E. Gita Intana Sang Fashion Designer
Singkat cerita, setelah pertemuanku dengan Serafina yang berujung pacaran, setahun setelah pacaran, aku dan fina memutuskan untuk ke jenjang yang lebih serius lagi.
Aku memberinya surprise dengan mengajaknya ke hotel dan kudekor kamar hotelnya dengan penuh effort dan pernak-pernik bertemakan anniversary hubunganku dengannya.
Waktu itu malam minggu, aku mengajaknya untuk menonton film , fina tampak cantik malam itu, ia mengenakan turtle neck longsleeves warna hijau dipadukan dengan jeans, sangat catchy!
"Sayangnya mas cantik banget sih! Gemes nih aku!," ucapku sambil mencubit pipinya sesaat setelah ia masuk mobil
"Ih mas cubit-cubit, sakit tau!" balasnya sambil memegang pipinya
"Hehe abisnya gemes pacarnya mas cantik banget malam ini," ucapku
"Hehe pacar siapa dulu dong hihi," fina pun mencium tanganku lalu aku mencium kening dan bibirnya
"Mas kerjaan kamu lancarkah? Gimana jualannya banyak gak mas sayang?" tanya fina
Sambil kunyalakan mobil dan jalan dari rumah Fina, aku pun menjawab pertanyaannya dengan senang, karena jualan mobilku bulan ini cukup banyak, karena brand mobilku mengeluarkan unit baru yang booming dan laris di pasaran.
"Alhamdulillah sayang aku achieve target, lumayan bisa jajanin sayangku sistagor sama popcorn hahhaha," ucapku menyebut cemilan favoritnya
"Ih masa itu doang mas, aku pengennya mahar dan seperangkat alat shalat hahaha," ujarnya manja sambil menyenderkan kepalanya ke pundakku
"Iya pasti dong sayang, doain aku ya supaya jualanku banyak terus, biar bisa cepet nikahin kamu, aku gak mau pokoknya pake uang papa mama, udah banyak banget aku ngerepotin mereka" ucapku sambil tersenyum padanya.
"Ah mas, kamu bertanggung jawab banget sih jadi orang, pantes banyak yang suka nih cewek cewek huh," ucap Fina sambil bibirnya cemberut lucu
"Aku doain pasti mas sayang, semoga jualan kamu banyak terus biar cepet nikahin aku hihi, biar bisa bebas mau ngapa-ngapain, gak takut digrebek HAHAHAHA," tambah Fina sambil tertawa ngakak
Perjalananku dan Fina menuju bioskop terhalang kemacetan yang cukup parah karena ya memang malam itu malam minggu.
"Hihi sayangku bisa aja, sini cium," aku menarik lembut kepalanya menuju arahku dan kami berciuman maesra di tengah kemacetan.
"I love you mas, aku mau hidup sama kamu sampai maut memisahkan," ucapnya sambil menatap dalam mataku
"I love you too sayang, aku janji akan menjaga dan mencintaimu seumur hidupku," balasku
Memang, setelah putusnya hubunganku dengan Mia, hatiku seperti sulit menerima wanita lain untuk masuk. Namun semenjak kehadiran Serafina, di luar yang lain aku kembali merasakan getaran itu.
"TIIIIIIN! TIIIIIIN!"
Saking asyiknya kami berciuman, aku tak sadar bahwa mobil di depanku sudah pada maju, aku pun diklakson pengendara-pengendara di belakangku.
"Eh mas maju mas," fina mengingatkanku sambil mengecap bibirnya bekas ciuman denganku, lalu merogoh tasnya dan mengambil lipstik
Aku pun lalu memajukan mobilku.
"Ngapain sih sayang pake lipstiknya?" ucapku
"Mas udah ah nanti diklaksonin lagi, lagian udah deket tuh mas udah keliatan XXI-nya," jawab fina
"Hehe iya sayang," aku yang mulai agak horny kali ini meraba payudara sekal fina
"Mas sayaaaang nakal banget ih tangannya, tar kalo aku pengen gimana hihi," ujar fina sambil agak menahan tanganku
"Hehe parkiran kan bisa sayang," ucapku sambil terus meremas payudaranya dari luar sweaternya.
"Gak kapok apa kalo harus bayar security lagi, hahahah," ucap Fina mengejekku
Ya, aku dan Fina memang beberapa kali ngentot, di parkiran, dan sialnya kami pernah kepergok security dan aku pun terpaksa merogoh kocekku untuk menyuap securitynya. Ya, pengalaman menegangkan namun kami suka ketawa kalo mengingat kejadian itu.
"Hahahaha sial!," ucapku singkat
Kami pun sudah sampai ke mall tempat kami biasa menghabiskan malam minggu.
Setelah itu aku dan fina mengantri tiket. Malam itu bioskop sangat ramai karena film tersebut memang booming.
Setelah selesai menonton, kami berdua pun menuju parkiran dan masuk ke mobil.
"Sayang, kamu pake ini ya," ujarku sambil mengeluarkan kain panjang dari tasku
"Eh pake gimana mas maksudnya?" ucapnya
Aku pun langsung mengikatkan kain itu menutupi matanya.
"Mas mau bawa aku ke mana? Aku takut huhuhu," ujarnya bercanda
"hahaha kamu ini, pokoknya ada hadiah buat kamu," ucapku singkat
Aku pun lalu menuju hotel di mana sudah ku design seromantis mungkin untuk merayakan anniversary hubungan kami, kebetulan tempatnya hanya beberapa ratus meter dari mall tempatku menonton tadi.
"Udah sampe, sebentar ya sayang," aku pun turun lalu membukakan pintu passenger.
"Ayok sayang," aku menuntun fina untuk turun dari mobil.
"Mas ini aku mau dibawa ke mana deh, jadi penisirin hihi," ucapnya manja
"Hehe pokoknya surprise deh," ucapku singkat
Aku pun menuntunnya sampai ke depan pintu kamar hotel, setelah aku dan fina masuk aku pun pelan-pelan membuka penutup matanya.
"Semoga kamu suka ya sayangku,"
Begitu dibuka, fina begitu bahagia karena kudekor kamar hotelnya dengan didominasi warna favoritnya yaitu pink.
"Selamat anniversary ya sayangku," ucapku sambil memegang kedua tangannya
"Aaaaaaaah maaaas paling bisa deh bikin aku tambah jatuh cinta," fina menatap mataku sambil berkaca-kaca, kulihat dia sangat bahagia sekali dengan surprise yang kubuat.
Kami pun berpelukkan, mataku pun ikut berkaca-kaca karena bahagia melihat wanita yang sangat kucintai begitu bahagia.
Setelah berpelukkan, aku pun berlutut di depannya lalu mengeluarkan kotak cincin yang sudah kupersiapkan.
"Will you marry me?"
Fina yang melihatku berlutut, tampak terkejut namun setelah kulihat matanya, akhirnya pecahlah tangisnya, tangis kebahagiaan karena momen inilah yang ia nanti-nantikan.
"Maaaaasn I said yes absolutely," ujarnya sambil berderai airmata kebahagiaan
Aku pun lalu berdiri lalu memeluknya kembali, aku mencium bibirnya dengan hangat dan lembut.
"Mas, aku bahagia banget, ini yang aku tunggu dan kamu melakukannya di momen yang tepat" ucapnya
"Iya sayang, aku pun juga menantikan momen ini, momen satu tahun aku dan kamu resmi menjalin hubungan, biar momennya pas,"
Kami pun kembali berciuman, tampak fina sudah terbawa suasana, dengan lihainya dia memainkan lidahnya, tapi kulepas lagi ciumannya.
"Eh, mas, kenapa sayang?"
"Ada surprise lagi buat kamu sayang, coba buka selimutnya," ucapku
Fina pun membuka selimut kamar. Tampak lingerie berwarna pink yang sangat cantik.
"Aku pengen kamu pake itu sayang, aku ingin menikmati tubuhmu sampai lemas malam ini. Aku mandi dulu ya, pas aku selesai mandi nanti aku mau kamu udah pake itu," ucapku
"aaaaah mas sayang, nikmati tubuhku kapanpun kamu mau mas," ujar Fina dengan senyum manisnya
"yaudah aku mandi bentar ya," ucapku sambil mencium keningnya
Setelah 15 menit, aku pun selesai mandi, aku keluar kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk, kulihat fina sudah dengan "pakaian tempurnya", ia lalu melihatku dengan nakal dan memanggilku dengan menggerakkan jari telunjuknya.
Aku pun sudah berdiri di tepian kasur, lalu aku memanggilnya balik dengan gerakan jari telunjukku.
Fina pun menuju ke arahku berdiri sambil merangkak, ia lalu membuka handukku dengan mulutnya.
"Aaaaah kontol favoritkuuuu akhirnya kita ketemu hihi," fina menjilati lubang kencingku sambil menatapku genit.
"Sssshhh mmmmh," lenguhku
Tak lama kemudian mulutnya sudah melahap kontolku, kepalanya maju mundur dalam posisi nungging di kasur. "Sluuuuurp aaaahh sluuuurp,"
Sambil terus menyepong, matanya terus menatap ke arahku. "Ini cuman punyaku kan mas? Aku gak rela kontol kesayangan aku mampir ke memek yang lain," ujarnya di depan kontolku
"Kontolku hanya milikmu sayang," ujarku kembali melenguh karena fina menyepongku dengan tempo lebih cepat
Ya, semenjak aku pacaran dengan Fina, tepatnya saat semester akhir, aku sudah tidak ngentot dengan wanita lain, aku begitu mencintainya. Sempat beberapa kali Ajeng, Ica dan Aya bilang kangen dan ngajak ketemuan, tapi karena memang aku udah sayang dengan wanita yang ada di depanku saat ini, aku tak mengindahkan ajakan mereka semua.
"Tuhan terima kasih telah mengirimkan wanita yang baik dan menerimaku apa adanya," batinku
Aku tidak tahu saja bahwa di belakangku fina jadi budak seks Handoyo si dosen bangsat itu dari semester 5 sampai lulus. Jujur aku masih kesal jika membayangkannya, namun aku masih mengerti Fina karena ia melakukannya dengan terpaksa.
Setelah puas menyepongku, aku melumat kembali bibirnya dengan mesra dan kutanggalkan lingerienya hingga sekarang aku dan Fina sudah telanjang bulat. Ku rebahkan tubuhnya ke kasur, lalu aku yang masih berada di pinggir kasur, berlutut dan mengarahkan kepalaku menuju memeknya. Kulumat saja bibir memeknya dengan lapar, aku bernapsu sekali malam itu.
"Aaaaaawh ssshhhh mas enak banget sayangku, jilatin terus sayang aaaaah," Fina meracau
Aku yang semakin dikuasai napsuku kali ini memasukan dua jariku ke ke dalam memeknya. Stelah kumainkan klitorisnya, aku lalu mengocok memeknya dengan tempo cepat, lalu "cuuuur seeeeeer..." tampak cairan surgawinya menyembur membasahi kasur, tubuhnya agak mengejang karena setelah kukocok lagi, ia squirt lagi untuk kedua kalinya.
"Aaaaaaaaah shhhh enak banget sayang, masukin kontol kamu saaaaayang cepet masukin aaaah aku pengen kontol kamu sayang," fina meracau
Kuludahi telapak tanganku lalu kulumasi kontolku, "bleeees" tanpa hambatan berarti, seluruh batang kontolku sudah memenuhi dinding vaginanya. "Ouuuuuuh aaaaaahsssss maaaaas tolong enak banget, dont stop darling please fuck me," ucap Fina yang tampak dikuasai berahinya.
Aku mempercepat hujaman kontolku, setelah setengah jam ku mencoba berbagai posisi, akhirnya aku pun merasakan kedutan hebat di kontolku.
"Aaaaaaah i wanna cum sayaaaang," aku lalu mencabut kontolku dan menyemburkan spermaku di tubuh indahnya.
"Aaaaaahhh hsssssh.." "croooot....crooooot...croooot..croooot..croooot," lima kali semburan spermaku memenuhi tubuh dan dada indahnya, lalu ia jilati spermaku sampai habis, aku yang masih horny pun mengocok kontolku kembali.
"It's not over yet baby," ucapku sambil mengocok kontolku
"Aaaaaah maaaas entot aku lagi mas, aku masih pengen juga mas," ucap Fina
Aku agak kasar menjambak rambutnya dan mengarahkannya ke kontolku, fina pun kembali menyepong kontolku dengan lahap. Setelah 5 menit, kubaringkan lagi tubuhnya lalu kuhujamkan lagi kontolku.
"oooooowhh myyyy gaaaad aaaaah enak banget mas sayaaang kontol kamu," ucap Fina
Aku pun entah kenapa malam itu sangat horny sekali melihat fina, mungkin efek euforia pas anniversary tadi, batinku.
"Plok...plok...plok...plok.." kali ini aku mengentotnya dengan posisi face to face, kami pun leluasa melakukannya sambil berciuman
"ah ah ah ah yesssssh aaaah fuuuck mas aku keluar lagiiii aaaaaah," ..."seeeeer...cuuuur," tampak fina kembali squirt sampai kedua pahanya gemetar hebat.
Kugenjot lagi memeknya sampai 10 menit berlalu akhirnya ku orgasme kedua, ku tepuk pantatnya lalu fina pun menghentikan gerakannya. Aku pun berdiri di tepian kasur sambil mengocok kontolku, fina tiduran di kasur dengan posisi kepalanya menghadap kontolku.
"yeeees cum on my face baby..." ucapnya
"Aaaah here we come...." "crooot crooot crooot," aku pun menumpahkan kembali spermaku meski tak sebanyak yang pertama.
"Aaaaah," sambil mengecap spermaku dengan jarinya, Fina lalu membersihkan sisa sperma di kontolku sampai bersih.
"I love mas sayang," fina kembali memelukku dengan erat aku pun membalas pelukannya juga dengan erat.
"Mandi yuk sayang," ucapku
"Yuk mas,"
Akhirnya malam itu pun berakhir, aku mengentotnya sekali lagi di bathub, setelah itu kami berdua tidur sangat nyeyak saking capeknya.
**
Dua minggu setelah ku melamarnya di kamar hotel, aku pun memboyong keluargaku untuk menemui kekuarganya. Papa mamaku sangat bahagia melihatku akhirnya bisa berhubungan secara serius.
Kami pun sekarang disibukkan dengan planning ini itu, mulai dari catering, gedung pernikahan sampai busana pengantin.
"Mas, nanti kalo masalah baju pengantin sama make up, aku udah nemu vendornya ya mas, di tempat temenku ya," ucap Fina
"Oh diatur aja sayang, yang penting kamu nyaman ya," ucapku
"Shiaaaap mas," balasnya
Hari jumat sore itu aku menjemputnya pulang kantor lalu mengajaknya makan malam.
"Mas hari minggu kita jalan ke tempat baju pengantin ya mas, kita fitting." ucap Fina
"Iya sayangku. Di tempat yang kemaren kamu bilang kan?
"Iya sayang, jadi temenku namanya Gita, orang tuanya punya usaha butik gitu, terus si Gita dikuliahin di fashion designer. Makanya setelah lulus dia memilih untuk membantu usaha butik ibunya." ucap fina panjang
"Oh gitu, ok sayang besok jam berapa kita jalan?," ucapku
"Kamu dateng pagi aja ya mas nanti aku sekalian bikinin sarapan dulu abis itu kita berangkat," ucap Fina
"Oke sayang," ucapku sambil mengacungkan jempol
Hari minggu pun tiba, pagi sekitar jam 8 aku sudah tiba di rumah Fina. Setelah sarapan, kami pun berangkat ke rumah tante Hetty Intana.
"Tanteeeeee, kangen tante," ucap Fina sambil memeluk tante Hetty
"Ah cantiknya tante akhirnya mau nikah juga nih ya," ujar tante Hetty ramah.
"Kenalin tante, calon suamiku Dema," ucap Fina
Aku mengulurkan tanganku ke pada tante Hetty, tante Hetty pun menjabat tanganku
"Beeeeeb haaaaai," dari dalam kamar seorang wanita cantik muncul memeluk fina
Ya, dia adalah Gita Intana, sang fashion designer.
Gita Intana
"Kamu apa kabar beeeeeb?" ucap Fina
"Baik beeeeb, hihi selamat ya calon pengantin baru nih," ucap Gita
"Hihi kenalin beb, Dema Dermawan, calon suamiku." ucap Fina
"Hai, git, salam kenal ya," ucapku
"Oh iya mas, sama sama," balas Gita
"Silakan dipilih dulu ya sayang, ini Gita semua lho yang design. Nanti kalo udah ada yang cocok kita fitting bareng bareng." ucap tante Hetty
"Wah bagus-bagus banget ya designnya Gita. Ok tanteeee siap," ucap Fina
Setelah 30 menit, Fina sudah memilih beberapa kandidat gaun yang dirasanya pas.
"Tante aku udah dapet gaunnya," ucap Fina
"Yaudah yuk sini sayang kita fitting. Kak..kakak kamu tolong fittingin mas Dema ya, mami mau fitting punya Fina," ucap tante Hetty memanggil Gita
"Oh iya mi ok, ayo mas ikut saya," ajak Gita kepadaku sambil tersenyum
Gita hari itu memakai dress satin biru dengan
belahan dada rendah, lalu ia padu-padankan dengan lipstik merah merona.
Aku dan Gita pun masuk ke ruangan fitting 2x2 meter.
"Mas maaf ya aku ukur dulu badannya," ucap Gita sambil mengalungkan meterannya mengukur lingkar perut dan dada.
"Kok diukur Git?" jawabku
"Just in case kalo jas-jas di sini gak ada yang pas di kamu mas, atau mungkin kamu mau corak atau bahan lain, jadi aku udah dapet ukuran kamu," ujar Gita menjelaskan
"Oh I see," ucapku singkat
Mata kami tak sengaja bertemu saat dia mengalungkan meterannya untuk mengukur lingkar dada dan perut, dia melihatku sambil tersenyum. Aku pun begitu, kubalas senyumannya.
"Mas Dema udah lama pacaran sama Fina?," ucap nya sambil mengukur lingkar dadaku
"Lumayan git, udah hampir satu setengah tahun," jawabku
"Wah syukurlah kalo begitu, fina orangnya baik banget mas, tolong jaga dia ya," ucap Gita sambil tersenyum
"Iya git, pasti," ucapku singkat
Gita pun kemudian berlutut untuk mengukur lingkar pahaku, namun saat ia mengalungkan meterannya, ia seperti melihat keanehan, ia kemudian baru menyadari bahwa kontolku ikut keukur.
"Eh...mas...maaf gak sengaja, kirain apa," ucap Gita
Aku yang minggu pagi jam segini biasanya udah dapat jatah memeknya fina tak bisa menahan berahiku, sentuhan tangan gita tadi membangkitkan napsuku.
Sekadar info, tiap malam minggu fina memang selalu nginap di rumahku kalo papa mama sedang di luar kota. Fina berbohong ke orang tuanya kalo dia menginap di rumah teman yang rumahnya deket CFD, padahal ya nginep di rumahku. Minggu pagi sebelum CFD pasti kuentot.
"Eh.. Mas.. Kok tegang?" ucapnya sambil malu
"Duh, Git, maaf aku gak bisa kontrol," ucapku
"Iya mas gapapa," ucapnya
"Yaudah mas pegangin itunya mas, lurusin ke depan ya, aku mau ukur lingkar pahanya dulu," ucap Gita.
Aku pun memegangi kontol 25cm-ku agar tidak mengganggu Gita mengukur lingkar pahaku. Sesekali kulihat Gita melirik ke arah kontolku. Aku menangkap itu sebagai kode, namun aku yang sudah berjanji kepada diriku sendiri untuk tidak ngentot cewek selain Fina berusaha untuk melawan hawa napsuku.
"Ehmmm mas kamu gak bisa ngontrol ereksinya ya?" ucap Gita
"Hmm iya Git, kadang aku emang gampang kepancing banget orangnya, apalagi tadi kamu gak sengaja pegang."
"Oh gitu..hmmm mas aku izin ukur panjang kontolnya boleh?" ucap Gita
Apakah dibuat-buat apa tidaknya, aku masih agak terheran dengan pertanyaan Gita yang to the point.
"Hmmm buat apa Git?" ucapku
"Jadi gini mas, kayaknya untuk celana kita harus jahit lagi deh buat kamu, untuk antisipasi biar pas kamu ereksi, gak ketahan celana kamu, pasti itu bikin kamu gak nyaman kan, makanya aku mau ukur seberapa panjang kontolnya," ucap Gita
"I-iya git, it's ok," jawabku
Gita pun membuka sabuk dan kancing celanaku, lalu melorotkan resletingku dan seketika kontolku menyembul keluar, aku tak memakai dalaman saat itu.
"O..M..G.." ucap Gita sambil terbata pelan
"Kenapa, git?" tanyaku
"eh...enggak mas gapapa, aku izin ukur ya," ucap Gita
"Silakan."
Gita pun mengukur panjang kontolku. "astaga...mas..25 cm, hampir dua kali lipat punya mantanku," ucapnya jujur
"Hehe, iya, git, makasih." ucapku yang masih berusaha menahan agar tidak terjadi hal yang kutakutkan
"hmmm mas...beneran aku speechless kirain cuma ada di film bokep doang ya, kontol segede gini. Hehe beruntung banget Fina, mas," ucapnya sambil tersenyum.
"Iya Git, hehe makasih ya sekali lagi," ucapku singkat
Gita pun beberapa kali mengukur panjang kontolku seakan tak percaya dengan ukuran alat keperkasaanku.
"Hmmm mas..masih tegang aja, can I lick it a little bit?" ucapnya sambil menatapku penuh makna
"Ehmmm Git, Fina ada di luar," jawabku yang masih agak ragu, meskipun hawa napsu perlahan mengalahkan pertahananku
"Dikit doang kok mas, aku cuma penasaran, cuma jilat aja," ucap Gita sambil tersenyum
Aku pun mengangguk tanpa menjawab.
Gita mulai mengurut kontolku, tangannya begitu lembut. Kemudian sambil menatap mataku, ia menjulurkan lidahnya dan menjilat lubang kencingku.
"Aaaaah shiiiit," racauku keenakan
Gita yang dari awal cuma bilang ingin menjilat kontolku perlahan memasukkan kontolku ke dalam mulutnya. Hangat sekali.
"Aaaah Git please stop," aku agak menahan kepalanya agar dia tak melanjutkan
"Mas....aku horny, let me to suck your cock please," gita menatapku dalam
Aku yang akhirnya dikuasai hawa napsuku melepaskan tanganku dari kepala Gita. Sesaat kemudian "Sluuuurpp....sluuuurp," Gita melahap kontolku sambil menatapku ganas, nampaknya berahinya tak tertahankan lagi, ia angat cepat memaju mundurkan kepalanya hingga aku kelojotan.
"Git, make it quick, aku takut fina tiba-tiba dateng,"ucapku
Gita lalu berdiri, lalu menciumku dengan puncak gairah yang tak terkatakan. Aku pun akhirnya terbawa suasana, napsu duniawiku membuncah melihat wanita di depanku begitu ganas memainkan lidahnya. Aku lalu meraba ke arah memeknya, kurasakan celana dalamnya sudah basah.
"Fuck my pussy mas, make it quick then," ucap Gita sambil menungging dan tangannya bersandar ke tembok.
Aku melumasi kontol dangan lidahku lalu, mengarahkannya ke memeknya, memeknya tampak masih rapat sekali sampai aku agak kesusahan menembusnya.
"Your pussy is so tight, Git" ucapku
"It's been a while, mas..ssshhhh be gentle, mas," Gita agak meringis ketika kepala kontolku memasuki memeknya.
Sekadar info, banyak yang naksir Gita, karena memang ia cantik tapi karakter wajahnya yang cuek dan ketus membuat lelaki memilih mundur. Ia putus dengan mantannya yang terakhir sekitar 6 bulan yang lalu. So bisa bayangkan sendiri betapa hornynya dia.
"Bleeees," kini seluruh batang kontolku sudah masuk memeknya Gita, diiringi desahan yang tertahan karena takut ketahuan. Sambil memaju mundurkan pinggulnya, Gita mengikuti irama maju mundur kontolku. "Shhhhh ah ah ah mentok banget mas kontolnya, amazing," ucap Gita
Aku dan Gita menyadari bahwa permainan ini tak bisa berlangsung lama, karena akan sangat berisiko ketahuan oleh fina dan tante Hetty. Aku pun mempercepat genjotanku sampai Gita akhirnya squirt sampai kedua kakinya gemetar, untung masih bisa kutahan kakinya agar jangan sampai jatuh. "Plok...plok...plok..plok.." kugenjot Gita semakin cepat
"Mas...mas sayang, masih fittingkah?" suara panggilan Fina dari luar mengagetkan kami berdua
"DHEG" aku dan Gita yang sedang ngentot dengan posisi doggy pun seketika menghentikan aktivitas dan merasakan adrenalin yang memuncak saat itu, Gita kulihat wajahnya cukup ketakutan.
"Iya sayang, ini aku lagi pake beberapa jas alternatif juga, sama coba pake vest buat mix and matchnya," sambil memaju mundurkan kontolku pelan aku menjawab panggilan fina tanpa membuka pintu.
"Yaudah lanjut aja ya, aku mau fitting lagi baju yang lain," ucap Fina
"Iya sayangku," ujarku
Dirasa sudah aman, aku pun kembali menggenjot memek Gita dengan tempo sebelumnya, "Plok plok plok plok plok," selangkangan Gita yang basah karena squirt tadi menghasilkan bunyi sensual ketika selangkangan kami beradu
"I wanna cum baby aaaaaaah" "croooot...croooot...croooot.." "shhhh oh fuck," aku yang sudah tidak tahan akhirnya menyemburkan seluruh spermaku di pantat dan punggungnya Gita. Tanpa membersihkan spermaku, Gita langsung buru-buru memakai bajunya kembali lalu jongkok dan membersihkan kontolku dengan mulutnya.
Setelah itu, tak lama sudah mendapatkan baju yang sesuai dengan ukuranku. Aku akhirnya memilih untuk membeli baju jadi di butik ini.
"You are amazing, mas," Gita mencium pipiku lembut
Aku pun keluar ruangan dengan rasa bersalah karena ini pertama kalinya aku ngentot dengan wanita lain saat aku berpacaran dengan Fina.
"Maafin aku ya sayang, i love you as always," batinku
Tak lama kemudian, Tante Hetty dan Fina keluar ruangan.
"Kamu udah selesai mas, Gita mana?" tanya Fina
"Udah sayang, eh gak tau tadi Gita ke atas kayaknya," ucapku
"Gimana kamu udah dapet yang pas?" lanjutku
"Udah mas, aku udah foto-fotoin kok, nanti aku kasi liat ke kamu ya mas," ucap Fina
"Ok sayang,"
"Tante, keep dulu ya gaunnya, aku diskusi dulu sama Dema, nanti kalo udah fix aku langsung transfer DP ke tante," ujar Fina
"Iya cantik, tenang aja. Nanti kabarin tante ya, oiya jangan lupa undang tante juga lho," ujar Tante Hetty sambil tersenyum manis.
"Haha pasti dong tante," ucap Fina
Kami pun pamit dari rumah tante Hetty dan kembali ke rumah.
Bertambah lagi, wanita yang pernah jatuh ke pelukanku, kali ini Gita, seorang fashion designer yang juga MUA. Aku dan Gita hanya dua kali ngentot karena aku tak mau lagi kebablasan dan merasa bersalah kepada Fina, namun dua-duanya dalam suasana adrenaline rush. Yang kedua lebih parah lagi, aku ngentot dia sesaat sebelum resepsi di ruang make up, kebetulan saat itu ruang make up calon pengantin pria dan wanita terpisah. Gila!