Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Delusi Di Dalam Delusi (TAMAT)

Bimabet
Chapter 11


Kandungan istriku yang sudah tua, menandai istriku juga mulai memproduksi air susu. Sering istriku mengeluh dadanya sakit, aku liat dadanya membesar. Mungkin karena memproduksi susu, aku pun gak tau.

Saat itu, saat aku berada di rumah. Aku lihat Fira menyuruh adekku Adi membeli bakso.

Dek bisa gak mbak minta tolong.

Iya mbak, minta tolong apa?

Mbak pengen bakso di gang deket rumah kita itu lho. Mau gak beliin mbak bakso? Ini uangnya.

Oh iya mbak, mau lah mbak.

Eh nanti ada hadiahnya lho.

Hadiah? Aduh gak usah mbak, kok hadiah segala. Yauda Adi beliin dulu.

Adi sudah pulang membawa bakso, ini mbak.

Wah cepet banget, makasih ya di.

Sama-sama mbak, eh kamu doyan susu kan?

Susu? Susu sapi? Doyan dong. Dingin apa panas?

Dingin sih, mbak masukin kulkas kemarin.

Nih diminum ya.

Makasih mbak, Adi meminum susu dingin itu. Ternyata setelah cukup lama aku tau, susu itu adalah perahan susu istriku.

Enak gak di?

Emm enak sih mbak, agak amis, gurih gitu.

Oh, yauda dihabisin ya. Istriku senyum-senyum sendiri.

Rudi tiba-tiba muncul dari belakang mengagetkan kembarannya. Wuih minum susu, aku juga mau dong mbak.

Aduh susu dinginnya udah abis. Gimana dong rud?

Yah embak, pilih kasih nih.

Nanti aja ya kalo ada susu lagi, jangan ngambek dong adeknya mbak. Fira memeluk Rudi. Mukanya ditempelin ke dada Safira, ditekan sampai air susu Fira keluar karena kepencet muka Rudi.

Rudi kaget, sekaligus senang. Akhirnya dia bisa ketemu lagi dengan payudara kakak iparnya yang membuat dia pertama kali mimpi basah.

Loh mbak kok basah? Rudi bingung, dia gak tau kalo wanita hamil bisa memproduksi susu.

Lalu aku nyeletuk, kan mbakmu lagi hamil rud.

Oh kalo hamil bisa keluar asi ya mas? Rudi manggut-manggut.

Iya tapi kalo usia kehamilan udah tua.

Rudi manggut-manggut lagi, oh gitu, Rudi baru tau mas.

Adi kebingungan melihat tingkah kembarannya.

Adi sini, Fira memeluk Adi dan menempelkan muka Adi ke dada sebelahnya.

Sebentar ya, Fira melepas pelukan ke kedua anak kembar itu. Fira sibakkan hijab panjangnya.

Kak, tolong bukain resleting adek.

Oh iya, aku udah terbiasa dengan suasana seperti ini di keluargaku. Aku mendekati Fira lalu membuka resleting gamisnya. Menyembul keluar dada Fira, menggembung besar dua kali lipat sebelumnya. Putingnya juga membesar, sepertinya air susunya harus diperah agar gak sakit.

Air susu tadi dari payudara mbak lho.

Hah? Adi kaget, yang lebih kaget Adi baru pertama kali melihat payudara wanita. Apalagi payudara wanita dewasa yang keluar air susu.

Rudi mendekat tanpa malu-malu, Elm, srup, srup. Enak mbak.

Masak gak nawarin sih ke saudara kembarmu dek.

Oh iya, tapi dia kan udah minum tadi. Rudi mukanya kesel.

Sini di, minum susu sama kayak Rudi.

Eh, Adi mendekat malu-malu. Melahap susu Fira dengan lahap. Dengan matanya melirik ke Rudi, dia meniru Rudi meremas-remas dada Fira supaya ASI-nya keluar banyak.

Ahhhhh, sssshhh, Fira mendesah. Ahhhhh, ahhhhhh, tubuh Fira melengking. Sepertinya Fira mengalami orgasme.

Loh mbak kenapa? Adi bingung

Oh gapapa, gimana udah kenyang? Kalo udah mbak tutup lagi gamis mbak.

Udah mbak, aku belum tau. Rudi merangsang puting Fira dengan lidahnya.

Fira mengangkat gamisnya sampai kelihatan perut dan vaginanya. Lalu celana dalamnya dia lepas. Ahhhhhh, tubuh Fira kembali melengking, srooooootttt, menyembur dengan deras.

Adi melongo melihat pertama kali wanita dewasa squirting.

Fira melepas gamisnya, lalu hijabnya. Kini Fira dalam keadaan telanjang bulat. Perutnya yang membesar dan dadanya yang juga membesar membuat kedua adekku menahan nafsu.

Sini minum susu lagi adek-adek, Adi dan Rudi kembali menghisap air susu Fira.

Gak terasa Fira akhirnya melahirkan, anak Fira laki-laki. Seluruh anggota keluarga besarku ikut bersuka cita. Begitu pula aku. Meski anak Fira bukanlah anakku melainkan adekku.

Dalam perjanjian itu, aku harus menceraikan istriku. Ibu bercerai dari bapak dan menikah dengan pak RT menjadi istri keduanya. Dan Safira menikah dengan ayah secara Sirri. Jadi tidak ada keluarga Safira yang tau, sekarang Safira adalah ibuku, mantan istriku.


Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Chapter 12


Setelah Safira menikah dengan ayah, Safira hanya milik ayah. Gak ada lagi adek-adekku yang berani menyentuh Safira, begitu juga aku. Meski begitu, aku masih memendam cinta yang mendalam terhadap Safira. Bukan hanya cinta tetapi nafsu.

Di dalam kamar mandi, aku onani membayangkan Fira ibu sambungku. Yang terbayang adalah Fira dientot ayahku sampai pagi. Fira mengerang merasa keenakan.

Dan, kak, kak bangun sudah hampir subuh kak.

Refleks aku terbangun, ternyata yang aku alami hanya mimpi.

Oalah ternyata hanya mimpi, aku liat disisiku Safira dengan wajah manisnya. Dan dalam kenyataan, hanya aku yang pernah menikmati dirinya.

Setelah sholat berjama'ah, aku berpikir tentang mimpiku. Kenapa seperti kenyataan ya. Aku melihat istriku, gak terasa pernikahan kami sudah mencapai satu bulan. Lagi-lagi aku berpikir ulang, setiap aku memikirkan mimpiku, penisku langsung berdiri.

Ah siyal, batinku. Kenapa aku malah terangsang ya melihat istriku dipakai rame-rame sama saudara-saudaraku. Dan yang gak masuk akal, istriku dalam mimpi pedofil. Dia suka mengumbar syahwatnya pada anak di bawah umur. Aku menggelengkan kepala. Dan parahnya aku menceraikan istriku sendiri supaya ayahku bisa menikahi istriku. Edan, mimpi yang edan.

Ah, ah, ah, suara apa itu? Aku mencari sumber suaranya. Saking parnonya aku berlari, menuju ke kamar. Astaga, apa yang aku alami. Istriku ternyata ada di dalam kamar.

Loh kak kenapa? Istriku bingung melihatku.

Oh gak ada apa-apa dek.

Beneran? Cerita aja sama adek kak, kalo ada apa-apa.

Gak ada dek, beneran kok.

Yauda kalo gitu, adek mau ke dapur dulu mau masak.

Iya dek,

Setelah Fira pergi, aku tetap berhalusinasi macem-macem. Aku kejar Fira ke dapur, seperti dugaanku. Gak ada kejadian apa-apa.

Apa aku gila, batinku. Hari ini aku berencana ke psikiater.

Ah gila, jadi saya skizofrenia dok?

Iya pak. Kategori (...............)

Siyal banget, hanya karena mimpi yang aneh aku jadi parno.

Di rumah maupun di tempat kerja, aku selalu mikir yang aneh-aneh tentang istriku. Aku terangsang sekaligus parno.

Saat aku dalam perjalanan, macet pula. Ada chat dari psikiaterku. Dia tau semua halusinasiku. Katanya dia ingin mampir ke rumah, sekedar menjalin silaturahim. Aku sanggupi dan dokter David akan datang ke rumahku hari Minggu. Ya besok, saat aku sedang libur.

Aku pun juga berhalusinasi yang buruk tentang istriku. Dokter David punya niat jahat, ingin ngentot istriku.

Hari Minggu pun tiba, dokter david datang menggunakan mobil mewahnya. Dokter David keturunan Jerman. Wajahnya yang tampan, tinggi besar, tentu membuat semua wanita berdecak kagum.

Silahkan dok, istriku menyuguhkan minuman es teh kepada David. Maaf, seadanya dok.

Oh gapapa mbak. Dokter David terkesan sopan. Matanya gak jelalatan kemana-mana. Mungkin David menghormati istriku yang berpakaian serba tertutup dan bercadar.

Kok sepi pak?

Pada main pak, ayah sepertinya juga ke kebun sawit.

Wah keluarga petani sawit ya pak?

Iya pak, maklum orang tua saya trans dari jawa.

Setelah pak David pulang aku jadi berpikir yang aneh-aneh. Bagaimana ya supaya pak david bisa ngentot istriku. Mungkin awalnya Fira menolak, pada akhirnya Fira akan ketagihan dientot pak David. Secara ak David ganteng, tubuhnya kekar, putih, maskulin dan tentunya penisnya juga pasti besar. Pasti Fira bakal ketagihan, yang pada akhirnya kemungkinan Fira akan jatuh cinta dengan pak David.

Astaga, mikir apa sih aku. Oiya minggu depan giliran aku yang main ke rumah pak David. Sepertinya aku akan memberi obat perangsang ke Fira. Eh tapi, bagaimana caranya pak David juga terangsang sama Fira. Fira gak secantik cewek-cewek bule, wajah Fira tergolong biasa-biasa saja.

Kak, mikirin apa sih? Eh enggak. Oiya minggu depan kita gantian silaturahim ke rumah pak David ya dek.

Pak David, siapa pak David? Fira mukanya seperti kebingungan.

Loh, tadi kan pak David main kesini kan dek? Psikiater kakak.

Psikiater, kakak sakit apa? Kok gak bilang-bilang Fira sih kak?

Kakak schizophrenia dek,

Astaghfirullah, kak, Fira memelukku dengan erat sambil meneteskan air mata. Semua yang kakak alamin itu halusinasi kak.

Halusinasi? Aku kaget setengah mati. Jadi semua hanya halusinasi? Dan semua...

Hari berlalu dengan cepat, aku sekarang minum obat rutin.


Bersambung...
 
Chapter 13


Aku minum obat rutin, halusinasiku sedikit berkurang. Kejadian-kejadian yang sering aku alami sudah aku pastikan hanya halusinasiku saja. Gak ada kejadian apa-apa, begitu juga dengan istriku. Fira tetap menjadi istri yang sholehah dan keluarga besarku sangat menghormati istriku.

Suatu ketika, halusinasiku kambuh lagi. Ntah kenapa padahal aku sudah minum obat rutin. Suara-suara desahan membuat aku panas dingin. Meski sudah aku sangkal sedemikian rupa, aku gak bisa lepas dari waham paranoidku. Ada suara-suara yang mirip suara Safira. Mendesah, sampai buluku merinding. Yang aku bayangkan adalah Safira digilir oleh banyak lelaki.

Astaghfirullah, aku mencoba mengusap mukaku. Suara-suara itu makin jelas, ditambah suara lelaki yang aku kenal. Gak hanya satu orang, ada banyak orang yang aku gak kenal siapa.

Karena waham paranoidku, kucari sumber suara itu. Tetapi tetap saja nihil. Sampai-sampai aku memanggil-manggil nama istriku, dengan sedikit terisak.

Kak, kakak kenapa?

Dek, kamu gapapa?

Aku gapapa kak. Ya Allah, kakak kambuh lagi ya? Astaghfirullah padahal kakak udah rutin kan minum obat.

Safira memelukku, udah udah jangan nangis. Safira gapapa, ceritain ke Safira apa yang kakak dengar?

Semua aku ceritakan ke Safira, muka Safira terkejut mendengar ceritaku. Fira gapapa kak, Fira gak mungkin mengalami hal semacam itu. Kakak tau sendiri kan Fira perempuan baik-baik.

Iya dek, kakak percaya. Kakak kadang benci dengan penyakit kakak. Kenapa harus berdelusi semacam itu. Dan dalam delusi kakak, kamu berbanding terbalik dengan kamu yang ada di depan kakak sekarang. Maafin kakak dek.

Gapapa kak, adek tau itu hanya delusi kakak. Jadi gak usah dipikirkan lagi ya. Fira memelukku, dengan memposisikan kepalaku di dadanya.

Hari berganti hari, aku mulai stabil lagi. Emang gak ada yang terjadi apa-apa. Ayah sangat menghormati menantunya. Ibu juga seperti ibuku yang sholehah, patuh, setia dengan suaminya. Adek-adekku juga adek-adek yang baik, menghindari pergaulan bebas.

Kak, sini, Safira memanggilku yang saat itu memakai gamis biru muda. Dengan hijab lebar panjang berwarna merah hati. Cadarnya pun serupa berwarna merah hati.

Safira mengabari aku tentang kehamilannya. Aku hamil kak. Wajah Safira ceria.

Iya kah? Alhamdulillah, aku memeluk istriku erat-erat. I love you dek.

I love you too kak,

Di masa kehamilan Safira aku selalu rutin minum obat. Delusi, halusinasiku berangsur-angsur hilang. Dan aku pulih.

Safira melahirkan anak laki -laki, tetapi setelah itu aku sedikit khawatir dengan anak-anakku. Karena schizophrenia bisa diwariskan ke anak-anaknya.

Berbeda dengan Safira, dia selalu membesarkan hatiku. Meski keliatannya Safira terkena baby blues. Tetapi kewarasan istriku masih dominan.

Kini anak kami Rijal, sudah berumur 2 tahun. Rijal aku photo sedang digendong Fira.

Kak?

Iya dek, ada apa?

Kenapa ya, adek akhir-akhir ini kepikiran dengan delusi yang kakak alami.

Maksudnya? Adek jadi punya fetish begitu? Aku hampir saja meledak emosiku.


Bersambung...
 
Chapter 14


Bukan kak, adek kepikiran aja apakah kakak sebelum didiagnosa dokter kakak memiliki fetish seperti itu?

Kakak nafsu melihat adek melakukan Emm. Fira menghentikan kata-katanya. Kakak cuckold?

Ah enggak, enggak. Kakak gak cuckold. Aku menyangkal fetisku sendiri?

Beneran? Fira terus mengejar menanyakan apakah fetish cuckold atau enggak.

Iya dek, itu hanya delusiku aja.

Oh yauda yauda, lupain.

Malam hari di dalam kamar, Fira kembali menanyakan itu?

Ntah kenapa penisku jadi tegang, Fira melihat celanaku menggembung.

Hihi, kakak nafsu ya? Astaghfirullah, kakak ini. Masak nafsu Fira menanyakan tentang cuckold. Jangan-jangan kakak suka? Selidik Fira.

Eh, aduh. Maaf maaf, maaf dek. Kakak gak bermaksud...

Bermaksud apa? Bermaksud suka membayangkan Fira diapa-apain sama ayah? Sama adek-adek kakak? Hihi. Santai aja kali kak. Lagian hanya fantasy kan, adek gak marah kok.

Huh makasih ya. Lagian kakak bakal cemburu berat dan marah kalo itu beneran terjadi.

Iya, iya, adek percaya kok. Tapi sepertinya menarik juga ya, kalo kakak tambah bernafsu ke adek. Yauda besok adek godain Toni ah. Goda istriku.

Eh jangan dong. Aduh Fira kok gitu.

Haha, Fira tertawa lebar. Kena deh, enggak-enggak. Lagian zina kali kak, gak mungkin juga adek kepikiran sama zina muhson. Dan itu dosa besar.

Yauda kita bobok yuk, Rijal udah bobok juga tuh.

Ayok, aku juga udah ngantuk banget nih dek.

Kami akhirnya terlelap. Dan aku masih kepikiran dengan pertanyaan Fira. Curigaku kembali muncul.

Aku insomnia sampai menjelang subuh, Fira pun terbangun melihat aku gelisah. Kakak gak tidur semalam? Aduh, maafin Fira ya kak. Ini karena Safira pasti. Istriku menyalahkan dirinya sendiri.

Gak dek, adek gak salah apa-apa. Emm bagaimana kalo adek mewujudkan fantasy kakak? Supaya berhenti parno karena timbunan fantasy dan cemburu yang gak nyata.

Kakak ngomong apa sih? 😔 Nyesel kemarin Fira nanyain soal ini.

Maaf, kakak hanya gak kuat aja dek. Rasanya kakak ingin meledak aja amarah kakak ke adek. Maafin kakak. Kakak hanya ingin sembuh dek, adek bisa dengan orang lain. Jangan tanggung-tanggung, semakin banyak laki-laki yang menjamah adek, kakak semakin suka.

Kakaaaak 😣😭 Fira gak mauuuu.


Bersambung...
 
Tinggal dua chapter aku tamatin sekalian.

Chapter 15
Besoknya di kantor, aku dan teman-teman kantorku berencana plesiran. Ada salah satu temanku yang sedikit nakal, dia bercanda bagaimana kalo kita BO purel dari platform chat tertentu. Teman-temanku yang lain tau temanku yang bernama indra hanya ngejoke. Tetapi aku sengaja komentar.

Emang kalian gak pengen? Bosen gak sih hidup lurus-lurus aja. Ya meski dari sebagian kita udah pada nikah. Tapi kan, apa gak bosen? Sedikit nakal kan gapapa.

Nah bener, ah masak gak ada yang tertarik. Kita BO satu saja. Lalu kita gangbang, celetuk indra.

Ah ogah, gue mau mau aja. Tapi gue ogah kena penyakitnya. Kecuali kalo kita BO cewek yang bersih, belum pernah dipake orang. Kata temenku bobby.

Emang ada cewek kayak gitu? Palingan cewek yang kayak gitu akhwat. Komentar amrizal temanku.

Mana ada tong, akhwat open BO. Temanku amir ikut komentar.

Kalo gue yang cari gimana, kalian tetep mau kan? Batinku kebetulan nih, Fira semoga aja mau. Dan fantasyku menjadi kenyataan.

Sepulang dari rumah aku tanyakan rencanaku ke Safira. Istriku marah besar, seharusnya dia gak tanya macem-macem ke aku. Tetapi sudah terlanjur dan sekarang aku malah mau BO purel.

Kakak mau BO purel? Gak mau gak mau, Fira gak rela. Pokoknya Fira gak mau kakak BO purel. Kakak jahat sama Safira. Istriku menangis 😭.

Lalu bagaimana dong dek? Yauda kakak bilang aja ke teman-teman kakak kalo rencana kakak cari akhwat yang siap di BO kakak batalin. Aku chat teman-temanku dan rencana BO akhwat, itu pun kalo ada dibatalkan.

😊 Nah gitu dong, sini peluk Fira. Eh Rijal nangis.

Fira istriku melihat anakku Rijal, ow tayang. Haus ya. Sini sini, nenen umi. Setelah Rijal tertidur, istriku pun naik ke ranjang siap-siap tidur dengan memelukku erat.

Aku sayang kakak, kakak harus sembuh ya. Dari gangguan jiwa kakak, dari fetish menyimpang kakak. Cium, muah, Fira mencium bibirku.

Aku pun tertidur dengan memeluk erat istriku. Hari ini aku tertidur dengan lelap. Tidak ada cuckold, tidak ada halu, tidak ada apa pun. Kita monogami sampai akhir hayat.

Saat aku terbangun, aku mencari istriku. Dimana ini, batinku. Aku berada di ruangan gelap. Aku lihat istriku mengenakan hijab lebar hitam, dengan tubuh bagian bawah telanjang bulat.

Istriku dalam posisi wot, indra berada di bawah memompa vagina istriku dari bawah. Bobby berada di belakang, menggenjot istriku lewat anus. Amrizal mendorong penisnya ke dalam mulut Fira. Di sebelah kiri, Fira mengocok penis Amir. Dan itu siapa? Aku shock melihat itu siapa. Itu adalah cleaning service di kantorku, untung.

Aku terikat di kursi, mulutku di lakban. Dan kondisiku setengah telanjang. Penisku mengacung saat melihat istriku digilir bergantian oleh teman-temanku dan cleaning service di kantorku.

Fira tau aku sudah terbangun, kakak udah bangun?

Ini kan yang kakak mau? Aaaahhh enaaakkkk. Enaaakkk banget. Fira kembali disodok mulutnya oleh Amrizal.

Aku terbangun, tertidur kembali. Bangun lagi dengan kondisi shock. Berulang-ulang dengan mimpi di dalam mimpi dan seterusnya. Dengan mimpi yang sejenis, istriku digilir oleh teman-temanku.

Kak, kak, kakak kenapa?

Aku terbangun, dengan shock. Adek gapapa?

Kakak kenapa sih? Sebentar. Fira pergi ke dapur mengambil air putih. Ini kak diminum, kakak mimpi apa sih?

Aku mimpi adek digilir oleh teman-temanku dan aku diikat dikursi. Hanya bisa melihat adek mendesah-desah keenakan.

Astaghfirullah, Fira tersenyum. Untung hanya mimpi ya. Fira yang asli kan setia. Istriku memelukku dengan erat.


Bersambung..
 
Chapter 16


Aku tertidur setelah Fira memelukku dengan erat. Ranjang terasa bergoyang. Ada desahan-desahan yang membuat aku terbangun. Tetapi aku hanya mengintip dari mataku yang menyipit.

Aku pikir, ini pasti mimpi lagi. Kulihat Toni menggenjot istriku dengan gamis tersingkap ke atas. Dengan posisi missionari, Safira mengerang-erang keenakan.

Ini mimpi kan? Atau ini hanya halusinasi?

Ah ah, enak ton. Yang kenceng. Yang kenceng.

Toni meremas payudara Fira dengan tangan kanannya. Diremas, dipilin putingnya dengan jemarinya. Emut ton, hisap puting mbak.

Iya mbak, Elm, srup, srupppp.

Ahhh, hisap susu mbak ton. Eeenaaakkk.

Oweee, Rijal menangis.

Sebentar ton, Fira menggendong Rijal lalu Rijal menetek di payudara Fira yang kiri. Fira kembali tiduran telentang sambil menyusui Rijal. Dan Toni kembali menggenjot Safira. Tubuh Safira terguncang-guncang.

Aku yang melihatnya sange berat. Penisku tegang sempurna. Karena aku tetap menyangkal kalo apa yang aku lihat adalah halusinasi. Kuberanikan diri membuka mata.

Loh dek? Kalian?

Fira dan Toni kaget. Kakak udah bangun? Aduh kita ketahuan ton. Gimana ini?

Gapapa mbak, ini kan yang mas Dedi inginkan. Mas suka kan mbak Fira dientot orang lain?

Eh iya iya, aku membuka celana dan celana dalamku. Aku kocok kontolku. Sampai kontolku memuntahkan semen kentalku.

Lalu aku terbangun, dekkk. Aku teriak.

Kak? Mimpi buruk lagi?

Iya. 😣

Udah, udah gapapa. Besok Fira siap open BO, tapi Fira dibayar kan? Hihi.

Hah, beneran dek? Apa ini halusinasi kakak lagi?

Beneran kak, Fira gak bo'ong.

Hari yang sudah ditunggu sudah tiba. Fira berdandan sangat cantik. Ya meski Fira tetap memakai outfit tertutup. Dengan gamis putih, dipadukan dengan hijab lebar berwarna biru tua. Cadar juga berwarna serupa. Fira sangat cantik saat itu.

Wuih mantap nih, celetuk Bobby. Namanya siapa mbak? Safira az zahra mas. Fira menunduk malu.

Sebentar-sebentar, kayaknya aku pernah dengar nama itu. Siapa ya, Amrizal mengingat-ingat.

Loh dia kan istri lu ded? Ah gila lu.

Jadi mas-mas yang disini gak mau nih? Yauda kalo gak jadi, Fira pulang aja. Fira dengan juteknya melangkah keluar.

Teman-temanku melongo melihat Safira keluar dari ruangan hotel. Lalu Fira berhenti sambil melirik ke arah lima laki-laki di dalam kamar hotel.

Lalu berbalik ke dalam kamar, menutup pintunya. Fira membuka cadarnya, melempar ke sembarang tempat. Hijabnya, sampai gamisnya. Kini tersisa BH berenda hitam dan celana dalam berwarna hitam.

Teman-temanku mengerubungi Safira, menggerayangi. Menciumi senti demi senti kulitnya.

Safira mencium bibirku, ini untukmu sayang. Aku cinta kamu.



TAMAT
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd