Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Jual Istri

Update

aku suami yang tak berdaya

sudah satu hari berlalu istriku pergi menemani om gun yang katanya ke luar kota sehingga semalam aku tidur sendirian lagi di kamar.
"emmhh...", aku menghela nafas sambil ku hirup kopi pahit buatanku sendiri. terbayang entah berapa kali istriku disetubuhi om gun, ada rasa cemburu namun juga ada rasa aneh yang membuat birahiku bergemuruh terbawa napsu membayangkan istriku disetubuhi orang lain, saat seperti toni yang dulu menyetubuhi istriku di depanku.
"ah gila aku...", pikirku sambil menggelengkan kepalaku menepis anggapan pikiranku tadi, jari tanganku menekan nomor HP istriku dan menekan tombol "panggil".
"tuuuut... tuuuut...", nada tunggu terdengar dari HP ku yang sesaat kemudian terdengar suara istriku yang lembut menjawab "hallo".
"baik mas...", jawab istriku lagi saat kuranyakan keadaanya.
"mas udah sarapan ? udah ngopi ?..", tanyanya yang kujawab sudah.
"jadi kamu digenjot berapa kali ?", tanya ku dengan suara hampir berbisik.
"emm... dari kemarin sampe tadi malam sih sudah 3x...", jawabnya dan aku hanya diam tercengang dengan dadaku yang bergemuruh panas dingin.
"mas gak apa-apa kan...?", dengan suara lembutnya.
"ii iya.. gpp", jawabku tanpa dapat berkata-apa-apa lagi hingga tak lama aku menutup HP ku dengan rasa suasana hati yang tak karuan. bagaimanapun dewi adalah istriku dan pasti ada rasa cemburu dan marah, aku sebagai seorang suami namun aku hanya menghela nafasku dalam-dalam semua sudah terlanjur dan aku pun sudah banyak menikmati hasilnya, keuangan rumah tanggaku sudah jauh dari lebih terpenuhi dari pendapatan istriku menjual dirinya dengan seijinku. tapi.... aku ingin menyudahi hal ini, bisik hati kecilku sambil membasuh wajahku dengan air, aku akan menunggunya pulang dan berbicara dari hati ke hati dengannya dan agar menyudahi semua ini, tekad hatiku.

Hp ku berdering saat ku lihat nama sigit terlihat di layarnya dan saat aku angkat terdengar suara sigit yang lantang menyapaku.
"lo gue jemput ya bro...", ujarnya kepadaku dan aku mengiyakannya dan bersiap menunggu sigit menjemputku di depan gang. aku memutuskan untuk pergi dengan sigit agar tak merasa kesepian dengan kesendirianku tanpa istriku yang sedang pergi. yang terpenting walau sesaat aku melupakan rasa galauku saat teringat betapa gelisahku membayangkan istriku pergi dan disetubuhi lelaki lain.

*-*
"eemmmhh... om guun...", desahku namun kubiarkan tangan om gun yang membasuh sambil jarinya mencolok lubang memekku dengan air disiramkan ke arah selangkanganku.
"aaahhh.. oom geliii...", ucapku.
"geli kenapa sayang...he he he..?". ujarnya.
"geli kalo kena itu aku...", ucapku tersipu sambil aku menahan rasa ngilu oleh jarinya yang mengusap itilku.
"itilnya geli ya sayang... ? kan enak he he he...", tawanya. puas dengan selangkanganku om gun membaluri seluru tubuhku dengan sabun dan membasuhnya dengan air. tubuh basahku dipeluknya begitu rapat menyatu di bawah siraman air shower yang segar. kurasakan kontolnya yang mengeras terjepit di belakang bokongku.
"emhh kontolnya sudah keras lagi...", bisik hatiku walau sudah 2x semalam om gun menyetubuhiku.
"nungging sayang..", pintanya, aku merundukan tubuhku dengan berpagang pada toilet membuat bokongku menyembul sempurna di depann om gun yang membimbing kontolnya ke lubang memekku dari belakang.
"ooohhh...", lenguhku bersamaan kurasakan kepala kontolnya yang menyeruak lubang memekku dengan nikmatnya. dan beberapa saat kemudian om gun menggenjotku dengan gagahnya, tangan kekarnya mengcengkeram pinggulku, dengan ayunan pinggulnya yang menghentak cepat membuat kontolnya yang keras, keluar masuk dengan deras di memekku.
"ooooh... ooohhhh...", lenguhku, sejak kemarin dan semalam entah sudah berapa kali om gun membuat ku orgasme dan kini aku semakin menikmatinya, menikmati kenikmatan yang kudapat dari kontol lelaki selain suamiku.
"ooooh...", lenguhku saat om gun meremas dan menampar-nampar bokongku. seperti seekor kuda betina yang sedang di pacu untuk berlari kencang tubuhku ikut maju mundur hingga kontolnya terasa begitu deras keluar masuk dengan nikmatnya.
"ooh... kontol...", desahku terasa begitu nikmat, ku tumpahkan seluruh rasaku, tak lagi kuingat suamiku, tak lagi kuingat tak sepantasnya aku melakukan ini dengan lelaki selain suamiku. aku sudah menjadi wanita pelacur, tapi jujur.... aku... aku suka disetubuhi, aku ketagihan kenikmatan ini yang tak dapat kurasakan dari suamiku sendiri.
"ceplok... plok... plok... ceplok...", terdengar benturan pinggulnya menghantam bokongku begitu keras di dalam kamar mandi ini dengan kedua tanganku yang kini ditariknya ke belakang membuat tubuhku mengayun begitu deras ke belakang, tanpa ampun kontolnya menghujam begitu cepat dan dalam menyodok lubang memekku. membuat aku tak lagi melenguh dan mendesah tapi memekik dan menjerit, merancau sejadi-jadinya. kepalaku menggelepar liar dengan rambutku yang basah berkibas kian kemari menahan rasa nikmat yang tak lagi mampu ku menahannya.
"ooohhhh...", pelikku tanpa sadar aku mengejang dan sesaat kemudian tubuhku mengejang hebat mencapai orgasmeku. namun om gunawan malah semakin cepat dan deras menyodokkan kontolnya hingga aku menggelepar hampir membentur toilet di depanku.

"ooh.. ooh. ooh.. ", nafasku terengah dengan tubuh yang masih bergetar berpegang toilet yang menopang tubuhku, om gun dengan lambut membimbingku agar aku duduk di atas vanities ( meja yang terbuat dari semen dan ada wastefel dan kaca di depannya ), kedua kakiku ikut menopang mengangkang di atas vanities hingga dengan leluasa om gun kembali membimbing kontolnya ke memekku.
"ooooohh....", lolongku, masih terasa sensitif lubang memekku usai orgasme tadi membuatku menggelinjang menerima kontolnya lagi yang terbanam nikmat.
kedua lengan kekarnya menahan lututku sambil memegang bokongku sehingga membuat telihat bulu jembutku menyatu dengan bulunya.
"oooohhh...", lolongku lagi, dengan ayunan pinggulnya yang kembali menggenjotku dengan liar nya dan kembali aku hanya dapat memekik dan menjerit menahan rasa ngilu, nikmat yang mendera seluruh sendi tubuhku.
"ooh.. oooom... oom.. ooooh...ampuun... oh...", rancauku dengan keras, kucoba mendorong tubuh gempalnya namun tangan kekarnya yang melingkar terus saja menarik dari belakang bokongku. aku menyambut lumatan bibirnya beraharap bisa memperlambat gerak ayunan pinggulnya. namun tak lama lumatan bibirnya dilepaskannya dan kembali pinggulnya mengayun dengan deras.
"ooh.. om gun...oooh...", jeritku hingga tak lagi dapat ku menahan lagi orgasmeku, tubuhku mengejang, kepalaku mendongak dan sesaat kemudian tubuhku bergetar hebat.
"oooh tahan sayang... uuughh...", geram om gun dan aku tak lagi memperdulikannya karena aku mereguk kenikmatan orgasmeku yang sedang kurasakan bersamaan dengan kurasakan cairan hangat menyembur dari kontolnya yang terbenam dalam-dalam dengan sperma yang membanjiri lagi rahimku.

"uughh...uugh...", geram om gun dengan kedutan sperma yang masih menyembur-nyembur di dalam memekku dan aku dipeluknya dengan erat. hingga kedutan terakhir om gun terdiam dengan nafas terengah sambil membelai punggungku. perlahan kontolnya menjulur keluar, berlumuran lendir putih dari memekku dan bersamaan dengan lelehan sperma kentalnya yang keluar dari lubang memekku. om gun tersenyu sambil memujiku dan dengan lembut mengecup bibirku sambil tangannya melumas buah dadaku.
aku masih terduduk di atas vanities saat om gun usai membasuh kontolnya dan meninggalkan ku di kamar mandi.

aku melepas om gun yang pamit terlebih dahulu dengan tubuhku yang masih kubiarkan telanjang sambil mengeringkan rambutku. om gun memeluk tubuh telanjangku dan mengecup bibirkku dengan mesra. sesaat tangannya membelai bulu jembutku yang berbaris hitam tercukur rapih. aku mengunci pintu kamar hotel dan kembali mengeringkan rambutku.


*-*
"waaaah...", ujarku saat kulihat darto dan indra di sebuah bar yang menyambut aku dan sigit yang baru tiba. teman-teman lamaku saat aku masih bekerja dulu. darto dan indra juga sudah keluar dari perusahaan, jelas sigit. sambil gelak tawa mengiringi sapaan kami yang sudah lama tak berjumpa. darto dan indra bergantian memelukku berjabat dengan erat. teringat saat-saat kita masih lajang dulu.
"gimana kau yan...he he he ", ujar indra memeluk dan menjabatku dengan erat dan cerita lama mulai mengalir layaknya sebuah reuni, melepas kerinduan dan teringat masa lalu saat-saat awal pertama kali masuk bekerja penuh suka dan duka dilalui bersama.
tak selang beberapa lama danu dan aryo datang membuat suasana semakin ramai, kami ber-enam saling memecah suasana dengan cerita lama.
"mana toni ?", ujar sigit menyanyakan kepada aryo yang masih bekerja di perusahaan tempat kami dulu bekerja.
"toni sedang tugas keluar kota...", sahut danu namun tak menyurutkan keramaian suasana ini. disisi lain aku merasa lega ketidak hadiran toni.
entah mengapa, yang pasti masih ada rasa cemburu dengan toni teringat saat ia menyetubuhi istriku didepanku waktu itu.
aryo dan danu menyapaku dan masih teringat saat-saat aku berpamitan keluar dari perusahaan itu.

dengan suasana cerita kami berenam menyantap makanan yang disajikan. aryo mentraktirnya sebagai rasa sukurnya karena naik jabatan dan pertemuan ini menjadi pesta kecil untuk merayakannya.
hp ku berdering saat kuangkat terdengar suara istriku.
"mas lagi dimana ?", tanyanya tanpa menjawab detail aku hanya bilang sedang berkumpul dengan teman-temanku.
"kamu mau pulang dek ?", tanyaku. "nanti aku jemput...berangkat jam berapa ? nanti bilang ya, jadi aku bisa kira2 jam berapa jemputnya", ujarku.
"belum mas paling nanti malam atau besok...", ujar istriku.
"ooohh ya udah...", ujarku dan aku menutup HP ku kembali ku santap hidangan di depanmu.
"siapa bro... istri elo ?", tanya aryo yang duduk disampingku.
"iya lagi keluar kota dia...?", jawabku
"ooo wanita karir juga istri elo...", pujinya sambil menepuk bahuku dan aku hanya mengangguk dengan rasa bangga walaupun kenyataannya tidak begitu.
"elo udah punya anak bro...?", tanya indra yang duduk di sebelah kiriku.
"belum bro...", jawabku seadanya. dan indra menjelaskan kalo ia sudah punya 2 anak.

rasa kenyang sudah memenuhi perutku saat hidangan habis, aku dan teman-teman yang lainnya mengucapkan terima kasih kepada aryo yang sudah mentraktir seraya mengucapkan selamat atas kenaikan jabatannya.
"ya sama2...", jawab aryo dengan wajah ganteng nan ceritanya dari dulu, banyak perempuan yang tergila-gila kepadanya walau sifatnya yang playboy sering bergon-ganti pacar. sementara ku dengar darto yang menduda dari ceritanya, dan sigit yang terpaksa kawin karena menghamili anak orang, sementara indra menikah dengan janda. sementara aku apa adanya aku menjadi ojol dan sudah menikah namun aku hanya terdiam saat aryo menyebutkan kalo istriku adalah seorang wanita karir karena tadi aku bilang istriku sedang keluar kota, walau kenyataannya adalah bukan.

"karena sudah kenyang, gimana kalo kita keatas...", ujar aryo yang menjelaskan kalo ia sudah membuka kamar di hotel ini. dengan riuh aku dan teman-teman menyambut ajakan aryo.
"ada betinanya nih bro ?", tanya sigit kepada aryo, diantara suara riuh.
"ada udah gue siapin, dijamin cantik deh makanya gue pamerin ke elo-elo pada... ", jelas aryo sambil melangkah memimpin di depan.
"serius lo bro grade berapa ?", tanya darto yang duda dengan wajah nya yang cabul.
"grade 1, bintang 5 deh pokoknya.... elo liat aja nanti...dijamin mata elo pada melotot... he he he", jawab aryo singkat. membuat mereka saling berebut berjalan di belakang aryo sehingga aku terdesak kebelakang dan sedikit tertinggal. aku melangkah dengan santai dibelakang sigit yang mencoba mengejar aryo dan yang lainnya. aku memperlambat langkahku saat mereka tiba di pintu kamar hotel yang terbuka dan terlihat terakhir sigit yang masuk ke dalam. terdengar decak kagum dan pujian dari mulut mereka.

"wah cantik banget yo... gila ini sih..", terdengar suara darto memuji saat aku semakin mendekati pintu, aku masuk terakhir, kututup dan ku kunci pintu hotel, karena pengen pipis aku melangkah ke kamar mandi, ku lepas air seniku tanpa menutup pintu kamar mandi sehingga terdengar celotehan mereka yang terdengar lucu membuatku tersenyum. sesekali terdengar desahan dan lenguhan dari mulut si perempuan yang seperti tersumbat sedang dicium bibirnya. aku tak sabar menyudahi kencingku, kumasukan kontolku yang sudah mulai berdiri walau hanya mendengar celotehan cabul mereka. aku keluar dari kamar mandi kulihat aryo dan danu duduk di kursi sambil tertawa melihat tingkah darto, sigit dan indra yang sedang mengerumini seorang perempuan yang berdiri memakai kerudung hitam dan bergaun gamis biru. aku tertawa sambil menggeleng-geleng melihat begitu liarnya mereka, kulihat tangan-tangan mereka menjamahi tubuh si permpuan yang pasrah, darto begitu sibuk mencium dan melumat bibir si perempuan, tangan sigit sibuk menjamahi bokong si perempuan yang tersibak gaunnya dengan celana dalam kulihat melorot di lututnya, dan indra yang menyibak di depan si perempuan memandangi selangkangannya dengan tangannya yang bebas bergerilya. aku tersenyum sambil mengambil posisi duduk di bibir ranjang dekat danu dan aryo, aku tak ingin ikut-ikutan norak seperti darto, indra dan sigit, pikirku.

"wooy... sabar dong... tahan... semua mundur..!", ujar aryo yang membuat mereka bertiga menghentikan kegilaannya dan mundur dari si perempuan.
"kita kenalan dulu", ujar aryo sambil meminta si perempuan membalikan tubuhnya dan membutku tersentak.
"kenalin nih namanya dewi...", ujar aryo sementara aku hanya terdiam shock melihat wajah istriku di samping aryo. aku mencoba berkedip, barangkali salah lihat, pikirku. namun menang benar, tak lain perempuan itu adalah benar-benar istriku.
"aah...", pekik hatiku dengan mataku yang semakin terbelalak beradu dengan mata istriku yang juga terlihat, terkejut melihatku. aku hanya terdiam terpaku dengan dadaku terasa sesak memandang nanar perempuan ini benar-benar istriku. tubuhku lemas terduduk tanpa tau harus berbuat apa.
dadaku berdebar kencang, tak mungkin aku mengakui dia adalah istriku di depan mereka dan melarang hal ini terjadi.
"ah..", gumaku baru bisa berpikir, mereka semua tak mengetahui jika perempuan ini adalah istriku, aku tak ingin ketahuan betapa bodohnya aku sebagai seorang suami yang mendapati istrinya menjadi pelacur seperti ini di depan kawan-kawanku.

"-"
"aaah...", pekikku, saat aku membalikan tubuku, saat kudapati beberapa lelaki yang memandangiku di hadapanku, dengan mataku yang tertuju pada seorang lelaki diantara mereka yang ku kenal, dia adalah suamiku sendiri. sesaat pandangan mata bertemu pandangan mata dengan suamiku, aku membuang padangan mataku ke arah lain dengan gugup, tak kusangka keadaan ini terjadi. aku mencoba tetap tersenyum walau dengan rasa gundah dan gelisah tak karuan.
"ini darto...", ujar mas aryo yang memperkenalkan satu persatu mereka kepadaku. mas aryo memintaku untuk menyalami mas darto yang menyambut tanganku dengan lembut namun satu tangannya lagi dengan nakal menjamah buah dadaku.
"cantik banget kamu sayang...", ucapnya sambil tanganya beralih menjamah selangkanganku walau gaun gamisku masih membatasinya.

aku beralih menyalami mas sigit yang menarik tanganku hingga aku terduduk dipangkuannya. mas sogit mencium pipiku dan tanyannya meremas dadaku.
"biar nanti om bikin kamu kelojotan he he he...", ucapnya dan dengan penuh napsu melumat bibirku.
"sini cantik...", ujar mas indra yang menyambut tanganku dengan pelukannya dengan kedua tangan yang kebelakang mencengkeram bokongku dan aku menyambut bibirnya yang mengecupku.
"dan ini adriyan...", ujar mas aryo. mereka semua tak tau kalau dia adalah suamiku, dengan dadaku yang berdebar-debar aku terdiam dengan mataku tertuju pada matanya seakan saling berbicara agar tetap berpura-pura tak saling mengenal dan menganggap orang lain seperti mereka.
mas adriyan memelukku dan mencium pipiku tanpa berkata apa-apa. aku beralih ke mas danu yang memujiku karena aku sudah pernah bertemu dengannya.
"tambah cantik kamu wi...", ujarnya sambil mengelus pangkal selangkanganku yang masih tertutup gaunku.
suasana riuh saat mas aryo memintaku untuk berdiri di tengah tengah dan menyingsingkan gaun gamisku.

"eeh...", lenguhku, bagaimanapun aku masih merasa malu sebagai wanita normal, memamerkan bagian tubuh pribadiku kepada lelaki apalagi banyak lelaki seperti ini menjadi tontonan ditambah lagi diantara lelaki ini ada suamiku sendiri.
kubiarkan celana dalamku terlepas dari kakiku yang diambil oleh mas darto yang dengan lebai menciuminya membenamkan wajahnya di celana dalamku. sementara decak kagum mereka dengan mata penuh napsu memandang selangkanganku. kedua tanganku menyingsingkan gaun gamisku hingga terlihat dari bagian perutku hingga kakiku. aku memang sudah mencukur bulu jembutku seperti ini, membentuk garis berdiri tegak lurus seperti kesukaan suamiku dan om gun yang membuat mereka berseloroh lucu dan tak senonoh mengomentari jembutku.

"keatasin lagi wi, biar toket kamu keliatan...", pinta mas aryo diikuti yang lainnya yang meminta. dan aku meurutinya dengan kusingsingkan semakin tinggi memamerkan kedua buah dadaku yang tak terbungkus BH. aku sengaja memang tak memakainya sejak kemarin bersama pak gun. mas aryo memintaku untuk satu persatu mendekati mereka. aku melangkah mendekati mas darto yang terdekat.
"aaaaahhh...", lenguhku berdiri dengan kaki lebih mengangkang di hadapan mas darto yang awalnya membelai bulu jembutku kemudian meraba belahan memeku.
"wah kamu sudah basah... udah pengen kontol ya...", ucapnya sambil kurasakan jarinya mencolok ke dalam liang memeku dan aku hanya dapat melenguh.
"udah-udah..", ujar mas aryo membawaku ke mas indra yang langsung menyosor buah dadaku, mulutnya melumat putingku sambil meremas dengan kencangnya. kurasakan tangan mas darto yang dibelakangku meremas bokongku. tak mau tinggal diam mas sigit menjamah memekku.
"eeeeeoooohhhh...", lenguhku, g-spotku tersentuh jari yang mencolok memeku, putingku terasa geli dihisap dan diremas. tubuhku limbung dan tertahan oleh seseorang di belakangku mas darto yang meremas bokongku sambil menciumi pipiku.

*-*
"ah...", jerit hatiku, sebagai seorang suami, harga diriku hancur luluh lantak melihat istriku dijamah, dicium diperlakukan tidak senonoh seperti itu di hadapanku. dadaku bergemuruh antara marah, cemburu, namun aku tak berani mempermalukan diriku di hadapan teman-temanku untuk mencegah hal ini. dadaku bergemuruh dengan gigiku gemeretak menahan gejolak rasa cemburu dan terjerembab dalam lumpur ke nistaan sebagai seorang suami menatap istriku dikerubuti mereka, yang berarti istriku akan digilir 6 lelaki termasuk aku.
namun disisi lain hatiku sebagai lelaki entah mengapa aku merasa bergairah, birahiku terasa mendidih memanas melihat tangan-tangan mereka yang menjamah istriku dengan leluasa walau gaun gamis masih menutupi tubuhnya. melihat darto dan sigit melumat bibir istriku bergantian. ada rasa nikmat, sensasi erotis membuat napsuku terbangun yang menahanku untuk tetap bertahan untuk tetap di ruangan ini dengan rasa campur aduk antara cemburu, marah tapi juga napsu.

aku memandang dengan nanar, melihat istriku menyingsingkan gaun gamisnya, terlihat celana dalamnya yang tadi sudah melorot di atas lututnya kini terlepas. memamerkan bulu hitam yang menghias di pangkal selangkangannya. pujian mengalir dari mulut mereka ber-5 menikmati kemulusan paha dan selangkangan istriku.
"seksi banget jembutmu wi...", celetuk darto dengan wajah cabulnya sambil mendekat dan membelai bulunya.
"naikin keatas wi...", pinta sigit yang menatap tanjam kedua buah dada istriku yang sudah tak ada BH yang membungkusnya, menyembul indah kencang dan menjulang. mereka bersuit dan bergumam memuji keindahan tubuh istriku.
"sabar ya ada gilirannya...", ujar aryo namun membiarkan mereka semua mengerumini istriku dengan tangan mereka yang menjamah seluruh bagian dan setiap sudut kemulusannya, hanya aku dan danu yang masih duduk menyaksikan mereka semua berebut menjamah.
ada yang mengelus paha, ada yang meremas buah dada, ada yang melumat bibir bahkan ada yang mencolok lubang memek istriku dengan sesuka hatinya. dan aku hanya mampu mendengar lenguhan suara istriku yang terdengar semakin menggelitik birahiku dan aku semakin ikut menikmatinya mengalahkan rasa marah dan cemburuku.
"maaf dek... ", bisikku dalam hati merasa sedikit bersalah membiarkan hal ini terjadi dengan mata saling menatap dari jauh.


aku masih merasa panas dingin walau tak lagi begitu shock seperti tadi, saat permainan dimulai yang ditandai dengan aryo sebagai pelopornya sudah melepas celananya, sambil mendekati istriku dengan kontolnya yang menggantung panjang menyodorkan ke wajah istriku yang bersimpuh, mulut mungilnya menganga menerima kontol aryo dengan tubuh yang masih saja di jamahi, dikobeli diremas-remas, dicolok-colok memeknya oleh tangan-tangan mereka namun dengan lenguhan dan desahan yang tersumbat oleh kontol aryo dengan kepala istriku yang masih terbungkus kerudung bergerak maju mundur sementara darto dan sigit memaksa kedua tangan istriku untuk mengocok kontol mereka berdua bersamaan dan indra meremas-remas kedua buah dada istriku dari belakang tubuhnya.
"uh gila tuh cewek seksi banget....", ujar danu yang duduk di dekatku menyaksikan dengan seksama, sesaat aku hanya menoleh kepadanya.
"cantik banget lagi.... ya kan bro..?", ujar danu lagi menyenggolku yang hanya mengangguk dengan rasa cemburu dan harga diriku yang seakan sudah dirobek-robek dengan semua ini. aku hanya menghela nafasku sambil melihat mulut istriku yang terjejal kontol aryo yang besar dan panjang itu.
"i iya.. cakep...", ucapku walau agak terlambat menjawabnya.
"makanya gue napsu banget liatnya...***k peduli istri orang.... gue hamilin sekalian he he he...ya gak bro ?", ujar danu lagi sambil menepuk lenganku dan aku tersenyum meringis dengan mata nanar melihat tangan indra mencolok-colokan jarinya di memek istriku.

hingga merasa sudah siap dengan kontolnya yang terlihat sudah begitu mengeras. aryo mengajak istriku ke sofa, mendudukannya dengan gaun gamisnya yang disingkapnya hingga terlihat kedua buah dada ranumnya agar bisa tetap dinikmati, mengangkangkan kakinya dengan lutut menekuk sehingga bibir memeknya begitu merekah labar di hadapan aryo yang membimbing kontolnya.
"oh...", pekik hatiku dengan tubuhku terasa lemas melihatnya.
"antri ya...", ujar aryo kepada yang lainnya untuk memberinya kesempatan menggarap istriku, sebelum ia menempelkan kepala kontolnya dan dengan sigap yang langsung saja darto berdiri di belakang aryo siap mengantri, disusul sigit dan indra dengan celana mereka yang sudah melorot atau dilepas sambil berdiri mengocok menyaksikan aryo menyetubuhi istriku.
danu bangkit mengajakku ikut mendekat ke samping istriku, aku ikut bangun tak ingin membuat mereka curiga dengan mencoba bersikap biasa saja aku mendekat disisi lain istriku yang menatapku dengan wajah sayup. kulihat memeknya sedang dihujam-hujam kontol panjang dan besar aryo. kuraih tangannya dengan gemetar, menggenggamnya dengan erat, satu tangaku lagi menjamah buah dadanya agar tak curiga dengan mata saling memandang.

*-*
"ooohhhh...eesshhhh...", lenguh dan desahku menikmati kontol mas aryo yang bagiku terasa nikmat sekali.
"maafkan aku istrimu, mas...", bisikku dalam hati sambil kupandang wajah suamiku yang menatap di sampingku, ku genggam erat tangannya yang menggenggam tanganku.
"ooooohhhh...", lenguhku berkali-kali melihatnya sesekali melihat ke arah memekku yang sedang disodok kontol orang lain.
"uuuh... liat mas... memek istrimu dientot kontol orang lain...", bisiku dalam hati memandang lekat mata suamiku bersamaan gairah birahiku yang merasakan begitu nikmatnya setiap sodokan kontol panjang dan besar mas aryo. hasratku seakan semakin terbakar begitu hebat, kurasakan sensasi yang baru pernah kurasakan, walau bukan petama kali disetubuhi lelaki lain di hadapan suamiku sendiri yang tak berdaya untuk mencegah atau bahkan memuaskan aku dengan kontol mungilnya yang tak mampu mengeras lama.
aku melenguh dan mendesah sejadi-jadinya dengan semakin cepat enjotan pinggul mas aryo, masih tereasa ngilu memekku oleh pak gun tadi pagi hingga aku tak kuasa menahan kenikmatan ini padahal belum lama. akhirnya tubuhku mengejang sesaat dan bergetar hebat mencapai orgasmeku, entah orgasme yang keberapa sejak kemarin sama om gun.
"uuhh enak wii...?", ujar mas danu yang menonton aku mengalami orgasme, sambil ikut meremas satu buah dada dari sebalahku.
"uuh... orgasme dia...", ujar mas aryo sambil mencabut kontolnya walau belum mencapai orgasmenya memberi kesempatan kepada antrian berikutnya, mas darto.

"uuhghh... dan lama gak ngerasain memek nih...", ucapnya tanpa tendeng aling-aling langsung memasukan kepala kontolnya ke lubang memekku.
"ooohhh....", lolongku dengan keadaan dinding liang memeku yang masih geli dan linu aku menggeliat menggenggam erat tangan suamiku yang tak lama melepaskannya karena mas darto begitu ganasnya menyetubuhiku, tubuh tambunnya merengkuh diatas tubuhku, bibirnya mencium dan melumat bibirku, tangannya meremas gemas buah dadaku.

*-*
"oh...", gumamku sedikit mundur memberi ruang kepada darto yang begitu liar menggilir istriku. mungkin sudah lama ia menduda, pikirku.
"gila tuh memek.... masih mulus banget...", puji sigit yang bersiap di belakang darto sambil menengok selangkangan istriku yang mengangkang dengan lubang memeknya yang dihujam-hujam kontol darto. kontol darto tak sepanjang aryo namun lebih tebal dan gemuk ditambah baru saja orgasme membuat istriku megap-megap melenguh dan mendesah menikmati enjotan darto.
"uuh... masih sempit banget ini..", sahut darto dengan nafasnya yang terengah mencoba terus mengayunkan pinggulnya.
aku terduduk diam memandang darto yang begitu napsunya menyetubuhi istriku, tergolek tak berdaya di sofa. wajah cantiknya sayup dengan nafas terengah, kepalanya sesekali menggeleng menahan rasa nikmat yang dirasakan oleh kontol darto yang menghujam-hujam memeknya membuatku menelan ludah dengan birahi tersulut hebat, melihat istriku sendiri terlihat begitu menikmati enjotan darto.
"udah to, gantian jangan crot dulu...", ujar sigit tak sabar dan tanpa menunggu darto yang tak lama mencabut kontolnya yang berlumuran lendir putih memek istriku.

sigit menarik tangan istriku. "nungging sayang...", pinta sigit dan istriku beranjak menurutinya, danu membantu istriku menungging bertumpu pada pangkuannya, gaun gamis tersibak hingga atas pundaknya, kedua buah dadanya yang menggantung dijamah dan diremas tangan danu semenara sigit menyibak bokong istriku dan menanamkan kontolnya di memek istriku.
"ooohh...", kepala yang terbungkus kerudungnya mendongak sambil melenguh dalam rangkulan lengan danu yang menciumi wajahnya, membuatku cemburu dan napsu melihatnya, aku mendekat dan kulihat bibir istriku di lumat lembut, kulihat lidahnya yang menjulur keluar disambut kuluman bibir danu dengan mesra.
"ahh... dia istriku...", gerutuku membatin dengan tubuh telanjang istriku yang mulai mengayun maju mundur terdorong pinggul sigit yang menyetubuhi dari belakang. hentakan bokong mengiringi desahan istriku yang sesekali tersumbat oleh ciuman sigit yang tak lama kemudian ia menyodorkan kontolnya kemulut istriku.
"ah...", pekikku, dua lubang atas dan bawah istriku tersumbat 2 kontol bersamaan, ku elus kontolku sendiri yang sudah menegang. sungguh terlihat seksi dan menggairahkanku melihat istriku disetubuhi dengan lubang atas dan bawahnya. bunyi dentuman bokong dan pinggul sigit mengiringi saling bersahutan dengan lenguhan nikmat istriku. pinggul nan mulus dan langsing dalam cengkeraman sigit yang terus membuat istriku tak berdaya.

puas dengan posisi menungging sigit membalikan tubuh istriku kembali seperti tadi, duduk mengangkang.
"oooohhh...", lolongan dari mulut mungil istriku menerima hujaman kontol sigit di lubang memeknya, megayun dan menggenjot dengan penuh napsu.
tak lama sigit mencabut kontolnya, memberikan kesempatan kepada indra yang maju dan membimbing kontolnya ke memek istriku. aku menatap nanar memek istriku yang sudah kontol yang ke-3 yang menghujamnya. itilnya terlihat memerah berkilat menonjol yang sesekali menghilang tertutup jembut indra.
tiba-tiba "plaaak", terdengar beberapa kali yang membuatku terhenyak melihat indra yang menampar wajah istriku sambil terus mengayunkan pinggulnya.
aku hanya terperangah terdiam tak dapat berbuat apa-apa melihatnya.
"cantik kamu wi... katanya kamu udah punya suami ya... uuuh...", umpatnya dan tangannya kembali menampar wajah istriku. "plaaak...".
"ah...", aku hanya terhenyak melihat tangan indra sekan mencekik leher istriku yang terengah.
namun tiba-tiba kulihat istriku mengejang sesaat dan tubuhnya bergetar hebat sambil melenguh nikmat mencapai orgasmenya lagi.

aku bernafas lega saat indra mencabut kontolnya yang di diambil alih oleh danu yang meminta istriku bangun dan duduk diatas pangkuannya dengan kontol yang mengacung. kedua kaki istriku mengangkang hingga tepat kepala kontol danu dibawah nya perlahan istriku menurunkan tubuhnya hingga melesak masuk kontol danu dan istriku terduduk dipangkuan danu.
darto membantu gaun gamis istriku agar tetap tersingkap di lehernya dengan tangannya yang sesekali meremas-remas buah dada atau sekedar meremas bookong istriku.
aku hanya duduk diam disamping danu, menyaksikan ayunan pinggul istriku yang begitu dahsyat membuat danu merasakan nikmatnya jepitan lubang memeknya sambil meremas-remas buah dadanya.
darto meraih tangan istriku dan membimbingnya untuk menggenggam kontolnya agar mengocok sambil terus mengayun pinggulnya hingga tak lama beberapa saat kemudian istriku kembali mengejang dan tubuhnya bergetar kembali mencapai orgasmenya di atas pangkuan danu.

tubuh telanjangnya lunglai kearahku yang kusambut menangkap kepalanya yang berbaring di pangkuanku.
"giliran elo yan...", ujar danu.
"gue nanti aja...", ujarku yang tanpa menunggu lama diambil alih oleh darto yang merentangkan kedua kaki istriku, tubuhnya kembali merengkuh menidih diatas tubub telanjang istriku. pinggulnya naik turun menggenjot sambil melumat dan meremas buah dada istriku.
"dartoooo...", pekik ku dalam hati, begitu bernapsunya dan liarnya orang ini menyetubuhi istriku. ku belai kepala istriku dipangkuanku wajah cantiknya sayup terengah-engah.
"uuughhhh... terimaaaa...", pekik darto tiba-tiba membuatku terhenyak melihat pingulnya menghentak kuat-kuat sambil menggeram yang rupanya menyemburkan spermanya tanpa mencabut kontolnya.
"ah...", pekik hatiku tanpa bisa berbuat apa-apa melihat tubuh arto yang berkedut berkali-kali tanda menumpahkan dan menyemburkan seluruh spermanya di dalam rahim istriku.
"oohh...", pekikku lagi didalam hati, dengan penuh rasa.... aah.. entahlah.aku hanya bisa terdiam melihat darto menuntaskan hingga tetes terakhir spermanya.

perlahan darto mencabutnya dengan rasa puas, sudah lama katanya ia tak menumpahkan sperma di memek perempuan dan aku memandang nanar kepadanya.
"dia istriku to..!", bisik hatiku.
indra mendekat dan menelentangkan tubuh istriku dan langsung menanamkan kontolnya di memeknya yang penuh dengan sperma darto. istriku melenguh dengan wajah mendongak dipangkuanku kembali digilir indra yang terlalu kasar bagiku melihatnya, tangan indra mencengkeram dan meremas buah dada istriku begitu kuat dengan ayunan pinggul yang kasar membuat istriku menggelinjang sesekali menjerit. aku mengelus kepala istriku dengan rasa iba.
"sakit...?", bisikku menatapnya.
"eeessshhh... enaak... uuugh...enak ..eeehh...", ucap istriku sambil menggelengkan kepalanya membuatku kembali terhenyak yang berarti istriku menikmati semua ini. wajah cantiknya sayup memandangiku seakan berkata "aku menikmatinya mas...". dengan senyum tersungging di bibirnya.

"nih gue tambahin biar hamil looh...", geram indra dan bersamaan dengan tubuh istriku mengejang dan bergetar, indra yang menumpahkan spermanya di dalam rahim istriku. indra mencabut kontolnya dan lelehan sperma yang keluar dari lubang memek istriku semakin banyak saja.
sigit mendorongku, "cobain bro...", ujarnya aku tak menolaknya, kuarahkan kontolku ke lelehan sperma darto dan indra dan ku jejalkan hingga menyumbatnya, terasa lebih licin dan longgar lubang memek istriku, kontolku memang lebih kecil di banding mereka. aku merengkuh tubuh istriku yang memeluk punggungku dengan lembut.
"ooghh...", geramku sambil ku tatap istriku dan ku semburkan spermaku di dalam rahimnya. aku mencabut kontolku dan lelehan sperma semakin banyak keluar.

sigit menggantikanku, meraih tubuh istriku dan melepas gaun gamisnya, menyisakan hanya kerudung yang masih membungkus di kepala istriku. tubuh telanjagnya yang putih mulus tergolek di sofa. sigit meraihnya dan membimbingnya untuk duduk membelakangi dipangkuannya, mengarakan kontolnya dan terbenam saat istriku terduduk melenguh. dengan jelas kulihat jajaran bulu jembut istriku yang menghias di atas bibir memeknya yang terjejal kontol sigit yang perlahan mengayun pinggulnya. istriku melenguh walau kontol sigit bergeratk pelan dengan tubuh rapat dalam pelukan sigit.
"coba masukin bareng git...", ujar danu membuatku tercengang. danu merangsak seraya mengarahkan kontolnya ke memek istriku yang masih terjejal kontol sigit.

"ooohh...", lenguh istriku dengan mulut terlihat menganga saat kontol danu semakin dalam menyeruak ke dalam hingga terbenam bersamaan dengan kontol sigit di dalam memek istriku. tak terbayang 2 kontol bersamaan, aku hanya menatap nanar.
"ah kasihan istriku", pikirku melihat danu mulai mengayunkan pinggulnya, dengan gemetar aku mendekat, melihat dari dekat kontol danu keluar dan masuk perlahan membuat istriku terengah dan menggelinjang hebat. aku ingin menyetopnya dan menyudahi ini semua, pikirku.
"enak wi...?", tanya danu kepada istriku.
"eeh.. enak mas... oossshh... rasanya penuh banget...", ujar istriku di sela desahannya membuatku terhenyak dan terdiam, mengurungkan niatku untuk menyudahi ini.
"enakkan pake dua kontol ya wi...?", ujar danu lagi.
"ooossshh... iyaaah... oooohh... terasa banget... ooohh...", lenguh dan rintihan nikmat terdengar begitu nakalnya bagiku, tak kusangka istriku sudah begitu binalnya, darahku seakan mendidih, birahiku seakan bergemuruh hebat, rasa cemburu dan marah seakan tenggelam di dasar hatiku, akal sehatku seakan lenyap dari kepalaku, di hadapanku adalah istriku, yang tanpa mereka ketahui sedang disetubuhi beramai-ramai bahkan dengan 2 kontol yang terjejal di memeknya namun aku sebagai suaminya malah merasa bergairah dan bernapsu melihatnya.
"yan... masukin kontol elo ke mulutnya...", ujar sigit kepadaku, aku menurutinya ku sodorkan ke istriku yang menganga dan melumat kontolku. namun tak lama aku menariknya lagi, ku tatap wajah istriku, tanganku membelai kerudungnya dan ku cium bibirnya dan melumatnya. sambil kukocok sendiri kontolku aku duduk menikmati pemandangan ini. tubuh istriku diantara danu dan sigit.
lenguhan dan desahan semakin nyaring menjadi-jadi. sigit mencengkeram buah dadanya sambil terus mengayun saat tubuh istriku terlihat mengejang dan sesaat kemudian bergetar hebat mencapai orgasmenya dan bersamaan dengan tubuh danu yang mengejang dengan pinggul menghentak keatas dan menggeram yang rupanya menyemburkan spermanya dengan kontol masih tertanam dengan kontol si sigit.

sigit mencabut kontolnya dan danu melepaskan juga dengan rasa puas sudah mencapai orgasmenya. tubuh istriku bergulir ke pangkuanku. sigit tak melanjutkannya yang memberi kesempatan kepadaku untuk menggilirnya, menggilir istriku sendiri. aku mengarahkan kontolku dengan kedua kaki istriku yang sudah mengangkang lebar dengan lelehan sperma yang masih keluar dari lubang memeknya. ku colokan perlahan membuat lelehan sperma itu kembali masuk ke dalam saat kepala kontolku mulau merangsak masuk. terasa lebih hangat dan licin walau terasa lebih longgar bagiku rasanya setelah 2 kontol masuk bersamaan tadi. benar-benar dibuat hancur perangkat lunak istriku ini, pikirku.
"ooohh...", lenguh istriku saat kontolku mulai tertanam dan aku merebahkan merengkuh tubuhku diatasnya. kucium pipinya dengan lembut dengan pinggulku mulai mengayun.
"maafi aku ya dek...", bisikku.
"gpp mas... aku suka juga kok...", jawabnya ikut berbisik. membuatku terperangah dan memang istriku sudah binal pikirku, sudah menikmati semua ini. aku terus menggenjot dengan rasa yang aneh menyelinap di dalam hatiku, rasa nikmat dan bergairah menyetubuhinya bercampur dengan rasa cemburu yang semakin terkalahkan dan tenggelam.
aku mencabut kontolku, kuminta istriku untuk menungging dengan bertopang pada sandaran sofa. kuminta sigit untuk menjejalkan kontolnya ke mulutnya dan aku kembali menggenjot memek istriku sendiri dari belakang belahan bokongnya. kutarik kerudungnya dari belakang, ceplok... ceplok...ceplok... semakin kencang dan liar, penuh gairah dan napsu hingga akhirnya aku pun menyemburkan spermaku di dalam rahim istriku yang sudah banjir lebih dulu oleh sperma mereka. ku hentak-hentakan hingga kedutan terakhir spermaku dan aku mencabutnya. ku serahkan tubuh istriku kepada sigit yang membawanya ke sofa.

sigit duduk melandai bersandar di sofa dan meminta istriku untuk duduk diatas pangkuan menghadapnya. kontol sigit yang mengacung di bawah selangkangan istriku yang membimbing untuk masuk ke memeknya.
"oooohhh...", lenguhnya dengan tubuh terduduk di atas pangkuan sigit dengan kedua tangannya yang meremas-remas kedua buah dada istriku yang dengan seksinya mengayunkan pinggulnya dipangkuan sigit sambil lenguhan dan desahannya begitu syahdu membangkitkan birahi semua lelaki di kamar hotel ini. darto masih saja mendekat dengan tangan sesekali mengelus bokong istriku, kadang terdengar celotehan cabul dari mulut mereka yang seharusnya membuat harga diriku sebagai suaminya akan marah namun aku hanya terdiam melihat istriku diperlakukan dan dicelotehi cabul di hadapanku.
puas meremas-remas tetek istriku, sigit memeluk dan melumat bibirnya.
"enak wi ?", tanya sigit dengan wajah cabulnya memandang wajah cantik istriku yang sayup mengangguk.
"enak ?", tanya sigit lagi.
"enak oooh...eesshh...", jawab istriku dengan sesekali mulutnya menganga dan mendesah.
"enak apanya ?", kejar sigit lagi.
"enak kontolnya...ooohh...", ucap istriku membuatku kembali terhenyak melihat kebinalannya.
"bilang lagi...", pinta sigit dan dengan menurut istriku menyebutkannya lagi.
"kontolnya enak...oooh...".
"enak dientot kontol...".
"oooh kontol...". ucap istriku berkali-kali menuruti kata-kata yang diucapkan sigit. darto dan indra seakan bersorak ikut meminta istriku untuk berkata-kata kotor.
"ooh istriku...", bisikku dalam hati sambil tanganku mengocok kontolku hingga tak lama setelah kusemburkan spermaku di kasur sambil memandang istriku yang mengejang dan bergetar orgasme diatas pangkuan sigit.

aku beranjak ke kamar mandi, meninggalkan sigit yang melanjutkan menyetubuhi istriku dengan posisi menungging. kubasuh kontolku kupakai celanaku dan aku keluar dari kamar hotel menuju balkon di ujung lorong koridor hotel seraya ku nyalakan rokokku bersama aryo yang juga sedang merokok disitu.
"udah crotin tuh cewek, yan ?", udah jawabku singkan sambil menghembuskan asap rokokku.
"berapa kali ?", tanyanya lagi
"2x...", ujarku walau sebenernya yang kedua tumpah di kasur.
"gila tuh cewe cantik ya yan...?", ujar aryo lagi, yang memuji kecantikan dan kemulusan cewek yang dimaksud itu adalah istriku yang sekarang sedang disetubuhi sigit.
"dari mana elo dapet...?", ujarku.
"dari si toni, gak tau dapet darimana dia...", jawabnya.
"katanya sih udah punya suami tapi belum pernah hamil, masih mulus gitu, memek masih sempit, masih muda...", jelas aryo
"oh aryo !, dia adalah istriku !@@@%#$%$#$...", pekik hatiku sambil ku hisap dalam-dalam rokokku.
"terus terang kalah cantik istri gue sama si dewi...", ujarnya lagi membuat hatiku bangga mendengarnya.
"elu dah lama kenal dan make dewi...?", pancingku ingin tau.
"baru beberapa minggu, dan pernah make dia sekali...", jawab aryo yang menjelaskan kapan dan dimana saat ia pertama kali menyetubuhi istriku bersama danu.
ternyata tak hanya om gunawan dan toni yang menyetubuhi istriku, juga aryo dan danu dan sekarang ditambah lagi sigit, indra dan darto yang menggilir istriku tadi.
"istriku benar-benar sudah menjadi pelacur karena aku...", bisik hatiku sambil ku hembuskan asap rokokku.

aku kembali melangkah masuk ke kamar hotel bersama aryo dan ku dapati istriku sedang disetubuhi darto di kasur. tergolek di atas kasur dengan kedua kaki mengangkang dan darto menggenjotkan pinggulnya.
"gak usah lama-lama to...", ujar indra yang langsung menggantikan posisi darto, menghujamkan kontolnya dan menggenjotnya. dan tak lama indra pun di gantikan danu yang menggilirnya bergantian berputar. aku mendekat kupandang wajah cantiknya sayup melenguh dan mendesah. untung tak lama satu persatu mulai menyemburkan spermanya. dimulai dari darto yang menumpahkan di dalam memek istriku di susul danu. tinggal menyisakan indra yang mengambil alih selangkangan istriku, menggengam kontolnya dan mengarahkan ke memek istriku yang tiba-tiba kepalanya menggeleng.
"ooh... jangan di situ...ooh.. jangaaaan...", ucap istriku membuatku terhenyak dan mataku tertuju pada kontol indra yang rupanya tak dimasukannya ke lubang memek tapi ke lubang dubur istriku.
"gpp wi... pelan-pelan kok... belum pernah ya kamu...?", ujar indra sambil terus saja membenamkan kontolnya ke lubang dubur istriku yang mencoba meronta dengan lemah namun tak berdaya.
"jangan dra...", ujarku tanpa dapat mencegah indra yang sudah membenamkan seluruh batang kontolnya.
"ooooohhhhh....", lolongan panjang mulai terdengar dari bibir istriku yang menganga bersamaan dengan indra mengayun perlahan-lahan.
"uugh... masih perawan ini bool nya...", geram indra dengan wajah terlihat begitu menikmatinya.
"enak kan wi...?", ujarnya lagi kepada istriku yang hanya melenguh seakan menikmatinya dengan mulut membulat menganga dan melenguh tak lagi meronta, kedua kakinya malah semakin mengangkang lebar.
"oh..", gumamku, rusak sudah seluruh lubang istriku dijejal kontol-kontol mereka, mulut atas, lubang memek dan kini lubang duburnya, ucapku membatin sambil terdiam memperhatikan kontol indra yang keluar masuk semakin cepat.
"wuih gila lo dra, diembat juga...", ujar darto dan komentar oleh yang lainnya sambil berseloroh cabul sambil tertawa dan aku hanya tersenyum kecut.
"uugh...", geram indra yang semakin menggila menggoyang pinggulnya hingga ia semburkan spermanya di dalam lubang dubur istriku.

tergolek di kasur tak berdaya, aku tak tega melihatnya.
"kamu gak apa-apa wi...?", ujarku dengan nada terlihat senormal mungkin agar tak terlhat mencurigakan sementara darto masih di samping istriku mengelus dan mengulas buah dada istriku.
"gpp mas... ", jawab istriku dengan nafas masih terengah sambil tersungging senyumnya sehingga terlihat cantik.
"gak ada yang sakitkan..?", ujarku memastikan.
"enggak... malah puas rasanya...". jawabnya membuatku kembali terhenyak.

hari menjelang sore saat kulihat istriku keluar dari kamar mandi, tak ada kerudungnya lagi yang membungkus kepalanya dan tubuhnya polos dibiarkan telanjang.
"udah mandi bersih wi, sayang...", ujar darto menyambutnya, menarik tangan istriku dan duduk dipangkuannya.
"dasar dudaa dudaa ha ha ha...", ledek sigit. darto tak memperdulikannya sambil tersenyum memeluk tubuh telanjang istriku, tangannya dengan bebas kian kemari menjelajahi setiap jengkal kemulusannya.
selang tak beberapa lama aryo pamit disusul sigit, indra dan danu yang menciumi dan meremas tetek istriku sebagai tanda perpisahannya. menyisakan darto yang masih saja memangku istriku.
"elo gak pulang yan...? gue mau bulan madu nih sama dewi....", tanyanya.
"enggak, masa elo enak sendirian aja...", ujarku sambil beranjak ke kamar mandi untuk melepas air seniku.

saat aku keluar dari kamar mandi, kudapati darto dengan tubuh telanjang sedang menggumuli istriku di atas ranjang. tubuh telanjang mereka seakan menyatu rapat berpelukan dengan kedua bibir mereka yang saling memagut penuh napsu. sesekali kulihat lidah istriku keluar yang disambut darto dengan melumatnya. kedua tangannya meremas-remas buah dada istriku, menjelajah kian kemari dengan bebasnya, menjamah dan merasakan kemulusan tubuh istriku. sesekali tubuh istriku bergulir berada diatas tubuh darto yang memeluk dengan erat hingga semakin memanas.
aku terduruk lesu di sofa memadang mereka berdua memadu asmara lagi.
lenguhan mulai bersahutan ari mulut istriku saat darto meremas dan melumati kedua puting istriku. sesekali menjilat dan menghisap dengan penuh napsu dengan deru nafasnya yang memburu. puas dengan buah dadanya, tubuh darto semakin merosot menciumi perut hinggasampai ke bulu jembut istriku yang di jilatinya.
"oooohhh...", lenguh istriku dengan kedua kaki mangangkang saat mulut darto bertemu dengan belahan bibir memeknya yang tersibak dan darto menjilatinya dengan rakusnya.
 
Terakhir diubah:
Andriyan menyaksikan isterinya Dewi di jual sama sesama teman temannya dan sesama Ojek untuk bisa di pakai
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd