Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

istri yg binal

animus

Suka Semprot
Daftar
22 Jul 2012
Post
4
Like diterima
2
Bimabet
Namaku Henry, Umurku 28 tahun. Aku adalah
seorang pria yang tergolong lumayan attractive
dan charming. Tinggiku 172 cm, beratku 65 kg
dan mempunyai badan yang tergolong
proporsional. Aku bekerja di sebuah perusahaan
swasta di kota J. Aku tergolong orang yang rajin
dan smart, at least itu menurut rekan kerja dan
Bossku. Bossku sangat menyukaiku sampai-
sampai dia menganggapku sebagai anaknya.
Maklum karena dia pun tidak mempunyai anak
laki-laki. Dia hanya mempunyai seorang anak
perempuan yang bernama Helen.
Bossku sudah tua - dia berumur sekitar 70 tahun
dan sudah sakit sakitan - yang terakhir telah di
diagnosa oleh dokter adalah kanker paru-paru.
Karena dia tidak mempunyai anak laki-laki dan
dia sangat cemas dengan keadaan putrinya bila
dia nanti telah tiada, maka akhirnya dia
menjodohkanku dengan putrinya sendiri. Saya
dan Helen akhirnya menikah setahun yang lalu.
Helen adalah seorang wanita yang menurutku
sangat anggun dan cantik. Dengan tinggi 167 cm
dan berat 48 kg, berambut panjang dan di-
highlight dengan warna sedikit blonde, berkulit
putih bagaikan porcelain, maklum karena Helen
adalah seorang keturunan Tionghoa. Dan dia
mempunyai tubuh yang sangat bagus dan sexy.
Mempunyai buah dada yang cukup besar, at
least berukuran 34 C dan mempunyai pantat
yang sangat sexy, bulat montok dan tidak turun,
kaki yang panjang dan betis yang menyerupai
bunting padi, tumit yang menyerupai telur ayam
kampung.
Pada waktu hari perkawinan kami, aku merasa
sangat beruntung karena mendapatkan seorang
wanita yang cantik dan juga perusahaan yang
besar. Pada malam pertama, saya sudah tidak
sabar lagi untuk segera meniduri istriku dan
menikmati badannya yang perfect itu meskipun
saya tahu bahwa dia sebenarnya sudah tidak
virgin lagi, karena dia besar di luar negeri. Tetapi
itu juga bukan masalah buat saya yang sudah
terbiasa dengan kehidupan yang sangat liberal
karena sayapun telah di kirim ke LN oleh Papa
saya sejak saya berumur 14 tahun.
Pada malam pertama tersebut setelah pesta
perkawinan kami yang di selenggarakan di Hotel
M di kota metropolitan ini, kami masuk ke suite
kami yang sudah di sediakan oleh hotel M untuk
kedua mempelai setelah pesta selesai. Uuh
alangkah bahagianya saya, dan saya pun sudah
tidak sabar untuk mencumbu istriku.
Sesaat kami memasuki ruangan suite, saya
langsung memeluk istriku dari belakang yang
masih memakai gaun pengantin dan menciumi
lehernya. Dan pada saat itu juga saya merasa
sangat horny. Tangan kananku menarik gaun
pengantinnya ke atas dan mulai meraba-raba
pahanya yang so smooth. Dan tangan kiriku
meremas teteknya. Aah gila bener bener
perfect.., pikirku. Tetapi Helen tetap bersikap
dingin dan malah tiba tiba Helen mengelak dan
menarik tubuhnya dariku dan berkata..
"Sabar donk Hen, gua kan masih pake baju ini
dan gua cape sekali!"
"Boleh nggak malem ini kita nggak ngapa-
ngapain? Gua cape banget nih, emang loe nggak
cape?", tanyanya padaku.
"Yah udah sayang kalo kamu cape mungkin kita
lakukan besok malam saja OK?" kataku.
Lalu dia pelan pelan melepas gaun pengantinnya
sampai hanya tinggal pakaian dalamnya,
pantyhose, dan sexy high heel sandalnya saja
yang tertinggal di badannya. Ohh my gosh,
sexynya, pikirku hingga kontan penisku bangun
dan menjadi keras sekali.
Lalu dia akhirnya pergi ke kamar mandi untuk
membersihkan diri. Aku hanya terduduk di sofa
sambil mengelus-ngelus kontolku sendiri yang
sudah tegang.
"Damn!! Masa gua harus ngocok sih?" pikirku
dalam hati.
"Ah sabar deh besok juga dapat masa enggak
sih gua kan udah menjadi suaminya, mungkin dia
capek sekali..", kataku dalam hati.
Akhirnya kami melewati malam itu tanpa ada
excitement. Keesokan harinya waktu aku
terbangun dari tempat tidurku, aku melihat ke
samping ternyata dia sudah tidak ada di
sebelahku. Lalu aku melihat ke sekeliling kamar,
ternyata dia pun tidak ada. Lalu aku melihat
note dari dia yang mengatakan bahwa dia sudah
ada di cafe hotel sedang breakfast dan aku
ditunggu di bawah untuk membicarakan sesuatu.
Apa lagi sih? Aneh bukannya breakfast di ranjang
malah turun ke bawah ada-ada aja nih orang!,
gerutuku.
Lalu aku mandi dan bersiap-siap untuk turun ke
bawah. Dan akhirnya kutemui dia di bawah.
Kulihat dia sedang duduk sendiri sambil
menghisap rokok.
"Ngapain di sini, kok bukan breakfast di kamar
aja?".
"Sebenernya ada hal penting yang mau gua
omongin sama loe Hen", jawabnya.
"Loh ada apa nih?", tanyaku.
"Sebenernya gua nggak mau married sama loe,
tapi gua terpaksa karena Papa gua. Kalau saja
Papa nggak dalam keadaan sakit seperti ini dan
bukan permintaannya yang terakhir, gua nggak
bakal married sama loe..", jawabnya malas-
malasan.
"Ooh gila, kok jadinya seperti ini?" kataku kaget.
"Jadi mau kamu bagaimana?", tanyaku lagi.
"Yah udah kita tetep married selama Papa masih
hidup, lalu kita atur perceraian setelah Papa
meninggal gimana?"
"Wah kamu sih gila Len! Mana bisa seperti itu?
Mana bisa cerai sebegitu gampang?", tanyaku
gusar.
"Well Hen take it or leave it, cepat atau lambat
gua juga musti cerai sama loe, gua masih mau
free, gua nggak mau committed, and please
jangan batasi hidup gua and jangan omong
macem-macem sama Papa! Udah deh, gua
sekarang mau pulang ke rumah. Lu kan musti ke
kantor, ntar kita ketemu deh di rumah malem
setelah kamu pulang dari kantor, kita bicarain
lagi. Gua pusing nih..", katanya dengan nada
tidak sabar.
Lalu dia pergi meninggalkanku. Aku duduk
terbengong untuk beberapa saat dengan pikiran
sangat kacau. Dan setelah 2 jam aku bengong
merenungi nasibku yang aneh ini, aku berfikir
untuk tidak pergi ke kantor dan beinisiatif untuk
pulang ke rumah dan menemui Helen untuk
membicarakan hal ini lagi.
Pada saat kuparkir mobilku di rumah kami yang
luas pemberian mertuaku, saya langsung
berjalan masuk menuju rumah, dan ketika
menaiki anak tangga menuju ke kamar tidur, aku
mendengar suara musik dan mendengar 2 orang
sedang berbicara dengan nada yang mendesah
desah. Lalu dengan berjalan sangat perlahan aku
mencoba untuk mengintip. Dan aku melihat
istriku bersama Roni anak buahku di kantor
sedang berpelukan dan berciuman. Hatiku
menjadi panas sekali apa lagi sebenarnya Roni
adalah anak buahku yang paling aku benci.
Tetapi meskipun begitu Roni adalah pemuda
yang cukup ganteng dan memiliki tubuh yang
atletis dan disukai oleh banyak wanita, at least
itulah yang saya dengar dari anak buahku yang
lain.
Awalnya aku ingin langsung masuk ke kamar
untuk melabrak mereka tapi kuurungkan niatku,
dengan tetap mengintip dan mencari posisi yang
lebih baik supaya dapat melihat dengan jelas
apa yang sedang mereka perbuat. Pelan pelan
aku melihat mereka sedang berpelukan,
berciuman dan tertawa-tawa kecil, lalu aku
mendengar Roni bertanya..
"Len, gimana malam pertama lu, hehehe enak?"
"Wah gua kaga ngapa-ngapain tuh, males gua
soalnya yang ada di otak gua dari kemaren
cuma kontol loe aja, gua kangen sama loe Ron,
and gua juga kangen sama kontol loe yang
nikmat itu, gua pengen di entot sama loe Ron,
gua nggak bisa tidur semalem, gua ampe
masturbasi di kamar mandi sendirian waktu si
tolol Henry itu tidur, sambil ngebayangin kamu
ngentotin gua Ron, hehehe..", jawab helen
dengan tertawa nakal.
Gila nggak menyangka kalo Helen seorang yang
kelihatannya seorang yang anggun itu adalah
ternyata seorang yang nakal dan binal, pikirku
dengan hati yang panas. Lalu Roni berkata..
"Kalo loe kangen buka donk celana gua, loe
nggak mau ketemu sama 'dede' gua?"
"Ahh mau Ron, kasih liat gua donk.." Helen
mendesah.
Lalu istriku jongkok dan membuka resleting
celana Roni dan pelan pelan di keluarkannya
penis Roni dari dalam celananya, lalu Helen
menciumnya sambil berkata..
"Gila kontol loe Ron, nikmat banget keliatannya
shh, ooh.."
Lalu pelan pelan dia cium penis Roni sambil
dikocoknya perlahan hingga Roni mendesah..
"Aahh iyah Helen ciumin kontol gua. kocok
kontol gua ahh dasar lonte, ooh, enak sekali".
Lalu perlahan penis Roni membengkak, dan
menjadi sangat besar.
Ah gila gede banget penis nih orang, paling tidak
panjangnya 18 cm dan gila diameternya, pikirku.
Dan Helen pun mulai mengulum dan menjilati
kepala hingga batangnya dan mengulumnya lagi,
lalu tiba tiba Roni menjambak rambut istriku dan
berkata..
"Yah perek, begitu caranya jilatin terus dasar
kamu pelacur, jilat pelernya juga donk!".
Kemudian dia menjambak rambut Helen dan
memaksa Helen untuk menjilat biji pelirnya. Lalu
helen menjilat dan mengulum biji pelernya sambil
mengocok penis Roni, dan dengan mendesah
desah, dia berkata..
"Roni sayangku, ahh, Ron, memek gua udah
basah banget nih ahh gila, Ron please entotin
mulut gua Ron, perkosa mulut gua Ron!! Ahh..
Shh," teriaknya.
Lalu Roni menjambak dan memasukkan seluruh
bagian penisnya ke dalam mulut Helen sampai
Helen hampir muntah setiap kali Roni
menyodokkan penisnya ke dalam mulut Helen.
Sambil menjambak Rambut Helen dia meracau..
"Nih, gua entot mulut loe nih, dasar mulut cabo,
nih gua entot ampe tenggorokan loe, ahh mulut
loe memang enak, dasar mulut pelacur tau aja
cara nyepong".
Helen pun tak kalah gilanya. Dia lalu dengan
semangat menyedot penis Roni, meskipun
kadangkala dia hampir muntah karena penis Roni
masuk terlalu dalam.
"Iyagh.. ooh entot mulut gua, gua nih pelacur
murahan yang harus diperkosa, yahh oohh
perkosa terus mulutku.."
Kemudian Roni mengeluarkan penisnya lalu
dengan menjambak kasar rambut istriku lalu
menampar-namparkan kontolnya ke muka
istriku, lalu dengan rambut istriku dia mengelap
penisnya. Seterusnya Roni membuka celana
berikut celana dalamnya, lalu dia duduk di atas
ranjang dengan kaki diangkat ke atas, dia
menjambak rambut istriku lalu dituntunnya muka
dan hidung istriku ke daerah anusnya sambil
berkata..
"Nih perek, jilatin juga lobang pantat gua.."
Dengan perlahan Helen menjilatinya sambil
mendesah..
"Uuh Ron, gua suka lubang pantat kamu.., aah..
sini gua jilatin" Rupanya Helen bukan hanya
menjilat lubang anus Roni tapi diapun
menyedotnya dengan bersemangat.
Wah, gila ternyata istriku adalah seorang sex
maniac, ooh gila, mukanya yang anggun dan
cantik itu serta bibirnya yang sensual, gila
sedang menjilati pantat laki-laki lain, pikirku
hingga aku mulai menjadi horny dan penisku
menjadi sangat keras.
Ah, gila bini gua lagi di pake orang kok gua
malah jadi horny sih?, pikirku.
Lalu sambil mengintip, kubuka resletingku dan
kumainkan sendiri 'adik'ku yang sudah
menegang itu sambil menikmati pemandangan
terkutuk itu. Aku masih melihat istriku sedang
menjilati anus Roni dengan masih berpakaian
lengkap, blouse, rok yang sampai ke lutut dan
sepasang sandal tinggi yang sexy di kakinya
yang indah itu. Ooh sexynya.. Edan, penisku
makin menegang.
Sekarang kulihat Helen memasukkan tangan
kanannya ke bawah roknya sambil berjongkok.
Rupanya dia juga sudah tidak tahan hingga
memasukkan tangannya sendiri ke dalam roknya,
dan kukira pasti dia sedang memainkan
memeknya sendiri. Sambil terus menjilat ia
berkata..
"Ron Memek gua udah gatel banget nih Ron, gila
Ron gua udah nggak tahan, udah basah banget
nih, jilatin donk Ron, please!"
Kemudian Roni dengan sigapnya berdiri dan
mengangkat istriku ke ranjang, di robeknya baju
istriku dan di tariknya rok istriku. Ternyata
istriku sudah tidak mengenakan celana dalam.
Ahh gila, betapa indahnya vagina istriku, dengan
jembut yang tercukur rapi dan bagian lubang
yang bersih dan halus dan berwarna pink
kemerahan tanpa bulu sehelai pun. Rupanya
istriku sering pergi ke salon untuk di wax, dan
dia pernah menceritakan kepada teman
wanitanya yang kebetulan juga temanku bahwa
dia pernah ke Japan untuk merawat vaginanya
sehingga warnanya bisa berwarna pink
kemerahan.
"Buset, betapa untungnya si bangsat Roni itu!
Aku saja yang suaminya belum pernah melihat
dari jarak dekat memeknya..", umpatku dengan
hati yang meluap-luap dan anehnya dengan
disertai oleh nafsu birahi yang meluap-luap juga
hingga makin kencang kukocok penisku.
Rupanya dia sudah mempersiapkan hal ini sejak
dia meninggalkan hotel pagi tadi.
"Dasar perempuan sundal..", pikirku.
Kemudian Roni mengangkat kaki istriku yang
indah dan masih mengenakan sandal tingginya
yang sexy itu lalu di taruhnya ke pundaknya.
Dengan rakusnya Roni menjilati vagina istriku,
menyedotnya dan memasukkan lidahnya ke
dalam vagina istriku.
"Aah aah, enak Ron, enak banget, masukin lidah
loe Ron, ahh edan enak banget lidah loe, gigit
kelentit gua Ron please gigit, ahh gila enak
banget Ron!!"
Istriku berteriak-teriak keenakan, dan tubuhnya
pun mulai bergetar keenakan. Dia menjambak
rambut Roni sambil berteriak-berteriak..
"Yah Ron terus Ron.. Masukkan yang dalam,
sedot kelentit guaah ooh!"
Lalu tiba tiba dia berteriak dengan keras dan
menjepitkan kakinya ke kepala Roni..
"Aahh Ron, gua keluar, Ron gua keluarr, edan
Ron kamu.. Enak banget.."
Tapi Roni tidak berhenti di situ saja, Roni tetap
menjilati vagina istriku dan sekarang bahkan
mengangkat pinggul istriku lebih tinggi lagi, dan
dia mulai ganti menjilati lubang anus istriku.
"Aah geli Ron.. Enak Ron.. Ooh yah mainin juga
lubang memek gua pake jari loe Ron, ooh yah
Ronn gila enak banget!"
Dan Roni mulai memainkan jarinya di vagina
istriku dan sesekali dia memasukan ke dalamnya
dan mulai mencoba untuk menggaruk G-spot
istriku hingga istriku meracau..
"Yah di situ Ron G-spot gua ahh iyah di situ..
Garuk terus Ron garuk!"
Dengan pinggul yang meliuk-liuk, mulut yang
mendesah-desah, lidah yang kadangkala keluar
untuk menjilat bibir sexynya yang kering itu dan
tangan yang memainkan teteknya sendiri dengan
menurunkan BH-nya karena belum di lucuti,
terpampanglah keindahan tetek istriku yang
belum pernah kulihat. Bulat montok kencang
putih mulus dengan nipple yang kecil berwarna
pink. Seperti memandang dua bukit kembar yang
sangat indah.
"Orghh Ron gua udah nggak tahan nih Ron..
Please ewein gua donk Ron, gua pengen kontol
loe, masukin donk Ron ahh shh!", mohon helen.
Dengan perlahan Roni berdiri di samping ranjang
dan mengangkat pinggul istriku. Lalu dengan
perlahan dia menggesek-gesek kontolnya di
ujung vagina istriku yang indah itu, dan istriku
mulai menggila kembali. Dia menggoyang-
goyangkan pinggulnya dan semakin gila
memainkan teteknya dengan memelintir
putingnya dan tangannya yang satu lagi
berusaha memainkan kelentitnya sendiri sambil
berusaha memasukan secara paksa penis Roni
ke dalam vaginanya.
"Ron, masukin donk sayang masukin, gua udah
nggak tahan nih, bisa meledak gua kalo gini,
cepet donk entotin gua!", pintanya.
"Sabar yah lonte, gua bikin loe gila dulu
heheheh.." jawab Roni dengan tersenyum.
Kemudian dengan perlahan Roni memasukkan
penisnya ke dalam vagina istriku, lalu setelah
memasukan setengah dia mencabutnya kembali,
lalu memasukannya lagi hingga istriku dengan
liarnya berteriak..
"Masukin kontol loe sekarang semuanya, jangan
siksa gua kaya begini, bajingan!"
Akhirnya Roni dengan keras menyodokkan
seluruh batang penisnya ke dalam vagina istriku
hingga istriku beteriak..
"Ahh gila enak banget kontol loe, gede banget,
sodok memek gua yang keras Ron, ahh perkosa
gua, abuse memek gua pake kontol loe yang
gede.., tusuk memek gua sampe tembus..." Dan
Roni memompanya dengan cepat.
"Aah, ahh, shmm yah.. ewein gua Ron ewein
gua.. Ahh gua pengen pipis nih Ron, memek gua
pengen pipis Ron gua nggak tahan nih.. Ooh
bajingan loe Ron, loe bikin gua horny seperti ini!"
"Bukannya ini yang loe mau, loe cari gua kan
untuk ini, hehe untuk ngentot sama gua kan
Len? Loe sama si Jack juga nggak puas kan??
Hehe", ejek Roni.
Wah gila ternyata istriku juga pernah
melakukannya dengan si Jack juga?, Umpatku
sambil terus mengocok kontolku sendiri. Jack
adalah seorang bule expat yang di-hire oleh
mertuaku untuk operation di kantornya.
Gila, sudah berapa orang di kantor yang udah
mencoba vagina istriku?, pikirku sendiri.
Tak lama terdengar rintihan Helen yang keras
dari kamar, "Aahh gua keluar lagi Ron, gila kamu
Ron, nikmat banget ngewe sama kamu ahh.."
Lalu Roni membalikkan tubuh Helen dengan
posisi menungging sambil berkata, "Nungging
Len, gua mau nyobain pantat kamu nih, kata si
Jack pantat loe enak hehehe.."
"Gila loe, jangan Ron, kontol loe kegedean, bisa
robek pantat gua, jangan please jangan donkk,
pleasee!"
Tanpa menghiraukan permohonan istriku, Roni
lalu mengambil lubrication dari kantong
celananya dan mengoleskan ke giant penisnya
dan dengan cepat di masukannya lah kontolnya
ke lubang pantat istriku..
"Aah perih.. Ron perihh, gila sakitt, ahh udah
Ron udah gua bisa mati Ron.."
"Tenang bitch! Sebentar lagi pasti akan terasa
enak!" dan lama kelamaan istriku memang mulai
menikmatinya..
"Ooh ternyata enak Ron, terus pompa lubang
anus gua terus entotin.." jeritnya sambil terus
memainkan vagina dan kelentitnya sendiri.
"Aah gua mau keluar lagi nih Ron, aahh gua
keluar, gua keluar, enak Ron gilaa!"
"Sabar Say, gua juga mau keluar nih, aah gila,
enak banget pantat loe, aah.."
"Jangan keluar dulu Ron, gua mau minumn
sperma loe ahh shh.." lalu Helen berjongkok di
depan Roni dan mengocok dan mengulum penis
Roni hingga akhirnya..
"Ahh gua keluar nih Len, gua keluarr, nih telen
sperma gua, TELENN..!"
Dengan lahapnya istriku menyedot dan melahap
sperma yang keluar dari penis Roni. Dan bahkan
ada juga yang berceceran di lantai dan tanpa
ragu-ragu dengan rakusnya istriku menjilat
sperma yang ada di lantai.
"Kamu memang lonte paling najis yang pernah
gua temuin.." kata Roni.
Setelah selesai pertempuran mereka, merke
saling berpelukan. Tak lama kemudian Roni
berpakaian lagi.
"Say, gua musti balik ke kantor nih sebelon
suami tolol loe tegor gua lagi", kata Roni.
"Iya Say, balik dulu deh ntar kita ngentot lagi
kalo ada waktu, gua pasti kangen kontol loe lagi
deh malem ini.." ujar Helen sambil tersenyum
nakal.
"Loh kan loe bisa ngentotin laki loe?", Roni
membalik.
"Wah enggak deh, gua nggak nafsu sama dia,
mau juga gua jadiin dia budak di rumah gua,
kalo dia masih mau tetep married sama gua
hahahahaha. Dasar laki-laki tak berguna, gua
hanya mau married sama dia kan gara gara
bokap gua aja..", jawab Helen dengan nada
menghina.
Sakit sekali hatiku mendengarnya. Pengen
rasanya aku masuk ke kamar itu untuk
menghajar Roni dan istriku sendiri. Tapi tak tahu
mengapa aku lebih memilih untuk turun ke
bawah dan bersembunyi di kamar yang lain.
Tak lama kemudian aku mendengar pintu utama
ditutup menandakan kalau si keparat Roni telah
meninggalkan rumah. Dan setelah Roni
meninggalkan rumah aku pun pelan-pelan
menyusup ikut meninggalkan rumah dan pergi
untuk menenangkan pikiran.
Pikiranku menjadi sangat kacau, tidak tahu apa
yang musti saya perbuat setelah mengalami
kejadian yang sangat aneh dan tidak masuk akal
tersebut. Aku akhirnya memutuskan untuk pergi
ke club untuk minum dan menenangkan pikiran.
Sekitar pukul 10 malam, baru aku memutuskan
untuk kembali ke rumah dan untuk
membicarakannya kepada istriku tentang
kejadian yang kulihat siang tadi. Setibanya di
rumah, aku melihat istriku baru memarkir
mobilnya di dalam garasi.
"Len dari mana kamu?", sapaku.
"Gua dari Senayan nih, abis shopping.." ujarnya.
"Beli apa aja nih?"
"Hmm beli sepatu sama baju"
"Len ada yang mau gua omongin deh tentang
tadi pagi..", tanyaku lagi sambil memasuki
rumah.
"Yah omong aja", katanya sambil berbalik dan
berjalan memasuki rumah dan menaiki tangga
untuk menuju ke kamar.
Di dalam kamar aku duduk di sofa,
memandanginya yang sedang melucuti bajunya.
"So, gimana masalah tadi pagi?" kejarku.
"Yah tadi udah diomongin kan bahwa kita
sebenernya married karena kepaksa" jawabnya
lagi sambil mengenakan dan mencoba blouse
putih dan rok hitam yang baru dibelinya yang
panjang selututnya.
"Anyway, bagus nggak baju yang baru gua beli?"
tanyanya kepadaku.
"Bagus Len" kataku.
"Anyway, jadi kita bakalan divorce nih?"
"Well iya lah kan tadi gua udah omong gitu"
"Loe gila, bagaimana gua bisa? Gua kan nggak
bisa divorce kaya begitu aja and juga kita kan
udah married dan muka gua mau gua taro
dimana and juga gimana dengan orang tua gua?
Mereka pasti akan kecewa sekali karena mereka
menaruh banyak harapan di gua, gua nggak bisa
divorce karena orang tua gua juga pasti bakal
kecewa banget" kataku lagi.
"Yah itu urusan kamu donk, bukan urusan gua"
jawabnya santai.
"Gila loe, kamu kok seenaknya aja? Lagian tadi
siang loe ngapain aja seharian?" tanyaku
memancing.
"Loh loe kan tau gua siang ngapain aja, loe juga
liat kan?", katanya menantang, hingga dengan
terkejut setengah mati lalu aku menjawab..
"Jadi loe tau kalo gua liat loe lagi having sex
sama si Roni?" tanyaku balik.
"Iyah, loe kan ngintipin gua, gua tau kok cuma
gua diem aja supaya loe liat, dan loe jadi
berubah pikiran dan divorce sama gua",
jawabnya enteng.
"Wah loe keterlaluan, jadi loe sengaja? Dan loe
tau kan itu hurt gua?" jawabku.
"Iyah gua tau, dan gua senang melihat loe
menderita. Hmm OK deh, gua ada proposal buat
loe, kalo loe mau. Mau denger?" tanyanya.
"OK, apa proposal loe?" tanyaku lagi.
"Gua bisa tetep married sama loe kalo gua boleh
main sama co lain dan loe mau jadi slave gua,
mau?" tanyanya balik sambil dia mencoba
memakai sandal tinggi yang baru di belinya.
Wah dia menjadi sangat sexy dengan memakai
baju dan sepatu barunya, blouse warna putih,
rok sampai lutut, dan sandal tinggi yang ramping
dan sexy berwarna hitam dengan tali yang
melingkar di pergelangan kakinya dan hak yang
setinggi paling tidak 10 cm. Membuat kakinya
terkesan sangat sexy. Dan aku pun tidak bisa
tidak memperhatikannya hingga membuatku
sangat excited dan horny. Lalu dia berjalan-jalan
mengaca, dan aku tidak bisa berhenti
memperhatikannya, tiba tiba..
"So Henry, bagaimana sama proposal gua, loe
ngapain aja sih?" tanya dia setengah
membentak.
"Oohh iyah, enggak, OK, maksud loe jadi budak
loe itu gimana?" tanyaku balik.
"Yah jadi budak sex dan budak gua, and loe akan
gua perlakukan semau gua aja OK? Deal?"
tanyanya.
"Gua punya fantasi fetish pengen jadi mistress
dan mempunyai slave yang bisa gua perlakukan
seenak gua. Kalo kamu OK kita tetep married
deh, gimana?" tanyanya lagi.
"OK kalo itu maumu", jawabku dengan tanpa
sadar.
"OK, tapi gua mau liat dulu, bisa nggak loe jadi
budak gua..", katanya sambil duduk di sofa
kamar tidur sambil menyilangkan kakinya yang
sexy sambil merokok.
"Sekarang gua mau test dulu" katanya lagi.
"Yah terserah kamu deh" jawabku pasrah.
"Yah bagus. Kalo begitu sekarang cepet buka
baju kamu semua, loe telanjang di depan gua",
perintahnya.
"Hah, telanjang?" tanyaku.
"Iyah cepet, apa kamu tolol dan budek sampe
nggak denger suruhan gua?" jawabnya dengan
membentak.
Lalu seperti orang tolol mungkin karena
kekesalan di hati dan rasa horny yang meluap
sedari tadi siang bercampur aduk, aku menurut
saja membuka semua baju di depan istriku.
"Semuanya buka, gua pengen liat loe telanjang
bulat" bentaknya. Lalu kutanggalkan semua
bajuku, dan dia berdiri dengan senyum menghina
sambil berkata..
"Kamu memang pantas jadi budak gua. Badan
loe jelek, kontol loe kecil, yah paling bisa loe jadi
budak gua dasar laki laki tolol"
Lalu dia kembali duduk dan menyilangkan
kakinya kembali dan merokok sambil berkata..
"Sini laki laki tolol, kemari bersihin sepatu sama
kaki gua. Pijitin kaki gua yang capek abis dipake
jalan ini pake lidah kamu!!" bentaknya.
Dengan tololnya seperti orang di-hypnotized aku
berjongkok di depan istriku. Istriku menjambak
rambutku dan menunjuk ke kakinya sambil
membentak..
"Ayo jilatin, bersihin pake lidah loe yang bener!!"
Lalu aku pun mulai menciumi kakinya, lalu tiba
tiba, PLAKK!! Tangannya menampar pipiku dan
berkata..
"Goblog, bukan cuma ciumin, tapi jilatin
semuanya, sepatu gua, kaki gua, semuanya!"
Terpaksa aku dengan perlahan menjilati
sepatunya mulai dari hak sandalnya yang
ramping dan bulat itu, aku jilati dari ujung
sampai pangkalnya dan dari situ kujilati tumit
kakinya yang indah bagaikan telur ayam
kampung yang mulus dan berwarna putih
kemerahan, lalu dari sana lidahku menuju
punggung kakinya dan akhirnya pada jari-jari
kakinya.
"Eh tolol, sekarang kamu lepas sandal gua pake
mulut kamu, nggak boleh pake tangan, awas
kalo gua sampe kegigit" bentaknya lagi.
Aku merasa sangat terhina dan tertekan, tapi
anehnya di samping rasa terhina dan marah, aku
juga merasa sangat horny hingga aku
merasakan penisku tiba-tiba naik dan mengeras.
Lalu dengan hati-hati aku menggunakan gigiku
untuk membuka tali yang melingkar di
pergelangan kakinya hingga aku berhasil
melepas sepatu kanannya dengan gigi dan
mulutku.
Setelah itu aku beralih ke kaki kanannya dan
mencoba lagi melepas sepatu kirinya dengan gigi
dan mulutku lagi. Tetapi aku kurang berhati-hati
hingga kakinya sedikit tergigit olehku. Tiba tiba,
dengan keras.. "PLAKK", telapak sepatu
kanannya mendarat di pipiku..
"Eh anjing, dasar kamu laki-laki tidak berguna,
nyopot gitu aja kagak bisa, dasar nggak berguna
and liat tuh kontol jelek kecil kamu udah
mengeras, hahahahahahah dasar kamu memang
anjing. Anjing geladak!!, ejeknya. Aku diam saja
dan masih berusaha untuk membukanya dengan
hati hati sampai semuanya terlepas.
"OK, sekarang jilatin sandal gua, bersihin!!"
bentaknya lagi.
Aku berlutut di depannya menjilati sandalnya,
telapak sandalnya dan punggung sandalnya,
haknya dan tali talinya sampai bersih dan Helen
melihatku dengan sinis dan setengah mengejek
sambil merokok..
"Yah begitu anjing, yang bersih yah! Nah
sekarang kaki gua, telapak kakinya bersihin dan
jari-jari dan sela-sela jarinya, OK anjing?"
Aku mulai menjilati kakinya dari tumit ke telapak
kaki, sampai pada jari-jari kakinya yang indah
bercutex pink. Kusedot setiap jari kakinya.
Kakinya terasa sangat halus, bersih dan rapi
berwarna putih kemerahan dan berbau sedikit
keringat bercampur bau kulit dari sepatu itu.
Ah, aku tidak tahu kenapa aku menjadi sangat
terangsang dan aku sendiri heran, apakah aku
type cowo yang sebetulnya menyukai perlakuan
seperti ini? Penisku menjadi sangat keras, dan
karena tidak tahan, aku mengocoknya sambil
menjilati kakinya. Tiba-tiba Helen berseru..
"Hey anjing, siapa suruh loe mainin kontol kecil
loe?" bentaknya.
"Jangan pegang-pegang kontol loe, gua ada
hadiah nanti buat kontol loe!" bentaknya lagi.
"Nah, sekarang jilatin dari betis ampe paha
gua!!" katanya.
Aku mulai menjilati kedua belah kakinya. Aku
merasa benar-benar seperti anjing dan anehnya
birahiku menjadi sangat tinggi dan bernafsu
sekali hingga penisku menjadi sangat tegang dan
keras, dan tiba-tiba..
"Eh anjing, sekarang tarik celana dalem gua pake
mulut bau loe!!", bentaknya lagi sambil merokok
lalu dengan perlahan kutarik celana dalamnya
sampai ke ujung kaki bawah dan
melepaskannya.
"Sekarang cium celana dalamku dan pakai
sebagai topi", ledeknya, lalu aku menciumnya.
Wah tercium aroma vaginanya yang sangat
menggiurkan. Aku menciumnya dalam-dalam
untuk menikmati bau vagina dari celana
dalamnya.
"Eh tolol, enak nggak baunya?" tanyanya.
"Enak len", jawabku.
"Eh anjing, mulai sekarang gua mau loe panggil
gua Nyonya!!" bentaknya.
"Iyah Nyonya, enak sekali", jawabku.
Kemudian dia menaikkan kedua kakinya di kedua
sandaran tangan sofa sambil membentak, "Eh
anjing, sini sekarang jilatin memek gua".
Dengan pelan kujilati memeknya. Pertama
kuciumi dulu kelentitnya, lalu kujilat dengan
ujung lidahku, lalu pelan pelan kugetarkan ujung
lidahku di kelentitnya hingga Helen melenguh..
"Ahh iyah enak jilat terus anjing!! Iyah begitu
sekarang isep kelentitnya!!" Dengan pelan
kuhisap kelentitnya. Kuhisap dalam-dalam
karena aku ingin menyedot semua cairan yang
ada dari memeknya.
"Ooh iyah di sana iyah isep terus anjing gua
yang tolol!!", katanya sambil merem melek dan
menjambak rambutku menikmati jilatan dan
hisapanku.
"Nah sekarang masukkan lidah loe ke dalam
memek gua ayo cepet tolol!!" bentaknya sambil
menjambak rambutku dan membawa mukaku ke
depan memeknya dan menekankan mukaku ke
memeknya. Dengan perlahan kumasukkan
lidahku ke dalam memeknya sambil kumainkan
jariku dalam memeknya menggaruk garuk G-
spotnya.
"Aah iyah gitu uugghh iyah.. Like that honey..
Yeah masukin terus lidah loe yang dalem sama
mainin G-spot gua and garuk G-spot gua ahh
ooh", desahnya sambil matanya mendelik ke
atas menikmati sensasi yang luar biasa.
"Ooh ooh kamu memang anjing yang pinter ahh
ooh gosh enak sekali, ooh.. ntar, ntar, tolol.."
bentaknya lagi sambil menjambak rambutku
menjauhi memeknya.
"Ooh keliatanya loe cape yah, heh cowo nggak
berguna??", tanyanya kepadaku.
"Iyah Nyonya, saya cape dan haus, boleh saya
minum dulu?" tanyaku memelas kepada Helen.
"Ooh ternyata anjing gua haus juga sekarang..
OK, bentar gua kasih loe minum," katanya sambil
beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke
belakang.
Kali ini Helen kembali dengan tempat makanan
si Remus anjing kami, lalu dengan santainya dia
menaruh tempat makanan anjing itu di lantai
dan dengan gaya yang sangat elegant dia
menyalakan sebatang rokok, dan perlahan dia
berjongkok tepat di atas tempat makanan anjing
tersebut. Dengan pandangan yang sinis sambil
merokok dia menatapku dan berkata..
"Loe haus kan?? Sebentar lagi loe bakal dapet
minuman yang sangat enak" katanya, lalu
perlahan aku melihat cairan yang agak
kekuningan memancar dengan deras dari
memeknya.
Dia kencing di tempat makanan anjing itu
dengan menatapku sambil merokok. Lalu setelah
selesai dia bangun dan menjambak rambutku
kembali dan dituntunnya aku dan menekan
mukaku ke tempat makanan anjing tersebut
kemudian disuruhnya aku meminumnya.
"Ayo minum!! Minum kaya anjing cepet!!"
perintahnya sambil terus menekan mukaku ke
tempat makanan anjing itu. Dengan perlahan
kujilati dan kuminum air kencingnya dari tempat
tersebut sampai habis.
"Enak nggak juice gua??" tanyanya. Aku diam
saja karena aku merasa mual setelah meminum
air kencingnya. Tiba-tiba rambutku dijambak ke
atas ke hadapannya lalu dengan keras dia
menampar pipiku, PLAKK!!
"Anjing, gua tanya enak nggak, loe diem aja,
sekarang gua tanya lagi, enak nggak?"
"Enak Nyonya, enak banget.."
"Shh.. hmm, gila sekarang gua horny banget,
tapi kontol loe terlalu jelek buat gua entotin, tapi
gimana lagi yah" katanya dengan sinis.
"Udah sekarang kamu tiduran, terus kocok kontol
loe yang jelek gua pengen liat mau nggak gua
pake kontol loe cepet!!", katanya sambil
mendorongku sampai aku terjengkang.
Dengan perlahan kukocok kontolku sendiri, lalu
tiba tiba dia berjalan menuju ke arah sepatunya
dan mengambil sepatunya lalu di lemparkan
kepadaku sambil berkata..
"Nih ciumin and jilatin sepatu gua sambil loe
kocok kontol loe.." Dan aku mulai menciumi
sepatunya dan menjilatinya sambil aku
mengocok kontolku yang sudah mulai dan
menjadi sangat keras.
"Ooh enak Nyonya, sepatu Nyonya baunya, ahh
iyah Nyonya" kataku tanpa kusadari dan tak
tahu kenapa aku menjadi sangat horny.
Lalu setelah kontolku menjadi sangat keras,
dengan perlahan dia berjongkok dan tangannya
menarik kontolku dengan sangat kasar, sampai
aku merasa kesakitan, dan mengarahkannya ke
memeknya. Ooh inilah yang kutunggu-tunggu,
damn gua pengen banget ngerasain memeknya,
pikirku. Dengan perlahan dia memasukkan
kontolku ke dalam memeknya dan menggoyang-
goyangkan pantatnya dengan gerakan yang
berputar.
"Enakk sekali Nyonya, terus Nyonya" kataku.
Tapi dia hanya diam saja dan tiba tiba berkata..
"Gila kontol loe nggak enak nih" bentaknya
sambil menatapku dengan sinis.
"Tapi shit, apa boleh buat nggak ada kontol lain,
dildo gua aja ketinggalan di rumah Papa"
katanya lagi sambil menggoyangkan pantatnya
naik turun dengan gerakan memutar ala ngebor
dan dengan mata yang merem melek. Tiba tiba
ada suara langkah kaki dan ada yang berteriak..
"Nyonya?? Pak??"
Ternyata satpamku masuk. Aku kaget sekali di
buatnya. Shit mati gua, satpam gua ngeliat lagi,
pikirku. Tapi dengan tanpa ekspresi terkejut,
Helen menjawab..
"Iyah kenapa Pak Bandi?", tanyanya sambil terus
mengentot kontolku.
Dengan tiba-tiba Helen bangun dari kontolku
yang sudah meloyo karena aku terkejut. Dan dia
berdiri di hadapan satpam tersebut dengan
keadaan telanjang.
"Pak, coba Pak saya liat kontol Bapak, kontol
suami saya loyo," katanya sambil tangannya
mengarah ke bagian celana Pak bandi dan
merogohnya.
"Nyah jangan Nyah, wah nggak enak sama
tuan," kata Pak Bandi.
"Udah, cepet turunin celana kamu, kamu mau
yang enak nggak?" kata Helen istriku sambil
tersenyum nakal.
"Bapak kan pasti mau juga kan? Masa sih nggak
mau? Kok kontolnya keras kalo nggak mau?"
ujarnya sambil tangannya merogoh kontol si
satpam yang lucky itu.
Tak tahu kenapa tapi saya menjadi sangat horny
melihat adegan seperti itu hingga dengan tanpa
sadar aku mengocok kontolku yang kembali
tegang sambil melihat istriku yang sudah gila itu
merayu si satpam untuk mengentotnya. Lalu
dengan perlahan dia berjongkok di depan si
satpam sambil memohon..
"Ayoo Pak, saya pengen liat nih kontol Bapak"
pintanya sambil membuka buckle ikat pinggang
si satpam dan menurunkan resleting si satpam
dan mengeluarkan kontolnya.
Ooh my God, ternyata si satpam mempunyai
kontol yang panjang dan berdiameter besar. Si
satpam yang masih malu-malu itu mencoba
menghindar. Tetapi dengan tidak tahu malunya,
istriku memaksa untuk memasukkan kontol si
satpam yang besar itu ke dalam mulutnya..
"Ahh ini kontol gede sekali dan enak, macho
sekali dengan warna yang agak kehitaman, besar
dan penuh dengan urat-urat kejantanan, ahh
enak sekali, nggak seperti kontol suami saya tuh
yang kecil" katanya sambil mengulum dan
menghisap kontol si satpam itu dan
memandangku dengan hina. Pak bandi yang
tadinya malu-malu, sekarang menjambak rambut
istriku dan mengnhujam-hunjamkan kontolnya ke
dalam mulut istriku sambil meracau..
"Ooh gila mulut Nyonya enak nih.. Arrgghh enak
sekali, terus Nyonya, sepong terus kontol saya,
Nyonya kan suka," katanya.
"Iiyyahh Pak kontol Bapak enak juga.. Pake Pak
mulut saya, entot mulut saya.." kata istriku yang
sudah lupa daratan karena birahi.
Saya hanya bisa memandang dengan perasaan
yang marah kesal, tapi di samping itu aku juga
horny berat, sampai-sampai kontolku menjadi
tegang sekali. Dan aku pun mengocok kontolku
sambil melihat pemandangan yang gila itu.
Gila Helen, cewe anggun begitu sampai kontol
satpam saja dia suka, aku sendiri pun tak
percaya melihatnya. Setelah puas dia mengulum
dan menghisap kontol Pak Bandi satpamku yang
sangat beruntung itu, dia duduk di sofa dan
menyuruh Pak Bandi untuk memasukkan
kontolnya lagi ke dalam memeknya.
"Ooh Pak Bandi saya sudah nggak tahan lagi,
Bapak mau kan masukin dan muasin saya?"
tanya Helen.
Lalu dengan buasnya Pak bandi memasukkan
alatnya yang begitu besar ke dalam memek
istriku dan mulai menggenjotnya, kontan istriku
mendelik dan berteriak..
"Aah gila nih kontol be.. be.. besar se.. se.. kali
ahh.. ooh yah.. eenak sekali, tterus Pak entotin
saya" katanya seperti orang yang sudah hilang
ingatan. Kontan Pak Bandi si satpam menjadi
sangat buas mengentot istriku, memompa istriku
dengan sangat kuat..
"Oohh ooh ooh.. Pak saya mau keluar nih.. Saya
hampiir sampai", dengan makin gila Pak Bandi
memompa dengan kuat memek istriku sampai
akhirnya..
"Aah gilaa gua kkeluar!!" jerit Helen sambil
tangannya meremas pantat Pak Bandi si
satpam. Tapi rupanya si Pak satpam masih kuat
dan masih bernafsu untuk menikmati vagina
istriku. Dia tetap memompa hingga istriku
mendelik dan mendesah kenikmatan. Sambil
memandangku, dia berkata..
"Nih liat monyong, kontol tuh kaya gini, enak,
nggak kaya punya loe" bentaknya padaku sambil
terus menikmati kenikmatan yang Pak Bandi si
satpam berikan kepadanya. Tiba tiba Pak Bandi
sudah tidak tahan dan mulai berteriak..
"Ahh ahh ahh, Nyonya saya mau keluar Nyonya
ooh ooh"
"Pak, keluarkan di mulut saya, saya ingin
merasakan peju Bapak" katanya dengan penuh
nafsu.
Lalu Pak bandi mencabut kontolnya dan
mengarahkannya ke muka istriku hingga
memuntahkan air maninya ke situ. Dan dengan
tanpa rasa jijik Helen istriku yang gila itu
menelan dan mengulum air mani Pak bandi di
hadapanku. Akhirnya dengan tersenyum puas dia
berkata..
"Terimakasih yah Pak, enak sekali peju dan
kontol Bapak, saya dibikin puas olehnya. Untung
ada Bapak, kalo tidak saya nggak akan bisa
puas dengan kontol suami saya. Lain kali kalo
Bapak lagi horny masuk aja OK", katanya sambil
mencium kontolnya lagi. Si satpam tersenyum
dan berkata..
"Iyah Nyonya, memek Nyonya juga enak sekali.
Belum pernah saya merasakan wanita secantik
dan seseksi Nyonya" Kemudian istriku berdiri dan
merangkul si satpam sambil berkata..
"Temenin saya mandi yuuk, siapa tau nanti di
dalam alat Bapak berdiri lagi".
Dengan tanpa memperhatikanku sama sekali,
Helen menarik tangan si satpam membawanya
menuju ke kamar pengantin kami dan ke kamar
mandi. Di sana aku dengan kontol yang masih
sangat tegang hanya bisa memperhatikannya
sambil mengocok kontolku. Ahh, betapa
malangnya nasibku..
- Tamat -
 
Cerita ini copas ya Gan. :Peace:

satpam said:
Untuk cerita yang copy paste dari website luar, jangan asal copy paste saja tapi liat dulu dan perbaiki bagian-bagian yang memang perlu di perbaiki, di tambah/di kurangi. Dan tidak perlu menaruh link website cerita itu berasal ! Anda cukup bilang "cerita ini copy paste dari website/ forum tetangga".
 
aahhh....
aku mau ngadain acara gangbang dihotel nich malam ini,kl ada yg mau ikutan bisa telepon saya di 08122023814 atau 081214474020
aku mau yang kontolnya gede.....ditunggu ya....
 
aahhh....
aku mau ngadain acara gangbang dihotel nich malam ini,kl ada yg mau ikutan bisa telepon saya di 08122023814 atau 081214474020
aku mau yang kontolnya gede.....ditunggu ya....
Seriuskah ini huuu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd