Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI - TAMAT GAUN PENGHANTAR KEMATIAN

Apakah nasib Ratih dan Raka akan selamat diakhir cerita.....?


  • Total voters
    124
  • Poll closed .
Bimabet
Blom suhu.nanti bakalan bisa Budi Dapetin hati Mbak Dewi.kalau saya lebih suka karya kang Abik.sama Andi bombang.Itu novel Kun fayakun,Saat cinta berhijrah,dan kembalikan semua padaku.bagus banget Beliau menulisnya dengan gaya kepenulisan yang berbeda dari penulis lainya.Tapi malah saya kurang minat baca karya tere liye,menurutku bahasanya terlalu tinggi.dan banyak kata kiasan.itu sih menurutku.
 
Blom suhu.nanti bakalan bisa Budi Dapetin hati Mbak Dewi.kalau saya lebih suka karya kang Abik.sama Andi bombang.Itu novel Kun fayakun,Saat cinta berhijrah,dan kembalikan semua padaku.bagus banget Beliau menulisnya dengan gaya kepenulisan yang berbeda dari penulis lainya.Tapi malah saya kurang minat baca karya tere liye,menurutku bahasanya terlalu tinggi.dan banyak kata kiasan.itu sih menurutku.
Karya Habiburrahman, novel ayat-ayat cinta juga bagus.
 
Karya Habiburrahman, novel ayat-ayat cinta juga bagus.
Iya hu udah saya baca.saya inget pesan seorang penulis ternama,enta itu siapa saya lupa hu?.menulis novel 80% Dialog 20% Deskripsi.kalau dibalik maka ceritanya akan hambar atau membosankan.
 
Iya hu udah saya baca.saya inget pesan seorang penulis ternama,enta itu siapa saya lupa hu?.menulis novel 80% Dialog 20% Deskripsi.kalau dibalik maka ceritanya akan hambar atau membosankan.
yupss... karena itu dialog itu sangat vital menggiring feel pembaca. sedangkan deskripsi sekedar penggambaran karakter tokoh, alur cerita. Menurut ane dialog itu dibuat sesimpel mungkin dg bhs yg mudah di fahami, jgn memakai bahasa yg terlalu tinggi bisa membuat pembaca tidak sampai feel nya...(dialog).
 
PART 7

4394176182_oe8c82322d.jpg

Ratih Puspa Sari aka Ratih

images_1.jpg

Raka Priambudi Gemilang aka Raka

Pov 3rd


Kini Raka tercenung. "Jadi, siapa lelaki semalam yang mengaku sebagai penjaga malam yang di gaji oleh oom Hendro?".

"Lelaki yang mana? Apakah kamu bertemu dengan seorang lelaki?".

"Bukan hanya bertemu, tapi malah sempat berbincang-bincang sebentar, sebelum lelaki tersebut pergi membeli rokok. Lelaki itu berbadan kurus, sedikit pendek, menggunakan kaos oblong putih dan celana tanggung biru...".

"Astaga....!". Ratih terbelalak mata nya.

Ia melongo menatap Raka dengan wajah tegang. "Apakah....Apakah ia mengenakan peci hitam di kepala nya?!". Tanya Ratih dengan suara bergetar.

"Benar sekali, Tih! Usia nya sekitar 50 tahunan. Mungkin lebih, mungkin kurang".

Ratih tertegun dan seketika wajah nya menjadi pucat. Ia menutup mulut nya yang sempat melongo dan tenganga mendengar perkataan pemuda itu barusan.

Gadis itu terdiam seperti patung, tak bergerak dalam ketegangan nya. Raka merasa heran, kemudian memberanikan diri menepak lengan Ratih.

"Hei, kenapa kamu ini, Tih?".

"Kamu...Kamu telah.....". Ratih gugup.

"Kamu telah....Bertemu dengan pak.....Pak Gani....". Suara Ratih begitu pelan, nyaris tak terdengar.

"Pak Gani? Pak Gani itu siapa?".

"Bekas....Bekas pembantu di rumah ini yang telah lama meninggal".

"Hah....?!". Raka terpekik, mata nya mendelik, bulu kuduk nya meremang, merinding seketika.

Ratih menjelaskan lebih lanjut, "konon, sebelum aku tinggal di sini, ada seorang pembantu yang bernama pak Gani. Ia tewas akibat jatuh dari jendela lantai atas. Kata mbak Susi, pembantu sebelah rumah, pak Gani waktu itu sedang memasang kaca, kaca jendela itu jatuh bersama-sama tubuh nya. Dan.... Dan konon tubuh pak Gani nyaris terpotong oleh pecahan kaca itu. Ia meninggal di rumah sakit. Sejak saat itu, ada beberapa orang yang sering melihat hantu pak Gani duduk di depan rumah, mengenakan pakaian seperti yang barusan kamu sebutkan tadi, dan tak lupa.... Peci hitam yang selalu di kenakan di kepala nya".

Sambil melangkah ke kamar mandi, jantung Raka berdebar-debar. Pemuda itu masih merinding membayangkan perjumpaan nya semalam dengan hantu pak Gani.

Raka sama sekali tidak mengira bahwa saat itu ia berhadapan dengan roh halus.

Kendati air dari bak mandi mengguyur tubuh nya dan terasa badan nya segar, namun rasa nya otak nya semakin kusut saja. Berarti sudah ada beberapa kematian di rumah ini. Kini, semakin ia sadari, ada yang tidak beres di rumah oom Hendro ini. Ada apa sebenarnya?

Sayang, hari ini Raka harus menyelesaikan urusan kantor nya yang belum tuntas. Andai tidak, dia akan mencoba naik ke loteng dan berusaha melihat apa yang ada di dalam kamar tertutup itu. Urusan kantor, adalah urusan yang membosankan bagi Raka, tapi tidak dapat ditinggalkan begitu saja.

Otak nya memang masih digelayuti teka-teki yang cukup aneh tentang rumah oom Hendro yang boleh dibilang bak istana, termegah dan terindah diantara rumah-rumah elite yang ada di dalam kompleks tersebut.

Ratih tahu, pemuda itu dalam kegelisahan yang nyaris tidak terbendung lagi. Diam-diam, sejak kedatangan nya, Ratih terlihat sangat perhatian pada Raka.

Ratih dapat menyimpulkan bahwa Raka tipe lelaki yang tidak boleh diganggu dengan keanehan. Ia akan penasaran dan selalu mengejar keanehan tersebut sampai diketahui nya secara gamblang apa penyebab nya.

Sebab itulah, Ratih tidak banyak menceritakan keanehan yang pernah dialami nya dirumah ini. Ratih tahu, Raka membutuhkan konsentrasi untuk urusan pekerjaan nya, dan tidak boleh diganggu oleh keganjilan yang dapat meresahkan jiwa nya.

Tetapi sore ini, menjelang maghrib, Raka sudah ada di rumah. Saat itu, tante Wulan kedatangan tamu yang hendak mengajak nya pergi. Tamu itu adalah nyonya Albert, istri seorang insiyur berkebangsaan Prancis.

Ketika Raka sedang mengangkat jemuran baju nya. Raka melihat Ratih mengantarkan nyonya Albert ke kamar mandi untuk tamu, bukan kamar mandi di samping gudang. Kamar mandi itu terletak beberapa meter dari ruang makan, menjorok ke serambi belakang.

"Kamu mau setrika baju mu?", tanya Ratih setelah mengantar nyonya Albert.

Raka mengangguk. "Bagaimana kalau aku saja yang menyetrikakan nya!". ucap Ratih menawarkan diri.

Raka belum sempat menjawab.

Tiba-tiba mereka mendengar suara jeritan nyonya Albert dari dalam kamar mandi. Seketika Raka dan Ratih berlari menghambur ke kamar mandi, dan berpapasan dengan nyonya Albert di ruang makan.

Perempuan itu tampak pucat dan tergagap-gagap. Ia seperti sangat ketakutan.

"Ada apa nyonya Albert....? Ada apa....?". Ratih ikutan khawatir.

"Yuli....", seru nyonya Albert sambil menunjuk dinding kamar mandi tamu.

"Saya melihat tubuh Yuli masih mengambang di bak mandi....". Ujar nya menjelaskan apa yang membuat nya berteriak histeris.

"Yuli.....??". Raka dan Ratih sama-sama menggumam tegang dan saling tatap.




Bersambung....
 
Its ok bro... biarpun pendek tp masih ikut aliran misteri. Step by step to solve a mystery... alur masih ringan tp masih boleh dicerna dengan baik. Mungkin akan datang suhu bisa mengikut jalan suhu suhu legend seperti om enyas dan om wildick. :taimacan::taimacan:
 
Its ok bro... biarpun pendek tp masih ikut aliran misteri. Step by step to solve a mystery... alur masih ringan tp masih boleh dicerna dengan baik. Mungkin akan datang suhu bisa mengikut jalan suhu suhu legend seperti om enyas dan om wildick. :taimacan::taimacan:
Masih jauh suhu... Ane masih belajar... makasih atas apresiasi nya.... Makasih sudah mengikuti cerita ala kadar nya ini....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd