Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Kilas Balik Perjalanan Hidupku [Update: 30 April 2024]

Part 4
Kita Sudahi Saja



Beberapa bulan berlalu & ujian Akhir Sekolah juga telah usai.

Ulang tahun ke 18 untuk diriku dan Ria tidak berkesan sama sekali, terutama akibat obrolan “panas” yang terjadi dirumahku saat itu

Diriku saat ini memang masih berstatus pacaran dengan Ria, tetapi hubungan kami stagnan. Hatiku seakan2 terus berharap Ratih lah yang menjadi pacarku.

Saat itu tidak ada lagi pelajaran di kelas, jam bebas juga sudah di terapkan untuk seluruh anak kelas XII

Ria mendatangi tempat dudukku yang agak di belakang dan memilih duduk menempel tembok. Kebetulan area tempat dudukku sedang sepi karena yang lain sedang asik mengobrol di depan kelas



Ria: Yang, perutku sakit nih

Diriku: Sakit kenapa yang?

Ria: Kayaknya sih mau dapet

Diriku: Mau aku anter ke uks?

Ria: Gak mau, kamu elus2 aja perutku entar juga sembuh (Ria menarik tanganku lalu memasukannya keadalam bajunya)

Diriku: Eh, tangan aku disini gpp yang? (Sontak diriku kaget terkait perbuatan Ria kali ini. Diriku tidak menyangka Ria yang selama ini pasif, tiba2 bertingkah seperti ini).

Ria: Iya gpp, jangan gerak, ntar keliatan anak2 (Posisi tanganku ini memang tidak terlihat siapapun karena terhalang meja dan tubuhku sendiri)

Diriku: Yaudh aku elus2 ya (Kesan pertama yang aku dapatkan begitu halus rasanya perut Ria ini. Walau tangan & pipinya juga halus, namun sangat berbeda sekali sensasinya saat menyentuh perutnya secara langsung)



Diriku hanya duduk diam sambil mengelus2 perutnya dengan lembut. Diriku tidak berani berbuat lebih jauh, khawatir dia berteriak ataupun teman sekelasku tiba2 datang menuju tempat dudukku.

Penis di dalam celanaku semakin memberontak, terasa sempit sekali. Ingin cepat2 ku buka celanaku karena sudah mulai sesak hingga terasa sakit.



Diriku: Yang, udah belum, celana ku jadi sempit banget nih gara2 ngelus2 kamu (Pikiranku yang sudah mulai kotor, membuat mulutku tidak bisa mengontrol atas apa yang aku ucapkan)

Ria: Belom, anggap aja hukuman gara2 kamu sering ngeliatin Ratih.

Diriku: Jangan dijadiin hukuman dong, jadiin hadiah aja buat aku, hehehe

Ria: Emangnya kamu berani ngapa2in aku disini?

Diriku: Ya gak berani kalo disini, lagian emangnya kamu berani ngelus2 kaya aku sekarang?

Ria: Emang perutnya sakit juga?

Diriku: Anuku yang sakit

Ria: (Dia menarik keluar tanganku dari perutnya), yaudh tukeran tempat duduk, kamu di pojok

Diriku: Serius? (Diriku langsung bertukar tempat duduk dengannya)

Ria: (Tangannya mulai mengelus2 penisku dari luar celana) Udah ya dari luar aja

Diriku: Boleh sekalian di pijet2 gak yang, biar gak terlalu sakit

Ria: Banyak maunya, yaudh nh

Diriku: Enak banget yang pijetan kamu (Nikmat sekali rasanya, walau hanya dari luar, tapi remasan tangannya terasa begitu lembut hingga aku kewalahan)

Ria: Udah diem aja, jangan berisik



Diriku menikmati pengalaman handjob pertama dari pacarku ini.

Saking enaknya, tidak sampai 5 menit, cairan spermaku keluar membasahi celana dalamku.

Rasanya hangat namun lembab jadinya



Diriku: Enak banget yang pijetan kamu, keluarnya banyak banget nih, makasih ya sayang

Ria: Jorok ih, masa di keluarin di celana. Sekarang masih sakit gak?

Diriku: udah gak sakit kok, udah lega, makasih banget ya sayang kamu udah mijitin aku

Ria: Kalo gitu sekarang aku mau ngomong serius sama kamu

Diriku: Ngomong apaan yang?

Ria: Sekarang kita putus ya, anggap aja tadi itu hadiah pertama dan terakhir dari aku

Diriku: Eh Putus? Tapi kenapa yang? (Kagetnya diriku saat itu, aku tidak sanggup berpikir dengan logis terkait apa yang baru saja ia katakan)

Ria: Aku sadar, aku gak bisa jadi cewek yang bisa menuruti seluruh keinginan kamu. Kalau hubungan kita berlanjut, aku sangat yakin kamu akan minta lebih dari yang kita lakukan barusan. Dan maaf, aku gak bisa melakukan itu. Saat ini pun aku masih gak percaya, bisa2nya aku melakukan hal kaya tadi itu. Aku bener2 malu sama perbuatanku sendiri.

Diriku: Tapi yang, kan kita bisa bicarakan dulu baik2 kaya biasanya, Kalau kamu memang gak mau seperti itu, aku gak masalah kok. Aku akan berusaha bertahan untuk tidak meminta hal2 yang tidak ingin kamu lakukan

Ria: Maaf Danil, ini adalah yang terbaik untuk masa depan kita. Pesan aku cuma satu, jika suatu saat kamu ingin pacaran dengan Ratih, lakukan lah setelah kuliah nanti. Aku akan kuliah jauh di semarang mengikuti jejak kakakku, sehingga aku tidak akan merasa cemburu dan malah merusak hubungan kalian (Ria pun kembali ke tempat duduknya)



Diriku hanya duduk termenung, memikirkan apa yang akan aku lakukan selanjutnya.

Apakah sudah tepat untuk mengakhiri hubungan ini?

Apakah Ratih mau menjadi pacar baruku saat kuliah nanti?

Ria atau Ratih, mana yang lebih baik?

Diriku saat itu masih belum mendapatkan jawaban atas semua pertanyaan dari diriku sendiri


Bersambung--
PART 5. Membuka Lembaran Baru
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd