Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Diary Seorang Istri

wowo terimakasih untuk apresiasinya di premium, ini adalah semangat bagi ane untuk menciptakan karya-karya terbaik lainnya, buat penghargaan ane akan rilis cerita beastiality yang ada di premium yaitu beauty and her beast lover besok malam.
tentunyaa episodenya akan lebih lambat dari di edisi premium, ini sebagai bentuk rasa senang ane, karya ane bisa dihargai begitu besar, terima kasih semua, buat yang belum bisa ikut di premium jangan kuatir cerita diary seorang istri akan tetap ane upload updatenya disini, tapi kalau gak sabar nunggu episode terbaru ya monggo ke ono hehehe.
 
BAGIAN KE SEMBILAN
CONFESSION


Di atas motor kami berdua terdiam seribu bahasa, peritiwa yang terjadi sebelumnya, membuat kami diliputi kecanggungan, laju motor juga kurasakan tidak seperti sebelumnya, Mas Anto melajukan motornya dengan kecepatan standar mungkin karena berhati-hati karena aspal jalanan juga terlihat basah bekas hujan.

Di suatu pertigaan yang ramai, aku melihat beberapa taksi blue bird sedang mangkal disana, aku tak ingin apa yang terjadi di roof top gedung tadi terulang kembali, saat ini hatiku benar-benar rapuh, dan aku takut pertahananku runtuh dan terjadi sesuatu hal yang akan aku sesali.

“Mas..” aku menepuk bahu Mas Anto, kepalanya memandang kebelakang, suaranya tak terlalu jelas terdengar, kemudian Mas Anto menepikan motornya, aku tetap duduk di belakangnya, Mas anto membuka kaca helmnya, “Ada apa Kak?” tanyanya dengan pandangan cemas.

Aku turun dari motornya, Mas anto sepertinya kebingungan, aku melepaskan helm yang kukenakan, “Mas sebaiknya aku pulang naik taksi saja, please jangan tanya kenapa ya..” Ujarku lirih, Oh Tuhan aku tahu aku membohongi suara hatiku sendiri, rasanya aku ingin tetap duduk di motor itu, memeluk pria ini seerat mungkin, dan membiarkan dia membawaku kemana saja..

Mas Anto tersenyum padaku, Ya Tuhan, aku sungguh terpesona dengan senyumnya itu, dalam penglihatanku lelaki didepanku ini sungguh menarik! “Baiklah kalau memang kakak ingin naik taksi, saya paham kondisinya, sebentar saya hampiri taksi-taksi disana.” Aku termangu mendengar ucapannya itu, tanpa bertanya apapun dia mengikuti keinginanku.

Tak lama sebuah taksi berjalan di belakang motor Mas Anto, dan kemudian berhenti didepanku, Mas Anto membukakan pintu belakang untukku, “Silahkan naik kak, malam udah larut, lagian kayaknya hujan akan turun lagi.”

Aku kemudian masuk ke Taksi, saat Mas Anto hendak menutup pintu, aku tahan dengan tanganku, kegenggam tangannya, “Terima kasih banyak ya mas.” Ucapku lirih, Mas Anto hanya menjawab dengan senyumnya, “Pak tolong antar teman saya dengan selamat sampai ke rumahnya ya!” ucap Mas Anto pada Supir Taksi, pintu kemudian ditutup, Supir lalu melajukan taksi perlahan, ku memandang Mas Anto yang masih ditempatnya sambil melambaikan tangan, Duh kenapa tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang hilang, Aku terus memandangnya hingga sosoknya menghilang.

Mas Anto rupanya benar, tak berapa lama kemudian hujan gerimis mulai mengguyur kembali kota Jakarta, aku memandang butiran air yang terpercik di kaca jendela mobil, “apakah mas Anto kehujanan ya?” tak sadar aku memikirkan pria itu kembali, tapi aku yakin mas Anto akan berteduh, gak mungkin dia hujan-hujanan membawa motor.

Setengah jam kemudian taksi yang kutumpangi telah berhenti didepan rumahku, aku membayar sejumlah uang sesuai angka yang tertera di Argo, 69 ribu rupiah, “gak usah kembali pak, ambil saja, makasih ya pak.” Ucapku padanya sambil memberikan selembar seratusan ribu, Bapak supir mengangguk-angguk mengucapkan terima kasih.

Hujan semakin lebat, aku berlari masuk setelah turun dari mobil, kukibaskan butiran air yang menempel di hijab dan pakaianku, aku memencet tombol kombinasi pintu rumahku, baru aku teringat kalau aku lupa membayar ongkos mas Anto. “Ya ampun aku malah lupa!” setelah masuk rumah, aku bergegas mencari hpku di tas, “Aduh hpku mati ternyata.” Aku lalu memasang charger untuk mengisi baterei hpku.

Kulihat jam dinding di angka setengah sepuluh malam, pikiranku melayang kembali ke mas Adam, namun lekas aku hentikan bayanganku itu, aku tak ingin kembali menangis, aku memutuskan untuk mandi, mungkin setelah mandi tubuhku akan segar dan bisa berpikir jernih.

Di depan kaca wastafel, aku memandang tubuh telanjangku, kulit putih mulus yang sangat kujaga perawatannya, payudaraku yang masih montok, walau tidak besar, namun aku rasa masih bisa dibanggakan, lalu apa yang kurang dari diiriku sehingga suamiku menyukai perempuan lain?

Aku mengelus bibirku, bayangan ciuman dengan mas Anto membuatku sesaat melayang, ciuman itu sungguh tak bisa kulupakan, mas Anto harus kuakui sangat jago berciuman, andai imanku tak kuat, maka aku akan terbius dan terlena dengan ciuman itu, Uhhhhhhhhhhh!! Lalu kenapa aku menginginkan ciuman itu kembali, Ya Tuhan apa yang sedang terjadi…

Aku cepat cepat menyalakan shower, air dingin yang mengguyur kepalaku terasa segar dan sejenak membuatku menghentikan imajinasi mesumku. Ku balurkan busa sabun yang harum ke sekujur tubuhku dengan spon mandi, dan kusentuh payudaraku, kumainkan putingku dengan perlahan, gairahku menjadi bangkit kembali, dan kali ini aku membiarkan semua, mataku terpejam membayangkan sesuatu yang tak harusnya kubayangkan, tanganku bergerak menyentuh vaginaku, kugosok vaginaku di bagian klitoris, rasa lembut menghanyutkan bibir mas Anto, usapan lembutnya pada jemariku, tatapannya yang sangat jantan, membuat syahwatku semakin menghantam keras setiap relung sukmaku, semakin meninggi-dan terus meninggi, hingga aku terpekik pelan saat orgasmeku datang, napasku terengah-engah di bawah guyuran air shower, aku berjongkok lemas, namun aku tahu semua gelisahku tadi mendadak sirna, suatu kelegaan aneh kurasakan membuat hatiku menjadi tenang, dan itu karena aku membayangkan seseorang…Mas Anto!


Setelah mengenakan pakaian tidur aku berjalan ke dapur membuat segelas coklat hangat, kulihat jam menunjukkan pukul setengah sebelas, dan tak ada kabar dari mas Adam, upss baru aku ingat hpku rupanya mati dan sedang di charge, namun aku tak ada keinginan untuk menyalakan hpku, rasanya aku ingin tiduran di kamar mendengarkan talkshow di radio, kebetulan hari ini malam jumat, ada acara yang sangat kugemari di radio, yaitu acara confesion di sebuah radio pavoritku, Gen Fm.

Kuambil ipod dan kupasang air bud di telingaku, coklat hangat yang kubuat tadi kuletakkan di nakas sebelah ranjangku, acara yang kutunggu baru saja dimulai, di saluran itu ada seorang perempuan yang disamarkan namanya dengan melati, beliau ingin berbagi pengakuan selingkuhnya, aku mendengarkan percakapannya dengan pembawa Acara

“Selamat malam melati, apa kabarnya, apa masih hujan di tempat kamu?” Sapa pembawa Acara.

“Ya mas, masih tapi sudah agak reda,” jawab Melati, akupun merasakan disini hujan mulai sedikit reda dibandingkan saat aku pulang tadi.

“Gimana melati, katanya kamu ada cerita yang ingin di share, apa sudah yakin akan membagikan pada kita semua? Kalau untuk privasi, tenang aja suara kamu gak akan dikenali orang yang kenal kamu kok.” Pembawa Acara meyakinkan melati.

“Iya sudah yakin mas,” jawab Melati sepertinya sudah siap untuk bercerita pada dunia tentang masalahnya.

“kalau begitu kita sama-sama dengarkan ya gaes..silahkan melati..” ucap pembawa acara lagi.

“Hai teman-teman, nama saya melati, usia saya saat ini 30 tahun, saya adalah seorang istri dan juga seorang ibu dari anak perempuan berusia 5 tahun, saya dan suami adalah seorang pekerja, saya bekerja sebagai teller di sebuah bank swasta, dan suami adalah seorang marketing di sebuah perusahaan besar, puji Tuhan karier suami saya belakangan ini semakin meningkat, setahun lalu suami saya diangkat sebagai manager area di jakarta, peningkatan karier membuat waktunya menjadi banyak tersita di pekerjaan, terkadang pulang telah larut malam, terkadang saat weekend dia berdinas diluar, dan disitulah awal mula semua ini terjadi.”

Melati sejenak diam, pembawa acara juga tak ingin menyela dengan pertanyaan, beberapa menit kemudian Melati melanjutkan ceritanya.

“Hubungan suami istri kami menjadi tak sesering seperti biasa, bahkan sudah 6 bulan kami tak melakukan hubungan seks, kesibukan suami membuatnya menjadi lelah saat di rumah, sebenarnya saya juga sangat paham dengan kondisi suami, saya juga bukan wanita yang gila seks, intinya saya gak pernah mempermasalahkan hal itu, hingga…” melati kembali menghentikan ceritanya.

“kak melati baik-baik saja?..” tanya pembawa acara.

“Ya mas, saya lanjutkan ya, hingga suatu saat suami saya ternyata selingkuh dengan asistennya, saya juga sebenarnya tak tahu perselingkuhan itu, saya gak sengaja menemukan sebuah gunting kuku di tasnya, tadinya saya gak menganggap itu aneh, mungkin punya hotel yang kebawa oleh suami saya, namun belakangan saya dikirimi foto oleh seseorang, fotonya sih bukan foto suami saya lagi tidur berdua, atau hal-hal kaya gitu, foto yang dikirim adalah saat suami saya sarapan di hotel bersama asistennya, dan saya lihat mereka asyik becanda dan terlihat mesra, disana hati saya berdetak, saya yakin dari pandangan mata mereka berdua, ada sesuatu yang terjadi…” Aku mendengar Melati menghela napasnya.

“saya ini orangnya gimana ya mas, gak mau bertengkar dan gak bisa berantem mas, jadi semua kecurigaan, saya simpen di hati, saya gak mau bertanya pada suami saya, saya takut bertengkar, saya Cuma bisa menangis kalau kesal, saya mencoba untuk membuang prasangka buruk, namun rupanya sulit banget dan membuat saya tersiksa, sikap suami pada saya juga biasa aja, gak ada perubahan, suami tetap bersikap manis pada saya saat di rumah…” kembali kudengar melati menghela napasnya.

“lalu sejak bertemu dengan mr x semuanya jadi berubah mas..” ucap melati lirih..

“Kami masih mendengarkan kak..” ujar pembawa acara kalem.

“mr x adalah mantan pacar saya di sma, sebanarnya pernikahan saya dengan suami saya karena perjodohan keluarga, walau perjodohan, namun lambat laun saya bisa mencintai suami saya, sedangkan kandasnya hubungan saya dengan mr x tidak ada kaitannya dengan perjodohan dan pernikahan saya.” Ujar Melati

“Awal saya bertemu dengan Mr x sekitar 1 bulan lalu, mr x rupanya bekerja sebagai administrasi di yayasan sekolah putri saya, kami berdua akhirnya saling ngobrol bercerita soal masa lalu, saling bertanya tentang kabar, ya seperti biasa aja, Mr x juga telah menikah dan memiliki 2 orang anak yang masih balita, saya sendiri tak banyak memiliki teman mas, saya sering ngobrol dengan mr x melalui whatsapp, akhirnya kami semakin akrab, dan tak sungkan lagi bercanda..dan….” Kembali kudengar melati menghela napas.

“harusnya saya tak cerita tentang persoalan rumah tangga saya dengannya, namun saat itu semuanya meluncur begitu saja, mungkin karena saya tak memiliki teman lain yang enak diajak bicara, dengan mr x semuanya saya buka, soal saya tak berhubungan seks selama berbulan-bulanpun saya ceritakan juga.”

“Akhirnya seminggu lalu, suami saya sedang dinas di luar kota, sedangkan putri saya sedang nginap di rumah eyangnya, dan mr x datang ke rumah mengantar berkas sekolah..saya lupa berkas apa.., disana kami kembali berbincang di dalam rumah yang sepi…dan akhirnya entah siapa yang memulai, tau-tau kami malah berhubungan seks di rumah saya, bahkan di kamar tempat saya dan suami tidur, ehmmm.”
Melati terdiam, aku cukup kaget mendengarnya, dan aku semakin tertarik untuk mendengarkan pengakuan seorang ibu rumah tangga ini.

“Seks itu sungguh luar biasa, baru kali itu saya merasakan multi orgasme yang hebat, selama enam tahun pernikahan tak sekalipun saya mendapatkan orgasme, dan Mr x membuat saya menjerit-jerit dalam kenikmatan, maaf mas kalau bahasa saya vulgar..” ucap melati.

“Kami semua sudah dewasa kak, silahkan..” jawab pembawa acara.

“Sejak itu kami sudah melakukan sebanyak dua kali, dan semuanya kami lakukan di rumah, saya tahu ini salah, tapi saya..saya sulit untuk menghentikan, mungin saya ketagihan berhubungan dengan mr x, atau ini pelampiasan kesal saya karena suami saya selingkuh, saya juga gak tahu..” helaan napas yang kesian kali kembali terdengar dari perempuan yang sedang bicara di radio tersebut.

“Untuk lebih serius, maksud saya untuk meninggalkan suami saya dan memilih mr x saya juga tak bisa mas, mr x sudah memiliki keluarga, dan saya juga memiliki keluarga, yang kedua, saya gak yakin mr x bisa memberikan kenyamanan hidup yang diberikan suami saya selama ini..kedengarannya saya ini perempuan sundal ya mas!” Melati kemudian terdiam.

“Disini kita hanya sebagai teman untuk mendengarkan curhat kakak, kita gak berhak untuk menghakimi siapapun kak..” ucap sang pembawa Acara.

Kulihat kilatan lampu mobil melalui jendela, sepertinya mas Adam pulang, kulihat jam, ya ampun sudah hampir jam 12 malam, hampir 1 jam setengah aku mendengarkan radio ini, segera kumatikan ipodku, dan kusimpan bersama ir bud di laci nakas, aku menarik selimutku, dan membenamkan wajahku ke guling, aku sungguh malas bertemu mas Adam malam ini, bodo amat deh!!

---------

Bersambung



enjoy brod

 
Senang dengan alur cerita nya
Santai tapi menghanyutkan

Lanjut terus suhu, ampe tamat
 
Trimasih apdatenya mas Suhu ,... Apdate nya mendebarkan ... Ini namanya Romantisme yg mengacengkan .. hehehe ... alurnya terasa lain kaya baca curhatan di majalah perempuan 🤣🤣🤣
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd