Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG KENAPA AKU TERLALU "POLOS"

Status
Please reply by conversation.
Aku Pergi II




POV RADIT


"Srrrrrr...... Uh seger..." Kataku sedang buang air kecil saat mandi di sungai..

Setelah selesai mandi aku langsung pulang kerumah karna matahari sebentar lagi tenggelam setelah sampai rumah akupun bersantai di teras..

Aku tinggal bersama orang tuaku tetapi saat ini orangtuaku sedang di rumah tetangga ya sedang ada acara aqiqahhan anaknya.

Akupun rebahan di teras tak terasa mataku menutup dan aku pun terlelap.
Setelah lama tertidur Aku merasakan ada gempa karna tubuhku bergoyang setelah buka mata ternyata ada ibuku

"Dit bangun .... Susah banget di bangunin tu, mau di siram air apa!!!" Kata ibuku yang sepertinya baru datang dari rumah tetangga.

Akupun langsung terperanjat bangun setelah mendengar itu. Masa sudah ganteng gini mau di siram air,pikirku..

"Kamu sekarang ke rumah Nanda sana, Nanda baru kena musibah kamu temanin dia" Kata ibuku

Aku terkejut karna Nanda kena musibah aku langsung kerumah Nanda dan setelah sampai di depan rumah Nanda sudah ramai banyak orang dan ada bendera kuning di depannya aku masuk dan melihat sudah ada nenek Nanda yang Di kafani..

Kemudian aku segera mencari Nanda ada dimana, ternyata Nanda sedang berbaring di dalam kamarnya karena pingsan, setelah aku tahu Nanda di kamar akupun keluar dan bertemu Bu lela tetangga yang mempunyai acara itu.

Langsung aja aku duduk di samping Bu Lela yang sedang di ruang tengah,Bu lela sadar melihat ku di sebelah, langsung aja bercerita bagaimana awal nenek Nanda bisa sampai seperti ini ,setelah bercerita aku terdiam dan berpikir karna Nanda akan hidup sebatang kara pasti dia akan bingung tujuan hidupnya, aku harus bisa menyemangati dia hingga dia benar-benar kuat dan sukses.

Ohya, Perkenalkan aku Radit Hamzah biasa di panggil Adit ,aku tinggal di desa jauh dari kota, Umurku saat ini 17 tahun , aku adalah sahabat Nanda dari kecil kami satu sekolah walaupun beda kelas kami sangat dekat atau bisa di bilang saudara. Aku di beri amanat dan pesan oleh kakek Nanda untuk selalu mengajarkan beladiri dan ujian kesabaran, aku bisa bela diri karna di ajarkan oleh kakek Nanda..

Aku pernah bertanya kenapa kakek tidak langsung mengajarkannya ke Nanda tapi kakek Nanda selalu tidak menjawab pertanyaan ku, kakek Nanda sangat terlatih dia mengajarkanku banyak hal dari kesabaran, kekuatan, dan ilmu dalam.

Kakek Nanda melatihku pada aku umur 13 tahun, dia melatihku selama dua tahun sampai aku hafal semua ilmu kakek Nanda kemudian setelah selesai selama dua tahun, aku mengajari Nanda yang sama persis ilmu dari kakek Nanda tetapi aku terkejut bahwa Nanda bisa cepat menguasai hanya dalam satu tahun.

Sampai saat ini aku bingung harus sedih atau gembira karna Nanda akan pergi ke kota B untuk melanjutkan pendidikannya, aku sebagai sahabatnya harus merelakan dia karna aku ingin dia lebih sukses dan menemukan semua orang yang sayang pada dia.

Setelah mengobrol dengan Bu lela aku pamit ke luar , saat sudah di depan rumah Nanda akupun langsung menelpon wali kelas dan teman-temannya Nanda. Bu lis terkejut setelah aku mengabari bahwa nenek nya Nanda telah meninggal, Bu Lis adalah wali kelas Nanda yang dulu juga wali kelasku. Bu Lis akan datang besok pagi dan teman-teman Nanda.

Waktu sudah sangat larut malam dan warga pun sebagian sudah pulang akupun masuk ke dalam kamar Nanda menemani Nanda yang masih pingsan ,aku berbaring di bawah yang juga ada kasur tipis setelah berbaring mataku mulai menutup dan akupun terlelap.

Aku terbangun karena sudah ramai di luar, ternyata di luar sudah ada wali kelas dan teman-temannya Nanda ku lihat jam sudah jam enam pagi , akupun langsung ke sungai untuk menyegarkan badan, untung aku ada baju ganti di kamar Nanda, aku ada baju ganti di kamar Nanda karna aku dulu sering menginap di rumah Nanda.

Habis dari sungai aku menuju rumah Nanda dan belum melihat Nanda,ternyata dia belum sadar dari pingsan Nanda, aku bercerita dengan Bu Lis dan teman-teman Nanda mengenai kejadian semalam yang menimpa nenek Nanda, selesai bercerita pemakaman di lakukan pagi hari kata Bu Lis.

“Bu bagaimana dengan Nanda kalo dia tidak ikut pemakaman neneknya?” kataku karena Nanda saat ini belum juga sadarkan diri

“Biar Nanda istirahat dlu aja dit, nanti dia kecapean “kata Bu lis, akupun mengangguk saja karna benar takutnya Nanda kecapean dan akhirnya jatuh sakit padahal Nanda akan ke kota B besok pagi.

“Terus bu bagaimana dengan besok , apa Nanda mau berangkat?”kataku yang kepikiran dengan keberangkatan Nanda besok

“Nanti kita tanya langsung dengan Nanda aja ya Dit”kata Bu Lis

Setelah berbincang-bincang sebentar akhirnya pemakaman di lakukan , semua sudah di persiapkan...




POV NANDA


Aku merasakan pusing di kepala dan bangun ternyata aku sudah di dalam kamar, ter ingat nenek segera aja keluar dan melihat sudah ada bu Lis wali kelas dan Adit sahabat atau seperti kakak serta teman-teman ku ,

“Bu nenek dimana Bu?”kataku yang dari tadi sudah tidak melihat nenek di kamar atau di ruang tamu

“Nenek sudah tenang Da, nenek sudah di makamkan tadi pagi”kata Bu Lis yang duduk di samping ku

“Kenapa Ibu tidak menyadarkan ku, A Adit juga kenapa gak sadarin aku saat aku pingsan”kataku yang agak meninggi suaranya saat aku mengalihkan pandangan ku dari Bu Lis ke A Adit..

Aku tersadar pingsan ku cukup lama dari malam hingga siang ini..
“Sabar Da... Duduk dulu”kata Bu lis yang langsung menyuruh ku duduk, setelah duduk Bu Lis langsung mengelus punggung ku, aku agak sedikit tenang setelah Bu Lis mengelus punggung ku

“Ibu tidak tega menyadarkanmu Da, Ibu juga tidak membolehkan Adit untuk menyadarkan mu, Ibu ingin kamu istirahat “kata Bu Lis, aku hanya mengangguk karna dari semalam aku merasakan pusing di kepala

Setelah lama hening Bu Lis memulai obrolan lagi.

“Oh ya bagaimana besok apa kamu siap berangkat dan sudah menyiapkan seluruh kebutuhan mu di kota?”kata Bu Lis

“sepertinya aku belum siap bu, jika besok aku berangkat ke kota”kataku yang dari tadi menunduk

“Hmmm.... Ya sudah tidak apa apa nanti Ibu bilang ke sekolah di sana untuk kamu izin, tapi kapan kamu siap berangkat ke kota B?”kata Bu Lis yang agak sedikit ragu tapi sepertinya dia akan mengusahakan..

“Mungkin minggu depan Bu.. Mmm apa bisa minggu depan bu?”aku menjawab sekaligus mengajukan pertanyaan

“Bisa ibu usahakan, sudah sekarang kamu tenangkan pikiran kamu dulu dan banyak istirahat ya...”kata bu Lis dan aku hanya mengangguk saja. Dan hening setelah itu..



1 Minggu Kemudian

Aku sudah siap berangkat di pagi hari ini yang belum datang matahari dari timur aku sudah membawa 2 tas yang satu isi pakaian ku dan yang satu lagi tas titipan nenek, selama satu minggu aku di temani A Adit..

A Adit sangat baik kepadaku hingga membantu semua hal dari menyiapkan barang barang untuk keperluan di Kota B. Ohya aku memanggil Adit dengan tambahan A karna dia sudah seperti kaka ku (Aa biasa panggilan untuk saudara yang lebih tua di jawa barat).

Rumah nenek ini katanya akan di urus oleh orangtua A Adit katanya jika aku kangen desa aku bisa tidur di rumah nenek tanpa bingung cari tempat untuk aku beristirahat. Kemarin malam aku sudah pamit kepada warga di desa..

Aku di beri uang bekal untuk ongkos perjalanan oleh para warga, terlihat banyak sekali yang memberi ku ongkos aku jadi tidak enak dengan warga di desaku ini. Aku di antar A Adit ke terminal pagi ini memakai motor orang tuanya A Adit..

Sebenarnya aku bisa bawa motor tetapi kata A Adit aku belum punya sim jadi belum boleh membawa motor ke jalan raya.
Aku sekarang sudah sampai di terminal dekat desa ku , aku di antar oleh A Adit Hingga masuk bus, tapi sebelum masuk bus aku di beri pesan

“Da... Jaga diri baik baik di kota, jangan gunakan kekerasan jika kamu sedang di kuasai emosi, hindari kekerasan di sana dan gunakan kepala dingin untuk menyelesaikan masalah, fokuskan tujuan mu supaya menjadi sukses dan jangan lupakan ku sama desa yang telah memberikan kenangan kenangan kakek dan nenekmu” kata A Adit yang mengingatkan ku panjang lebar..


“Iya A aku akan mengingat pesan A Adit itu, aku tidak akan melupakan desa yang penuh kenangan itu “ kataku


“Ya udah sana masuk bus, mau berangkat itu busnya, hati hati di jalan ingat pesan ku Da, kalo kangen desa datang aja trus jangan lupa bawa oleh oleh hahaa ”kata A Adit yang sedang mencairkan suasana kepergianku

Aku sekarang sudah duduk di dalam bus . Sebenarnya aku ingin buka tas titipan nenek ini tapi aku masih ragu jadi aku tidak akan membukanya sampai tempat tujuanku, bus sudah berjalan tak terasa mataku lelah aku memenjamkan mata dan tertidur.

Aku terbangun karena kenek bus membangunkan ku untuk menagih ongkos perjalanan, aku langsung membayar dengan ongkos pemberian dari para warga di desa. Kemudian aku melanjutkan istirahat ku setelah kenek bus pergi ke belakang.



POV 3rd


(Di Sebuah Cafe ‘GN')

Lelaki berbadan tinggi dan besar dengan tubuh yang tegak dan seorang perempuan cantik yang mempunyai pinggul bak gitar Spanyol dengan pakaian yang sangat sexy sedang berada di sebuah ruangan private atau bisa di sebut ruangan VVIP, mereka berdua sedang lunch menikmati makanan satu sama lain.

Kemudian handphone lelaki tersebut berdering menampilkan nama dengan nomer dari Negara Germany, lelaki tersebut agak tegang setelah melihat nama di layar handphone nya kemudian dia mengangkat telepon nya...

“Selamat Siang Bu...” Sapa lelaki yang berbicara dengan telepon itu..

“....”

“Baik Bu , saya akan langsung ke sana...” Jawab lelaki berbadan besar kemudian orang yang menelpon di sebrang sana langsung memutuskan sambungan telpon nya

“Ta, ada tugas dari Big bos, ayo berangkat....” ajak lelaki pada wanita cantik bernama Seta Anggraini yang dari tadi diam menunggu lelaki tersebut.

“Berangkat....” Jawab wanita dengan semangat.. Ia langsung meninggal kartu debit untuk membayar semua makanan mereka..

Setelah itu mereka pun langsung masuk mobil sedan hitam dan segera meninggalkan cafe tersebut. Mereka menyalip kanan kiri dengan sangat cepat, mobil sedan hitam tersebut hampir menabrak motor dari arah berlawanan namun itu bisa di hindari.




POV NANDA

Kenek bus membangun yang katanya sudah sampai di terminal Kota B, aku turun dari bus dan tidak lupa berterimakasih kepada supir bus yang membawa bus dengan selamat.

Aku bingung setelah turun dari bus ingin naik angkutan apa, karena aku baru pertama kali ke Kota B walaupun kata nenek aku pernah ke Kota ini waktu kecil tapi aku tidak pernah mengingat nya. Karena aku haus, langsung saja mencari warung biar sekalian bisa bertanya alamat yang di berikan wali kelasku

Alamat yang di tulis di sebuah kertas dari wali kelasku....

Kota B
Class J
Jln Banteng 7 no 60A Rt/Rw 011/051
Badak Raya xxx




Saat Di warung

“Pak Air Mineral botol satu” kata ku kepada penjaga warung


“Ini de ambil aja....” Jawab bapak tua penjaga warung.


“Berapa Pak...?” tanyaku yang langsung merogoh kantung kanan celanaku

“ 10rb aja de...” Jawab penjaga warung, aku terkejut harganya sangat mahal, aku kira harganya hanya 3rb ternyata mahal banget.. Aku langsung memberikan uangnya dan langsung mengambil kertas alamat dari kantung celana kiriku.

“Ini pak uangnya... sekalian aku mau tanya pak ,bapak tau alamat ini gak? “ kata ku yang menyodorkan kertas alamatnya..

Bapak tersebut hanya diam memandang kertasku kemudian dia melihat ku dari ujung rambut kepala hingga kakiku dan kembali melihat kembali ke kertas sangat lama bapak itu melihat kertas..

Aku bingung harus bagaimana karna dari tadi bapak itu terus memandangi ku dengan tatapan menyelidik dan sangat lama melihat kertasku..

“Hmmm... tau, kamu dari mana emangnya kok kamu mau ke alamat itu “ kata bapaknya

“Aku dari desa L pak, aku mau mau tinggal di sana karna mau melanjutkan di sekolah SMA XX...” kataku menjawab pertanyaan bapaknya.. Bapak itu seperti tidak percaya terlihat dari raut wajahnya

“Oh.... kamu nanti naik aja angkutan umum warna hijau itu sampai dia pemberhentian terus naik lagi angkutan umum warna merah dan nanti bilang aja ke supir kamu mau turun di Class J ..” kata bapaknya yang menunjuk angkutan umum warna hijau.

“Terima kasih pak....” aku pun lekas pergi dan membawa kertas alamat tadi menuju angkutan umum warna hijau yang sedang berhenti,

Tetapi dari tadi aku merasakan ada yang terus memperhatikan ku dari jauh dari turun bus hingga saat ini.. Aku bisa merasakan karna insting ku sangat kuat setelah di ajari oleh A Adit..

“Seperti nya aku harus waspada...” batinku

Aku langsung naik angkutan umum dan menuju pemberhentian angkutan umum ini, waktu semakin sore bisa di bilang matahari akan tenggelam sebentar lagi..

Di perjalanan aku melihat lihat sekeliling sangat banyak gedung gedung tinggi yang tidak pernah ada di desaku rasanya aku ingin ke atas sana untuk melihat bintang malam yang sangat indah. Aku sangat senang melihat bintang di langit sana, sangat indah..

Aku terpikir apakah kakek dan nenek bisa melihat sangat dekat bintang saat ini.. Setelah lama memandang ke luar jendela, Aku tersadar ternyata pemberhentian akhir angkutan umum ini sangat jauh dari terminal Kota B tadi..

“hmm...fiuhh... akhirnya sampai juga di pemberhentian akhir” kata ku setelah turun.

Aku langsung mencari angkutan umum warna merah tetapi di sini ada dua angkutan umum berwarna merah ,membingungkan , akhirnya aku memutuskan naik salah satu angkutan umum..



Saat di perjalanan aku bilang supir ..

“Maaf A nanti saya turun di Class J ya A...”kataku

“Lho... kamu salah naik angkutan umum de, harusnya kamu naik angkutan umum nomor 4 yang tadi di belakang mobil ini...” kata supir angkutan umum.

“Terus gimana A apa ada angkutan umum untuk ke tempat tadi..?”Kata ku bingung harus bagaimana karna ini sudah jauh dari pemberhentian angkutan umum.

“Kalo jam segini udah jarang de, mending kamu turun di sini aja terus kamu naik taksi di sebrang sana.. karna rawan kejahatan di sekitar sini kalo kamu tunggu angkutan umum...“ kata supir yang menunjukkan mobil mobil taksi yang sedang berhenti..

“Terimakasih A arahannya, berapa saya bayar ongkosnya A...?” kataku

“Gak usah de, kamu salah naik angkutan umum simpan saja buat ongkos kembali ke tempat tadi..”kata supir yang menggratiskan ongkos nya padahal sudah sangat jauh dari tempat aku naik.

“Waduh Terimakasih banyak kalo gitu A, Semoga di lancarkan terus rezekinya.”kataku kepada supir yang baik ini..

Aku langsung turun dari angkutan umum tapi aku bingung apakah naik taksi cukup ongkosku aku harus berpikir, akhirnya aku duduk di pinggir jalan yang ada tempat duduknya untuk berpikir apakah aku harus jalan ke sana tapi sudah sangat jauh atau naik taksi tapi aku tidak yakin kalo ongkos ku cukup...



(Waktu terus berjalan Matahari Cerah sudah terganti dengan Bulan indah yang di temani oleh bintang bintang berkelip)

Aku memejamkan mata sebentar untuk berpikir tetapi kemudian ada mobil bagus berhenti tepat di depanku, aku langsung siap siaga karna takut ada kejahatan karna supir tadi mengingat kan ku jika di sini sangat rawan kejahatan..

Seorang perempuan cantik memakai baju sexy sekitar umur 34 tahun turun dari mobil kemudian menghampiriku.

“De kamu lagi ngapain di sini? tempat ini bahaya, rawan kejahatan..” kata perempuan yang menegurku dengan suara yang sangat lembut, tetapi aku masih diam tertegun melihat kecantikan nya, seperti terhipnotis..


“Hei... De...”kata perempuan yang mencoba melambaikan tangan di depan wajahku, aku langsung terkejut dan langsung menunduk...


“Kamu lagi ngapain di sini?” kata perempuan cantik di depanku dengan suara khas lembutnya..


“Hmmm..... A...A...ku lagi tunggu angkutan umum ke arah sana tante..“ kataku yang menunjukkan arah datang angkutan umum yang ku tumpangi tadi..

Dengan berbicara sesopan mungkin dan memanggilnya dengan sebutan tante.


“Di sini jarang angkutan umum jam segini de, emangnya kamu mau kemana...?” kata perempuan tersebut..


“Aku mau ke alamat ini Tante... “ kataku yang langsung memberikan kertas alamat dengan sesopan mungkin kepadanya.


“Hm .. Aku hafal alamat ini... Apa kamu mau di anter? Tenang aja aku bukan orang jahat kok, aku ingin membantu aja... kalo gak mau juga gpapa” kata perempuan cantik itu yang sepertinya tahu aku ragu menerima kebaikannya..

Akupun bingung apakah menerima kebaikan itu atau aku harus tolak karna aku tidak kenal sama sekali dengan dia.

Tetapi jika aku menolak aku bingung harus bagaimana sampai ke tujuanku.. Akhirnya aku memutuskan mengikuti perempuan ini saja karna kelihatannya perempuan ini benar berniat baik..

“Apa aku merepotkan tante?” Tanya ku sambil menatap matanya yang bulat san indah itu...

“Gak ngerepotin kok santai aja, yu naik ke mobil... “ Jawab perempuan cantik itu yang membalas tatapanku dengan senyuman nya kemudian dia langsung meninggalkan ku ke dalam mobil.

Aku langsung menghampiri mobil itu tapi aku bingung bagaimana cara masuknya karena baru pertama kali naik mobil seperti bagus seperti ini, di desa jarang ada mobil yang ada hanya motor dan delman saja jadi aku kurang paham saat naik mobil ini..

“ayo masuk...”kata tante saat kaca mobilnya turun, aku merasa kagum ternyata kaca ini bisa turun ke bawah tapi aku bingung harus masuk bagaimana..

“Hmm... aku tidak tau bagaimana masuknya Tan, apa lewat lubang jendela mobil ini?” kataku yang agak ragu jika masuk lewat lubang jendela...

“hahaha... itu kamu tinggal tarik handle pintu mobil aja” Jawab Perempuan itu yang sambil tertawa karena kebodohanku yang tidak langsung melihat handle pintu mobil tersebut..

Aku langsung masuk mobil duduk di samping perempuan itu, seketika aku merasakan kursi ini sangat empuk dan nyaman sekali.. Kaca mobil langsung tertutup seketika aku langsung merasa kagum karna tanpa di sentuh sudah bisa tertutup..

Mobil ini melaju agak cepat setelah ku naik, di perjalanan perasaanku perempuan di sebelah terus melirikku, tetapi aku hanya diam saja merasakan nyamannya kursi ini yang jarang di temukan di desa...

Saat akan memasuki gerbang besar yang bertuliskan “Class J” ternyata di jaga oleh beberapa satpam.. Satpam tersebut seperti sudah paham dengan klakson mobil ini , gerbang langsung saja di buka dengan cepat..

Seketika aku sampai di depan tempat yang sangat mewah dan besar Aku terkagum-kagum melihat tempat ini.. Apa benar aku akan tinggal di tempat ini..

“Sudah sampe... ini tempatnya ” kata perempuan di sebelahku dengan suara yang khasnya yang sangat lembut...

“Terimakasih yang tan sudah mengantarkan ku sampai sini” Kataku yang kemudian turun dari mobil. Kali ini aku tidak bingung untuk turun karna sama seperti naik tadi ada handle pintu jadi aku tidak terlihat bodoh lagi hahaha..

“Ya sudah hati hati, lain kali jangan sampai salah naik angkutan umum lagi hihi...” katanya dan langsung pergi dengan mobilnya.

Aku diam dan bingung kenapa perempuan itu tahu kalo aku salah naik angkutan umum.. Ah sudahlah pusing memikirkan hal itu. Ah iya aku lupa menanyakan nama tante tadi, mungkin karna aku terlalu nyaman di kursi tadi hingga lupa menanyakanya..

Langsung saja aku masuk ke tempat yang mewah dan besar ini.. Saat sampai di depan pagar ada perempuan cantik dan anggun menuju keluar. Kemudian saat di depan pagar dia melihat ku dengan tatapan selidik seperti menelanjangi ku sesaat.

“Eh, ka..ka.mu anak baru yang mau sekolah di SMA XX kan..?” tanya perempuan di depanku yang sangat cantik dengan ragu-ragu .. Hm jarang di desa ada perempuan secantik ini,pikirku

Tapii kenapa perempuan ini tau kalo aku anak baru SMA XX ya....

“mmm... apa bener ini rumah nomer 60A?” tanyaku yang tidak menjawab pertanyaannya.. Yang langsung ku berikan pertanyaan... Langsung dia jawab dengan anggukkan dan senyuman manis oleh perempuan itu.

“Ayo masuk...” Ajak perempuan cantik

Perempuan itu langsung mengajakku ke dalam. Aku mengikuti di belakang nya dan ternyata di dalam banyak sekali pintu kamar. Seperti kost kost’an, Saat sampai di ruang tengah aku di buat kagum lagi karena di ruangan ini sangat luas ada tv besar nempel di dinding serta sofa besar..

Kemudian Aku di ajak ke sebuah ruangan kecil di ujung ruangan tengah , di ruangan kecil ini banyak gantungan kunci yang menempel di dinding yang di beri angka mulai dari nomer 1 hingga 30.. Yang tersisa hanya kunci no. 21 dan 22 di dinding tersebut..

“Ni kamu di kamar 21. Kamarnya ada di lantai dua cari aja ada nomer di setiap pintu kamar , oh ya kenalin aku Vina Windari yang menggantikan sementara yang punya kost, karna dia sedang ber ada di luar Negeri saat ini..“ kata dia yang sambil menyerah kan kunci kepada ku yang langsung melangkah ke luar ruangan kecil ini.

Aku hanya mengikuti di belakangnya , setelah sampai di tangga tanpa bicara lagi dia langsung meninggalkanku masuk ke kamar no. 5 yang tertera di pintu. Aku pikir dia bakal keluar karena sepertinya tadi dia akan keluar.

Tidak mau berpikir lama langsung saja aku naik ke atas menuju pintu no. 21 , dari tadi aku merasakan kost’an ini sangat sepi.

“apa sudah tidur semua ya”batinku yang langsung membuka pintu kamarku yang sekarang jadi tempat tinggalku..

Di dalam kamar sangat rapi, mewah dan luas sekali , kemudian aku langsung mengunci kamar dan melihat ke arah kasur sudah ada seragam , peralatan sekolah dan amplop coklat.

Seperti sudah di siapkan sejak tadi pikirku, aku terheran karena Bu Lis tidak pernah bilang bahwa persiapan Sekolahku sudah di sediakan..

Aku langsung saja mencoba seragam ternyata sangat pas di tubuhku, Didalam amplop ada uang warna biru 30 lembar dan sebuah kertas surat setelah ku buka..

“Banyak banget uangnya... Apa ini uang jajan bulanan ku ya..” batinku yang terkejut melihat isi amplop coklat ini.karena uang ini sangat banyak dan di luar perkiraan ku kalo akan di kasih sebanyak ini..

Aku yang sudah lelah dari tadi perjalanan dan merasakan keanehan hari ini akhirnya aku memutuskan untuk istirahat dan menyimpan dulu seragam serta amplop coklat tadi,

Langsung aja berbaring di kasur yang sangat empuk ini sambil membayangkan besok aku sekolah di tempat berbeda yang sangat jauh dari desa serta sahabatku dan tak lama mata ku sangat berat dan terlelap...

Saat masih di bawah alam sadar tiba-tiba aku terbangun karena ada suara ramai-ramai di depan kamar, aku langsung duduk melihat jam di dinding ternyata sudah jam 5 pagi , langsung aja aku siap siap mandi untuk sekolah hari pertama pagi ini.. Dengan langkah gontai aku ke kamar mandi.

Untung aja kamar mandi ada di dalam kamar jadi tidak perlu keluar jauh seperti di desa pikirku.. Sampai di dalam kamar mandi langsung aku telanjang, tapi tak lama ada suara....

Tok..tok..tok

Ketukan pintu terdengar aku langsung aja ke luar kamar mandi hanya memakai handuk.. Saat aku buka pintu, ada sesosok perempuan yang langsung melihat ku kemudian berteriak ahhhhkkkkk......



(To be continue):Peace:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd