Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karir di Dunia Modeling

Bagian 7 : Pertemuan yang Tidak Terduga

Kesibukanku di dunia modeling tidak pernah berhenti sejak aku bergabung menjadi model di rumah mode ternama. Seperti kalian tahu, saat ini aku mendapat kebebasan untuk dapat menjadi model di luar brand tempat aku dikontrak, jadi sekarang aku dapat bebas mengikuti modeling dengan tema dan pakaian yang lebih beragam dan tentu saja gaji tambahan.

Tawaran yang kudapat dari Daxim Indonesia sebagai salah satu majalah pria dewasa untuk menjadi salah satu model dalam majalah terbarunya sangat menarik. Ide dan pakaian yang aku pakai ketika aku bekerja di majalah ini tentu saja lebih unik dan berani, tidak seperti ketika aku bekerja untuk rumah mode dimana pakaian yang kugunakan sebatas pakaian yang akan dijual kepada konsumen.

Kali ini aku bersama crew dari Daxim sedang melakukan photoshoot untuk media online mereka. Tentu saja photoshoot kali ini tidak ada bedanya dengan photoshoot yang sebelumnya pakaian yang kugunakan tentu saja sangat seksi dan sangat vulgar kalau dibandingkan modeling biasanya.

Menggunakan pakaian sejenis cosplay ala karakter hero dari China, dengan aksen merah lengkap dengan aksesoris pendukungnya. Kali ini crew-crew sedang bekerja untuk mendapatkan hasil foto terbaik dengan aku sebagai fokus utamanya. Aku menampilkan pose yang sangat seksi memanfaatkan keterbukaan pakaian ini. Pakaianku hanya sebatas atasan dan bawahan ku tidak ditutupi apa-apa alias bottomless.

You-Mi-Vol-186-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-001.jpg


Aku menampilkan beragam pose yang sangat menampilkan tubuhku yang nyaris telanjang. Keindahan lekuk tubuhku dan penempatan tanganku di daerah seperti payudaraku dan selangkangan sangatlah menggoda.

You-Mi-Vol-186-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-008.jpg[


Kamera terus menangkap berbagai pose yang ditampilkan dan pada akhirnya, shot foto ini berakhir dengan aku yang membuka outfit yang digunakan dan menunjukan ketelanjangan tubuhku di hadapan 5 pria dan 3 kamera. Mereka terus menangkap setiap inci tubuhku yang aku kutunjukan dihadapan mereka. Sesi ini berakhir dan berlanjut dengan photoshoot berikutnya dengan outfit yang berbeda.

You-Mi-Vol-186-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-023.jpg


Sama sebelumnya dengan menggunakan tema berwarna merah, pakaian ini bisa dibilang mirip dengan yukata ala Jepang dengan terdapat sabuk yang melingkari pinggangku. Dibawah pakaian ini aku sudah tidak menggunakan apa-apa sehingga pakaian ini juga merupakan satu-satunya pakaian yang aku kenakan.

Seperti shot yang sudah-sudah pada akhirnya aku membuka pakaian ini dan hanya menyisakan sabuk yang sebelumnya di atas tubuh telanjangku. Photoshoot terus berlangsung dengan aku yang bisa dibilang tanpa busana.

You-Mi-Vol-186-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-042.jpg


Sebelum aku pulang, aku berbincang dengan Ryan untuk photoshoot berikutnya, dia mengatakan kalau akan ada model perempuan yang akan tampil bersamaku untuk photoshoot berikutnya. Dia tidak merinci siapa model tersebut dan menjelaskan secara detail, hanya saja dia mengatakan kalau model tersebut adalah model yang sudah lama menjadi model dewasa.

•••

Hari photoshoot tiba, aku sudah datang ke lokasi set photoshoot bersama dengan Denis, Pak Anto, dan Pak Teguh mereka seperti yang sudah diceritakan sebelumnya adalah fotografer untuk photoshoot kali ini dan sebelumnya. Di ruang tengah di set rumah ini, kami sedang mengobrol tentang kesibukan kami masing-masing, aku sendiri memang nggak terlalu sibuk dengan modelingku, Denis sibuk dengan kesibukannya sebagai fotografer freelance, dan Pak Anto dan Pak Teguh sudah menikah dan tentu saja memiliki kesibukan dalam keluarganya.

Outfit yang kupakai saat ini merupakan kemeja hitam dengan rok pendek, aku rasa dibandingkan style kantoran, outfit ini lebih cocok ke arah style SMA-Kuliah di anime-anime gitu. Fotografer dan crew yang lain sibuk dengan urusan mereka sendiri dalam menyiapkan peralatan serta gear mereka dan aku hanya menunggu sambil tidak tahu dengan tema apa yang ditampilkan serta model siapa yang akan bekerja bersamaku.

Persiapan selesai dan kami tinggal menunggu model lain datang.. duhh dasar kok bisanya model terlambat sih. Gerutuku dalam hati mengingat aku yang selalu tepat waktu dalam bekerja, di saat itu pula terdengar bunyi mobil masuk ke dalam gerbang dan terdengar suara orang datang.


“Eh sorry-sorry maaf telat. Macet tadi sebelum tolnya.. Ehhhh”

“Ehhh…”


Ketika aku datang ke area pintu depan berhadapan dengan model yang terlambat itu aku terkejut.. sangat.. sangat terkejut. Model yang datang tidak lain kalau bukan sahabatku Selyn. Aku tidak tahu kenapa Selyn menjadi model.. apalagi model dewasa mengingat setahuku kalau Selyn bekerja di salah satu KAP big four di Jakarta, tidak sepertiku yang memilih bekerja di industri modeling. Crew yang disana juga terkejut ketika aku dan Selyn memiliki hubungan.


Selyn : “Lho Ver.. Valerie Alexandra-kan ?!”

Valerie : “Lho Selyn Artiva-kan.. ehh.”

Ryan : “Bagus dong kalau kalian sudah saling kenal, bisa kita langsungin photoshootnya.

Teguh : “ Iya non, biar cepet selesai juga.”

Anto : “Takut hujan nanti malah mendung, gak bisa pol pas foto.”

Mau tidak mau kami berdua yang saling berhadapan menyetujui dengan rencana untuk memulai photoshoot. Aku sendiri memiliki pertanyaan kepada Selyn dan aku rasa Selyn memiliki pertanyaan juga untukku. Namun menyudahi hal itu, untungnya Selyn sudah memakai outfit yang dipakai untuk photoshoot yaitu kemeja putih dan rok kotak-kotak serta dasi, secara penampilan udah kayak anak sma di sekolah elit gitu.

Kami berenam di ruang tengah melakukan briefing terlebih dahulu membicarakan tema yang akan ditampilkan, aku sendiri belum tahu dan ketika aku melihat ke arah Selyn, dia tampak seperti sudah terbiasa dengan modeling seperti ini huh entahlah. Dan sesuai yang dikatakan Ryan, shot yang dilakukan akan mengangkat tema romance.. hmm romansa antar perempuan.. aku tidak dapat menggapai ide ini namun jalanin aja kali ya.

Tidak seperti shot kebanyakan, shot dimulai dari pintu luar dimana aku menahan Selyn didepan pintu dengan posisi aku menahan tanganku di sebelah kepalanya, biasanya sih dilakukan karakter cowok di anime.. entah kenapa aku tidak bisa fokus untuk melakukan shot ini. Shot berikut ketika aku didalam dimana aku menarik dasi yang Selyn pakai layaknya seorang yang mendominasi.. oke jadi photoshoot kali ini memiliki konsep story-telling jadi fotonya nyambung satu sama lain gitu.

XIUREN-No-1967-Wang-Yu-Chun-and-Zhou-Yuxi-Sandy-Mr-Cong-com-012.jpg


Ryan : “Ok, now coba Valerie gesture waktu kamu buka paksa baju Selyn.”

Valerie : “Kayak gini.”

Ryan : “Good.”

XIUREN-No-1967-Wang-Yu-Chun-and-Zhou-Yuxi-Sandy-Mr-Cong-com-020.jpg


Aku sebelumnya membuka kancing Selyn pakai agar bajunya tidak rusak dan membuat gerakan tangan seolah aku membuka paksa baju yang dipakai sehingga menunjukan bra yang dia pakai. Shot berikutnya kami diminta untuk saling membuka pakaian yang kami gunakan, agak canggung sih.. aku dan Selyn sempat saling menatap muka sambil menahan tawa. Baik aku dan Selyn lantas saling membuka baju yang kami kenakan dan akhirnya menyisakan bra sebagai atasan.

XIUREN-No-1967-Wang-Yu-Chun-and-Zhou-Yuxi-Sandy-Mr-Cong-com-038.jpg


Shot berikutnya aku diminta melepaskan rok yang Selyn gunakan, sepertinya shot 18+ akan dimulai nih, aku melepaskan rok yang Selyn gunakan lalu aku turunkan. Dan sekarang Selyn hanya menggunakan underwear dan berikutnya tentu saja aku. Aku diminta berbalik dan menungging ketika Selyn melepaskan rok yang kugunakan, tentu saja hal ini sangat menonjolkan pantatku yang ditutupi stocking hitam, entah karena gemas atau apa Selyn dengan sengaja meraba daerah pantatku. Selanjutnya aku diminta membuat sampul dari dasi yang Selyn gunakan sebelumnya untuk mengikat tangannya dan menuntunnya ke area kolam renang.

Kalau menurutku sih ini lebih kearah Master dan servantnya sih dibanding romance, karena kayak aku jadi tuannya si Selyn, seolah-olah Selyn sudah terbiasa dengan photoshoot seperti ini. Kami berhadapan sejenak dan mata kami saling bertemu, seolah-olah kami saling bertelepati dan memikirkan hal-hal aneh.. dan scene yang ditunggu-tunggu, aku diminta melepaskan kaitan bra yang Selyn gunakan dan dia berpose ala menungging. Kami yang berhadapan dengan kaca akan memberikan kesempatan semua pria yang disini akan dapat melihat pantulan bagian depan tubuh Selyn yang tidak tertutup apa-apa.

XIUREN-No-1967-Wang-Yu-Chun-and-Zhou-Yuxi-Sandy-Mr-Cong-com-079.jpg


Aku mendapat properti yang perlu kugunakan yaitu sabun dan diminta untuk membalurinya diatas tubuh Selyn, perasaan campur aduk dimulai di dalam diriku dan shot berikutnya dimana aku membuka perlahan celana dalam Selyn di hadapan kamera. Aku membukanya secara perlahan dan menariknya sampai di saat bongkahan pantatnya terbuka secara bebas.

Sambil tetap membaluri tubuhnya dengan sabun itu aku berpindah di belakangnya dan melumuri sabun itu di atas pantatnya.. mpphhh.. terdengar lirih Selyn seiring jemariku bermain di atas tubuhnya. Secara perlahan, padahal aku tidak disuruh untuk itu, tanganku bergerak sendiri untuk menyisir tubuh Selyn yang sudah tanpa busana dengan daerah belakang yang terbuka di hadapan kelima pria ini.

XIUREN-No-1967-Wang-Yu-Chun-and-Zhou-Yuxi-Sandy-Mr-Cong-com-087.jpg


Sempat pula aku simpan botol sabun itu di sela-sela pantat Selyn dan sangatlah seksi apabila shot ini dijadikan promosi untuk produk sabun. Tiba-tiba Selyn dengan keadaan tanpa busana berbalik, dengan tanpa rasa malu di hadapan semua orang dan aku diminta olehnya untuk mengelus payudaranya. Aku rasakan kelembutan dari dada Selyn dan tidak sadar kalau ada 5 pria yang sedang menatap kami dan tentu saja kamera yang tidak henti-hentinya menangkap gambar kami yang sangat erotis.

XIUREN-No-1967-Wang-Yu-Chun-and-Zhou-Yuxi-Sandy-Mr-Cong-com-091.jpg


Dihadapanku Selyn tersenyum sebentar lalu menarik celana dalamku dan aku masih tetap menutupi payudaranya dengan telapak tanganku. Pada akhirnya bra dan celana dalamku dilepas dan kami berdua sudah telanjang dihadapan kelima pria ini. Kami berhadapan dan saling mendekatkan diri dan payudara kami saling menempel dan menutupi satu sama lain, wajah kami yang terlalu dekat membuat kami merasa cukup aneh dan muncul rasa canggung dan tiba-tiba Selyn melahap bibirku dan kami berciuman mesra dengan keadaan tanpa busana. Terdengar siulan dan godaan dari para crew kepada kami.

XLUST-ORG-XIUREN-No-1967-004.jpg


Dirasa cukup, aku memutuskan untuk mengenakan bra dan celana dalamku sebelum masuk ke dalam sedangkan Selyn sepertinya sudah putus urat malunya malah bermain-main dengan dengan crew disana sambil melihat preview dari photoshoot sebelumnya. Dalam keadaan tanpa busana Selyn seperti sudah terbiasa untuk berbincang-bincang dengan crew yang ada, meskipun aku juga berani seperti itu, aku memilih untuk sopan-sopan saja.. padahal aku habis foto telanjang Hahaha.

Pokoknya untuk hari ini selesai, dan aku memiliki banyak pertanyaan kepada Selyn kenapa dia bisa menjadi model dewasa apalagi berani melakukan foto telanjang. Sebelumnya Selyn dan aku memiliki pengalaman modeling freelance ketika kita masih SMA dan di kampus yang sama, hanya saja ketika lulus dia memilih langsung bekerja dan aku memang fokus meniti karier di dunia modeling. Nanti malam aku wajib hukumnya untuk ngobrol dengan Selyn.

Waktu malam, biasanya sih aku menghabiskan waktu dengan nonton film kalau hari itu enggak ada hangout atau job gitu tapi sekarang sesuai dengan keinginanku, aku ingin bertanya kepada Selyn kenapa dia bisa bekerja menjadi model dewasa, bukannya aku iri.. aku sih penasaran aja.

Valerie : “Haii Lynn.”

Selyn : “Ehh Ver, ada apa lho nelpon ?”

Valerie : “Gue mau nanya nihh ... kenapa ehh..”

Selyn : “ Pokoknya habis photoshoot nanti gue ceritain deh, lho sabar yah, gue udah ngantuk ih byee.”

Valerie : “Ehh Lynn ! Duh kok ditutup sih.”

Ketika aku bertanya Selyn langsung menutup telepon, duh malah makin penasaran jadinya. Berarti 3 hari lagi dong baru aku tahu huh. Karena aku penasaran kenapa Selyn bisa bekerja di majalah dewasa aku memutuskan untuk menggunakan google untuk mencari foto atau gambar yang berhubungan dengannya.. ya mungkin aja sih.. masa jadi model tapi enggak ada di Google gambar. Ketika aku mencari namanya, gambar teratas diisi oleh foto-foto yang diupload di media sosialnya dan paling ada foto di akun LinkedIn.

Anehnya aku tidak menemukan foto-foto ketika dia bekerja menjadi model ataupun model untuk majalah Daxim dimana kami berdua baru saja menjadi model untuk media online mereka. Kok kesannya misterius ya si Selyn, aku memutuskan membukan akun LinkedInnya dan menemukan fakta kalau dia sudah berhenti bekerja dari kantornya sejak 4 bulan yang lalu which is.. harusnya aku sebagai sahabatnya tau dong, aku merasa kasihan kepadanya karena aku rasa aku kurang care kepadanya. Aku memutuskan untuk menunggu sampai photoshoot berikutnya.

•••

Tiga hari berlalu, seperti yang sudah kutunggu-tunggu, aku datang untuk menjadi model pada majalah Daxim kembali bersama dengan Selyn, kalau kalian bertanya apakah aku tidak bekerja di tempat modelingku tentu saja karena hari ini jadwalku kosong jadi aku bisa ikut kegiatan photoshoot kali ini. Selain memuaskan hasratku untuk dapat menjadi model juga aku datang ingin mendapat jawaban dari pertanyaan yang kuberikan kepada Selyn sebelumnya mengapa dia bekerja di industri model dewasa dan kenapa kalau Selyn adalah model, mengapa tidak ada jejak digital atau foto hasil karier modelingnya di internet.

Seperti sebelumnya juga, crew yang datang kali sama dengan photoshoot sebelumnya, hanya saja hari ini Pak Teguh tidak bisa ikut jadi fotografer untuk kali ini hanya Denis dan Anto. Tema kali ini adalah cosplay, entah apa alasannya penikmat kostum cosplay cukup tinggi, khususnya kalangan pria. Untuk photoshoot yang pertama, aku dan Selyn akan memakai kostum suster, tentunya berbeda dengan seragam perawat di Indonesia, kostum ini sangatlah seksi dengan rok yang pendek yang dapat dengan mudah memperlihatkan area pantat yang memakainya, iya pantatku akan terlihat ketika aku menggunakan ini.

Aku dan Selyn memiliki peran yang berbeda dimana aku berperan sebagai suster dan Selyn sebagai pasien, meski dibilang pasien, outfit yang dia pakai hanyalah underwear saja. Photoshoot untuk outfit ala rumah sakit ini dimulai. Tentu saja, karena bukan modeling profesional, pose yang ditunjukan hanya untuk kesenangan pembaca saja bukan untuk tujuan seni atau komersial. Kami bermain peran disini dimana pose yang kami tunjukan kamera lebih mirip dengan hubungan lesbian daripada pasien-perawat. Mungkin karena Selyn menciumku di photoshoot sebelumnya, Pak Anto mengusulkanku dan Selyn untuk dapat berperan seperti kami sepasang kekasih.

TGS-010-38.jpg


Baik aku dan Selyn mengalami kesulitan ketika mempraktikan permintaan dari Pak Anto, bukan karena posenya sulit dilakukan, aku dan dia kesulitan menahan tawa karena kami terus-terusan berhadapan, mau tidak mau foto menjadi kurang maksimal. Selyn lalu membuat ide yang aneh dengan memanfaatkan vas bunga dimana aku dan Selyn harus menahan bunga itu diatas dada kami berdua. Meskipun dadaku dan Selyn cukup besar tapi tetap saja aku kesulitan menahan vas bunga yang ditahan kami berdua. Ide selanjutnya adalah menyimpan vas bunga itu diatas pantat kami. Denis membantu kami dengan meletakan vas bunga itu diatas pantat aku dan Selyn yang saling bersentuhan. Aku mencoba menahan tawa akibat ide yang konyol ini.

TGS-010-41.jpg


Bagian terakhir dari sesi shot ini adalah aku dan Selyn berdua diatas ranjang, dengan Selyn dibawahnya kami saling menghimpit atas dan bawah, aku menahan dengan bantuan tangan dan lututku agar Selyn tidak keberatan.. tentu saja aku tidak gendut yaa cuman kasian aja kalau Selyn harus nahan berat badanku. Sesi ini diakhiri dengan shot dimana aku seolah-olah meninggalkan Selyn, pasienku dan Selyn menahan untuk tidak pergi dengan kami yang saling berciuman.. cukup unik Haha.

TGS-010-5.jpg


Oke.. untuk outfit pertama selesai, selanjutnya adalah outfit berikutnya. Untuk shot ini aku dan Selyn mengenakan seragam sekolah navy ala Jepang, secara desain modelnya ini mirip dengan yang dipakai oleh angkatan laut gitu. Tentu saja tidak menarik photoshoot majalah dewasa tanpa unsur 18+, aku setuju kepada Selyn untuk berani tampil tanpa mengenakan celana dalam. Duh.. Selyn idenya ada-ada aja. Scene dimulai dengan kami bermesraan lagi.. iya.. lagi kami berpose seolah-olah kami berciuman.

TGS-011-4.jpg


Puas dengan itu, aku diminta untuk berpindah ke daerah depan dengan berpose membelakangi kamera dan menghadap selangkangan Selyn, aku tidak tau apa esensi shot seperti ini tapi yang penting aku having fun Haha. Shot berikutnya aku dalam posisi dibawah dan ditimpa oleh Selyn, kali ini Selyn tidak segan-segan menempatkan berat badannya diatas tubuhku. Ditambah lagi sepertinya Selyn dengan sengaja menyingkap rok yang kugunakan sehingga memperlihatkan bongkahan pantatku.

TGS-011-11.jpg


Ryan : “Oke Lyn, udah siapkan.”

Selyn : “Okaay.”


Aku tidak mengerti perkataan mereka dan secara mendadak, Selyn membuka kakinya dan memperlihatkan selangkangannya di hadapan kamera. Aku terkejut bahwa Selyn berani sekali berpose yang sangat menantang dimana bahkan aku belum pernah memperlihatkan vaginaku langsung ke hadapan kamera dengan jelas (sebelumnya aku pernahnya ditutupin pake gelembung busa). Selyn pun menaikkan roknya dan berpose seolah-olah kalau vaginanya adalah target utama dari photoshoot ini.

Selyn : “Ver, berani gini enggak”

Valerie : “Gak lah gila.”

Selyn : “Dih, model amatir. Yaudah lho coba pose ngebuka belahan vagina gue.”

Valerie : “Gila lho serius Lyn.”

Selyn : “Atau lho mau pose kayak gue, tinggal pilih.”

TGS-011-16.jpg


Ada pepatah yang mengatakan kalau menang jadi arang dan kalah jadi abu mungkinlah tepat. Aku masih ragu untuk seberani Selyn untuk memperlihatkan belahan vaginaku di hadapan kamera tetapi pilihan aku membuka vaginannya kurasa cukup konyol, yah mau gimanapun aku milih salah satu. Aku lalu memberanikan untuk menyentuh selangkangannya dan sedikit menariknya keluar dan membuat vaginanya merekah terbuka. Vaginanya basah menunjukan Selyn menikmati hal ini, mungkin ini adalah pose yang belum pernah aku lakukannya sebelumnya di media apapun.

Denis dan Pak Anto sebagai fotografer sudah cukup puas mendapatkan apa yang mereka mau dan ini adalah sesi terakhir dan tema yang aku dan Selyn tampilkan adalah piala dunia. Pada awalnya, aku pikir aku dan Selyn akan menggunakan jersey atau bikini yang memiliki motif bendera negara dan rupanya photoshoot kali ini akan full nude alias telanjang. Karena set dan properti bendera sudah ada harusnya kami melepaskan pakaian yang kami gunakan dan Selyn tak penyelasan membuka pakaian navy-nya lalu langsung telajang bulat di hadapan kami semua. Selyn menatapku seolah-olah menantangku untuk ikut memberanikan diri menanggalkan pakaianku disana, dan karena aku tidak mau kalah, aku pun melepas pakaianku dan akhirnya bertelanjang ria bersama Selyn dihadapan tiga pria.

Selyn memberikan suatu ide dengan aku yang kali ini akan berpose yang terus berlawanan kamera, aku awalnya menolak karena buat apa kalau difoto tanpa menunjukan wajahku, namun Selyn mengatakan kalau dia mau menampilkan pose yang biasa dilakukan. Yah, mau gimanapun aku juga penasaran dan ikut cara bermainnya. Aku berpose menghadap ke tembok belakang dan memperlihatkan tubuh bagian belakangku terutama area pantatku yang terbuka sedangkan Selyn.. hmm dia dengan beraninya berpose membuka kakinya dan menunjukan selangkangannya ke hadapan kamera.

TGS-013-3.jpg


Pose kami lanjutkan dengan menampilkan kontrasnya cara kami berada di sofa tersebut. Sama seperti sebelumnya, tidak indah kalau belum adanya adegan bermesraan dimana aku dan Selyn saling bercium pipi dan pose selanjutnya aku bersandar diatasnya ditutupi sebuah bendera yang tidak cukup lebar untuk menutupi area pantatku. Shot berikutnya dalam posisi berdiri sehingga menunjukkan lekuk dari tubuhku secara jelas dan tegak. Kami pun sempat berpose membelakangi kamera untuk menunjukan daerah punggung dan pantat kami di hadapan kamera.

Berpindah ke sofa yang berada di depan jendela, kami melanjutkan sesi photoshoot ini. Aku masih tetap membelakangi kamera dan Selyn yang memperlihatkan daerah vaginanya yang merupakan daya tarik utama dan bisa membuat siapa saja menelah ludah termasuk crew yang sedang bekerja kali ini.

Aku diminta oleh Selyn untuk mendudukinya dan sambil tetap membelakangi kamera. Aku bertatapan dengan muka Selyn seolah-olah dia masih memiliki rencana mesum lainnya, dan permintaan berikutnya ketika aku mendudukinya adalah membuka vaginannya dan memperlihatkannya ke hadapan kamera. Saat jarik bersentuh dengan daerahnya itu terasa sangat basah lebih dari sebelumnya dan Selyn lantas mengangkat kakinya untuk memperjelas vaginannya sebagai main fokus untuk photoshoot ini.

TGS-013-47.jpg


Pose yang terakhir dalam photoshoot ini dimana dalam keadaan melintang diatas sofa, Selyn dalam posisi tiduran sedangkan aku duduk diatas perutnya dan tanganku yang memegang payudaranya. Melihat dari keberaniannya dalam berpose, aku menyadari kalau Selyn memang terbiasa untuk tampil dan berpose yang sangatlah vulgar dan menantang, jauh dariku yang memang seorang model profesional. Masih ada pertanyaan besar kenapa Selyn memilih menjadi model dan kenapa dia memang berani untuk tampil dan berpose seperti itu.

TGS-013-52.jpg


Photoshoot kali ini berakhir dan crew membersihkan semua peralatan yang baru saja dipakai serta peralatan yang digunakan. Aku memutuskan untuk pergi ke kamar mandi dan mengintip kalau Selyn bercanda gurau dengan crew yang lain, aku memang melakukan itu, namun ketika Selyn mereka Pak Anto, Denis, dan Ryan berani untuk menyentuh bagian tubuh Selyn dan Selyn menanggapinya seolah-olah dia memang biasa seperti itu.

Aku memutuskan untuk menunggu Selyn karena kami akan pulang bersama. Sesuai janjinya setelah photoshoot ini selesai, Selyn akan menceritakan kenapa di bisa menjadi model dewasa dan kenapa Selyn sampai meinggalkan pekerjaannya. Selyn akhirnya selesai entah melakukan apa dahulu sebelumnya, aneh dia sepertinya baru saja mandi padahal cat warna yang digunakan sebelumnya cukup dibasahi dan dapat pudar dengan mudah. Entah apa alasannya, aku menunggu Selyn untuk membuka obrolan. Dia memandangiku dan di perjalan pulang dia mulai menceritakan kenapa dia memutuskan untuk menjadi model dan kenapa foto hasil modeling tidak dapat ditemukan di internet.

Valerie : “Lho habis mandi yah ?”

Selyn : “Biasalah, gue memang gampang keringetan orangnya.”

Valerie : “Gue otw yah.”

Selyn : “Cuus”
Valerie : “Hmm.. ayo mulai cerintanya ..”

Selyn : “Dih udah gak sabar, yaudah dehh.. jadi gue ituu ..” (berlanjut)

Bagian 8 : Bersama Selyn
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd