Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karir di Dunia Modeling

Bagian 4 : Liburan yang Tak Terlupakan

Saat ini aku berada di bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, finally setelah sekian lama aku akhirnya mendapatkan libur dari penuh sesaknya jadwal modelingku. Beberapa bulan kebelakang keseharianku dihabiskan dengan berbagai kegiatan modeling.

Sekarang aku mendapatkan liburan, seperti yang kalian tahu kali ini aku berlibur tanpa mengeluarkan biaya alias gratis, keuntungan sebagai BA (Brand Ambassador) aku dapat fasilitas kelas atas dan tentu saja beragam penawaran menarik. Untuk 3 hari kedepan aku akan bersenang-senang ria di Bali, hmm sudah enggak sabar nih.

Aku menikmati berkunjung ke berbagai tempat di Bali, aku sendiri sih udah berkali-kali ke Bali, baik itu sendiri ataupun sama temen-temen aku jadi aku lebih memilih liburan santai dibandingkan harus ikut tour ke objek wisata, asyik aja kalau bisa bebas kemana aja mungkin kalian tahu dengan yang namanya staycation, ya aku juga jalan-jalan sih, bosenkan kalau cuman di hotel aja.

Di hari pertama selayaknya turis pada umumnya aku tiba bandara, menggunakan fasilitas mobil yang sudah disediakan aku berkunjung ke berbagai tempat, karena aku seorang diri di Bali, rencana liburanku sebatas di Bali Selatan, you know-lah, kayak ke GWK (Garuda Wisnu Kencana), belanja di Beach Walk, dan tentu saja pantainya.

Liburan seperti kebanyakan perempuan tentu saja di mulai dari shopping, Hihi. Aku lantas pergi ke pusat perbelanjaan di Beach Walk, tujuanku sebenarnya sih nungguin jam check-in hotel, daripada buang-buang waktu mending sekalian belanja-kan ? Aku hanya membeli barang-barang yang unik yang tidak ada di Jakarta, aku rasa kebanyakan barang bakal lebih murah di Jakarta sih, cuman kalau ada yang menarik tentu saja aku beli.

Cukup lama aku habiskan berbelanja, aku menyudahinya dan pergi ke hotel tempatku menginap. Kali ini aku menginap di hotel di kawasan Seminyak, tentu saja hotel bintang lima. Hotel ini merupakan gabungan dengan resort yang berhadapan langsung dengan pantai dan dilengkapi club bar gitu (semacam tempat nongkrong elit gituu lah). Aku yang baru tiba di Bali tentu saja langsung mengambil kartu dan beristirahat di kamar

Aku yang males ngapa-ngapain tentu saja rebahan dan malahan bermain dengan sosial mediaku, agak sayang sih waktu liburanku di Bali malah kupakai untuk rebahan gak jelas, cuman males gitu karena cuaca di Bali sedang panas-panasnya walau aku jalan keluar juga aku bingung kemana. Sambil bermalasan aku juga ngemil makanan yang kubeli tadi di Beach Walk, rencana aku sih nanti agak sorean aku paling turun dan berjalan di pantai biar gak terlalu panas juga.

Aku terbangun dan menyadari kalau aku baru saja ketiduran, aku yang tidak mau menyia-nyiakan liburku bergegas mengganti pakaianku. Aku rasa suhu diluar tidak sepanas tadi dan aku lantas turun dari kamarku menuju pantai yang ada di dalam area hotel ini. Sepanjang jalanku dari kamar menuju pantai hanya ada sedikit tamu hotel dari Indonesia, kebanyakan sih dari macanegara, bule-bule. Hanya beberapa tamu hotel di sekitaran area pool, kebanyakan bersantai di kursi yang tersedia.

008.jpg


Aku menggunakan semacam dress pendek berwarna putih, bahannya cukup tipis sehingga aku bisa merasakan angin ke tubuhku. Tidak ada rencana eksib aneh-aneh kali ini, dan kemungkinan ada kejadian buruk kurasa tidak mungkin mengingat ini adalah private beach hotel sehingga tidak banyak orang di sekitar sini.

015.jpg


Aku berjalan menyisir garis pantai, kurasakan pasirnya cukup lembut di kulitku. Aku hanya berjalan di pinggir pantai dan juga membasahi kakiku dengan air laut. Aku tidak berencana berenang di pantai ini jadi aku menghabiskan waktuku dengan bermain pasir. Aku bosen sih kalau bermain di pantai seorang diri.

006.jpg


Aku menghabiskan waktuku di pantai dan masuk kembali ke kawasan hotel. Di area restoran dan bar aku membeli makan malam sambil menikmati sunset. Sesudahnya aku kembali ke kamar, untuk malam ini aku memilih untuk tidak mabuk-mabukan atau pergi ke bar walaupun sepertinya akan sangat mengasikkan.

•••

Pagi esoknya aku breakfast di resto hotel, menikmati pagi hari di area hotel dengan bejalan-jalan. Rencana hari ini sih aku bakal berenang lalu siangnya paling jalan-jalan ke sekitar Bali Selatan. Pokoknya having fun aja.

Outfit renang yang kugunakan kali berupa two piece, sekilas mungkin orang melihat bikini ini dari model yang berbeda karena warna atasan tidak cocok dengan yang bawah tetapi sebenarnya ini merupakan satu set, kok bisa tahu ? Kan aku yang pertama kali jadi modelnya Hihi. Kembali ke cerita, aku berjalan-jalan di sekitar area hotel, dengan hanya menggunakan bikini ini aku memilih untuk mencari tempat.

025.jpg


“Kayaknya disini aja deh”, aku menemukan spot pool yang terpisah dari pool utama hotel ini. Aku tidak melihat ada tamu hotel lain yang berada disini jadi langsung saja aku bersantai disana.

Di bibir kolam renang ini, aku duduk-duduk dan bersantai ria. Entah kenapa, situasi seperti ini mendorongku untuk melakukan hal yang aneh-aneh. Mumpung aku sedang menggunakan bikini aku pengen pamer ahh.

Secara visual, bikini yang kugunakan sangatlah seksi, jelas saja bikini tanpa tali pundak ini sangat mencolok dan sesuai dengan warna kulitku yang putih. Ditunjung buah dadaku yang besar, tubuhku terlihat sangat menggoda.

Menikmati waktu santaiku di pool ini, aku memiliki ide yang seru. Aku melihat keadaan sekitar, ketika tidak ada orang yang melihat aku secara perlahan melepas tali bawahan bikiniku. Aku melepaskannya di posisi duduk sehingga tidak terlihat jelas bagi orang lain yang mungkin melihatku.

028.jpg


Aku semakin berani mencoba gerakan baru dengan aku dalam kondisi berdiri. Secara perlahan aku menahan bikini bawahku yang sudah lepas talinya dengan tanganku. Ada perasaan campur aduk antara takut ketahuan sama sensai seru. Aku lebih berani lagi melepas tanganku dari bawahan bikini itu sehingga bikini itu tertahan di jepitan selangkanganku.

036.jpg


Dalam posisi orang didepanku, mereka dapat dengan mudah melihat belahan vaginaku yang sudah tidak tertutupi apapun. Ditambah pose tanganku yang sangat menggoda dengan memperlihatkan kedua ketiakku merupakan pemandangan yang sangat aduhai.

Situasi yang mendukung ditambah libido yang sedang tinggi-tingginya aku melepaskan tali bawahan bikiniku yang satunya sehingga bikini itu lolos dan aku sudah bottomless, alias sudah bugil bagian bawah tubuhku.

040.jpg


Sekarang orang lain dapat melihat tubuh bawahku terutama arena selangkangan dan tentu saja pantatku. Bikini bawahku ku biarkan mengambang diatas pool. Perasaan ini sangat mendebarkan sekaligus seru.

Tak berselang lama ada seorang staf hotel yang melintas, aku yang bukannya memakai bawahanku malah menenggelamkan area bawahku dibawah air. Ditutupi dengan tanganku aku menutup area selangkangan yang terbuka bebas.

Staf : “Selamat pagi, bisa ada yang saya bantu ?”
Valerie : “Selamat pagi Pak, ahh tidak perlu.”
Staf : “Baik, kalau ada perlu apa-apa bisa datang ke resepsionis atau meminta tolong ke pada staf.”
Valerie : “Ba.. Baik.”
Staf : “Oh ya, untuk handuk dapat diambil di meja disana.. ehh.. dan ada refreshment sebagai complimentary, terimakasih.” (maksudnya minuman gratis)
Valerie :“Disana pak.. baik terimakasih pak.”

042.jpg


Aku rasa bapak itu menyadari kalau aku sudah tidak memakai bawahanku, apalagi ketika di menunjukan arah meja aku sekilas mengikuti arah yang ditunjukan dan bapak itu melirik ke area bawahku. Deg-degan sih, cuman bapak itu kurasa sudah terbiasa dan bersikap profesional.

Aku segera memakai bawahan bikiniku dan kembali ke kamar untuk mandi, dan bersiap ke kegiatan berikutnya. Berlama-lama di kolam juga untuk apa dan aku rasa eksibnya udah cukup, hehe. Mungkin nanti lagi kali yaa.

•••

Kembalinya ke kamar, aku membersihkan tubuhku lalu bersiap untuk rencanaku jalan-jalan di area Bali Selatan. Dengan menggunakan mobil aku mengunjungi beberapa tempat saja, itupun karena aku sudah pernah kesana sebelumnya aku hanya menikmati suasana dan mengambil beberapa foto untuk ku upload di akun sosial mediaku.

Kebanyak waktu kuhabiskan dengan mengunjungi cafe-cafe di bandingkan dengan ke objek wisata, aku berpindah dari cafe satu ke cafe yang lain karena penasaran dengan menu-menu yang ada dan juga karena aku bingung mau ngapain, jadi aku makan-makan aja Hihi.
Seperti yang sudah ku sebutkan sebelumnya, cuaca di Bali saat ini sedang panas-panasnya, mau tidak mau aku memakai outfit yang lebih terbuka. Aku menggunakan dress hijau yang sangat pendek yang sangat menonjolkan lekuk tubuhku.

Dress ini memiliki desain sangat terbuka dan menunjukan belahan dadaku ditambah ukuran dress ini yang pendek menunjukan paha dan kaki jenjangku. Hanya saja, orang-orang mungkin sudah terbiasa dengan pakaian terbuka macam ini sehingga orang-orang hanya melihatnya sekilas.

016.jpg


“Huuh, sedih aku padahal niatku mau pamer tapi mereka mungkin udah bosen kali yaa, apa aku bugil aja kali yaa, Haha.” Itu hanya guranku saja, aku mungkin kecewa tapi aku gak mungkin-kan telanjang sambil jalan-jalan, bisa disangka orang gila nantinya.

000.jpg


Puas menikmati hari aku kembali ke kamar hotelku, malam ini rencanaku aku akan pergi ke club bar yang ada di hotel ini, mungkin aku akan sedikit tipsy dan minum alkohol malam ini. Di kamar aku kebingungan dengan outfit yang akan kupakai, mengingat bar itu merupakan outdoor dan tentu saja pakaian lengan panjang tidak mungkin cocok, aku lantas mennggunakan outfit one piece berwarna perak.

001.jpg


Pakaian tanpa lengan ini sangat-sangat terbuka, dilihat dari belakang akan terlihat kemulusan punggungku dan dari samping.. hmm.. outfit ini menunjukan siluet dadaku. Karena potongan dada yang rendah dan punggung yang terbuka, aku memakai nip cover yang terbuat dari silicon, bagi yang tidak tahu nip cover itu pentup puting payudara untuk menggantikan peran bra, enggak bisa dibilang mengganti juga sih.. pokoknya begitulah.

005.jpg


Dengan penuh percaya diri, aku datang ke are bar yang rupanya sudah dipenuhi banyak orang baik itu turis lokal maupun mancanegara. Sayang-seribu sayang, rupanya niat eksibku gagal lagi, rupanya bayak bule-bule yang tampil lebih berani lagi dengan pakaian yang minim.

Kebanyakan mereka haya menggunakan bikini, bayangin aja ke bar pakai bikini, udah kayak ke Upnormal cuman pakai pakaian dalem aja, ehh engga juga sih. Niat eksibku rupanya gagal, dan aku malah merasa terasingkan.

Aku hany meminum cocktail dan semacam fruit punch saja, karena seorang diri aku tidak open table (buka meja) dan duduk di area bar. Lagu-lagu dan lampu sorot sangat mejelaskan situasiku disini.

Aku tidak bergabung ke area dance floor tentu saja karena males dan ngapain juga ya kan. Selama aku duduk-duduk di are bar, banyak om-om dan cowok-cowok chinese yang mengajakku bergabung ke mejanya dan menawarkanku untuk open champange. Aku yang sudah dewasa dan terbiasa di situasi ini tentu saja menolak.

Kebanyak dari mereka hanya having fun lalu mengajak target mereka untuk “bermalam” di kamarnya. Aku tidak segila itu untuk mau having fun dengan orang yang tidak jelas. Memakan cemilan malan dan menikmati vibe, aku menyadari seseorang memanggilku.

Haris : “Ver lho kok ada disini ?”
Valerie : “Gue lagi libur nihh, emang lho ada job ?”
Haris : “Iya nih, mana mungkin gue nginep di hotel macam ini, lho mah enak di bayarin sama kantor lho kan.”
Valerie : “Hehe, bisa aja, nihh minum nih.”
Haris : “Oke, gua mau sobber (enggak mabok) aja malam nih, gue males kalau besok tepar.”
Valerie : “Okay.. okayy.”

Aku dan Haris berbincang-bincang sejenak, mungkin aku belum cerita kalau aku dan Haris sudah menjadi partner fotograferku untuk rumah mode Hucci. Meski begitu, Haris masih bekerja freelance dan aku merupakan model tetap.

Karena sudah terbiasa denganku memakai pakaian seksi selama photoshoot, Haris seperti biasa duduk disebalahku tanpa melirik-melirik yang aneh-aneh. Aku sih mau menggodanya cuman karena lagi lumayan ramai di bar ini aku memutuskan untuk menundanya.. untuk saat ini.

Menghabiskan malam diiringi musik, entah mengapa cuaca berubah dan byurrr. Turunlah hujan yang deras mendadak dan semua tamu hotel dan bar berhamburan masuk ke dalam, mau tidak mau pakaian mereka kebasahan termasuk aku dan Haris.

Kami menunggu di lobby hotel bersama tamu hotel yang lain, entah karena aku yang lumayan tipsy (mabok) atau karena nafsu birahi akibat eksibku ya gagal terus, aku memiliki niat terselubung, Hihi.

“Ris, ikut gue aja ke kamar, ada dryer-nya kok, baju lho basah banget.”
“Enggak mau lah Ver, masa aku masuk ke kamar cewek.”
“Hih, pikirannya mesum dehh, lho keringin aja di kamar gue, besok lho-kan ada job. “Nanti kalau lho sakit malah nyusahin model lho sama lho-nya sendiri.”
“Bener juga sih cuman.. ehh.. Ver.. Ver..”
“Udah ikut aja ke kamar guee.”

Aku menarik paksa Haris untuk masuk ke kamarku, agak aneh sihh biasanya cowok yang ngajak cewek cuman karena keburu nafsu gue aja lahh, si Haris ragu-ragu tapi mau gituu dari tampangnya aja udah kelihatan.

Sekembalinya ku kamar, aku meminta Haris melepaskan pakaiannya yang basah dan memasukannya ke dalam dryer. Haris tetap menolak dan aku paksa dengan mencoba membuka pakainnya, Haris yang panik langsung membuka dan menutup diri di kamar mandi.

Haris menggunakan jubah mandi untuk menutup dirinya, kalau dilihat sih dia masih memakai pakaian dalam berbentuk boxer dibawahnya, apa enggak basah ya. Aku lantas berganti pakaian di kamar mandi setelah Haris selesai. Dan rencanaku dimulai.

Aku kembali dari kamar mandi hanya memakai underwear senada dengan pakaian tadi. Haris yang terkejut memalingkan wajahnya, padahal dia harusnya sering melihatku dalam kondisi seperti ini dan sudah terbiasa.

039.jpg


“Ris, lho kenapa malah ngindarin gue.”
“Ya iya lah Ver, lho aja cuman pakai pakaian dalem gitu belum lagi gue juga begini kondisinya.”
“Emang kenapa Ris, santai aja, kayak photoshoot kayak biasanya.”
“Matamu, photoshoot seperti biasa. Ehh.. tapi Ver lho.. “
“Tapi apa.”
“Perasaan gue aja atau lho tadi enggak pakai bra-kan ? Sekarang kok lho pakai ?”
“Ohh jadi gitu, memang aku tadi enggak pake sihh. Jangan-jangan kamu mau lihat aku buka nih bra aku.”
“Ehh bukan begitu Ver.. ehh.. verr.. verr.”

Aku mendekat ke Haris, dengan mudahnya aku membuka kaitan bra-ku sehingga sekarang aku sudah dalam kondisi topless alias tanpa atasan. Aku masih menutup dadaku dengan tanganku namun entah dorongan darimana, aku malah semakain bernafsu untuk menggodanya.

Dengan dadaku yang terbuka tanpa halangan aku mendekapkan dadaku kearah muka Haris, kalau cowok biasa harusnya bakal langsung ngerespon dan melakukan hal-hal yang 18+. Haris masih saja menolak dan teguh pada pendiriannya.

Nafsuku yang sudah tak terbendung, membuatku melakukan hal lebih menantang. Aku membuka jubah mandi yang dia gunakan, dia masih menahannya dan jubah itu akhirnya terlepas. Haris tampak malu tapi mau, wajahnya terlihat kemerahan.

“Tuh kan celana lho basah, nanti masuk angin loh. Aku buka yaa.”
“Ehh jangan Ver.. gue malu, sama gue itu masih..”
“Masih apa ?”
“Perjaka..”

Ehh sebentar !? Haris yang seumuran sama gue masih perjaka, gue merasa kasihan sekaligus enggak bisa menahan tawaku dengan perkataannya. Gila gue aja dari SMA udah lepas perawan, sedangkan dia belum. Aku bingung untuk meresponnya karena aku masih tertawa lepas, sedangkan Haris seperti malu karena sudah jujur.

Antara miris sekaligus terkesan, di pergaulan saat ini untuk belum melakukan hal-hal yang mesum merupakan suatu hal yang cukup membuatku terkesan. Mungkin dia menyimpannya untuk menikah kelak. Tapi sayang Haris, keperjakaanmu bakal gue yang ambil Haha. Aku kayaknya jahat gitu kesannya yaa, entahlah.

Valerie : “Haha, so sorry for you Haris, tapi malam ini bakal buat lho mejadi malam paling berkesan.”
Haris : “Eh lho serius Ver, lho terlalu mabuk kayaknya dehh ?”
Valerie : “Of course aku serius, dan yes aku lagi agak tipsy, tapi gue mau gituan sama lho sebagai rasa terimakasih. Lho mau kan ?”
Haris : “Kalau mau sih iyaa.. tapi bener gakpapa nih ?”
Valerie : “Iya beneran Ris.”
Haris : “Cuman gue belum ada pengalaman nih, gue masih buta map. Lho yakin ?”
Valerie : “Yes.. yes.. and yes.”

Mendapat persetujuan dari Haris, aku menurunkan boxer yang dia gunukan dan terlihatlah benda yang menjadi kebanggaan seorang pria. Secara penampilan not bad lahh, ukurannya standar orang Indonesia kali yaa, yaelah aku udah kayak pro di bidang seks aja. Pokoknya cukup oke.

Haris menjadi sedikit rileks lalu mejadi tegang, mungkin karena pengalaman pertamanya. Aku menggemgam penisnya dan mulai menggoyangkannya. Penisnya semakin menegang, dan aku semakin terangsang untuk bermain-main dengannya.

Perlahan aku mengocok penisnya dari bawah ke atas. Haris terlihat sangat menikmatinya, dia meringis keenakan. Sabar Haris ini masih permulaan. Penisnya terasa semakin besar dan panas.

Aku terus mengocok penis atas ke bawah, aku lalu memasukan kepala penisnya kedalam mulutku. Saat ini aku dalam posisi blowjob, memang aku sendiri tidak jago hal yang seperti ini, tapi aku dengan nafsu terus menyepong penisnya.

pppd00583-1.jpg


Terdengar suara perpaduan antara penis dengan mulutku, air liurku perlahan turun membasahi penisnya. Dengan bantuan tanganku, aku terus mengocoknya bersamaa dengan lidah yang terus menjilati kepala penisnya.

Terdengar erangan dan desahan ketika aku menjilati lubang pipisnya. Penis terus aku kocok dan masuk ke dalam mulutku. Aku tidak terlalu memaksakan penisnya untuk masuk ke dalam kerongkonganku hanya sekitar area mulut dan lidahku saja yang bermain.

Mungkin kurang dari 10 menit, lamanya aku menyepong penisnya. Haris terlihat sudah tidak bisa menahan hasratnya dan sudah tidak bisa menahan dan memintaku menyudahinya.

“Ahh stop Ver.. stop.. kalau gini terus bisa keluar duluan.”
“Yaudah mau langsung aja kan, yuk”

Aku meninggalkan Haris sebentar untuk mengambil suatu barang, barang itu bukan lain kalau bukan kondom. Haris terkejut dan bertanya bagaimana aku mendapatkannya, lalu aku jawab ini disediakan hotel, dan dia setuju-setuju aja. Sebenarnya aku udah beli ini buat jaga-jaga kalau akhirnya gue bakal ngelakuin seks, cuman gue enggak bisa dong bilang kalau aku bilang aku beli ini, jadi aku bohongin deh.

Aku menaiki ranjang, dan entah kenapa aku merasa senang untuk memasangkan kondom di penisnya. Semoga aja inih pas ya, kalau ini kegedean bisa lepas di dalam nih, bisa gawat. Aku menyobek bungkusannya dan perlahan memasangkannya di penis miliknya.

Ada perasaan seru ketika memasukan penis ke dalam kondom, apalagi waktu menarik kondom untuk nutupin penisnya.

“Jadi gue langsung colok ke dalam aja nihh ?”
“Haha, enggak ris, bisa sakit lawan main kamu. Gini nih caranya, lho harus jilatin memek gue dulu biar lho bisa masuk, biar ada pelicinnya dulu.”
“Ohh gini Ver.”
“Iya bener.. mpphhh.. ahhh.. aahh”

Aku sebenarnya berbohong, aku sebenarnya ingin juga menikmati rasa dipuaskan sebelum melakukan seks, rugi dong kalau gue aja yang harus capek. Seperti yang diduga dari pemula, cara menjilat vagina masih sangat amatir. Dia menjilat vaginaku seolah-olah menjilat eskrim, gerakannya statis cuman naik turun aja ngejilatnya.

Meski begitu aku cukup menikmatinya, perasaan bercinta ini sudah lumayan lama aku belum rasakan. Aku perlahan mendesah seiring Haris menjilati vaginaku. Aaah sumpah enak juga.. desahan ku bersamaan dengan bunyi jilatan lidahnya.

Aku rasa vaginaku sudah lumayan basah, dan aku memposisikan diriku di posisi misionaris. Aku rasa ini posisi yang paling mudah dilakukan.

“Mpphhff.. masukin aja gak perlu di gesekin dulu.. ahh.”

Secara perlahan penisnya masuk kedalam vaginaku. Bless. Aku mendesah seiring kepala penisnya masuk kedalam tubuhku dilain sisi Haris terlihat kesusahan karena ini pertama kalinya.

“Gila sempit bangett.””

Perlahan tapi pasti penisnya masuk kedalam vaginaku. Haris mencoba keluar masukan penisnya di dalam vaginaku. Dengan semangat dia bercinta dengan semakin cepat memasuk-keluarkan di dalam tubuhku.

Aaah.. aahh.. desahanku diringi dengan suara gesekan antara kulitku dengan Haris mengisi kamar ini. Aku juga tidak diam saja, aku menggoyangkan pinggungkul untuk mempermudah sekaligus memberikan kenikmatan yang lebih.

Kami melanjutkan gerakan seks, dan berganti posisi. Kali ini Haris berada di bawah dan aku diatas, nama posisi ini WOT (Women on Top). Posisi tadi enak hanya saja Haris masih pemula sehingga aku kurang menikmatinya, dengan posisi ini aku dapat lebih mendominasi.

pppd00583jp-2.jpg


Aku yang berada di atasnya perlahan-lahan menaik turunkan tubuhku. Kali ini aku bisa merasakan batang penisnya yang bergesekan dengan dalam vaginaku.

“Aaahh.. aahh Haris.. enakk kann.”
“Gilaa.. enak banget Ver.. ahh..aahh.”

Kami terus meracau seiring dengan kenikmatan yang kami rasakan, sekarang babak penentuan antara aku atau Haris yang bakal keluar lebih dulu.

Plok.. plok.. plok..

Bunyi hantaman tubuhku terdengar nyaring di dalam ruangan. Pantatku yang beradu dengan selangkangnnya saling bertabrakan. Semakin lama kurasakan cairan dalam vaginaku semakin banyak, ayo Haris.. ahhh..

“Mphh.. enakk banget Ver.. gue mau keluarr..”
“Iyaah Haris.. ahh.. ahh.. biar gue yang bikin lho puas.. ahh.””

“Aahh fuck.. fuck.. gue keluar.. “ crot.. crot.

Aku merasakan di dalam vaginaku, kondom yang Haris gunakan tiba-tiba terasa hangat. Dia sepertinya udah keluar duluan.. ahhh.. buat pemula udah lumayan lama.. biasanya cuman 2 menit udah crot.
Aku lalu turun dari tubuh atas Haris, dengan terenggah-enggah ke sampingnya. Masih ada rasa kelelahan sekaligus kenikmatan yang kami rasakan. Haris yang pertama kali melepas keperjakaanya terlihat sangat puas.

Valerie : “Ris, gimana rasanya.. hah.. han ?”
Haris : “Sumpah enak banget, kalau aku kasih rating sih 9/10.”
Valerie : “Hah kok 9/10. kurang puas ?”
Haris : “Gue kasih rating 10/10 kalau gue crot dalem hehe.”
Valerie : “Haha, maunya.”

Aku bersama Haris bercanda gurau mengakhiri kegiatan seks pertama kami. Haris membuang kondom yang dia gunakan lalu membersihjan diri di kamar mandi.. huuh, kalau dia minta bakal aku bersihin pakai mulutku.

Kami kelelahan lantas tertidur berdua diatas ranjang yang sama. Ini mungkin akan menjadi salah satu malam terbaik dalam hidupnya, lalu mataku terpejam. Dalam keadaan tanpa busana kami berdua tertidur selayaknya pasangan suami istri.

•••

Keesokan harinya, aku memandang sebelahku, rupanya Haris sudah bangun lebih dahulu. Hari ini adalah hari terakhirku di Bali sedangkan Haris memiliki job yang harus dia kerjakan. Terdengar suara shower dari arah kamar mandi, rupanya Haris sedang mandi.

Pakaian yang semalam basah harusnya sudah kering dan tak berselang lama Haris keluar dari kamar mandi, dengan telanjang dada rupanya ia akan meminjam alat setrika yang ada di lemari, dan di waktu yang sama aku harusnya bergegas mandi.

Bukan aku namanya kalau tidak memiliki ide nakal, hihi. Sebelum pulang aku bakal kasih kejutan terakhir deh. Aku yang sejak semalam sudah telanjang tanpa busana pergi ke kamar mandi dan menyalakan air di bathub.

Selama menunggu air mengisi bathub aku menemukan ada gesper (ikat pinggang) Haris yang tertinggal, aku tidak mau memberikannya sekarang, biar dia mengambilnya sendiri.

Air mulai mengisi bathub dan aku memasukkan bathbomb untuk mengisi bathub dengan busa dan mematikan suara kran air. Aku lalu masuk ke dalam bathub sambil bersantai menunggu Haris mencari gesper yang dia tinggalkan.

“Ver, sorry lho liat gesper gua enggak.”
“Enggak tuh, emang tadi di simpen dimana.”
“Lupa Ver, haha, kayaknya ada di.. ehh.. sorry Verr.”

18.jpg


Haris masuk kedalam kamar mandi dengan mudahnya karena aku tidak menutup pintu, padahal sudah semalaman melihatku telanjang masih kaget jugaa huh.

Valerie : “Masuk aja Ris, masa semalam udah ngeseks sama gue masih malu-malu.”
Haris : “Sorry Ver, nah ini ketemu. Ehh Ver nanti baju gue basah nih.”

Aku menahan lengan Haris dari bathub, seolah-olah mengajaknya untuk ikut mandi bersamaku dan Haris tentu saja menolak karena dia buru-buru untuk melakukan pekerjaan photoshootnya.

Valerie : “Yaudah deh, setidaknya lho fotoin gue dong.”
Haris : “Sekarang !?”
Valerie : “Iya dong, sebagai rasa terimakasih lho karena udah mau ngewe sama gue.”
Haris : “Yaudah dehh, gue foto pakai HP aja yah.”
Valerie : “Okay.”

Dalam keadaan telanjang di dalam bathub aku melakukan pose yang sangat seksi. Tubuhku hanya ditutupi oleh sedikit busa sabun dan tanganku yang menutupi puting payudaraku.
Berbagai pose kulakukan sampai aku naik ke atas bathub dan posisi duduk yang menunjukan selangkanganku yang ditutupi oleh busa.

20.jpg


Dan sebagai pose terakhir aku membelakangi Haris dan berpose menghadap ke dinding yang menunjukan tubuh bagian belakangku terutama bagian panta yang seksi.

31.jpg


Haris : “Udah Ver, mau aku kirim kemana.”
Valerie : “Enggak usah, simpen aja Ris.”
Haris : “Serius nih Ver, thank you Ver untuk dua hari ini, bye.”
Valerie : “Bye Haris.”

Huuh padahal aku udah telanjang gini malah ditinggal, dasar. Tapi namanya freelance mau tidak mau harus menyelesaikan pekerjaannya dulu.

Sesudah aku mandi tidak ada hal yang menarik lagi, aku berkemas dan bersiap kembali untuk pulang ke Jakarta dan menjalani keseharianku sebagai model.

Bagian 5 : Nude Photoshoot yang Pertama
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd