Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Karir di Dunia Modeling

Bagian 6 : Model Majalah Dewasa

Seiring berjalannya waktu, karierku di dunia modeling meningkat pesat dalam satu tahun kebelakang sejak aku bergabung sebagai BA (Brand Ambasador) di rumah mode kenamaan. Berbagai photoshoot dengan tema dan outfit yang kugunakan untuk brand sudah ditampilkan di boutique elit di mall-mall besar dan masuk ke dalam majalah fashion. Kesempatan yang aku peroleh dan berbagai event aku datangi untuk mewakili brand sekaligus model profesional.

Shella, manajerku memberitahuku setelah 1 tahun menjadi model BA aku dapat melalukan kegiatan freelance yang seperti yang aku lakukan sebelum aku bergabung di rumah mode. Selain aku dapat mendapatkan job dan komisi tambahan, bekerja di luar perusahaan dapat memberikanku pengalaman tentang dunia model profesional yang tidak bisa aku dapatkan di lingkungan perusahaan yang terbatas.

Dalam berbagai kesempatan, aku menjadi model untuk pakaian sejenis underwear atau pakaian dalam, baik itu bikini, swimwear, ataupun lingerie. Kemampuanku dalam menghasilkan pose sesuai tema dan pakaian yang kugunakan dianggap sangat baik sehingga dapat dikembangkan untuk jenis modeling lain. Kontrakku selama 2 tahun di perusahaan membuatku terbatasi dalam jenis modeling yang aku ikuti hingga kesempatan untuk dapat bekerja dengan rumah mode atau perusahaan lain sanggat memberikanku keuntungan yang banyak.

•••

Aku Valerie Alexandra saat ini sedang menghadiri event fashion yang mempertemukannku dengan berbagai profesional di berbagai bidang. Baik itu model internasional, fotografer kenamaan, desainer utama rumah mode, dan MuA (Make up Artist) yang telah memiliki portofolio panjang sedang berkumpul di event ini. Meskipun aku bisa diaggap model profesional, aku masih amatir di lingkup event yang perlu bersosialisasi dengan orang-orang yang sudah veteran di bidangnya.

Event ini dilakukan di ballroom salah satu hotel bintang lima di ibu kota. Aku bersama manajerku Shella sedang menikmati pertunjukan yang ada seta berbincang-bincang dengan tamu-tamu yang diundang. Dimulai dari artis yang dikelilingi oleh jurnalis dan media lalu selebgram yang sibuk merekam dirinya sendiri “vlog” dan tak lupa para profesional yang saling berbincang dan menceritakan berbagai kisah kesuksesan dan kesehariannya.

Sebagai model yang masih amatir di lingkup profesional ada kebangaan tersendiri melihat para profesional berhasil dalam bidangnya dan dapat menghasilkan berbagai karya yang indah. Aku sendiri mendengar dan melihat-lihat banyak profesional yang sedang mengobrol sambil menikmati jamuan yang ada. Karena kesibukannya sebagai bagain dari rumah mode tempat aku bekerja, Shella manajerku dipanggil oleh media untuk melakukan interview dan meninggalkanku seorang diri.

Menikmati berbagai jamuan yang ada sambil melihat pertunjukan yang ada sangatlah menyenangkan. Dari jamuan satu ke jamuan lain aku nikmati layaknya aku sedang di pernikahan, dari segi makanannya sendiri rasanya sangat enak dan memiliki tampilan menarik, tentu saja mengingat ini adalah hotel bintang lima.

Entah wajahku yang cantik ataupun penampilan dari pakaianku gunakan, aku melihat banyak pria dan wanita melirik kepadaku. Aku cukup percaya diri untuk memakai dress ini, secara jenis, dress ini merupakan dress one-piece berwarna hitam tanpa lengan yang memiliki bagian belakang yang terbuka yang sanga menunjukan lekuk dadaku apabila dilihat dari samping. Dipadukan dengan sepatu highheels serta handbag di tanganku memberikan kesan menarik seolah-olah aku merupakan tamu yang seperti biasa mengikuti event mewah seperti ini.

006.jpg

007.jpg



Meskipun pakaian ini terbuka, pakaian ini masih dinggap normal karena banyak digunakan oleh tamu lainnya dan bahkan ada yang lebih terbuka dibandingkan dengan dress yang kugunakan. Tapi secara pribadi aku tidak tertarik membandingkan outfit yang kugunakan dengan tamu lain. Pertunjukan diiringi dengan nyanyian oleh penyanyi kenamaan serta orchestra yang indah sangat aku nikmati.

“Halo, senang bertemu denganmu.”

Aku yang sedang menikmati ini langsung memalingkan mukaku kepada orang yang baru saja berbicara. Dilihat dari nametag yang dia gunakan dialah adalah perkawilan dari perusahaan entah itu perusahaan apa.

Ryan : “Perkenalkan saya Ryan, saya perwakilan dari majalah Daxim Indonesia.”
Valerie : “Senang bertemu denganmu, saya Valerie Alexandra.”
Ryan : “Terimakasih, memang ini terkesan lancang tapi saya mewakili perusahaan untuk menawarkan tawaran yang menarik.”
Valerie : “Baik.” tanganku mengambil surat yang ditawarkannya, secara etika lebih baik membukanya sendiri jauh dari keramaian
Ryan : “Secara pribadi saya bangga dengan kesuksesan selama 1 tahun kebelakang mewakili rumah mode Hucci, saya harap nona Valerie bisa mempertimbangkan penawaran saya.”
Valerie : “Thank you so much.”
Ryan : “Baik, nikmati pertunjukannya, see you later, bye !”
Valerie : “Bye !”

Setelah pembicaraan singkat itu dia meninggalkanku untuk pergi entah kemana. Sambil memegang surat yang aku terima aku penasaran dengan isi surat ini, mungkin aku buka nanti ketika aku di mobil bersama manajerku. Namun.. perusahaan Daxim, bukankah itu adalah perusahaan majalah dewasa ? Bisa dibilang itu seperti majalah Playboy atau majalah Penthouse di beberapa dekade kebelakang. Penawaran apa yang dia tawarkan kepadaku ya ?

Menikmati waktu yang ada sambil menikmati makan siang buffet yang disediakan, akhirnya manajerku kembali dan duduk disebelahku. Aku menceritakan pertemuanku dengan Ryan yang mewakili majalah Daxim dan Shella mendengarkanku sambil makan makan yang diambil. Sayangnya Shella tidak dapat membantu karena keputusan itu ada ditanganku, dan aku masih memiliki kontrak selama 1 tahun kedepan di rumah modenya.

Aku masih belum membuka isi surat penawaran yang aku terima, tentu saja aku penasaran sekali, namun sangat tidak etis untuk membukanya ketika sedang bersama banyak orang.. kalau dibandingin sih kayak buka amplop waktu lagi di pernikahan hihi. Pokoknya aku harus secara pribadi untuk menentukan keputusan yang aku ambil.


Kami pulang sebelum eventnya selesai karena kami malas untuk menghadiri after-party (kayak pesta-pesta gitu selesai acara utama) lalu kami memutuskan untuk pulang. Mungkin karena kelelahan baik aku dan Shella malah tertidur dan lupa untuk membericarakan isi dari surat penawaran yang kuterima, oh yaa, aku pulang menggunakan mobil yang disediakan perusahaan bersama supirnya yaa, jadi enggak ada cerita aku nyetir sambil tertidur.

•••

Saking lelahnya aku bangun-bangun sudah di hari besoknya. Untungnya hari ini aku memiliki jadwal yang kosong dan bisa bermalas-malasan seharian. Aku memutuskan menyalakan mesin kopi sambil memakan roti yang aku panggang untuk menjadi menu sarapanku.

“Kayaknya aku buka sekarang aja kali yaa.”

Duduk di kursi sofaku sambil diiringi kopi dan rotiku, aku mengambil surat yang kemarin Ryan berikan yang berisi penawaran dari Daxim Indonesia. Aku lantas membuka amplop tersebut dan melihat sekilas isi surat tersebut.

“... Penampilan yang ditunjukan anda pada galeri majalah pada tema Nude Photoshoot sangatlah menarik dan merupakan bentu karya seni tinggi yang menunjukan keindahan dari kesederhanaan dan kepolosan dari dewi … “

“ … Daxim sebagai salah satu majalah kenamaan sangat menghargai keindahan seni dan karya artistik dari visual keindahan wanita Indonesia …”

“... Daxim Indonesia memberikan penawaran anda untuk bersedia menjadi model di isi halaman untuk dapat memberikan keindahan dan memuaskan seni dari para pembaca di Indonesia … “

Pada awalnya aku agak bingung dengan isi surat penawaran ini karena menggunakan bahasa yang telalu dilebih-lebihkan, aku cukup terkejut mereka mendapat foto nude photoshoot (foto telanjang) dari majalah yang aku ikuti sebelumnya. Karena ini mungkin mereka menawarkanku untuk ikut serta.

Singkatnya pada surat ini mereka menawarkanku untuk dapat hadir menjadi model dalam salah satu halaman di majalah yang ada di Daxim Indonesia. Oke cukup jelas dari itu, ada rasa penasaran untuk melihat dari berbagai galeri yang ada di majalah Daxim dan aku memutuskan mengambil macbook dan melihat informasi yang tersedia di internet dan ..

Secara keseluruhan dari gambar yang muncul dari hasil penulusuran, kemungkinan besar aku akan tampil menjadi model yang seksi yang menampilkan keindahan tubuhku. Aku memang sudah terbiasa menjadi model pakaian dalam sudah tidak terkejut lagi dan membalas pesan surat ini melalui e-mail kepada Daxim Indonesia. Jawaban dari mereka apakah aku dapat tampil menjadi salah satu model untuk menggunakan lingerie pada halaman majalah untuk issue bulan depan. Mereka juga menawarkan kompensasi yang sangat tinggi untuk photoshoot yang aku lakukan, cukup menarik.

•••

Pekerjaanku sebagai modeling untuk rumah mode Hucci kuikuti seperti biasanya, jadwal untuk beberapa bulan kedepan lumayan kosong karena aku sudah banyak mengambil shot foto di bulan-bulan sebelumnya. Aku tidak lupa untuk ikut serta menghadiri photoshoot yang akan aku ikuti bersama majalah Daxim sesuai dengan rencana yang ada.

Aku datang seorang diri ke studio Daxim, karena ini perusahaan yang berbeda aku menjadi tidak enak mengajak Haris untuk ikut serta dan akan terlihat tidak profesional bila aku datang membawa fotografer sendiri. Sesampainya disana aku bertemu dengan crew-crew yang ada, dan surprisingly crew yang ikut cukup banyak. Mengingat ini merupakan majalah sepantasnya ada orang yang berkeja untuk pekerjaan tertentu.

Berbincang-bincang dengan crew sambil melihat sekeliling studio, dibandingkan rumah mode, perusahaan majalah tentu saja memiliki set studio, peralatan, dan team yang lebih baik karena mereka bekerja di sektor promosi yang komersial. Aku tidak lupa berbincang dengan editor dan menemukan bahwa crew-crew ini sangatlah asik untuk diajak mengobrol dan bekerja.

Ketika aku sibuk mengobrol sambil menunggu studio sedang dipersiapkan Ryan, orang yang waktu itu aku temui yang menawarkan surat ini akhirnya datang. Setelah berkenalan ulang dia membicarakan outfit yang kugunakan untuk aku pakai pada photoshoot kali ini. Set pakaian yang kugunakan kali ini hanya satu kali karena aku hanya tampil untuk satu tema saja.

Sebelum aku mengganti pakaianku, aku harus di make-up telebih dahulu dan seselesainya aku berganti di ruang ganti yang disediakan. Pakaian yang kugunakan berupa jenis two pieces, mungkin ini bukan lingerie tetapi pakaian ini berupa bawahan berupa rok pendek serta atasan pakaian lengan panjang yang entah bagaimana aku bisa deskripsikan.

Atasan ini memiliki desain yang menunjukan dadaku secara terbuka dan hanya ditutupi oleh tali yang pada akhirnya mungkin aku lepaskan nantinya, what so ever sihh.. tapi aku baru sadar bahwa rok ini memiliki desain yang terbuka dan menunjukan belahan pantatku secara bulat. Dilihat dari depan sih kayak biasan aja tapi kalau dari belakang tentu saja pakaian ini sangatlah terbuka dan tidak senonoh.

Hanya memakainya saja membuatku merinding apalagi gimana aku harus berpose nantinya dan jangan lupa nanti foto ini akan muncul di majalah yang dicetak.. uhhh.. memikirkannya saja membuatku bergairah, penasaran, sekaligus tertantang.

Aku sudah merasa siap lalu masuk ke dalam studio dari ruang ganti yang terhubung dengan pintu dan.. Jeng.. Jeng.. rupanya di dalam studio hanya terdapat crew laki-laki dan fotografernya sendiri saja berjumlah tiga orang belum lagi yang bertugas memegang lighting serta yang bertanggung jawab dalam membackup data.

Ketika aku masuk, semua crew menatap diriku, secara otomatis aku menempatkan tanganku di depan dadaku dan selama berjalan ke depan menuju set foto aku merasa diperhatikan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki dan entah bagaimana aku merasa seperti sudah karena aku pernah menjalani sesi shoot seperti ini berkali-kali sebelumnya.

Aku berjalan layaknya tanpa beban dan baru ingat bahwa rok ini sangat menunjukan pantatku secara terbuka, tapi entah kenapa aku tidak mencoba menutupinya dan merasa senang apabila aku bisa terlihat sangat menggoda.

Sampai didepan set studio dan aku berbalik meghadap ke kamera dan crew studio, dan perasaan ini mencapai puncaknya. Dihadapan para lelaki aku berpakaian seperti ini sungguh merupakan pengalaman yang sangat erotis.

“Oke Valerie, seperti job yang kamu pernah sudah tahukan bagaimana ?”
“Iyaa.”
“Good, nanti ikutin aba-aba saya yaa dan nanti Valerie tinggal berpose.”

Semua fotografer bersiap dan sesuai aba-aba.. action !!!

Aku menampilkan pose dimulai dari memanfaatkan properti di set yaitu kursi kayu jati ini. Aku berpose menggoda dalam posisi duduk diatas kursi, dan pose yang kutampilkan adalah pose yang menonjolkan keindahan dadaku yang hanya ditutupi oleh tali yang disampulkan.

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-039.jpg

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-040.jpg


Suara shutter speed kamera mengisi ruangan dan lighting layaknya kilat, pose selanjutnya aku berbalik dan berpose yang sekarang menonjolkan tubuh bagain belakangku terutama pada bagian pantatku tentu saja.

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-043.jpg


Pose yang menantang aku tunjukan diatas kursi sofa tersebut, mungkin ketika cahaya lighting ditembakan kearah pantatku aku rasa lubang analku akan terlihat jelas dan aku harap vaginaku tidak basah karena akan sangat memalukan.

Cukup banyak foto yang didapat dalam posisi duduk di sofa, selanjutnya aku berpindah ke tempat jendela yang ditutup tirai sebagai latar belakang. Karena cahaya yang terang sehingga lighting tidak diperlukan aku kembali menampilkan pose terbaikku.

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-050.jpg


Dengan keadaan berdiri aku tonjolkan keindahan lekuk tubuhku dimulai dari poseku menghadap ke arah tembok. Kaitan di dadaku entah kenapa menjadi kendor dan tiba-tiba terlepas, aku tidak bisa memasangkannya langsung karena aku masih dalam sesi shot dan lantas,

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-053.jpg


aku berbalik dengan dadaku yang tidak tertutupi tali dan aku menutupnya dengan tanganku, crew-crew yang ada disana kaget sejenak tetapi melanjutkan shot yang ada, ada crew yang terlihat senyum dan adapula yang membuang waktu. Hihi cukup asik sihh.

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-048.jpg


Shot foto terus diambil dengan adegan dimana aku sudah tidak memakai tali di daerah dadaku yang sangat menonjolkan kebulatan payudaraku. Tidak lupa pantatku yang indah aku juga tonjolkan.

“Ini nekat sihh, tetapi aku coba beraniin dehh, mungkin aku bakal dapet job lagi kalau aku bisa nampilin kayak gini, lumayankan cuannya Haha.” Itu adalah pikiran dibenakku ketika aku memberanikan diri mencoba tindakan berikutnya.

aa45167e64b72fb9b6b1e9b779382d80.jpg


Seperti yang kalian tebak aku melepas tanganku dan membiarkan puting payudaraku terbuka kearah lensa kamera dan tentu saja kearah crew yang ada. Saat itu pula bukannya mereka memalingkan muka, mereka malah melotot dan fokus melihat keindahan payudaraku. Dasar para cowok.
Meskipun ini tidak sesuai rencana, tidak ada seorangpun yang menghentikannya ketika aku berpose secara “telanjang dada”. Bahkan aku tidak pernah berpose yang menunjukan puting payudaraku seumur hidupku, bahkan sesi shot sebelum bersama Haris dimana aku menampilan nude photoshoot.

5950c53ed90300d1df9b43b667d58a04.jpg


Tapi biarlah berlalu, dan aku tetap berpose yang menunjukan keindahan puting payudaraku yang mungkin menjadi auto-focus bagi siapa saja yang melihatnya. Secara rileks aku menampilkan pose yang menunjukan keindahan payudaraku kepada seseorang yang baru aku temui.

c734c6cc9c1eca8c263b50faa0a65910.jpg


Dan photoshoot ini berakhir, dan crew berterimakasih kepada semua orang. Aku yang tentu saja merupakan target dari semua mata pria ini bukannya menutup puting payudaraku dengan tali itu malah pergi bersalaman dengan crew yang ada. Crewpun kaget dan sesekali melihat payudaraku yang tergantung bebas sambil bersalaman denganku.

Selesainya aku berterimakasih dengan crew di studio itu, sebelum aku masuk ke dalam ruang ganti, aku memberikan tantangan yang erotis.

“Lain kali ajak gue lagi dong, gue masih mau show banyak lagi hihi.” dan aku langsung masuk ke ruang ganti sambil menutup pintu.

Crew-crew disanapun menelan ludah mendengar hal itu dan saling berhadapan satu sama lain, mungkin mereka meminta editor untuk mengajakku lain kali. Meskipun baru sebentar entah mengapa ketika bersama mereka rasanya lebih nyaman dibandingkan aku berfoto bersama Haris, memang konyol sihh, tapi kayak seru aja gitu kalau bisa tampil didepan orang-orang baru Hihihi.

Akhirnya photoshoot kali ini selesai dan aku mendapatkan apresiasi dari semua yang terlibat mau itu Ryan, para fotografer, editor, ataupun MuA. Seru sih mencoba tantangan seperti ini lain kali.

•••

Berselang lama, akhirnya aku mendapat kiriman majalah dari Daxim Indonesia yang terdapat foto yang diambil ketika aku menjadi model di sana. Memang fotoku tidak menjadi foto utama pada issue majalah tersebut dan bukan berada di halaman awal. Tetapi seru ajasih bisa ikut tampil dan bekerja di majalah kenaaman dan dapat menampilkan modeling yang kulakukan. Lembar-lembar kubuka dan pada akhirnya aku menemukan shot foto yang diambil pada majalah ini.

Ketika aku melihat foto pada halaman ini akupun merasa bangga sekaligus malu, entah kenapa aku masih pengen ikut photoshoot seperti ini lagi. Hanya saja.. hmm foto waktu aku nunjukin puting payudarku kok enggak ada yaa, apa enggak lolos sensor yaa ? Hihihi.

Aku membiarkan hal itu dan aku rasa foto itu akan menjadi koleksi pribadi dari mereka yang ikut photoshoot kala itu, hihi semoga saja lain kali aku bisa ikut lagi.

•••

Menikmati hari libur dengan bersantai di kamar sambil menonton film sambil memakan cemilan memang yang terbaik sih. Tidak seperti pekerjaan kantoran, menjadi model mengharuskanku untuk bekerja tanpa waktu yang tetap, terkadang pada satu minggu jadwalnya penuh sekali kadangpula kosong dan begitupun seterusnya. Hari libur merupakan hari yang kutunggu dimana aku dapat melakukan me-time sekaligus beristirahat.

Tut.. tut.. tut..

Aku mendengar suara getaran dari hp-ku yang sudah kuubah dalam mode vibrate, lalu dengan malasnya aku mengambilnya. Rupanya aku mendapatkan telpon dari kontak yang aku tidak ketahui, mau tak mau aku menjawabnya.

Ryan : “Halo, selamat siang ini dengan Valerie Alexandra. Ini Ryan dari Daxim Indonesia.”
Valerie : “Oh haii, iya ini dengan Valerie. Ada apa ?”
Ryan : “Biar mudahnya, saya mewakili Daxim untuk menanyakan rencana penawaran untuk ikut dalam issue majalah berikutnya.”
Valerie : “ Oh, boleh Ryan.”
Ryan : “Nanti saya lampirkan melalui e-mail atau WA terimakasih. See yaa.”
Valerie : “Iyaa.. tut..tut.. eehh udah ditutup lagi ?”

Huuh padahal aku-kan masih mau nanya-nanya, kalau kirim e-mailkan harus formal jadi aku agak males. Setidaknya aku dapat kontak Ryan nih. Aku mematikan tayangan filmku di macbookku dan mengalihkan untuk membuka e-mail. Cepat juga lampirannya dikirim, aku membukanya.

Seperti yang kalian duga, ada penawaran untuk model pada photoshoot berikut dan pastinya photoshoot ini bakal seksi mungkin jauh dari sebelumnya. Aku sudah tidak sabar untuk ikut dalam shot kali ini dan aku mendapatkan informasi kalau photoshoot akan dilakukan bukan di hotel tetapi di salah satu club elit ibu kota. Aku tidak tahu dengan lokasi ini sehingga aku akan pergi bersama crew lain. Photoshoot berikutnya bakal pakai tema apa yaa.

Hari photoshoot untuk majalah Daxim tiba, aku dijemput dari lobby apartemenku bersama crew yang lain. Di dalam mobil aku melihat kalau crew yang ikut pada photoshoot kali ini seperti photoshoot sebelumnya. Tidak ada kecanggungan di dalamnya, entah mengapa di sepanjang perjalanan kita having fun dan saling bersanda gurau padahal sebelumnya mereka pernah melihatku dengan busana yang tidak senonoh.

Mereka sepertinya sudah terbiasa dengan model-model 18+ kurasa dan mereka menjalaninya dengan santai seperti saat ini ketika mengobrol denganku. Saat ini aku bersama dengan 3 fotografer dan seorang yang bertugas dalam peralatan seperti lighting, dimulai dari fotografer bernama Denis, Anto, dan Teguh dan staf bernama Hikal. Seperti yang kalian duga mereka semua tentu saja orang Indonesia seutuhnya, dari yang termuda adalah Denis lalu Hikal dimana mereka mungkin berusia 23-25 tahunan lalu Anto mungkin berusia 30 tahunan dan paling tua adalah Teguh yang berusia sekitar 40 tahun.

Secara penampilan mereka yaa.. dibilang standar sihh.. Oh kalau Ryan katanya sih udah di tempat jadi nanti kita bakal ketemu, kalau Ryan umurnya mungkin 25-27 tahunan lah. Cukup biodata singkatnya kembali dalam perjalanan, aku diposisi tengah dengan mereka dapat dengan rileks bercanda gurau dan mereka menceritakan pengalaman photoshoot mereka dan tidak lama kita sampai ke set.

Rupanya club ini merupakan tempat having fun dimana terdapat bar dan tempat bermain biliar di lantai pertama serta arena bowling. Hanya saja ini bukan set tempat photoshoot, rupanya aku dibawa ke lantai atas dan secara mengejutkan ada kamar hotel yang dapat dipakai, fungsi buat apa ? If you know what i mean lahh Haha. Kami masuk dan didalamnya terdapat Ryan dan MuA (Make up Artist) dan yang aku tak duga bahwa MuA yang datang adalah laki-laki, sehingga aku menjadi wanita seorang bersama dengan 6 orang pria, duhh pikiranku menjadi traveling nihh.

Meskipun seperti kamar hotel kamar ini sekilas cukup unik dimana terdapat desain lampu unik dan bentuk ranjang yang jarang aku temui di dalam hotel lainnya dengan nuansa emas dan terdapat area kamar mandi yang tergabung dengan kamar tidur.. yes kamar mandinya enggak ada pembatasnya.

Kami melakukan briefing dengan dipimpin oleh Ryan dan sesuai dengan rencananya photoshoot ini bakal menjadi photoshoot yang panas.. sangat.. sangat panas. Untuk ruang ganti, kamar ini terhubung dengan kamar sebelah yang digunakan untuk menyimpan peralatan serta tempat ku berganti pakaian.

Aku belum menceritakan rincian photoshoot apa kali ini kepada kalian-kan ? Pokoknya tungguin aja Hihihi.. pokoknya seru dehh..


Masuk ke kamar sebelah dan mengganti pakaian yang kugunakan dengan ke kamar sebelah aku kembali dengan hanya menggunakan lingerie berwarna hitam yang sangat seksi dan sangat memperlihatkan kulit tubuhku. Tentu saja mereka terkejut dan kembali seperti biasa, lalu saat shot dimulai.

Sama seperti sebelum aku mengikuti aba-aba untuk berpose dan kali ini shot foto dilakukan diatas ranjang. Aku mulai berpose diatas ranjang sambil memanfaat properti bantal yang ada yang memberikan estetika tambahan.

Kurang seru kali yaa kalau cuman pakai lingerie aja, enggak ada bedanya sama shot sebelumnya, jadi dengan mentup diri dibelakang bantal aku menurunkan celana dalam yang kugunakan sambil tetap dalam sesi photoshoot.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-004.jpg


Aku tidak malu-malu dengan menutupi ketika aku menurunkan celana dalamku, malahan aku tonjolkan dan tentu saja keuntungan dari banyak fotografer adalah foto dapat dilakukan dari banyak angle. Dan akhirnya celana dalam itu berakhir di mata kakiku.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-005.jpg


Shot berikutnya aku berani dan memperlihatkan tubuhku dengan tidak memakai celana dalam di depan semua crew yang ada dan tentu saja didepan lensa kamera. Perasaan tegang ditunjukan oleh muka para crew dan aku tentu saja merasakan sensasi mendebarkan campuran antara seru, malu, dan gairah.

Dengan memanfaat bantal aku tampilkan pose yang sangat menggoda dimulai dari posisi duduk. Lalu aku lebih berani untuk menampilkan pose yang dapat saja menunjukan belahan vaginaku.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-009.jpg


Posisi tubuhku yang turun dan pantat yang kunaikan keatas memberikan kesempatan kameran untuk mendapatkan momen dimana mereka dapat menangkap gambar tubuh bawahku tanpai sehelai benang dan belahan pantatku.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-010.jpg


Perasaan merinding dan tegang menjalar ke setiap bagian tubuhku. Aku semakin berani dengan pose hanya menutup belahan vaginaku saja. Tampak mupeng ditunjukan crew yang berada disana sambil mereka tetap berupaya fokus mendapatkan gambar yang terbaik.

Lantas aku memiliki ide dengan salah satu bagian dari microphone yang panjang dan ujung microphone terdapat pop filter. Fotografer itu pun memberikannya padaku dengan sukarela dan kugunakan ini sebagai bagian dari gaya modelingku.
Aku memanfaatkan mic itu untuk menutupi bagian tubuhku yang memang sengaja aku tidak tutupi. Seolah-olah benda itu layaknya cambuk untuk BDSM.. duhh aku mikirin apa sihh..

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-015.jpg


Aku terus berpose dengan memanfaatkan suasana yang ada yang sedang panas-panasanya, dan aku tampilkan berbagai pose erotis yang sangat menggairahkan. Napasku semakin cepat dan kurasakan tetesan keringat keluar dari tubuhku.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-020.jpg


And done, photoshoot selesai. Bukannya aku mencoba menutupi diriku, aku malah melompat untuk melihat preview dan layar kamera fotografer. Seru sihh.. coba bayangin aku enggak pakai bawahan apa-apa cuma ditutupi tanganku untuk menutup vaginaku berkeliling ke arah lelaki.

Ake melihat layar dari shot sebelum, not bad lahh tinggal di edit nanti di Lightroom atau Photoshop pasti udah perfect. Ketika aku berkeliling layaknya sedang memonitor orang, crew-crew lain seolah-olah memiliki kesibukannya sendiri padahal mereka terlihat melirik ke arah ku terutama daerah bawah yang tidak tertutupi apa-apa.

“Sayang banget gak sih kalau udah jauh-jauh kesini cuman shot di satu latar aja..”

Godaku yang membuat crew lain saling bertukar padangan dan seolah-olah memikirkan sesuatu yang mesum.. tentu saja maksudku bukan seks.. gila aja aku langsung ngeseks sama mereka Haha.. memang aku Dian dari cerita sebelah upss..

“.. gimana kalau bathub itu kita pakai, kan bakal dapat shot baru nihh”

Mendengar ucapanku mereka langsung senyum sambil mesem-mesem aneh, pasti sebelumnya mereka bakal mikir yang aneh-aneh nih pasti.

Ryan : “Maksudnya pakai set di bathub gitu ?”
Valerie : “ Yes, jempol buat kamu.”
Denis : “ Boleh juga tuh idenya.”
Anto : “ Hayulah hajar ajaa Haha.”

Entah mengapa kami tertawa bersama-sama, agak aneh sekaligus mesum sih ketika kami membahas hal seperti itu. Langsung saja mereka mengisi bathub dan memasukan sabun dan shampoo yang ada ke dalam bathub tersebut, lagian enggak bakal kita pakai juga. Campuran sabun dan shampoo itu membuat bathub tersebut menjadi terisi busa dan gelembung dan sepertinya udah siap nih,

Teguh : “Maaf Valerie, jadi nanti shotnya bakal telanjang ya ?
Denis : “Waduh serius nih, ajib juga.”
Anto : “Mantap juga.”
Valerie : “ Hihihi.”
Hikal : “ Sayangnya kita-kan gak boleh full nampilan foto nude-kan ?”
Denis : “Bener juga nih, gimana Valarie.”

Benar juga ya, seperti photoshoot sebelumnya bahwa tidak boleh menunjukan daerah intim wanita seperti puting payudara dan daerah vagina. Mau tidak mau.. hmm.. ahh bener juga, kenapa gak gitu aja yaa.

Aku lantas membuka bra yang masih terpakai dan sekarang aku-pun tanpa punya rasa malu telanjang bulat diantara 6 lelaki yang baru kukenal dari 2 pertemuan. Mereka semuapun terkejut, ada yang memalingkan muka adapula yang melolotot kearah tubuh telanjangku dan aku langsung saja masuk ke dalam bathub.

“Kalau telanjang gak boleh, aku tutupin pakai busa aja kali yaa, nanti pasti bakal lulus sensor dehh.”

Tanpa rasa malu aku berada di dalam bathub dalam keadaan telanjang bulat dihadapan 6 pria, langsung saja aku menutupi tubuhku dengan busa terutama area payudaraku dan tentu saja daerah selangkanganku. Memang ini sih enggak bakal bisa nutupin ketelanjanganku sih yang penting enggak keliatan kalau aku telanjang bulat.

025.jpg


Tanpa aba-aba mereka secara spontan langsung mengambil kameranya dan memanfaatkan momen yang ada ketika melihat wanita sedang berpose menggoda diatas bathub.

Aku menampilkan pose yang menggoda diatas bathub yang menunjukan keindahan tubuhku yang hanya ditutupi busa. Layaknya pakaianku busa ini menciptakan kesan artistik sekaligus sangat seksi.

Pose yang kutampilkan juga aku berubah seiring dengan banyak shot dilakukan baik aku memperlihat tubuhku dengan kaki ditutup rapat atau ketika aku membuka kakiku dan memperlihatkan selangkanganku yang hanya tertutup busa. Tidak lupa pose yang keutampilkan yang memperlihatkan belahan pantatku yang lebih jelas terlihat di kamera.

026.jpg


Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-041.jpg


Shot berikutnya aku tampil berani dengan bersandar di tepi bathub, aku menunjukan tubuh telanjangku tanpa tertutupi air hanya tubuh telanjangku ditutupi busa. Perasaan bergairah muncul dan untungnya vaginaku yang basah ditutupi oleh busa dan air yang mengalir.

Dengan keadaan berdiri di bibir bathub dengan membuka kakiku memperlihatkan pose indah yang seksi dan menantang di hadapan kamera. Foto ini sangatlah tidak senonoh dan terlalu vulgar untuk dimuat di majalah Indonesia khususnya, tapi karena tanggung dan mereka setuju mereka melanjutkannya.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-026.jpg


Bunyi shutter terus mengisi ruang yang seolah-olah sunyi, tatapan mereka yang profesional tampak mesum dan entah kenapa sedikit menakutkan. Haha mungking perasaanku saja. Selama itu pula aku terus berpose sebaik mungkin.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-025.jpg


Kurasa photoshoot kali ini cukup, lalu pertanyaan selanjutnya gimana aku keluarnya. Bisa aja sih aku meminta handuk tetapi kayaknya kurang seru deh.. kayaknya karena pintu kamar sebelah nyambung dengan kamar ini dan terbuka gimana aku lari aja, oke deh.

Para fotografer selesai dan menutup lensa kamera mereka serta menyerahkan sd card kepada staf yang melakukan backup. Ketika itu pula aku keluar dari bathub dengan telanjang dan berlari ke kamar sebelah. Mereka melihatku dalam keadaan telanjang bulat berlari ke kamar sebelah dan sedikit tertawa mungkin karena melihat tingkah lakuku atau melihat payudaraku dan pantatku yang bergetar ketika melihatku berpindah.

Aku selesai berganti pakaian dan mereka masih sibuk dengan permasalahan file. Sebelum pulang aku melihat gambar yang tadil diambil di layar laptop dan aku merasakan sensasi menyenangkan melakukan photoshoot sepeti tadi dan mereka tentu saja malah bercanda gurau tentang shot tadi.

Ketika sedang melihat foto telanjangku yang baru saja diambil bersama orang-orang yang ikut serta ada perasaan yang cukup aneh dan membuatku ingin mencobanya lagi, Puas dengan photoshoot kali ini, aku berpamitan dengan pulang dahulu sebelum mereka dengan menggunakan taksi karena akan lama menunggu mereka memilah foto yang akan dikirimkan seperti photoshoot biasanya.

Dalam perjalanan pulang aku berpikir apakah aku akan melakukan photoshoot seperti ini lain kali, mungkin saja.. kita lihat nanti..

Bagian 7 : Pertemuan yang Tidak Terduga
 
Terakhir diubah:
Bagian 6 : Model Majalah Dewasa Part-1

Seiring berjalannya waktu, karierku di dunia modeling meningkat pesat dalam satu tahun kebelakang sejak aku bergabung sebagai BA (Brand Ambasador) di rumah mode kenamaan. Berbagai photoshoot dengan tema dan outfit yang kugunakan untuk brand sudah ditampilkan di boutique elit di mall-mall besar dan masuk ke dalam majalah fashion. Kesempatan yang aku peroleh dan berbagai event aku datangi untuk mewakili brand sekaligus model profesional.

Shella, manajerku memberitahuku setelah 1 tahun menjadi model BA aku dapat melalukan kegiatan freelance yang seperti yang aku lakukan sebelum aku bergabung di rumah mode. Selain aku dapat mendapatkan job dan komisi tambahan, bekerja di luar perusahaan dapat memberikanku pengalaman tentang dunia model profesional yang tidak bisa aku dapatkan di lingkungan perusahaan yang terbatas.

Dalam berbagai kesempatan, aku menjadi model untuk pakaian sejenis underwear atau pakaian dalam, baik itu bikini, swimwear, ataupun lingerie. Kemampuanku dalam menghasilkan pose sesuai tema dan pakaian yang kugunakan dianggap sangat baik sehingga dapat dikembangkan untuk jenis modeling lain. Kontrakku selama 2 tahun di perusahaan membuatku terbatasi dalam jenis modeling yang aku ikuti hingga kesempatan untuk dapat bekerja dengan rumah mode atau perusahaan lain sanggat memberikanku keuntungan yang banyak.

•••

Aku Valerie Alexandra saat ini sedang menghadiri event fashion yang mempertemukannku dengan berbagai profesional di berbagai bidang. Baik itu model internasional, fotografer kenamaan, desainer utama rumah mode, dan MuA (Make up Artist) yang telah memiliki portofolio panjang sedang berkumpul di event ini. Meskipun aku bisa diaggap model profesional, aku masih amatir di lingkup event yang perlu bersosialisasi dengan orang-orang yang sudah veteran di bidangnya.

Event ini dilakukan di ballroom salah satu hotel bintang lima di ibu kota. Aku bersama manajerku Shella sedang menikmati pertunjukan yang ada seta berbincang-bincang dengan tamu-tamu yang diundang. Dimulai dari artis yang dikelilingi oleh jurnalis dan media lalu selebgram yang sibuk merekam dirinya sendiri “vlog” dan tak lupa para profesional yang saling berbincang dan menceritakan berbagai kisah kesuksesan dan kesehariannya.

Sebagai model yang masih amatir di lingkup profesional ada kebangaan tersendiri melihat para profesional berhasil dalam bidangnya dan dapat menghasilkan berbagai karya yang indah. Aku sendiri mendengar dan melihat-lihat banyak profesional yang sedang mengobrol sambil menikmati jamuan yang ada. Karena kesibukannya sebagai bagain dari rumah mode tempat aku bekerja, Shella manajerku dipanggil oleh media untuk melakukan interview dan meninggalkanku seorang diri.

Menikmati berbagai jamuan yang ada sambil melihat pertunjukan yang ada sangatlah menyenangkan. Dari jamuan satu ke jamuan lain aku nikmati layaknya aku sedang di pernikahan, dari segi makanannya sendiri rasanya sangat enak dan memiliki tampilan menarik, tentu saja mengingat ini adalah hotel bintang lima.

Entah wajahku yang cantik ataupun penampilan dari pakaianku gunakan, aku melihat banyak pria dan wanita melirik kepadaku. Aku cukup percaya diri untuk memakai dress ini, secara jenis, dress ini merupakan dress one-piece berwarna hitam tanpa lengan yang memiliki bagian belakang yang terbuka yang sanga menunjukan lekuk dadaku apabila dilihat dari samping. Dipadukan dengan sepatu highheels serta handbag di tanganku memberikan kesan menarik seolah-olah aku merupakan tamu yang seperti biasa mengikuti event mewah seperti ini.

006.jpg

007.jpg



Meskipun pakaian ini terbuka, pakaian ini masih dinggap normal karena banyak digunakan oleh tamu lainnya dan bahkan ada yang lebih terbuka dibandingkan dengan dress yang kugunakan. Tapi secara pribadi aku tidak tertarik membandingkan outfit yang kugunakan dengan tamu lain. Pertunjukan diiringi dengan nyanyian oleh penyanyi kenamaan serta orchestra yang indah sangat aku nikmati.

“Halo, senang bertemu denganmu.”

Aku yang sedang menikmati ini langsung memalingkan mukaku kepada orang yang baru saja berbicara. Dilihat dari nametag yang dia gunakan dialah adalah perkawilan dari perusahaan entah itu perusahaan apa.

Ryan : “Perkenalkan saya Ryan, saya perwakilan dari majalah Daxim Indonesia.”
Valerie : “Senang bertemu denganmu, saya Valerie Alexandra.”
Ryan : “Terimakasih, memang ini terkesan lancang tapi saya mewakili perusahaan untuk menawarkan tawaran yang menarik.”
Valerie : “Baik.” tanganku mengambil surat yang ditawarkannya, secara etika lebih baik membukanya sendiri jauh dari keramaian
Ryan : “Secara pribadi saya bangga dengan kesuksesan selama 1 tahun kebelakang mewakili rumah mode Hucci, saya harap nona Valerie bisa mempertimbangkan penawaran saya.”
Valerie : “Thank you so much.”
Ryan : “Baik, nikmati pertunjukannya, see you later, bye !”
Valerie : “Bye !”

Setelah pembicaraan singkat itu dia meninggalkanku untuk pergi entah kemana. Sambil memegang surat yang aku terima aku penasaran dengan isi surat ini, mungkin aku buka nanti ketika aku di mobil bersama manajerku. Namun.. perusahaan Daxim, bukankah itu adalah perusahaan majalah dewasa ? Bisa dibilang itu seperti majalah Playboy atau majalah Penthouse di beberapa dekade kebelakang. Penawaran apa yang dia tawarkan kepadaku ya ?

Menikmati waktu yang ada sambil menikmati makan siang buffet yang disediakan, akhirnya manajerku kembali dan duduk disebelahku. Aku menceritakan pertemuanku dengan Ryan yang mewakili majalah Daxim dan Shella mendengarkanku sambil makan makan yang diambil. Sayangnya Shella tidak dapat membantu karena keputusan itu ada ditanganku, dan aku masih memiliki kontrak selama 1 tahun kedepan di rumah modenya.

Aku masih belum membuka isi surat penawaran yang aku terima, tentu saja aku penasaran sekali, namun sangat tidak etis untuk membukanya ketika sedang bersama banyak orang.. kalau dibandingin sih kayak buka amplop waktu lagi di pernikahan hihi. Pokoknya aku harus secara pribadi untuk menentukan keputusan yang aku ambil.


Kami pulang sebelum eventnya selesai karena kami malas untuk menghadiri after-party (kayak pesta-pesta gitu selesai acara utama) lalu kami memutuskan untuk pulang. Mungkin karena kelelahan baik aku dan Shella malah tertidur dan lupa untuk membericarakan isi dari surat penawaran yang kuterima, oh yaa, aku pulang menggunakan mobil yang disediakan perusahaan bersama supirnya yaa, jadi enggak ada cerita aku nyetir sambil tertidur.

•••

Saking lelahnya aku bangun-bangun sudah di hari besoknya. Untungnya hari ini aku memiliki jadwal yang kosong dan bisa bermalas-malasan seharian. Aku memutuskan menyalakan mesin kopi sambil memakan roti yang aku panggang untuk menjadi menu sarapanku.

“Kayaknya aku buka sekarang aja kali yaa.”

Duduk di kursi sofaku sambil diiringi kopi dan rotiku, aku mengambil surat yang kemarin Ryan berikan yang berisi penawaran dari Daxim Indonesia. Aku lantas membuka amplop tersebut dan melihat sekilas isi surat tersebut.

“... Penampilan yang ditunjukan anda pada galeri majalah pada tema Nude Photoshoot sangatlah menarik dan merupakan bentu karya seni tinggi yang menunjukan keindahan dari kesederhanaan dan kepolosan dari dewi … “

“ … Daxim sebagai salah satu majalah kenamaan sangat menghargai keindahan seni dan karya artistik dari visual keindahan wanita Indonesia …”

“... Daxim Indonesia memberikan penawaran anda untuk bersedia menjadi model di isi halaman untuk dapat memberikan keindahan dan memuaskan seni dari para pembaca di Indonesia … “

Pada awalnya aku agak bingung dengan isi surat penawaran ini karena menggunakan bahasa yang telalu dilebih-lebihkan, aku cukup terkejut mereka mendapat foto nude photoshoot (foto telanjang) dari majalah yang aku ikuti sebelumnya. Karena ini mungkin mereka menawarkanku untuk ikut serta.

Singkatnya pada surat ini mereka menawarkanku untuk dapat hadir menjadi model dalam salah satu halaman di majalah yang ada di Daxim Indonesia. Oke cukup jelas dari itu, ada rasa penasaran untuk melihat dari berbagai galeri yang ada di majalah Daxim dan aku memutuskan mengambil macbook dan melihat informasi yang tersedia di internet dan ..

Secara keseluruhan dari gambar yang muncul dari hasil penulusuran, kemungkinan besar aku akan tampil menjadi model yang seksi yang menampilkan keindahan tubuhku. Aku memang sudah terbiasa menjadi model pakaian dalam sudah tidak terkejut lagi dan membalas pesan surat ini melalui e-mail kepada Daxim Indonesia. Jawaban dari mereka apakah aku dapat tampil menjadi salah satu model untuk menggunakan lingerie pada halaman majalah untuk issue bulan depan. Mereka juga menawarkan kompensasi yang sangat tinggi untuk photoshoot yang aku lakukan, cukup menarik.

•••

Pekerjaanku sebagai modeling untuk rumah mode Hucci kuikuti seperti biasanya, jadwal untuk beberapa bulan kedepan lumayan kosong karena aku sudah banyak mengambil shot foto di bulan-bulan sebelumnya. Aku tidak lupa untuk ikut serta menghadiri photoshoot yang akan aku ikuti bersama majalah Daxim sesuai dengan rencana yang ada.

Aku datang seorang diri ke studio Daxim, karena ini perusahaan yang berbeda aku menjadi tidak enak mengajak Haris untuk ikut serta dan akan terlihat tidak profesional bila aku datang membawa fotografer sendiri. Sesampainya disana aku bertemu dengan crew-crew yang ada, dan surprisingly crew yang ikut cukup banyak. Mengingat ini merupakan majalah sepantasnya ada orang yang berkeja untuk pekerjaan tertentu.

Berbincang-bincang dengan crew sambil melihat sekeliling studio, dibandingkan rumah mode, perusahaan majalah tentu saja memiliki set studio, peralatan, dan team yang lebih baik karena mereka bekerja di sektor promosi yang komersial. Aku tidak lupa berbincang dengan editor dan menemukan bahwa crew-crew ini sangatlah asik untuk diajak mengobrol dan bekerja.

Ketika aku sibuk mengobrol sambil menunggu studio sedang dipersiapkan Ryan, orang yang waktu itu aku temui yang menawarkan surat ini akhirnya datang. Setelah berkenalan ulang dia membicarakan outfit yang kugunakan untuk aku pakai pada photoshoot kali ini. Set pakaian yang kugunakan kali ini hanya satu kali karena aku hanya tampil untuk satu tema saja.

Sebelum aku mengganti pakaianku, aku harus di make-up telebih dahulu dan seselesainya aku berganti di ruang ganti yang disediakan. Pakaian yang kugunakan berupa jenis two pieces, mungkin ini bukan lingerie tetapi pakaian ini berupa bawahan berupa rok pendek serta atasan pakaian lengan panjang yang entah bagaimana aku bisa deskripsikan.

Atasan ini memiliki desain yang menunjukan dadaku secara terbuka dan hanya ditutupi oleh tali yang pada akhirnya mungkin aku lepaskan nantinya, what so ever sihh.. tapi aku baru sadar bahwa rok ini memiliki desain yang terbuka dan menunjukan belahan pantatku secara bulat. Dilihat dari depan sih kayak biasan aja tapi kalau dari belakang tentu saja pakaian ini sangatlah terbuka dan tidak senonoh.

Hanya memakainya saja membuatku merinding apalagi gimana aku harus berpose nantinya dan jangan lupa nanti foto ini akan muncul di majalah yang dicetak.. uhhh.. memikirkannya saja membuatku bergairah, penasaran, sekaligus tertantang.

Aku sudah merasa siap lalu masuk ke dalam studio dari ruang ganti yang terhubung dengan pintu dan.. Jeng.. Jeng.. rupanya di dalam studio hanya terdapat crew laki-laki dan fotografernya sendiri saja berjumlah tiga orang belum lagi yang bertugas memegang lighting serta yang bertanggung jawab dalam membackup data.

Ketika aku masuk, semua crew menatap diriku, secara otomatis aku menempatkan tanganku di depan dadaku dan selama berjalan ke depan menuju set foto aku merasa diperhatikan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki dan entah bagaimana aku merasa seperti sudah karena aku pernah menjalani sesi shoot seperti ini berkali-kali sebelumnya.

Aku berjalan layaknya tanpa beban dan baru ingat bahwa rok ini sangat menunjukan pantatku secara terbuka, tapi entah kenapa aku tidak mencoba menutupinya dan merasa senang apabila aku bisa terlihat sangat menggoda.

Sampai didepan set studio dan aku berbalik meghadap ke kamera dan crew studio, dan perasaan ini mencapai puncaknya. Dihadapan para lelaki aku berpakaian seperti ini sungguh merupakan pengalaman yang sangat erotis.

“Oke Valerie, seperti job yang kamu pernah sudah tahukan bagaimana ?”
“Iyaa.”
“Good, nanti ikutin aba-aba saya yaa dan nanti Valerie tinggal berpose.”

Semua fotografer bersiap dan sesuai aba-aba.. action !!!

Aku menampilkan pose dimulai dari memanfaatkan properti di set yaitu kursi kayu jati ini. Aku berpose menggoda dalam posisi duduk diatas kursi, dan pose yang kutampilkan adalah pose yang menonjolkan keindahan dadaku yang hanya ditutupi oleh tali yang disampulkan.

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-039.jpg

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-040.jpg


Suara shutter speed kamera mengisi ruangan dan lighting layaknya kilat, pose selanjutnya aku berbalik dan berpose yang sekarang menonjolkan tubuh bagain belakangku terutama pada bagian pantatku tentu saja.

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-043.jpg


Pose yang menantang aku tunjukan diatas kursi sofa tersebut, mungkin ketika cahaya lighting ditembakan kearah pantatku aku rasa lubang analku akan terlihat jelas dan aku harap vaginaku tidak basah karena akan sangat memalukan.

Cukup banyak foto yang didapat dalam posisi duduk di sofa, selanjutnya aku berpindah ke tempat jendela yang ditutup tirai sebagai latar belakang. Karena cahaya yang terang sehingga lighting tidak diperlukan aku kembali menampilkan pose terbaikku.

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-050.jpg


Dengan keadaan berdiri aku tonjolkan keindahan lekuk tubuhku dimulai dari poseku menghadap ke arah tembok. Kaitan di dadaku entah kenapa menjadi kendor dan tiba-tiba terlepas, aku tidak bisa memasangkannya langsung karena aku masih dalam sesi shot dan lantas,

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-053.jpg


aku berbalik dengan dadaku yang tidak tertutupi tali dan aku menutupnya dengan tanganku, crew-crew yang ada disana kaget sejenak tetapi melanjutkan shot yang ada, ada crew yang terlihat senyum dan adapula yang membuang waktu. Hihi cukup asik sihh.

XIUREN-No-703-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-Mr-Cong-com-048.jpg


Shot foto terus diambil dengan adegan dimana aku sudah tidak memakai tali di daerah dadaku yang sangat menonjolkan kebulatan payudaraku. Tidak lupa pantatku yang indah aku juga tonjolkan.

“Ini nekat sihh, tetapi aku coba beraniin dehh, mungkin aku bakal dapet job lagi kalau aku bisa nampilin kayak gini, lumayankan cuannya Haha.” Itu adalah pikiran dibenakku ketika aku memberanikan diri mencoba tindakan berikutnya.

aa45167e64b72fb9b6b1e9b779382d80.jpg


Seperti yang kalian tebak aku melepas tanganku dan membiarkan puting payudaraku terbuka kearah lensa kamera dan tentu saja kearah crew yang ada. Saat itu pula bukannya mereka memalingkan muka, mereka malah melotot dan fokus melihat keindahan payudaraku. Dasar para cowok.
Meskipun ini tidak sesuai rencana, tidak ada seorangpun yang menghentikannya ketika aku berpose secara “telanjang dada”. Bahkan aku tidak pernah berpose yang menunjukan puting payudaraku seumur hidupku, bahkan sesi shot sebelum bersama Haris dimana aku menampilan nude photoshoot.

5950c53ed90300d1df9b43b667d58a04.jpg


Tapi biarlah berlalu, dan aku tetap berpose yang menunjukan keindahan puting payudaraku yang mungkin menjadi auto-focus bagi siapa saja yang melihatnya. Secara rileks aku menampilkan pose yang menunjukan keindahan payudaraku kepada seseorang yang baru aku temui.

c734c6cc9c1eca8c263b50faa0a65910.jpg


Dan photoshoot ini berakhir, dan crew berterimakasih kepada semua orang. Aku yang tentu saja merupakan target dari semua mata pria ini bukannya menutup puting payudaraku dengan tali itu malah pergi bersalaman dengan crew yang ada. Crewpun kaget dan sesekali melihat payudaraku yang tergantung bebas sambil bersalaman denganku.

Selesainya aku berterimakasih dengan crew di studio itu, sebelum aku masuk ke dalam ruang ganti, aku memberikan tantangan yang erotis.

“Lain kali ajak gue lagi dong, gue masih mau show banyak lagi hihi.” dan aku langsung masuk ke ruang ganti sambil menutup pintu.

Crew-crew disanapun menelan ludah mendengar hal itu dan saling berhadapan satu sama lain, mungkin mereka meminta editor untuk mengajakku lain kali. Meskipun baru sebentar entah mengapa ketika bersama mereka rasanya lebih nyaman dibandingkan aku berfoto bersama Haris, memang konyol sihh, tapi kayak seru aja gitu kalau bisa tampil didepan orang-orang baru Hihihi.

Akhirnya photoshoot kali ini selesai dan aku mendapatkan apresiasi dari semua yang terlibat mau itu Ryan, para fotografer, editor, ataupun MuA. Seru sih mencoba tantangan seperti ini lain kali.

•••

Berselang lama, akhirnya aku mendapat kiriman majalah dari Daxim Indonesia yang terdapat foto yang diambil ketika aku menjadi model di sana. Memang fotoku tidak menjadi foto utama pada issue majalah tersebut dan bukan berada di halaman awal. Tetapi seru ajasih bisa ikut tampil dan bekerja di majalah kenaaman dan dapat menampilkan modeling yang kulakukan. Lembar-lembar kubuka dan pada akhirnya aku menemukan shot foto yang diambil pada majalah ini.

Ketika aku melihat foto pada halaman ini akupun merasa bangga sekaligus malu, entah kenapa aku masih pengen ikut photoshoot seperti ini lagi. Hanya saja.. hmm foto waktu aku nunjukin puting payudarku kok enggak ada yaa, apa enggak lolos sensor yaa ? Hihihi.

Aku membiarkan hal itu dan aku rasa foto itu akan menjadi koleksi pribadi dari mereka yang ikut photoshoot kala itu, hihi semoga saja lain kali aku bisa ikut lagi.

•••

Menikmati hari libur dengan bersantai di kamar sambil menonton film sambil memakan cemilan memang yang terbaik sih. Tidak seperti pekerjaan kantoran, menjadi model mengharuskanku untuk bekerja tanpa waktu yang tetap, terkadang pada satu minggu jadwalnya penuh sekali kadangpula kosong dan begitupun seterusnya. Hari libur merupakan hari yang kutunggu dimana aku dapat melakukan me-time sekaligus beristirahat.

Tut.. tut.. tut..

Aku mendengar suara getaran dari hp-ku yang sudah kuubah dalam mode vibrate, lalu dengan malasnya aku mengambilnya. Rupanya aku mendapatkan telpon dari kontak yang aku tidak ketahui, mau tak mau aku menjawabnya.

Ryan : “Halo, selamat siang ini dengan Valerie Alexandra. Ini Ryan dari Daxim Indonesia.”
Valerie : “Oh haii, iya ini dengan Valerie. Ada apa ?”
Ryan : “Biar mudahnya, saya mewakili Daxim untuk menanyakan rencana penawaran untuk ikut dalam issue majalah berikutnya.”
Valerie : “ Oh, boleh Ryan.”
Ryan : “Nanti saya lampirkan melalui e-mail atau WA terimakasih. See yaa.”
Valerie : “Iyaa.. tut..tut.. eehh udah ditutup lagi ?”

Huuh padahal aku-kan masih mau nanya-nanya, kalau kirim e-mailkan harus formal jadi aku agak males. Setidaknya aku dapat kontak Ryan nih. Aku mematikan tayangan filmku di macbookku dan mengalihkan untuk membuka e-mail. Cepat juga lampirannya dikirim, aku membukanya.

Seperti yang kalian duga, ada penawaran untuk model pada photoshoot berikut dan pastinya photoshoot ini bakal seksi mungkin jauh dari sebelumnya. Aku sudah tidak sabar untuk ikut dalam shot kali ini dan aku mendapatkan informasi kalau photoshoot akan dilakukan bukan di hotel tetapi di salah satu club elit ibu kota. Aku tidak tahu dengan lokasi ini sehingga aku akan pergi bersama crew lain. Photoshoot berikutnya bakal pakai tema apa yaa.

Hari photoshoot untuk majalah Daxim tiba, aku dijemput dari lobby apartemenku bersama crew yang lain. Di dalam mobil aku melihat kalau crew yang ikut pada photoshoot kali ini seperti photoshoot sebelumnya. Tidak ada kecanggungan di dalamnya, entah mengapa di sepanjang perjalanan kita having fun dan saling bersanda gurau padahal sebelumnya mereka pernah melihatku dengan busana yang tidak senonoh.

Mereka sepertinya sudah terbiasa dengan model-model 18+ kurasa dan mereka menjalaninya dengan santai seperti saat ini ketika mengobrol denganku. Saat ini aku bersama dengan 3 fotografer dan seorang yang bertugas dalam peralatan seperti lighting, dimulai dari fotografer bernama Denis, Anto, dan Teguh dan staf bernama Hikal. Seperti yang kalian duga mereka semua tentu saja orang Indonesia seutuhnya, dari yang termuda adalah Denis lalu Hikal dimana mereka mungkin berusia 23-25 tahunan lalu Anto mungkin berusia 30 tahunan dan paling tua adalah Teguh yang berusia sekitar 40 tahun.

Secara penampilan mereka yaa.. dibilang standar sihh.. Oh kalau Ryan katanya sih udah di tempat jadi nanti kita bakal ketemu, kalau Ryan umurnya mungkin 25-27 tahunan lah. Cukup biodata singkatnya kembali dalam perjalanan, aku diposisi tengah dengan mereka dapat dengan rileks bercanda gurau dan mereka menceritakan pengalaman photoshoot mereka dan tidak lama kita sampai ke set.

Rupanya club ini merupakan tempat having fun dimana terdapat bar dan tempat bermain biliar di lantai pertama serta arena bowling. Hanya saja ini bukan set tempat photoshoot, rupanya aku dibawa ke lantai atas dan secara mengejutkan ada kamar hotel yang dapat dipakai, fungsi buat apa ? If you know what i mean lahh Haha. Kami masuk dan didalamnya terdapat Ryan dan MuA (Make up Artist) dan yang aku tak duga bahwa MuA yang datang adalah laki-laki, sehingga aku menjadi wanita seorang bersama dengan 6 orang pria, duhh pikiranku menjadi traveling nihh.

Meskipun seperti kamar hotel kamar ini sekilas cukup unik dimana terdapat desain lampu unik dan bentuk ranjang yang jarang aku temui di dalam hotel lainnya dengan nuansa emas dan terdapat area kamar mandi yang tergabung dengan kamar tidur.. yes kamar mandinya enggak ada pembatasnya.

Kami melakukan briefing dengan dipimpin oleh Ryan dan sesuai dengan rencananya photoshoot ini bakal menjadi photoshoot yang panas.. sangat.. sangat panas. Untuk ruang ganti, kamar ini terhubung dengan kamar sebelah yang digunakan untuk menyimpan peralatan serta tempat ku berganti pakaian.

Aku belum menceritakan rincian photoshoot apa kali ini kepada kalian-kan ? Pokoknya tungguin aja Hihihi.. pokoknya seru dehh..


Masuk ke kamar sebelah dan mengganti pakaian yang kugunakan dengan ke kamar sebelah aku kembali dengan hanya menggunakan lingerie berwarna hitam yang sangat seksi dan sangat memperlihatkan kulit tubuhku. Tentu saja mereka terkejut dan kembali seperti biasa, lalu saat shot dimulai.

Sama seperti sebelum aku mengikuti aba-aba untuk berpose dan kali ini shot foto dilakukan diatas ranjang. Aku mulai berpose diatas ranjang sambil memanfaat properti bantal yang ada yang memberikan estetika tambahan.

Kurang seru kali yaa kalau cuman pakai lingerie aja, enggak ada bedanya sama shot sebelumnya, jadi dengan mentup diri dibelakang bantal aku menurunkan celana dalam yang kugunakan sambil tetap dalam sesi photoshoot.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-004.jpg


Aku tidak malu-malu dengan menutupi ketika aku menurunkan celana dalamku, malahan aku tonjolkan dan tentu saja keuntungan dari banyak fotografer adalah foto dapat dilakukan dari banyak angle. Dan akhirnya celana dalam itu berakhir di mata kakiku.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-005.jpg


Shot berikutnya aku berani dan memperlihatkan tubuhku dengan tidak memakai celana dalam di depan semua crew yang ada dan tentu saja didepan lensa kamera. Perasaan tegang ditunjukan oleh muka para crew dan aku tentu saja merasakan sensasi mendebarkan campuran antara seru, malu, dan gairah.

Dengan memanfaat bantal aku tampilkan pose yang sangat menggoda dimulai dari posisi duduk. Lalu aku lebih berani untuk menampilkan pose yang dapat saja menunjukan belahan vaginaku.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-009.jpg


Posisi tubuhku yang turun dan pantat yang kunaikan keatas memberikan kesempatan kameran untuk mendapatkan momen dimana mereka dapat menangkap gambar tubuh bawahku tanpai sehelai benang dan belahan pantatku.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-010.jpg


Perasaan merinding dan tegang menjalar ke setiap bagian tubuhku. Aku semakin berani dengan pose hanya menutup belahan vaginaku saja. Tampak mupeng ditunjukan crew yang berada disana sambil mereka tetap berupaya fokus mendapatkan gambar yang terbaik.

Lantas aku memiliki ide dengan salah satu bagian dari microphone yang panjang dan ujung microphone terdapat pop filter. Fotografer itu pun memberikannya padaku dengan sukarela dan kugunakan ini sebagai bagian dari gaya modelingku.
Aku memanfaatkan mic itu untuk menutupi bagian tubuhku yang memang sengaja aku tidak tutupi. Seolah-olah benda itu layaknya cambuk untuk BDSM.. duhh aku mikirin apa sihh..

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-015.jpg


Aku terus berpose dengan memanfaatkan suasana yang ada yang sedang panas-panasanya, dan aku tampilkan berbagai pose erotis yang sangat menggairahkan. Napasku semakin cepat dan kurasakan tetesan keringat keluar dari tubuhku.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-020.jpg


And done, photoshoot selesai. Bukannya aku mencoba menutupi diriku, aku malah melompat untuk melihat preview dan layar kamera fotografer. Seru sihh.. coba bayangin aku enggak pakai bawahan apa-apa cuma ditutupi tanganku untuk menutup vaginaku berkeliling ke arah lelaki.

Ake melihat layar dari shot sebelum, not bad lahh tinggal di edit nanti di Lightroom atau Photoshop pasti udah perfect. Ketika aku berkeliling layaknya sedang memonitor orang, crew-crew lain seolah-olah memiliki kesibukannya sendiri padahal mereka terlihat melirik ke arah ku terutama daerah bawah yang tidak tertutupi apa-apa.

“Sayang banget gak sih kalau udah jauh-jauh kesini cuman shot di satu latar aja..”

Godaku yang membuat crew lain saling bertukar padangan dan seolah-olah memikirkan sesuatu yang mesum.. tentu saja maksudku bukan seks.. gila aja aku langsung ngeseks sama mereka Haha.. memang aku Dian dari cerita sebelah upss..

“.. gimana kalau bathub itu kita pakai, kan bakal dapat shot baru nihh”

Mendengar ucapanku mereka langsung senyum sambil mesem-mesem aneh, pasti sebelumnya mereka bakal mikir yang aneh-aneh nih pasti.

Ryan : “Maksudnya pakai set di bathub gitu ?”
Valerie : “ Yes, jempol buat kamu.”
Denis : “ Boleh juga tuh idenya.”
Anto : “ Hayulah hajar ajaa Haha.”

Entah mengapa kami tertawa bersama-sama, agak aneh sekaligus mesum sih ketika kami membahas hal seperti itu. Langsung saja mereka mengisi bathub dan memasukan sabun dan shampoo yang ada ke dalam bathub tersebut, lagian enggak bakal kita pakai juga. Campuran sabun dan shampoo itu membuat bathub tersebut menjadi terisi busa dan gelembung dan sepertinya udah siap nih,

Teguh : “Maaf Valerie, jadi nanti shotnya bakal telanjang ya ?
Denis : “Waduh serius nih, ajib juga.”
Anto : “Mantap juga.”
Valerie : “ Hihihi.”
Hikal : “ Sayangnya kita-kan gak boleh full nampilan foto nude-kan ?”
Denis : “Bener juga nih, gimana Valarie.”

Benar juga ya, seperti photoshoot sebelumnya bahwa tidak boleh menunjukan daerah intim wanita seperti puting payudara dan daerah vagina. Mau tidak mau.. hmm.. ahh bener juga, kenapa gak gitu aja yaa.

Aku lantas membuka bra yang masih terpakai dan sekarang aku-pun tanpa punya rasa malu telanjang bulat diantara 6 lelaki yang baru kukenal dari 2 pertemuan. Mereka semuapun terkejut, ada yang memalingkan muka adapula yang melolotot kearah tubuh telanjangku dan aku langsung saja masuk ke dalam bathub.

“Kalau telanjang gak boleh, aku tutupin pakai busa aja kali yaa, nanti pasti bakal lulus sensor dehh.”

Tanpa rasa malu aku berada di dalam bathub dalam keadaan telanjang bulat dihadapan 6 pria, langsung saja aku menutupi tubuhku dengan busa terutama area payudaraku dan tentu saja daerah selangkanganku. Memang ini sih enggak bakal bisa nutupin ketelanjanganku sih yang penting enggak keliatan kalau aku telanjang bulat.

025.jpg


Tanpa aba-aba mereka secara spontan langsung mengambil kameranya dan memanfaatkan momen yang ada ketika melihat wanita sedang berpose menggoda diatas bathub.

Aku menampilkan pose yang menggoda diatas bathub yang menunjukan keindahan tubuhku yang hanya ditutupi busa. Layaknya pakaianku busa ini menciptakan kesan artistik sekaligus sangat seksi.

Pose yang kutampilkan juga aku berubah seiring dengan banyak shot dilakukan baik aku memperlihat tubuhku dengan kaki ditutup rapat atau ketika aku membuka kakiku dan memperlihatkan selangkanganku yang hanya tertutup busa. Tidak lupa pose yang keutampilkan yang memperlihatkan belahan pantatku yang lebih jelas terlihat di kamera.

026.jpg


Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-041.jpg


Shot berikutnya aku tampil berani dengan bersandar di tepi bathub, aku menunjukan tubuh telanjangku tanpa tertutupi air hanya tubuh telanjangku ditutupi busa. Perasaan bergairah muncul dan untungnya vaginaku yang basah ditutupi oleh busa dan air yang mengalir.

Dengan keadaan berdiri di bibir bathub dengan membuka kakiku memperlihatkan pose indah yang seksi dan menantang di hadapan kamera. Foto ini sangatlah tidak senonoh dan terlalu vulgar untuk dimuat di majalah Indonesia khususnya, tapi karena tanggung dan mereka setuju mereka melanjutkannya.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-026.jpg


Bunyi shutter terus mengisi ruang yang seolah-olah sunyi, tatapan mereka yang profesional tampak mesum dan entah kenapa sedikit menakutkan. Haha mungking perasaanku saja. Selama itu pula aku terus berpose sebaik mungkin.

Mr-Cong-com-XIUREN-No-628-Tu-Fei-Yuan-Ai-Cuo-Qiong-025.jpg


Kurasa photoshoot kali ini cukup, lalu pertanyaan selanjutnya gimana aku keluarnya. Bisa aja sih aku meminta handuk tetapi kayaknya kurang seru deh.. kayaknya karena pintu kamar sebelah nyambung dengan kamar ini dan terbuka gimana aku lari aja, oke deh.

Para fotografer selesai dan menutup lensa kamera mereka serta menyerahkan sd card kepada staf yang melakukan backup. Ketika itu pula aku keluar dari bathub dengan telanjang dan berlari ke kamar sebelah. Mereka melihatku dalam keadaan telanjang bulat berlari ke kamar sebelah dan sedikit tertawa mungkin karena melihat tingkah lakuku atau melihat payudaraku dan pantatku yang bergetar ketika melihatku berpindah.

Aku selesai berganti pakaian dan mereka masih sibuk dengan permasalahan file. Sebelum pulang aku melihat gambar yang tadil diambil di layar laptop dan aku merasakan sensasi menyenangkan melakukan photoshoot sepeti tadi dan mereka tentu saja malah bercanda gurau tentang shot tadi.

Ketika sedang melihat foto telanjangku yang baru saja diambil bersama orang-orang yang ikut serta ada perasaan yang cukup aneh dan membuatku ingin mencobanya lagi, Puas dengan photoshoot kali ini, aku berpamitan dengan pulang dahulu sebelum mereka dengan menggunakan taksi karena akan lama menunggu mereka memilah foto yang akan dikirimkan seperti photoshoot biasanya.

Dalam perjalanan pulang aku berpikir apakah aku akan melakukan photoshoot seperti ini lain kali, mungkin saja.. kita lihat nanti..

Bersambung
Seruu updatenya . . Mantapz . . Mantapz 👍👍
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd