Kini tubuh ibuku aku miringkan ke kiri dan kedua kakinya melipat seperti gunting yang terbuka. Aku arahkan kembali penisku sambil bertumpu pada bongkahan pantat kanannya. Vagina ibuku sudah sangat licin sehingga mudah sekali penisku masuk kembali kedalamnya. Pantat ibu aku remas-remas sambil agak menarik keatas supaya liang vaginanya lebih terangkat. Aku percepat gerakanku dan menghasilkan bunyi seperti tepukan antara pahaku dan pantat ibuku. Pada posisi ini aku merasa penisku bisa masuk lebih dalam lagi, benar-benar tidak ada yang tersisa sedikitpun dari pangkal kelaminku.