah... Dodo... aahh... aahh... enaak... aah.. aah... Dodo... aaahh... aahh"
"Shh.. hmm.. ahh.. aahh... aah.. memek kamu sempit Teh"
"Aaah... enak Do... aah... longgarin dong!"
"Aaah... ahh... ahh kasian si Rifan... aah... aahh... aahh... punya bini perfect gini... aah... ahh... malah dianggurin... aaah"
"Aaah... aahh... aaah, lebih kasihan aku Do... aaahh... aaah... aah... jarang dibahagiain batin... aaah.. aahh"
Ane kemudian memagut kembali bibirnya. Kita berciuman sambil terus ngeseks. Stamina Delisa cukup kuat, mungkin karena dia tukang olah raga. Ane mulai melakukan berbagai gaya seks sama dia. Ane nyuruh dia nungging lalu ane genjot mekinya dari belakang. Ane tarik tangan dia kebelakang sambil genjot.
Mungkin Rifan sering ngeseks sama Delisa di kasur ini, tapi untuk saat ini, ane yang ketiban durian runtuh. Makin lama makin panas, ane genjotin Delisa makin kenceng.
"Aahh... Do... aahh... aahh... ahh... ahh... keluar bareng Do"
"Aah... shhhs... ahh... ahh... aaahh"
Orgasme makin mendekat, ane masih terus genjot. Akhirnya monster shukaku nyemburin chakra nya dalam jumlah besar di dalam meki Delisa yang berdenyut.
"Aaaarrghhh... banyak banget Do ngecrotnya"
"Maaf Teh"
Ane rebahan di kasur, sebelah Delisa yang masih lemas. Ane gak nyangka bisa ngeseks sama sepupu sendiri. Delisa menghadap ke ane, lalu mencium pipi ane.
"Sumpah demi apapun Do, enak banget ngewe sama kamu, udah lama banget aku gak digituin sama Rifan"
"Terakhir kamu ngewe sama Rifan kapan?"
"Enam bulan mah ada kali"
"Kamu pasti kelaparan?"
"Ya pasti lah, tapi sekarang ada yang ngasih makan hehehe"
"Si anjir!"
Ane meluk tubuh Delisa, lalu mencium bibirnya kembali. Entahlah, nafsu birahi ane terus mencuat ketika itu. Bawaanya pengen ngeseks gak berhenti berhenti. Mungkin karena tubuh Delisa yang seksi serta wajahnya yang cantik khas mojang Bandung.
Abis beres ngeseks, ane lanjut lagi ke ronde kedua. Abis itu terus menerus ane ngeseks sampe 5 kali mah ada sebelum terhenti ketika Delisa mau kerja. Mulai dari situ, usaha ane untuk lulus ujian SPMB mulai berantakan.
Setiap malem dimana ane harusnya belajar, malah dipake buat ngeseks. Tiap malem ketika Nenek dan Bapak udah tidur, Delisa selalu masuk ke kamar ane. Dia merayu ane, lalu ngeseks bersama sampe berjam jam. Selain kurang belajar, ane juga kurang tidur. Makanya pas belajar di tempat bimbel, ane gak konsentrasi karena ngantuk dan lelah abis ngeseks semaleman sampe subuh tiap hari.
Selama itu pula, ane juga diajakin Delisa untuk menjalani hobinya yang nyeleneh yaitu jalan-jalan dengan keadaan telanjang di luar rumah. Delisa ini seorang eksibisionis. Dia selalu nunjukin sisi eksibisionisme di luar. Katanya hal itu bikin dia sange dan semangat.
Kebetulan di deket rumah ada bangunan sekolah terbengkalai dan komplek perumahan yang mangkrak. Dua tempat itu dijadikan Delisa sebagai arena buat nunjukin eksibisionisme nya. Dia ngajakin ane pergi suatu sore.
Jarak menuju sekolah terbengkalai itu cukup deket dengan jalan kaki aja nyampe 10 menitan. Kita nerobos masuk ke sana lewat celah pagar depan. Tempat itu sangat sepi dan terkesan angker. Delisa siang itu pake setelan mantel besar, topi dan pake sepatu olahraganya. Dibalik mantel itu, dia gak pake apa apa alias bugil. Dia ngasihin ane kamera digital untuk merekam aksi eksibisionis nya.
Bangunan sekolah itu keliatan angker dan tak terawat. Di bagian tengahnya terdapat lapangan buat upacara yang ditumbuhi pohon singkong. Lahan itu dimanfaatkan warga sekitar untuk bercocok tanam singkong.
Setibanya di lapangan, Delisa langsung membuka mantelnya sambil ketawa. Dia kelihatan bahagia banget waktu itu, mungkin karena ada temen kali ya. Dia berlari keliling lapangan dengan keadaan telanjang. Tapi yang bikin dia kelihatan seksi adalah, dia tetep pake sepatu lari dan topi. Jadi gak sepenuhnya bugil gitu. Ane jadi ngaceng parah liat dia, apalagi pas dia keringetan, duh! Seksinya berlipat ganda.
"Do, fotoin aku ya!" titah si ratu bugil.
"Iya Teh"
Dia berpose kayak atlet, terus ane fotoin. Sebagian ane videoin. Dia terus berpose seksi nan menggoda. Adegan yang paling bikin ane sange adalah ketika dia minum air pas abis lari, lalu nyiramin air itu ke wajahnya. Selain itu ada juga adegan absurd darinya yaitu menyiram tanaman pake air pipis.
"Do masuk ke dalem yuk!"
"Mau apa Teh?"
"Ya foto foto lah, sekalian kamu juga harus bugil atuh"
"Gak mau Teh ah, malu!"
"Kan di dalem mah gak ada siapa siapa?"
"Takut ada yang liat ah, entar digrebek warga"
"Gak usah takut, gak ada orang kok! Rifan juga sering gitu"
"Anjir!! Jadi kalian sama sama eksib?
"Iya hehehe"
"Jodoh berarti"
"Ayo dong!"
Delisa ngambil make kembali mantelnya, lalu narik tangan ane. Dia ngajak masuk ke dalam bangunan sekolah. Kok dia gak ada takut takutnya ya maen di tempat angker kayak gini? Ane mah super takut Gan/Sis, selain takut setan, ane takut ada orang yang liat, soalnya bangunan sekolah ini berada di tengah pemukiman.
Kita masuk ke ruang aula gede gitu. Di sana sangat gelap dan banyak bangku serta meja berjejer. Delisa dengan bahagia membuka kembali mantelnya, lalu dia lari-lari di aula itu. Ane kembali fotoin dia pake kamera digital.
"Buka bajumu Do!"
"Iya bawel"
Ane akhirnya buka baju, tapi cuman bagian atas aja. Delisa pun kesel liat ane. Dia nyamperin ane, lalu membuka paksa celana kolor ane. Akhirnya ane jadi ikutan bugil juga.
"Nah gini dong"
"Anjir!! Malu Teh"
"Alah... kita kan udah sering bugil bareng dan ngewe"
"Bukan malu sama kamu, tapi aku takut ada orang"
"Gak bakalan ada Do, percaya deh!"
"Kalo setan liatin gimana?"
"Gak ada yang namanya setan Do, itu cuman di film aja"
"Ih kamu ih!"
"Udah"
Yaudah deh ane jadi ikutan gila. Dia ngajakin ane maen kucing kucingan. Ane harus nangkep dia dan menciumnya. Kita pun akhirnya lari kejar kejaran di dalem aula itu, bahkan sampe keluar. Kita menyusuri kelas kelas kosong sampe akhirnya kembali ke aula. Ane berhasil nangkep Delisa ketika di Aula. Dia sengaja memperlambat langkahnya biar bisa ane tangkep.
Ane langsung melukin dia, lalu menciumnya. Delisa ngajak berbaring di atas lantai berdebu dan lanjut ciuman. Badan kita jadi super kotor karena debu campur keringet. Tapi ane sangat menikmati momen itu. Ane gak peduli badan kotor.
"Kamu sange ga Do?"
"Daritadi juga sange"
"Ngewe yuk!"
"Jangan disini ah, di rumah aja"
"Kenapa?"
"Takut diikutin setan"
"Kamu mah ih penakut banget"
"Aku pernah ngalamin Teh, aku pernah ngewe sama temen di kebun jagung deket kuburan, malemnya aku didatengin setan lewat mimpi, sampe besoknya aku diruqyah"
"Alah cuman mimpi doang, lebay kamu!"
"Beneran Teh, sumpah!"
"Yaudah deh kita pulang aja, lagian udah maghrib"
Kita pun pulang. Badan ane gatel gatel banget gara-gara kotoran yang nempel. Tapi anehnya Delisa gak kenapa napa. Ane lagi-lagi harus ketemu cewek gila. Kalo dulu cewek gilanya Mitha yang doyan ngeseks doang, sekarang Delisa yang doyan ngeseks dan eksibis.
Pas nyampe rumah, ternyata Bapak udah pulang. Ane langsung nyamperin bapak yang lagi makan. Sementara Delisa langsung ke kamar.
"Darimana Do?" tanya Bapak.
"Ngaterin Teh Lisa ke alfamart"
"Kok kamu kotor gitu badannya"
"Tadi kepeleset jatuh"
"Bimbelmu gimana?"
"Alhamdulillah lancar Pak, aku harus keras belajar"
"Kamu udah daftar SPMB?"
"Udah Pak"
"Pilih jurusan apa?"
"Sesuai keinginan Bapak, jurusan teknik sipil di ITGDB"
"Bagus! Kamu harus nerusin tradisi keluarga ini, dari kakekmu sampe Bapak, mereka semua insinyur lulusan ITGDB"
"Iya Pak, nanti kalo udah lulus jadi kacung Pemerintah!"
"Eeeh gak semuanya jadi kacung pemerintah? Banyak kok sodaramu yang kerja di swasta tapi sukses"
"Tapi kan Bapak pengennya aku kerja di Kementerian Bangun Membangun biar nerusin Bapak nanti"
"Iya gitu, biar masa depan kamu terjaga Do! Kerja di Kementerian tuh enak, kamu ngurusin proyek besar...kamu akan berkontribusi besar dalam pembangunan negara ini"
"Iya Pak"
"Ayo makan tuh, masakan nenekmu!"
"Siap Pak"
Ane akhirnya makan malem. Sebenernya ane berbohong sama Bapak tentang jurusan yang dipilih pas SPMB. Ane sama sekali gak pilih teknik sipil ITGDB, tapi ane milih jurusan sosiologi politik di UI. Tujuan ane adalah bisa sekampus sama Mitha.
Tak lama berselang, Delisa keluar dari kamarnya, dia nyamperin ke meja makan. Dia ikut makan malam bersama ane dan Bapak. Delisa nampak pake jubah kimono. Ane yakin banget kalo dia masih telanjang di dalem jubah itu. Ya biasa pas makan kita ngobrol ngobrol ringan lah. Tapi tiba tiba Delisa minta sesuatu sama Bapak ane.
"Mang Asep, boleh pinjem Dodo gak abis makan?"
"Mau apa Del?"
"Itu lampu di kamarku rusak sama jendela juga macet, aku pengen minta bantuan Dodo untuk ngebenerin"
"Okeh, Dodo... bantuin kakak kamu ya!"
"Okeh Pak!" pungkas ane.
Sehabis makan, ane ngeberesin piring kotor, lalu menyimpannya di tempat cuci. Delisa bagian yang mencuci piring itu. Bapak pergi ke ruang tengah untuk nonton tivi. Ane nunggu Delisa di ruang tengah. Pas udah selesai, Delisa manggil ane ke kamarnya.
Begitu masuk, ane langsung menutup pintu dan menguncinya perlahan. Tanpa basa basi lagi, ane langsung memeluk Delisa lalu menciumnya. Ane udah dikuasai nafsu birahi yang udah tak tertahankan. Ane buka kimono Delisa, lalu ane hisap toket seksinya yang kencang.
Delisa membuka kaos dan kolor ane. Monster shukaku piaraan ane pun langsung dikocok kencang. Kita menjatuhkan diri ke atas kasur dan memulai pergumulan. Ane jilatin mekinya yang becek dengan lidah. Ane minum lendir lendir yang keluar dari lubang mekinya. Delisa pun melakukan hal yang sama, dia nyepongin monster shukaku piaraan ane. .
Abis sama sama sange berat, kita mulai ngeseks brutal. Ane genjot meki Delisa dengan keras. Tubuhnya ane tindih dan mulutnya terus ane hisap. Dia menggelinjang dan mendesah. Ane sumpal mulut Delisa pake celana dalam biar gan berisik, soalnya diluar ada Bapak lagi nonton tivi.
Ane makin gemes sama cewek ini pas liat wajah sange nya. Ane jambak rambutnya lalu ane genjot sampe dalem banget. Akhirnya ane kembali ngecrot sebanyak banyaknya di dalam meki Delisa.
"Aku sayang kamu Do!"
"Aku sayang kamu Teh"
Ane ciuman lagi sama Delisa sesaat setelah orgasme. Ane belum mencabut monster shukaku dari mekinya. Ane pengen terus menyatu sama Delisa. Tiba tiba pintu kamar diketuk. Kita pun kaget, ane langsung mencabut monster shukaku.
"Do! Udah bantuin Delisanya?" tanya Bapak dari balik pintu.
"Udah Pak, dikit lagi!" balas ane sambil mengatur napas.
"Kalo udah, beliin Bapak rokok ya di toko depan rumah!"
"Okeh Pak"
Ane segera memakai lagi baju, lalu mencium kembali Delisa yang masih berbaring tak berdaya. Abis itu ane pergi keluar.
Entah kenapa ane jadi doyan banget ngeseks sama Delisa, mungkin karena dia cantik dan sangean. Setelah ane beres beliin rokok, ane terus mandi lalu lanjut belajar. Ketika jam 10 malam, Delisa masuk ke kamar ane. Dia godain ane lagi untuk ngeseks. Karena iman ane lemah, jadi ya begitulah! Ane ngeseks lagi sama Delisa terus menerus sampe tengah malam. Ane pun melupakan belajar.
Tiap hari ane terus ngeseks sama Delisa sampe tak terhitung jumlahnya. Ane bener bener gak mikir jernih dan cuman ngikuti hawa nafsu. Malapetaka pun akhirnya datang ke ane ketika satu hari menjelang ujian SPMB.
Waktu itu ane belajar seperti biasa. Ane lagi ngerjain contoh contoh soal SPMB untuk jurusan IPS. Gara-gara ane milih sospol, jadi ane mesti belajar pelajaran IPS yang tak ane dapat di masa SMA, secara ane anak IPA. Pas jam 10 malem, Delisa kembali masuk ke kamar ane.
"Duh! Teh, libur dulu atuh ngewenya? Besok mau ujian SPMB!"
"Oh gitu... yaudah deh... aku mau ngasih kabar gembira buat kamu sayang!"
"Apa sih Teh?"
Dia nunjukin sebuah batang putih panjang. Di batang itu terdapat dua garis biru yang tampak jelas. Ane bingung maksud dari Delisa.
"Apa ini Teh?"
"Itu tespack... alat buat menguji kehamilan"
"Okeh... terus?"
"Itu ada dua garis biru kan?"
"Iya"
"Itu tandanya aku hamil Do"
Deg!! Seketika ane terhenyak, shock, hampir mati kena sarangan jantung ketika mendengar kabar itu. Delisa hamil!! Pasti itu benih dari ane soalnya dia gak ngeseks sama siapa siapa lagi selain sama ane sebulan terakhir ini.
Rasanya jantung ane dihujam tombak besar. Ane gak nyangka bisa menghamili bini orang. Sejauh ini ane sering ngeseks tanpa pengaman sama geng ukhti, tapi gak ada satupun dari mereka yang hamil. Delisa malah seneng sama kabar itu, dia melukin ane sambil terharu.
"Aku seneng banget Do, udah dua tahun nikah, akhirnya aku punya anak juga hehehe"
"Tapi bukan anak Rifan... Teh"
"Biarin ah, yang penting aku punya buah hati... aku udah memimpikannga sejak lama"
"Tapi itu kan anakku Teh? Kenapa kamu bisa santai? Kalo Rifan tau gimana?"
"Kamu tenang aja Do, itulah keuntungan main gila sama bini orang, kalo kamu menghamili ya kamu gak usah tanggung jawab, aku cukup ngakuin ini anak sepupumu"
"Tapi kan nanti gimana kalo muka anak ini beda? Mukaku kan timur tengah, sedangkan Rifan kan asli Bandung"
"Gak bakalan kok, lagian aku juga ada keturuan Arabnya juga kali"
"Gak mungkin ah, masa Arab hidungnya pesek?"
"Hahahahaha... kamu mah bisa aja"
"Malah ketawa lagi!"
"Kamu gak usah khawatir lah Do, dijamin lah"
"Duh! Tapi aku kepikiran"
"Sini yuk bobo bareng aku, biar gak kepikiran"
Mental ane langsung jatuh, semua materi ujian yang udah tercatat di otak ane mendadak buyar. Ane jadi stres mikirin hal ini. Malem itu ane tidur sama Delisa. Ane dipelukin dia sambil tidur.
Keesokan harinya, ane masih stres dan mental ane down parah. Ane boro boro bisa konsentrasi ngerjain soal. Wal hasil ane pun gagal lolos ke Universitas Indokarr.
Ane balik ke Garut setelah beres ujian. Dua harian ane nangis dan mengurung diri di kamar meratapi nasib malang ini. Ane juga nelepon sama Mitha untuk ngasih tau. Dia sih kedengarannya kecewa berat, tapi ane berusaha meyakinkannya kalo ane bakalan ikutan SPMB tahun depan.
Selama masa libur, ane berkunjung ke rumah Gema untuk silaturahmi dan melepas rindu. Tenyata keadaan keluarganya sedang dalam kondisi miris. Gema udah gak jualan lagi karena kehabisan modal. Bapaknya lagi terlilit utang gede sehingga ia memberikan modal dagang nya buat bapaknya.
Untungnya ane punya banyak duit berkat uang saku dari Bapak yang gede selama di Bandung. Selain itu ane juga berkunjung ke rumah Cici Elin untuk melepas rindu juga dan meraih rupiah. Ane kasih uang-uang itu buat Gema.
Di hari minggu siang, ane berada di kamar Gema. Kita waktu itu lagi ngeseks. Ane menggenjot meki gema. Dengan gaya doggy, ane genjotin mekinya dia dari belakang sambil menarik rambutnya. Ketika orgasme, ane buru buru nyabut monster shukaku, lalu nyemburin peju dia atas punggungnya.
Abis itu kita berbaring bersama sambil pelukan. Ane bener bener kangen sama cewek bar bar ini. Kali ini dia udah gak terlalu burik, kulitnya sedikit memutih. Ane elusin kepalanya sambil ngobrol.
"Makasih Do atas bantuanmu, gue bisa dagang lagi di sekolah"
"Semoga bisnis lu lancar Gem"
"Amiin"
"Sabar ya Do, elu udah gagal ujian SPMB, tapi gue yakin tahun depan elu bakalan keterima dan hidup bareng sama kakak gue"
"Makasih Gem"
"Gue juga mau pergi ke Jakarta ah, siapa tau gue dapet kerja di sana... gue pengen deket sama elu dan Mitha"
"Elu mau kerja Gem?"
"Yaiyalah Do, gue mah pasti gak bakalan kuliah, jadi ya gue nyari kerja"
"Semoga elu dapet kerja di sana Gem"
"Amiin, nanti kalo gue udah kerja, terus elu sama Mitha kuliah, gue juga pengen serumah ah hehehe"
"Anjir, jangan atuh! Mahal"
"Gak apa apa, gue kan punya penghasilan, jadi tiap malem gue, kakak gue sama elu bisa tidur bareng"
"Elu sebegitu cinta sama gue?"
"Iya Do, elu itu pahlawan bagi gue, gak ada cowok lain kayak elu... biarpun elu tukang selingkuh, tapi elu tetep baik dan perhatian sama gue"
"Pitnah itu!! Gue gak selingkuhin elu Gem"
"Alah gak usah ngelak Do, gue tau kok hubungan lu sama geng alim itu, kalian ini sering maen bareng kan, terutama sama si Fera dan Adisti... pasti kalian sering ngewe sama mereka"
"Kok elu bisa tau sih?"
"Gue gitu lho, si detektif Gema"
"Anjing!!"
"Tapi gak apa apa sih Do, elu jangan nyesel gitu! Lagian gue tetep cinta sama lu, walaupun sakit hati juga sih, tapi ya ini resiko punya cowok super baik, harus rela hatinya dibagi bagi"
"Gema... gue serius cinta sama elu"
"Gue juga serius Do, gue pengen nikah sama elu... gak apa apa jadi yang kedua juga"
"Apa bisa nikahin kakak-adik sekaligus?"
"Ya bisa lah, gak haram"
"Hmmm... tapi Mitha bakalan setuju gak yah?"
"Gampang Mitha mah, dia nurutin gue terus"
"Kalo orang tua lu gimana?"
"Gampang itu juga, orang tua gue kan tau sosok elu kayak gimana, dia pasti setuju lah"
"Hmmm... semoga aja Gem, jadi nanti kita bisa threesome tiap hari... hahahaha"
"Dasar otak mesum lu anjing!!" bentak Gema sambil jitak kepala ane.
Gimana rasanya ya nikahin kakak adik sekaligus? Kalo mereka punya anak, apakah status mereka jadi sepupu atau saudara kandung? Ane jadi bingung dah.
Di rumah keadaan memanas setelah tau ane gagal SPMB. Ane diomelin Emak tujuh hari tujuh malam. Abis itu kita pun berdiskusi untuk menentukan masa depan ane. Emak kekeuh pengen ane masuk UGM, Bapak kekeuh juga pengen ane masuk ITGDB dan ane sendiri keukeuh pengen masuk UI.
Kita berdebat cukup alot dan lama. Akhirnya jalan tengah pun dicapai. Kedua orang tua ane setuju sama pilihan ane untuk kuliah di UI. Mereka menurunkan ego nya masing masing demi masa depan ane.
Ane bersyukur akhirnya dapet restu dari orang tua untuk kuliah di UI. Sekarang tugas ane untuk berkonsentrasi penuh belajar untuk bisa lulus SPMB tahun depan alias tahun 2008. Ane mau ngambil jurusan teknik di UI soalnya ilmu teknik udah mendarah daging di tubuh ane.
Untuk sementara, ane dimasukin kuliah di kampus swasta di Bandung. Perdebatan kembali pecah antara orang tua ane perihal kemana ane kuliah sementara. Bapak ane pengen masukin ane ke UNPAR (Universitas Paradewa) karena di sana kualitasnya sangat baik dan banyak kolega Bapak di kantornya merupakan alumni kampus itu.
Akan tetapi Emak menolak keras ane kuliah di sana, soalnya kampus UNPAR merupakan kampus milik yayasan Katholik. Dia gak mau ane belajar di kampus kafir, dia takut kalo ane di doktrin sama pihak kampus untuk jadi murtad.
Sebenarnya sangkaan Emak terlalu lebay Gan/Sis, toh banyak mahasiswa muslim yang kuliah di Unpar. Mereka masih tetep jadi muslim, gak berubah jadi Katholik. Tapi karena hierarki Emak paling tinggi dalam keluarga ane, jadi dia menang.
Akhirnya ane kuliah di kampus INTERBAN (Institut Teknologi Inter Nasional Bandung). Kampus yang berada di kawasan jalan PHH Mustofa. Kampus ini dulu pernah gempar sama skandal video bokep mahasiswanya.
Ane pun mulai kuliah di sana. Ane milih tinggal ngekost sendiri. Ane gak mau tinggal di rumah nenek lagi karena ada Delisa. Apalagi sekarang dia lagi hamil anak ane. Duh! Ane masih kepikiran hal itu.
Ane ngekost di daerah Cikutra biar deket ke kampus. Seperti biasa, emak ngasih ane duit pas pasan untuk biaya ngekost. Ane dapet kostan sangat sederhana sekali tapi kondisinya cukup baik dengan kamar mandi di dalem. Kostnya mirip kandang kambing sih, berada di daerah kumuh, tapi lumayan nyaman. Untungnya bapak ane super baik kayak malaikat. Dia ngasih fasilitas yang baik buat ane. Dia ngebeliin barang barang buat di kamar kost mulai dari kasur, lemari, tivi,peralatan kamar mandi, kompor gas, peralatan dapur, kipas angin, dvd player dan laptop beserta modem biar ane bisa main internet.
Ane gak nyangka banget Bapak ngebeliin ane laptop, secara waktu itu harga laptop sangatlah mahal. Apalagi modem nya yang masih jarang. Itulah kebaikan Bapak ane yang luar biasa tiada tara. Ane jadi terharu sama dia. Seandainya saja Emak juga kelakuannya sama kayak Bapak, mungkin ane gak bakalan menderita.
Ane merasa nyaman tinggal di kostan itu, walaupun lingkungannya kumuh dan kurang sehat, tapi perabotan sangat bagus dan lengkap.
Meskipun udah pisah, Delisa masih tetep pengen ketemu sama ane. Dia merengek nanyain alamat rumah kost ane, tapi gak ane kasih. Sialnya, Bapak malah ngasih alamat sama dia, jadinya dia berhasil nemuin ane.
Kini perutnya makin membuncit. Tapi Delisa makin cantik ketika hamil, aura keibuannya meningkat. Dia ngajakin ane makan bareng dan nganter berobat ke dokter kandungan. Ternyata jenis kelamin anak ini adalah cewek. Duh! Ane makin stres nih, soalnya kalo anak cewek kan nanti kalo dewasa pas nikah, walinya harus ayah kandung, sementara Rifan bukan ayah kandungnya.
Ane berusaha pasrah menerima semua ini. Ane harus tetap menyayangi Delisa dan anaknya. Setiap kali ketemu, ane selalu elusin perutnya dan berharap menjadi anak yang solehah. Ane pun kini konsentrasi keras kepada pelajaran dan ujian SPMB di tahun depan.
...
Next Chapter : Public Enemy No. 1 (Kembali ke Pup Mitha karena lebih seru)
Update di page 119
Sekalian nungguin hasil voting di page 117/118
Apa kalian setuju Mitha Skidipapap sama Bang Sandi?
Terakhir diubah:
Similar threads
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
