Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Dema dan Dunia Zombie

Bimabet
menarik bang ceritanya
 
**

Sore itu aku sampai duluan di kosan, aku tak mengambil jam terakhir matkul karena sedang tak enak badan. Kunyalakan TV, sekadar untuk menghilangkan kesepian. Tak lama kemudian, Matthew pun pulang ke kosan dengan muka kusutnya dan langsung melemparkan tasnya.

"Heh nape lo nyet? Oiya tadi gue ditelepon aya, terus dia bilang kalo lo selingkuh, apa bener?" tanyaku

Matthew pun menyalakan rokoknya lalu duduk di dekatku.

"Huuuuuh gue ke-gap check in sama aya nyet," ucapnya dengan lemas

"Lah kok bisa? gimana dah lu, lu kan sayang banget sama aya, masa lo main di belakang dia?" tanyaku

"Ya gue check in juga kan bukan sayang, tapi ya sange aja, anjing banget gue dipancing terus nyet di BBM, cewek itu ngirim pap tetek mulu gimana gue gak kepancing. Akhirnya dia ngajak check in, yaudah gua sikat" ujar Matthew panjang

"Lha terus kok bisa ketauan lu? Emang sama siapa lu check in?" tanyaku penasaran.

"Hah gak tau nyet pusing gue, lagi apes aja kali gue. Gue check in sama si Bitha, temennya si ica, pertama kali gue ketemu dia pas di kosannya ica," ucap Matthew

"Lagian tumben banget lo ngewe di hotel gaya amat," balasku

"Ya gue diajak nyet, dia punya voucher nginep katanya," ujar Matthew lemas

"Terus lo gimana ama aya?" ucapku

"Ya putus lah, diputusin saat itu juga, gue pun gak tau kok dia bisa tau ya kalo gue check in, ah yaudahlah gue males banget bahas ginian," Matthew pun merebahkan diri di kasur

"Yaudah lah nyet, gue juga jomblo, kita menata hidup baru lagi lah, dah lo gak usah sedih, jangan cengeng lo," ucapku sok kuat, padahal aku pun pas putus sama Mia nangis kejer.

Sejak saat itu, Matthew dan aya pun lost contact, aya tak pernah terlihat lagi di sekre, nampaknya ia sedih dengan kejadian ini. Matthew pun beberapa hari ini sering murung dan gak mau makan, mungkin ya karena ia pun merasa menyesal dengan kejadian itu.

Aku pun sehari setelah obrolanku dengan Matthew, aku menelepon aya kembali tapi aya nampaknya sudah mantap menutup pintu hatinya untuk Matthew.

C. Insiden Salah Kirim Pap

Tak terasa sudah 2 bulan semenjak aku dan Matthew sama-sama jomblo, Matthew mulai membuka hatinya untuk orang lain, aku? Halah kenalan dengan cewek pun rasanya sudah malas. Malas untuk memulai dari awal. Lagipula memang, hatiku masih tertinggal untuk Mia, meski pun aku gengsi mengatakannya.

Hari itu sepulang dari kampus, Matthew mengajakku untuk nongkrong di coffeeshop namun kutolak karena ya males aja.

Aku pun merebahkan diri di kosan sambil bermain hape. Aku sedang scroll twit**ter saat itu, kemudian ada notif BBM dari ica...

"Aku lagi sange banget sayang, butuh kontol kamu, lama banget nunggu hari minggu😭😭😭😘😘😘," demikian caption pesannya yang terlihat di notification bar

Kemudian ia mengirim foto, kubuka fotonya dan aku pun terkejut karena dia mengirim pap tetek kepadaku.



Belum sempat kubalas, buru-buru ica meminta maaf kepadaku..

"ASTAGAAAA DEMAAAA MAAF AKU SALAH KIRIM, MAAF BANGET YA DUH MALUUU BANGET🙏🙏😭"

"Hehe gapapa kok ca, kalo lagi sange emang suka error ya😁 gue juga suka gitu,"

"Iya maaf ya Dem maaf banget,🙏🙏🙏

"Santai ca,"

Aku yang dikirimi pap ica tiba-tiba jadi sange melihat payudaranya yang lumayan besar, tak kusangka di balik penampilan sehari-harinya yang tertutup, ternyata ia menyimpan napsu yang besar. Aku pun memutar otak bagaimana cara untuk mendapatkan memeknya. Maklum, semenjak putus dari Mia, otomatis aktivitas seksku berkurang, aku hanya ngentot dengan Ajeng, itu pun sudah 3 bulan lalu pas dia pulang ke Jakarta.

"Hmmmm ca modul Linguistic lo lengkap gak? Gue cuma punya modul 1 sama 2 nih, yang ke-3nya ilang gak tau ke mana," ucapku di BBM

"Ada kok Dem, punyaku lengkap, kamu kalo mau pinjem sini aja ke kosanku," jawabnya

"Oke ca," jawabku singkat

"Nah, this is the moment," batinku sambil tersenyum jahat ala sinetron.

Aku pun turun ke bawah ke kamarnya ica, ica sedang berada di kamarnya dengan hanya mengenakan hotpants dan t-shirt merah ketatnya tanpa hijab seperti yang di foto tadi.

"Masuk Dem," ica pun mempersilakan ku masuk tanpa menutup pintu kamarnya

"Sorry ya ca ngerepotin, gue waktu itu lupa naro kayaknya," ucapku

"Hehe gapapa kok dem," ica lalu memberikan modulnya padaku.

Tak lama kemudian, terdengar bunyi gemuruh petir dibarengi hujan yang deras.

"Dem tolong tutup pintunya aku takut sama petir," pinta ica kepadaku

Aku pun lalu menutup pintu kamarnya ica. Ica pun menutup telinga sambil memejamkan matanya mendengar bunyi petir yang menggelegar.

"DUUUUUAR!" suara petir kencang sekali hingga membuat ica ketakutan dan seketika memelukku, aku pun juga kaget mendengar suara petir yang cukup memekakkan telinga.

"Aaaaah takut," ica terus memelukku.

"Gapapa ca, nanti juga ilang sendiri," jawabku tenang

Kurasakan payudara besar dan kenyalnya di dadaku, rupanya ica memang tak memakai beha.

Aku pun melepas pelukan ica, "udah aman kok ca, gue bawa ya modulnya, gue balik dulu," ucapku

"Eh Dem jangan dulu pulang dong, masih dar der dor gini petirnya ih, temenin aku ya," ucapnya

Aku sebenarnya mau ngetes ica, apakah dia membiarkanku pulang atau menahanku, ternyata dia menahanku, di sini aku semakin pede untuk ke tahap selanjutnya.

"Hmmm btw tadi kok bisa salah kirim pap sih?" ucapku memulai intro

"Oiya aku minta maaf sekali lagi ya dem, aku mau kirim pacarku tapi malah ke kamu, maaf ya," ucap ica.

"Hehe iya ca, btw tetek kamu gede juga ya, aku suka lho, selama ini kamu kan penampilannya tertutup," ujarku

"Hehe kamu suka tetek yang gede gini ya Dem, aku kadang kurang pede lho," ucap ica sambil tersenyum

"Hehe suka banget lah, apalagi punya kamu juga bagus banget bentuknya, simetris haha," candaku

"Hehe kamu beneran suka dem?" ica mulai menggodaku

"Hehe iya ca, jujur pas liat tetek kamu aku jadi sange dikit," ucapku jujur

"Hehe kok dikit doang dem, gak banyak hahahaha," Ica pun tertawa

Soalnya kan liat foto doang ca, belom liat aslinya, eh haha," godaku

"Hehe jadi mau liat yang aslinya nih?" goda ica

"Kalo kamu mengijinkan ya mau lah ca hehe," ucapku

"Usaha sendiri dong kalo mau, masa aku yang buka sendiri hahaha,"


"Hahaha." aku pun ikut tertawa mendengar ucapan ica lalu aku mendekatinya, kutatap matanya.

"Aku juga lagi sange banget dem, puasin aku hari ini ya," sambil menggigit bibir bawahnya ia menatapku dengan penuh napsu

"Cuuuuup....cuuuuup," kami memulai permainan dengan ciuman, sambil kuremas payudaranya dari luar t-shirtnya, aku memainkan lidahku yang disambut dengan lidahnya, tampak kudengar lenguhan ica dan deru napasnya yang cepat, dia memang sedang horny sekali karena hampir dua minggu tak digarap pacarnya.

Kumainkan putingnya yang sudah mengeras dari luar t-shirtnya, ica pun melenguh dengan nikmat, lalu meraba kontolku yang sudah menegang dari luar celanaku.

"Uh gede banget kontol kamu sayang, lebih gede dari pacarku aaaaah," ucap ica sambil melenguh karena kujilati putingnya yang masih tertutup t-shirt.

Aku pun melepas t-shirtnya ica, terlihat putingnya yang agak kecokelatan dengan alveola yang cukup lebar, dengan ganas kujilati dan kuhisap kembali putingnya, hingga ica kembali mendesah dan melenguh. "Aaaaahh sssssh sayang enak banget sayang, isep terus sayang aku lagi sange banget sayang," racau ica yang tampaknya lagi horny sekali hari itu.

Ica pun memintaku berdiri, lalu ia membuka resleting celanaku dan celana dalamku, kontolku pun sekarang sudah terlihat jelas oleh ica.

"Sssshh gede banget sayang dan berurat uuuuh suka deh," ucap ica

Aku memegang kepala belakangnya lalu ica pun langsung melahap kontolku dengan lapar. "sluuuurp sluuuurp sluuuurp sluuuurp," sambil menatapku ica menyepong kontolku, enak banget sepongannya.

"Yessss enak banget sepongan lo ca," aku meracau

Setelah 5 menit menyepongku, ica pun berbaring lalu melepas hotpantsnya. "Jilatin dulu memek aku sayang, udah lama gak dijilmek,"ucap ica

Aku pun langsung mendekatkan kepalaku ke memeknya, kucium lembut pangkal pahanya, lalu lidahku mulai memainkan memeknya yang sudah sangat basah, kujilati klitorisnya hingga ica kelojotan, sambil memilin putingnya sendiri, ica mendorong kepalaku semakin masuk ke arah vaginanya, aku pun menjilatinya dengan nikmat, aku mulai terbawa suasana.

Kemudian, aku bersiap memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang sudah basah, kugesekkan terlebih dahulu di dinding vaginanya, lalu "Bleeeess," dengan mudah kepala kontolku sudah masuk setengahnya ke dalam memek ica, tampak ia merem-melek keenakan.

"Aaaaah sayang kontol kamu penuh banget di memek aku, pentokin sayang aaaaah," racaunya

Aku pun lalu memajukan kontolku dan sekarang seluruh kontolku sudah memasuki memeknya ica, ku maju-mundurkan dengan tempo pelan, lalu perlahan kutambah tempo sodokanku hingga ica tampaknya akan orgasme.

"Aaaaah ah ah ah enak banget sayang kontol kamu aku keluaaaar aaaah,"..."Cuuuuurr...cuuuur," "Aaaaaaah ah yes sayang kontol kamu enak banget ah, sodok terus sayang entotin aku terus sayang," ica ternyata liar sekali kalo sedang ngentot

Aku pun semakin semangat menggenjot kontolku di dalam memeknya ica, ia pun squirt lagi, "Aaaaah fuuuuck enaaak," "Cuuuur..cuuur,"

"Ssssshh kontol kamu terbaik sayang aaaaah," racau ica

Kami pun berganti posisi menjadi reverse cowboy

"Plok...plok...plok...plok..plok," basahnya selangkangan ica yang beradu dengan selangkanganku semakin menambah panasnya permainan kami, ica pun squirt sekali lagi, "Aaaaah aku keluar lagi sayang.." "Cuuuur...cuuur," "Aaaaah," ica terus meracau

Setelah 10 menit dengan posisi ini, aku menepuk pantatnya ica, ica yang sudah mengerti dengan kode itu lalu menghentikan genjotannya, dan langsung berlutut di depanku yang sudah berdiri.

"Sshhhh look at me! Stick your tongue out!" ucapku sambil kutampar pipinya 2 kali

Ica pun lalu menatapku sambil menjulurkan lidahnya keluar.

"Croooot....crrooooot...croooot...croooot...crooott..," kusemprotkan spermaku ke wajah dan lidahnya yang sedang menjulur, kaki pun sambil gemetar saking enaknya, maklum sudah 3 bulan tidak ngentot.

Spermaku memenuhi lidah ica yang ia julurkan, sambil menatapku, ia telan seluruh spermaku, lalu ia menyepongku kembali untuk membersihkan sisa sperma.

"Thanks ca, kamu enak banget," ucapku memuji

"Kontol kamu juga enak banget dem, spreiku sampe basah banget nih hehe," jawabnya

Aku pun lalu kembali ke kamar kosanku.

Aku dan ica pun jadi intens ngentot setelah itu, ica sering menghubungiku duluan untuk meminta jatah ngentot, nampaknya ia ketagihan, untungnya itu tidak membuatnya baper, karena tampaknya ia sangat mencintai pacarnya. Sekadar info, setelah hubungannya kandas dengan teman kampusnya, ica balikan lagi dengan mantannya yang orang Bandung. Pacarnya yang jauh membuatku semakin gampang kalo lagi sange, aku tinggal chat dan ica pun tidak pernah menolak kuajak ngentot. Kurang lebih setahun ica jadi tempat pembuangan pejuhku sebelum kemudian di semester 7, pacarnya pindah ke Jakarta dan mengajaknya untuk tinggal bareng di kontrakannya. Di semester 7 pun, aku akhirnya bertemu dengan Serafina, orang yang kelak menjadi istriku, yang sangat kucintai.
 
Terakhir diubah:
menarik ceritanya
 
D. Curhat Berujung Persetubuhan Panas

**

Aku pun kini tak begitu merasa kesepian, ada ica dan Ajeng yang bisa kuentot kapanpun ku minta. Namun tetap saja, Mia masih yang terbaik.

Hari itu hari sabtu, aku pun pulang ke rumah seminggu sekali sesuai janjiku ke orang tuaku, di rumahku kini ada Pak Karto, asisten rumah tanggaku.

Aku pun sedang rebahan di pagi itu, kemudian dering telepon masuk, kulihat aya meneleponku.

"Ya ay, ada apa?," ucapku di telepon

"Hehe gak kok dem, pengen curhat aja nih,"

"Curhat apa ay?,"

"Matthew masih berusaha ngehubungin aku dem, aku blok nomornya tapi dia ganti nomor baru terus dia telepon aku, aku harus gimana ya?" tanyanya

"Hmmm lo pengen jawaban gue sebagai temen Matthew atau netral? Kalo sebagai temen Matthew ya gue pengennya lo nerima dia lagi ay, dia jadi sering melamun dan gak sehappy biasanya, kalo sebagai orang netral ya gue balikin pertanyaannya aja, lo masih ada perasaan gak sama dia?" ucapku

"Tau dem, aku udah mati rasa kayaknya, udah gak bisa percaya sama yang namanya omongan lelaki," ucap aya sedih

"Yaudah, pokoknya keputusan apapun yang lo ambil, gue akan dukung lo, meski pun gue sahabatnya matthew, tapi tindakannya ke elu gak bisa dibenarkan. I stan with you ay." ucapku

"Makasih ya dem kamu udah dengerin curhat aku," Aya pun menutup teleponnya

3 hari kemudian, aya menelepon lagi, ia rupanya memintaku untuk menemaninya ke kondangan.

"Dem, sabtu ada acara gak?" ucap aya

"Kayaknya nggak sih ay, gue kalo weekend di rumah aja," ucapku

"Kalo gitu temenin aku bisa gak dem? Jadi temenku married di Bandung, aku kalo sendiri juga males sih, terus gak tau deh tiba-tiba kepikiran kamu, sekalian mau curhat sambil nangis dem hehe," ucapnya

"Hmmm boleh sih tapi jangan sampe Matthew tau ya, gue gak enak aja takutnya dia ngira kita macem-macem." ucapku

"Aman bos," balas aya

Aya pun menutup teleponnya.

Jumat malam pun aya ngechat di BBM

"Dem besok kamu ke rumah aku dulu, aku kasih alamatnya, nanti kita berangkatnya dari rumahku ya," ucap aya

"Yaudah ay, beres." jawabku

Hari H pun tiba, aku sudah sampai di rumah aya jam 10 pagi, resepsi pernikahannya sendiri dihelat jam 5 sore.

"Ini gak kepagian ay berangkatnya, bukannya resepsi baru jam 5 ya?," tanyaku

"Resepsinya di hotel kan Dem, jadi aku dapet kamar," ucapnya santai

"Makanya aku belum dandan, nanti aja pas di hotel," lanjut aya

"Oh gitu, gue udah dandan total dari sini btw, haahha," tawaku kemudian disusul aya yang juga tertawa.

Sepanjang perjalanan aya sama sekali tak menyinggung masalah percintaannya, dia hanya membahas hal random, sesekali ia menanyaiku akan ke mana setelah lulus.



Jam 2 siang kami sudah sampai di venue, sebuah hotel mewah di Bandung. Aya masih berpakaian seperti biasa, aya mengenakan crop top dan bawahan selaras berwarna hijau toska, sementara aku yang memang tidak diberitahu aya kalau tamu undangan dapat kamar, memakai jas abu-abu tua dan celana dengan warna senada, dengan dalaman putih dan dasi warna biru.

Aku dan aya pun berjalan ke resepsionis lalu menyerahkan undangannya, kemudian resepsionisnya pun menyerahkan kunci kamar. Aku dan aya lalu berjalan menuju kamar.

Sesampainya di kamar, aya kemudian langsung merebahkan tubuhnya di kasur. "Huuuuh cape banget,"

"Udah mandi dulu ay, terus siap-siap,"ucapku

"Iya dem aku mandi dulu ya,"

Setelah 30 menit, aya pun selesai mandi, lalu kemudian ia dandan dan pukul 17:15 kami berdua keluar hotel dan menuju venue.

Di venue, sudah banyak tamu yang hadir, dekorasinya indah, didominasi warna putih namun kesan glamornya begitu terasa, aya sangat cantik hari itu dengan memakai dress merah di atas lutut dan lipstik merah merekah. Akhirnya acara pun selesai, kami kembali ke kamar.

Aya langsung menuju kamar tidur lalu merebahkan badannya di kasur.

Aku pun merebahkan tubuhku di sampingnya.

"Dem makasih ya udah nemenin aku," ucap aya

"Aman ay, mumpung gue masih bisa bantu ya gue pasti bantu," ucapku

"Hehe iya dem, eh btw aku kemaren ketemu matthew hehe," ucap aya

"Oya? Matthew kok gak cerita sama gue ya? Terus gimana ay?," ucapku

"Baru minggu lalu dem, dia nyamperin ke kelasku, terus langsung ngajak aku ke kantin kelas, akhirnya di situ dia bilang kalo dia sangat menyesal dan minta balikan," ucapnya sambil mulai menahan tangis

"Terus jawaban kamu gimana ay?" balasku

"Jujur dem, di satu sisi ada sedikit rasa di hati aku yang masih tertinggal, tapi aku pun sekarang sudah menemukan sosok penggantinya yang aku rasa mungkin lebih baik," ucapnya sambil menangis

"Wah, siapa ay?," ujarku penasaran

"Alumni kampus juga, dem, kebetulan orang tuanya kenalan papa mamaku, jadi pas aku bilang ke papa kalo aku jalan sama dia, papaku happy banget," ucap aya

"Ay, gue sih cuma bisa ngasih advice sama lo, lo ikutin kata hati ya, jangan buat keputusan saat emosi, pokoknya pikir mateng-mateng sebelum ngambil keputusan." ucapku bijak

"Pacarku yang sekarang gak mau nunggu lama dem, karena dia juga udah settle sih, secara finansial dan umur udah mateng. Kemaren sebelum dia pergi business trip ke Bali dia bawa keluarganya ke rumahku, terus ngomongin nikah, jujur sih aku antara siap gak siap buat nikah, apalagi S2-ku masih kurang lebih setahunan lagi," ucap aya

"Terus papa mama gimana?" tanyaku

"Papa bilang yaudah tunangan dulu, nanti begitu aku lulus langsung nikah," ucap aya

"Yaudah ay menurut gue itu yang terbaik kok buat lo, pokoknya ikutin kata hati lo ya," jawabku sambil senyum

Kami pun berpelukkan, aku mengelus kepalanya dengan lembut.

"oiya terus lo ngasih jawaban ke Matthewnya gimana ay?,"tanyaku

"Aku bilang jujur kok dem, aku bilang aku udah punya pacar dan mau tunangan dalam waktu dekat, dia langsung bengong dan keliatan sedih.

"Terus dia bilang, yaudah ay, kita udah lost contact beberapa bulan ini, dan maaf ya aku gak tau kalo kamu udah punya pacar dan mau tunangan, aku udah lancang ngajak kamu balikan," dia bilang kayak gitu dem

"Terus dia terakhir bilang gini, izinkan aku untuk memiliki tubuhmu untuk terakhir kali ay, aku rindu melihat indahnya tubuhmu, menciummu, dan memiliki tubuhmu,"

"Terus lo jawab apa?," tanyaku

"Aku kasian juga dem liat dia yang sedih gitu, aku gak tega, aku iyain permintaannya dan kita pun check in di Hotel Bintang. Yang bikin aku sedih adalah, sepanjang kita ngewe dia gak berenti meluk aku, nyium nyium aku, pokoknya kayak gak mau kehilangan aku dem, meskipun dia bilang dia ikhlas, tapi aku bisa baca kalo dia sedih banget," ucap aya

Aya kembali memelukku, kupeluk balik tubuhnya, lalu aku memiringkan tubuhku agar bisa melihat wajahnya. Kutatap matanya, lalu kucium keningnya, "Life must go on, keep your head up ok?," sambil tersenyum aku memegang kedua pipinya dan mengusap air matanya dengan jariku, lalu kudaratkan lagi sebuah ciuman, kali ini ke bibirnya hingga aya kaget.

"Cuuuup," kucium mesra bibirnya

"Dem...."

Hanya itu reaksi aya ketika ku menciumnya, ia masih terdiam tak merespons ciumanku, lalu kuberanikan diri untuk sedikit memainkan lidahku. Aya masih sedikit kaget tapi akhirnya lama kelamaan ia meladeni gerakan lidahku, kali ini ia mulai terbawa suasana. Masih dalam tempo pelan, tanganku mulai turun meraba payudaranya yang masih tertutup dress merahnya, kulingkarkan tanganku di punggungnya lalu kulepaskan pengait behanya, setelah lepas, kubuka tali dress di kiri dan kanannya, kuturunkan dressnya sampe pusar, dan payudaranya yang berukuran sedang kini sudah telanjang di depanku, aku pun langsung meremas pelan sambil terus berciuman, terdengar lenguhan aya ketika ku memilin putingnya kiri dan kanan.

"shhhh aaaah," lenguh aya

Aya pun sambil berciuman denganku, ia membuka kancing kemejaku satu-satu sambpai terbuka semua, lalu ia meraba dadaku dan semakin turun ke area kontolku. Aku pun berdiri, lalu aya membuka resleting dan kancing celanaku, kontolku yang sudah mengeras, langsung menyembul keluar.

Aya mencium kepala kontolku, lalu lubang kencingku dijilatinya sampai aku kelojotan. Setelah itu ia akhirnya mulai menyepongku sambil menatap mataku. "Sluuurp...sluuuurp," kepalanya maju mundur dan ia juga menggunakak tangannya untuk mengocok kontolku. Setelah 5 menit aku pun langsung merebahkan tubuhnya, lalu membuka dress dan dalamannya. Kini, kami berdua sudah telanjang bulat. Aku lalu menindih tubuhnya dan langsung memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang sudah basah.

"Aaaaaah yeees sayang kontolnya enak banget," racau aya

Aku memaju mundurkan kontolku dengan tempo sedang. "Fuck me harder baby please fuck me harder," ucap aya

Aku pun makin bersemangat menghajar memeknya, lalu setelah 5 menit, kami mengubah posisi menjadi doggy.

"Bleeees," kontolku kembali masuk ke memeknya aya, kali ini posisi doggy, "Plok plok plok plok," ku percepat sodokanku hingga akhirnya aya squirt ,"Aaaaaah aku kekuar sayang," "Cuuuur...cuuuur," aya mengeluarkan cairan kenikmatannya lalu tak lama kemudian aku pun mulai merasakan kedutan di kontolku, "Ah I wanna cum baby," racauku

"Yes in my face baby, please cum in my face," ujar aya

Aku pun mencabut kontolku, lalu aya berbalik badan dan berlutut di hadapanku sambil menjulurkan lidahnya. "Croooot...croooot...coroooot...crooot," semburan spermaku memenuhi wajah dan lidah aya, lalu ia pun menyepong kontolku kembali dan membersihkan sisa sperma di kontolku sampe bersih.

"Thank you aya," aku mencium keningnya.

"Yes dem, sama-sama, makasih ya udah jadi pendengar yang baik, here's your prize," ujar aya sambil tersenyum.

Kami pun lalu tidur dalam lelah.

Keesokan harinya, kami pun langsung kembali ke Jakarta. Aku pun sempat kembali mengentot aya di kamar mandi sebelum pulang.

Setelah kejadian ini, list pembuangan spermaku bertambah, setelah Ajeng, Mia dan ica, kini aya pun masuk list.

Aku dan aya masih sering ngentot, tentunya tanpa sepengetahuan Matthew. Biasanya weekend di rumahku, aya datang dan kami ngentot di rumah, sampai akhirnya aya pun tunangan dan aku bertemu Serafina, dan kami sepakat mengakhiri hubungan ini.
 
Terakhir diubah:
menarik ceritanya
 
E. Gita Intana Sang Fashion Designer

Singkat cerita, setelah pertemuanku dengan Serafina yang berujung pacaran, setahun setelah pacaran, aku dan fina memutuskan untuk ke jenjang yang lebih serius lagi.

Aku memberinya surprise dengan mengajaknya ke hotel dan kudekor kamar hotelnya dengan penuh effort dan pernak-pernik bertemakan anniversary hubunganku dengannya.

Waktu itu malam minggu, aku mengajaknya untuk menonton film , fina tampak cantik malam itu, ia mengenakan turtle neck longsleeves warna hijau dipadukan dengan jeans, sangat catchy!



"Sayangnya mas cantik banget sih! Gemes nih aku!," ucapku sambil mencubit pipinya sesaat setelah ia masuk mobil

"Ih mas cubit-cubit, sakit tau!" balasnya sambil memegang pipinya

"Hehe abisnya gemes pacarnya mas cantik banget malam ini," ucapku

"Hehe pacar siapa dulu dong hihi," fina pun mencium tanganku lalu aku mencium kening dan bibirnya

"Mas kerjaan kamu lancarkah? Gimana jualannya banyak gak mas sayang?" tanya fina

Sambil kunyalakan mobil dan jalan dari rumah Fina, aku pun menjawab pertanyaannya dengan senang, karena jualan mobilku bulan ini cukup banyak, karena brand mobilku mengeluarkan unit baru yang booming dan laris di pasaran.

"Alhamdulillah sayang aku achieve target, lumayan bisa jajanin sayangku sistagor sama popcorn hahhaha," ucapku menyebut cemilan favoritnya

"Ih masa itu doang mas, aku pengennya mahar dan seperangkat alat shalat hahaha," ujarnya manja sambil menyenderkan kepalanya ke pundakku

"Iya pasti dong sayang, doain aku ya supaya jualanku banyak terus, biar bisa cepet nikahin kamu, aku gak mau pokoknya pake uang papa mama, udah banyak banget aku ngerepotin mereka" ucapku sambil tersenyum padanya.

"Ah mas, kamu bertanggung jawab banget sih jadi orang, pantes banyak yang suka nih cewek cewek huh," ucap Fina sambil bibirnya cemberut lucu

"Aku doain pasti mas sayang, semoga jualan kamu banyak terus biar cepet nikahin aku hihi, biar bisa bebas mau ngapa-ngapain, gak takut digrebek HAHAHAHA," tambah Fina sambil tertawa ngakak

Perjalananku dan Fina menuju bioskop terhalang kemacetan yang cukup parah karena ya memang malam itu malam minggu.

"Hihi sayangku bisa aja, sini cium," aku menarik lembut kepalanya menuju arahku dan kami berciuman maesra di tengah kemacetan.

"I love you mas, aku mau hidup sama kamu sampai maut memisahkan," ucapnya sambil menatap dalam mataku

"I love you too sayang, aku janji akan menjaga dan mencintaimu seumur hidupku," balasku

Memang, setelah putusnya hubunganku dengan Mia, hatiku seperti sulit menerima wanita lain untuk masuk. Namun semenjak kehadiran Serafina, di luar yang lain aku kembali merasakan getaran itu.

"TIIIIIIN! TIIIIIIN!"

Saking asyiknya kami berciuman, aku tak sadar bahwa mobil di depanku sudah pada maju, aku pun diklakson pengendara-pengendara di belakangku.

"Eh mas maju mas," fina mengingatkanku sambil mengecap bibirnya bekas ciuman denganku, lalu merogoh tasnya dan mengambil lipstik

Aku pun lalu memajukan mobilku.

"Ngapain sih sayang pake lipstiknya?" ucapku

"Mas udah ah nanti diklaksonin lagi, lagian udah deket tuh mas udah keliatan XXI-nya," jawab fina

"Hehe iya sayang," aku yang mulai agak horny kali ini meraba payudara sekal fina

"Mas sayaaaang nakal banget ih tangannya, tar kalo aku pengen gimana hihi," ujar fina sambil agak menahan tanganku

"Hehe parkiran kan bisa sayang," ucapku sambil terus meremas payudaranya dari luar sweaternya.

"Gak kapok apa kalo harus bayar security lagi, hahahah," ucap Fina mengejekku

Ya, aku dan Fina memang beberapa kali ngentot, di parkiran, dan sialnya kami pernah kepergok security dan aku pun terpaksa merogoh kocekku untuk menyuap securitynya. Ya, pengalaman menegangkan namun kami suka ketawa kalo mengingat kejadian itu.

"Hahahaha sial!," ucapku singkat

Kami pun sudah sampai ke mall tempat kami biasa menghabiskan malam minggu.

Setelah itu aku dan fina mengantri tiket. Malam itu bioskop sangat ramai karena film tersebut memang booming.

Setelah selesai menonton, kami berdua pun menuju parkiran dan masuk ke mobil.

"Sayang, kamu pake ini ya," ujarku sambil mengeluarkan kain panjang dari tasku

"Eh pake gimana mas maksudnya?" ucapnya

Aku pun langsung mengikatkan kain itu menutupi matanya.

"Mas mau bawa aku ke mana? Aku takut huhuhu," ujarnya bercanda

"hahaha kamu ini, pokoknya ada hadiah buat kamu," ucapku singkat

Aku pun lalu menuju hotel di mana sudah ku design seromantis mungkin untuk merayakan anniversary hubungan kami, kebetulan tempatnya hanya beberapa ratus meter dari mall tempatku menonton tadi.

"Udah sampe, sebentar ya sayang," aku pun turun lalu membukakan pintu passenger.

"Ayok sayang," aku menuntun fina untuk turun dari mobil.

"Mas ini aku mau dibawa ke mana deh, jadi penisirin hihi," ucapnya manja

"Hehe pokoknya surprise deh," ucapku singkat

Aku pun menuntunnya sampai ke depan pintu kamar hotel, setelah aku dan fina masuk aku pun pelan-pelan membuka penutup matanya.

"Semoga kamu suka ya sayangku,"

Begitu dibuka, fina begitu bahagia karena kudekor kamar hotelnya dengan didominasi warna favoritnya yaitu pink.

"Selamat anniversary ya sayangku," ucapku sambil memegang kedua tangannya

"Aaaaaaaah maaaas paling bisa deh bikin aku tambah jatuh cinta," fina menatap mataku sambil berkaca-kaca, kulihat dia sangat bahagia sekali dengan surprise yang kubuat.

Kami pun berpelukkan, mataku pun ikut berkaca-kaca karena bahagia melihat wanita yang sangat kucintai begitu bahagia.

Setelah berpelukkan, aku pun berlutut di depannya lalu mengeluarkan kotak cincin yang sudah kupersiapkan.

"Will you marry me?"

Fina yang melihatku berlutut, tampak terkejut namun setelah kulihat matanya, akhirnya pecahlah tangisnya, tangis kebahagiaan karena momen inilah yang ia nanti-nantikan.

"Maaaaasn I said yes absolutely," ujarnya sambil berderai airmata kebahagiaan

Aku pun lalu berdiri lalu memeluknya kembali, aku mencium bibirnya dengan hangat dan lembut.

"Mas, aku bahagia banget, ini yang aku tunggu dan kamu melakukannya di momen yang tepat" ucapnya

"Iya sayang, aku pun juga menantikan momen ini, momen satu tahun aku dan kamu resmi menjalin hubungan, biar momennya pas,"

Kami pun kembali berciuman, tampak fina sudah terbawa suasana, dengan lihainya dia memainkan lidahnya, tapi kulepas lagi ciumannya.

"Eh, mas, kenapa sayang?"

"Ada surprise lagi buat kamu sayang, coba buka selimutnya," ucapku

Fina pun membuka selimut kamar. Tampak lingerie berwarna pink yang sangat cantik.

"Aku pengen kamu pake itu sayang, aku ingin menikmati tubuhmu sampai lemas malam ini. Aku mandi dulu ya, pas aku selesai mandi nanti aku mau kamu udah pake itu," ucapku

"aaaaah mas sayang, nikmati tubuhku kapanpun kamu mau mas," ujar Fina dengan senyum manisnya

"yaudah aku mandi bentar ya," ucapku sambil mencium keningnya

Setelah 15 menit, aku pun selesai mandi, aku keluar kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk, kulihat fina sudah dengan "pakaian tempurnya", ia lalu melihatku dengan nakal dan memanggilku dengan menggerakkan jari telunjuknya.

Aku pun sudah berdiri di tepian kasur, lalu aku memanggilnya balik dengan gerakan jari telunjukku.

Fina pun menuju ke arahku berdiri sambil merangkak, ia lalu membuka handukku dengan mulutnya.

"Aaaaah kontol favoritkuuuu akhirnya kita ketemu hihi," fina menjilati lubang kencingku sambil menatapku genit.

"Sssshhh mmmmh," lenguhku

Tak lama kemudian mulutnya sudah melahap kontolku, kepalanya maju mundur dalam posisi nungging di kasur. "Sluuuuurp aaaahh sluuuurp,"

Sambil terus menyepong, matanya terus menatap ke arahku. "Ini cuman punyaku kan mas? Aku gak rela kontol kesayangan aku mampir ke memek yang lain," ujarnya di depan kontolku

"Kontolku hanya milikmu sayang," ujarku kembali melenguh karena fina menyepongku dengan tempo lebih cepat

Ya, semenjak aku pacaran dengan Fina, tepatnya saat semester akhir, aku sudah tidak ngentot dengan wanita lain, aku begitu mencintainya. Sempat beberapa kali Ajeng, Ica dan Aya bilang kangen dan ngajak ketemuan, tapi karena memang aku udah sayang dengan wanita yang ada di depanku saat ini, aku tak mengindahkan ajakan mereka semua.

"Tuhan terima kasih telah mengirimkan wanita yang baik dan menerimaku apa adanya," batinku

Aku tidak tahu saja bahwa di belakangku fina jadi budak seks Handoyo si dosen bangsat itu dari semester 5 sampai lulus. Jujur aku masih kesal jika membayangkannya, namun aku masih mengerti Fina karena ia melakukannya dengan terpaksa.

Setelah puas menyepongku, aku melumat kembali bibirnya dengan mesra dan kutanggalkan lingerienya hingga sekarang aku dan Fina sudah telanjang bulat. Ku rebahkan tubuhnya ke kasur, lalu aku yang masih berada di pinggir kasur, berlutut dan mengarahkan kepalaku menuju memeknya. Kulumat saja bibir memeknya dengan lapar, aku bernapsu sekali malam itu.

"Aaaaaawh ssshhhh mas enak banget sayangku, jilatin terus sayang aaaaah," Fina meracau

Aku yang semakin dikuasai napsuku kali ini memasukan dua jariku ke ke dalam memeknya. Stelah kumainkan klitorisnya, aku lalu mengocok memeknya dengan tempo cepat, lalu "cuuuur seeeeeer..." tampak cairan surgawinya menyembur membasahi kasur, tubuhnya agak mengejang karena setelah kukocok lagi, ia squirt lagi untuk kedua kalinya.

"Aaaaaaaaah shhhh enak banget sayang, masukin kontol kamu saaaaayang cepet masukin aaaah aku pengen kontol kamu sayang," fina meracau

Kuludahi telapak tanganku lalu kulumasi kontolku, "bleeees" tanpa hambatan berarti, seluruh batang kontolku sudah memenuhi dinding vaginanya. "Ouuuuuuh aaaaaahsssss maaaaas tolong enak banget, dont stop darling please fuck me," ucap Fina yang tampak dikuasai berahinya.

Aku mempercepat hujaman kontolku, setelah setengah jam ku mencoba berbagai posisi, akhirnya aku pun merasakan kedutan hebat di kontolku.

"Aaaaaaah i wanna cum sayaaaang," aku lalu mencabut kontolku dan menyemburkan spermaku di tubuh indahnya.

"Aaaaaahhh hsssssh.." "croooot....crooooot...croooot..croooot..croooot," lima kali semburan spermaku memenuhi tubuh dan dada indahnya, lalu ia jilati spermaku sampai habis, aku yang masih horny pun mengocok kontolku kembali.

"It's not over yet baby," ucapku sambil mengocok kontolku

"Aaaaaah maaaas entot aku lagi mas, aku masih pengen juga mas," ucap Fina

Aku agak kasar menjambak rambutnya dan mengarahkannya ke kontolku, fina pun kembali menyepong kontolku dengan lahap. Setelah 5 menit, kubaringkan lagi tubuhnya lalu kuhujamkan lagi kontolku.

"oooooowhh myyyy gaaaad aaaaah enak banget mas sayaaang kontol kamu," ucap Fina

Aku pun entah kenapa malam itu sangat horny sekali melihat fina, mungkin efek euforia pas anniversary tadi, batinku.

"Plok...plok...plok...plok.." kali ini aku mengentotnya dengan posisi face to face, kami pun leluasa melakukannya sambil berciuman

"ah ah ah ah yesssssh aaaah fuuuck mas aku keluar lagiiii aaaaaah," ..."seeeeer...cuuuur," tampak fina kembali squirt sampai kedua pahanya gemetar hebat.

Kugenjot lagi memeknya sampai 10 menit berlalu akhirnya ku orgasme kedua, ku tepuk pantatnya lalu fina pun menghentikan gerakannya. Aku pun berdiri di tepian kasur sambil mengocok kontolku, fina tiduran di kasur dengan posisi kepalanya menghadap kontolku.

"yeeees cum on my face baby..." ucapnya

"Aaaah here we come...." "crooot crooot crooot," aku pun menumpahkan kembali spermaku meski tak sebanyak yang pertama.


"Aaaaah," sambil mengecap spermaku dengan jarinya, Fina lalu membersihkan sisa sperma di kontolku sampai bersih.

"I love mas sayang," fina kembali memelukku dengan erat aku pun membalas pelukannya juga dengan erat.

"Mandi yuk sayang," ucapku

"Yuk mas,"

Akhirnya malam itu pun berakhir, aku mengentotnya sekali lagi di bathub, setelah itu kami berdua tidur sangat nyeyak saking capeknya.

**

Dua minggu setelah ku melamarnya di kamar hotel, aku pun memboyong keluargaku untuk menemui kekuarganya. Papa mamaku sangat bahagia melihatku akhirnya bisa berhubungan secara serius.

Kami pun sekarang disibukkan dengan planning ini itu, mulai dari catering, gedung pernikahan sampai busana pengantin.

"Mas, nanti kalo masalah baju pengantin sama make up, aku udah nemu vendornya ya mas, di tempat temenku ya," ucap Fina

"Oh diatur aja sayang, yang penting kamu nyaman ya," ucapku

"Shiaaaap mas," balasnya

Hari jumat sore itu aku menjemputnya pulang kantor lalu mengajaknya makan malam.

"Mas hari minggu kita jalan ke tempat baju pengantin ya mas, kita fitting." ucap Fina

"Iya sayangku. Di tempat yang kemaren kamu bilang kan?

"Iya sayang, jadi temenku namanya Gita, orang tuanya punya usaha butik gitu, terus si Gita dikuliahin di fashion designer. Makanya setelah lulus dia memilih untuk membantu usaha butik ibunya." ucap fina panjang

"Oh gitu, ok sayang besok jam berapa kita jalan?," ucapku

"Kamu dateng pagi aja ya mas nanti aku sekalian bikinin sarapan dulu abis itu kita berangkat," ucap Fina

"Oke sayang," ucapku sambil mengacungkan jempol

Hari minggu pun tiba, pagi sekitar jam 8 aku sudah tiba di rumah Fina. Setelah sarapan, kami pun berangkat ke rumah tante Hetty Intana.

"Tanteeeeee, kangen tante," ucap Fina sambil memeluk tante Hetty

"Ah cantiknya tante akhirnya mau nikah juga nih ya," ujar tante Hetty ramah.

"Kenalin tante, calon suamiku Dema," ucap Fina

Aku mengulurkan tanganku ke pada tante Hetty, tante Hetty pun menjabat tanganku

"Beeeeeb haaaaai," dari dalam kamar seorang wanita cantik muncul memeluk fina

Ya, dia adalah Gita Intana, sang fashion designer.


Gita Intana


"Kamu apa kabar beeeeeb?" ucap Fina

"Baik beeeeb, hihi selamat ya calon pengantin baru nih," ucap Gita

"Hihi kenalin beb, Dema Dermawan, calon suamiku." ucap Fina

"Hai, git, salam kenal ya," ucapku

"Oh iya mas, sama sama," balas Gita

"Silakan dipilih dulu ya sayang, ini Gita semua lho yang design. Nanti kalo udah ada yang cocok kita fitting bareng bareng." ucap tante Hetty

"Wah bagus-bagus banget ya designnya Gita. Ok tanteeee siap," ucap Fina

Setelah 30 menit, Fina sudah memilih beberapa kandidat gaun yang dirasanya pas.

"Tante aku udah dapet gaunnya," ucap Fina

"Yaudah yuk sini sayang kita fitting. Kak..kakak kamu tolong fittingin mas Dema ya, mami mau fitting punya Fina," ucap tante Hetty memanggil Gita

"Oh iya mi ok, ayo mas ikut saya," ajak Gita kepadaku sambil tersenyum

Gita hari itu memakai dress satin biru dengan
belahan dada rendah, lalu ia padu-padankan dengan lipstik merah merona.

Aku dan Gita pun masuk ke ruangan fitting 2x2 meter.

"Mas maaf ya aku ukur dulu badannya," ucap Gita sambil mengalungkan meterannya mengukur lingkar perut dan dada.

"Kok diukur Git?" jawabku

"Just in case kalo jas-jas di sini gak ada yang pas di kamu mas, atau mungkin kamu mau corak atau bahan lain, jadi aku udah dapet ukuran kamu," ujar Gita menjelaskan

"Oh I see," ucapku singkat

Mata kami tak sengaja bertemu saat dia mengalungkan meterannya untuk mengukur lingkar dada dan perut, dia melihatku sambil tersenyum. Aku pun begitu, kubalas senyumannya.

"Mas Dema udah lama pacaran sama Fina?," ucap nya sambil mengukur lingkar dadaku

"Lumayan git, udah hampir satu setengah tahun," jawabku

"Wah syukurlah kalo begitu, fina orangnya baik banget mas, tolong jaga dia ya," ucap Gita sambil tersenyum

"Iya git, pasti," ucapku singkat

Gita pun kemudian berlutut untuk mengukur lingkar pahaku, namun saat ia mengalungkan meterannya, ia seperti melihat keanehan, ia kemudian baru menyadari bahwa kontolku ikut keukur.

"Eh...mas...maaf gak sengaja, kirain apa," ucap Gita

Aku yang minggu pagi jam segini biasanya udah dapat jatah memeknya fina tak bisa menahan berahiku, sentuhan tangan gita tadi membangkitkan napsuku.

Sekadar info, tiap malam minggu fina memang selalu nginap di rumahku kalo papa mama sedang di luar kota. Fina berbohong ke orang tuanya kalo dia menginap di rumah teman yang rumahnya deket CFD, padahal ya nginep di rumahku. Minggu pagi sebelum CFD pasti kuentot.

"Eh.. Mas.. Kok tegang?" ucapnya sambil malu

"Duh, Git, maaf aku gak bisa kontrol," ucapku

"Iya mas gapapa," ucapnya

"Yaudah mas pegangin itunya mas, lurusin ke depan ya, aku mau ukur lingkar pahanya dulu," ucap Gita.

Aku pun memegangi kontol 25cm-ku agar tidak mengganggu Gita mengukur lingkar pahaku. Sesekali kulihat Gita melirik ke arah kontolku. Aku menangkap itu sebagai kode, namun aku yang sudah berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak ngentot cewek selain Fina berusaha untuk melawan hawa napsuku.

"Ehmmm mas kamu gak bisa ngontrol ereksinya ya?" ucap Gita

"Hmm iya Git, kadang aku emang gampang kepancing banget orangnya, apalagi tadi kamu gak sengaja pegang."

"Oh gitu..hmmm mas aku izin ukur panjang kontolnya boleh?" ucap Gita

Apakah dibuat-buat apa tidaknya, aku masih agak terheran dengan pertanyaan Gita yang to the point.

"Hmmm buat apa Git?" ucapku

"Jadi gini mas, kayaknya untuk celana kita harus jahit lagi deh buat kamu, untuk antisipasi biar pas kamu ereksi, gak ketahan celana kamu, pasti itu bikin kamu gak nyaman kan, makanya aku mau ukur seberapa panjang kontolnya," ucap Gita

"I-iya git, it's ok," jawabku

Gita pun membuka sabuk dan kancing celanaku, lalu melorotkan resletingku dan seketika kontolku menyembul keluar, aku tak memakai dalaman saat itu.

"O..M..G.." ucap Gita sambil terbata pelan

"Kenapa, git?" tanyaku

"eh...enggak mas gapapa, aku izin ukur ya," ucap Gita

"Silakan."

Gita pun mengukur panjang kontolku. "astaga...mas..25 cm, hampir dua kali lipat punya mantanku," ucapnya jujur

"Hehe, iya, git, makasih." ucapku yang masih berusaha menahan agar tidak terjadi hal yang kutakutkan

"hmmm mas...beneran aku speechless kirain cuma ada di film bokep doang ya, kontol segede gini. Hehe beruntung banget Fina, mas," ucapnya sambil tersenyum.

"Iya Git, hehe makasih ya sekali lagi," ucapku singkat

Gita pun beberapa kali mengukur panjang kontolku seakan tak percaya dengan ukuran alat keperkasaanku.

"Hmmm mas..masih tegang aja, can I lick it a little bit?" ucapnya sambil menatapku penuh makna

"Ehmmm Git, Fina ada di luar," jawabku yang masih agak ragu, meskipun hawa napsu perlahan mengalahkan pertahananku

"Dikit doang kok mas, aku cuma penasaran, cuma jilat aja," ucap Gita sambil tersenyum

Aku pun mengangguk tanpa menjawab.

Gita mulai mengurut kontolku, tangannya begitu lembut. Kemudian sambil menatap mataku, ia menjulurkan lidahnya dan menjilat lubang kencingku.

"Aaaaah shiiiit," racauku keenakan

Gita yang dari awal cuma bilang ingin menjilat kontolku perlahan memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Hangat sekali.

"Aaaah Git please stop," aku agak menahan kepalanya agar dia tak melanjutkan

"Mas....aku horny, let me to suck your cock please," gita menatapku dalam

Aku yang akhirnya dikuasai hawa napsuku melepaskan tanganku dari kepala Gita. Sesaat kemudian "Sluuuurpp....sluuuurp," Gita melahap kontolku sambil menatapku ganas, nampaknya berahinya tak tertahankan lagi, ia angat cepat memaju mundurkan kepalanya hingga aku kelojotan.

"Git, make it quick, aku takut fina tiba-tiba dateng,"ucapku

Gita lalu berdiri, lalu menciumku dengan puncak gairah yang tak terkatakan. Aku pun akhirnya terbawa suasana, napsu duniawiku membuncah melihat wanita di depanku begitu ganas memainkan lidahnya. Aku lalu meraba ke arah memeknya, kurasakan celana dalamnya sudah basah.

"Fuck my pussy mas, make it quick then," ucap Gita sambil menungging dan tangannya bersandar ke tembok.

Aku melumasi kontol dangan lidahku lalu, mengarahkannya ke memeknya, memeknya tampak masih rapat sekali sampai aku agak kesusahan menembusnya.

"Your pussy is so tight, Git" ucapku

"It's been a while, mas..ssshhhh be gentle, mas," Gita agak meringis ketika kepala kontolku memasuki memeknya.

Sekadar info, banyak yang naksir Gita, karena memang ia cantik tapi karakter wajahnya yang cuek dan ketus membuat lelaki memilih mundur. Ia putus dengan mantannya yang terakhir sekitar 6 bulan yang lalu. So bisa bayangkan sendiri betapa hornynya dia.

"Bleeees," kini seluruh batang kontolku sudah masuk memeknya Gita, diiringi desahan yang tertahan karena takut ketahuan. Sambil memaju mundurkan pinggulnya, Gita mengikuti irama maju mundur kontolku. "Shhhhh ah ah ah mentok banget mas kontolnya, amazing," ucap Gita

Aku dan Gita menyadari bahwa permainan ini tak bisa berlangsung lama, karena akan sangat berisiko ketahuan oleh fina dan tante Hetty. Aku pun mempercepat genjotanku sampai Gita akhirnya squirt sampai kedua kakinya gemetar, untung masih bisa kutahan kakinya agar jangan sampai jatuh. "Plok...plok...plok..plok.." kugenjot Gita semakin cepat

"Mas...mas sayang, masih fittingkah?" suara panggilan Fina dari luar mengagetkan kami berdua

"DHEG" aku dan Gita yang sedang ngentot dengan posisi doggy pun seketika menghentikan aktivitas dan merasakan adrenalin yang memuncak saat itu, Gita kulihat wajahnya cukup ketakutan.

"Iya sayang, ini aku lagi pake beberapa jas alternatif juga, sama coba pake vest buat mix and matchnya," sambil memaju mundurkan kontolku pelan aku menjawab panggilan fina tanpa membuka pintu.

"Yaudah lanjut aja ya, aku mau fitting lagi baju yang lain," ucap Fina

"Iya sayangku," ujarku

Dirasa sudah aman, aku pun kembali menggenjot memek Gita dengan tempo sebelumnya, "Plok plok plok plok plok," selangkangan Gita yang basah karena squirt tadi menghasilkan bunyi sensual ketika selangkangan kami beradu

"I wanna cum baby aaaaaaah" "croooot...croooot...croooot.." "shhhh oh fuck," aku yang sudah tidak tahan akhirnya menyemburkan seluruh spermaku di pantat dan punggungnya Gita. Tanpa membersihkan spermaku, Gita langsung buru-buru memakai bajunya kembali lalu jongkok dan membersihkan kontolku dengan mulutnya.

Setelah itu, tak lama sudah mendapatkan baju yang sesuai dengan ukuranku. Aku akhirnya memilih untuk membeli baju jadi di butik ini.

"You are amazing, mas," Gita mencium pipiku lembut

Aku pun keluar ruangan dengan rasa bersalah karena ini pertama kalinya aku ngentot dengan wanita lain saat aku berpacaran dengan Fina.

"Maafin aku ya sayang, i love you as always," batinku

Tak lama kemudian, Tante Hetty dan Fina keluar ruangan.

"Kamu udah selesai mas, Gita mana?" tanya Fina

"Udah sayang, eh gak tau tadi Gita ke atas kayaknya," ucapku

"Gimana kamu udah dapet yang pas?" lanjutku

"Udah mas, aku udah foto-fotoin kok, nanti aku kasi liat ke kamu ya mas," ucap Fina

"Ok sayang,"

"Tante, keep dulu ya gaunnya, aku diskusi dulu sama Dema, nanti kalo udah fix aku langsung transfer DP ke tante," ujar Fina

"Iya cantik, tenang aja. Nanti kabarin tante ya, oiya jangan lupa undang tante juga lho," ujar Tante Hetty sambil tersenyum manis.

"Haha pasti dong tante," ucap Fina

Kami pun pamit dari rumah tante Hetty dan kembali ke rumah.

Bertambah lagi, wanita yang pernah jatuh ke pelukanku, kali ini Gita, seorang fashion designer yang juga MUA. Aku dan Gita hanya dua kali ngentot karena aku tak mau lagi kebablasan dan merasa bersalah kepada Fina, namun dua-duanya dalam suasana adrenaline rush. Yang kedua lebih parah lagi, aku ngentot dia sesaat sebelum resepsi di ruang make up, kebetulan saat itu ruang make up calon pengantin pria dan wanita terpisah. Gila!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd