Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA GARIS KETURUNAN

Status
Please reply by conversation.
Malam harinya sehabis makan aku bu bidan dan Dinda kumpul di ruang tamu.. sambill mengobrol.


"Hmm mamah bahagia galih mamah kira kamu gak serius mau nikahin Dinda"ucap mamah sambill minum kopi

"Iya kalau hati ini sudah mengatakan ya terjadi lah mah. Justru galih yang tak menyangka bisa menikahi Dinda yang cantik ini"ucapku sambil mengelus pipi Dinda

"Iih aa ngegombal aja. Sama a Dinda juga mengira ini gak akan terjadi. Tapi skrg semua akan terjadi dan Dinda akan resmi jadi istri aa"jawabnya sambil memelukku.

"Hhhe hmm kalian pasangan yang sangat serasi"ucap mamah bidan sambil memeluk kami.

Akupun membalas pelukan Bu bidan sambil meremas pantatnya.

"Iiih nakal ya sama mertua dan di hadapan istri berani pegang pantat mamah hhhe"ucapnya yang membuat kami tertawa.

"Abisnya pantat mamah menggoda banget ucapku

"Hhhe pantat istrimu juga menggoda kan"tanyanya

Ya jelas dong mah pantat istriku menggoda apalgi istriku masih suci belum terjamah" hhe jawabku

"Yeee emang aa tau kalau Dinda masih suci"ucap Dinda

"Hhe masa bodoh sayng sama kesucian aa gak peduli kamu masih perawan atau nggak. Toh aa juga bukan bujangan hhhe"jawabku

"Iya a tapi apa karna jari bisa merenggut kesucian Dinda gak a"tanyanya

"Iya gak dong sayng jari kan kecil sedangkan kontol aa gede. "Jawabku


"Emang kontol aa gede ya hhe"tanyanya

Iya tanya aja sama mamah"jawabku

"Hhhe iya sayang kontol suamimu gede kamu pasti puas sayang punya suami seperti galih yng bisa memuaskan istrinya"jawab mamah.

"Tuh bener kan kata mamah"jawabku

"Yeee Dinda kan belum rasain kontolmu galihh. Udah ah malah ngomongin gituuan. Mamah bobo duluan ya"ucap mamah

"Iya mah met bobo"jawab Dinda

"Iya jawab mamah bidan sambill berlalu meninggalkan kami.

"Sayang aa bobo dimna"tanyaku

"Ya sama Dinda dong a"jawabnya

"Iya udah hayu atuh"jawabku sambil memangku Dinda masuk ke kamarnya.

Akupun merabahkan Dinda di kasur lalu aku memeluknya.

Kupandang wajah cantik nya. Sambil memainkan pipinya dengan telunjukku.

"Dinda cantik banget sayang"ucapku

"Hhe aa juga ganteng banget a. Sehingga membuatku terpesona"jawabnya.

Muuuacchhh akupun mencium pipinya. Kanan kiri lalu kukecup dahiny

"Hmm Dinda gak pake bh sayng"tanyaku

"Gak a kalau bobo biasanya gak pake bh"jawabnya.

"Hmm biar apa sayang"tanyaku.

"Biar gak kena kangker payudara sayang" jawabnya

"Akupun memainkan putingnya dengan telunjukku.

"Hmm aa" desahnya

"Kenapa sayang"tanyaku

"Apa aa mau mengambil hak aa sekarang"tanyanya.

"Maaf sayng bukannya aa gak mauu tapi aa akan mengambil nya disaat kita sudah resmi jadi suami istri"jawabku

"Iyaa deh a Dinda akan menyarahkan semuanya kapanpun"jawabnya.

"Tapi aa boleh kan bobo sambill pegangin memek Dinda"tanyaku

"Tentu dong a seluruh tubuh Dinda milik aa jadi aa berhak mau apain juga"jawabnya

"Hmm makasih ya sayang"ucapku sambil memeluknya Dinda rebahan dan aku memeluknya.

Kumasukkan tanganku ke balik daster sekaligus celana dalamnya sehingga tanganku menyentuh memeknyaa dan akupun mengelus ngelus memeknyaa.

"Hmm a"desahnya

"Iya sayang"tanyaku

"Dinda boleh sambil pegang kontol aa"ucapnya

"Tentu dong sayang aa ini milik Dinda terserah Dinda mau apain juga"jawabku

"Lalu dindapun memasukan tangannya ke celanaku lalu memegang kontolku.

"Hmm a ini ya rasanya pegang kontoll. Anget"ucapnya

"Iyaa sayng anget dan keras ya"ucapkuu

"Iyaa a keras dan gede. Dinda suka pegangin kontoll aa"ucapnya sambil mengelus batang kontolkuu

Lalu kamipun tidur sambil memegang kemaluan kita masing-masing.


Paginya aku terbangun dan Dinda sudah tak ada di sampingku

Akupun langsung mandi dan sehabis mandi aku ganti pakaian dan intinya aku sudah menyimpan pakian kerja di kamar Dinda jadi aku gak perlu repot-repot pulang kerumah

Sehabis dandan aku langsung keluar lalu menghampiri Dinda yang lagi duduk di meja makan.

"Lagi apa sayng"tanyaku

"Lagi nungguin suami Dinda buat sarapan bareng"jawabnya

Lalu datang mamah mertuaku ya itu Bu bidan.

"Eehh galih mau kopi apa susu"tanyanya

"Kopi aja mah. Kalau susu semalem juga udah banyak Mimi susu hhe"jawabku


"Yeee nakal ya hhhe"jawabnya sambil berlalu ke dapur lalu membawa kopi buatku.

Habis itu kamipun duduk bersama dengan sarapan yang sudah siap di hadapan kami lalu kami langsung ssarapan bersama.

Kulihat Dinda senyum senyum padaku

"Kenapa sayng ko senyum2 gitu tanyaku

"Gpp ko a Dinda lagi senang aja"jawabnya.

"Hhhe mungkin karna semalem bobo sama Dinda kali ya" ucap mamah

"Gak tau tuh mah"jawabku

"Jawab jujur kalian berapa kali semalem"tanya mamah

"Gak ko mah"jawabku

"Yee Dinda ayo jawab berapa kali"tanya mamah

"Gak mah beneran kali gak gituan"jawab Dinda

"Beneran mamah kami gak getuan galih sengaja. Karena galih ingin menikmati nya saat malam pertama"jawabku

"Hhhe masa sihh"jawab mamah heran

"Iya mah aa cuma pegangin susu sama ininya aja"jawab Dinda sambil menunjuk memeknya

"Hha emang kamu kuat galih cuma pegangin memek aja"tanya mamah mertua

"Ya kalau niatnya mau menikmatinya saat malam pertama ya harus bisa nahan dong mah"jawabku

"Terus Dinda ngapain aja apa gak kepengen"tanyanya

"Pengen sih mah tapi Dinda gak mau memaksa aa dan Dinda fikir itu bagus kami akan menikmatinya saat malam pertama"jawab Dinda

"Hmm bagus sih."jawab mamah mertua

"Ya mah Dinda cuma pegangin itunya aja sampai kami sama2 bobo"jawabnya

"Oooh kontoll.. bilang dong kontoll. Karna galih itu maunya gituu lebih bergairah katanya kalau bicara jorok"jawab mamah

"Oooehh gitu ya mah"ucap Dinda

"Iya saynag jadi Dinda juga harus nurutin apa mau galih biar kalian makin gairah"jawab mamah.


Iya mah"jawab Dinda.


"Oiya sayang mungkin hari hari kedepan aa akan sibuk Din"ucapku

"Terus a"jawab Dinda.

"Iya karna aa akan sibuk beberapa hari. Jadi aa mungkin gak bisa ngantar atau jemput Dinda"jawabku

"Ooohh ya gpp a aa santai aja aa fokus aja sama urusan dan kerjaan aa ya"jawabnya

"Iyaa sayng tapi kan motor Dinda belum di benerin bagaimana kalau aa beliin mobil ya"ucapku

"Gak usah a gpp ko kan bisa pake ojol"jawabnya

"Hmm aa gak mau kalau calon istri aa kenapa2 sifat orang kan beda bedaa aa takut ada yg berbuat jahat sama Dinda"jawabku

"Terus aa maunya gimna"tanya Dinda

"Aa beliin mobil ya Dinda bisa nyetir"tanyaku

"Bisa a"jawabnya

"Ya udah kita berangkat sekarang cari mobil sekaligus anter Dinda ke kampus ya"ucapku

"Iyaa a"jawabnya.

Lalu sehabis pamitan aku dan Dinda berangkat..

"Gpp kan sayang kalau kita cari mobil dulu"tanyaku

"Gpp a lagian cuma ada satu mata kuliah ko itupun agak siang"jawabnya

"Good"jawabku

Saat setengah perjalanan mataku tertuju sama 2 sosok wanita yang gak asing.


"Eeh sayang bukankah itu teman2mu"ucapku sambil menunjuk Sarah dan Winda

"Ooh iya aa berhenti dulu aa kita aja bareng ke kampus a"ucapnya

Lalu aku menghentikan mobilku lalu Dinda teriak.

"Hery Mak lampir lagi ngapain kalian"tanyanya.

"Eeeh si putri kita lagi duduk2 dulu Din sebelum ke kampus"jawab Sarah.

"Iya udah ayoo masukk kita berangkat bareng. Jangn duduk di pinggir jalan nanti disangka lagi mangkal hhha"jawab Dinda

"Sialaan lu"jawab Sarah dan Winda sambil masuk ke mobilku.

Lalu mobilpun meluncur.

"Oiya sarah Winda gue mau ngomong tapi lu jaga rahasia ya" ucap Dinda

"Aah elu Din kaya sama siapa aja pake rahasia2 segala kaya lu gak kenal kita aja"jawab Sarah

"Gini seminggu lagi kita akan nikah dan gue hanya ngundang kalian berdua sebagai sahabat sejati gue karna kita gak bisa merayakan pernikahan kita kan lu tau sendiri kondisi negara kita sekarang"ucap Dinda

Seriusss lu Din mau nikah"jawab Winda


"Iya win"jawab Dinda

"Selamat ya selamat. Ucap Meraka sambil memberi kami selamat dengan rasa bahagiaa.

"Eeh galih jangn bikin sahabatku sedih ya kamu harus bikin sahabatku bahagia"ancamnya

"Hhhe oke oke tenang saja. Akan ku bikin bidadari ku bahagiaa seumur hidupnya"jawabku


"Alahhh cieee bidadari hahha"jawabnya.


Lalu ku belokan mobilku di sebuah dealer mobill dan kamipun turun tak lupa Dinda mengajak sahabatnya juga untuk turun menemaninya.

Setelah masuk dealer akupun menyuruh Dinda untuk memilih mobil kesukaannya.

Kulihat Sarah Winda dan Dinda bisik2 sambill tawa Tiwi sambill memilih mobilnya.

Dan setelah ia dapat mobil kesukaannya lalu akupun mengurus semua pembeyarannya.

Dan mobilpun akan di kirim nanti sore ke alamat rumah Dinda yang telah Dinda berikan.

Sehabis membeli mobil kamipun kembali masuk mobil lalu melakukan perjalanan kami buat antar Dinda ke kampus.

Tak berapa lama kami tiba depan kampus Dinda.

"Makasih ya sayang atas semuanya Dinda ke kampus dulu ya"ucapnya

"Iya sayang hati hati ya"jawabku lalu kamipun berciuman disaksikan sama Sarah dan Winda.

Lalu merekapun batuk batuk


"Ohokk ohokk suara batuk Sarah

"Eeeh maaf sayang kirain gak ada orang hhhe"ucap Dinda

"Iya kita bukan orang tapi hantuu"jawab Sarah dan kulihat Winda hanya tersenyum.

"Irii bilang bos"hhhe jawab Dinda.

"Enak ajaaa"jawab Sarah

"Hhhe tuh a Sarah juga mau di cium tuh biar dia gak irii hhhe"jawab Dinda tanpa kuduga

"Eeeiittsss istigfar Din dan dia suami elu"jawabnya


"Emang kenapa kita kan Sabahat apa yang kalian punya itu juga milik kita. Dan apa yang kupunya itu juga milik kalian"jawab Dinda

"Tapi ini beda atuh woyyy"jawab Sarah

"Ooh berarti kalian gak anggap aku sebagai sahabat kalian ya."ucap Dinda

"Bukan gitu Din tapii"jawab Winda

"Apakah suamiku gak memadai dengan selera kalian"tanya Dinda

"Jujur ya menurut gue galih sempurna dan mana mungkin ada cewek yang menolaknya"jawab Sarah

"Terus kenapa elu gak mau sama suami gue"tanyanya

"Eeeh Din"ucap Sarah

"Udaaahh ayo cium Sarah sama Winda juga a"ucap Dinda sama aku.

"Ayo sar. Win cium suamiku. Jangn malu malu kaya perawan aja."ucap Dinda

Lalu untuk menghormati Dinda akhirnya Sarah dan windapun mau menurutinya dan Meu berciuman denganku.


"Wooow gituu dong itu baru sahabat gue"ucapnya sambil tersenyum. Yang membuat Sarah dan Winda malu malu.

"Makasih ya Din"ucap Sarah di barengi sama Winda

"Alah pake terima kasih segala..biasa aja kali"jawab Dinda.


"Oiya kalau mana a hp aa"tanya Dinda

Lalu ku berikan hp ku

"Ini masukin sendiri nomor kalian di hp suamiku. Dan miscall ke hp kalian biar kalian bisa ketemuan atau mencicipi suamiku hhhe"ucap Dinda

"Eeehh Din"jawabku

"Gpp aa sayang Dinda sayang sama aa sayang banget sebagai buktinya aa boleh memiliki yang Dinda peunya termasuk sahabat sahabat Dinda"jawabnya

"Ayoo simpan nomor suamiku bukanya kalian selalu memuji suamiku hhe"ucap Dinda

"Tapi Din"jawab Winda

"Hmm kalian ya kalau kalian masih anggap aku sahabat kalian turuti kataku. Dan itu membuktikan kalau kita sahabat sejati saling berbagi suka dan duka"jawab Dinda.

Lalu Merakapun bergantian menyimpan nomorku.

"Iya udah kita keluar ya kasian suamiku masih banyak kerjaan"ucap Dinda

"Iya Din"jawab Winda

Lalu akupun mencium mereka kembali. Lalu berpisah meninggalkan mereka di kampus.

Kulihat dari spion mereka saling berpelukan

Dan hilang setelah aku belokan mobilku di belokan jalan.




Setelah itu tak berapa lama aku mendapat telpon dari Ida dan mengatakan kalua ia sudah berada di kota. Setelah kutanya tempat ia berada akupun menghampirinya karna tempatnya tak begitu jauh dariku.

Tak sulit menemukannya karna aku memang hafal daerahnya yang membuatku mudah menemukan Ida dan keluarganya.

"Stelah bertemu dan saling salamn kamipun masuk mobilku dan mengantar Ida sama suami dan anaknya ke rumah Tante Kiran.

10 menit perjalanan akhirnya kami tiba di rumah Tante Kiran kusuruh suaminya buka pintu gerbang. Dengn memberikan kuncinya dan mobilku masuk di halaman rumahnya. Dan kamipun turunn Ida dan suaminya terlihat kaget dan kagum karena melihat rumah sebesar itu.

"Inilah rumanya teh"ucapku

"Wowwww gede dan indah banget ya pak"jawabnya

Ida memenaggilku pak karena dia bersama suaminya.

Lalu kamipun masuk rumahnya.

"Inilah tempat kalian tinggal sementara waktu. Sambil merawat rumah ini ya"ucapku

"Woww pak rumahnya luas banget"jawab suaminya

"Iya makanya itu mas kalau bisa sih kalian cariin seseorang yang mau membeli rumah ini.. lengkap dengan seluruh isinya. Nanti kalau rumah ini laku kalian akan ku beri rumah yang cukup buat kalian"ucapku

"Iya pak kalau boleh sih rumahnya jangn terlalu besar kaya gini pak soalnya capek pastinya rawatnya hhe"jawab Ida

Lalu kami beriringan melihat lihat isi rumah nya.

"Gimna apa kalian cocok"tanyaku sambil tanganku meremas pantat Ida setelah suaminya lagi lihat lihat depan kami.

Ida mencubitku sambil berbisik nakall hhee bisiknya

"Hmm indah banget pak rumahnya"ucap suami Ida

"Iya mas kalau boleh kalau bisa secepatnya cariin pembeli biar teh Ida gak capek rawat rumahnya"jawabku sambil terus meremas pantatnya Ida.

Ida hanya meringis atas perlakuan nakalku

"Iyaa pak akan saya usahakan dan mau di jual berapa pak"tanya suaminya

"Saya gak tau silahkan urus sendiri kalau masalah harganya saya serahin sama mas. Karna mas mungkin lebih tau soal rumah"jawabku

"Iyaa pak baik saya akan jaga amanah bapak dengan baik dan tak akan mengecewakan bapak"jawabnya

"Baguslah. Oiya mas di garasi juga ada mobil dan beberapa sepeda motor mungkin bisa mas gunakan buat keperluan dan kuncinya ada di garasi juga tergantung di dinding"jawabku


"Iyaa pak terima kasih atas kepercayaan bapak sama kami"jawabnya

"Iya mas sama2. Lagian saya juga akan banyak membutuhkan bantuan mas"jawabku

"Siap pak saya akan berusaha sebaik mungkin"jawabnya

"Bagus ya udah sekarang saya minta nomor rekening mas buat biaya selama belum mendapat gaji dari saya"ucapku

"Saya gak punya pak tapi istri saya ada"jawabnya


"Ya udah kan sama rekening siapa juga"jawabku

Lalu stlah Ida memberikan nomor rekening nya akupun mentransfers uang buat keperluannya.

"Iya udah kalau begitu saya pamit dulu masih banyak kerjaan"pamitku

"Iyaa pak silahkan dan hati hati percayakan semuanya sama kami"jawab suaminya

Lalu akupun pamit dari rumah itu dan meninggalkan mereka
 
Malam itu aku di panggil Ida buat datang kerumahnya Tante Kiran yng Ida tempati untuk menunjukkan rancangan dari suaminya. Yang telah ku beri tugas untuk membikin rancangan sebuah butik yang sederhana tapi enak di pandang.

"Hallo pak"ucapnya

"Iya ada apa bohai hhe"jawabku

"Hhe ini pak suamiku pngn nunjukin hasil karyanya. Bapak bisa datang kesini"tanyanya

"Gak achh gak di kasih memek" candaku

"Hhhe bagus ko pak nanti saya kasih"jawabnya

"Kasih apa kasih memek"jawabku

"Hhe nanti saya kasih lihat deh rancangannya bagus"jawabnya

"Oke aku kesana tapi Ida pake daster terus jangn pake cangcut ya"jawabku

"Iyaa pak siap saya tunggu"jawabnya

"Oke hehehe kasian deh kalau ada suami harus panggil bapak sama aku"ledekku

"Hhhe ya udah ya pak saya tunggu"jawabnya sambil menutup telfonnya.

Akupun langsung meluncur kerumahnyaa dan tak berapa lama akupun tiba di sana.

Setelah masuk aku di persilahkan duduk. Lalu suami Ida memperlihatkan hasil rancangannya.

"Gimna pak apa sesuai dengan yg bapak inginkan"tanyanya.

"Bagus sih tapi kita tanya sama teh Ida ya."ucapku sambil memanggil Ida.

"Gimana bagus gak teh"tanyaku sama Ida yang berdiri di tengah kami yg lagi duduk.

"Bagus pak emang ini buat apa pak"tanyanya

"Ini rencananya saya mau bikin butik"jawabku sambil tanganku masuk ke bawah dasternya. Mengelus pahanya lalu memegang memeknya dan ternyata Ida memang gak pake cangcut.

"Oohh buat butik ya pak"tanya suaminya

"Iya mas buat hadiah istriku"jawabku sambil mengelus belahan memek idaa

Kulihat Ida terpejam lalu melek lagi disaat suaminya bertanya. Aku sengaja mempermainkannya.

"Emang hadiah apa" pak tanya Ida dengan nada pelan

"Ooochh hadiah karna sudah memberikan saya seorang anak"jawabku sambil mengelus memeknya yang sudah basahh


"Ooowchhhh ssstt buat kelahiran anak bapaaa. Ssstt"jawabnya dengan nada nafsuu.

"Lahirnya sih belumm mungkin beberapa Minggu lagii"jawabku sambil memasukan jarikuu ke lubang memeknya lalu ku maju mundurkan jariku di lubang memek idaa


"Aaawwwwww"jerit Ida

"Mamah kenapa"tanya suaminya

"Gpp pah mamah ikut bahagia karena pak galih mau punya anak"jawabnya berbohong

Akupun makin kenceng mencolok memeknya dan memek idapun makin banjir hingga jarikuu basahh.

"Bapak pasti sayang istri ya"tanya Ida

"Hhe.e sebenarnya bukan istri sih tapi temen tapi kalau anak yang ia kandung adalah anakku"jawabku

"Hhhe ternyata bapak nakal juga ya ."jawabnya sambil membungkuk kan punggungnya agak nungging yg memudahkan ku untuk menggenjot memeknya dengan jariku.

"Hhhe ya berani berbuat ya harus tanggung jawab dong"jawabku sambil menggenjot memeknya makin dalam.

"Oiya mas kira2 berapa biayanya"tanyaku

"Apa bapak sudah mendapat lahannya"tanyanya

"Oiyaa aku lupa aku belum beli laganya"jawabku sambil mencolokkan 2 jariku di memek Ida

"Iih bapak aneh belum dapat lahan tapi udah buat rancangan"ucap Ida

"Ya abis belum dapat lahan kosong karna masih ada pemiliknya hhe"ucapku


"Hhhe bapak beli aja lahannya."jawab idaa


"Iya rencananya gitu kalau gak bisa di beli ya di kontrak juga gpp hhe"jawabku sambil mempercepat kocokan jariku di memek Ida

"Aaaaaaawwwwwwe" jeritt idaa

"Kenapa mah"tanya suaminya


"Gpp pah enakk enakk enakk kayanya butiknyaa pastii ramee keluar masuk orang2 jawabnya berbohong. Yang kuyakini kalau Ida sudah muncraaat dan mbasahii jari dan tanganku.

Akupun mencabut jariku dari memeknyaa. Lalu ia pamit

"Iya udah pak saya bikinin minum dulu ya"pamitnya

"Iya silahkan"jawabku

"Aku lihat Ida dan Ida melihatku sambill mengacungkan jari tengahnya sambil tersenyum.

Aku kembali melanjutkan perbincangan ku dengan suaminya.

"Oiya mas kalau bisa besok cariin lahan di dekat xxxx siapa tau ada lahan yng mau di jual"ucapku

"Iyaa pak saya siap"jawabnya

Aku sengaja pilih kota xxxx biar dekat sama wini soalnya butiknya mau ku kasihkan sama wini sebagai hadiah buat kelahiran anakku dari perut wini.

"Oiya mas. Besok cari dan setelah dapat mas bisa ambil atau bawa teh Ida buat membereskan pembayaran nya. Dan saya akan kirim dananya melalui teh Ida"ucapku

"Siapp pak saya akan berusaha sebaik mungkin"jawabnya

"Sipp bagus ya udah kalau begitu saya ijin pamit dulu ya sudah malam"jawabku

"Iya pak silahkan."jawabnya

Lalu aku pamit dari rumah nya untuk pulang ke rumahku.

Di perjalanan aku dapat telfon dari Ida


"Hhe nakal ya"ucapnya

"Hhhe tapi suka kan"jawabku


"Hhe iya"jawabnya

"Eeh jangan telpon nanti suaminya marah"ucapku


"Hhe gak ko dia lagi memperbagus rancangannya dia gak ingin mencerahkan kamu katanya"jawabnya

"Ooh pantes hhe"jawabku

"Pantes apa"jawabnya lagi

"Pantes nada bicaranya beda hhhe"jawabku

"Hhhe kasian dehh ada yg pengen gak tersalurkan" ledeknya

"Hhhe gpp achh nanti juga bisa hhe"jawabku

"Enak ya jadi temanmu bisa dapat hadiah darimu" ucapnya

"Hhe kamu juga bisa ko dapat hadiah tapi ada syaratnya"jawabku

"Apa syaratnya"tanyanya

"Syarat nya harus mau hamil anakku"jawabku


"Hehehe kalau itu sih gak di kasih hadiah juga Ida mau ko di hamili sama orang seganteng galih hhhe"jawabnya

"Okee nanti ku hamili kamu ya"jawabku


"Maauuuuuu hhe"jawabnya manja

"Hhhe ya udah aku masuk rumah dulu ya mau salurkan hasrat ygtertuda. Tadi"jawabku

"Oke selamat menikmati hhhe"jawabnya

Lalu kamipun menutup telfonnya lalu aku masuk rumahku di karnakan cindy sudah tidur akupun pergi ke kamar mbak Heni dan Untungnya mbak Heni belum tidur tapi Susi sudah tidur

Akupun langsung mengajak mbak Heni buat berzinah. Hingga kami melakukan zinah beberapa ronde hingga kami kelelehanan dan tertidur diperlukannya.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd