Bammm…….
Bammm…….
Bammm…….
Tiba2 seluruh petarung yang berjumlah hampir 300 orang berkerumun di sekeliling kolam yang ditempati Cantika dan rombongan. Sangking banyaknya kerumunan yang berdiri menonton ganasnya pergumulan Dewa dan Jelita, membuat para pembaca dan para suhu yang budiman tidak dapat menyaksikan adegan demi adegan yang terjadi dikolam air panas itu.
“akhhhhhh……………” suara Jelita terdengar nyaring saat mendapatkan orgasme dahsyatnya
“sttttthhhhhhh……… stsshhhhh…… sssthhhhhhhh…….. stttthhhhhhh……….” pembaca dan para suhu hanya dapat mendengarkan desahan2 nikmat Jelita.
“bagaimana Tuan Dewa, apakah Tuan Dewa setuju dengan penawaran kami?” suara Cantika terdengar diantara desahan2 Jelita.
“sssttthhhhhhhhh…………. Akhhhhhhh………….. BAIK SAYA SETUJU” terdengar triakan Dewa saat orgasme dahsyat melandanya.
Crotttttt……………. Crottt……..Crotttt…………. Crottt…………. Crottt……………..
“bagus……” terdengar suara puas Cantika.
“akhhhhhhh………………..TIDAK SAYA TIDAK SETUJU, SAYA MAU IKUT TUAN DEWA” suara Jelita terdengar nyaring saat klimaks kedua menghantam dirinya berbarengan dengan Dewa.
“waduh………” suara gumanan kecewa Cantika.
Para pertarung membubarkan diri setelah menonton selama 1 jam pergumulan Dewa dan Jelita.
Terlihat Jelita turun dari atas tubuh kekar Dewa sambil tersenyum puas. Wajah cantik Cantika terlihat murung saat menyadari rencanannya gagal total.
Setelah menandatangani kontrak kerjasama baru dengan jangka waktu kontrak 50 tahun, Dewa segera pamitan kepada Cantika.
Dewa, Adiratna dan Jelita pergi meninggalkan pabrik tua menggunakan jasa Coliinaja Car.
“Tuan Dewa……..” bisik Adiratna.
“ya, kenapa Nona Adiratna……?” ucap pelan Dewa saat mendengar bisikan Adiratna.
“tampaknya banyak pembaca dan para suhu yang dibuat kentang pada saat dikolam air panas tadi” bisik Adiratna pelan.
“sssttttttt……….. jangan bilang Jelita, nanti Jelita kasihan sama para pembaca dan suhu yang budiman” balas Dewa dengan suara yang amat pelan.
“baik Tuan Dewa…..” bisik Adiratna sambil menahan senyum.
Bersambung……………………
Bammm…….
Bammm…….
Tiba2 seluruh petarung yang berjumlah hampir 300 orang berkerumun di sekeliling kolam yang ditempati Cantika dan rombongan. Sangking banyaknya kerumunan yang berdiri menonton ganasnya pergumulan Dewa dan Jelita, membuat para pembaca dan para suhu yang budiman tidak dapat menyaksikan adegan demi adegan yang terjadi dikolam air panas itu.
“akhhhhhh……………” suara Jelita terdengar nyaring saat mendapatkan orgasme dahsyatnya
“sttttthhhhhhh……… stsshhhhh…… sssthhhhhhhh…….. stttthhhhhhh……….” pembaca dan para suhu hanya dapat mendengarkan desahan2 nikmat Jelita.
“bagaimana Tuan Dewa, apakah Tuan Dewa setuju dengan penawaran kami?” suara Cantika terdengar diantara desahan2 Jelita.
“sssttthhhhhhhhh…………. Akhhhhhhh………….. BAIK SAYA SETUJU” terdengar triakan Dewa saat orgasme dahsyat melandanya.
Crotttttt……………. Crottt……..Crotttt…………. Crottt…………. Crottt……………..
“bagus……” terdengar suara puas Cantika.
“akhhhhhhh………………..TIDAK SAYA TIDAK SETUJU, SAYA MAU IKUT TUAN DEWA” suara Jelita terdengar nyaring saat klimaks kedua menghantam dirinya berbarengan dengan Dewa.
“waduh………” suara gumanan kecewa Cantika.
Para pertarung membubarkan diri setelah menonton selama 1 jam pergumulan Dewa dan Jelita.
Terlihat Jelita turun dari atas tubuh kekar Dewa sambil tersenyum puas. Wajah cantik Cantika terlihat murung saat menyadari rencanannya gagal total.
Setelah menandatangani kontrak kerjasama baru dengan jangka waktu kontrak 50 tahun, Dewa segera pamitan kepada Cantika.
Dewa, Adiratna dan Jelita pergi meninggalkan pabrik tua menggunakan jasa Coliinaja Car.
“Tuan Dewa……..” bisik Adiratna.
“ya, kenapa Nona Adiratna……?” ucap pelan Dewa saat mendengar bisikan Adiratna.
“tampaknya banyak pembaca dan para suhu yang dibuat kentang pada saat dikolam air panas tadi” bisik Adiratna pelan.
“sssttttttt……….. jangan bilang Jelita, nanti Jelita kasihan sama para pembaca dan suhu yang budiman” balas Dewa dengan suara yang amat pelan.
“baik Tuan Dewa…..” bisik Adiratna sambil menahan senyum.
Bersambung……………………
Terima Kasih 
