Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Exhib Bersama Amel

POV Amel II

“andi jangan masukkin plis.. plis andi.. aah” aku memohon andi untuk untuk mengambil mahkota keperawanku, biarpun aku sudah digarap habis-habisan oleh andi malam itu, namun akal sehatku masih bisa berpikir jernih untuk tidak menyerahkan keperawanku, entah sudah berapa orgasme yang aku dapat malam itu, andi is very good at this, aku sudah tidak berdaya sekali rasanya.
“plis apa mel? Plis masukkin?” andi kemudian kembali memainkan klitorisku dengan tangannya sembari menciumi payudaraku “aah… aah… andi plis sto.. aah.. plii.. aah” ucapku terbata-bata, aku tidak tahu berapa lama lagi aku mampu bertahan, he’s very very good, andi kemudian mengarahkan penisnya ke arah vaginaku dan menggesek-geseknya “Mmmm.. aah.. andi jang.. ah” “apa mel? Masukin kontolnya?” andi kemudian mengarahkan penisnya ke lubang perawanku “andi.. mmm.. jangan masukin plis..” ujung kemaluannya sudah sedikit masuk di vaginaku, rasa perih yang kurasakan tertutupi oleh kenikmatan yang tidak terkira, andi kemudian berhenti dan menatapku “udah andi.. ampun.. apa aja deh asal jangan perawanin aku” aku berharap andi mengerti, walau seandainya dia tetep meneruskan pun aku sudah pasrah dan tidak berdaya untuk melawannya.
“beneran nih mel, apa aja”
“i.. iya... mmm.. apa aja asal.. asal jangan ini”
“Hmm.. baiklah, jangan nyesel ya” ujar andi sembari tersenyum licik
“….” Aku masih mencoba mengatur napasku, ketika andi dengan tiba-tiba menarik kepalanya dan mengarahkannya ke kemaluanku “ouuuuuuuuch” lenguhku ketika lidah andi dengan cepatnya menjilati klitorisku “aaaah aaah” desahku setengah berteriak ketika aku merasakan sesuatu yang hangat keluar dari vaginaku.
“selamat pagi cinta”
“hmm..” tubuhku rasanya remuk setelah pertempuran semalam, wait… pertempuran? Penaklukkan rasanya lebih tepat, andi benar-benar menghabisiku semalam, aku bagaikan boneka yang bisa dia mainkan sesuka hatinya kemarin malam. Aku mencoba mengumpulkan nyawa, ketika tiba-tiba aku teringat sesuatu, mataku langsung melotot kearah andi.
“tenang aja amel sayang, perawan kamu ga aku ambil kok semalem, masih utuh” andi tersenyum sembari mengelus rambut panjangku
“beneran kamu ga bohong?” aku sedikit tidak percaya, karena aku tidak ingat kejadian apa yang terjadi setelah andi menjilati klitorisku
“tuh liat aja di toketmu ada apa mel”
Aku segera menyibakkan selimut, dan kulihat cairan berwarna putih bening yang sudah mengering di kedua buah dadaku, aroma semerbak yang khas segera kucium saat itu, aroma yang tidak asing bagiku, karena pacarku yang sebelumnya sering memintaku untuk melakukan handjob, namun tentu saja dia tidak membuangnya di buah dadaku seperti yang andi lakukan, saat itu aku masih takut, sehingga paling-paling mantanku cuma memainkan dada dan vaginaku dari luar pakaian, sebagai balasannya dia memintaku untuk melakukan handjob
“kamu semalem keluar sampe ngompol mel, abis itu kamu langsung tepar, aku coba bangunin tapi kamu Cuma menggumam aja ga jelas, ya aku ga tega kan, masa aku masukin aja padahal kamu ga sadar gtu”
Masuk akal pikirku, sembari merasakan sprei di bagian pantat dan pahaku yang agak lembab
“… terus yaudah deh, karena aku udah horny berat, yaudah aku kocokin sendiri aja terus keluarin di dada kamu hehehe”
“makasih ya yang udah nurutin perkataan aku” ucapku sembari mencoba bangun dari tempat tidur “aku mandi dulu deh ya, lengket nih”
“eits.. siapa bilang kamu boleh mandi?”
“lah.. emang kenapa?”
“gak inget semalem kamu bilang apa”
“emang aku bilang apa ya” aku mengerutkan dahi mencoba mengingat kejadian semalem, my blurred memory doesn’t help at all
“kamu bilang, kamu bakal nurutin permintaan aku, apa aja… nah sekarang aku mau nagih itu”
“yaa itu kan aku lagi in the cloud andii, aku aja ga nyadar ngomong itu”
“janji adalah janji mel, ga macem-macem kok beneran”
“hmm.. yaudah apa yg kamu mau?” aku mencoba mengikuti keinginannya andi, bagaimanapun andi so helpful to me, I don’t know what I’d do without him, beside, dia tetep jaga keperawananku semalem, soi thought I might want to give him reward.
“niih pake” ujar andi sambil menyerahkan flannel miliknya dan legging milikku yang entah dia dapat dariku
“wait baby, can I at least take a shower first?”
“no shower, just put it on beb” andi melihatku dengan mata yang berbinar-binar
“oke oke” aku segera memakai celana dalam dan leggingku
“and.. no bra” ucapnya saat aku hendak menggunakan bra, aku sempat bingung, sampai aku melihat bahwa andi pun belum mandi dan dia Cuma pake kaos oblong karena flannel nya aku pake, paling nyari sarapan atau ke depan gang aja pikirku
“as you wish honey” ucapku sembari mengancingkan flannel
“ you look better this way” Andi memelukku dari belakang, dan melepas dua kancing teratas flannel yang kupakai
“kamu gosok gigi cuci muka aja ya gausah dandan, aku tungguin di bawah”
Aku pun menuruti perintahnya, ada rasa deg-degan saat aku menaiki motornya, mengingat aku tidak tahu kemana andre akan mambawaku, apalagi kondisiku saat ini yang tanpa bra dengan sperma lengket yang mengering di tubuhku.
“kita mau kemana yang?”
“…” andi diam tidak menjawab sembari menjalankan motor keluar kost.
God help, this is gonna be a long day, bisikku dalam hati.
 
POV Amel II

“andi jangan masukkin plis.. plis andi.. aah” aku memohon andi untuk untuk mengambil mahkota keperawanku, biarpun aku sudah digarap habis-habisan oleh andi malam itu, namun akal sehatku masih bisa berpikir jernih untuk tidak menyerahkan keperawanku, entah sudah berapa orgasme yang aku dapat malam itu, andi is very good at this, aku sudah tidak berdaya sekali rasanya.
“plis apa mel? Plis masukkin?” andi kemudian kembali memainkan klitorisku dengan tangannya sembari menciumi payudaraku “aah… aah… andi plis sto.. aah.. plii.. aah” ucapku terbata-bata, aku tidak tahu berapa lama lagi aku mampu bertahan, he’s very very good, andi kemudian mengarahkan penisnya ke arah vaginaku dan menggesek-geseknya “Mmmm.. aah.. andi jang.. ah” “apa mel? Masukin kontolnya?” andi kemudian mengarahkan penisnya ke lubang perawanku “andi.. mmm.. jangan masukin plis..” ujung kemaluannya sudah sedikit masuk di vaginaku, rasa perih yang kurasakan tertutupi oleh kenikmatan yang tidak terkira, andi kemudian berhenti dan menatapku “udah andi.. ampun.. apa aja deh asal jangan perawanin aku” aku berharap andi mengerti, walau seandainya dia tetep meneruskan pun aku sudah pasrah dan tidak berdaya untuk melawannya.
“beneran nih mel, apa aja”
“i.. iya... mmm.. apa aja asal.. asal jangan ini”
“Hmm.. baiklah, jangan nyesel ya” ujar andi sembari tersenyum licik
“….” Aku masih mencoba mengatur napasku, ketika andi dengan tiba-tiba menarik kepalanya dan mengarahkannya ke kemaluanku “ouuuuuuuuch” lenguhku ketika lidah andi dengan cepatnya menjilati klitorisku “aaaah aaah” desahku setengah berteriak ketika aku merasakan sesuatu yang hangat keluar dari vaginaku.
“selamat pagi cinta”
“hmm..” tubuhku rasanya remuk setelah pertempuran semalam, wait… pertempuran? Penaklukkan rasanya lebih tepat, andi benar-benar menghabisiku semalam, aku bagaikan boneka yang bisa dia mainkan sesuka hatinya kemarin malam. Aku mencoba mengumpulkan nyawa, ketika tiba-tiba aku teringat sesuatu, mataku langsung melotot kearah andi.
“tenang aja amel sayang, perawan kamu ga aku ambil kok semalem, masih utuh” andi tersenyum sembari mengelus rambut panjangku
“beneran kamu ga bohong?” aku sedikit tidak percaya, karena aku tidak ingat kejadian apa yang terjadi setelah andi menjilati klitorisku
“tuh liat aja di toketmu ada apa mel”
Aku segera menyibakkan selimut, dan kulihat cairan berwarna putih bening yang sudah mengering di kedua buah dadaku, aroma semerbak yang khas segera kucium saat itu, aroma yang tidak asing bagiku, karena pacarku yang sebelumnya sering memintaku untuk melakukan handjob, namun tentu saja dia tidak membuangnya di buah dadaku seperti yang andi lakukan, saat itu aku masih takut, sehingga paling-paling mantanku cuma memainkan dada dan vaginaku dari luar pakaian, sebagai balasannya dia memintaku untuk melakukan handjob
“kamu semalem keluar sampe ngompol mel, abis itu kamu langsung tepar, aku coba bangunin tapi kamu Cuma menggumam aja ga jelas, ya aku ga tega kan, masa aku masukin aja padahal kamu ga sadar gtu”
Masuk akal pikirku, sembari merasakan sprei di bagian pantat dan pahaku yang agak lembab
“… terus yaudah deh, karena aku udah horny berat, yaudah aku kocokin sendiri aja terus keluarin di dada kamu hehehe”
“makasih ya yang udah nurutin perkataan aku” ucapku sembari mencoba bangun dari tempat tidur “aku mandi dulu deh ya, lengket nih”
“eits.. siapa bilang kamu boleh mandi?”
“lah.. emang kenapa?”
“gak inget semalem kamu bilang apa”
“emang aku bilang apa ya” aku mengerutkan dahi mencoba mengingat kejadian semalem, my blurred memory doesn’t help at all
“kamu bilang, kamu bakal nurutin permintaan aku, apa aja… nah sekarang aku mau nagih itu”
“yaa itu kan aku lagi in the cloud andii, aku aja ga nyadar ngomong itu”
“janji adalah janji mel, ga macem-macem kok beneran”
“hmm.. yaudah apa yg kamu mau?” aku mencoba mengikuti keinginannya andi, bagaimanapun andi so helpful to me, I don’t know what I’d do without him, beside, dia tetep jaga keperawananku semalem, soi thought I might want to give him reward.
“niih pake” ujar andi sambil menyerahkan flannel miliknya dan legging milikku yang entah dia dapat dariku
“wait baby, can I at least take a shower first?”
“no shower, just put it on beb” andi melihatku dengan mata yang berbinar-binar
“oke oke” aku segera memakai celana dalam dan leggingku
“and.. no bra” ucapnya saat aku hendak menggunakan bra, aku sempat bingung, sampai aku melihat bahwa andi pun belum mandi dan dia Cuma pake kaos oblong karena flannel nya aku pake, paling nyari sarapan atau ke depan gang aja pikirku
“as you wish honey” ucapku sembari mengancingkan flannel
“ you look better this way” Andi memelukku dari belakang, dan melepas dua kancing teratas flannel yang kupakai
“kamu gosok gigi cuci muka aja ya gausah dandan, aku tungguin di bawah”
Aku pun menuruti perintahnya, ada rasa deg-degan saat aku menaiki motornya, mengingat aku tidak tahu kemana andre akan mambawaku, apalagi kondisiku saat ini yang tanpa bra dengan sperma lengket yang mengering di tubuhku.
“kita mau kemana yang?”
“…” andi diam tidak menjawab sembari menjalankan motor keluar kost.
God help, this is gonna be a long day, bisikku dalam hati.
cerita yg mengalir dan aksi eksib nya akan di tunggu2 nee...secara cerita nya kentang begini
tp harus diakui bahwa ini cerita yg wajib di pantengin terus
 
Genre yg ane suka nih...
Lancrottkan gan...
 
melllll.... ketemu dong mel di kereta mel janjian hahahaha pengen nyenggol nyenggol nih hahaha
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd