Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT G I G O L O

Status
Please reply by conversation.
Suhu @Otta alangkah indahnya di setiap scene wanita, dikasih ilustrasi/pict nya walau sekedar mirip dan diambil dari foto actress
 
Part 38



H
ari sudah mulai malam ketika sedanku tiba di depan villa hadiah dari Mbak Mona ini.

Mang Harja, orang kutugaskan untuk menjaga dan merawat villa, menyambut kedatanganku yang sedang membawa cewek bule asal Spanyol itu.

Selamat malam Den Boss, โ€œ sambut Mang Harja sambil membungkuk sopan.

โ€œMalam, โ€œ sahutku, โ€œBagaimana sudah dapat orang untuk membersihkan rumput liar di belakang itu ?โ€

โ€œSudah Den Boss. Kemaren pagi mereka sudah mulai membersihkan tanah di belakang itu. โ€œ

โ€œBerapa orang yang kerja di hutan pinus itu ?โ€

โ€œSepuluh orang Den Boss. Biar cepat selesai. โ€œ

โ€œMasalah upahnya gimana ?โ€

โ€œSeperti yang Den Boss putuskan, kebersihan hutan pinus itu diborongkan. Jadi Den Boss tinggal bayar sejumlah uang yang sudah dijanjikan saja. Biar mereka yang membaginya secara adil. โ€œ

โ€œOh, ya udah. Besok lagi kita ngobrolnya ya. โ€œ

โ€œSiap Den Boss. โ€œ

Lalu aku masuk ke dalam villa yang pintunya sudah dibuka dan Gabby sudah berada di dalamnya.

Gabriela tampak sedang membuka pintu satu persatu. Biasa kalau wanita baru memasuki tempat yang akan dihuninya, suka ingin tahu setiap sudut tempat itu. Sedangkan villa ini bukan villa biasa. Karena yang menghadiahkannya padaku pun bukan wanita dari kelas menengah ke bawah. Tentu saja villa ini tergolong eksklusif. Semuanya terbuat dari kayu jati. Bahkan lantainya pun terbuat dari parkit kayu jati.

โ€œVilla ini sangat bagus dan membuatku nyaman, โ€œ ucap Gabby ketika aku sudah berada di belakangnya, โ€œKayunya pun bukan kayu biasa. Kayu yang sangat mahal harganya di Eropa. Dan ... udaranya pun sejuk. Pasti akan membuatku betah tinggal di sini. โ€œ

โ€œBesok pagi Gabby akan kuajak ke belakang villa ini, โ€œ sahutku sambil mendekap pinggang gadis bule yang tingginya hampir sama dengan tinggiku, dengan bentuk tubuh yang belum jelas karena belum telanjang. Tapi aku bisa menyelidikinya ketika aku sedang mendekap pinggangnya yang ramping dan bokongnya yang semok. Bahkan ketika kedua tanganku merayap ke atas, terasa toketnya pun montok.

โ€œMemangnya ada apa di belakang villa ini ?โ€ tanyanya.

โ€œHutan pinus, โ€œ sahutku.

Gabby memutar badannya jadi berhadapan denganku, โ€œHutan pinus ? Masih milikmu juga ?โ€

โ€œIya, โ€œ aku mengangguk sambil tersenyum.

โ€œBerarti kamu sudah kaya Yos. Kenapa kamu mau jadi gigolo ?โ€ tanyanya.

Otakku berputar sesaat. Lalu menjawab dengan tujuan ingin membela diriku sendiri, โ€œKarena aku belum punya istri. Lalu aku ingin tau banyak mengenai wanita - wanita setengah baya. Karena klien Mamih rata - rata sudah berusia empatpuluh tahun ke atas. Mungkin Gabby termuda di antara klien - klien Mamih. โ€œ

โ€œMasih virgin pula, โ€œ ucap Gabby seperti bangga, โ€œLalu apa tujuanmu yang lainnya ?โ€

โ€œMmm ... tentu saja agar mendapatkan uang, โ€œ sahutku, โ€œDan ... siapa tau kalau aku mendapatkan jodoh ... mendapatkan calon istri yang terbaik. โ€œ

โ€œAku bisa jadi istri yang sempurna ... โ€œ ucapnya malu - malu.

Aku menatap sepasang mata biru cewek bule itu. Membuat batinku tergetar dan bertanya - tanya di dalam hati, apakah cewek bule ini tersurat di dalam takdirku untuk mendampingiku kelak ? Entahlah. Karena aku sendiri mulai bingung, siapa yang akan menjadi istriku kelak.

Lalu kupagut bibir sensualnya ke dalam ciuman mesraku. Ia pun menyambut bibirku dengan lumatan hangat. Tapi masih terasa kaku. Mungkinkah di dunia ini ada cewek bule yang sudah hampir 19 tahun dan belum pernah dicium cowok sekali pun ?

Setelah ciuman kami terurai, dia berkata perlahan dengan suara bergetar. โ€œAku sudah gak sabar. Ingin segera merasakannya. โ€œ

โ€œOke, โ€œ aku mengangguk. Lalu mengajaknya masuk ke kamar utama. Kamar yang membuatku teringat kepada Mbak Mona, pemilik lama villa ini.

Di dalam kamar inilah Gabby melepaskan gaun putihnya, sehingga mulai agak jelas bentuk sekujur tubuhnya yang perfect di mataku. Tubuh yang masih mengenakan lingerie putih, sementara bra dan celana dalamnya pun putih terbayang jelas di balik lingerie transparannya.

Aku pun membantunya, untuk melepaskan lingerie Gabby, lalu juga bra putihnya. Sehingga walau pun masih mengenakan celana dalam, aku sudah bisa menilai betapa sempurnanya bentuk tubuh Gabby ini (untuk ukuran manusia biasa). Tubuh yang sangat putih dan mulus ... sangat mulus. Dengan sepasang toket yang lumayan gede, pinggang yang ramping dan bokong yang semok. Dan tentunya dengan wajah yang cantik, rambut yang brunette, sepasang mata yang biru, bibir yang sensual dan hidung yang mancung ... lebih mancung dari hidungku.

Lalu Gabby duduk di pinggiran tempat tidur yang terbuat dari kayu jati berukir itu. Sambil menungguku yang sedang melepaskan busanaku satu persatu, sehingga tinggal celana dalam yang masih kubiarkan melekat di tubuhku.

โ€œKamu bukan hanya cute dan handsome, tapi juga bodymu ... juga sangat bagus, โ€œ ucap Gabby sambil mengusap - usap dadaku yang bidang dan perutku yang sixpack.

Ketika Gabby rebah celentang di atas bed, aku pun mengusap - usap sepasang toketnya yang ternyata masih sangat kencang, sambil berkata, โ€œ Y eres como un รกngel que baja del cielo ... โ€œ (Dan kamu seperti bidadari yang turun dari surga).

โ€œHihihiii ... ternyata kamu sudah banyak tau bahasa Spanyol, โ€œ sahutnya sambil tersenyum.

Padahal aku baru tiga hari belajar bahasa Spanyol lewat internet. Pasti masih banyak kekurangannya.

Lalu aku menelungkupi tubuh cewek bule yang nyaris telanjang ini.

Aku tidak menganggap Gabby sebagai klienku lagi. Karena aku melihat dari jarak yang sangat dekat, betapa cantiknya cewek Spanyol ini. Membuatku sangat kagum. Bahkan dengan pikiran ingin memilikinya. Tapi aku masih ingin mengujinya dulu sejauh mungkin. Agar aku tak salah pilih.

Maka tanpa melontarkan kata - kata lagi, aku mulai mencium dan melumat bibirnya lagi. Gabby pun memelukku dengan mata terpejam, seperti sedang menikmati hangatnya ciumanku. Sementara kurasakan celana dalamku sedang bertempelan dan terkadang bergesekan dengan celana dalam Gabby.

Lalu sasaranku turun ke bawah, ke arah leher jenjangnya yang memancarkan harum parfum impor. Aku mulai menjjilati leher jenjang cewek bule itu. Seperti biasa, jilatanku disertai dengan gigitan -gigitan kecil yang tidak menyakitkan.

Tubuh Gabby pun mulai menghangat. Mungkin dia sudah mulai horny. Terlebih lagi ketika aku mengemut pentil toket kirinya, sementara tangan kiriku meremas toket kanannya yang masih sangat padat, seolah tak pernah disentuh tangan lelaki. SUhu badan Gabby pun semakin menghangat lagi.

Karena itu aku melorot lagi. Untuk menjilati pusar perutnya, sambil berusaha menurunkan celana dalamnya. Lalu Gabby sendiri yang melepaskan celana dalamnya.

Wow ... sebentuk kemaluan bule yang masih terkatup rapat dan bersih dari jembut, kini sudah terlihat jelas di mataku. Jelas sekali ... agak tembem dan tentu saja membuat kontolku semakin ngaceng. Bahkan pada waktu sedang nyetir sedan hitamku tadi pun kontolku sudah mulai tegang, karena sudah membayangkan bakal ngentot cewek bule yang luar biasa cantiknya ini.

Maka ketika mulutku sudah berhadapan dengan memek Gabby yang masih terkatup rapat ini, kubuka kedua sisi yang masih terkatup itu, sampai tampak bagian dalamnya yang berwarna pink itu.

Wooow ... ! Semua bagian di dalam mulut memek Gabby tampak jelas di mataku. Lagi - lagi aku menemukan kesempurnaan bentuk memek cewek bule ini. Segalanya sesuai dengan foto - foto yang sering kudapatkan dari internet. Lalu aku menyelidik ke dalamnya yang agak gelap. Memang sesuai juga dengan foto virgin vagina yang sudah kusaving dari internet.

Setelah yakin Gabby masih perawan, mulailah aku menjilati memeknya sambil mengalirkan air liurku ke dalam mulut memek yang sudah kungangakan ini. Sementara jempol tangan kiriku mulai menggesek - gesek clitorisnya dan tangan kananku tetap mengangakan mulut memeknya.

Ada satu hal yang mengherankanku, bahwa labia mayoranya seperti labia mayora wanita indonesia. Tidak terlalu tebal dan seperti jengger yang muncul meski tidak dalam keadaan akan bercinta sekali pun.

Mungkin Gabby bukan 100% orang Spanyol. Mungkin ada darah Asia juga mengalir di badannya. Entahlah. Mungkin nanti dia akan menjelaskannya sendiri.

Gabby sudah mulai menggeliat - geliat sambil menahan - nahan nafasnya, karena aku sangat โ€œrajinโ€ menggesek - gesekkan ujung jempol kiriku ke kelentitnya. Dengan tujuan agar dia mencapai orgasme, sehingga liang memeknya akan membuka, seperti bunga mawar yang sedang merekah mekar.

Sampai pada suatu saat, Gabby mengejang tegang. Kedua tangannya meremas - remas kain seprai. Dan aku yakin dia sedang menuju orgasme. Maka gesekan jempol kiriku di kelentitnya sengaja kugencarkan. Air lurku pun semakin banyak kualirkan ke dalam mulut memeknya yang berwarna pink itu.

โ€œAaaaaa .... aaaaaaahhhh .... โ€œ desahnya, disusul dengan melemasnya sekujur tubuh perfect itu.

Pada saat itu pula kulepaskan celana dalamku. Lalu kurenggangkan jarak di antara sepasang paha putih mulusnya. Dan kuletakkan moncong kontolku di mulut memeknya yang sudah merekah indah. Aku mengarahkan kontolku secermat mungkin, agar jangan salah letaknya. Kemudian kudesakkan kontolku sekuat tenaga. Hmmm ... kelihatannya arah kontolku sudah tepat. Tapi betapa sempitnya โ€œjalanโ€ yang harus kulalui ini. Sehingga aku harus mengumpulkan tenaga untuk mendorong lagi kontolku sekuat mungkin.

Iyaaaaa .... sudah mulai melesak masuk sampai leher kontolku. Aku mengambil ancang - ancang lagi. Lalu mendorong lagi kontolku sekuat - kuatnya. Kontolku membenam lagi sedikit demi sedikit, sampai masuk separuhnya. Kudorong lagi agar masuk lebih dalam. Kemudian kutarik pelan - pelan ... dan mendorongnya lagi pelan - pelan pula. Menariknya lagi dan mendorongnya lagi. Demikian seterusnya, aku mulai menggeser - geserkan kontolku secara hati - hati, agar jangan sampai terlepas dari liang memek yang super sempit ini.

Lama kelamaan liang memek yang super sempit ini mulai beradaptasi dengan ukuran kontolku. Meski anatomi orang bule segala tinggi dan besar, termasuk alat vitalnya, tapi aku beruntung karena moncong kontolku berhasil mencapai dasar liang memek Gabby. Padahal kalau dientot oleh kontol yang kurang panjang sih, dijamin takkan bisa mencapai dasar liang memek Gabby.

Ketika entotanku mulai lancar, tangan dan mulutku pun mulai beraksi. Untuk menjilati leher Gabby yang sudah mulai keringatan tapi tetap harum, sementara tangan kiriku mulai meremas - remas toket kanan cewek bule itu.

Rintihan - rintihan histeris Gabby pun mulai terdengar. โ€œYooosss .... oooooh ... Yooossss ... ternyata bercinta ini sangat indah Yosss ... dan aku merasa beruntung. Karena virginidad-ku diambil oleh cowok yang sangat kusukai. โ€œ (virginidad bhs Spanyol artinya keperawanan).

Makin lama rintihan Gabby makin menjadi - jadi. Dan membuat perasaanku sangat terpengaruh. โ€œYooosss ... mungkin aku sudah menemukan sesatu yang kucari - cari selama ini ... yang kucari - cari itu adalah lelaki yang layak untuk mendampingiku sepanjang hidupku ... ooooh .... Yooooossss ... baru sekali ini aku merasakan indah dan nikmatnya hidup ini ... karena hatiku sudah berkata lain ... Yoooossss ... rasanya aku sudah jatuh hati padamu Yoooossss ... aaaaaaahhhh .... ooooo .... ooooooh .... oooooo ... ooooh ... aaaaaaahhhhh ..... oooooohhh .... Yooooossss ... Yooooossss ... ooooohhh ... Yooooosssss ... โ€œ

Bahkan pada suatu saat ia menatapku dengan sorot pasrah. Lalu bertanya dengan suara bergetar, โ€œยฟSerรกs mi marido?โ€ (Maukah kamu menjadi suamiku ?)

Beruntung aku sudah belajar bahasa Spanyol secara kilat. Karena itu aku mengerti apa yang ditanyakannya itu. Maka kujawab secara bijak, โ€œNanti setelah kita sama - sama tenang kita bicarakan secara tenang juga. Supaya jawabanku bukan jawaban yang tergesa - gesa. Ahora quiero disfrutar primero de tu delicioso coรฑo. โ€œ (sekarang aku ingin menikmati lezatnya memekmu dulu)

โ€œWoooowwww ... hatiku semakin bahagia, karena kamu sudah pandai berbahasa Spanyol, โ€œ ucap Gabby yang diikuti ciumannya bertubi - tubi di bibirku. Emwuaach .. emwuaaach ... emwuaaaaaah ... emwuaaaaaah ... !

Lalu aku pun menggencarkan entotanku, karena liang memek Gabby sudah semakin merekah, sehingga entotanku semakin lancar. Sampai di batas kecepatan normal.

Cukup lama Gabby kuentot dalam posisi missionary ini. Mulutku pun tak cuma menjilati leher, telinga dan pentil toket gedenya. Tapi juga menjilati ketiaknya yang harum dan bersih dari bulu.

Pada saat inilah Gabby mulai berkelojotan sebagai pertanda akan mengalami orgasme. Aku pun tak mau mengulur durasi ngentotku lagi. Karena Gabby baru pertama kali ini merasakan disetubuhi. Jadi sebaiknya aku jangan gagah - gagahan, jangan menganggap diriku ini senantiasa perkasa di atas ranjang.

Maka ketika Gabby sedang berkelojotan sambil merintih - riontih terus, aku pun menggencarkan entotanbku secepat mungkin. Dan ketika sekujur tubuh Gabby mengejang tegang, aku menancapkan kontolku sedalam mungkin, sampai terasa moncong kontolku mentok dan mendesak dasar liang memek Gabby.

Pada saat itulah kami seperti sepasang manusia yang sedang kerasukan. Kami saling cengkram dan saling remas dengan kuatnya. Pada saat itu pula kurasakan liang memek Gabby berkedut - kedut reflex, diikuti oleh kejutan - kejutan kontolku yang sedang memuntahkan lendir maniku.

Crotttcrooooooottttttttt ... croooooooooooooootttttttt ... cretttttt ... crooooooooooottttttttttttt ... croooooooooooooooooooootttttttttt .... !

Lalu kami sama - sama terkulai lemas. Dengan tubuh sama - sama bermandikan keringat.

Lalu terdengar suara lirih Gabriela, โ€œOoooh ... inilah detik - detik paling indah di sepanjang hidupku selama ini ... terima kasih Yos... โ€œ

Ketika kutarik kontolku sampai terlepas dari liang memek Gabby, kulihat ada darah di kain seprai, tepat di bawah memek Gabby. Darah itu menjadi saksi bahwa Gabby masih perawan sebelum kusetubuhi tadi.

Ketika Gabby turun dari bed, aku pun sigap untuk mengganti kain seprai yang ternodai oleh darah perawan Gabby itu dengan kain seprai yang bersih.

Lalu terdengar suara Gabby di belakangku, โ€œSudah terbukti aku masih perawan kan ?โ€

โ€œIya. Ini hal yang luar biasa. Seorang gadis Eropa masih perawan di usia menjelang sembilanbelas tahun, โ€œ sahutku, โ€œPadahal bangsaku sendiri, banyak yang sudah hilang keperawanannya ketika usia mereka masih di bawah limabelas tahun. โ€œ

โ€œDi Spanyol juga sama. Tapi aku ini laksana puteri raja yang selalu dipingit di dalam istana, sehingga tiada seorang lelaki pun berani mendekatiku. Boleh percaya boleh tidak. Merasakan berciuman bibir pun baru dengan Yosef tadi. Memang nsaudara - saudara sepupuku biasa mencium pipiku kalau berjumpa. Tapi belum pernah ada yang mencium bibirku. โ€œ

โ€œIya. Gabby memang luar biasa bagiku. Itulah sebabnya aku bilang tadi, dirimu laksana bidadari turun dari langit, untuk membuatku bahagia. โ€œ

Gabriela pun tersenyum. Wow ... manis sekali senyum Gabby itu ... !

Senyum yang menggetarkan batinku. Dan membuat batinku bertanya - tanya, inikah yang kucari - cari selama ini ?



Setelah suasana mulai tenang, Gabby berkata, โ€œSekarang kita sudah sama - sama tenang. Terus, apa jawabanmu atas pertanyaanku tadi ? Apakah kamu bersedia menjadi suamiku ?โ€

โ€œAda dua hal yang perlu kusampaikan. Pertama, aku harus menyelesaikan kontrak dengan Mamih yang kira - kira empat bulan lagi baru selesai. Kedua, negaraku tidak mengakui pernikahan antar dua agama. Salah satu pihak harus melebur ke dalam agama pasangannya, supaya disahkan oleh negara. โ€œ

โ€œAku belum punya agama, karena kedua orang tuaku pun sama - sama tak beragama. So, aku bisa melebur ke dalam agamamu, asalkan kamu mau mengajariku dasar - dasar agamamu, โ€œ kata Gabby.

โ€œAku bukan ahli agama. Tapi nanti aku bisa mendatang guru agama buatmu. Tapi setahuku, pernikahan antar negara itu butuh proses yang lumayan lama.โ€

โ€œGak - apa. Kalau perlu aku akan bolak balik Jakarta - Madrid, sampai surat - suratnya lengkap. โ€œ

โ€œIya, berarti itu butuh waktu. Mungkin bisa setahun surat - suratnya baru selesai. Aku sendiri pun harus menyelesaikan kontrak kerjaku dengan Mamih, juga butuh waktu sekitar empat atau lima bulan lagi. Gak apa - apa ?โ€

โ€œGak apa - apa. Business is business. Paling juga kamu akan bercinta dengan ibu - ibu yang usianya empatpuluh ke atas kan ?โ€ tanyanya.

Kuiyakan saja, biar cepat beres. Padahal bisa saja aku berkencan dengan wanita yang muda sekali, seperti Dhea misalnya.

โ€œAda satu hal lagi yang perlu kukatakan. Aku sudah punya calon istri. Tapi agamaku membolehkan lelaki menikahi wanita lebih dari seorang, maksimal empat orang. Gimana tuh ? โ€œ tanyaku.

Gabriela seperti berpikir sejenak. Lalu menjawab, โ€œGak apa - apa. Papaku juga punya istri tujuh orang. Tapi Mama bahagia - bahagia saja tuh. Yang penting aku sih jangan sampai disia - siakan dan dikasari. Karena ... jujur aja, aku ini sensitif orangnya. โ€œ

โ€œKalau begitu, clear sudah. Tapi sebelum kita nikah secara sah, sbeaiknya Gabby jangan hamil dulu. โ€œ

โ€œIya. Tadi aku kan sudah minum pil kontrasepsi. Karena aku juga belum mau hamil dulu. Apalagi di negaraku, banyak pasangan suami istri yang sudah menikah sepuluh tahun, belum juga hamil istrinya. Karena punya anak itu harus siap mental, fisik dan tanggungan biayanya. โ€œ

โ€œSyukurlah kalau Gabby setuju dengan saranku sih. โ€œ

Lalu kami bersetubuh lagi dalam ronde kedua. Masih dalam posisi missionary. Karena aku tidak menginginkan yang aneh - aneh, mengingat Gabriela belum berpengalaman.

Setelah sama - sama mencapai puncak kenikmatan, kami istirahat sejenak, lalu mandi bareng dengan air hangat shower.

Kemudian duduk - duduk di ruang cengkerama sambil ngobrol ke barat ke timur. Lalu kami tidur sambil saling berpelukan.

Esok paginya aku terbangun karena mendengar langkah orang di luar villa. Ternyata ada Mang Harja yang melaporkan bahwa hutan pinus itu sudah selesai dibersihkan rumput liarnya. Maka kubayar upah borongan pembersihan rumput liar di lahan hutan pinus itu. Maka Mang Harja pun pamitan untuk memberikan uang itu kepada orang - orang yang sudah mengerjakan tugas dariku.

Ketika aku kembali ke kamar, kulihat Gabby sudah bangun. Masih duduk di atas bed dalam kimono sutera putihnya.

โ€œSi Cantik udah bangun ?โ€ sapaku sambil naik ke atas bed dan mencium pipinya.

Gabriela tersenyum dan menyahut, โ€œBarusan mendengar Yosef sedang berbicara di luar. Ada siapa ?โ€

โ€œNgomong sama penjaga villa. Minta duit untuk orang - orang yang membersihkan hutan pinus itu, โ€œ sahutku.

โ€œOh, iya. Aku ingin lihat hutan pinus yang kamu katakan tadi malam itu, โ€œ ucap Gabby sambil turun dari bed.

โ€œYa ayo, โ€œ sahutku sambil meraih pergelangan tangannya.

โ€œSebentar, aku mau ganti pakaian dulu. Masa pakai kimono begini ?โ€

โ€œGak usah, โ€œ sergahku, โ€œMau ke hutan aja ganti baju dulu. Pakai apa pun kamu tetap cantik. Ayolah, mi amor ... โ€œ (mi amor = sayangku)

Gabriela tersenyum manis, lalu mengikuti langkahku menuju pintu pagar tembok belakang, untuk memasuki hutan pinus di belakang villaku.

Memang villa dan hutan pinus ini terletak di ketinggian. Sehingga ketika kami berdiri bisa melihat pemandangan di arah barat dan selatan hutan pinus yang sudah dibersihkan rerumputan liarnya ini.

Gabriela pun berseru, โ€œOh Dios mรญo ... cantik sekali pemandangannya ... !โ€ (Oh Dios mรญo = ya Tuhan).

Memang di sebelah barat dan selatan hutan pinus ini tampak bebukitan kecil - kecil melingkar - lingkar seperi ular hijau di dataran rendah sana. Ada pula bukit kecil yang hanya ditanami pohon - pohon yang daunnya kemerahan, menambah semaraknya keindahan di sekitarnya.

Aku pun memeluk Gabriela dari belakang, sambil merapatkan pipi kananku ke pipi kirinya. โ€œKalau bicara soal kecantikan, Gabby lebih cantik lagi daripada bukit - bukit kecil di lembah sana ... โ€œ ucapku setengah berbisik.

โ€œMemangnya aku secantik apa Yos ?โ€ tanyanya perlahan juga.

โ€œPokoknya Gabby tercantik di antara semua perempuan yang pernah kukenal, โ€œ sahutku sejujurnya. Karena kenyataannya memang seperti itu.

Gabby memutar badannya, jadi berhadapan denganku. Ia mengepit sepassang pipiku dengan kedua telapak tangannya sambil berkata, โ€œKamu juga lelaki yang paling cute dan handsome di antara lelaki - lelaki yang pernah kukenal. โ€œ

Lalu Gabby mencium bibirku dengan mesranya. Membuat batinku tergetar. Karena aku bisa membedakan ciuman yang tulus dengan ciuman yang sekadar basa - basi.

Tak cuma itu. Gabby bersandar di salah satu pohon pinus yang berada di dekatnya, sambil berkata, โ€œ ยฟPodemos hacer el amor de nuevo aquรญ? โ€œ (Bisakah kita bercinta lagi di sini ?)

Sambil tersenyum kusahut, โ€œCiertamente puede. โ€œ (Ciertamente puede = Tentu bisa)

โ€œTakkan ada orang lewat ke sini ?โ€ tanya Gabby.

โ€œHutan pinus ini milik pribadiku, โ€œ sahutku, โ€œtakkan ada orang luar yang berani masuk ke sini. โ€œ

Gabby membuka ikatan tali kimononya, lalu membuka kedua sisi kimononya. Sehingga tampaklah kemaluannya yang bentuknya perfect itu, karena ternyata sejak bangun tadi Gabby tidak mengenakan celana dalam.

Kuselidik sebentar, dengan mencolek - colek mulut memeknya. Ternyata sudh agak basah. Mungkin birahinya sedang naik lagi setelah berada di hutan pinus yang pemandangan di sekitarnya sangat indah ini. Kontolku pun bereaksi, langsung ngaceng setelah mencolek - colek memek Gabby yang sudah membasah itu.

Maka aku pun menurunkan celana piyamaku yang tiada celana dalam juga di baliknya. Lalu mencolek - colekkan kontol ngacengku ke mulut memek Gabby, supaya lebih basah lagi. Kemudian kudesakkan kontolku sekuatnya.

Dan ... kontolku sudah mulai hapal โ€œjalanโ€nya. Mulai melesak sedikit demi sedikit.

Setelah masuk lebih dari separohnya, aku pun mulai mengentotnya dalam keadaan sama - sama berdiri. Gabby berdiri dan bersandar ka pohon pinus, aku pun berdiri sambil melingkarkan lengan kananku ke leher jenjangnya yang mulai kujilati disertai gigitan - gigitan kecil.

Makin lama entotanku makin lancar.

Desir angin yang meniup daun - daun pinus terdengar berdesir - desir, menambah romantisnya persetubuhan sambil berdiri ini.

Gabby hanya mendesah - desah perlahan, tidak meraung - raung histeris seperti waktu di villa tadi.

Kali ini aku ingin bertahan. Aku tak mau ngecrot bareng lagi.

Maka belasan menit kemudian, ketika Gabby mengejang tegang di puncak orgasmenya, aku masih mengentotnya dengan gencar. Dan ketika ia mencapai orgasmenya, dengan liang memek berkedut - kedut, aku masih tetapo mengentotnya. Sampai akhirnya Gabby minta entotanku dihentikan dulu, karena ingin menelentang di atas tanah. Aku pun mengikutinya saja, dengan mencabut kontolku dari liang memeknya.

Kemudian menelungkupi Gabby dan memasukkan kontolku kembali ke dalam liang memeknya yang kuanggap seolah paling enak di dunia.

Lalu dengan gencar kuentot kembali liang memek yang bentuknya sempurna sekali itu menurut pandanganku. Gabby mendesah - desah lagi. Tapi tetap ia mengontrol dirinya, tak mau mengeluarkan suara terlalu keras.

Lebih dari seperempat jam aku mengentot Gabby yang menelentang di atas tanah ini.

Dan aku berhasil. Ketika Gabby menikmati orgasme keduanya di pagi ini, aku pun memuntahkan lendir pejuhku di dalam liang memeknya yang sedang berkedut - kedut.



Kimonomu jadi kotor oleh tanah, โ€œ ucapku ketika kami berjalan menuju villa kembali.

โ€œBiar saja. Kimonoku akan kutinggalkan saja di villamu. Untuk kenang - kenangan. Hihihiiii ... โ€œ

Begitulah. hari Sabtu pun kami lewati. Tentu bukan dilewati dengan ngobrol belaka.

Soal makanan, aku tinggal menelepon rumah makan terdekat dengan villaku. Lalu makanan untuk kami pun diantarkan ke villa.

Esok siangnya, barulah Gabby siap - siap untuk pulang.

Ketika sedan hitamku mau bergerak meninggalkan villa, Gabriela menyerahkan selembar cek sambil berkata, โ€œ Ini pembayaran untukmu, ditambah bonus dariku. โ€œ

โ€œTIdak ... ! โ€œ aku menolaknya, โ€œKita sudah sepakat unduk menjadi suami istri. Masa kamu masih mau membayarku segala ?โ€

โ€œBusiness is business, Honey. Jangan campurkan masalah pribadi dengan masalah bisnis. Terimalah cek ini. โ€œ

Kuambil cek itu dan tidak kulihat seberapa besar nominal yang tertulis di atas cek itu. Lalu kurobek - robek cek itu sampai jadi serpihan - serpihan kecil. Dan membuangnya ke luar mobilku. โ€œKalau Gabby memaksaku menerima pembayaran itu, berarti rencana perkawinan kita batal. Sedangkan aku sudah telanjur mencintaimu. Mana mungkin aku mengharapkan bayaran dari calon isteriku ? Jahanam sekali rasanya diriku ini kalau mengomersilkan tubuhku kepada calon isteriku yang sudah sesuai dengan keinginanku selama ini. โ€œ

โ€œTapi ... โ€œ Gabriela tidak melanjutkan kata - katanya.

โ€œPokoknya apa yang telah kita lakukan, atas dasar cinta. Bukan berdasarkan duit. Kita saling mencintai kan ?โ€

Gabby menjawab, โ€œIya kamu adalah mi prรญncipe. โ€œ (mi prรญncipe = pangeranku)

Lalu kupeluk leher Gabby, kucium bibirnya, disusul dengan bisikan, โ€œY tu eres mi angel. โ€œ (Y tu eres mi angel = Dan kamu adalah malaikatku)

Lalu sedan hitamku mulai kugerakkan di atas jalan aspal, menuju kota tercintaku.

Gabby memegang dan meremas - remas tangan kiriku sambil berkata, โ€œMaafkan kalau aku telah menyinggung perasaanmu ya Sayang. Lain kali aku takkan melakukannya lagi. Karena aku sangat mencintaimu. โ€œ

โ€œKalau bicara soal cinta, aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama di supermarketmu. Dan sekarang, cinta ini makin dalam rasanya. โ€œ

โ€œBesok aku harus ke kota lain, karena supermarketku ada tiga. Satu di Jakarta. Dua lagi di dua kota yang berbeda. โ€œ

โ€œHarta warisan orang tuamu dijadikan ketiga supermarket itu ?โ€

โ€œTidak. Yang dijadikan modal ketiga supermarket itu hanya sebagian kecil dari harta peninggalan orang tuaku. Sebagian besar masih kusimpan di bank. Ohya ... aku yakin kamu punya bisnis lain, bukan hanya jadi anak buah Mamih. Boleh aku tau bisnis apa yang kamu jalani ? Siapa tau aku bisa berinvestasi. โ€œ

โ€œAku punya pabrik garment dan hotel. Tapi hotelnya masih acak - acakan. Karena sedang dibangun hotel yang lebih besar, โ€œ jawabku apa adanya.

โ€œNah, aku sudah menduga bahwa pangeranku punya bisnis lain. Boleh aku lihat hotelnya ?โ€

โ€œBoleh, โ€œ sahutku, โ€œTapi jangan diketawain ya. Hotelku bukan hotel besar. Tapi yang sedang di bangun di belakangnya memang cukup besar. โ€œ

โ€œAku tak pernah menertawakan bisnis orang lain. Karena pemilik warung kecil pun pada suatu saat bisa saja memiliki toko yang sangat besar. Bahkan tukang koran yang menjajakan korannya di kaki lima, pada suatu saat bisa saja jadi penerbit atau pemilik percetakan besar. โ€œ

Sedan hitamku meluncur terus di jalan raya yang lumayan padat lalu lintasnya.



Tiga jam kemudian sedan hitamku sudah memasuki area parkir hotelku. Dan kuparkir mobilku di tempat khusus, tempat parkir owner hotel yang tidak boleh diisi oleh mobil siapa pun kecuali mobilku.

Aku tidak mengajak Gabby ke hotel lamaku, melainkan langsung mengajaknya meninjau bangunan hotel yang baru selesai kerangka bajanya saja itu.

Banyak juga buruh bangunan yang sedang mengejakan pembangunan hotel baru itu.

Gabby tampak kagum menyaksikan calon hotel baru yang masih berbentuk kerangka baja itu, โ€œWow ... kelihatannya bakal jadi hotel besar juga kelak Yos, โ€œ ucapnya.

โ€œIya. Tapi pembangunannya masih lama. Mungkin setahun lagi baru selesai, โ€œ sahutku.

โ€œIya, โ€œ kata Gabby, โ€œPapaku juga waktu membangun kantor di Madrid dahulu, sembilan bulan baru selesai. Padahal kantornya hanya tiga lantai. Sedangkan hotelmu ini ... mmm ... lima lantai ya ?โ€

โ€œIya Baby, โ€œ sahutku.

Spontan Gabby merapatkan pipinya ke pipiku sambil mendekap p[inggangku dan berkata, โ€œAku bahagia sekali mendengar kamu memanggil Baby padaku. โ€œ

Kemudian kuajak Gabby memasuki hotel lamaku, lewat pintu belakang. โ€œIni hotel lamaku, โ€œ kataku.

โ€œWalau pun hotel barumu sedang dibangun, hotel lama ini masih dibuka ?โ€ tanyanya.

โ€œMasih. Kasian karyawan - karyawanku kalau hotel ini ditutup. Karena aku takkan bisa menggaji mereka. โ€œ

Lalu kubawa Gabby ke ruang kerjaku. โ€œNah ini ruang kerjaku. Dan itu pintu menuju kamar pribadiku, kamar yang tidak bernomor dan tidak disewakan, โ€œ kataku.

โ€œBoleh lihat kamar pribadimu ?โ€ tanya Gabby.

Di dalam kamar pribadiku ini, Gabby bertanya, โ€œยฟMe follarรกs aquรญ?โ€ (Maukah kamu bercinta denganku di sini?)

Aku mengangguk sambil tersenyum. Dengan nafsu yang sudah membara lagi.

Detik - detik penuh keindahan dan kenikmatan pun terjadi dengan romantisnya.

Bunga - bunga surgawi pun bertaburan lagi di atas tubuh kami.

O, betapa indahnya perjalanan hidupku ini. Karena aku merasa seperti sudah menemukan apa yang kucari selama ini.
Thanks berat apdetnya....mantafff ceritanya....lanjooottt terus sampai Tamat....bro @Otta...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd