Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karir di Dunia Modeling

Terimakasih saya ucapkan kepada penulis atas cerita yang dibuat dengan apik ini
 
Bagian 14 : Awal

POV Haris


“Mantap bro GGWP, thank you guys nanti kita main lagi ya!”

“Oke bro, gue mau solo rank.. ampas banget aim gue.”

“Sip nanti kalau mabar tinggal pc lagi ya. Ngantuk banget nih gue..”

Mengakhiri pesan suara, aku melepaskan headphone dari kepalaku dan beristirahat sejenak. Merebahkan tubuh ke arah sofa perlahan mataku mulai terpejam. Aku sudah tidak tahu sudah berapa lama aku menghabiskan waktuku dengan bermain. Perasaan lelah dan sakit punggung yang kurasakan membuatku mengantuk dan jatuh tertidur.

Slurppp.. Slurpppp..

“Ugh..”

Di dalam tidurku yang nyenyak ini aku mendengar sebuah suara dan perasaan berat dari perutku. Aku mencoba kembali tertidur namun gerakan-gerakan aneh membuatku tidak fokus. Perlahan celana yang sedang kupakai entah mengapa ditarik ke bawah dan kurasakan sebuah sentuhan lembut yang menyentuh area pribadi.

Sentuhan lembut itu perlahan menjadi kuat dengan menggenggam penisku. Kulitnya yang halus itu mengelus penisku secara perlahan dan mulai digerakan naik dan turun. Rangsangan ini membuatku merinding dan terasa begitu nikmat. Penisku perlahan mulai menegang yang membuatnya semakin cepat mengocok penisku.

Merasakan jemari yang mengocok penisku naik dan turun membuatku menggeliat merasakan kenikmatan ini. Kulitnya begitu halus dan terasa hangat yang terus dia gerakan menyusuri seluruh area pribadiku ini. Rasanya begitu nyata, apakah ini yang namanya mimpi basah?

“Ughh enak.. SAYANG?! Kok kamu tiba-tiba disini.. ughh..”

“Yah bangun deh, mau gimana lagi.. slruppp.. slurpp..."

Ketika aku terus menikmati rangsangan yang diberikan olehnya, aku merasakan bagian kakiku terasa berat seperti ditindih seseorang. Membuka mataku, aku terkesima dengan pemandangan wanita cantik yang ada di depanku. Menyadari kalau aku sudah terbagun, dia kemudian mengarahkan wajahnya ke arah penisku dan langsung menelannya.

pred003231.gif


Penisku yang sudah ereksi itu kemudian dilahap ke dalam mulutnya yang hangat dan basah. Sembari jemarinya terus mengocok penisku, Valerie kemudian menyedotnya yang membuatku tubuhku bergetar merasakan kenikmatan ini. Dia terus menyepong penisku dengan ganas dan membuatku tersiksa dalam rangsangannya.

“J-jangan sekarang sayang, aku belum mandi.. ughh..”

“Udah gapapa mmphhh..”

Menyudahi sesi blow jobnya, Valerie melepas atasan yang dia gunakan dan menunjukan kedua payudaranya yang besar dan menggoda tanpa ditutupi bra. Payudaranya itu berayun seiring dengan tubuhnya bergerak menaiki tubuhku dan mengarahkan mulutnya mencium bibirku.

pred003233.gif


Aku sudah tidak peduli kalau bibirnya baru saja mencaplok penisku. Bibirnya yang lembut bersentuhan dengan bibirku dan lidah kita saling beradu. Ciuman ini begitu intim yang membuatku lupa apa yang terjadi sebelumnya. Momen ini aku tidak sia-siakan dengan aku yang langsung meremas payudara yang berhimpit di dadaku.

“Sayang aku udah gak kuat, aku masukin sekarang ya.. ahh.. enak.. penis kamu emang enak banget sayang.. ahh..”

Melepas ciuman mesra, Valerie mengangkat rok pendek berbahan jeans itu dan mengesampingkan celana dalamnya. Berjongkok tepat di atas selangkanganku, dia perlahan menurunkan pinggulnya dan membiarkan penisku yang ereksi itu melesat masuk ke dalam vaginanya.

pred003234.gif


“Ahh sayang memek kamu sempit banget.. ahh..”

Menurunkan pinggulnya, perlahan penisku merasakan kelembutan dari bibir vaginanya yang belum terlalu basah itu kemudian sedikit demi sedikit penisku terdorong masuk ke dalam vaginanya. Terasa hangat, menjepit, dan membuatku gila, itulah yang bisa kudefinisikan dari kenikmatan yang aku rasakan saat ini.

Aku terbuai dalam kenikmatan seiring Valerie yang mulai menggerakan pinggulnya naik dan turun. Penisnya bergerak naik dan turun mengikuti ritme gerakannya. Dari arah bawah aku bisa melihat keseluruhan tubuhnya yang putih dan seksi itu, payudaranya terus berayun naik dan turun mengikuti gerakan tubuhnya naik dan turun. Rambutnya yang panjang dan tergerai membuatnya terlihat begitu mempesona dan membuatku semakin bergairah.

“Aahh.. sayang.. sayang enak banget penis kamu.. ahhh..”

“Ugh enak sayang, kamu gapapa engga pake pemanasan dulu.. ughh memek kamu enak banget..”

“Aah.. gapapa sayang, aku suka kalau agak nyeri-nyeri enak gitu.. ahh, aku cepetin ya sayang..”

Plok.. Plok.. Plok..

Dia terus mendesah dan menjerit tanpa henti. Aku bisa melihat dari wajahnya yang sedikit kesakitan merasakan penisku yang terus menghujani vaginannya. Bagaimana tidak, Valerie langsung mengarahkan penisku ke dalam vaginannya tanpa pemanasan terlebih dahulu. Air liurnya di penisku belum cukup untuk menjadi pelumas dalam persetubuhan ini.

pred003235.gif


Tubuhnya terus bergerak naik dan turun. Aku bisa merasakan vaginannya semakin basah dengan air cintanya yang membasahi penisku. Valerie semakin cepat menggerakan pinggulnya naik dan turun yang membuatku hanya bisa pasrah mengikuti ritme permainannya.

Keringat yang membasahi tubuhnya jatuh menuruni tubuhku yang membuat seks ini terasa begitu intim. Jepitan vaginannya semakin kuat mencengkram penisku begitu pula cairan yang membasahi selangkanganku. Valerie sudah tidak bisa menahan ini dan mencapai klimaksnya. Tubuhnya bergetar hebat diikuti oleh semburan cairan dari vaginannya.

“Sayang aku keluar ahhh..”

“Iya sayang..”

Valerie tampaknya masih belum puas, tanpa jeda istirahat dia langsung kembali menggerakkan pinggulnya dan memainkan penisku di dalam vaginannya. Naik dan turun, dia terus bergerak yang membuatku harus menahan konakku agar kita berdua bisa mencapai klimaks bersama.

“Aahh.. ahhh.. kamu becek banget sayanggg..”

“Iya ahh.. penisku kamu gede banget.. penuh banget nih rahim aku ahh..”

Kita terus berteriak dan mendesah bergantian. Perasaan nyeri berubah menjadi kenikmatan yang tiada tara. Hentakan demi hentakan, aku sudah tidak kuat menahan konakku dan mencapai klimaksnya.

“Sayang aku udah gak kuat.. aku mau keluarr..”

“Iyaaa sayangg.. sebentar ahhh.. aku juga udah mau nyampee..”

Payudaranya yang besar dan lembut itu berayun naik dan turun. Tubuhnya yang seksi dan indah itu sudah sangat basah oleh keringat kita berdua yang saling bersatu. Ritme permainan kita semakin cepat dan cepat, aku sudah mencapai klimaks.

“Sayang aku mau keluar..”

“Di dalam aja sayang.. ahhh..”

Crott.. Crott.. Crottt...

Sebelum aku bisa membalas ucapanku, penisku berdenyut dan langsung menyemburkan air maniku di dalam vaginannya. Cairan kental dan lengket itu terus keluar mengisi rahimnya yang sudah basah oleh cairannya. Valerie langsung duduk diatas selangkangan dan terdiam karena kelelahan.

Mengangkat pinggulnya, Valerie membuka selangkangannya ke arahku dan menunjukan vaginanya yang baru saja kusetubuhi. Valerie mengobel isi vaginanya dan memperlihatkan spermaku yang begitu banyak.

“Kamu keluarnya banyak banget sayang..”

pred003236.gif


Dia tersenyum dengan nafas tersengal-sengal karena kelelahan, namun dia tampak begitu puas. Kita kembali berpelukan sebelum aku kembali tertidur karena kelelahan setelah bermain semalam suntuk dan harus bercinta dengannya.

“Sayang aku bobo sebentar ya, masih ngantuk.”

“Okey, habis itu kita mandi ya. Kamu bau asem.”
“Sorry yang, aku mabar semaleman hehe.”

“Yaudah yuk ke kamar.”

Karena aku masih lelah dan terasa pusing, Valerie menuntunku berjalan ke arah kamar. Sembari jalan dia mengambil tisu dan mengelap sisa persetubuhan sebelumnya terutama di area selangkangannya sebelum melompat ke atas ranjang.

Air hangat perlahan mengisi bathtub dan kita berdua masuk ke dalamnya. Menyabuni satu sama lain, aku tidak menyia-nyiakan momen ini dengan menjamah seluruh tubuhnya. Membaring tubuhku di dalam bathtub, aku dan Valerie berendam berhadapan.

Valerie kemudian memejamkan matanya sambil merilekskan otot tubuhnya di dalam air. Payudaranya yang besar itu seperti pelampung yang mengambang diatas air yang entah bagaimana berhasil meningkatkan libidoku. Kita tidak banyak berbicara dan menghabiskan waktu dengan beristirahat.

“Sayang kamu udah ngaceng lagi ya?”

“Sorry yang, susu kamu menggoda banget sih.”

“Ahh.. mau lagi?”

Air yang hangat, pemandangan indah di depanku, serta sentuhan kulitnya yang bersentuhan dengan membuatku terangsang. Membayang tubuhnya yang indah itu kembali kulahap membuatku penasaran ingin menggodanya dan langsung meremas payudaranya. Penisku kembali ereksi akibat libidoku ini.

Valerie kemudian mengangkat tubuhnya kembali sebelum mengarahkan pinggulnya ke atas penisku. Karena posisi tubuhku yang berada di dalam air membuatnya kesulitan untuk memasukan penisnya ke dalam vaginannya.

“Aku mulai ya sayang.”

Menurunkan pinggulnya, penisku perlahan masuk ke dalam vaginannya. Rasanya tidak begitu nyaman dan air ini membatasi kontak tubuhku secara langsung dengan tubuhnya yang menurunkan tingkat rangsanganku. Meskipun tidak begitu enak, Valerie mulai menggerakan tubuhnya dan membiarkan penisku keluar masuk dari dalam vaginannya.

pred0032311.gif


Menaik turunkan tubuhnya di atas penisku, Valerie berusaha menemukan spot yang tepat. Secara perlahan kita berdua mencoba posisi yang nyaman untuk dapat bercinta dan memuaskan hasrat seks kita.

Plok.. Plok.. Plok..

“Sayang pelan.. ahh.. sayanggg..”

“Tahan sayang ahh..”

Aku terus menghentakan penisku ke dalam vaginannya. Dalam posisi berdiri, dari belakang aku terus menghujam vaginanya dengan penisku yang tegang ini dan terus menghentakan penisku keluar masuk.

pred0032312.gif


Menggenggam erat tangannya, aku bisa merasakan tubuhnya yang bergetar hebat mengikuti ritme permainanku. Payudaranya yang tergantung indah terus berayun seiring hentakan yang kulakukan. Vaginanya yang terasa sempit ini membuatku bersemangat untuk memacu tubuhnya yang sudah pasrah.

“Sayang.. sayang.. sayangg ahhh..”

Valerie hanya bisa merintih keenakan merasakan hentakan penisku yang keluar masuk dari vaginanya. Tidak butuh waktu lama sampai aku mencapai klimaksku dan kembali lagi menyemburkan air maniku di dalam rahimnya.

“Kamu puas gak sayang?”

Valerie hanya menjawab dengan menganggukan kepalanya. Melihat responnya aku kembali bersemangat untuk bercinta dengannya. Entah sudah berapa banyak kita bercinta hari ini, berkali-kali itu juga aku mengeluarkan air maniku ke tubuhnya. Kita terus bercinta dan memuaskan birahi kita berdua. Hari itu perlahan gelap dan berganti.

“Sayang jadi keponakan kamu nginep di rumah keluarga kamu?”

“Ya gitu deh, mau gak mau aku harus tinggal di rumah dulu sambil jagain dia.”

“Memang dia kelas berapa sih?”

“Udah SMA, yaudah Ris gue mau cabut ya.”

“What? Udah SMA, lo tinggal berdua sama dia aja?”

“Ya iyalah, suruh Selyn ikut?”

“Gila engga lah. Cuman aku kepikiran yang macem-macem hehe, aww..”

“Mesum pikiran kamu, ya udah sayang bye!”

“Eh bentar yang, kalau jadwal job kamu buat mingdep?”

“Oh ya aku lupa bilang, paling ada foto lingerie sama aku harus ke Lombok lagi. Yaudah bye sayang.”

Setelah Valerie pergi, pikiranku melayang membayangkan apa yang terjadi dengan keponakannya yang katanya akan menginap di rumahnya selama dua minggu. Meskipun aku tidak mencoba tidak berpikir aneh-aneh, aku yakin dengan kebinalan Valerie pasti dia bakal menggodanya, tidak, pasti tu bocah bakal ngerasain yang bercinta dengannya.

Ya aku juga tidak bisa berbuat banyak, karena hubunganku dengan Valerie yang bersifat open-relationship membuatku tidak bisa membatasi dirinya. Untuk memiliki partner seks yang cantik dan seksi sudah lebih cukup bagiku, aku tidak berpikir akan membangun hubungan jangka panjang dengan dirinya.

Ting.. Tong..

“Halo Lyn, wiih lo berani juga naik ke apartemen cuman pakai begituan. Gak diliatan sama satpam apa?”

“Aahh jangan diremas Riss. Kamu nihh.. yuk ahh kita jalan sekarang.”

Bersambung
 
Terakhir diubah:
Bonus - 1

“Ok good pose Val, coba geser sedikit. Sip.”

“Coba kita coba pose yang berbeda.. excellent.. tahan ya 3.. 2.. 1.. Ok.”

“Simpan tangannya di atas good.. coba lebih ekspresif.. ok mantap.”

Mengakhiri sesi photoshoot hari ini, aku berjalan ke arahnya dan melihat hasil foto yang dia dapatkan. Jauh dari yang kuharapkan, aku begitu puas melihat hasil tangkapan kamera yang terlihat sempurna bahkan tanpa di edit lebih dahulu. Walaupun aku sudah berkali-kali melakukan photoshoot pribadi bersamanya, dia selalu berhasil melebihi ekspetasiku.

“Thank you ya Chan untuk photoshoot hari ini.”

“Sama - sama Val, ini aku lagi nyoba lensa baru gue nih. Jadi sekalian aja.”

Membiarkan Chandra yang sedang mengemas peralatan kameranya, aku melihat-lihat pemandangan dibalik jendela yang tertutup tirai. Seharusnya aku langsung berganti ke pakaian casual namun karena set lingerie ini terasa begitu nyaman aku akan berdiam dulu lebih lama memakai ini.

Tidak banyak yang bisa kuperhatikan dari atas sini selain jalanan kota yang semakin padat karena jadwal pulang kantor. Aku terlalu fokus memperhatikan keadaan di luar tanpa menyadari Chandra yang sudah berada di belakangku.

“Aaah Channn.. j-jangan dijilat ahh..”

Aku menjerit merasakan area pribadiku yang dijilat olehnya. Lidahnya yang basah dan hangat ini menyentuh bibir vaginaku dan menjilatinya. Aku berusaha untuk mendorongnya namun karena tidak lidahnya membuatku keenakan dan pasrah merasakan rangsangan yang dia berikan.

pred003237.gif


Slurppp.. Slurppppp..

“Udah Chan.. jangannn.. ahhh..”

Menarik bawahan lingerie ini, Chandra semakin ganas menjilati area vaginaku. Lidahnya terus bergerak menyusuri bibir vaginaku dan mendorongnya masuk yang membuatku bergetar hebat. Aku yang tidak bisa berbuat banyak hanya bisa menahan tubuhku ke arah jendela.

Membalikan tubuhku, aku menurunkan celana yang dia gunakan dan terlihat batang penisnya yang sudah ereksi. Tanganku langsung meraih penisnya yang berayun itu dan mulai mengocoknya dengan cepat. Merespon aksiku, Chandra membalas gerakanku dan mengarahkan jarinya ke vaginaku.

“Tangan lo lembut banget Val, enak.. agh kocok terus..”

“Chan pelan-pelan ah.. sakit.. ahh..”

pred003238.gif


Tidak mendengar rintihanku Chandra langsung memasukan tiga jarinya ke dalam lubang vaginaku yang membuatku menjerit. Tiga jari besarnya terasa mengisi vaginaku dan dengan ganas dia mempercepat gerakan jarinya yang membuat tubuhku mengejang diikuti semburan air cintaku yang perlahan turun.

Bra yang sedang kupakai ditarik olehnya dan membuat payudaraku melompat keluar yang langsung diremas olehnya. Tangannya begitu erat membekapku serta kocokan jarinya membuat nafsuku terus meningkat.

Plok.. Plok.. Plok..

“Lo suka kan dimasukin kontol, aghh rasain nihh..”

“Enak Chan ahh.. ahh..”

“Dari semua cewek, memek lo salah satu yang terbaik. Ngejepit banget aghh..”

“Sakitt Chan pelan.. ahh pelan-pelan..”

pred003239.gif


Tanpa ampun Chandra terus menghujam vaginaku dengan penisnya. Hentakan penisnya terasa begitu kuat yang membuatku sedikit kesakitan yang membuatku semakin bergairah dan keenakan. Dia terus mengocok penisnya ke dalam vaginaku. Maju dan mundur penisnya terus mengobok-obok vaginaku.

“Aghh gue keluar!”

Chandra menarik penisnya keluar dan menyemburkan air mani ke arah punggungku. Tidak lama kemudian aku juga keluar dan langsung terjatuh di atas lantai hotel. Tidak memberikanku jeda, Chandra kembali menarikku ke atas ranjang dan menarik braku dan kembali menyetubuhi diriku.

“Kalau lo ke Lombok kenapa gak chat gue, kalau lo bilang gue bisa ngosongin jadwal.”

“Ah lo kayaknya sibuk banget, lagian gue pernah photoshoot bareng mereka kok.”

“Mereka? Lebih dari seorang?”

“Yup tiga orang, tapi dulu gue photoshoot pas sama Selyn.”

“Seru dong bisa foursome, bisa puas memek lo.”

“Ah apa sih lo Chan. Liat nih lingerie sampai kena air mani lo, padahal kan ini produk prototype.”

“Hehe sorry Val, soalnya lo seksi banget sih..”

“Ahh udah, gue mau balik dulu.. bye!”
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd