Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Exhib Bersama Amel

Bimabet
Mantep bgt ini,
Ceritanya mengalir dan natural bgt

ditunggu update nya
 
POV Amel IV : The Unexpected

"mbak amel?"
"iya bang"
"ini helm nya"
"udah bang, jalan aja" ucapku kepada driver setelah menaiki motornya, sebenarnya aku kurang menyukai motor yang driver ini bawa, jok belakang yang terlalu miring membuatku harus bersinggunan dengan punggung drivernya, biasanya aku tidak terlalu mempermasalahkan ini, namun pakaian yang kukenakan membuatku was-was, bagaimana jika driver ini menyadari bahwa wanita dibelakangnya ini tidak menggunakan bra


...
"gue udah jalan nih ka"
"oke,coba share live gps mel, tau sendiri kan udah jalannya cewek kyk gmna, haha"
"ga percayaan amat lo, tuh deh.. " aku pun mengirimkan share live gps kepada raka, kemudian memasukkan hp kembali dalam tas kecilku, tiba-tiba saja motor berhenti karena ada angkot yang berhenti mendadak memotong jalur motor yang kunaiki, tubuhku terdorong ke depan dan buah dadaku pun menempel pada punggung driver tersebut
"maaf ya mbak, angkotnya ngedadak" ucap driver tersebut seraya menatapku dari kaca spion nya
"iya bang, gapapa" balasku sedikit khawatir, karena putingku agak nyeplak di baju yang ku kenakan, karena kejadian tadi dan juga tidak dibantu oleh angin yang sedang kencang berhembus.
aku kemudian berpegangan pada jok belakang motor, karena jujur saja aku takut terjatuh apabila menaik motor ini, motor kemudian melanjutkan perjalanannya, namun aku merasa driver mengemudikan motor dengan ugal-ugalan, sehingga putingku yang sedang tegang ini beberapa kali harus bersentuhan dengan punggung driver, lampu merah berubah menjadi hijau tepat saat motorku berada di depan, driver kemudian memacu gas dengan kencang, membuatku tersentak ke belakang, refleks aku pun melingkarkan kedua tanganku pada pinggang driver sambil memeluknya
"bang, pelan-pelan ajaa" yang tentu saja tidak dihiraukan oleh driver tersebut
ia kemudian memperlambat motornya dan belok ke sebuah gang kecil
"eh kok masuk sini bang, kan belokannya masih jauh di depan?" ucapku seraya melepaskan pelukanku pada driver ini, driver tersebut mencengkram kedua tanganku dengan keras
"udah diem aja" motor kemudian melambat dan masuk ke halaman rumah kosong yang sepertinya sudah lama ditinggalkan tak terawat
"bang... jangan apa-apain saya... ini ambil aja dompet & hp saya" aku menangis sesenggukan karena sangat takut akan apa yang bisa dilakukan oleh pria ini kepadaku, ia kemudian menarik tanganku dengan keras untuk masuk ke dalam rumah tersebut
"TOLOONG"
"percuma teriak, di sebelah gudang kosong, ga ada yang jaga" aku yang secara kekuatan kalah tidak bisa melawan tarikan pria itu, aku merogoh tas ku dan mengambil handphone, kontak raka berada di daftar atas panggilan terakhir, tanpa pikir panjang aku meneleponnya
"diem disitu" belum sempat aku menelpon raka, pria tersebut mendorongku hingga terjatuh di atas lantai rumah itu, handphone ku terjatuh entah kemana.
"berani juga lu keluar ga pake BH, lu jablay ya? ucapnya sambil meremas kedua dadaku
"aaw.. sakiit, lepasiin.. gue lapor polisi.." mengumpulkan sedikit keberanian aku mencoba mengancamnya
"silahkan, itu juga akun dapet beli kemaren, bukan punya gua"
"liat tuh, udah nyeplak aja tuh pentil, seneng kan lu gesek-gesekin dada ke punggung gue tadi?" kemudian ia memelintir kedua putingku
"aaw.. ampun bang, engga gituu... Mmmmm" ia kemudian menciumku dengan paksa, lidahnya bergerilya dengan lincah dalam mulutku
sentuhannya di dadaku yang awalnya kasar, perlahan berubah jadi lembut, putingku yang sedang tegak dielusnya dengan gentle
"enak kan, demen kan lu" ucapnya seraya melepaskan ciumannya
"jangan.. plis.." air mataku mengalir membasahi pipiku
"mimpi apa gua dapat kustomer kyk gini"
ia melanjutkan ciumannya yang kemudian berpindah ke pipi dan belakang telingaku, tangannya berpindah masuk ke dalam bajuku menuju ke arah payudara yang tidak berbalu apapun
"udah..." ia menggigit leherku dengan perlahan sembari menjamahi payudaraku
"lu mulus banget dah, wangi pula, bakal gua entot sampe pagi ini mah" bisiknya di telingaku, mendengar hal tersebut hatiku rasanya hancur
"jangan bang plis.." rontaku saat ini melepas paksa baju dan celanaku hingga hanya tersisa CD saja, ia kembali menindihku, kali ini mulutnya mengarah ke payudaraku dan menciuminya, tangan kanannya mengarah masuk ke dalam CD ku, aku mengatupkan kedua pahaku,namun apa daya tangannya tetap berhasil masuk
"hmm.." suaraku tertahan saat ia mulai mengelus mahkota kewanitaanku
"enak kan?"
"... enggak, udah bang..."
puas menciumi payudaraku, ia kembali menciumi bibirku sembari terus memainkan kemaluanku
"lu kok ga pake BH sih tadi, demen ya keluar ga pake BH"
"...."
"emang lu sengaja ya pengen dientot ama orang, seneng kan lu, pentil lu aja sampe nyeplak"
"udah... udah.." aku menangis sesenggukan
"dasar jablay, dimulut ngomong udah, tapi kelakuan binal"
"aaoooooh" tiba-tiba ia mempercepat permainan tangannya
"demen kan lu, udah akuin aja, kapan lagi gua bisa main ama cewek cakep dan binal kayak lu" ia memperlambat kocokannya, kemudian mengeluarkan tangannya
"liat tuh, udah mulai basah meki lu, masih aja ga mau ngakuin kalo demen"
"udah.. udah.."
"gua tanya lu demen ga diginiin" PLAK, tiba-tiba ia menamparku
"eng.. ga, udah.."
ia kembali memasukkan tangannya ke balik CD ku, jarinya tepat menyentuh kemaluanku, pantatku pun sedikit terangkat karenanya, ia lalu mengocok klitorisku dengan cepat serasa menciumi dan mengisap kedua putingku
"demen kan lu ngaku aja deh" kocokannya di klitorisku kurasakan semakin cepat, hatiku rasanya berantakan sekali, seorang lulusan sarjana yang sedang digauli oleh seorang yang tak berpendidikian, tubuhku yang putih mulus terawat ini terlihat cukup kontras bila dibandingkan dengan tubuh coklat bau keringat pria yang sedang menikmati tubuhku ini
"amel kan nama lu, udah sih ngaku aja kalo demen, kan lu juga yang tadi sengaja nempel-nempelin dada lu ke gua"
"yang ini enak kan" ia mengelus cepat klitorisku dan lalu memainkan putingku dengan lidahnya
"engga.." namun tubuhku berkata lain, tidak seharusnya tubuhku terasa hangat seperti ini, apalagi oleh pria sampah seperti dia, namun setelah kurang lebih 10 menit ia menjamahku, pertahananku mulai luluh sedikit demi sedikit
"liat tuh mel, udah makin becek meki lu"
"hmm.. udah plis.. " perlawananku terhadapnya semakin melemah seiring cairan kemaluanku yang semakin merembes
"masih ga mau ngaku juga dia" ia kemudian semakin mempercepat kocokannya, rangsangannya di payudaraku pun semakin agresif, pikiranku pun tiba-tiba kosong
"ooooooh" aku tak bisa menahan desahanku saat itu
"ooh.. ooh.. udah...." kurasakan vaginaku semakin menghangat dan otot pahaku mulai mengejang, namun tiba-tiba saja ia menghentikan gerakannya
"demen kan lu, akuin aja lah"
"..." aku mencoba menarik napasku, rangsangannya tadi hampir saja membuatku orgasme
"ouuuuuh" dia kemudian melanjutkan kembali rangsangannya
"ngaku ga, kalo ga gua cabut nih tangan gua"
tidak mungkin rasanya aku mengaku kalo aku mulai menikmati cumbuan darinya, tubuhku mungkin sudah menyerah untuk dinikmatinya malam ini, namun tidak dengan hatiku
"enggaaaaa.. ouuuuuch" lenguhku panjang saat ia kembali menarik tangannya
"hmm udah udah..." ia memasukkan kembali tangannya, rangsangannya kurasa semakin cepat
"yaudah gue lanjut sampe pagi nih, dasar lonte" membayangkan pria ini akan terus menggarapku sampe pagi meruntuhkan pertahanan terakhirku
"aaaah... amel sukaaa.. hmmmmm..."
"suka apa lonte" bisiknya sambil menciumi belakang telingaku
"amel suka keluar ga pake bh.... hmm"
"terus?" kocokannya kurasa semakin cepat, rahimku semakin menghangat, kedua pahaku menutup kencang seakan tak ingin tangan pria tersebut keluar dari kemaluanku, tidak seperti tadi dimana ia selalu menarik tangannya, kali ini ia justru semakin mempercepat rangsangannya, i feel something irresistable coming, i lost to him, my mind goes blank
"amel sukaaa... aaah.. keluar ga pake bh, hmmmm.. biar diperko... AAAaahh" kurasakan mataku menjadi gelap, tubuhku kelojotan tak terkontrol, vaginaku berdenyut cepat, rasanya semua sendiku copot saat itu
"amel sukaa.. hmm.. hmmm" aku meracau keenakan akibat orgasme ku tadi, tapi aku sudah tidak peduli
ia kemudian menciumku dengan lembut, lidahnya menari-nari di dalam mulutku, tidak seperti tadi dimana aku diam saja saat dicium, kali ini aku membalas ciumannya
"haha demen kan lu, apa gue bilang, gue abisin lu sampe pagi
"haah.. haah.." aku mencoba menarik napasku, ia kembali menciumku dengan lembut, kemudian berdiri mengangkat tubuh coklatnya dari tubuh putih mulusku,
"abis lu malem ini" ia kemudian melepaskan jaket dan kaosnya, sang putri cantik akan menjadi pemuas nafsu pria itu malam ini.
 
Terakhir diubah:
Maaf lama update, akhir september nguber 12 lpj dikebuut :getok:

mantap hu. ditunggu lanjutannnya. moga bisa sampe ekse deh. hehe
Updatenya ngagok eyy
Tapi tetep bikin ngatjeng
Waduwww kentang nih, yg di krl mantap banget suhu..
iya hu pastii, pelan2 aja yaa gpp hehe

berkelas nih ceritanya, pembaca dibawa merasakan 2 kejadian dengan sensasi berbeda dalam satu judul. keep it up suhu
Keren flow nya! Lanjutkan!
Panjang nih kayaknya. Mudah mudahan nggak manded hu. Overall saya menikmati
thx huu, saya usahakan update sampe tamat kalo di rl nya lagi santuy

Mgkin bs d bubuhkan gambar.
menunggu ada volunteer nih huehue
gaenak mau insert gambar kalo ga dapet consent dari yg punya gambar
 
Haduh kentang suhuuu, mantap ceritanya.. ditunggu update lagi suhu:semangat::semangat::mantap:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd