Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Delia Kekasihku

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Selamat menikmati gan...
 
Jangan terburu - buru kearah seks gan, biar makin joss sex story nya. Biar ada alur nya. Hehe

Semoga ga mandek updatenya :jempol:

kalo ceritanya enak, susah buat komeng hehe

jadi kasih saran aja deh, ceritanya dibuat panjang lagi gan, supaya ga kentang tengah jalan haha

Makasih sarannya gan...
 
Orang Ketiga

"Jadi maksud kedatangan kami, mau melamarkan putra kami Arya dengan putri Pak Budi Delia" ujar ayahku dengan berwibawa.
"Kami menyambut baik kedatangan Bapak Haris, Ibu Nita beserta nak Arya. Delia sudah sering menceritakan tentang Nak Arya. Insya Allah Delia bersedia untuk dilamar, dan kami pun merestui." ujar Pak Budi.

Hari ini keluargaku mendatangi rumah Delia dalam rangka lamaranku. Hari ini hari yang berbahagia karena hubungan kami akan segera dihalalkan. Aku Arya putra pertama dari pasangan Bapak Haris dan Ibu Nita akan segera melepas masa lajang. Begitupun Delia putri kedua dari pasangan Bapak Budi dan Ibu Hasanah. Keluarga kami berdua mengobrol dengan akrab tentang berbagai hal.

Melelahkan sekali hari ini, akhirnya aku bisa kembali berbaring di kasur kamarku. Seperti biasa aku memainkan hpku, aku berkomunikasi via whatsapp dengan Delia. Sampai tiba-tiba ada pesan masuk di WA ku.

12965127_253392448338744_182411841_n.jpg


"Kania, ada apa dia menghubungiku?" ujarku dalam hati.

Cie... yang baru lamaran.. kamu tega Arya, kamu hancurkan hati aku dan semua harapan aku

Aku tertegun membaca pesan dari Kania, mantanku sebelum aku berpacaran dengan Delia.

Kania, kita sudah gak ada hubungan apa-apa lagi, kamu gak boleh bilang begitu, aku yakin kamu bisa menemukan laki-laki yang lebih baik dari aku [I/]

Pesan pun terkirim, terlihat tanda centang biru dua buah yang menandakan pesanku sudah dibaca olehnya.

Tiba-tiba hpku bergetar, Kania menelepon, aku berfikir mending diangkat atau tidak, namun aku memutuskan untuk mengangkatnya.

"Halo Kan, apa kabar?" aku mencoba menyapanya terlebih dahulu.
"Arya, udah deh gak usah nyapa-nyapa, kamu jahat Ya!" kata Kania dengan nada marah.
"Tenang Kan, jangan marah gitu donk, tenangkan diri kamu, emangnya aku pernah jahat apa ke kamu?" tanyaku berusaha menenangkan Kania.
"Kamu ya, pura-pura gak tau, kamu memutuskan aku waktu itu gitu aja, kamu ninggalin aku, alasannya karena kamu tau aku dah gak perawan." ujar Kania.
"Kan, bentar, aku bisa jelasin semuanya, jujur aku emang kecewa tahu kamu dah gak perawan, dan hak aku donk untuk milih perempuan yang kusuka." ujarku dengan ssdikit tegas.
"Oh, gitu, kamu bener-bener gak punya perasaan ya, aku tuh cinta banget sama kamu Ya, cintaku sama kamu lebih dari cewek kamu yang sekarang." ujar Kania.
"Ya terus sekarang kamu mau ngapain? kamu bisa apa? aku dah melamar Delia." ujarku.
"Oh kamu nantangin ya, liat aja aku gak bakal diem pokoknya, aku akan bales sakit hati aku." ujar Kania.
"Kan.. kan... bentar, ok deh aku minta maaf sama kamu, mending kita damai aja, kamu harus terima kenyataan Kan." ujarku
"Tuuttt" tiba-tiba telepon ditutup.

"Sial, ada-ada aja ni cewek, aku khawatir dia berbuat nekat dan merencanakan sesuatu yang nggak-nggak. Ternyata sikapnya memang gak berubah, dan sikap kamu yang seperti ini juga membuat aku memutuskanmu tempo hari Kania." ujarku berbicara sendiri di dalam kamar.


*****

"Apa? Serius Kania bilang gitu?" tanya Delia tak percaya.
"Iya serius, tapi tenang aja say, aku yakin bakal baik-baik saja." kataku menenangkannya.
"Ya aku khawatir Kania benar- benar nekad, walau aku masih gak kebayang apa rencana dia buat kita." kata Delia.
"Udah lah mending kita gak perlu mikir macem-macem, banyak-banyak berdoa aja mudah-mudahan gak terjadi apa-apa." kataku menenangkan lagi.
"Aamiin" kata Delia.

"Kamu gak mau mampir dulu?" tanya Delia.
"Gak usah, aku ingin cepat istirahat ke rumah." ujarku.
"Ok bye.."
"Bye.."

Aku pun kembali memacu mobilku menuju rumah.
 
wah wah wah, apa yg direncanain sama Kania ya? :bingung:

apakah rencananya baka ke Arya? atau malah Delia yg jadi sasaran? hmm patut ditunggu ini :jempol:
 
Biasanya cerita yg singkat gini jarang rame yg komen, moga next update bisa lebih panjang :beer:
 
13116749_598689720290574_1401208968_n.jpg


2 minggu berlalu, kehidupanku dan Delia aman-aman saja. sepertinya memang Kania hanya melakukan gertak sambal. Aku pun yakin Kania tidak akan senekad dan sejahat itu. Ah, hari itu akan segera tiba, hari pernikahanku dengan Delia. Aku tidak sabar ingin bercinta dengan Delia saat sudah halal nanti, sesuatu yang masih hanya menjadi fantasiku saja.

"Hhm.... ada apa Kania menelepon?" tanyaku dalam hati, lalu aku angkat telepon Kania.
"Halo Ya, apa kabar?" Tanya Kania.
"Kabarku baik Kan, kamu sendiri bagaimana?" tanyaku.
"Alhamdulillah kabarku juga baik. Arya, maafin ya perkataanku 2 minggu ke belakang, aku khilaf." ujar Kania.
"Oh itu, ya gak apa-apa kok, aku juga udah ngelupainnya kok." kataku.
"Wah beneran Ya? Kamu baik banget." kata Kania.
"Iya beneran." kataku.
"Aku nyesel banget dah bilang gitu, mungkin aku emang cemburu sama Delia, tapi aku ingin coba mengikhlaskan." kata Kania.
"Baguslah Kan kalau gitu." ujarku.
"Ehm... Ya, sebagai bentuk minta maafku, aku ingin ngundang kamu dinner di rumahku, gimana?" ajak Kania.
"Hhm.. emang kapan?" tanyaku.
"Besok malam kamu kosong?" Tanya Kania.
"Oh iya, kebetulan gak ada agenda." ujarku.
"Ok, aku tunggu di rumah ya, eh iya kamu datang sendirian ya, ada yang aku mau obrolin 4 mata." kata Kania.
"Hhm... ok deh..." kataku.

Ternyata Kania menyesali perbuatannya dan malah mengajakku makan malam, ah aku akan datang, hitung-hitung makan malam terakhir bareng dia sebelum aku menikah.


"Tok.. tok..." aku mengetuk rumah besar itu, tak lama berselang pintu dibuka, berdiri di hadapanku Kania dengan dandanan yang sangat cantik.
"Kan, kamu cantik banget." ujarku.
"Hihi.. bisa aja kamu Ya, ayo masuk." ujar Kania, lalu aku dibawa ke ruang tengah di mana terlah tersedia hidangan.
"Loh, orang tua kamu mana Kan?" tanyaku.
"Orang tua ku lagi pulang kampung, begitupun pembantuku." kata Kania.
"Berarti cuma kita berdua di rumah ini?" tanyaku.
"Udah ga usah difikirin, ayo kita makan, aku udah masak special buat kamu." kata Kania.

Aku pun lalu makan hidangan yang telah disediakan Kania, setelah habis makanan aku meminum jus jeruk yang disediakan Kania. Kami pun berbincang-bincang santai, tentang aktifitas kami masing-masing setelah beberapa waktu tak pernah berhubungan lagi. Namun aku merasakan sedikit perasaan aneh, libidoku terasa meningkat, ah aku tidak nyaman. Sepertinya Kania mulai menyadari gerak-gerik anehku.

"Kamu kenapa Ya?" Tanya Kania.
"Ah.. gak apa-apa.." tanyaku.
"Kamu kecapean ya, sini Kania pijitin." ujar Kania dengan nada yang menggoda. Kania pun membawaku ke kamarnya.

Sialan, kenapa cewek ini malah seolah-olah menggodaku, jangan-jangan dia memasukan obat perangsang ke minumanku tadi, shit, aku terjebak.

"Arya, kamu berbaring ya, biar aku pijitin." ujar Kania.
"Aaahhh.. sial, aku tidak bisa menolak, aku malah berbaring telentang." ujarku dalam hati.
"Arya, kamu ngaceng ya menonjol gini." Kania mengelus-elus penisku dari luar celana.
"Aaahhh... sialan, aku jadi sange gini, pasti karena pengaruh obat, aaahhh.. aku gak tahan..." ujarku, dengan tiba-tiba aku memeluk Kania sehingga tubuh Kania ambruk dia atas tubuhku.

"Mmmhhh... mmmuacchhh... mmmmhh.." aku pun menciumi bibir seksi Kania, Kania pun tak mau kalah membalas ciumanku, kamu berciuman dengan ganas. Lalu kami pun berguling, kali ini aku yang berada di atas sementara Kania di bawah, terlihat ekspresi Kania puas karena berhasil menaklukanku. Dengan cepat aku merobek baju Kania sehingga terlihat bra nya, lalu aku pun lepas bra nya. Sebuah pemandangan yang eksotik, seorang perempuan berhijab namun topless, aku segera meremas-remas susu Kania.

"Aaaahh.. ooohhh... aaahh... Arya, terusin sayang..." desahan-desahan Kania semakin membangkitkan birahiku, aku pun meremas-remas dan menghisap-hisap payudara Kania. Aku pun tidak tahan, lalu aku perosotkan rok nya dan celana dalamnya, terlihat pahanya yang mulus dan memeknya yang sudah basah penuh dengan jembut. Lalu aku pun membuka celana dan bajuku, aku telanjang bulat di depan Kania. Kontolku sudah ngaceng berat, Kania segera menangkapnya lalu mengocok-ngocoknya dengan tangannya.

"Aaaahhh... Kan... nikmat... oohhh.." aku mendesah keenakan. Kania pun mengulum kontolku, aku semakin kelojotan dan mengerang keenakan. Lalu segera aku lepaskan kontolku.
Aku buka pahanya lebar-lebar, aku coba masukan kontolku ke dalam memek Kania. Aaah.. masih sempit,Kania terlihat sedikit kesakitan. Akhirnya kontolku berhasil masuk ke memek Kania. Aku pun menggenjot kontolku di memek Kania maju mundur.

"Aaahh... aaahhhh... oohh.. Arya, nikmat banget aaahhhh..." desah Kania.
"Aaaahh.. aaahhh... Kan... aaaahhh.." Arya pun menikmati persetubuhan terlarangnya.
"Arya aku mau keluar... aaahhh.. aaaaaahhh..." Kania pun mendapatkan orgasmenya.
"Aaaaahh... Kan... aku gak tahan... aaaaahhhhh.." Arya menyemburkan maninya ke dalam memek Kania.

Mereka berdua ambruk, kelelahan.
"Sialan kamu Kania, kamu menjebak aku." Ujar Arya.
"Hihi.. tapi kamu menikmatinya juga kan?" balas Kania.
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd